Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Tahanan Kapal
Tahanan (resistance) kapal pada suatu kecepatan adalah gaya fluida yang bekerja

kapal sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Tahanan tersebut sama

dengan gaya fluida yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kapal. Sedangkan suatu

tahanan kapal ini adalah sama dengan suatu gaya dan karena dihasilkan oleh air, maka ini

disebut gaya hydrodinamika. Gaya hidrodinamika ini semata-mata disebabkan oleh gerakan

relatif kapal terhadap air.

Gerakan kapal di fluida bekerja seperti sistem sumbu orthogonal yaitu 3 (tiga)

buah sumbu x, y, dan z, ditempatkan sedemikian rupa, pusat sumbu berimpit dengan titik

berat kapal. Bidang x, dan y satu bidang dengan permukaan bumi (sejajar).

Gambar 2.1. Gaya yang Bekerja Pada Kapal

Sumber : repository.unhas.ac.id

2.2 Komponen Tahanan Kapal

Pada dasarnya tahanan kapal dibagi menjadi dua yaitu tahanan yang berada di atas perm

ukaan air dan tahanan yang berasal dari bawah permukaan air. Tahanan yang di atas permuk
aan air adalah yang bekerja pada bagian badan kapal yang kelihatan di atas permuakaan air,

disini pengaruh adanya udara yang mengakibatkan timbulnya hambatan.

Tenaga yang diperlukan kapal untuk melaju di air sangat tergantung bagaimana

efisiensi dari sistem propulsinya terhadap tahanan (resistance) yang diterima oleh kapal

tersebut. Tahanan kapal adalah fungsi yang sangat kompleks tergantung dari variabel bentuk

lambung, displacement, dan kecepatan. Beberapa komponen tahanan kapal yang utama

adalah sebagai berikut :

a. Tahanan gesek (Frictional Resistance)

b. Tahanan gelombang

c. Tahanan udara

d. Tahanan tambahan di gelombang

2.2.1 Tahanan Gesek ( Frictional Resistance)

Tahanan gesek adalah tahanan yang diterima kapal pada saat melaju yang

dihasilkan akibat gesekan antara kulit kambung kapal ( ship shell ) dengan air. Partikel

air yang terdapat pada lapisan batas (boundary layer) mengalami percepatan karena

adanya kecepatan lambung kapal, sehingga menyebabkan drag karena friksi partikel

air tersebut. Boundary layer ini akan semakin menebal, apalagi jika lambung kapal

tidaklah streamline, seperti tumbuhnya tritip dan fouling.

Tahanan gesek pada kapal yang terkecil adalah pada saat kapal dalam kondisi

baru dan kemudian akan bertambah seiring dengan semakin kasarnya permukaan

lambung karena aplikasi cat yang berlapis-lapis, kerusakan lambung (deformasi, dll.),
korosi (pitting, dll.). hal-hal ini menyebabkan turunnya kecepatan kapal dan efisiensi

secara gradual.

Gambar 2.2 Tahanan Gesek pada Kapal

Sumber : http://smallshipyard.blogspot.com/2011/01/tahanan-kapal-ship-resistance.html

Tahanan gesek terjadi akibat adanya gesekan permukaan badan kapal dengan

media yang dilaluinya. Semua fluida mempunyai viskositas, dan viskositas inilah yang

menimbulkan gesekan tersebut. Penting tidaknya geseskan ini dalam suatu situasi fisik

tegantung pada jenis fluida dan konfiguarsi fisik atau pola alirannya (flow pattern).

Viskositas adalah ukuran tahanan fluida terhadap gesekan bila fluida tersebut

bergerak. Jadi tahanan viskos (Rv) adalah komponen tahanan yang terkait dengan

energi yang dikeluarkan akibat pengaruh viskos. Tahanan gesek ini dipengaruhi oleh

beberapa hal, sebagai berikut :

a. Angka Reynolds (Rn)

b. Koefisien Gesek (Cf)

c. Rasio kecepatan dan Panjang kapal (Slr)


Untuk dapat mengetahui suatu aliran apakah dalam keadaan laminar atau turbulen

maka dapat digunakan bilangan Reynolds sebagai solusinya. Pertama kali percobaan

dilakukan oleh Osborne Reynolds, yang mana Reynolds menentukan bila dua situasi

aliran yang berbeda akan serupa. Dua aliran dikatakan serupa secara dinamik bila :

1. Kedua aliran tersebut serupa secara geomterik, yakni ukuran linier yang

bersesuaian mempunyai perbandingan yang konstan.

2. Garis-garis aliran yang bersesuaian adalah serupa secara geometrik atau tekanan-

tekanan yang di titik-titik yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang

konstan.

Reynolds menyimpulkan, bila dua situasi aliran yang serupa secara geometric

akan serupa secara dinamik jika persamaan-persamaan diferensial umum yang

menggambarkan aliran-aliran tersebut identik. Bilangan tak berdimensi yang dipelajari

Reynolds tersebut dikenal sebagai Reynolds Number (Re) dimana yang

mempengaruhi nilai Re antara lain yaitu kecepatan (v), Panjang kapal (L), dan

viskositas kinematika fluida (V) dalam rumusan sebagai berikut.

Dalam aliran laminar, fluida bergerak sebagai sejumlah laminasi atau lapisan.

Semua lapisan tersebut tidak saling memotong dan membaur tetapi saling bergeseran

pada kecepatan relative yang bervariasi dalam penampang aliran.

Dalam aliran turbulen, komponen kecepatan fluida mempunyai fluktuasi yang

tak mementu. Aliran tersebut terpotong dan fluidanya terbaur dalam Gerakan ulakan
(eddying motion). Kecepatan aliran harus dipandang sebagai harga rata-rata kecepatan

partikel.

Gambar 2.3 Aliran Laminar dan Aliran Turbulen

Sumber : docplayer.info

Secara matematis rumus untuk menghitung tahanan gesek yang terjadi pada

suatu kapal adalah sebagai berikut.

Rf  = ½ ρ.Cf .s. v2


Keterangan :

Rf : Tahanan Gesek

P : massa jenis suatu fluida

S : luas permukaan basah kapal

V : kecepatan kapal

Cf : koefisien tahanan gesek

Umumnya, Cf tergantung pada sifat aliran, angka Reynolds, bentuk permukaan,

sifat, dan keadaan permukaan. Menurut ITTC 1957, koefisien gesek dapat diketahui

dengan rumus sebagai berikut :


2.2.2 Tahanan Gelombang

Hambatan (Resistance) kapal pada suatu kecepatan adalah gaya fluida yang

bekerja pada kapal sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Melihat

bahwa kapal bergerak di bidang fluida cair yang nilai kerapatan massanya lebih besar

dari udara sehingga semakin besar kecepatan dan dimensi suatu kapal maka semakin

besar pula energi yang dibuang untuk menghasilkan energi berupa gelombang,

gelombang inilah yang kemudian bergesekan dengan lambung kapal dan arahnya

melawan arah gerak kapal sehingga menimbulkan gaya berlawanan.

Hambatan gelombang (Rw) adalah hambatan yang diakibatkan oleh adanya

Gerakan kapal pada air sehingga dapat menimbulkan gelombang baik pada saat air

tersebut dalam keadaan tenang maupun pada saat air tersebut sedang bergelombang.

Kapal yang bergerak dalam air akan mengalami hambatan sehingga menyebabkan

terbentuknya suatu sistem gelombang. Sistem gelombang ini terbentuk akibat

terjadinya variasi tekanan air terhadap lambung kapal pada saat kapal bergerak dengan

kecepatan tertentu. Ada tiga jenis gelombang yang biasanya akan terbentuk pada saat

kapal bergerak yaitu gelombang haluan, gelombang melintang pada sisi lambung dan

gelombang buritan. Energi yang dibutuhkan untuk membentuk sistem gelombang ini

diperoleh dari Gerakan kapal itu sendiri. Pemindahan energi ini dianggap

menggambarkan adanya suatu gaya yang menghambatgerak maju dari kapal dan

dianggap sebagai hambatan gelombang.


Tahanan ini merupakan hasil dari sistem gelombang sepanjang lambung kapal

yang terjadi karena perbedaan tekanan tadi. Pada kapal-kapal yang didesain dengan

bulbous bow akan mereduksi wave making resistance ini secraa signifikan, karena

boulbus bow akan menghasilkan sistem gelombang sendiri yang akan mengintervensi

sistem gelombang kapal secara negative. Dan intervensi dari kedua sistem gelombang

ini akan saling meniadakan masing-masingnya.

Gambar 2.4 Sistem Tahanan Gelombang terbentuk

Sumber : http://smallshipyard.blogspot.com/2011/01/tahanan-kapal-ship-

resistance.html

Bow wave adalah ombak yang terbentuk di daerah haluan kapal. Kapal dengan

sarat iar yang tinggi dan haluan lebar akan memperbesar bow wave. Bow wave

membawa energi dan energi ini akan yang menghambat kapal. Salah satu solusi untuk

menangani kondisi diatas adalah dengan pemasangan bulbous bow. Bow wave bisa

dibangkitkan lebih awal dengan bulbous, dan inilah inti dari prinsip bulbous bow.

Bulbous bow ini merupakan bagian kapal yang terletak pada bagian haluan.

Bagian ini merupakan bagian yang terintegrasi dengan lambung kapal. Fungsi utama

dari bulbous bow adalah mengurangi hambatan kapal pada saat operasi sebuah kapal.

Prinsip kerja dari bulbous bow adalah dengan membangkitkan gelombang atau
menginterferensi gelombang kapal yang dating dari haluan, sehingga gelombang yang

datang akan kehilangan tenaga karena interferensi gelombang dari bulbous bow tadi.

Pengaruh bulbous bow pada haluan akan menyebabkan pengurangan hambatan kapal.

Hal ini tergantung dari tipe bullb, koefisien blok (Cb) kapal, dan kecepatan kapal.

Bulbous bow pada buritan akan mengurangi ketidakteraturan perubahan dari trust dan

torque baling-baling.

Berdasarkan pengamatan pada sebuah titik tunggal yang bergerak sepanjang garis

lurus pada permukaan air, terdiri dari / jenis gelombang :

1. Gelombang melintang (Transverse wave) yang tegak lurus terhadap arah gerak dan

gelombang ini bererak bersama benda/kapal.

2. Gelombang divergen (diverging wave) yang bergerak menyebar

ke samping dari benda/kapal yang bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan

air.

Gelombang dapat menimbukan masalah untuk kapal diantaranya :

1. Menyebabkan getaran pada kapal sebagai akibat dari turbulensi

2. Tidak memaksimalkan kinerja propeller secara optimal

3. Houging dan shaging serta puntiran pada kapal

4. Menyebabkan stabilitas kapal kurang baik

5. Meningkatkan kemungkinan terjadinya korosi pada lambung yang terkena

turbulen.

Untuk mencegahnya yaitu dengan cara sebagai berikut :

1. Menghindari adanya bentuk lambung yang menghasilkan turbulen

2. Menentukan sudut masuk yang sesuai pada kapal


3. Dengan memberikan spray strip pada haluan untuk mencegah spray resistance

4. Memberikan bulbous pada haluan

Hambatan gelombang daopat dihitung dengan tekanan hidrodinamic (Pd) pada

permukaan benda.

Rw = Pd. Cos(P,X).ds

Dari formula energi balance :

Rw . Vo + W = Vo . Eo

Dimana :

Eo = Energi penuh gelombang

Vo = Kecepatan Gelombang

W= besaran yang berhubungan dengan kecepatan energi u

W = U. Eo

Sehingga diperoleh :

Vo−U
Rw = . Eo
Vo
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/12084341/Tahanan_Kapal_Metode_Guldhamer_Holtrop_dan_Ya

magata

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20250350-S38089-Andre%20Guntur%20Silaen.pdf

https://www.scribd.com/doc/277390939/makalah-hambatan-gelombang

https://www.academia.edu/12216853/SHIP_RESISTANCE_HAMBATAN_KAPAL_

Anda mungkin juga menyukai