Anda di halaman 1dari 12

NILAI BUDAYA DALAM SYAIR ROKAN HILIR

KARANGAN AHMAD DARMAWI

Yeni Maulina

Balai Bahasa Provinsi Riau


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jalan Binawidya, Kompleks Universitas Riau, Panam, Pekanbaru, 28293
Pos-el: ymaulina@gmail.com

Abstract

This study closely motivated by the existence and the diversity of cultural values found in
literary works. One of the old literary works that has cultural value is poetry (syair). Syair
Rokan Hilir written by Ahmad Namawi obtained a descriptive overview of the cultural
values include values of faith, gratitude, respecting each other, helping each other, keeping
honors, leadership, deliberation, fairness, and politeness.
Keywords: poetry, cultural values, national character building

Abstrak

Penelitian ini erat dilatarbelakangi oleh keberadaan dan keberagaman nilai-nilai budaya
yang terdapat pada karya sastra. Salah satu karya sastra lama yang mengandung nilai
budaya adalah syair. Dalam syair Rokan Hilir yang ditulis oleh Ahmad Darmawi diperoleh
gambaran secara deskriptif tentang nilai-nilai budaya sebagai upaya pembangunan karakter
bangsa. Nilai-nilai budaya tersebut mencakup nilai keimanan, syukur nikmat, menghargai,
tolong-menolong, menjaga kehormatan, jiwa kepemimpinan, musyawarah, keadilan, dan
kesopanan.
Kata kunci: syair, nilai budaya, pembangunan karakter bangsa

naskah masuk : 15 Januari 2015 wakil masyarakatnya atau sebagai


naskah diterima : 20 Februari 2015 individu yang menjadi bagian dari
masyarakat.
1. Pendahuluan Syair Rokan Hilir karangan Ahmad
Penggalian karya sastra lama yang Darmawi berusaha mencoba membangun
ada di Riau, khususnya sastra lama ingatan sejarah terbentuknya Rokan Hilir
mampu menerjemahkan masa lampau melalui syair yang indah serta bermakna.
yang indah melalui sebuah karya yang Darmawi sebagai penulis mencoba
agung. Hal ini terjadi karena hadirnya memulai dengan bagian muqaddimah
para punggawa sastra yang membuat (bait:001—008), Awal Mula Sejarah
karya indah dalam bentuk kesenian Rokan Hilir (bait:009—036),
(baca:sastra). Hal ini sependapat dengan Kemaharajaan Melayu Riau
Dwi Susanto (2012:10) yang menyatakan (bait:037—052), Kerajaan di Wilayah
bahwa sastra dipandang sebagai produk Rokan Hilir dibagi menjadi a) Kerajaan
budaya satu masyarakat. Sastra dalam Rokan (bait:053—164); b) Kerajaan
konteks ini direpresentasikan sebagai Pekaitan (bait:165—232); c) Kerajaan
hasil dari pergulatan batin pengarang dan Bangko (bait:233—256); d) Kerajaan
ekspresi dari perasaan pengarang sebagai Tanah Putih (bait:257—268); e) Kerajaan
61
Kubu (bait:269—308), Hubungan Rokan Berdasarkan kenyataan tersebut,
Hilir dengan Kerajaan Siak maka penulis ingin menelaah karya sastra
(bait:309—340), Portugis memasuki lama, yaitu Syair Rokan Hilir karangan
Rokan Hilir (bait:341—372), Rokan Hilir Ahmad Darmawi dengan kajian
zaman penjajahan Belanda mengenai nilai-nilai budaya yang
(bait:373—432), Rokan Hilir zaman terdapat pada syair tersebut. Penelitian ini
pendudukan Jepang (bait:433—476), menggunakan metode analisis deskriptif.
Rokan Hilir di masa revolusi Menurut Ratna (2007:39), metode
kemerdekaan (bait:477—524), Rokan analisis deskriptif adalah metode yang
Hilir di era kemerdekaan digunakan dengan cara menganalisis dan
(bait:525—552), Rokan Hilir di era menguraikan untuk menggambarkan
otonomi (bait:553—596), Natijah keadaan objek yang diteliti yang
(bait:597—662), dan Khatimah dijadikan pusat perhatian dalam
(bait:663—666). Syair Rokan Hilir ini penelitian. Metode analisis deskriptif
berusaha memaparkan riwayat sejarah digunakan untuk membantu
yang panjang dalam proses terbentuknya mengidentifikasi dan memaparkan unsur-
hingga berkembang sampai saat ini. unsur yang menjadi fokus penelitian.
Penggalian syair ini akan menghasilkan Sudjana dan Ibrahim (2007:64)
pandangan hidup serta landasan falsafah mengemukakan bahwa metode deskriptif
yang mulia dan tinggi nilainya. Menurut digunakan untuk mendeskripsikan suatu
Alwi dalam Jaruki (1999:iii) menyatakan gejala, peristiwa, atau kejadian pada saat
bahwa dalam sastra daerah dan sastra penelitian berlangsung.
Indonesia terkandung nilai-nilai budaya Nilai budaya menurut Hamidy
yang tinggi. Nilai-nilai yang terkandung (1999:191) adalah seperangkat norma
pada sastra daerah dan sastra Indonesia atau kaidah kelaziman yang melingkupi
itu akan hilang dalam kemajuan zaman kehidupan suatu masyarakat. Hal ini
jika tidak dibudayakan dalam kehidupan sejalan dengan pemahaman nilai-nilai
masyarakat. Untuk itu diperlukan usaha budaya yang ada di setiap daerah yang
menumbuhkembangkan kemampuan telah disepakati. Dinyatakan dalam
mengangkat nilai-nilai warisan budaya Kamus Besar Bahasa Indonesia
lama yang terdapat dalam sastra lama, (2001:783) bahwa nilai budaya adalah
antara lain melalui syair. konsep abstrak mengenai masalah dasar
Masalah nilai-nilai budaya ini yang sangat penting dan bernilai dalam
memang perlu diperkenalkan dan penting kehidupan manusia.
untuk diajarkan. Hal ini terdapat dalam Nilai merupakan sesuatu yang
Pembukaan UUD 1945. Pada uraian abstrak, yang dijadikan pedoman serta
tersebut terlihat jelas bahwa antara prinsip-prinsip umum dalam bertindak
pendidikan dan kebudayaan saling dan bertingkah laku. Keterikatan orang
berkontribusi. Hal ini dihubungkan atau kelompok terhadap nilai relatif
dengan kajian nilai budaya yang menjadi sangat kuat dan bahkan bersifat
penting dan harus mendapat perhatian. emosional. Oleh sebab itu, nilai dapat
Dengan mengkaji aspek nilai budaya, kita dilihat sebagai tujuan kehidupan manusia
dapat menyelami beberapa gejala yang itu sendiri.
berpengaruh penting dalam proses Nilai-nilai budaya merupakan nilai-
pendidikan, sebab melalui pendidikan nilai yang disepakati dan tertanam dalam
nilai budaya itu dapat diawetkan. Dengan suatu masyarakat, lingkup organisasi,
demikian, nilai itu tidak akan hilang, lingkungan masyarakat, yang mengakar
melainkan tetap dipertahankan dan tetap pada suatu kebiasaan, kepercayaan
dilestarikan. (believe), simbol-simbol, dengan
62
karakteristik tertentu yang dapat Selanjutnya Hamidy (1993:46)
dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan menyatakan dalam khazanah budaya
perilaku dan tanggapan atas apa yang melayu ada tiga nilai budaya yaitu:
akan terjadi atau sedang terjadi. Dalam pertama, nilai agama yang mengajarkan
Wikipedia dijelaskan hal yang terkait orang untuk menjalankan syariat agama,
dengan nilai-nilai budaya sebagai berikut. mematuhi, dan melaksanakan ajaran
1) Simbol-simbol, slogan atau yang agama bersumber kepada Alquran dan
lainnya yang kelihatan kasat mata sunah nabi; kedua, nilai adat yang
(jelas). mengatur hubungan manusia dengan
2) Sikap, tindak laku, gerak gerik yang manusia yang mempunyai sanksi dalam
muncul akibat slogan dan moto pelanggarannya; ketiga, nilai tradisi yang
tersebut. bertindak mengatur hubungan manusia
3) Kepercayaan yang tertanam (believe dengan alam. Serangkaian nilai budaya
system) yang mengakar dan menjadi tersebut saling berkaitan dan masih
kerangka acuan dalam bertindak dan dipegang teguh oleh masyarakat melayu.
berperilaku (tidak terlihat). Dalam memahami ketiga konsep nilai
Sistem nilai budaya berfungsi budaya tersebut terlihat bahwa nilai
sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan agama memiliki tempat tertinggi
manusia, dalam tingkatan yang paling kualitasnya sebagai nilai yang dipakai
abstrak. Sistem tata kelakuan lain yang oleh orang Melayu.
tingkatnya lebih konkret, seperti Dari beberapa pengertian tentang
peraturan, hukum, dan norma-norma nilai tersebut, dapat disimpulkan bahwa
semuanya berpedoman pada sistem nilai sesuatu dianggap bernilai apabila arah
budaya tersebut. pilihan ditujukan pada yang baik, yang
Menurut pandangan Koentjara- menarik, dan yang dibolehkan, karena
ningrat (1990:5), kebudayaan itu paling manfaatnya bagi manusia dan inilah yang
sedikit memiliki tiga wujud, yaitu: diinginkan manusia dalam hidup
1) Keseluruhan ide, gagasan, nilai, bermasyarakat. Sistem nilai budaya
norma, peraturan, dan sebagainya terdiri dari konsepsi-konsepsi, yang hidup
yang berfungsi mengatur, dalam alam pikiran sebagian besar warga
mengendalikan, dan memberi arah masyarakat, mengenai hal-hal yang harus
pada perbuatan manusia dalam mereka anggap amat bernilai dalam
masyarakat, yang disebut dengan hidup. Karena itu, suatu sistem nilai
“adat tata kelakuan”; budaya biasanya berfungsi sebagai
2) Keseluruhan aktivitas kelakuan pedoman tertinggi bagi kelakuan
berpola dari manusia dalam manusia. Sistem-sistem tata kelakuan
masyarakat, yang disebut sistem manusia lain yang tingkatnya lebih
sosial. Sistem sosial terdiri dari konkret, seperti aturan-aturan khusus,
rangkaian aktivitas manusia dalam hukum, dan norma yang semuanya juga
masyarakat yang selalu mengikuti berpedoman kepada sistem nilai budaya
pola-pola tertentu berdasarkan adat itu.
tata kelakuan, misalnya gotong royong Tenas Efendy (2004:vii) menyatakan
dan kerja sama; di antara berbagai kekayaan seni budaya
3) Benda-benda hasil karya manusia Melayu, syair merupakan ekspresi
yang disebut “kebudayaan fisik”, budaya yang sangat menonjol setelah
misalnya pabrik baja, Candi pantun. Syair Melayu dilihat dari sudut
Borobudur, pesawat udara, komputer, kebudayaan adalah termasuk salah satu
dan kain batik. seni dari hasil cipta oleh akal budi
manusia. Sastra ini dapat dipakai sebagai
63
sarana komunikasi dan berfungsi sebagai pengalaman, dan pemikiran dari
alat untuk memanifestasikan emosi, cita- penghayatan akan kehidupan yang telah
cita dan nilai-nilai dalam masyarakat, diberi makna dan ditafsirkan dengan cara
sebagai cetusan kejiwaan, terutama diekspresikan melalui media bahasa.
sebagai media dakwah Islam pada Cipta sastra itu terdiri atas empat larik
kalangan masyarakat Melayu. dan setiap larik itu memperlihatkan
Kebudayaan Melayu bersifat terbuka dan pertalian makna serta membentuk
mampu beradaptasi dengan sistem nilai rangkaian cerita sehingga terbentuklah
agama, adat, dan tradisi yang beberapa buah bait yang mengandung
dikandungnya. Oleh sebab itu, makna.
kebudayaan Melayu mampu diuji dalam
membangkitkan semangat penyertaan 2. Nilai Budaya dalam Syair Rokan
masyarakat pendukungnya dalam Hilir karangan Ahmad Darmawi
pembangunan bangsa. 2.1 Nilai Keimanan
Berbicara tentang kebudayaan Kehidupan masyarakat Rokan Hilir
Melayu, berbagai tinggalan budaya masa ditandai dengan suasana keislaman yang
lampau banyak ditemukan. Seperti kita kental, termasuk Syair Rokan Hilir
ketahui, syair merupakan bentuk karya karangan Ahmad Darmawi. Tema-tema
sastra lama yang sudah tentu dipakai oleh yang banyak diangkat dalam Syair Rokan
masyarakat lama. Masyarakat lama Hilir berisi ajaran yang dianjurkan dalam
Indonesia khususnya yang ada di alam agama Islam, contoh perbuatan baik
Melayu menerima syair sebagai karya berasal dari kisah-kisah yang ada dalam
yang sarat akan nilai-nilai kehidupan. Alquran dan hadis. Kutipan bait dalam
Hooykaas (1953:20) menggambar- Syair Rokan Hilir berikut menjelaskan
kan dalam kesusastraan Melayu dasar keimanan yang ada di setiap
sebenarnya hanya satu bentuk saja yang masyarakat Rokan Hilir yang beragama
dipakai untu sajak, yaitu syair. Dijelaskan Islam. Hal ini sesuai dengan keyakinan
bahwa syair itu biasanya terdiri atas umat Islam untuk memercayai keimanan
empat perkataan, yaitu dua suku yang terdapat pada rukun iman, yaitu
sekurang-kurangnya menjadi satu baris, iman kepada Allah swt dan iman kepada
satu kesatuan. Empat baris demikian Alquran. Selengkapnya diuraikan berikut
menjadi satu syair. Syair-syair berikutnya ini.
biasanya mempunyai sajak lain. Dari (063) Adat dipangku mengikut resam
sajak demikian terbentuk syair yang Hukum mengikut syariat Islam
berjumlah ratusan sajak, dan adapula Budi bahasa akhlaq ihtiram
yang berjumlah lebih dari seribu. Bentuk Silaturrahmi sulam bersulam
ini seringkali dipakai untuk mengajarkan (Darmawi, 2005:27)
sesuatu atau bermakna. (065) Faqih berfaham syariat
Badudu (1984:15) menyatakan hukumnya
sesungguhnya karya sastra lama yaitu Orang Alim tempat bertanya
syair pernah berkembang dengan Ulama menjadi sandaran fatwa
pesatnya di abad pertengahan. Syair Hukumnya adil memutus
mendapat tempat yang penting, karena perkara
karya sastra lama khususnya syair (Darmawi, 2005:28)
mengandung nilai-nilai budaya yang
penting untuk diajarkan. Penanda nilai keimanan yang ada
Dapat dinyatakan bahwa syair pada Syair Rokan Hilir dimulai sejak
merupakan karangan hasil imajinasi zaman Kerajaan Rokan hingga gambaran
pengarang sebagai ungkapan perasaan, masyarakat Rokan Hilir pada saat ini.
64
Pada perjalanan rohani manusia (634) Rokan Hilir negeri beriman
selayaknya tiap manusia wajib percaya Orangtuanya patut jadi panutan
kepada Tuhan dengan segala firman dan Memelihara anak dengan
juga utusan-Nya. Dalam Syair Rokan kesabaran
Hilir digambarkan tiap-tiap kerajaan Mendidik keluarga dengan
yang mempimpin pada masanya, sudah kebijaksanaan
dipastikan memeluk agama Islam dan (Darmawi, 2005:200)
juga percaya pada keimanan akan (661) Rokan Hilir negeri bersahaja
hadirnya Nabi Muhammad sebagai Negeri bertamaddun berperi
junjugan tertinggi untuk umatnya. Hal ini nyata
dapat terlihat pada kutipan berikut. Agama terpelihara ilmu terbina
(075) Menurut kata shibul hikayat Budaya terjaga seni
Negeri Pahili di dalam riwayat bersempena
Di benua Keling ianya terdapat (Darmawi, 2005:207)
Negeri beraja mengikut syariat
(Darmawi, 2005:30) 2.2 Nilai Syukur Nikmat
(241) Kerajaan Bangko luhaknya Masyarakat Rokan Hilir dilimpahkan
disebut kekayaan alam yang melimpah. Hal ini
Di pantai Ujung Simbur Bak bisa dilihat dari hasil laut dan sungai
Laut sebagai penghasil ikan. Selain itu daerah
Berdasarkan agama Islam Rokan Hilir memiliki kekayaan sejarah
aturan diturut
yang masih terpendam dari kerajaan di
Menurut Sunnah Nabi contoh
diikut masa dahulu. Perwujudan rasa syukur
(Darmawi, 2005:77) yang dirasakan oleh masyarakat Rokan
(284) Tuanku Raja Hitam lalu Hilir dapat dilihat dalam kutipan berikut:
bertitah (055) Negeri maju zaman ke zaman
Datuk Kancil kemudian Laut dan sungai penghasil ikan
diperintah Daratnya subur untuk pertanian
Memohon petunjuk kepada Demikian kehidupan di Sungai
Allah Rokan
Dengan melakukan semah (Darmawi, 2005:25)
tanah (Darmawi, 2005:92) (068) Demikian damai kerajaan
(291) Datuk Kancil memberikan Rokan
makna Di dalam negeri sejahtera dan
Peristiwa ajaib yang aman
dialaminya Di luar negeri politiknya
Pertanda Allah memberikan mapan
karunia Banyak kerajaan padanya
Daerah baru boleh lah dibuka segan
(Darmawi, 2005:94) (Darmawi, 2005:28)
(613) Rokan Hilir negeri Datuk batu (179) Kerajaan Pekaitan negerinya
Hampar makmur
Tempat terawal Islam tersiar Di pantai Sumatera bahagian
Kampung terhukum syariat Timur
berpagar Lautnya kaya hutannya subur
Syekhnya akbar suluknya Bandarnya ramai cukai teratur
muktabar (Darmawi, 2005:58)
(Darmawi, 2005:195)
65
(601) Rokan Hilir negeri Cik Inam (073) Dalam sejarah Melayu ada
Kerajaannya maju mutu disebutkan
mahnikam Perihal hubungan Melaka dan
Peninggalan sejarah banyak Rokan
terpendam Melaka mempererat tali
Kekayaan khazanah di masa persahabatan
silam (Darmawi, 2005:192) Sultan memperistri puteri
(605) Rokan Hilir negeri Panglima kerajaan Rokan
Nayan (Darmawi, 2005:30)
Wilayah terkenal penghasil (200) Pembesar beratur berjawat-
ikan jawatan
Pusat niaga dan perdagangan Menjunjung Duli di Balai
Kaya pula dengan hasil hutan Penghadapan
(Darmawi, 2005:193) Adat berhibur dijaga
berpatutan
2.3 Saling Menghargai Kebesaran Raja senantiasa
Pada Syair Rokan Hilir terlihat diutamakan
hubungan baik antara Kerajaan Rokan (Darmawi, 2005:63)
dan Kerajaan Minangkabau. Kedua (216) Ketika Raja Mambang sedang
kerajaan saling menghargai dengan cara berkuasa
menghindar untuk berselisih pendapat. Orang-orang Bugis datang ke
Perhatikan bait berikut. negerinya
(071) Rokan berdaulat armadanya Menumpang hidup menetap di
kuat sana
Kerajaan Minangkabau Pematang Raja Makasar
menaruh hormat tempat bernama
Tidak berani berselisih (Darmawi, 2005:67)
pendapat (248) Seiring dengan
Apatah lagi mencabar daulat berkembangnya kerajaan
(Darmawi, 2005:29) Kerajaan Bangko menjadi
pusat perhatian
Lebih lanjut diungkapkan mengenai Banyak orang pindah mencari
nilai saling menghargai pada Syair Rokan penghidupan
Hilir tersebut. Pada syair itu Kerana Bangko negeri
dikemukakan tentang cara pandang hidup tenteram serta aman
yang mengutamakan sifat ramah tamah, (Darmawi, 2005:78)
berjiran harus rukun meski berdamping (604) Rokan Hilir negeri Melayu
aneka suku. Nilai saling menghargai ini Ramah tamah kepada tetamu
dapat dilihat dalam kutipan berikut. Hidup berdamping aneka suku
Sebagai tanda kemurahan
(054) Dari muara sampai ke hulu Melayu
Penduduk tersebar berpadu (Darmawi, 2005:192)
temu (626) Rokan Hilir negeri yang santun
Hidup berkampung damai Kaum kerabat saling menuntun
selalu Berjiran tetangga hidupnya
Berjiran rukun sejak dahulu rukun
(Darmawi, 2005:25) Berbagai budaya saling
berhimpun
(Darmawi, 2005:198)
66
(650) Adat sejiran tanggung- (368) Raja Pekaitan bersama datuk
menanggung Bendahara
Adat bertetangga kunjung- Menghimpun kekuatan secara
mengunjung bersama
Adat sekampung lindung- Di Siarang-arang pusat
melindung pergerakannya
Adat serantau tampung- Menyerang Peringgi secara
menampung bergerilya
(Darmawi, 2005:204) (Darmawi, 2005:117)
(651) Rokan Hilir negeri perantauan (571) Kabupaten Rokan Hilir terus
Tempat perantau mencari berupaya
kehidupan Memacu pembangunan sekuat
Rantau dianggap kampung tenaga
halaman Antara pemerintah dan
Dibangun sepenuh kemampuan penduduknya
(Darmawi, 2005:204) Saling membahu belimbuk
mesra (Darmawi, 2005:181)
2.4 Tolong-menolong (609) Rokan Hilir negeri Harimau
Nilai budaya yang tertanam pada Kubu
Syair Rokan Hilir salah satunya adalah Wilayah perjuangan di masa
nilai saling monolong. Tolong- menolong dahulu
merupakan kewajiban bagi setiap Pemerintah dan rakyat bersatu
manusia. Dengan sikap tolong-menolong padu
kita akan membantu orang lain. Selain itu Membangun negeri wilayah
jika kita menolong, secara tak langsung yang satu
orang lain tentunya akan menolong kita (Darmawi, 2005:194)
juga. Dengan tolong-menolong kita akan
membina hubungan baik dengan semua 2.5 Menjaga Kehormatan
orang. Dalam Syair Rokan Hilir Memiliki budi yang luhur merupakan
dijelaskan sejak zaman kerajaan yang salah satu kategori masyarakat yang
dipimpin masing-masing raja saling sejahtera. Salah satu nilai yang
menolong untuk pembangunan daerah. terkandung dalam Syair Rokan Hilir
Hal ini terus berlangsung hingga saat ini adalah tiap pemimpin dan masyarakat
di negeri Rokan Hilir. Jika dicermati,
saling menjaga kehormatan. Tuhan
nilai tolong-menolong bisa kita lihat
dalam bait berikut. menganjurkan tiap umat-Nya untuk
(132) Raja Kasim menjawab kata berperilaku baik atas sesamanya. Hal ini
Tiada daya hamba kiranya dilakukan agar kehidupannya menjadi
Jika Maulana menolong hamba harmonis dan damai. Dalam Syair Rokan
Dapatlah hamba menjadi Hilir tertuang bahwa masyarakat dan
raja(Darmawi, 2005:44) pemimpin memiliki keakraban yang kuat
(301) Kedatangan Datuk Gafar karena sifat dari keduanya saling
sangat membantu menunjang, artinya baik rakyat dan
Bagi kemajuan Kerajaan Kubu pemimpin memiliki budi pekerti yang
Karena Datuk Gafar banyak
luhur sebagai salah satu cara menjaga
tahu
Cara mentadbir kerajaan agar kehormatan. Hal ini bisa dilihat dalam
bermutu(Darmawi, 2005:97) bait berikut.

67
(187) Paduka Baginda Kerajaan Membawa tuah orang
Pekaitan selingkung
Sangat memperhatikan perihal (Darmawi, 2005:204)
pertahanan
Anak-anak muda baginda 2.6 Jiwa Kepimpinan
anjurkan Syair Rokan Hilir mengandung
Belajar silat serta berbagai amanat bahwa jika menjadi seorang
kesaktian pemimpin tidak harus pilih kasih
(Darmawi, 2005:60) terhadap rakyatnya, karena kebanyakan
(261) Pada masa Sultan Siak yang jika seseorang telah menjadi pemimpin
ketujuh hanya mayarakat yang berada di wilayah
Ke Kerajaan Siak Tanah Putih perkotaan atau sekitarnya yang sering di
berteduh jamah olehnya, sementara wilayah-
Agar terhindar dari serangan wilayah terpencil sering di
musuh kesampingkan. Nilai kepemimpinan
Keberlangsungan kerajaan dalam syair Rokan Hilir ini dapat dilihat
terlindung kukuh dalam kutipan berikut.
(Darmawi, 2005:84) (103) Kuning keemasan tanda mulia
(326) Megat Mahkota lalu Mulia Sultan kuning
menganjurkan kelengkapannya
Dengan mengajak Johan Kuning Raja ada tuahnya
Pahlawan Kuning bertuah mengekalkan
Ke Kerajaan Siak Kubu tahta
digabungkan (Darmawi, 2005:37)
Demi keutuhan dan keamanan (186) Panglima Nayan panglima
kerajaan (Darmawi, 2005:105) perkasa
(615) Rokan Hilir negeri berbudaya Bawaannya bersahaja berjiwa
Pemuka adat memelihara mulia
pusaka Namanya masyhur ke berbagai
Sepanjang rantau resam dijaga negara
Tradisi leluhur dipangku mulia Setara Hang Tuah Laksmana
(Darmawi, 2005:615) Melaka
(624) Rokan Hilir Melayu laskarnya (Darmawi, 2005:60)
Sebagai penjaga harta pusaka (207) Raja Pekaitan sangat dihormati
Pemelihara kata bahasa bunda Oleh rakyat dan pembesar
Pelindung suku serta zuriatnya negeri
(Darmawi, 2005:197) Namanya masyhur ke serata
(644) Rokan Hilir negeri berpatutan negeri
Muda mudi beradap sopan Melindungi rakyat bak diri
Menjaga marwah dalam sendiri
pergaulan (Darmawi, 2005:65)
Memeliharakan diri dengan (610) Rokan Hilir negeri budiman
keimanan Para pemimpinya jadi panutan
(Darmawi, 2005:202) Tempat berlindung para
(652) Rokan Hilir negeri berpayung bawahan
Pusaka tradisi menghiasi Tempat bernaung rakyat
kampung sekalian
Bumi dipijak langit dijunjung (Darmawi, 2005:194)

68
(614) Rokan Hilir negeri berdatuk Ke Raja Rokan rakyat
Pemuka masyarakat berkait menyembah
tampuk Bukan lah kepada Raja yang
Pemuka agama tempat merujuk sah
Sefaham kata sama seangguk (Darmawi, 2005:203)
(Darmawi, 2005:195) (125) Mengikut musyawarah
(619) Rokan Hilir negeri berdaulat pembesar kerajaan
Kesatuan dan persatuan Mereka tak dapat mengambil
melekat erat keputusan
Seluruh Dewan Perwakilan Menggugat kekuasaan Raja
Rakyat Rokan
Teguh memegang amanat umat Karena beliau pemangku
(Darmawi, 2005:196) Sultan
(622) Rokan Hilir negeri (Darmawi, 2005:203)
berpanglima (137) Ketika bertemu Seri Nara
Berani berjuang untuk Diraja
membela Perkataan Maulana
Marwah negeri serta pusaka disampaikan semua
Sudah terbukti tiada duanya Seri Nara Diraja faham
(Darmawi, 2005:197) maksudnya
Lalu menyatakan dukungan
2.7 Musyawarah setia
Musyawarah merupakan langkah (Darmawi, 2005:203)
penting dalam pengambilan suatu (139) Setelah putus mufakat pasti
keputusan. Arti musyawarah dalam Syair Seri Nara Diraja berlengkap
Rokan Hilir ada tiga. Pertama, diri
musyawarah berarti berbalas-balasan Menghimpun segala pembesar
kata, maksudnya dalam bermusyawarah negeri
berarti ada komunikasi dengan orang lain Bersama anak buah Maulana
dan pesan di dalamnya, maka kedua hal sekali
ini saling berhubungan dan berkaitan. (Darmawi, 2005:203)
Komunikasi membantu proses (329) Raja Siak memerintah
berjalannya suatu musyawarah. Ada membentuk suku
sumber, pesan, media, serta penerima Dari setiap kepala-kepala suku
pesan yang sudah bersiap juga untuk Dibentuk Dewan Datuk Empat
memberikan umpan balik. Nilai-nilai Suku
musyawarah sudah ada sejak Kerajaan Demikian di Siak aturan
Rokan, terlihat pada kehidupan yang berlaku
dilakukan bersama-sama untuk (Darmawi, 2005:203)
kepentingan bersama sehingga timbul (612) Rokan Hilir negeri berdaulah
rasa adat sosial. Dalam musyawarah, Administrasi ditata bersistem
semua orang memiliki kesempatan yang wahidah
sama untuk mengutarakan pendapatnya. Singkat pelayanan urusan
Langkah musyawarah dalam syair Rokan dipermudah
Hilir bisa dilihat dalam bait berikut. Rakyatnya senang tak pernah
(124) Pembesar kerajaan lalu gundah
bermusyawarah (Darmawi, 2005:203)
Membicarakan negeri dalam
darurah
69
(618) Rokan Hilir negeri sepakat Rakyat menyatu bersatu-padu
Pemimpin dipilih melalui (Darmawi, 2005:98)
musyawarat (316) Adapun maksud penggabungan
Sebagai Dewan Perwakilan kerajaan
Rakyat Agar kerajaan turut mendapat
Penyampai hajat kalangan kemajuan
masyarakat Terutama dalam bidang
(Darmawi, 2005:203) pertahanan
Bidang ekonomi maupun
2.8 Keadilan pembangunan (Darmawi,
Nilai budaya yang berhubungan 2005:102)
dengan rasa keadilan didasari keinginan
untuk mendapat perlakuan yang adil Kedudukan Rokan Hilir sebagai
dalam hukum maupun dalam kehidupan kabupaten yang muda serta dalam proses
sosial. Harapan rakyat pada raja-raja membangun, memberikan ruang bagi
yang memimpin pada saat itu berharap masyarakatnya untuk saling membantu
agar pemimpinnya bisa menerapkan dan memiliki tujuan yang sama dalam
keadilan yang diinginkan bersama. kesejahteraan. Pemimpin di Rokan Hilir
Misalnya saja, ketika Raja Pekaitan berusaha menjadikan daerah yang
melindungi raja-raja kecil dan berusaha berbasis kepada kerakyatan. Dalam Syair
bermurah hati pada rakyatnya. Hal ini Rokan Hilir bisa dilihat dalam bait
bisa dilihat dalam bait sebagai berikut. sebagai berikut.
(206) Raja Pekaitan sangat dihormati (563) Sebagai kabupaten yang masih
Kepada rakyat bermurah hati muda
Raja-raja kecil senantiasa Rokan Hilir terus berusaha
dilindungi Menata pembangunan dan
Tidak memberatkan uncang pemerintahannya
dan upeti Meningkatkan perekonomian
(Darmawi, 2005:65) bagi rakyatnya
(245) Kepala Hinduk tertua lalu (Darmawi, 2005:179)
dijadikan (564) Untuk mengatur tata
Sebagai Kepala suku diberikan pemerintahannya
peran Menjadikan pedesaan ujung
Sekaligus sebagai yang tombaknya
Dipertuan Dengan ibukota kecamatan
Negeri Bangko sebagai sebagai pusatnya
kerajaan Serata negeri berperan serta
(Darmawi, 2005:78) (Darmawi, 2005:179)
(247) Adapun Kepala Hinduk yang (574) Adapun visi dasar
lainnya pembangunan
Diberikan gelar sama Rokan Hilir akan diwujudkan
semuanya Sebagai kawasan andalan
Orang Kaya adalah sebutannya perekonomian
Gelar terhormat gelar yang Yang berbasis kepada
mulia kerakyatan
(Darmawi, 2005:78) (Darmawi, 2005:182)
(306) Hari berganti masa pun berlalu (602) Rokan Hilir negeri beraja
Kerajaan Kubu semakin maju Raja berdaulat negeri
Negeri aman tenteram selalu berpusaka
70
Sudah dikenal sejak dahulu Kalau kecil tak hamba besar-
kala besarkan
Willayahnya subur negeri pun Kalau besar tak hamba
kaya kecilkan
(Darmawi, 2005:192) (Darmawi, 2005:187)
(611) Rokan Hilir negeri bangsawan
Tempat mengabdi pegawai dan 3. Penutup
karyawan Setelah melakukan analisis pada
Kepada rakyat menjadi pelayan Syair Rokan Hilir dapat disimpulkan
Demikian adanya pejuang bahwa syair ini merupakan salah satu
pembangunan syair berlatarbelakang sejarah
(Darmawi, 2005:194) terbentuknya Kabupaten Rokan Hilir di
Provinsi Riau yang cukup panjang karena
2.9 Kesopanan terdiri dari 666 bait. Isi syair ini meliputi
Nilai kesopanan sangat berkaitan banyak hal seperti awal mula sejarah
dengan etika serta perilaku seseorang. Rokan Hilir, kemaharajaan Melayu Riau,
Ajaran untuk menyadari sepenuhnya kerajaan di wilayah Rokan Hilir,
bahwa nilai kesopanan merupakan hubungan Rokan Hilir dengan Kerajaan
cermin seseorang dalam menjalankan Siak, Portugis memasuki Rokan Hilir,
hubungan sosial terhadap lingkungan Rokan Hilir pada zaman penjajahan
sekitarnya. Ajaran untuk berlaku sopan Belanda, Rokan Hilir pada zaman
kepada yang lebih tua, muda, dan setara pendudukan Jepang, Rokan Hilir di masa
menjadikan pribadi seseorang itu terlihat revolusi kemerdekaan, Rokan Hilir di era
berwibawa dan rendah hati. Hal ini dapat kemerdekaan, Rokan Hilir di era
dilihat dalam kutipan berikut. otonomi, Natijah (Kesimpulan), dan
(594) Hamba yang fakir menyingkat Khatimah (Penutup). Dalam Syair Rokan
cerita Hilir terdapat nilai-nilai budaya yang
Langsung ke akhir memintas sangat penting untuk dilestarikan, nilai
warta budaya tersebut dapat menjadi pedoman
Semakin banyak hamba bicara bagi masyarakat Indonesia umumnya,
Khawatir kata bercampur dusta masyarakat Rokan Hilir khususnya.
(Darmawi, 2005:187) Adapun nilai budaya tersebut adalah
(595) Hamba menyadari sepenuh keimanan, syukur nikmat, saling
jiwa menghargai, tolong-menolong, menjaga
Rangkaian syair jauh dari kehormatan, kepemimpinan,
sempurna musyawarah, keadilan, dan kesopanan.
Banyak fakta belum terbuka Pada dasarnya, nilai-nilai budaya yang
Kerana terbatasnya terdapat dalam Syair Rokan Hilir
kemampuan hamba karangan Ahmad Darmawi tetap relevan
(Darmawi, 2005:187) dengan kehidupan sekarang.
(596) Yang sedikit dipada-padakan
Yang setetes dicukup-
cukupkan

71
Daftar Pustaka
Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori,
Badudu, J.S. 1984. Sari Kesusastraan Metode, dan Teknik Penelitian
Indonesia 1. Bandung: Pustaka Sastra: dari Strukturalisme hingga
Prima. Postrukturalisme. Yogyakarta:
Darmawi, Ahmad. 2005. Syair Rokan Pustaka Pelajar.
Hilir. Pekanbaru: Lembaga Seni Sudjana, Nana, dan Ibrahim. 2007.
Budaya Melayu Riau bekerja sama Penelitian dan Penilaian
dengan Sultan Teater Riau. Pendidikan.Bandung: Sinar Baru
Efendy, Tenas. 2004. Tunjuk Ajar Melayu Algensindo.
(Butir-butir Budaya Melayu Riau). Sugono, Dendy. dkk., 2001. Kamus
Yogyakarta: Adicita. Besar Bahasa Indonesia. Pusat
Hamidy, U.U. 1993. Nilai: Suatu Kajian Bahasa edisi keempat. Jakarta:
Awal. Pekanbaru: UIR Press. Gramedia Pustaka Utama.
Hamidy, U.U. 1999. Islam dan Susanto, Dwi. 2012. Pengantar Teori
Masyarakat Melayu di Riau. Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Pekanbaru: UIR Press. Unpas. 2015. www.digilib.unpas.ac.id/
Hooykaas, C. 1953. Perintis Sastra. download.php/id, diunduh tanggal
Djakarta: J.B. Wolters. 14 Januari 2015.
Jaruki, Muhammad. 1999. Syair Sari Wikipedia. 2015. “Nilai-Nilai Budaya”.
Baniyan (Syair Selendang Delima). www.id.wikipedia.org/wiki/nilai-
Jakarta: Pusat Pengembangan dan nilai budaya, diunduh tanggal 14
Pembinaan Bahasa Departemen Januari 2015.
Pendidikan dan Kebudayaan. Wirasaputra. 2011. “Nilai Budaya”.
Koentjaraningrat, 1990. Kebudayaan, wordpress.com/2011/10/13/nilai-
Mentalitas, dan Pembangunan. budaya-sisten-nilai-dan-orientasi-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. nilai-budaya, diunduh tanggal 13
Januari 2015.

72

Anda mungkin juga menyukai