PENDAHULUAN
dan perilakunya1. Nilai ialah kualitas dari sesuatu yang disuka, diidamkan, dikejar,
adanya pendidikan maka seseorang tidak akan memiliki pijakan dalam hidupnya.
termasuk dalam hal beribadah kepada Allah swt. Peribadatan kepada Allah swt.
merupakan implementasi dari rasa hormat dan tunduk ke Khaliq dari hamba-Nya.
pendidikan merupakan kegiatan yang rencana dalam menciptakan keadaan kelas yang
dikembangkan potensi dalam dirinya baik dari segi keteguhan jiwa, kegamaan,
1
Silvia Deswika, “Struktur Dan Nilai Religius Dalam Novel Rinai Kabut Singgalang Karya
Muhammad Subhan,” Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1, no. September 2012
(2012) hlm 480.
2
Nindy Elnari, dkk, "Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Mamak Karya Nelson Alwi",
(Jurnal Puitika XIV, no. 1, 2018) hlm. 2.
1
2
Dalam Islam sistem nilai itu terangkum dalam kemasan akhlak. Oleh karena
itu, puncak dari sistem nilai ini adalah akhlak mulia. Dalam konsep akhlak mulia
akan terangkum semua jalinan hubungan timbal balik dalam tiga dimensi. Pertama,
hubungan timbal balik manusia kepada Pencipta (hablun minaAllah). Kedua, timbal
balik antar sesama manusia (hablun minannaas), baik sebagai makhluk individu
maupun makhluk sosial. Ketiga, timbal balik manusia dengan seluruh makhluk
Islam diartikan proses menumbuhkan dan membentuk manusia yang paripurna dari
perilaku, keinginan, daya cipta serta semua tingkatan yang terangkum di kitab suci.5
jadi nilai pendidikan Islam adalah sesuatu yang sangat berharga karna dapat
yaitu manusia paripurna sesuai tuntunan al-Qur’an dan Hadist serta semua tingktan
3
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 PasalL 1 Ayat 1, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Surabaya: Media Centre, 2005), hlm. 4.
4
Jalaluddin, Pendidikan Islam Pendekatan Sistem Dan Proses, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2016), hlm. 79.
5
Abd Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 36.
3
Mengenai arah utama dari pendidikan Islam yakni menciptakan insan yang
memiliki akhlak dan budi pekerti islami sehingga akan tercipta generasi yang
bermoral, batin murni, gigih, tekad besar serta berakhlak baik. Untuk mewujudkan
tujuan itu, diperlukan usaha yang maksimal juga harus berpandangan luas mengenai
cara pola bertindak dan berperilaku untuk dicontohkan ke anak, karena di masa
Akhlak adalah bagian terpenting dari keimanan dan memiliki tempat pokok
dalam Islam. Akhlak ialah hasil dari proses penerapan tauhid dan syari’ah.
Semi (1988) menyatakan bahwa sastra adalah karya seni dari imajinasi serta
berpedoman kepada asas dan tujuan.8 Karya sastra ialah bayangan dari kehidupan
yang harus mampu menyerahkan pandangan kepada pembaca akan gambaran nyata
6
Muh. Mawangir, "Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Tafsir Al-Mishbah Karya
Muhammad Quraish Shihab,” Jurnal Tadrib IV, no. 1 (2018), hlm. 166.
7
Ahmad Sulaiman, “Pendidikan Agama Islam, Sebuah Kajian PAI Di Universitas”
(Palembang: Surya Adi Pratama, 2016), hlm. 1.
8
Mutia Mashita, “Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna
Pabichara Dan Implikasinya Data on Sportsmanship . The Results Ofthe Study Entitled " Values
Educationin the Indonesia Language " Can Be Used for Learning in Class XI Semester I of High
School,” Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1, no. 2 (2013), hlm. 86.
9
Emzir dan Saifur Rohman, Teori Dan Pengajaran Sastra, Ed 1, Cet. 2, 1st ed. (Jakarta:
Rajawali Pers, 2016),hlm. 254.
4
diantaranya hasil buah pikiran dan bahasan pelajaran. Kegunaan karya sastra menjadi
alat guna memikirkan nilai-nilai yang terkandung dari membaca. Karena memuat
indahnya untuk memperoleh inti sari yang diharapkan. Selain itu, Karya sastra juga
berfungsi sebagai alat pentransfer ilmu. Karena fiksi menuntut pribadi memperoleh
sesuatu berharga agar mampu membedakan yang hak dan batil. Sehingga dapat
yang berharga khususnya dalam dunia pendidikan yaitu novel, karena disana akan
tercermin di dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, dalam novel pembaca akan
dihadapkan persoalan yang lebih lepas, dan menyediakan sesuatu yang luas hingga
akan terasa terbawa dalam masalah yang lebih kompleks melalui karya fiksi seperti
10
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2015),hlm. 434.
11
Rohman, op. cit.,hlm. 9.
5
novel. Selain itu, pembaca harus mampu mengkaji cara hidupnya paling pokok yang
deskripsi sifat khas dari tiap-tiap pemeran tokoh. perolehan jabaran karakter
tersebutlah digunakan untuk analisis ada atau tidaknya nilai pendidikan hasil karya
tersebut.13
Novel berasal dari bahasa Italia, yakni novella mengandung makna “sebuah
barang baru yang kecil”. Sejarahnya nama lain novel berupa prosa. Novel merupakan
hasil buatan dari imajinasi yang mengisahkan secara utuh permasalahan dari keadaan
Oleh karena itu, novel dijadikan bentuk seni yang terdapat values pendidikan
kaligrafer. Meskipun baru mengeluti bidang menulis namun karyanya telah diakui
Namun tidak semua jenis novel dapat tergolong dalam media belajar, novel
yang bisa dipakai sebagai alat belajar yakni novel yang dikemas dengan baik, dilhat
hati pembaca akan emosi, pendangan atau wawasan ke depan akan permasalahan
hidup, juga ditunjang dengan hidupnya pengambaran penokohan dalam cerita, novel
Novel Pelukis Gurun Pasir, Petualangan Pekerja Seni di Arab Saudi Karya
Fuad Abdurahman adalah objek utama penelitian ini. Novel ini merupakan novel
bertema perjalanan hidup di Arab Saudi. Novel ini merupakan novel pertama dari
Fuad Abdurahman, beliau adalah seorang penulis yang meraih penghargaan IBF
Award dari IKAPI tahun 2011 melalui tulisannya “Senyumlah Bunda”, sebagai buku
Islam terpopuler kategori fiksi anak. Selain menjadi penulis beliau juga memiliki
Dalam cerita novel ini, siapapun dapat mengambil pelajaran tentang nilai-nilai
luhur kehidupan. Cerita sendiri merupakan teknik Pendidikan yang dapat menjauhkan
dari kesan menggurui. Berangkat dari pemikiran itulah penulis meneliti judul “Nilai-
Nilai Pendidikan Islam dalam Novel Pelukis Gurun Pasir, Petualangan Pekerja Seni
Novel tersebut bisa digolongkan novel islami yang serat akan nilai-nilai
keislaman. Novel ini ditulis oleh Fuad Abdurahman jurusan Pendidikan Bahasa Arab
IAIN (sekarang UIN) SGD, dengan yudisium coumlaude.18 Novel ini juga disebut
sebagai novel pembangun jiwa, karena karya ini dirasa memiliki values Al- Qur’an
direalisasikan secara menarik dari perilaku yang diperankan oleh para tokoh yang
ketika berada di Arab Saudi pada tahun 2004-2007. Tokohnya akan diperankan oleh
dengan julukan kota santri, Cianjur. Selain menjadi guru Bahasa Arab di sekolah
tersebut, ia juga seorang kaligrafer yang berkeinginan bisa datang kei tanah suci.
Namun melihat pendapatannya yang tidak tercukupi hanya dengan gaji honor
merupakan jalan yang tepat, sebab selain bisa mencari peluang untuk umrah dan haji,
kota Zulfi, sebuah kota kecil di provinsi Riyadh. 19 Disini ia bekerja sebagai pekerja
seni di maktabah Tidzkar milik Mubarok dari marga al-Hubaisyi. Disitu ia bekerja
diri dari serangan dan godaan pelanggan yang permintaannya aneh, Prasetyo juga
hampir menjadi korban kejailan penduduk Arab, diganggu oleh gay, difitnah wanita
yang sakit hati, hingga penah bermalam di sel kantor polisi. Meskipun demikian
18
Ibid., hlm. 410.
19
Ibid.,hlm. 23.
8
Prasetyo tetap bersyukur karena bisa merasakan sendiri indahnya cobaan selama di
Arab Saudi. Prasetyo merasa sangat bersyukur karena bisa menemukan kejujuran dan
kebaikan hati penduduk arab yang ternyata mudah tersentuh oleh kebenaran.
Peneliti menganggap novel ini lebih mirip feature perjalanan. Sebab pembaca
diajak mengikuti tiap kisah sang tokoh utama dengan apa adanya tanpa drama yang
biasanya ada pada film. Namun bukan berarti novel ini tanpa konflik. Melainkan
konflik yang ada lebih seperti layaknya kehidupan nyata. Terlebih diperkuat dengan
gaya bahasa bercerita yang mengalir membuat pembaca selalu menunggu kelanjutan
petualangan si tokoh.
masyarakat Arab yang sesungguhnya. Selama ini, mungkin banyak orang hanya
mengenal Arab Saudi sebagai tempat untuk beribadah Haji. Sementara dari novel ini,
pemahaman, dan praktik keagamaan, paradoks, serta hal-hal yang selama ini hanya
sebatas misteri dan juga terdapat peristiwa-peristiwa yang aneh yang mungkin hanya
mulia tokoh dalam novel. Oleh sebab itu, peneliti akan membahas tentang “Nilai-
Nilai Pendidikan Islam Dalam Novel Pelukis Gurun Pasir, Petualangan Pekerja
B. Fokus Penelitian
Agar dalam penelitian ini tidak terjadi kesalahpahaman dari pembaca, maka
peneliti memfokuskan pada aspek pendidikan akhlak dalam novel Pelukis Gurun
C. Rumusan Masalah
ini yakni Apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak pada novel Pelukis Gurun Pasir,
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dari rumusan masalah di atas, maka pada dasarnya riset ini untuk
2. Kegunaan Penelitian
faedah:
a. Secara teoritis
10
b. Secara Praktis
E. Tinjauan Pustaka
Terkait judul yang peneliti teliti disini peneliti melampirkan beberapa judul
penelitian yang hampir sama dengan judul yang peneliti teliti yang InsyaAllah
Akhlak Dalam Novel Hafalan Shalat Delisa” karya Darwis Tere Liye, penelitian ini
menghasilkan temuan sebagai berikut: nilai Pendidikan Akhlak pada novel ini sangat
digambarkan dengan jelas melalui karakter Delisa yang baik dan patut untuk
dicontoh. Dalam novel Delisa adalah sosok tokoh yang memiliki akhlak mulia
11
diantaranya Ihsan, Amanah (jujur dan dapat dipercaya), al-Afwu (pemaaf), berbuat
Syarah Arbai’n Nawawi, penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut: adapun
akhlak kepada Allah swt. akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap
kehidupan nyata agar menjadi pedoman dalan bersikap, berperilaku dan bertindak
nilai Pendidikan dalam novel tersebut yaitu akhlak, akidah, dan ibadah. Dalam novel
“Bumi Cinta” mengandung pesan atau semangat yang mengajarkan tentang nilai-nilai
kesadaran perasaan, yaitu mengenali kesadaran diri, pengaturan diri, memotivasi diri,
serta keterampilan sosial. Walaupun dalam judul skripsi ketiga ini sedikit berbeda
ruang lingkup bahasannya dengan skripsi yang akan diteliti oleh peneliti namun
ternyata terdapat suatu hubungan erat antara nilai-nilai pendidikan Islam dengan
konsep kecerdasan spiritual dan emosional, dapat dilihat dari ketiga unsur di atas
20
Nyanyu Siti Fatimah Hazarani, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Hafalan Shalat
Delisa” karya Darwis Tere Liye, Skripsi Sarjana PAI UIN Raden Fatah (Palembang: Perpustakaan
Pusat, 2018),hlm. 124–25.
21
Ardiansyah, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Syarah Arbai’n Nawawi, Skripsi
Sarjana PAI UIN Raden Fatah, (Palembang: Perpustakaan Pusat, 2017),hlm. 78.
12
saling berhubungan dan saling berkaitan dalam hal mendidik hati dan kehidupan
terkait dengan masalah yang penulis teliti ini. Namun ada perbedaan tertentu antara
masalah yang sudah pernah dibahas dalam penelitian sebelumnya dengan masalah
yang akan penulis teliti. Walaupun serupa membahas tentang nilai-nilai pendidikan
Islam dalam novel, tetapi dalam penelitian yang akan peneliti lakukan ini lebih
pendidikan Islam dalam novel karangan Fuad Abdurahman, belum pernah diteliti.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah terletak pada objek yang
F. Kerangka Teori
manusiawi.23 Nilai menurut bahasa berarti dasar watak dalam diri manusia,
perilaku dan secara mental sudah berpadu dalam diri.24 Nilai yakni uraian
22
Ratnasari, op. cit., 74.
23
Badan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar (Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), 354.
24
Ardiansyah, op. cit.,hlm. 7.
13
Pada dasarnya value memiliki pengertian sangat luas, istilah nilai kerap
dengan praktik yang tidak bisa dipisahkan dengan value, yang pokok meliputi
haluan akhir pendidikan Islam yaitu membentuk individu menjadi ‘abd Allah,
25
Muhmidayeli, Filsafat Pendidikan, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2013),hlm. 101.
26
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2014),hlm. 13.
27
Jalaluddin, Pendidikan Islam Pendekatan Sistem Dan Proses, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2016), 138.
28
Al Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2010),hlm. 283.
14
Khaliq sebagai Tuhan yang hak disembah, mengikrarkan secara lisan, dan
keyakinan dalam hati saja, melainkan rujukan pokok dalam bersikap dan
hidup (alam). Kriteria ajaran akhlaki dilihat dari keterangan kuat akan prinsip-
29
Daulay, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat, (Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2014),hlm. 13.
30
Irja Pratama dan Zulhijra, Reformasi Pendidikan Islam Di Indonesia, Jurnal PAI Raden
Fatah, 1(2), “No Title,” n.d., hlm. 117–27.
31
Abudin Nata, Metodologi Penelitian Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007),hlm.
84.
15
yaitu general dan specially. Ibadah general adalah segala perbuatan yang
tersebut sejalan tugas penciptaan manusia yaitu untuk bertakwa kepada Allah
swt33.
2. Pendidikan Akhlak
sebagai berikut:
32
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998),hlm. 44.
33
Nata, op. cit., 2007, 82.
34
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: LKIS, 2009),hlm. 17.
35
S Sugiana, dan Sofyan, “Penanaman Nilai Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab di SMK
Ethika Palembang", Jurnal PAI Raden Fatah, 1(1), Pp. 105-106,” PAI Raden Fatah, n.d.,hlm. 105–6.
16
yang mufradnya adalah khuluq yang berarti cara berbuat, kelakua, tingkah
laku atau tabiat. Khuluq ini muncul dari individu itu sendiri, yang bisa
bernilai baik dan buruk tergantung pada kadar perbuatan itu. Sifat al-khuluq
itu tidak hanya mengacu pada pola hubungan dengan Allah swt. namun juga
lainnya.37
yang dikeluarkan melalui tingkah laku dengan puas dan gampang tanpa
kegiatan yang terarah dalam memelihara dan memberi latihan yang objeknya
mengeluarkan insan berkarakter yaitu yang memiliki budi pekerti luhur sesuai
36
Zaim Elmubarok, Membumikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2013),hlm. 1.
37
Sulaiman, Pendidikan Agama Islam, Sebuah Kajian PAI di Universitas, (Palembang: Surya
Adi Pratama, 2016),hlm. 5.
38
Baldi Anggara dan Hj. Zuhdiyah, Tafsir, Cet. Ke-1 (Palembang: NoerFikri Offset,
2015),hlm. 89.
17
adalah penghubung antara manusia dengan sang Pencipta. Jadi, Akhlaq al-
yang baik, luhur berkelakuan, arif, serta beradab, legawa, tulus dan
murni.42
merupakan hal berat. Patut dimulai dari pendidikan di keluarga yaitu peran orangtua.
pesantren dan madrasa-madrasah. Serta ditinjau juga dari faktor lingkungan yang
baik. Oleh karena itu, haus dimulai dari pembiasaan dan pendidikan dalam keluarga,
G. Metodologi Penelitian
42
Hazarani, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Hafalan Shalat Delisa” karya
Darwis Tere Liye, Skripsi Sarjana PAI UIN Raden Fatah,hlm. 18.
43
Mawangir, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Tafsir Al-Mishbah Karya
Muhammad Quraish Shihab,” hlm. 163–82.
19
kualitatif ialah penelitian yang dituju paham peristiwa yang menimpa pelaku.
penelitian dalam hal ini novel, cerpen ataupun puisi berdasarkan fakta-fakta
yang real45.
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian yaitu data primer dan
data sekunder:
44
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2008),hlm. 86.
45
Siswantoro, Metode Penelitian Sastra (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),hlm. 56.
20
Data primer ialah sumber data yang langsung memberikan data kepada
Data sekunder ialah sumber yang tidak instan memberikan data kepada
pemgumpul data, namun bisa diperoleh lewat orang lain atau dokumen.47
Data ini diambil dari buku-buku, jurnal, majalah, artikel serta dokumen-
3. Data
Data ialah sumber informasi yang akan dipilah sebagai bahan analisis.
Oleh karena itu, kualitas dan ketepatan pengambilan data tergantung pada
46
Sugiono, "Metode Penelitian Pendidikan", (Bandung: Alfabeta, 2016),hlm. 308.
47
Ibid., hlm. 309.
48
Siswantoro, op. cit.,hlm. 70.
49
Ibid., hlm. 308.
21
novel tersebut.
c. Menganalisis
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
Analisis data ialah mencari dan melacak pola-pola. Dalam hal ini,
analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik dari
50
Suharsimi Arikunto, "Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik", (Jakarta: Rineka
Cipta, 2014), hlm. 236.
51
Ibid, hlm. 236.
52
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, Teori Dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013),hlm. 210.
22
Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik
analisis isi. Sesuai dengan namanya analisi isi berhubungan dengan isi
komunikasi, baik secara verbal dalam bentuk bahasa, maupun secara non
verbal. Dalam karya sastra, isi yang dimaksudkan adalah pesan-pesan yang
metode ini ialah perhatian pada pesan. Oleh sebab itu, metode ini dilakukan
data setelah data diperoleh dan dikumpulkan dari berbagai sumber kemudian
dan menyajikan inti dari yang dibahas secara jelas. Kemudian ditarik
H. Sistematika Penelitian
awal, utama, dan akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan,
53
Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2004),hlm. 48–49.
54
Hazarani, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya
Darwis Tere Liye, Skripsi Sarjana PAI UIN Raden Fatah,hlm. 24.
23
halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, moto, dan abstrak. Bagian utama
terdiri dari:
penelitian
BAB III : TINJAUAN NOVEL pelukis gurun pasir, petualangan pekerja seni di
arab saudi, yang terdiri dari biografi Fuad Abdurahman, serta sinopsis
novel tersebut
BAB IV : merupakan pembahasan inti dari skripsi ini yakni analisis, mengenai
Sedangkan bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan
BAB II
LANDASAN TEORI
24
value yakni kepercayaan seseorang untuk bertindak sesuai kemauan hatinya. Hal
kemauan, corak, perilaku, kehendak, dan kebutuhan. Oleh sebab itu hasil akhir
hatinya.55
Nilai Islam pada hakikatnya ialah sekumpulan asas hidup, petuah hidup
yang saling berkaitan membentuk satu kesatuan yang utuh. Idealnya nilai ajaran
kepribadian tinggi.56 Dilihat dari sumbernya terdapat dua jenis nilai yakni nilai
55
Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 8-
9.
56
Topikin, “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Buku ‘La Tahzan’ Karya ‘Aidh Qorni”,
Skripsi Sarjana Pendidikan Agama Islam (Salatiga: IAIN, 2017), hlm. 25-26.
76
Ketuhanan dan nilai Kemanusiaan. Nilai Ketuhanan ialah nilai yang bersumber
dari agama, sedangkan nilai Kemanusiaan ialah nilai hasil ciptaan manusia atas
real, secara umum idea pendidikan Islam sering dipandang sebagai suatu wujud
Pendidikan Islam merupakan pelatihan falsafah, dasar, arah, dan asas untuk
57
Ida Zusnani, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Suka Buku, 2012), hlm. 49-51.
58
Rusmaini, Ilmu Pendidikan, (Palembang: Grafika Telindo Press, 2014), hlm. 6.
59
Jasa Ungguh Muliawan, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 7.
60
Abudin Nata, Matodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 340.
61
Mansur, Sejarah Sarekat Islam Dan Pendidikan Bangsa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), hlm. 57.
76
77
yang tertanam pada ajaran keislamanan untuk sampai berbakti kepada Sang
Khalik. Dalam hal ini nilai pendidikan Islam yakni nilai yang berasal dari Allah
swt. dalam menjadikan individu sebagai pribadi yang lebih baik sesuai tuntutan
sempurna manusia agar taqarrub kepada Allah swt. yang berujung pada
uraian desain dari tuntutan pendidikan Islam yakni untuk membantu membentuk
akhlak terpuji, bekal menjalankan kehidupan dunia dan akhirat, memelihara roh
diadakan. Misalnya tujuan pendidikan Islam pada masa Rasulullah saw. dengan
62
Haidar Putra Daulay, Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia,(Jakarta: Rineka Cipta,
2009), hlm. 11.
63
Abdurahman,dkk, Paradigma Pendidikan Islam (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 2001), hlm. 42-43.
64
Daulay, op. cit., 2009, hlm. 7.
65
Rusmaini, op. cit., hlm. 25.
77
78
Islam pada abad IV H apalagi pada zaman sekarang. 66 Pendidikan Islam bertujuan
pelajaran. Kedua, tujuan individual yakni pendidikan Islam oleh diri sendiri atau
orang lain yang dikaitkan erat dengan keadaan maupun kebutuhan pribadi per
batas-batas wilayah suatu negara demi persatuan dan kesatuan Islam. Sehingga
peserta didik perlu dibekali wawasan utuh Islam, politik Islam, ekonomi Islam,
dan sosiologi Islam. Keempat, tujuan antara penanaman, pembiasaan untuk iman,
taqwa, dan akhlak yang mulia, serta berupa pemberian bekal-bekal teoritis dan
praktik agar dapat bekerja secara baik sesuai prinsip-prinsip ajaran Islam. Kelima,
tujuan akhir pendidikan Islam itu dapat mewujudkan pribadi sholeh, taat, pandai,
66
Ibid., hlm. 22.
67
Abdurahman, dkk, op. cit., 2001, hlm. 42-43.
68
Abdurahman, op. cit., 2001.
78
79
inilah dibangun konsep dasar pendidikan Islam. Titik tolaknya dimulai dari
konsep manusia menurut Islam. Hal ini harus tergambar dalam arah, akhirnya
memunculkan usaha untuk mencapai konsep tersebut. Dari situ muncul bahan
ajar yang diperlukan untuk meraih tujuan tersebut yang terbungkus didalam
kurikulum dan silabus.69 Landasan pendidikan Islam utamanya terdiri dari Al-
a. Al-Qur’an
disampaikan ke umat untuk berhujjah dan ilham yang dimulai surah al-
ibadah.
b. As-Sunnah
69
Daulay, op. cit., 2009, hlm. 16.
70
Abdurahman, op. cit., 2001, hlm. 36-38.
79
80
c. Ijtihad
Dalam hal ini yang menjadi ukurannya ialah ajaran Islam. Jadi, fungsi
dengan cara hidup dan mendapat rezeki. Ketiga, bidang pernikahan yang
80
81
hati, bisa terlihat dari kategori pendidikan fisik manusia dan aspek pendidikan
rohaniah manusia mencakup aspek akal dan aspek nurani manusia. Aspek-aspek
81
82
tentang Al-Khalik dengan alam semesta sebagai ciptaan Allah swt. termasuk
rohani, sosial, maupun jasad.73 Akidah artinya ikatan, yakni ikatan hati. Bahwa
kepercayaan Islam atau akidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang lazim
disebut Rukun Iman, meliputi: keimanan kepada Allah, para Malaikat, kitab-
73
Abu Su’ud, Islamologi Sejarah, Ajaran, Dan Peranannya Dalam Peradaban Umat
Manusia,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), hlm. 144.
74
Kaelay, Islam, Iman, dan Amal Saleh,(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 58.
75
Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam
Departemen Agama RI, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum,(Jakarta:
PT. Bulan Bintang, 2001), hlm. 90.
76
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 199.
82
83
Allah swt. yang gaib disebut malaikat. Iman kepada malaikat lebih ke
ikhtisar sesuai firman Allah swt. yang ada dalam al-Qur’an dan sulit diterima
oleh nalar. Oleh karena itulah Syekh Mahmud Syaltut mengatakan orang
ialah al-Qur’an saja, dan hanya al-Qur’an itulah yang benar kabar-kabarnya
Iman kepada kitab suci sebagai keesaan yang tidak terlepas dari iman
kepada Allah, malaikat, dan rasul Allah swt. yang bersifat pengasih kepada
ialah orang yang menerima wahyu Allah swt. untuk disampaikan kepada
manusia. Oleh karena itu, Rasul adalah Nabi, tetapi seorang Nabi belum
77
Rosihon Anwar, Akidah Akhlak,(Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 124.
78
Su’ud, op. cit., hlm. 153.
83
84
lainnya, sebab tanpa menyakini hari akhir sama halnya dengan orang yang
kepada Allah swt., al-Qur’an, dan Nabi Muhammad saw. Keyakinan kepada
Beriman kepada qada dan qadar merupakan rukun iman yang keenam.
Iman kepada qada dan qadar sering disebut dengan sebutan iman kepada
ketetapan Tuhan. Iman kepada takdir berarti yakin bahwa segala apa yang
terjadi di alam semesta ini merupakan kehendak dan ketentuan Allah swt.
segala sesuatu yang akan terjadi telah ditentukan dan direncanakan oleh
Allah swt. tak satupun makhlukNya mengetahui ketentuan Allah swt. baik
dari golonga n manusia, jin, maupun manusia semuanya tidak ada yang
mengetahui.81
84
85
a. Pengertian akhlak
Dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari bahasa arab akhlak yang
berarti kelakuan, tingkah laku, watak, dan tata krama beragama. 82 Secara
bahasa kata akhlak merupakan isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak
yang berarti perangai atau tabiat beragama. Baik kata akhlaq atau khuluq
berikut:
sedangkan ayat kedua memakai kata akhlaq berarti kebiasaan. Jadi, kata
82
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf: Nilai-Nilai Akhlak/Budi Pekerti Dalam Ibadah dan Tasawuf
(Jakarta: Karya Mulia, 2005), hlm. 25.
83
Departemen Agama RI, hlm. 564
84
Departemen Agama RI, hlm. 373
85
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia,(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013),
hlm. 1-2.
85
86
hablu minannas, dan akhlak kepada alam.87 Jenis bentuk dan ruang
86
Muchlas Samani dan Hariyanto, Pendidikan Karakter,(Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 2011), hlm. 44.
87
Nata, op. cit., 2013, hlm. 133.
88
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf ,(Jakarta: RajaGrafindo, 2012), hlm. 149.
89
Nasharuddin, Akhlak Ciri Manusia Paripurna ,(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015), hlm.
214.
86
87
87
88
94
Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2010), hlm. 517
95
Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2010), hlm. 67
88
89
89
90
1) Al-Qur’an
100
Zakiah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Aksara, 1996), hlm. 21.
101
Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), hlm. 158.
102
Hasan Basri,dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 43.
90
91
manusia.103
103
Dradjat, op. cit., hlm. 11.
104
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Penerbit
Diponegoro, 2010), hlm. 176
105
Ibid., hlm. 277
106
Ibid., hlm. 416
91
92
haji.107
Qur’an.108
mengenali tindakan yang hak dan batil, mulia dan tercela dan
92
93
untuk mencapai kebaikan dalam hidup selaras dalam al-Qur’an dan al-
e. Macam-Macam Akhlak
akhlak mazmumah.
112
Muhammad ‘Athijah Al-Abrasjy, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1970), hlm. 5.
113
Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, (Jakarta: PT. Hidakarya
Agung, 1990), hlm. 22.
114
Heny Narendrani Hidayati, Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa (Jakarta: UIN
Perss dan Center for Quality Development and Assurance, 2009), hlm. 17.
93
94
115
Daulay, op. cit., 2014.
94
95
a) At-Taubah
b) Sabar
berikut:
116
Tallal Alie Turfe, Mukjizat Sabar (Bandung: Mizan, 2013), hlm. 31.
117
Muhammad Al-Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, Penerjemah Moh. Rifa’i (Semarang: CV.
Wicaksana, 1993), hlm. 258.
95
96
c) Al-Syukru
d) Tawakal (At-Tawakkul)
e) Ikhlas (Al-Ikhlas)
f) Raja’ (Al-Raja’)
tindakannya.121
118
Zainudin Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 35.
119
Sa’id bin Muhammad Daib Hawwa, Mensucikan Jiwa: Konsep Tzkiyatun Nafs Terpadu
Terj. dari Al-Mustakhlash fii Tazkiyatil Anfas, oleh Annur Rafiq Shaleh Tamhid (Jakarta: Robbani
Press, 2004), hlm. 355.
120
Akbar Zainudin, Hasanah Dunia Akhirat (Bandung: Mizania, 2012), hlm. 78.
121
Ali, op. cit., 2007, hlm. 37.
96
97
a) Belas kasih
diulangi lagi.123
kesukaran.124
122
Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 71
123
Ali, op. cit., 2007, hlm. 363.
124
Ibid., hlm. 365.
97
98
a. Pengertian Ibadah
sebagai kepatuhan, kesetiaan, dan kesalehan jiwa Allah swt. Yusuf al-
125
Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 67
98
99
Nya.128
swt.130
126
Abdullah Arief Cholil, Studi Islam II (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 26.
127
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Rajawali Pers, 2015),
hlm. 523.
128
Cholil, op. cit., hlm.26.
129
Ibid., hlm. 26.
130
Syahud Muchson, Dahsyatnya Sholat Tasbih (Jakarta: Qultum Media, 2009), hlm. 20.
99
100
bergantung kepada niatnya, seperti wudhu, mandi, shalat, puasa dan lain
sebagainya.”131
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa Ibadah
Allah SWT serta segala sesuatu baik perkataan maupun tindakan yang
b. Macam-Macam Ibadah
dari:132
seperti haji.
terbagi 2 jenis:133
131
Umar Sulaiman al- Asyqar, Fiqih Niat (Jakarta: Gema Insani, 2006), hlm. 35.
132
Muchson, op. cit., hlm. 24.
133
Ibid.
100
101
shalat.
C. Konsep Novel
1. Pengertian Novel
bebas imajinasi bersifat narasi akan tetapi logis dan kejadiaan yang nyata
bersifat fantasi. Karya fiksi lebih ditujukan pada bentuk prosa naratif. Karya
prosa, misalnya drma, skenario, film, ataupun puisi pada umumnya tidak
Salah satu bentuk Fiksi adalah novel dan cerpen. Novel ialah karangan
134
Nurgiyantoro, op. cit., hlm. 2-3.
135
Ibid., hlm. 10.
101
102
pelaku. Di dalamnya terdapat alur, plot, tokoh dan penokohan, latar, dan sudut
pandang.136
Hakikat novel dalam buku Endah Tri Priyatni bahwa novel ialah
Current Englisht novel ialah kisahan prosa rekaan yang lebih panjang dan
lebih kompleks dengan kurang lebih ada 50.000 kata namun itu tidak
mutlak.137 Jadi, ditinjau pendapat diatas dapat diikatkan bahwa novel ialah
sebuah kisah yang di ambil dari kisah kehidupan sehari-hari, yang terdapat
sebuah alur cerita yang cukup panjang. Novel terdapat unsur yang
2. Macam-Macam Novel
a. Novel Picaresque
102
103
b. Novel Religi
c. Novel Epistolari
d. Novel sejarah
e. Novel regional
f. Novel Satir
103
104
g. Bildungsroman
h. Novel Tesisi
i. Novel Gotik
Istilah yang lebih utama di Inggris untuk novel jenis ini yaitu novel
horor modern.
j. Roman Fleuve
Istilah ini merujuk pada jenis novel berantai yang bisa dibaca dan
104
105
novel berikutnya. Novel jenis ini bisa membentuk urutan (sequels) dan
k. Roman Feuilleton
l. Fiksi Ilmiah
dunia lain.
m. Novel Baru
n. Metafiksi
Maksudnya novel yang hanya terdapat dalam khayalan atau fiksi dan
o. Faksi
pada alur dan tokoh nyata, namun memakai uraian fiksi guna
105
106
Adapun jenis novel yang digunakan disini adalah jenis novel religi
karena novel Pelukis Gurun Pasir mengisahkan tentang cerita Islam yang
agama.
3. Unsur-Unsur Novel
a. Intrinsik Intrinsik
Jakob Sumardjo dan Sai K.M. menyatakan bahwa unsur intrinsik prosa fiksi
melliputi: alur, tema, tokoh dan penokohan, suasana, latar, sudut pandang, dan
mencakup: plot, karakter, setting, point of view, gaya, tone, dan tema.140 Jadi,
dapat disimpulkan bahwa unsur intrinsik yang terdapat di dalam novel yaitu:
tema, tokoh, dan penokohan, alur atau plot, gaya, setting atau alur, sudut
1) Tema
106
107
rindu, takut, maut, religius, sosial, dan sebagainya. Dalam hal tertentu
sering tema dapat disinonimkan dengan ide atau tujuan cerita. 141 Tema
wujudnya terbagi 2: tokoh fisik dan tokoh imajiner. Tokoh fisik ialah
dibagi menjadi: tokoh simple dan tokoh kompleks. Tokoh simple ialah
141
Nurgiyantoro, op. cit., hlm. 32.
142
Priyatni, op. cit., hlm. 119.
143
Ibid., hlm. 110.
107
108
keadaan.144
4) Gaya
144
Ibid., hlm. 111.
145
Ibid., hlm. 112.
108
109
oleh unsur kebahasaan yang berupa kata dan kalimat. Adapun alat
6) Sudut pandang
biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga yaitu dia, ia, atau
mereka.148
7) Suasana
146
Ibid., hlm. 114.
147
Priyatni, op. cit.
148
Ibid., hlm. 115.
109
110
yang disebut mood dan suasana dari penataan setting yang disebut
b. Unsur Ekstrinsik
berikut:150
lainnya
4. Ciri-ciri Novel
149
Ibid., hlm. 118.
150
Ibid., hlm. 117.
110
111
dari jumlah kata dan kalimat, novel lebih mengandung banyak kata dan
sebagai benar atau salah.152 Berbagai jenis sastra terutama novel diyakini
mengandung unsur moral dan nilai-nilai yang dapat dijadikan bahan baku
151
Burdjanah Kafrawi, Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia (Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2002), hlm. 46.
152
Rohman, op. cit., hlm. 9.
153
Nurgiyantoro, op. cit., hlm. 434.
111
112
sesuatu. Sastra mempunyai peran sebagai salah satu alat pendidikan yang
tidak terlepas dari nilai-nilai yang dikandungnya. Suatu karya sastra bisa
secara ironi maupun transparan. Hal ini memberikan pesan kepada pembaca
untuk menjadi insan yang pandai dalam memetik suatu hikmah dari nilai yang
112
113
Meski ceritanya fiktif, namun hal ini justru menjadi daya tarik bagi para
cerita yang dialami oleh para tokoh dalam cerita. Dengan demikian, pesan-
pesan pendidikan yang terdapat pada isi cerita secara tidak langsung akan
mampu terserap oleh para pembaca dan menjadi suatu pelajaran yang dapat
BAB III
1. Biodata Penulis158
Nama : Fuad Abdurahman
Tempat tgl lahir : Cianjur, 24 Mei 1971
Alamat : East Garden Residences (Komplek Taman Cileunyi),
Blok J-2, RT. 01/22, Cileunyi Kulon, Bandung 40621
Pekerjaan : Penulis, Penerjemah, Kaligrafer, dan Tour Leader
Umroh
Pendidikan : S-1 Pendidikan Bahasa Arab IAIN (sekarang UIN)
Sunan Gunung Djati Bandung
157
Abdul Khakim dan Miftakhul Munir, “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Yang Terkandung
Pada Novel Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman, Al-Murabbi, Vol. 3, No. 1, (Desember 2017),
hlm. 102
158
Wawancara tertulis lewat e-mail pada tanggal 06 Oktober 2019 pukul 06: 47 WIB
113
114
2. Karya-Karya Penulis
Buku-Buku Anak
a. Durus al-Khath al-‘Arobi, 2 jilid, (Pesantren Terpadu Serambi Mekkah,
2000)
b. Asalib al-‘Arobiyyah fi al-Muhadatsat al-Yaumiyyah, 2 jilid, (PTSM,
2001)
c. Kehebatan Sedekah, (DAR Mizan, 2009), telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Melayu Malaysia. Nominasi Islamic Book Award kategori fiksi
anak tahun 2010)
d. Keajaiban Maaf, (DAR Mizan, Bandung 2009)
e. Dahsyatnya Jujur, (DAR Mizan, Bandung 2010)
159
Wawancara tertulis lewat e-mail pada tanggal 06 Oktober 2019 pukul 06: 47 WIB
114
f. Kisah Menakjubkan Para Syuhada, (DAR Mizan, Bandung 2010), telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu Malaysia.
g. Senyumlah Bunda, (DAR Mizan, Bandung 2010). Buku peraih Islamic
Book Award sebagai buku Isla terbaik kategori fiksi anak tahun 2011,
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu Malaysia.
h. Sepuluh Sahabat Remaja Rasulullah, (Ikhlas Media, Bandung).
i. Keluarga Yang Diridhai, (DAR Mizan, Bandung 2017). Buku peraih
Islamic Book Award sebagai buku Islam terbaik kategori non fiksi anak
tahun 2017.
j. Rusa Tak Pernah Berdusta, (DAR Mizan, Bandung 2017)
k. Buku Mewarnai Kata-Kata Indah, (DAR Mizan, Bandung 2017).
l. Dicintai Allah, (DAR Mizan, Bandung).
m. Kisah Para Ayah Dalam Al-Qur’an, (DAR Mizan, Bandunng).
n. Kisah Para Bunda Dlam Al-Qur’an, (DAR Mizan, Bandunng).
o. Mewarnai Asmaul Husna, (DAR Mizan, Bandung).
p. Kisah Para Pencari Ilmu, (Nourabooks, Desember 2018).
q. Kado Terindah Khulafa’ur Rasyidin, 2 jilid (Nourabooks, dalam proses
terbit).
r. Kado Terindah Anak Muslim, (dalam proses terbit).
s. Kaum-Kaum Yang Dihancurkan, (Tiga Ananda, dalam proses terbit).
t. Keajaiban Surat Halimah, (dalam proses terbit).
Buku-Buku Dewasa
a. 115 Kisah Menakjubkan Dalam Kehidupan Rasulullah saw., (Pustaka
Hidayah, Bandung 2011). Dicetak ulang oleh Nourabooks, Jakarta. Buku
bestseller telah mengalami beberapa kali cetak ulang.
b. Harumnya Bidadari Bumi, (Pustaka Hidayah, Bandung 2012).
c. Cinta Abadi Layla Majnun, Terjemahan, (Ikhlas Media, Bandung 2012).
d. Kado Terindah Rasulullah saw., (Ikhlas Media, Bandung 2013).
e. The Great of Two Umar’s, (Zaman, Jakarta 2013). Buku bestseller telah
mengalami beberapa kali cetak ulang.
f. Bidadari Stories, (Zahira, Jakarta 2015).
g. The Golden Stories, (Tinta Medina, Solo 2017).
h. Novel Pelukis Gurun Pasir, (Republika, Jakarta 2018).
i. 4 Wanita Pemimpin Surga, (Tinta Medina, Solo 2018
j. Bidadari Stories, (Zahira, Jakarta 2015).
k. The Great of Abu Bakar As-Shiddiq, (Tinta Medina, Solo 2018).
l. Novel Pengarung Gurun Pasir, (Republika, Jakarta 2019).
m. Fatimah Al-Zahra, (Republika, dalam proses terbit).
n. Hikayat Keajaiban Istighfar dan Shalawat Nabi, (Zaman, dalam proses
terbit).
90
o. Muhammad saw. Suami Teladan, (Tinta Medina, Solo dalam proses
terbit).
p. Cinta Damai Ala Rasulullah, (Alvabet, Tangerang, dalam proses terbit).
q. Merindu Pelangi Senja, (sebuah novel tentang cinta yang terwakafkan
dalm proses terbit).
3. Riwayat Pendidikan:160
Pendidikan Formal:
a. MI Islamiyah Sayang, Cianjur, tahun 1984.
b. MTs. Manarulhuda, Karangtengah, Cianjur, tahun 1988.
c. PGAN, Cianjur tahun 1991.
d. IAIN (Sekarang UIN) Sunan Gunung Djati, Fakultas Tarbiyah, Prodi
Pendidikan Bahasa Arab, tahun 1996.
e.
Pendidikan non Formal:
a. Ponpes Baitul Arqam, Bandung tahun 1985.
b. Ponpes Nailul Kiram, Cinunuk Bandung, 1991-1996.
c. Kursus Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, Pare Kediri, tahun 1993.
d. Kursus Bahasa Inggris di SSC dan Lembaga lainnya di Cianjur, tahun
1996.
e. Pelatihan Editor, Penerbit DAR Mizan, Tahun 2011.
4. Anggota Keluarga:161
Nama Istri : Siti Noor Asiah. Pekerjaan Guru Kelas 3 di SD Plus
Al-Fatwa, Bandung. Ia merupakan alumni dari
Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam,
UIN SGD Bandung tahun 1997 serta Umiversitas
Terbuka tahun 2014.
Nama Anak-Anak :
1. Faiz Zainulfikri Sulthoni, kuliah di Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer, Prodi Teknik
Informatika, Smt. 5 UNIKOM Bandung.
2. Muhammad Farhan Rasyidi, siswa SMA Alfa
Centaury, Bandung, kelas XII jurusan IPA.
91
di rumah. Kemampuan menulis saya terasah ketika duduk di bangku PGAN
(Pendidikan Guru Agama Negeri) Cianjur. Dari tahun 1988-1991. Di sini,
saya dibimbing langsung bagaimana cara menulis dengan baik oleh guru
Bahasa Indonesia yang juga seorang wartawan handal, Bpk. Lily Aziz Saleh.
Selain itu, saya juga aktif di ekskul Karya Ilmiah Remaja, Dunia Sastra
Remaja di Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Cianjur, dan mulai
mengirim tulisan puisi dan cerpen ke media massa seperti Koran Pikiran
Rakyat Bandung, Majalah Bobo Jakarta, dan Majalah Anita Cemerlang
Jakarta.
Semasa kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas
Tarbiyah, selain di HMI dan HMJ Bahasa Arab, saya juga aktif di LPTQ
IAIN SGD (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an bidang kaligrafi), dan
Koran Kampus. Sering juga mengirim artikel ke beberapa Media Massa Lokal
dan Nasional. Memasuki semester 6, aktif di Yayasan PIARA (Pengembangan
Ilmu Agama dan Humaniora) yang mengembangkan metode LIBAT (Lihat,
Baca, dan Tulis) al-Qur’an sistem 10 jam di bawah arahan Prof. Dr. Juhaya S.
Praja. Saya dengan tim LIBAT sering tampil di TVRI Bandung mengisi acara
metode LIBAT dan kursus-kursus metode LIBAT di Bandung mengisi acara
Metode LIBAT dan Kursus-kursus Metode LIBAT di berbagai tempat di
seluruh Jawa Barat dan mengisi kursus LIBAT di beberapa hotel di Bandung.
Selain itu, dari dulu sejak MI, saya suka ikut lomba MTQ bidang Kaligrafi
hingga Tingkat Provinsi, dan pernah juara dua lomba lukis kaligrafi tingkat
Nasional di IAIN (Sekarang UIN) Imam Bonjol Padang. Sekarang, aktif
sebagai juri kaligrafi, baik di MTQ, Pentas PAI (Kemendikbud), maupun
Aksioma (Kemenag) di Cianjur dan Bandung.
Selepas kuliah tahun 1996, saya mengabdi di MTs. Manarulhuda Cianjur,
sambil tetap mengembangkan kaligrafii dan menulis artikel, cerpen, dan puisi
di media massa.Tahun 1999 saya merantau ke Padangpanjang Sumatera Barat
sebagai pengajar di Pesantren Terpadu Serambi Mekkah Padangpanjang
(PTSM). Di sini selain mengajar Bahasa Arab dan Kaligrafi juga sempat
melukis beberapa masjid dan mulai mencetak buku sendiri (buku Percakapan
Bahasa Arab dan Panduan Kaligrafi masing-maasing dua jilid).
Tahun 2002, saya kembali ke kampung halaman di Cianjur, karena istri
harus melahirkan secara cesar untuk kedua kalinya usai mengalaminya ketika
punya anak pertama. Saya resign dari PTSM dan kembali mengajar di MTs.
Manarulhuda. Mata pelajaran yang diampu waktu itu Bahasa Arab, Sejarah
Kebudayaan Islam, dan Qur’an Hadist sampai tahun 2004. Dalam rentang
waktu dua tahun ini, saya tidak berhenti menulis artikel terutama kajian dan
sejarah Islam di beberapa media massa.
Tahun 2004, saya menerima tawaran teman-teman kaligrafi saya yang
bekerja di al-Zulfi, Saudi Arabia. Mereka mengajak saya untuk bekerja di
sana serta mengirimkan visa kerja ke Indonesia. Maka, akhir tahun 2004, saya
mengadu nasib ke Zulfi murni ingin bekerja, maka tujuan saya adalah ingin
92
menunaikan ibadah haji ke tanah suci (lihat novel saya, Pelukis Gurun Pasir).
Tahun 2007, saya kembali ke Indonesia dan tidak mau melanjutkan kerjasama
dengan majikan, padahal sang majikan terus merayu dan mengiming-imingi
dengan gaji yang besar. Bahkan, sang majikan sampai datang ke Indonesia
dan bertemu di Hotel Grand Pasundan, Bandung. Dia sengaja datang ke
Indonesia hanya untuk membujuk saya agar mau kembali bekerja di Saudi.
Namun, saya sudah tetap hati untuk tidak kembali ke Saudi kecuali jika
menunaikan ibadah haji dan umrah lagi.
Ketika di Zulfi – Riyadh, saya tidak bisa menulis artikel sama sekali
karena waktunya yang tidak memungkinkan. Sibuk dengan pekerjaan di
maktabah. Hanya saja, saya tidak meninggalkan kebiasaan saya untuk
membaca buku, tentu saja, buku atau kitab berbahasa Arab. Maka saya selalu
membeli buku-buku yang dikira perlu untuk dibaca dan dijadikan referensi
nantinya. Selain itu, kakak majikan saya, Muhammad al-Hubaisyi sangat
perhatian dan selalu memberi majalah al-Bayan, dan sering berdiskusi
dengannya tentang berbagai hal di dunia Islam. Dia tahu bahwa saya suka
membaca dan diskusi, maka jika dia melaksanakan umroh ke Mekkah, ia suka
menelpon dan memberi oleh-oleh buku dan kitab setumpuk. Kadang saya juga
suka dibelikan buku di Maktabah di Riyadh. Menjelang pulang ke Indonesia,
buku-buku yang banyak itu saya kirim ke Indonesia.
Tahun 2007, saya mulai menulis buku untuk Penerbit, dimulai dengan
buku anak. Tentu saja, saya tidak usah repot-repot cari referensi karena buku
yang saya bawa dari Saudi cukup untuk menjadi referensi. Tapi kebiasaan
membeli buku bagus selalu menggoda saya sepanjang waktu, terutama di
pameran-pameran buku Nasional dan Internasional.
Tahun 2009, saya ditarik lagi oleh MTs. Manarulhuda untuk mengajar.
Maka sejak saat itu, saya mengajar lagi sebagai guru Bahasa Arab dan Qur’an
Hadist sampai tahun 2014. Awal 2015 saya memutuskan untuk resign dari
mengajar karena lelah harus bolak-balik Bandung-Cianjur tiap minggunya.
Semenjak kembali ke Indonesia, saya bersama keluarga tinggal di Bandung
hingga sekarang. Padahal waktu itu saya sudah mengikuti Pendidikan dan
Latihan Profesi Guru (PLPG) bidang studi Bahasa Arab di Bandung.
Sejak mundur dari dunia “Oemar Bakrie”, saya memutuskan untuk total
terjun di dunia kepenulisan mulai menulis dan menghasilkan buku anak,
religi, dan novel. Sambil tetap menulis artikel untuk media massa sampai
sekarang. Selain sebagai penulis buku aktif, sering kali juga menerjemahkan
buku berbahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesi. Di waktu senggang, saya
juga menerima pesanan dekorasi kaligrafi di masjid-masjid dan lukisan
kaligrafi. Sampai sekarang sudah menulis buku kurang lebih 35 buah. Selain
itu, jika saya tidak sibuk suka membimbing umroh pada beberapa travel.
Dalam perjalanannya sebagai penulis hingga sekarang, ada beberapa buku
saya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu Malaysia (lihat daftar
karya-karya saya), juga ada beberapa buku saya yang masuk bestseller seperti
93
115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah Saw, (Pustaka Hidayah
Bandung dan Nourabooks Jakarta), 4 Pemimpin Wanita Surga(Tinta Medina
Solo), The Great of Two Umar’s (Zaman Jakarta) dan The Great of Abu
Bakar Ash-Shiddiq (Tinta Medina Solo). Saya juga menerima Islamic Book
Award tahun 2011 dari IKAPI Jakarta, melalui buku Senyumlah Bunda
sebagai buku Islam terbaik kategori fiksi anak dan menerima pernghargaan
serupa tahun 2017 melalui buku Keluarga Yang Diberkahi sebagai buku Islam
terbaik kategori non fiksi anak. Kini, selain menulis, saya sering mengisi
Seminar Kepenulisan atau bedah buku di berbagai tempat.
honorer murni yang lugu dan jujur dengan gaji pas-pasan. Gajinya sebagai guru
honorer murni hanya cukup untuk 2-3 hari saja. Selain itu, ia tidak sanggup melihat
dengan serius keahliannya yang selama ini terpendam yakni kaligrafer dan penulis.
sejak kecil seperti yang diberitakannya oleh seorang kyai mumpuni ahli hikmah
sewaktu ia kecil.
Daday, dan Misbah bekerja di maktabah Tidzkar di Zulfi Riyadh, KSA. Di luar
pekerjaan resmi di Maktabah, Prasetyo juga sempat menjadi guru privat Bahasa
94
Inggris dan menjadi pendorong kursi roda bagi lelaki tua yang berprofesi sebagai
tukang adzan.
emas” oleh kakak majikannya, Muhammad ibn Abdul Aziz al-Hubaisyi. Meskipun
yang tidak terduga sebelumnya, seperti dicintai oleh gadis Saudi, diajak mesum oleh
pemuda pribumi, hingga dipenjara dua kali oleh polisi Zulfi. Namun, ia selalu
berhasil keluar dari semua masalah berkat pertolongan seorang polisi yang baik hati,
memberi pertolongan dan advokasi kepada para TKI terutama para TKW yang
seorang TKW selama 2 tahun yang tidak dibayarkan oleh sang majikan.
Cita-citanya ingin menginjakkan kaki di dua tanah suci, Mekkah dan Madinah
kesampaian juga ketika usai lebaran Idul Fitri. Prasetyo dikasih hadiah umroh oleh
Muhammad yang baik hati. Umroh pertama itu sangat berkesan baginya. Muhammad
jualah yang memberinya ongkos untuk naik haji sebelum ia pulang ke tanah air.
Ketika Prasetyo hendak pulang ke tanah air, ia berkeinginan umroh lagi. Ketika itu
telah datang pengganti Prasetyo yang akan bekerja di maktabah yaitu Komarudin.
95
Alhasil umroh keduanya itu terwujud dan dibayari oleh Mubarok, kafilnya yang
kebetulan Mubarok meminta di do’akan agar ibunya segera sembuh. Umroh kedua
ketika melaksanakan beberapa kali umroh dan haji tersebut. Ia berada di pusaran
cahaya Ilahi yang langsung bisa merasakan kenikmatan-Nya yang luar biasa saat ia
Arab Saudi
1. Judul
Cerita ini berbentuk novel bernuansa Perjalanan Hidup Pekerja Seni di Arab
Saudi yang berjudul “Pelukis Gurun Pasir, Petualangan Pekerja Seni di Arab
Saudi”.
2. Pengarang
3. Kota Penerbit
4. Jumlah Halaman
5. Latar Tempat
Cerita di dalam novel ini berlatar belakang tempat di 2 negara yaitu Indonesia
96
6. Tokoh yang berperan
a. Prasetyo
yang memiliki sifat saleh, hidupnya sederhana, tidak lalai dalam beribadah,
memiliki budi pekerti yang baik, patuh kepada orang tua, ikhlas, sabar, dan
menyakini serta menerima segala takdir Allah swt. bahwa Allah swt. telah
Sosok yang tegas, sederhana, baik hati, penuh kasih sayang, jujur, serta
prasetyo
“Nggak jadi PNS juga nggak apa-apa, jangan takut! Selama masih ada
Kata motivasi itu mencerminkan bagaimana sifat dan watak ayah dan ibu
Prasetyo yang baik, jujur, dan teguh pendirian (istiqomah di jalan Allah)
c. Daday
suka usil, paling nyebelin tapi pemberani diantara yang lain, dan belum
nikah.164
163
Abdurahman, op. cit., 2018, hlm. 3.
164
Ibid., hlm. 27.
97
d. Cepi
badannya sama dengan prasetyo, agak kurus, dan belum menikah serta
e. Misbah
kurun dan tidak berjanggut.167 Mubarok adalah sosok yang baik. Namun
g. Muhammad
Memiliki sifat yang baik hati, dermawan, perhatian, dan selalu menolong
h. Abdurahman
165
Ibid.
166
Ibid.
167
Ibid., hlm. 35.
168
Ibid.
98
Adik dari Muhammad dan Mubarok. Tubuhnya kurus dan tidak
i. Aji
Pemeran aji memiliki sifat baik, shaleh terlihat ia suka shalat di masjid
bareng Prasetyo.
Tokoh ibahim memiliki karakter baik hati, dan berwibawa. Terlihat dari
ucapannya:
adalah seorang Hafiz dan menjadi imam masjid ‘Ikrimah ibn Abi
l. Zaid
“gajiku dari sekolah lebih dari seribu riyal,” ujarnya bangga. Jadi, harga
segitu tidak menjadi masalah bagiku”.
Zaid ingin menunjukkan bahwa dia punya uang banyak. Lalu dia
memperlihatkan dompetnya yang memang tebal dengan uang”.
m. Abah Utsman dan istrinya
169
Ibid., 35
170
Ibid., hlm. 80
171
ibid., hlm. 102-103
172
Ibid., hlm. 158
99
Abah utsman adalah orang sunda asli tepatnya di Cililin Bandung. Istrinya
Utsman bekerja sebagai sopir di majikan yang sama. Istri Abah Utsman
sosok yang baik sedangkan Abah Utsman sendiri punya watak yang keras
dan tidak menerima nasihat orang lain. Itu terlihat pada kutipan:173
“Suatu ketika dia dibangunkan untuk shalat Shubuh di Masjid yang dekat
rumahnya oleh imam masjid. Abah Utsman malah menghardik sang imam
dan hampir berkelahi. Ia tidak mau diganggu dan katanya itu melanggar
hak asasinya. Menurutnya, urusan shalat itu urusan dia sama Allah swt.,
jangan ada unsur paksaan dari orang ketiga.”
n. Sumiati
Suamiati adalah seorang TKW yang hanya lulusan SMP. Ia sosok yang
masih lugu, polos, serta tidak punya firasat buruk serta selalu berbaik
o. Baihaki
sumiati bekerja. Ia orang yang baik, suka menolong teman yang sedang
untuk Sumiati:
p. Pak Oka
173
Ibid., hlm 182
174
Ibid., hlm. 210
100
Pak oka adalah orang Sunda asli asal Kuningan. Tinggi pak Oka sama
atas Prasetyo. Dia bekerja sebagai tukang setrika di sebuah laundry besar
di Zulfi.175 Pak Oka sosok yang pemberani dan tidak takut pada siapapun.
Nunik adalah wanita tangguh dan hebat yang biasa mengerjakan pekerjaan
lelaki seperti mencakul, naik pohon kelapa atau naik atap rumah untuk
agak hitam namun ia memiliki sifat yang baik, penuh rasa syukur, dan taat
“Hidup itu, bagaimana pun keadaannya, tetap wajib kita syukuri, Pras!”
ujar Nunik kepada Prasetyo.”
s. Komarudin
yang baik.
175
Ibid., hlm. 337
176
Ibid., hlm. 343
177
Ibid., hlm. 258
178
Ibid., hlm. 259
179
Ibid., hlm. 391
101
t. Kang Didin
Kang Didin adalah tetangga dari kampung Prasetyo, Selaeurih. Kang didin
BAB IV
180
Ibid., hlm. 395
102
Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Pelukis Gurun Pasir,
Nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam novel Pelukis Gurun Pasir karya Fuad
pemain, tanggapan, reaksi, serta jawaban para pemeran. Semuanya terurai dalam
Tiap paragraf dan kalimat merupakan himpunan pikiran yang dituangkan oleh
penulis. Intrepretasi berlainan pun akan mewarnai yang otomatis amanatnya pun
akan berlainan. Oleh sebab itu, paragraf dan kalimat yang jelas akan memudahkan
pembaca serta amanat yang disampaikan pun dapat dipahami pembaca dengan
mudah. Agar mampu mendapatkan nasihat dari jabaran kisah maka dalam skripsi
ini penulis akan menyampaikannya dalam bentuk potongan paragraf atau kalimat.
103
91
ajaran yang dibawa Rasulullah saw. dalam tugas dakwahnya. Dengan begitu
dasar keberagaman Islam adalah tauhidiah. Dalam arti mengEsakan Allah swt.
swt., karena hanya Allah lah yang patut kita sembah. Sebagai wujud
maha segalanya. Oleh sebab itu, kita sebagai manusia yang mempunyai cara-
mengelola alam.
181
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2007),
hlm. 200
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf: Nilai-Nilai Akhlak/Budi Pekerti Dalam Ibadat dan
182
takut imannya akan luntur, untuk itu ia tidak henti-hentinya berdo’a agar
“Ada kejadian menarik dan lucu, ketika aku mendaftar CPNS. Tahun
2000 silam, Kabupaten Cianjur memerlukan seorang guru Bahasa
Arab. Aku yang sudah siaap mendaftar di Depag, ditolak mentah-
mentaholeh panitia penerimaan tes. Ternyata jatah untuk guru Bahasa
Arab itu sudah diisi oleh teman kuliahku sendiri, seorang perempuan.
Dia punya channel di Depag dan sudah menyerahkan sejumlah
uang.183
yang bisa menolong dan merawat keimanannya dari kesesatan itu. Untuk
b. Taat
185
Fuad Abdurahman., hlm. 90
186
Fuad Abdurahman., hlm. 94
187
Fuad Abdurahman., hlm. 142
188
Fuad Abdurahman., hlm. 147
94
pentingnya ibadah shalat. Bahkan orang yang sedang sakit pun diharuskan
tiang agama.
ketetapan Tuhan, ridha, usaha, sabar dan harapan.189 Allah swt. berfirman:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut
terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya.”190
189
Rosihon Anwar. Op.Cit, hlm. 220
190
Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 71
95
Maha Gagah dan Perkasa. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah semata.”191
“Sepuluh menit pekerjaanku rampung. Aku pun beres-beres dan siap
mau pulang. Tapi, alangkah kagetnya ketika mau naik sepeda yang ku
parkir di seberang toko dan ku gembok pada tiang besi, aku melihat di
ujung jalan sudah ada mobil jip polisi yang rupaya sedari tadi
mengintaiku.mereka turun dari mobil, tidak bicara, dan langsung
menamparku, memborgol kedua tanganku, lalu membawaku ke kantor
polisi dengan mobilnya.192 Karena tidak ada jaminan, aku pun
dijebloskan ke penjara sementara yang mirip pos penjagaan berukuran
2x3 m, sambil menunggu proses selanjutnya.”
“Usai sholat, kuhadapkan jiwa ragaku pada Yang Mahakuasa,
memohon pertolongan-Nya.seketika ku ingat satu amalan do’a yang
pernah diajarkan kiaiku di pesantren dulu:
“Allahummalthuf bi fi taisiri kulli ‘asirin, fainna taisira kulli ‘asirin
‘alaika yasirun, waasalukal yusra wal mu’afata fid dunya wal akhirah
(Ya Allah, lembutkanlah untukku dalam memudahkan setiap yang
sulit bagi-Mu itu gampang sekali. Aku juga memohon kepada-Mu
kemudahan dan keselamatan di dunia dan akhirat).”193
Pada kutipan di atas, terlihat begitu tawakkalnya Prasetyo dalam
srigala buas itu, disertai dengan memohon bantuan kepada Allah agar
terbebas dari kejaran manusia itu. Disitu terlihat sikap Prasetyo yang
191
Fuad Abdurahman., hlm.56
192
Fuad Abdurahman., hlm. 73
193
Fuad Abdurahman., hlm. 76
96
d. Syukur
Syukur yaitu rasa terima kasih kepada Allah swt. dengan pernyataan
lega, dan senang seperti mengaku dalam hati, melafalkan dengan lisan, dan
e. Ikhlas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ikhlas diartikan sebagai “tulus hati
(dengan hati yang bersih dan jujur).194 Menurut Moh. Ardani, ikhlas adalah
sikap yang menjauhkan diri dari riya’ ketika mengerjakan amal baik.195
Konsep ikhlas dapat dilihat dalam Al-Qur’an antara lain di surah al-Bayyinah
ayat 5.
194
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia., hlm. 572
195
Moh. Ardian, Akhlak Tasawuf., hlm. 70
97
dan menolong orang. Prasetyo tidak ingin menerima imbalan jikalau itu
196
Fuad Abdurahman., hlm. 252
197
Fuad Abdurahman., hlm. 382-383
98
tampak pula sikap Prasetyo yang ikhlas membantu orang yang kesulitan
f. Salawat
Yang dimaksud dengan salawat dalam poin ini ialah akhlak memuliakan
“Ya Rabb, aku yakin kau pasti mendengar dan mengabulkan do’a-
do’aku yang diangkat oleh sayap-sayap Malaikat-Mu lalu
dipersembahkan ke hadirat-Mu...
“Allahummalthuf bi fi taisiri kulli ‘asirin, fainna taisira kulli ‘asirin
‘alaika yasirun, waasalukal yusra wal mu’afata fid dunya wal akhirah
(Ya Allah, lembutkanlah untukku dalam memudahkan setiap yang
sulit bagi-Mu itu gampang sekali. Aku juga memohon kepada-Mu
kemudahan dan keselamatan di dunia dan akhirat).198
Do’a ini kuulang-ulang terus diselingi dengan salawat, “Ashsholatu
was salamu ‘alaika wa ‘ala alika ya sayyidi ya Rasulallah, aghitsni
sari’an bi’izzatillah” (Shalawat serta salam semoga tercurah
kepadamu, wahai junjunganku, wahai Rasulullah. Tolonglah aku
secepatnya dengan keagungan dan kemuliaan Allah swt.)”199
Dari kutipan dapat dipahami bahwa pemeran Prasetyo sedang berdo’a
memohon bantuan dan pertolongan kepada Allah swt. ketika ia berada di dalam
sel penjara di Zulfi dan bersalawat kepada Nabi Muhammad saw. Hal itu
198
Fuad Abdurahman., hlm. 76
199
Fuad Abdurahman., hlm. 77
99
Prasetyo menjadi tenang dan segera mendapat pertolongan yang dikirimkan oleh
agama yakni mengajarkan dan menawarkan sejumlah nilai moral atau akhlak
mulia agar mmereka menjadi baik dan bahagia dengan melatih diri untuk
melakukan hal terbaik.200 Adapun contoh akhlak terhadap diri sendiri, sebagai
berikut: memelihara kesucian diri, rendah hati, ikhlas, sabar, jujur, malu
melakukan perbuatan jahat, menjauhi dengki, menjauhi dendam, adil terhadap diri
sendiri dan orang lain, dan menjauhi perbuatan dan perkataan yang sia-sia. 201
Seperti yang di jelaskan dalam firman Allah Q.S Al-Jatsiyah (45): 15 yaitu:202
akhlak terhadap diri sendiri merupakan sikap seseorang terhadap diri pribadinya.
Sikap tersebut harus berdasarkan akhlak yang baik dan menjauhkan diri dari
akhlak yang buruk. Manusia akan menerima apa yang ia perbuatnya, apabila
dirinya berbuat kepada hal-hal yang baik terhadap dirinya sendiri, sebaliknya
200
Teguh, Moral Islam Dan Moral Jawa, (Jember: CSS Jember, 2008), hlm. 4
201
Muhammad Daus Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 209-
210
202
Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 500
117
apabila ia berbuat kepada hal-hal yang buruk maka hal buruk itu jugalah yang
Akhlak buruk terhadap diri sendiri bisa bersifat fisik maupun jiwa. Fisik
munafik, dan sombong. Sedangkan akhlak baik terhadap diri sendiri yang bersifat
shalat, dan puasa. Sedangkan jiwa misalnya berbuat baik, tidak sombong, ramah,
suka menolong, dan sebagainya. Dalam novel “Pelukis Gurun Pasir, Petualangan
Pekerja Seni di Arab Saudi” terdapat pesan tentang akhlak terhadap tetangga
a. Kerja Keras
dan giat bekerja mencari nafkah, seraya tahan uji menghadapi berbagai
godaan. Siapa ingin sejahtera harus rajin bekerja, membuang kemaluan dan
Telah dimaklumi bahwa untuk mencari nafkah adalah tugas hidup setiap
orang. Dengan kata lain, bekerja keras ialah jalan untuk memperoleh nafkah.
118
Bahkan hanya dengan bekerja seseorang akan meraih pangkat, harta, dan
kepintaran.
Konsep kerja keras dapat dilihat dalam al-Qur’an, antara lain di surat an-
Nahl: 93
119
Tiba-tiba Kang Ajat berkata padaku, “Begini Pras, dua minggu lagi
kami mau pulang dulu ke Indonesia, tapi nanti balik lagi ke Zulfi.
Rencananya, kami mau tinggal di indonesia selama lima bulan karena
mau memperbaiki rumah dulu. Nah majikan kami memintaku untuk
mencari orang yang mau mendorong kursi rodanya ke masjid setiap
waktu shalat fardhu. Kira-kira, kamu mau tidak menggantikanku
selama enam bulan ke depan? Tapi jangan sampai mengganggu
pekerjaanmu yang sekarang”.205
Pada bagian ini Fuad Abdurahman menggambarkan tokoh Prasetyo yang
pembaca bahwa kerja keras adalah kewajiban yang harus dilakukan jika
seseorang ingin berhasil. Tanpa kerja keras maka keberhasilan mustahil akan
b. Cita-Cita Tinggi
Begitu pula orang yang memiliki kedudukan atau derajat tinggi, karena
memiliki cita-cita yang tinggi pula. Semua itu karena cita-cita yang tertanam
205
Fuad Abdurahman., hlm. 243
120
dalam hati sangat menentukan kesungguhan seseorang dalam meraih tujuan
hidup.206
yang tinggi.
haji. Namun, kalau dilihat dari penghasilan awalny yaitu mengajar. Hal
121
demi meraih cita-citanya itu. Alhamdulillah cita-cita itupun tercapai setelah ia
bekerja di Zulfi.
c. Giat Belajar
Giat belajar merupakan bentuk konkret dari rasa syukur terhadap segala
sebagai makhluk yang mendapat gelar khalifah Allah di muka bumi. Dengan
kehidupan di dunia.
Konsep giat belajar ini dapat dikaji dari berbagai ayat al-Qur’an, salah
satunya adalah:
122
“Usai Baihaki pulang, aku berkutat dengan buku-buku kisah para
sahabat Nabi, mencari sebuah kisah yang relevan dengan kasus ini,
untuk dijadikan referensi dalam pertemuan dengan majikan Sumiati
nanti. Menghadapi orang Arab yang bohong tidak ampuh dengan dalil
al-Qur’an atau hadits, melainkan dengan sedikit sentuhan cerita para
sahabat yang benar-benar menyentuh hatinya.”209
“.....Muhammad selalu memberiku majalah Al-Bayyan setiap
bulannya, karena dia tahu aku punya hobi membaca. Ia sangat senang
kalau kuajak berdiskusi tentang masalah-masalah aktual yang sedang
terjadi, baik di Saudi atau di Indonesia.210
Buku-buku yang kukumpulkan sudah menumpuk. Kebanyakan buku-
buku itu pemberian Muhammad. Sebagian lagi kubeli di maktabah dan
toko buku lainnya. Semuanya sudah kubaca. Aku punya jadwal khusus
sebelum tidur untuk membaca buku. Bahkan, jika nanti pulang ke
Indonesia, aku sudah punya rencana akan membuka perpustakaan
umum atau taman bacaan untuk masyarakat.211
Pada bagian ini Prasetyo yang gigih dalam belajar membaca. Hal ini
itu, semangat belajar pula yang membuatnya tidak pernah bosan membaca.
d. Disiplin
Disiplin secara sederhana merupakan sikap patuh dan tepat waktu, dari
jadwal dan ketentuan yang berlaku. Sikap disiplin ini memiliki keterkaitan
disiplin, cenderung akan lebih mudah dalam mengatur waktu dan program.
209
Fuad Abdurahman., hlm. 212
210
Fuad Abdurahman., hlm. 310
211
Fuad Abdurahman., hlm. 315
123
Target atau tujuan yang sudah ditancap akan lebih mudah tercapai secara
optimal.
Konsep disiplin ini dapat dikaji dalam banyak ayat al-Qur’an yakin:
“Di Zulfi, aku jarang menonton sepak bola. Pasalnya, aku dihadapkan
dengan kesibukan di maktabah setiap harinya yang padat, apalagi di
musim sekolah. Hanya pada waktu-waktu luang aku bisa melihatnya
di tv, itu pun bukan siaran langsubg tapi beritanya saja.
Pada kutipan di atas, terlihat bahwa kehidupan Prasetyo yang disiplin
e. Berani
berani dan kuat. Dalam islam sifat berani dan kuat merupakan salah satu
akhlak yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Berani di sini adalah berani
212
Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 194
124
dalam mengemukakan pendapat dan bertanya kepada imam besar seperti pada
213
Fuad Abdurahman., hlm. 183-184
214
Fuad Abdurahman., hlm. 185
125
Iya, aturan yang harus dijalankan oleh seorang khatib Jum’at, seperti
jangan berbicara masalah politik, menentang kebijakan kerajaan, dan
yang lainnya,” jelas dia.
Aku manggut-manggut dan kini menjadi paham.
Pantas sekali, isi materi khutbah Anda, ya Syaikh, hanya berkutat pada
masalah ubudiyah saja setiap Jum’at, dan bagiku itu membosankan”
tanggapanku. Lalu, kalau misalnya seorang khatib berbicara masalah
politik ketika khutbah, apa akibat yang akan diterimanya?” tanyaku
lebih lanjut, penasaran.
Sang Syaikh tersenyum dan menjawab, “Saya pastikan sebelum dia
pulang ke rumah dia sudah diborgololeh pihak berwajib.”
Oh my God, ternyata situasi di Saudi sama seperti pada zaman rezim
Soeharto di Indonesia, kata hatiku. Seungguh jauh sekali dari nilai-
nilai kekhalifahan pada zaman para sahabat Rasul dahulu.215
Kutipan di atas menceritakan tentang Prasetyo yang terang-terangan
mengucapkan bahwa isi materi yang disampaikan di setiap khutbah Jum’at itu
sesama manusia tanpa memandang kepada siapa orang tersebut sehingga kita
126
saling menghargai, misalnya cara bersikap kepada orang yang lebih tua. Itulah
mengapa akhlak menjadi sangat penting bagi sesama manusia, karena dengan
a. Tolong menolong
Konsep tolong menolong menjadi salah satu ajaran Islam. Dalam al-
127
Ini, masalah TKW yang bekerja di rumah majikanku. Dia sekarang
sedang memperjuangkan haknya dari sang majikan,”jelas Baihaki.
Insya Allah, aku bantu sebisa mungkin. Jawabku.
Suatu saat, ketika aku kembali dari Masjidilharam menuju Mina,
kutemukan seorang kakek yang tersesat. Kulihat dari wajah dan
pakaiannya, apalagi beliau berpeci terlihat indonesia banget.
Terlihat dari name tag yang tergantung di lehernya. Kulihat tanda
pengenal itu, ternyata bapak itu berasal dari maktab 24. Ku putuskan
untuk mengantarnya sampai ke maktab 24. “ Jelasku
Pada kutipan di atas terlihat Prasetyo yang ramah dan peduli kepada
jelas jiwa sosial yang tinggi ada pada diri Prasetyo. Sikap tolong
menolong ini perlu diterapkan dan di didik sejak dini, agar ke depannya
akan tercipta jiwa sosial dan kepedulian terhadap orang lain tinggi.
b. Toleransi
Ada seorang guru guru yang membeli suvenir wadah pulpen. Dia
128
“Tidak, mereka ada di Indonesia karena istriku juga seorang guru
ibtidaiyyah, “jelasku.
“Anda punya istri berapa?” lanjutnya
“Istriku satu.”
“Ada rencana untuk menikah lagi?” susulnya.
Aku diam sejenak dan berpikir alasan dia bertanya seperti itu,
“Mengapa Anda bertanya seperti itu?” aku penasaran.
“Apakah kamu tidak tahu bahwa poligami itu sunnah Rasul?”
“Ya, aku tahu itu, lalu?” aku balik nanya.
“Jadi, sebaiknya kita mengikuti jejak Rasul dalam masalah menikah
ini. “jelasnya.
Aku tersenyum lalu berkata, “Poligami di sini bisa dilaksanakan
dengan baik karena syarat-syaratnya terpenuhi, sudah menjadi adat,
tidak dipermasalahkan oleh perempuan, dan laki-lakinya memang bisa
menafkahi beberapa orang istri karena dia kaya-kaya, tetapi di
negaraku beda lagi situasi dan kondisinya.”
Para guru itu mengacungkan jempolnya kepadaku tanda setuju seraya
minta izin pamit.
Bagian ini tampak bahwa Fuad Abdurahman melalui tokoh Prasetyo
itu dianggap hal biasa serta sudah menjadi tradisi di kalangan mereka,
Guru disana. Alhasil para guru setuju terhadap alasan Prasetyo tidak ingin
berpoligam.
c. Penepatan janji
Penetapan janji merupakan salah satu bentuk akhlak mulia. Sifat ini
129
Penepatan janji merupakan sifat unik yang hanya dimiliki manusia. Jadi,
barang siapa yang telah berani menanggalkan sifat ini dalam jiwanya maka ia
telah mencabut peri kemanusiaan dari dalam jiwanya. Allah swt. menjadikan
janji sebagai bagian dari iman, bahkan sebagai penguat hubungan antar
manusia. Hal ini karena manusia pasti saling membutuhkan. Saling menolong
tidak akan tercapai jika tidak ada keinginan untuk saling menepati janji. Jika
tidak ada keinginan untuk saling menepati janji, anggota masyarakat akan
218
Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 27
130
Dalam novel Pelukis Gurun Pasir, tampak bahwa Fuad Abdurahman
berusaha menepati janji untuk datang ke rumah yang berada di seberang masjid
d. Rendah hati
karena keinsyafan bahwa segala kemuliaan adalah milik Allah. Maka tidak
perbuatan yang baik, yang itupun hanya Allah yang akan menilai.
Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Rendah diri merupakan sikap
negatif yang tidak percaya diri dalam pergaulan. Sedangkan seorang yang
bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Konsep rendah hati ada dalam Al-
Qur’an yakni:
131
Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum
(memeriksa) karung saudaranya sendiri, Kemudian dia mengeluarkan
piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah kami atur untuk
(mencapai maksud) Yusuf. tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya
menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendaki-Nya. kami
tinggikan derajat orang yang kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang
yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui. (Q.S. Yusuf:
76)219
Dalam novel Pelukis Gurun Pasir nampak Fuad Abdurahman turut
“Bentar Mas, aku mau beli dulu susu dan buah-buahan dulu”.
Setengah berlari aku menuju pintu mall yang baru saja dibuka.
Kemudian aku membeli roti, susu, buah-buahan, dan minuman
berenergi.”
Sebelum Mas Alex pergi dengan truknya, aku menitipkan barang-
barang itu untuk diberikqn kepada TKW tersebut, agar tenaganya
pulih kembali usai mengalami peristiwa pahit dan mengerikan.
Setidaknya, itu bisa mengurangi bebannya yang teramat berat.”
Pada bagian ini Fuad Abdurahman menampilkan tokoh Prasetyo yang rendah
hati kepada sesama manusia. Ia selalu berusahan menghargai dan menolong serta
membantu orang lain selagi ia mampu dan bisa. Salah satunya yaitu kutipan di
yang belum pernah ia kenal dan ditemuinya hanya lewat dari cerita ia langsung
berinisiatif memberikan bantuan berupa makanan kepada TKW itu. Dari sikapnya
219
Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 244
132
itu setiap manusia harus memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi terhadap
saudaranya agar terjalin tali silaturahmi yang kuat. Salah satunya yaitu bersikap
rendah hati.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
akhlak yang terkandung dalam novel Pelukis Gurun Pasir karya Fuad Abdurahman
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Novel Pelukis Gurun Pasir karya
akhlak yang terkandung dalam novel Pelukis Gurun Pasir karya Fuad Abdurahman
digambarkan melalui perilaku tokoh utama yang berperan dalam novel tersebut. Dari
133
Pelukis Gurun Pasir meliputi: Akhlak terhadap Allah yaitu bersikap takut, taat,
tawakkal, syukur, ikhlas, dan salawat. Akhlak terhadap diri sendiri yaitu kerja keras,
bercita-cita tinggi, giat belajar, disiplin, dan berani. Sedangkan akhlak terhadap
sesama manusia yaitu tolong-menolong, toleransi, penepatan janji, dan rendah hati.
B. Saran
perlu dilakukan dan dilanjutkan oleh peneliti yang berminat. Karena ada
134
banyak hal yang dapat dikaji dan diteliti dari novel Pelukis Gurun Pasir
lainnya.
2. Novel Pelukis Gurun Pasir karya Fuad Abdurahman, syarat akan nilai-nilai
pendidikan Islam. Oleh sebab itu, selayaknya ini dapat menjadi bahan bacaan.
Islam terkhusus pada Nilai Pendidikan Akhlak dalam novel Pelukis Gurun
Pasir karya Fuad Abdurahman ini, tidak begitu sempurna. Oleh karena itu
135
DAFTAR PUSTAKA
136
E.Kosasih. “Apresiasi Sastra Indnesia,” 51. Jakarta: Nobel Edumedia, 2008.
Elnari, Nindy. “NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MAMAK” 14, no.
1 (2018): 1–13.
Fitrianti, Siti. “NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL SANG PEMIMPI KARYA
ANDREA HIRATA” 1, no. 2 (2015): 104–16.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif, Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Hasan Basri, Dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 2010.
Hasim, Furqonul Aziez dan Abdul. Menganalisis Fiksi Sebuah Pengantar. Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010.
Hawwa, Sa’id bin Muhammad Daib. Mensucikan Jiwa: Konsep Tzkiyatun Nafs
Terpadu Terj. dari Al-Mustakhlash fii Tazkiyatil Anfas, oleh Annur Rafiq Shaleh
Tamhid. Jakarta: Robbani Press, 2004.
Hazarani, Nyanyu Siti Fatimah. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Hafalan
Shalat Delisa” Karya Darwis Tere Liye, Skripsi Sarjana PAI UIN Raden Fatah.
Palembang: Perpustakaan Pusat, 2018.
Hidayati, Heny Narendrani. Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa. Jakarta: UIN
Perss dan Center for Quality Development and Assurance, 2009.
Irja Pratama And Zulhijra “REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA”,
Jurnal PAI Raden Fatah, 1(2), pp. 117-127. “No Title,” n.d., 117–27.
Jalaluddin. “Pendidikan Islam Pendekatan Sistem dan Proses,” 79. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2016.
Kaelay. Islam, Iman, dan Amal Saleh. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Kafrawi, Burdjanah. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: PT.
Raja Grafindo, 2002.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.
Kurniawan, Syamsul. “PENDIDIKAN KARAKTER DALAM ISLAM Pemikiran Al-
Ghazali tentang Pendidikan Karakter Anak Berbasis Akhlaq al-Karimah,” n.d.,
197–216.
M. Sholih dan M. Rosyid Anwar. Akhlak Tasawuf: Etika dan Makna Kehidupan.
Bandung: Nuansa, 2005.
Makbuloh, Deden. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Press, 2012.
Mansur. Sejarah Sarekat Islam Dan Pendidikan Bangsa. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004.
Mashita, Mutia. “NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU
DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN IMPLIKASINYA data on
sportsmanship . The results ofthe study entitled " Values Educationin the
Indonesia Language " can be used for learning in class XI semester I of high
school.” Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1, no. 2 (2013): 85–94.
Mawangir, Muh. “NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF
TAFSIR AL-MISHBAH KARYA MUHAMMAD QURAISH SHIHAB.”
Jurnal Tadrib IV, no. 1 (2018): 166.
137
Moh. Ardani. Akhlak Tasawuf: Nilai-Nilai Akhlak/Budi Pekerti Dalam Ibadah dan
Tasawuf. Jakarta: Karya Mulia, 2005.
Muchlas Samani dan Hariyanto. Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 2011.
Muchson, Syahud. Dahsyatnya Sholat Tasbih. Jakarta: Qultum Media, 2009.
Muhmidayeli. Filsafat Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama, 2013.
Mujahidin. Akhlak Tasawuf Mu’jizat Nabi, Karamah Wali dan Ma’rifah Sufi, n.d.
Muliawan, Jasa Ungguh. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Mulyana, Rohmat. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta, 2011.
Nasharuddin. Akhlak Ciri Manusia Paripurna. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015.
Nata, Abudin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: RajaGrafindo, 2012.
———. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013.
———. Matodologi Studi Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
———. Metodologi Penelitian Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.
Nurgiyantoro, Burhan. “Teori Pengkajian Fiksi,” 434. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2015.
Priyatni, Endah Tri. Membaca Sastra Dengan Ancaman Literasi Kritis. Jakarta: Bumi
Aksara, 2010.
Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2004.
Ratnasari, Desi. Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Novel Dwilogi Bumi Cinta
Karya Habiburrahman El-Shirazy (Perspektif Konsep Kecerdasan dan
Emosional). Palembang: Perpus Tarbiyah, 2013.
Rohman, Emzir dan Saifur. Teori dan Pengajaran Sastra, Ed 1, Cet. 2,. 1 ed. Jakarta:
Rajawali Pers, 2016.
Roqib, Moh. Ilmu Pendidikan Islam,. Yogyakarta: LKIS, 2009.
Rosihon Anwar. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia, 2009.
Rusmaini. “Ilmu Pendidikan,” 2. Palembang: Grafika Telindo Press, 2014.
Sholeh, Asrorun Ni’am. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Elsas, 2006.
Silviadeswika. “Struktur dan nilai religius dalam novel rinai kabut singgalang karya
muhammad subhan.” Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
1, no. September 2012 (2012): 478–86.
Siswantoro. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Su’ud, Abu. Islamologi Sejarah, Ajaran, Dan Peranannya Dalam Peradaban Umat
Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003.
Sudirman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2014.
Sugiana, A. And Sofyan, S. “‘PENANAMAN NILAI KARAKTER DISIPLIN DAN
TANGGUNG JAWAB DI SMK ETHIKA PALEMBANG’, Jurnal PAI Raden
Fatah, 1(1), pp. 105-106.” PAI Raden Fatah, n.d., 105–6.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2016.
Sulaiman, Ahmad. “Pendidikan Agama Islam, Sebuah Kajian PAI di Universitas,” 1.
Palembang: Surya Adi Pratama, 2016.
138
Topikin. “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Buku ‘La Tahzan’ Karya ‘Aidh
Qorni”, Skripsi Sarjana Pendidikan Agama Islam. Salatiga: IAIN, 2017.
Turfe, Tallal Alie. Mukjizat Sabar. Bandung: Mizan, 2013.
Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia, 1997.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 PasalL 1 Ayat 1, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Surabaya: Media Centre, 2005.
Yunus, Mahmud. Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: PT. Hidakarya
Agung, 1990.
Zahrudin, Hasanudin. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014.
Zaim Elmubarok. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta, 2013.
Zainudin, Akbar. Hasanah Dunia Akhirat. Bandung: Mizania, 2012.
Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2008.
Zuhairini, dkk. Filsafat Pendidikan Islam. jakarta: Bumi Aksara, 1998.
Zusnani, Ida. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Suka Buku, 2012.
139