Oleh:
1. ARGYANTARA GIGIH PRADANA
2. VIDYA KARIMA AVIDHA
3. ALFI BAYU AJI
PENGERTIAN
KURVA HIDROSTATIK
Fungsi
Untuk mengetahui keadaan badan kapal yang tercelup air di setiap
sarat.
MACAM-MACAM
Lengkung momen inersia memanjang garis air (IL)
Lengkungan luas garis air (Aw).
Lengkung letak metasentra melintang KM.
Lengkung volume Karene (V).
Lengkung letak metasentra memanjang KML.
Lengkung displacement di air tawar (DI).
Lengkung koefisien garis air Cw
Lengkung displacement di air laut (D).
Lengkung koefisien blok Cb.
Lengkung luas permukaan basah (A)
Lengkung koefisien gading besar Cm.
Lengkung letak titik berat garis air terhadap
penampang Lengkung koefisien prismatik mendatar
(longitudinal) Cp.
tengah kapal (F)
Lengkung ton per 1 centimeter (TPC).
Lengkung letak titik tekan terhadap penampang
tengah kappal (B) Lengkung perubahan displacement karena kapal
mengalami
Lengkung letak titik tekan terhadap keel (KH)
trim buritan sebesar 1 cm (DDT).
Lengkung letak titik tekan sebenarnya ( B)
Lengkung momen untuk mengubah trim 1 cm
Lengkung momen inersia melintang garis air (I) (MTC).
Lengkung momen inersia memanjang garis air (IL)
1. Lengkungan Luar Garis Air
• LENGKUNGAN INI MENUNJUKKAN LUAS BIDANG GARIS AIR DALAM METER PERSEGI
UNTUK TIAP BIDANG GARIS SEJAJAR DENGAN BIDANG DASAR. DITINJAU DARI
BENTUK ALAS DARI KAPAL, MAKA KITA MENGENAL TIGA MACAM KEMUNGKINAN
BENTUK LENGKUNG LUAS GARIS AIR SEPERTI PADA GAMBAR 8.22 A, B DAN C.
Dari sebuah kapal yang terapung di air sampai suatu garis air dimana terdapat
permukaan badan kapal yang tercelup. Luas dari permukaan badan kapal
yang berhubungan langsung dengan air tersebut, disebut luas permukaan
basah.( Wetted Surface Area ) Jadi lengkung luas permukaan basah
menunjukkan permukaan badan kapal yang tercelup untuk tiap-tiap sarat
kapal.
Gambar 8.27 menunjukkan bentuk lengkung luas permukaan basah (A) dari sebuah kapal dalam
keadaan even keel dan dengan alas rata (flat bottom).
Gambar 8.32a. Lengkung titik berat garis air dengan alas rata
Sedang untuk kapal dengan alas rata, F untuk sarat nol adalah jarak titik berat
dari bidang alas rata itu ke penampang tengah kapal. Gambar 8.32 b,
menunjukkan lengkung f untuk kapal dengan alas miring.
Lengkungan ini tidak terhitung mulai pada garis dasar, tetapi mulai dari titik
terendah dari kapal dan besarnya adalah jarak titik terendah kapal ke
penampang tengah kapal
menunjukkan jarak titik tekan (centre of buoyancy) ke bagian bawah pelat keel untuk tiap-tiap sarat kapal.
menunjukkan bentuk lengkung KB untuk kapal dalam keadaan even keel. Skala lengkung KB ini biasanya
dengan skala sarat kapal. Letak titik tekan terhadap keel (KB) adalah sama dengan letak titik berat terhadap
ri bidang lengkung garis air seperti terlihat pada gambar 8.34 untuk garis air yang sesuai. Faktor momen
=……………………..m3
= h ¦ 2 = ……………… m
Lengkung Momen Inersia Melintang Garis Air (I)
Dan
Lengkung Momen Inersia Memanjang Garis Air (Il).
Pada tiap karene yang dibatasi oleh sebuah garis air pada
suatu ketinggian sarat tertentu, akan mempunyai sebuah titik
metasentra melintang M.
Dimana :
I = adalah momen inersia melintang garis air.
V = adalah volume karene.
KB = adalah jarak titik tekan terhadap keel.
Lengkung KB dan lengkung KM.
Dimana :
IL = adalah momen inersia memanjang garis air.
V = adalah volume karene.
KB = adalah jarak titik tekan terhadap keel.
Lengkung KML.
Dimana koefisien garis air Cw adalah hasil pembagian luas garis air yang didapat dari
lengkung garis air dengan L.B.
Cp = Cb/Cm
Karena harga-harga TPC adalah untuk air laut, maka bila TPC
digunakan untuk air tawar.
TPC air tawar = 1,000/1,025 x TPC.
KOEFISIEN MIDSHIP KAPAL ATAU KOEFISIEN GADING BESAR DISIMBOLKAN DENGAN NOTASI CM (COEFICIENT MIDSHIP ).
KOEFISIEN MIDSHIP (CM) ADALAH PERBANDINGAN ANTARA LUAS PENAMPANG GADING BESAR YANG TERENDAM AIR DENGAN LUAS SUATU PENAMPANG YANG
LEBARNYA = B DAN TINGGINYA = T.
CM = AM/ B . T.
PENAMPANG GADING BESAR ( MIDSHIP ) YANG BESAR TERUTAMA DIJUMPAI PADA KAPAL SUNGAI DEN KAPAL – KAPAL BARANG SESUAI DENGAN KEPERLUAN
RUANGAN MUATAN YANG BESAR. SEDANG BENTUK PENAMPANG GADING BESAR YANG TAJAM PADA UMUMNYA DIDAPATKAN PADA KAPAL TUNDA SEDANGKAN
YANG TERAKHIR DI DAPATKAN PADA KAPAL – KAPAL PEDALAMAN.
HARGA KOEFISIEN MIDSHIP TERLETAK ANTARA 0,50 ~ 0,995 DIMANA HARGA YANG PERTAMA DI DAPATKAN PADA KAPAL TUNDA SEDANGKAN YANG TERAKHIR DI
DAPATKAN PADA KAPAL – KAPAL PEDALAMAN.
BENTUK PENAMPANG MELINTANG YANG SAMA PADA BAGIAN TENGAH DARI PANJANG KAPAL DINAMAKAN DENGAN PARALEL MIDLE BODY.
LENGKUNG KOEFISIEN PRISMATIK MENDATAR/ LONGITUDINAL (CP)
Koefisien prismatik memanjang dengan notasi Cp adalah perbandingan antara volume badan kapal yang ada di
bawah permukaan air ( Isi Karene ) dengan volume sebuah prisma dengan luas penampang midship ( Am ) dan panjang
Lwl
Cp = V/Am.Lwl
Dimana :
V = Isi Karene.
Am = Luas penampang gading besar ( luas midship ).
Lwl = Panjang garis air.
Kalau dijabarkan lebih lanjut rumus tersebut menjadi Cp = Cb/Cm Seperti dijabarkan berikut ini.
Cp = V/Am.Lwl...................(1)
Cb = V/Lwl.B.T
Cm = Am/B.T
Am = B.T.Cm .....................(3)
Cp =Cb/Cm
TON PER CENTIMETER IMMERSION ( TPC )
TPC adalah jumlah ton yang diperlukan untuk mengadakan perubahan sarat kapal sebesar 1
cm. Kita anggap bahwa tidak ada perubahan luas garis air pada perubahan sarat sebesar 1 cm
atau pada perubahan 1 cm tersebut kapal dianggap vertikal. Jadi kalau kapal ditenggelamkan
sebesar 1 cm, maka perubahan volume yang terjadi adalah hasil kali antara luas garis air
dengan tebal plat pada garis air tersebut.
Pada perhitungan kita membagi kapal atas dua bagian yaitu bagian
utama badan kapal (main part) dimana bagian ¡ni adalah bagian
depan kapal sampai AP. Sedang bagian kapal dan AP ke belakang
kita sebut bagian buritan badan kapal atau cant part.
Kedua bagian ini kita hitung terpisah, kemudian kita mengadakan
penggabungan untuk sarat kapal yang paling daIam