Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL

DALAM CERITA RAKYAT HANG TUAH KSATRIA MELAYU

DICERITAKAN KEMBALI OLEH NUNIK UTAMI

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

FRISKA RAHAYU

NIM 09038820111

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2013
Analisis Nilai-nilai Moral dalam Cerita Rakyat Hang Tuah, Ksatria Melayu
Diceritakan Kembali Oleh Nunik Utami. Dosen pembimbing I: Drs. Said Barakbah
Ali, M.M. Dosen pembimbing II: Muhammad Candra, S.Pd., M.Ed.
qa.qa516@yahoo.co.id

Abstrak

Nilai moral adalah suatu pengukur apa yang baik dan apa yang buruk dalam kehidupan
masyarakat, juga dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku, tindakan, kelakuan seseorang
pada saat mencoba melakukan sesuatu hal dan memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai moral
apa saja yang terkandung dalam cerita rakyat Hang Tuah, Ksatria Melayu diceritakan
kembali oleh Nunik Utami. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis teks bacaan.
Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemui beberapa nilai-nilai moral di dalam cerita
rakyat Hang Tuah, Ksatria Melayu diceritakan kembali oleh Nunik Utami, yaitu sebanyak
90 kutipan teks tentang nilai-nilai moral.

Kata kunci: Sastra lisan, cerita rakyat, nilai-nilai moral.

Abstract

Moral value is a measure of what is good and what is bad in society, can also be
interpreted as an attitude or behavior, actions, behavior when someone tries to do
something and have a positive value in the eyes of other people. The purpose of this study
was to describe the moral values of what is contained in folklore Hang Tuah, Malay
Knight retold by Nunik Utami. This research uses descriptive method qualitative.
Techniques data collection in this research is with analyzing text readings. From the the
results of of analysis who conducted, encountered some values-values moral in inside
folklore Hang Tuah, the Knights Melayu retold by Nunik Utami, namely as many as 90
citations text about the value-the value of moral.

Keywords: Literature oral, stories folk, values-values moral.


1. Pendahuluan
Sastra merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-
tengah masyarakat. Oleh karena itu, sastra banyak memberikan manfaat terhadap masyarakat
pendukungnya. Sastra terbagi dua, yaitu sastra lisan (unwritten literature) dan sastra tulisan
(written literature). Sastra lisan adalah jenis atau kelas karya tertentu yang dituturkan dari
mulut ke mulut tersebar secara lisan. Sastra tulisan (written literature) yaitu sastra yang
merupakan media tulisan atau literal yang cara penyebarannya melalui media tulisan.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang selalu berusaha memelihara
dan melestarikan kebudayaan bangsanya. Kebudayaan menurut Tylor (dalam Nelvita,
2007:7) adalah keseluruhan aktivitas manusia, termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni,
hukum, adat istiadat, moral, dan lain-lain. Nilai moral adalah suatu pengukur apa yang baik
dan apa yang buruk dalam kehidupan masyarakat, juga dapat diartikan sebagai sikap atau
perilaku, tindakan, kelakuan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu hal dan
memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. sedangkan moralitas atau etika adalah
keseluruhan norma dan mempunyai arti segala hal yang berhubungan dengan moral diartikan
sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu
berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat. Namun, tidak jarang pengertian
baik buruk itu sendiri dalam hal-hal tertentu bersifat relatif. Artinya suatu hal yang dipandang
baik oleh orang yang satu atau bangsa pada umumnya, belum tentu sama bagi orang yang
lain, atau bangsa lain.
Salah satu bentuk sastra lisan (cerita rakyat) yang perlu diteliti adalah cerita rakyat
Hang Tuah, Ksatria Melayu. Cerita rakyat ini merupakan salah satu bentuk sastra yang
dimiliki oleh masyarakat Melayu. Perwujudan moral dalam cerita rakyat Hang Tuah, Ksatria
Melayu ini menarik peneliti untuk mengangkat tema nilai-nilai moral dalam sastra dengan
bahan rujukan yaitu buku Hang Tuah, Ksatria Melayu diceritakan kembali oleh Nunik Utami
dengan judul. Sesuai dengan pokok masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini yaitu mendeskripsikan nilai-nilai moral Hang Tuah, Ksatria Melayu diceritakan
kembali oleh Nunik Utami.
2. Pembahasan
Nilai religius: memberikan pengetahuan dasar agama supaya bersukur terhadap apa
yang diberikan Sang Penguasa (Allah). Dan merupakan prilaku kepercayaan terhadap ajaran
agama. Nilai toleransi: memberi toleransi kepada sikap orang lain yang berbeda dengan kita,
bersikap sabar dalam menghadapi prilaku orang lain yang berbeda dengan kita, menghargai
sikap dan tindakan seseorang terhadap kita, dan menghargai perbedaan suku dan agama.
Nilai disiplin: selalu menjaga ketertiban yang berlaku dalam bekerja, baik itu peraturan
maupun waktu. Nilai kerja keras: pantang menyerah menghadapi kesulitan, teguh, tekun, dan
merupakan upaya sungguh-sungguh. Nilai kreatif: selalu ingin menciptakan hasil atau cara
yang baru, yang belum ada sebelumnya. Nilai mandiri: Tidak mudah bergantung pada orang
lain. Selalu berupaya menyelesaikan segalanya sendiri. Nilai rasa ingin tahu: berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam sesuatu yang dilihat. Nilai semangat kebangsaan: Nilai semangat
kebangsaan adalah cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Nilai cinta tanah air: menjaga
kepedulian terhadap masa yang datang, menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan sekitar,
dan menunjukkan rasa cinta yang tinggi terhadap bangsa dan Negara. Nilai menghargai
prestasi: menghargai reputasi dan prestasi orang lain. Nilai bersahabat: menjalin silaturahmi
kepada sesama, dan menunjukkan rasa senang bergaul. Nilai peduli sosial: Rasa yang selalu
ingin memberi pertolongan kepada orang lain. Nilai tanggung jawab: Menjalan kan tugas dan
kewajibannya yang seharusnya ia lakukan.
3. Simpulan
Cerita rakyat Hang Tuah, Ksatria Melayu diceritakan kembali oleh Nunik Utami ini
mengandung nilai-nilai moral. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat Hang
Tuah, Ksatria Melayu ini tidak disebutkan secara langsung oleh pengarang secara tersurat.
Dalam memahami nilai-nilai moral dalam kutipan-kutipan teks dapat dilakukan dengan
teknik analisis isi. Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemui beberapa nilai-nilai moral di
dalam cerita rakyat Hang Tuah, Ksatria Melayu diceritakan kembali oleh Nunik Utami, yaitu
sebanyak 90 kutipan teks tentang nilai-nilai moral. Yaitu nilai religius sebanyak 3 kutipan,
nilai toleransi sebanyak 3 kutipan, nilai disiplin sebanyak 3 kutipan, nilai kerja keras
sebanyak 13 kutipan, nilai kreatif sebanyak 7 kutipan, nilai mandiri sebanyak 1 kutipan, nilai
rasa ingin tahu sebanyak 4 kutipan, nilai semangat kebangsaan sebanyak 5 kutipan, nilai cinta
tanah air sebanyak 5 kutipan, nilai menghargai prestasi sebanyak 20 kutipan, nilai
bersahabat/komunikatif sebanyak 19 kutipan, nilai peduli sosial sebanyak 5 kutipan, dan nilai
tanggung jawab sebanyak 2 kutipan. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa di dalam cerita rakyat Hang Tuah, Ksatria Melayu diceritakan kembali oleh Nunik
Utami ini terkandung nilai-nilai moral meskipun tidak tersurat.

DAFTAR PUSTAKA

Augustin, Phibi Kristina. 2012. Analisis Nilai-Nilai Budi Pekerti dalam Gurindam Dua Belas
Karya Raja Ali Haji. Skripsi.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

http://murnihabaru.blogspot.com/2012/06/2.html. 22 Mei 2013. 10.45 WIB.

http://www.repository.upi.edu/operator/upload/s_ind_0705949_chapter2.pdf. 23 April 2013.


13:30 WIB.

Malik, Abdul. 2011. Potensi Muatan Nilai Kearifan Lokal Untuk Pembelajaran Budi Pekerti.
Makalah dialog budaya bersempena festival penyengat, FKIP, Universitas Maritim
Raja Ali Haji, Sabtu, 31 Desember 2011.

Maulana, Syaikhul Hadits. 2001. Fadhail A’mal. Bandung: Pustaka Da’wah.

Mulyana, Rahmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter


Dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

Nelvita. 2007. Analisis Moralitas Bushido dalam Novel ”Samurai Suzume No Kumo” Karya
Takashi Matsuoka. Fakultas Sastra. Melalui:
http://www.repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/13493/08E00938.
pdf?sequence=1. 21 Februari 2013. 17:18 WIB.

Putra, Harry Suryadi. 2012. Analisis Nilai-Nilai Moral yang Terkandung pada Buku
Kumpulan Syair Anak Negeri Karya Muhammad Candra. Skripsi.

Reality, Tim. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher.

Rizal, Ahmad Syamsu. 2008. Tarekat Muhammad. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta Bandung.

Suhardi. 2011. Sastra Kita, Kritik dan Lokalitas. Depok: Komodo Boks.

Utami, Nunik. 2010. Hang Tuah, Ksatria Melayu. Jakarta: CIF (Penebar Swadaya Grup).

Yudiono. 2007. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo.

Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan.

Anda mungkin juga menyukai