Abstract: The purpose of this study is to describe the sources and types of character values
instilled in students. This research is in the form of library-based research (library research)
with a qualitative approach. This library research was carried out by examining various literary
literature, both in the form of books, reports on previous research results, and websites that
focused on disclosing the concept of sources and types of character values instilled in learners.
After all research data has been collected, then analyzed, interpreted and packaged into a
comprehensive explanation. The results of the study explain that character education is a
system of instilling character values in school members which includes components of
knowledge, awareness or will, and actions to carry out these values, both towards God
Almighty (YME), oneself, others, environment, and nationality so that they become human
beings with high moral qualities. The sources of character values are religion, Pancasila,
culture, media, education.
Keywords:
Education, Values, Character
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menguraikan tentang sumber dan jenis-jenis nilai
karakter yang ditanamkan pada peserta didik. Penelitian ini berupa riset berbasis
Pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif, penelitian kepustakaan ini
dilakukan dengan mengkaji berbagai literatur kepustakaan, baik berupa buku, laporan
hasil penelitian terdahulu, maupun website yang difokuskan pada pengungkapan
konsep sumber dan jenis-jenis nilai karakter yang ditanamkan pada peserta didik.
Setelah semua data penelitian terkumpul, kemudia dilakukan analisis,
diinterpretasikan kemudian dikemas menjadi penjelasann yang komprehensif. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman
nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia yang berkualitas akhlaknya. Sumber-sumber
nilai karakter yaitu agama, Pancasila, budaya, media, pendidikan.
Kata Kunci:
Pendidikan, Nilai, Karakter
1
Judul artikel
PENDAHULUAN
Peristiwa yang muncul dalam kehidupan berbangsa semakin maraknya
kriminalitas, tingginya kasus korupsi, dan penegakan hukum yang sepertinya
masih jauh dari harapan nilai keadilan. Kejadian tersebut memberi kesan
seakan-akan bangsa kita sedang mengalami krisis etika dan krisis kepercayaan
diri yang berkepanjangan. Peristiwa demi peristiwa di atas menunjukkan
segelintir sebuah kegagalan dalam bidang pendidikan.
Ada beberapa alasan dasar untuk kepentingannya pembangunan karakter
bangsa, baik filosofis maupun ideologis, normatif, historis dan sosiokultural.
filosofis, Membangun karakter bangsa merupakan kebutuhan dasar dalam
proses kebangsaan, karena hanya bangsa yang memiliki karakter dan identitas
yang kuat yang akan bisa membangun peradaban emas bagi Indonesia.
Secara ideologis, pembangunan karakter adalah bisnis mewujudkan
ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan negara bagian. Biasanya
pembangunan karakter bangsa merupakan indikasi nyata dari langkah-langkah
yang diambil untuk mencapai tujuan negara, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan segenap tumpah darahnya Indonesia; promosi kebaikan
bersama; mendidik hidup Bangsa; berpartisipasi atas dasar pelaksanaan
tatanan dunia Kemandirian, perdamaian berkelanjutan dan keadilan sosial.
Historis Membangun karakter bangsa merupakan proses inti yang dinamis
Nasionalisme yang muncul terus-menerus sepanjang waktu sejarah, dan pada
masa kolonial dan kemerdekaan. Ramah sosial budaya, pembangunan karakter
bangsa adalah salah satunya kebutuhan bangsa yang multikultural.(Jurusan et
al., 2010)
Pada penelitian terdahulu Menurut Dra Mardiah Baginda dalam
artikelnya yang berjudul Nilai-nilai pendidikan berbasis karakter pada
pendidikan dasar dan menengah yang berisi menanamkan nilai-nilai religious,
jujur, disiplin, toleransi, mandiri, demokratis, kera keras, kreatif, rasa ingin
tahu, menghagai prestasi dan membuat strategi dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan karakter bagi siswa dengan cara Memasukkan pendidikan karakter
ke dalam semua mata pelajaran di sekolah, Membuat slogan-slogan atau yel-yel
yang dapat menumbuhkan kebiasaan semua masyarakat sekolah untuk
bertingkah laku yang baik.(Baginda, 2018)
Pada penelitian lain Menurut Nuraini Asrianti 2012 dalam artikelnya yang
berjudul mengembangkan karakter peserta didik berbasis kearifan local melalui
pembelajaran di sekolah yang berisi guru harus mampu merancang program
pembelajaran dengan memperhatikan ranah afektif sebagai salah satu
karakteristik manusia dalam hasil belajar, walau memerlukan waktu yang
lama. Terintegrasinya pendidikan karakter dalam muatan keunggulan lokal
pada proses pembelajaran, akan sesuai dengan lingkungan yang ada dan
dialami peserta didik dalam rangka mengaitkan pembelajaran dengan kejadian
nyata sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang bermakna.
(Asriati, 2012)
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu penelitian
sekarang lebih fokus membahas sumber dan jenis-jenis nilai karakter yang
ditanamkan pada peserta didik.
2 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Penulis Kesatu, Penulis Kedua dan Penulis Ketiga
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan
(library research). Penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data
atau informasi yang terdapat di perpustakaan guna dijadikan sebagai dasar
kegiatan penelitian (Raihan, 2017). Penelitian kepustakaan ini dilakukan
dengan mengkaji berbagai literatur kepustakaan, baik berupa buku, laporan
hasil penelitian terdahulu, maupun website yang difokuskan pada
pengungkapan konsep masyarakat, kebudayaan, dan sekolah.
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 3
Judul artikel
meliputi sikap sidiq, Amanah, Tabligh, dan Fatonah. Selain dari 4 karakter
tersebut, Islam sangat menjungjung nilai kesabaran dan ketangguhan yang
seharusnya senantiasa kita implementasikan dalam kehiduapan sehari-hari.
Tentunya atas dasar pertimbangan tersebut, maka agama harus dijadikan
dasar pembentukan nilai-nilai karakter. (Burhanuddin, 2015)
2. Pancasila
Pancasila mengatur prinsip-prinsip kebangsaan dan kenegaraan yang dianut
oleh NKRI. Di dalam Pembukaan UUD 1945, dijabarkan tentang isi dari
kelima sila Pancasila. Kelima sila tersebut mengandung nilai-nilai yang
mengatur kehidupan politik, ekonomi, hukum, budaya, seni, dan
kemasyarakatan. Nilai karakter yang bersumber dari pancasila ini
diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang
berbudi luhur, dan mampu lebih baik di kehidupan mendatang.
Merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam bidang kehidupan berbangsa
dan bernegara merupakan kewajiban moral bagi setiap warga negara,
tidak terkecuali mahasiswa. berkenaan dengan nilai Pancasila yang perlu
ditanamkan pada diri mahasiswa agar menjadi warga Negara yang baik dan
cerdas adalah berlandaskan kepada lima sila Pancasila, yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Selanjutnya, Erna Octavia (Sekpro PPKn) mengatakan bahwa karakter
individu yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila sebagai berikut: (1) karakter
yang bersumber dari olah hati, antara lain beriman dan bertakwa, jujur,
amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani
mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik;
(2) karakter yang bersumber dari olah pikir antara lain cerdas, kritis, kreatif,
inovatif, ingin tahu, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif.
Adapun secara rincinya adalah: (1) hubungannya dengan Tuhan, yaitu
religius. Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu
berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya; (2)
hubungannya dengan diri sendiri, yaitu jujur, bertanggung jawab, bergaya
hidup sehat, disiplin, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, ingin tahu, cinta ilmu; (3)
hubungannya dengan sesama, yaitu sadar akan hak dan kewajiban diri dan
orang lain, patuh pada aturan sosial, menghargai karya dan prestasi orang
lain, santun, demokratis; (4) hubungan dengan lingkungan, yaitu peduli
akan sosial dan lingkungan ditunjukkan dengan sikap dan tindakan selalu
berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan; dan (5) nilai kebangsaan, yaitu nasionalis
dan menghargai keberagaman.(Octavia & Rube’i, 2017)
3. Budaya
Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian
makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota
4 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Penulis Kesatu, Penulis Kedua dan Penulis Ketiga
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 5
Judul artikel
6 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Penulis Kesatu, Penulis Kedua dan Penulis Ketiga
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 7
Judul artikel
8 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Penulis Kesatu, Penulis Kedua dan Penulis Ketiga
besar nasional, hari kemerdekaan RI, hari pendidikan nasional, dan hari
Kartini.
i. Kerja keras
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
j. Kreatif
Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
k. Cinta tanah air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetian,kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
l. Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui keberhasilan orang lain.
Pembiasaan menghargai prestasi tidak semata hanya kepada anak yang
mendapat juara pada saat lomba, tetapi saat proses pembelajaran
berlangsung, guru selalu memberikan pujian kepada anak yang berhasil
dalam proses pembelajaran
m. Bersahabat/ Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senagn berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
n. Cinta damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
o. Gemar membaca
Kebiasan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya. Tradisi membaca yang sudah masuk
dalam program sekolah dan juga Dinas Pendidikan Kota yakni program
literasi selama 15 menit sebelum mulai kegiatan pembelajaran dalam kelas
p. Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upayaupaya untuk
memperbaiki kerusakan alam sudah terjadi.
q. Peduli social
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibanya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan, (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
(YALIDA, 2019) Indikator tanggung jawab menurut Triyani dkk adalah, (1)
mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik, (2) bertanggung
jawab terhadap setiap perbuatan, (3) melakukan piket sesuai dengan jadwal
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 9
Judul artikel
yang telah ditetapkan, dan (4) mengerjakan tugas kelompok secara bersama-
sama.(Triyani et al., 2020)
SIMPULAN
Pendidikan karakter bagi peserta didik akhir-akhir ini mendapat perhatian
khusus dari Kementerian Pendidikan Nasional dan jajarannya, serta ahli-ahli
kependidikan, dan sampai pada kesimpulan bahwa pendidikan karakter
peserta didik perlu ditingkatkan. Banyak contoh anak didik yang cerdas, tetapi
kualitas akhlaknya kurang baik, maka mereka tidak dapat diharapkan untuk
menjadi generasi penerus yang dapat membangun bangsa kita. Pendidikan
karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan
sehingga menjadi manusia yang berkualitas akhlaknya. Sumber-sumber
karakter yaitu agama, Pancasila, budaya, media, Pendidikan. Dari kelima
sumber itu maka pelaksanaan pendidikan karakter dapat diselenggarakan oleh
masyarakat, melalui lembaga agama dan pranata sosial-kebudayaan, serta
diselenggarakan oleh pemerintah melalui jalur pendidikan formal.Baik yang
diselenggarakan oleh masyarakat maupun pemerintah. Keduanya merupakan
satu kesatuan yang saling terkait. Sumber-sumber pendidikan karakter itu
menunjukkan bahwa setiap elemen berperan sesuai fungsi sosial masing-
masing.
REFERENSI
Abdusshomad, M., & Suparman. (2008). Etika bergaul di tengah gelombang
perubahan: kajian kitab kuning. Khalista.
Asriati, N. (2012). Mengembangkan karakter peserta didik berbasis kearifan
lokal melalui pembelajaran di sekolah. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan
Humaniora, 3(2).
Baginda, M. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan Berbasis Karakter pada Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jurnal Ilmiah Iqra’, 10(2), 1–12.
https://doi.org/10.30984/jii.v10i2.593
Burhanuddin, A. (2015). Sumber-Sumber Pendidikan Karakter.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/sumber-sumber-
pendidikan-karakter-3/
Jurusan, D., Stain, D., Qaimuddin, S., Abstrak, K., Induk, D., & Karakter, P.
(2010). PENDIDIKAN KARAKTER Nurdin. 69–89.
Lickona, T. (1991). Moral development in the elementary school classroom.
Handbook of Moral Behavior and Development, 3, 143–161.
Melati, R. S., Ardianti, S. D., & Fardani, M. A. (2021). Analisis Karakter Disiplin
dan Tanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar pada Masa Pembelajaran
Daring. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 3062–3071.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/1229
Octavia, E., & Rube’i, M. A. (2017). Penguatan pendidikan karakter berbasis
pancasila untuk membentuk mahasiswa prodi PPKN menjadi warga
10 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Penulis Kesatu, Penulis Kedua dan Penulis Ketiga
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 11