Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTEK

PT. PHE TUBAN EAST JAVA FIELD

PROPOSAL

Oleh:

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2020

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun proposal ini

dengan baik. Dalam proposal ini membahas mengenai tinjauan umum kerja praktek.

Proposal ini dibuat dengan didasarkan pada berbagai sumber pembahasan dan

disertai dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan proposal

ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu

dalam penyusunan proposal ini.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis

meyakiniterdapatkekurangan dalam proposal ini. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita.

Jakarta, 10 February 2020

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta era perdagangan
bebas, maka keunggulan kompetitif Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang
kompeten dan berkualitas sangat dibutuhkan untuk dapat mengelola kekayaan Sumber
Daya Alam (SDA) khususnya minyak dan gas bumi.
PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java Field merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang telah
menggunakan teknologi serta peralatan canggih untuk mendukung proses produksinya.
Keahlian dan keterampilan operator pelaksana merupakan prasyarat yang tidak bisa
ditawar agar proses produksi dapat berjalan dengan aman, efektif, efisien serta aman
lingkungan.
Peningkatan kompetensi tenaga kerja dapat dilakukan melalui jalur pendidikan
dan/atau pelatihan. Pendidikkan akademis yang ditunjang dengan praktek lapangan
kerja (kerja Praktek) di dunia industri merupakan salah satu upaya agar dapat terwujud
SDM yang siap berkembang. Kerja praktek merupakan kuliah wajib bagi yang sudah
hampir menyelesaikan perkuliahannya.
Atas dasar pemikiran tersebut, kami selaku mahasiswa/i Universitas Trisakti
jurusan Teknik Perminyakan bermaksud mengajukan permohonan agar dapat
melakukan kerja praktek di PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java Field.
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT KERJA PRAKTEK

II.1 Maksud Kerja Praktek

Kerja Praktek adalah salah satu mata kuliah wajib untuk prasyarat dalam
kurikulum akademik di Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti
dengan bobot akademis 1 sks. Maksud dari kerja praktek ini adalah mendapatkan
pengalaman dalam dunia bekerja secara teoritis dan pengaplikasiannya di lapangan.
Kerja praktek (KP) ini merupakan bagian dari visualisasi ilmu yang telah diperoleh
selama perkuliahan.

II.2 Tujuan Kerja Praktek

Berikut ini adalah beberapa hal yang ingin dicapai dalam kegiatan kerja praktek
diantaranya adalah:
● Untuk memenuhi salah satu kurikulum pada Program Studi Teknik Peminyakan,
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti.
● Melatih calon sarjana Teknik Perminyakan agar memiliki kemampuan bekerja
baik secara individu maupun team work.
● Dapat mengetahui operasi pengeboran dan penyelesaian pada sumur minyak
atau gas bumi.
● Melatih kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh pada kondisi sebenarnya (di Lapangan).
● Untuk mengetahui aplikasi pengangkatan dan pengujian sumur.

II.3 Manfaat Kerja Praktek

Bagi Mahasiswa:
● Menambah pengalaman praktek di lapangandan mampu mengaplikasikan semua
teori kuliah dengan di lapangan yang sebenarnya, sehingga pada nantinya dapat
digunakan sebagai bekal di kemudian hari.
● Mengetahui secara langsung semua aspek yang terkait dalam eksplorasi maupun
eksploitasi minyak bumi dan beberapa metoda peningkatan laju produksi
minyak bumi.
● Dapat mengaplikasikan teori dan konsep-konsep dalam perkuliahan Teknik
Reservoir, Teknik Pemboran, Teknik Produksi, Ekonomi Migas, dan seluruh
praktikum yang telah diberikan.

Bagi Perusahan:
● Memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pontensial.
● Membantu menyelesaikan pekerjaan yang terdapat dalam pada perusahaan
tempat mahasiswa tersebut melaksanakan Kerja Praktek (KP).
● Sebagai sarana untuk menjembatani hubungan kerjasama antara perusahaan dan
instansi pendidikan dimasa yang akan datang, khususnya mengenai recruitment
tenaga kerja.
● Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada di instansi
pendidikan.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

III.1. ASPEK RESERVOIR

Reservoir adalah batuan yang poros dan permeabel dimana sebagai tempat
akumulasinya hidrokarbon yang ada di bawah permukaan tanah. Proses akumulasi
minyak bumi di bawah permukaan haruslah memenuhi beberapa syarat, yang
merupakan komponen suatu reservoir minyak dan gas bumi.

Gambar III.1. Petroleum System

Cakupan aspek reservoir hydrocarbon pada dasarnya harus mengenali distribusi


karakteristik reservoir yang ada pada suatu lapangan migas.Distribusi karakteristik
reservoir meliputi distribusi sifat fisik batuan reservoir, sifat fisik fluida reservoir, dan
kondisi reservoirnya.Karakteristik reservoir dapat diperoleh dari kegiatan coring dan
analisa core, well logging, well testing dan analisa fluida reservoir.Setelah memperoleh
data distribusinya, maka dapat dilakukan perhitungan untuk memperkirakan besarnya
cadangan pada reservoir.
Dari analisa-analisa yang dilakukan akan didapatkan data-data karakteristik dari
batuan atau formasi yang dicerminkan oleh sifat fisik batuan reservoir yaitu :
1. Porositas
Adalah perbandingan volume kosong atau volume pori dengan volume
batuan total (Hawkins, B.C. Craft M. , Applied Petroleum Reservoir
Engineering Second Edition, 1991, hal 9). Dimana porositas itu sendiri akan
dinyatakan dengan fraksi atau persen. Data porositas ini nantinya akan
digunakan dalam perhitungan cadangan.
2. Permeabilitas
Adalah kemampuan batuan untuk meloloskan fluida.Permeabilitas ini
didasarkan dari percobaan H. Darcy menggunakan sampel batuan.Dalam
percobaan Henry Darcy menggunakan batupasir tidak kompak yang dialiri
air. Batupasir silindris yang porous ini 100% dijenuhi cairan dengan
viskositas µ (cp), dengan luas penampang A (cm2), dan panjangnya L (cm).
Kemudian dengan memberikan tekanan masuk P1 (atm) pada salah satu
ujungnya maka terjadi aliran dengan laju sebesar Q (cm3/sec), sedangkan
P2 (atm) adalah tekanan keluar.Dengan mengatur laju Q sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi aliran turbulen, maka diperoleh harga permeabilitas
absolute batuan. Adapun dia melakukan percobaan dengan menggunakan
beberapa asumsi yaitu Resevoir homogen, fluida satu fasa,
incompressiblefluid, aliran laminar, fluida steady state flow, dan kondisi
aliran yang isothemal.
3. Saturasi
Adalah perbandingan volume pori yang diisi oleh fluida dengan volume pori
total (Hawkins, B.C. Craft M. , Applied Petroleum Reservoir Engineering
Second Edition, 1991, hal 11). Saturasi oil ini dinyatakan dengan fraksi atau
persen. Saturasi minyak ini selanjutnya akan menggambarkan hubungannya
dengan tekanan kapiler, permeabilitas dan pengaplikasiannya dalam
perhitungan cadangan.
4. Kompresibilitas
Adalah kemampuan batuan untuk ditekan atau menggambarkan perubahan
volume dalam perubahan tekanan.
5. Tekanan Kapiler
Didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada antara permukaan dua
fluida yang tidak tercampur (cairan-cairan atau cairan-gas) sebagai akibat
dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.Tekanan
kapiler mempunyai pengaruh yang penting dalam reservoir minyak maupun
gas, yaitu :
Ø Mengontrol distribusi saturasi di dalam reservoir
Ø Merupakan mekanisme pendorong minyak dan gas untuk bergerak atau
mengalir melalui pori-pori reservoir dalam arah vertical.
6. Wettabilitas
Didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida lain yang
tidak saling mencampur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda
padat, maka salah satu fluida akan bersifat membasahi permukaan benda
padat tersebut, hal ini disebabkan adanya gaya adhesi.
Perkiraan reservoir merupakan suatu langkah untuk dapat mengidentifikasi
reservoir, sehingga dapat dilakukan pembuktian apakah reservoir tersebut dapat
dikatakan prospek atau tidaknya.Perkiraan reservoir ini meliputi perkiraan cadangan
yang digunakan untuk memperkirakan ultimate recovery. Untuk memperkirakan
cadangan dapat dilakukan dengan tiga metoda yang umum digunakan yaitu metoda
volumetris, metoda materialbalance, dan decline curve. Perkiraan produktifitas formasi
dapat digunakan untuk memperkirakan rate produksi optimum agar tercapai ultimate
recovery-nya. Selain itu dari metode-metode diatas berhubungan erat dengan perilaku
reservoir dimana akan terkait langsung dengan mekanisme pendorong yang berasal dari
reservoir tersebut yaitu Water Drive, Gas Cap Drive, Depletion Drive, Segregation
Drive dan Combination Drive.
Gambar III.2. Water Drive Reservoir

Gambar III.3. Gas Cap Drive Reservoir

Gambar III.4. Depletion Drive Reservoir


Perkiraan reservoir ini sangat berperan terhadap perencanaan penyebaran sumur-
sumur produksi. Dalam perencanaan penyebaran sumur produksi umumnya
berhubungan dengan beberapa masalah antara lain berapa jumlah sumur yang dapat
dibor, spasi sumur tersebut, dan pola penyebaran sumurnya, sehingga kandungan
hydrocarbon dalam reservoir dapat terkuras secara maksimal dan menghasilkan
keuntungan ekonomis yang maksimal. Untuk mencapai hal-hal tersebut, maka harus
dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan penyebaran sumur yaitu,
distribusi cadangan termasuk geometri (bentuk dan ukuran) cadangan, distribusi
produktivitas, struktur geologi dan posisi struktur serta mekanisme pendorong reservoir.
Sebelum membicarakan karakteristik dari fluida reservoir akan lebih baik kita
memahami diagram fasa antara Tekanan dan Temperatur.

Gambar III.5 Diagram Fasa Fluida Reservoir

Dari diagram fasa diatas Fluida reservoir itu diklasifikasikan berdasarkan


kuantitas fasa ringan dan beratnya yang menyesuaikan terhadap penambahan Tekanan
dan temperature tertentu. Fluida reservoir diklasifikasikan menjadi :
1. Black Oil (Low Shrinkage Oil)
2. Volatile Oil (High Shrinkage Oil)
3. Retrograde gas Condensate
4. Wet Gas
5. Dry Gas

Gambar III.6 Klasifikasi Fluida Reservoir

Setelah memahami pembagian barulah kita membicarakan mengenai


karakteristik dari fluida reservoir itu sendiri. Karakteristik fluida reservoir itu
dipengaruhi oleh sifat fisik dari fluida itu sendiri yaitu :
1. Kelarutan Gas Dalam Minyak (Rs)
Dari grafik dibawah dapat dilihat pengaruh tekanan terhadap kelarutan gas
dalam minyak dimana akan konstan ketika diatas tekanan bubble point. Saat
mencapai bubble point semakin rendah tekanannya maka akan terjadi penurunan
harga dari kelarutan gas dalam minyak (Rs).

Gambar III.7 Pressure vs Kelarutan Gas dalam Minyak

2. Faktor Volume Formasi Minyak (Bo)


Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa setiap penurunan
tekananakanmembuat Bo meningkat sampai mencapai Tekanan bubble point.
Setelah mencapai bubble point ketika tekanan terus turun membuat Bo akan
menjadi turun karena adanya pembebasan gas dari oil yang membuat volume
menurun.

Gambar III.8. Pressure vs Faktor Volume Formasi

3. Viskositas Oil
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa pada tekanan diatas bubble point
setiap penurunan tekanan akan membuat viskositas dari oil akan menurun
sampai pada tekanan bubble point. Setelah mencapai bubble point akan
terjadi pembebasan gas dan membuat meningkatnya viskositas setiap
penurunan tekanannya karena menghilangnya fasa ringan dari oil tersebut.

Gambar III.9. Pressure vs Viskositas Minyak

4. Kompresibilitas Minyak
Adalah salah satu sifat fluida, yaitu seberapa mudah volume dari suatu massa
fluida dapat diubah apabila terjadi perubahan tekanan, artinya seberapa
mampu-mampatkah fluida tersebut.
Agar lebih mengenali data lapangan yang harus diperoleh untuk penyusunan
laporan disusun sebagai berikut :
a. Data sifat fisik batuan reservoir
b. Data sifat fisik fluida reservoir
c. Sejarah produksi sumur pada lapangan tertentu

IV.2. ASPEK PEMBORAN

Gambar III.10 Peralatan Pemboran

Pemboran yakni suatu proses membuat lubang dengan peralatan tertentu atau
khusus, yang di lakukan menembus lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi sampai
pada target yang akan di capai.
Beberapa tahapan pada operasi pemboran, yaitu :
a. Pemboran eksplorasi
Pemboran yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon serta
untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin.
b. Pemboran deliniasi
Pemboran yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas.pada
lapisan penghasilnya.
c. Pemboran pengembangan
Pemboran yang akan difungsikan sebagai sumur-sumur produksi.
d. Pemboran sumur-sumur sisipan ( Infil )
Pemboran yang letaknya diantara sumur-sumur yang telah ada dengan tujuan
untuk mengambil hidrokarbon dari area yang tidak terambil oleh sumur-sumur
sebelumnya yang telah ada.
Operasi pemboran harus didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu :
a. Sulitnya pembebasan lahan, mengingat terjadinya overlaping ataskepentingan
tata guna lahan beberapa instansi, misalnya :
 Daerah persawahan teknis
 Daerah industri
 Perkebunan dan Kehutanan
b. Kepentingan sosial ekonomi penduduk.
c. Harga lahan dan pembuatan lokasi yang cukup mahal.
d. Dan lain sebagainya.
Operasi pengeboran putar (Rotary Drilling) modern mempunyai satu tugas utama,
yaitu mengebor suatu lubang secara aman dilapisan permukaan bumi sampai menembus
formasi yang kaya akan minyak atau gas bumi (lapisan prospek). Lubang hasil
pengeboran tadi setelah bagian dalamnya dilapisi dengan casing disebut dengan lubang
sumur, menjadi penghubung antara formasi tersebut dengan permukaan tanah. Operasi-
operasi pengeboran ini dimungkinkan dengan menggunakan kompleks pengeboran
(Drilling Complex) yang bermutu tinggi, yaitu rig pengeboran putar yang modern
(Rotary Drilling Rig).
Secara umum di dunia perminyakan kita kenal ada 2 jenis pemboran yakni “
Overbalance Drilling “, di mana kondisi dari tekanan hidrostatis ( Ph ) lumpur kita
berada di atas tekanan formasi ( Pf ), jenis pemboran ini sering juga di sebut sebagai
pemboran konvensional. Selanjutnya yang kedua yakni “ Underbalance Drilling “, di
mana kondisi dari tekanan lumpur pemboran ( Ph ) di bawah dari tekanan formasi ( Pf ).
Rig pengeboran putar terdiri atas 5 (lima) sistem-sistem bagianutama :
1. Sistem Tenaga (Power System)
Gambar III.1. Sistem Tenaga

Sistem tenaga terdiri dari 2 (dua) sub komponen utama, yaitu :


a. Sumber Tenaga Utama (Power Supply Equipment)
Ada dua jenis Prime Mover yang umum di kenal,yakni :
● Prime Mover Diesel
Prime mover ini berbahan bakar solar.
● Prime Mover Gas
Prime mover ini berbahan bakar gas, efektif untuk lapangan yang
banyak menghasilkan gas, sehingga gas ini dapat di gunakan untuk
bahan bakarnya.
b. Sistem Transmisi Tenaga (Distribution Equipment)
Dalam sistem transmisi ini juga ada dua jenis transmisi, yakni :
● Transmisi secara mekanik
Penyaluran sumber energy secara mekanik, menggunakan rantai
atau gear.
● Transmisi secara elektrik
Penyaluran sumber energy secara elektrikal dengan panel control.
2. Sistem Pengangkat (Hoisting System)
Gambar III.12. Sistem Pengangkatan
Sistem Pengangkat terdiri dari 2 (dua) sub bagian utama atau komponen yaitu:
a. Struktur penyangga :
▪ Menara Pengeboran Derrick
▪ Menara Pengeboran Mast
▪ Structure Bawah (Substructure)
▪ Lantai Rig (Rig Floor)
b. Peralatan pengangkatan :
● Mesin Penarik (Draw work)
● Alat-alat Bagian Atas (Overhead Tools):
1) Balok Mahkota (Crown Block)
2) Balok Jalan (Travelling Block)
3) Kait (Hook)
4) Elevator
● Tali Pengeboran (Drilling Line)

3. Sistem Putar (Rotary System)


Gambar III.13. Sistem Pemutar

Sistem pemutar mempunyai 3 (tiga) sub komponen utama, yaitu :


a. Peralatan Putar (Rotary Assembly)
● Meja Putar (Rotary Table)
● Master Bushing
● Kelly Bushing
● Rotary Slip
b. Rangkaian Pipa Bor :
● Swivel
● Kelly
● Drill Pipe (DP)
● Drill Collar (DC)
● Peralatan Khusus Bawah Permukaan (Specialized Down Hole Tools),
stabilizer, rotary reamers, dan shock absorber.
c. Mata Bor atau Pahat (Bit)
● Drag Bit
● Roller Cone Bit
● Diamond Bit
● Core Bit
● PDC Bit
4. Sistem Sirkulasi (Circulation System)

Gambar III.14. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi terdiri dari :


a. Lumpur Pemboan (Drilling Fluid, Mud)
● Water-Base Mud
● Oil-Based Mud
● Air or Gas-Based Mud
b. Tempat Persiapan (Preparation Area)
● Mud House
● Steel Mud Pits/Tank
● Mixing Hopper
● Chemical Mixing Barrel
● Bulk Storage Bins
● Water Tank
● Reserve Pit
c. Peralatan Sirkulasi (Circulating Equipment)
● Mud Pit
● Mud Pump
● Pump Dischange and Return Lines
● Stand Pipe
● Rotary Hose
d. Tempat mengkondisikan Lumpur (Conditioning Area)
● Settling Tank
● Reserve Pits
● Shale Shaker
● Degasser
● Desander
● Desilter
● Mud-Gas Separator
5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (BOP System)
Sistem pencegahan semburan liar terdiri dari 2 (dua) komponen utama, yaitu :
a. Rangkaian BOP Stack
● Annular Preventer
● Ram Preventer
● Drilling Spools
● Casing Head (Well Head)
b. Accumulator Unit
c. Sistem Penunjang (Supporting System)
● Choke Manifold
● Kill Line
Gambar III.15 BOP Stack

Pada operasi pemboran ini sering juga kita hadapi berbagai masalah yang terjadi
yang sering kita kenal sebagai “ Hole Problem “.
Berikut berbagai masalah yang biasanya terjadi :
● Shale Problem
Masalah ini terjadi saat kita menembus lapisan shale.Apabila lapisan shale
tidak kompak dapat menyebabkan runtuh nya formasi. Apabila menembus
lapisan shale yang sangat reaktif, maka dapat menyebabkan “ Swelling “.
● Kick
Kick ini terjadi apabila kondisi dari tekanan hydrostatic lumpur kita di
bawah tekanan formasi ( Ph< Pf ). Selain itu juga bias terjadi karena kita
menembus zona formasi “ Abnormal “.
● Loss Circulation
Permasalahan ini penyebabnya berbanding terbalik dengan “ Kick “, “
Loss “ terjadi akibat tekanan hydrostatic lumpur kita jauh di atas tekanan
rekah formasi ( Ph > Prf ). Selain itu,juga dapat terjadi jika kita menembus
lapisan yang “ Subnormal “.
Beberapa jenis Loss circulation :
o Seepage
o Partial
o Total
● Pipe Sticking
Yakni kondisi di mana rangkaian dari drill string kita tidak dapat bergerak
baik itu naik turun atau juga berputar, ini di sebabkan rangkaian kita
terjepit oleh runtuhnya formasi atau terjepitnya rangkaian pada dinding
lubang bor.
Berikut jenis dari pipe sticking :
● Mechanical pipe sticking
● Differential pipe sticking
● Key seat.

IV.3. ASPEK PRODUKSI


Hal utama yang harus diperhatikan dalam memproduksikan suatu sumur adalah
“laju produksi”, dimana besarnya harga laju produksi (q) yang diperoleh harus
merupakan laju produksi optimum.
Dua hal pokok yang mendasari teknik produksi adalah:
a. Gerakan fluida dari formasi ke dasar sumur, melalui media berpori.

Gambar III.16. Komponen Reservoir

b. Gerakan fluida dari dasar sumur ke permukaan, melalui media pipa.


Gambar III.17. Komponen Aliran dalam Pipa

Gerakan fluida dari formasi ke dasar sumur akan dipengaruhioleh :


a. Sifat-sifat fisik batuan dan fluida reservoir disekitar lubang bor.
b. Gradien tekanan antara reservoir dan lubang bor.
Kedua faktor diatas akan menentukan besarnya kemampuan reservoir untuk
mengalirkan fluida ke dasar sumur yang disebut Inflow PerformanceRelationship
(IPR).IPR adalah gambaran tentang kemampuan sumur yang bersangkutan untuk
memproduksikan atau menghasilkan fluida.
Harga PI yang diperoleh dari tes atau dari peramalan, merupakan gambaran
kualitatif mengenai kemampuan suatu sumur untuk berproduksi.Harga PI dapat
dinyatakan secara grafis, yang disebut grafik IPR.
Sedangkan PI (Productivity Index) adalah angka penunjuk (index) yang digunakan
untuk menyatakan kemampuan produksi suatu sumur pada kondisi tertentu.Secara
definisi PI adalah perbandingan antara laju produksi yang dihasilkan suatu sumur,
terhadap perbedaan tekanan (drawdown) antara tekanan static (P s) dengan tekanan pada
saat terjadi aliran (Pwf) didasar sumur.
Untuk memudahkan pemahaman dalam pelaksanaan produksi, maka secara
sistematis dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Penyelesaian Sumur (Well Completion)
a. Metoda penyelesaian sumur (Well Completion Method)
● Down-hole completion atau formation completion
a) Open-hole completion (komplesi sumur dengan formasi produktif
terbuka)
b) Cased-hole completion (komplesi sumur dengan formasi produktif
dipasang casing dan diperforasi)
c) Sand Exclussion Type Completion
● Tubing completion
- Single Completion
- Multiple Completion
- Permanent
Completion
● Well-head completion

Gambar III.18. Wellhead Completion


b. Tahap Perforasi

Gambar III.19. Perforasi Sumur


c. Tahap Swabbing
● Penurunan Densitas Cairan
● Penurunan Kolom Cairan
2. Metoda Produksi :
a. Sembur Alam-SA (Natural Flow)
b. Sembur Buatan-SB (Artificial Lift)
● Gas Lift
▪ Continous gas-lift

Gambar III.20. Mekanisme Operasi Continuous Gas Lift

▪ Intermittent gas-lift
Gambar III.21. Siklus Operasi Intermitent Gas Lift

● Pompa (Pump)
▪ Pompa Sucker Rod

Gambar III.22. Sucker Rod Pump

▪ Pompa Sentrifugal Multistage


Gambar III.23.Instalasi Electric Submersible Pump

Gambar III.24. Motor Pompa ESP

▪ Hydraulic Jet Pump


Gambar III.25.Hydraulic Jet Pump

Gambar III.26.Peralatan Bawah Permukaan

3. Fasilitas Produksi Permukaan (Production Surface Facilities)


a. Peralatan Transportasi
● Flowline
● Manifold
● Header
b. Fasilitas Peralatan Pemisah
● Separator
▪ Berdasarkan Bentuknya (Horizontal, Vertical, Spherical)
▪ Berdasarkan Tekanan Kerjanya (High, Medium, Low pressure)
▪ Berdasarkan Fasa Yang Dipisahkan (Two, Three phase)
● Oil Skimmer
● Gas Dehydrator
● Heater Treater
● Wash Tank
c. Fasilitas Penampung
● Berdasarkan susunan (primary tank, surge tank, dan emergency
storage tank)
● Berdasarkan fungsi (test tank dan tangki penimbun)
● Berdasarkan bahan pembentuk (bolted-steel tank, welded-steel tank,
wooden tank, dan plastic tank)

IV.4. ASPEK PENUNJANG LAINNYA


Fasilitas penunjang suatu lapangan migas sangat diperlukan didalam operasi -
operasi lapangan.Fasilitas ini mulai dari fasilitas pengeboran, fasilitas produksi, dan
fasilitas-fasilitas lain, baik untuk operasi perawatan sumur, penyelesaian sumur, dan
logging sumur.

IV.5. ASPEK LINGKUNGAN


Upaya-upaya untuk mencegah dampak negatif dari kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi sudah mulai dilakukan sejak tahap perencanaan yakni dengan melakukan
studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk kegiatan yang
berdampak penting, dan studi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) untuk kegiatan yang tidak berdampak penting, serta
Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP).
BAB IV RENCANA TAHAPAN KERJA PRAKTEK

IV.1 Jenis Kegiatan


Adapun kegiatan yang ingin kami lakukan nantinya adalah mengetahui
secara rinci tahapan operasi minyak dan gas bumi pada suatu lapangan minyak
dan gas bumi khususnya di lapangan PT. Pertamina Hulu Energi Tuban East
Java Field.

IV.2 Lokasi Kegiatan


Adapun fokus kegiatan yang hendak dilakukan adalah mencakup
kegiatan–kegiatan yang ada di Departemen Pemboran, Departemen Reservoir,
Departemen Produksi, Departemen Operasi dan bidang–bidang yang
berhubungan dengan perminyakan yang ada di PT. Pertamina Hulu Energi
Tuban East Java Field.

IV.3 Waktu Pelaksanaan


Kami berharap kerja praktek ini dapat berlangsung kurang lebih selama 1
bulan, dan diharapkan dapat dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2020.
Kami selaku pemohon Kerja Praktek berharap pihak Manajemen dari PT.
Pertamina Hulu Energi Tuban East Java Field agar dapat menerima permohonan
ini.

IV.4 Sarana
Adapun dalam pelaksanaan kerja praktek ini kami mengharapkan adanya
bantuan fasilitas berupa akomodasi dan transportasi.

IV.5 Usulan Jadwal Rencana Kegiatan Kerja Praktek


● Orientasi umum (Sejarah perkembangan dan manajemen perusahaan secara
umum).
● Orientasi khusus I (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian data–data
pada proses eksplorasi)
● Orientasi khusus II (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian data–
data pada operasi lapangan)
● Orientasi khusus III (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian data–
data pada proses produksi)
● Tujuan khusus (melakukan perhitungan cadangan, dengan cara seperti: metode
volumetrik, material balance, dan penggunaan software)
● Pembuatan laporan dan tugas–tugas lainnya
● Presentasi di depan pembimbing lapangan dan team terkait.

III.6 Peserta Kerja Praktek

Peserta Kerja Praktek (KP) adalah mahasiswa/i aktif jurusan T eknik


Perminyakan, Universitas Trisakti.
1. Nama : Muhammad Qidran Al-Kiram
Nim : 071001700095
Alamat : Mega Persada Residence D/17 Pondok Aren, Tangerang Selatan
Nomer HP : 087857124064
Alamat Email: qidranmuhammad@gmail.com

2. Nama : Muhammad Dhafa


Nim: 071001700097
Alamat : Grand Wisata Cluster Spring Fiesta AK7/2
Nomer HP: 08128208203
Alamat Email: dhafamuhammad99@gmail.com

3. Nama : Nedi Dwi Putra


Nim : 071001700105
Alamat: Pakuan Regency Cluster Linggabuana blok B1/3 Kel. Margajaya
Kec. Bogor barat, Kota Bogor
Nomer HP: 081770767241
Alamat Email: Nedidwi.putra@gmail.com
4. Nama : Raisha Marsha Ummaria
Nim: 071001700109
Alamat: Benda Timur XI B E15/9 Pamulang Permai 2, Tangerang Selatan
15416
Nomer HP: 085939564771
Alamat Email: raishamarshau@gmail.com

5. Nama : Sekar Melati Aditya


Nim: 071001700120
Alamat: Jl. Maliki II no. 59 RT.04/RW.03 Kel. Abadijaya, Kec. Sukmajaya
Depok, Jawa Barat
Nomer HP: 085781402301
Alamat Email: sekaradytyaa@gmail.com
BAB V PENUTUP
Demikian proposal kerja praktek ini kami susun, dengan harapan program ini
dapat terlaksana guna melengkapi persyaratan akademis dan pengambilan tugas akhir
program studi SI Teknik Perminyakan di Universitas Trisakti, agar terciptanya SDM
yang berkualitas dan berkompetensi yang pada akhirnya dapat menjawab tantangan dan
kebutuhan dunia Industri di era globalisasi khususnya di bidang industri Minyak dan
Gas Bumi.
Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
Lampiran : - Curiculum Vitae
- Transkrip Nilai
- Surat Keterangan dari Kampus

Anda mungkin juga menyukai