Juminten sangat terkenal di sekolahnya karena merupakan salah satu siswi paling
pandai. Pantas saja teman Juminten sangat banyak, tidak peduli laki-laki atau
perempuan. Namun, Juminten tetap merasa kesepian karena sebenarnya ia memiliki
sahabat lain yang sudah menemaninya sejak kecil. Juminten benar-benar menyayangi
sahabatnya tersebut, mereka sudah tidak bertemu selama 10 tahun. Sahabat Juminten
bernama Iris, mereka terpisah karena Iris harus ikut orang tuanya ke luar negeri. Suatu
hari Juminten benar-benar memikirkan sahabatnya itu, lalu memutuskan untuk
mencarinya. Dengan uang tabungannya, Juminten memutuskan untuk pergi ke Amerika
tanpa sepengetahuan orang tuanya. Suatu sore, ia sudah berkemas-kemas dan berniat
pergi saat tengah malam. Namun, ternyata orang tuanya mengabari bahwa hari ini akan
ada tamu special yang datang ke rumahnya. Juminten terpaksa membatalkannya
karena tamu tersebut. Saat tamu itu datang mengetuk pintu, Juminten membukanya
dengan muka lesu. Namun saat ia membuka pintu, ternyata Iris dan orang tuanya
berdiri di depan pintu tersebut. Juminten sangat bahagia sampai menangis.
Diam-Diam Kakak Menyayangiku
Hidup dengan keluarga pas-pasan sudah bukan hal aneh lagi untuk. Sejak kecil,
keluarga kami sangat kesulitan bahkan hanya untuk mencari makan. Ayah dan ibu
benar-benar bekerja keras untuk menghidupiku dan kakak, karena kami masih harus
sekolah di 1 SMA yang sama. Namun aku dan kakak rupanya sering membuat ayah
dan ibu kesal, sebagai kakak beradik laki-laki, kami sering merasa tidak puas satu
sama lain. Tiada hari tanpa bertengkar, sampai ayah dan ibu pernah menangis melihat
pertengkaran kami yang tidak pernah kunjung usai. Suatu hari ketika kakak sudah lulus
SMA dan akan kuliah, kebetulan aku harus pergi ke luar kota mengikuti study tour dari
sekolah. Kuliah dan mengikuti study tour tentu membutuhkan uang. Memang jumlah
uang untuk study tour tidak begitu banyak. Namun jika aku mengambilnya dari
sebagian uang kuliah kakak, pasti kakak tidak bisa kuliah. Aku sudah hampir mendebat
kakak, karena dulu kakak sudah pernah ikut study tour. Menurutku study tour cukup
penting. Namun, ternyata kakak memberikan sebagian uang kuliahnya tanpa marah
seperti biasanya. Hal itu membuatku terharu karena ternyata kakak menyayangiku,
tetapi aku akhirnya memutuskan tidak mengikuti study tour karena kuliah kakak jauh
lebih penting.
Kumis Si Monyet Nakal
Kumis adalah seekor monyet yang hidup sebatang kara. Kehidupannya sangat
menyedihkan, tetapi hal ini disebabkan oleh kelakukan si Kumis sendiri. Kumis selalu
mengganggu teman-temannya dengan cara merebut makanan, melempari batu, dan
kelakuan buruk lainnya. Setiap kali Kumis lewat untuk mencari makanan, binatang lain
selalu membicarakannya. Kumis menyadarinya, namun tetap mengabaikan semua
binatang tersebut. Sampai suatu hari, Kumis mendapatkan musibah yang benar-benar
menyadarkannya. Kumis sangat suka pisang, ia menemukan pisang yang baru saja
matang dan ukurannya besar. Kumis mengambil pisang itu dan berlari ke rumah.
Namun di tengah jalan, monyet lain merebut pisang itu. Kumis sangat kesal dan
mengejar monyet tersebut. Tetapi, ternyata pisang itu sudah habis dimakan monyet
yang merebutnya. Kumis marah sambil menangis. Kumis berkata bahwa perbuatan
merebut pisang monyet lain sangat tidak terpuji. Namun monyet itu berkata kalau Kumis
sering merebut makanan orang lain sehingga monyet itu berpikir tidak apa-apa
melakukan hal sama. Kumis akhirnya menyadari perbuatan jahatnya, Ia meminta maaf
kepada binatang lain dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Petualangan Mencari Batu Peta
Suatu hari, sebuah keluarga kecil tinggal di dalam hutan. Keluarga kecil itu terdiri dari
seorang ayah dan 2 anak laki-lakinya yang masih kecil. Sang ayah sangat suka
bercerita tentang batu peta yang dulunya pernah dituliskan oleh istrinya dan
disembunyikan di dalam hutan. Batu peta tersebut memiliki cerita menarik, apalagi
petanya mengandung informasi tempat sang ibu disemayamkan sekaligus warisan
emas. Sang ayah berharap suatu hari nanti, kedua anaknya dapat menemukan sendiri
informasi itu tanpa diberitahu. Cerita tentang batu peta sudah sangat sering diberikan
oleh sang ayah sampai membuat kedua anak laki-laki itu penasaran. Akhirnya kedua
anak laki-laki itu memutuskan melakukan perjalanan untuk menemukan batu peta yang
disembunyikan oleh ibunya di hutan tersebut. Perjalanan mencari batu peta tidak
mudah, kedua anak tersebut harus berjalan menuju berbagai arah karena tidak ada
petunjuk awal tentang lokasi batu peta. Perjalanan terus dilakukan menuju ke barat,
sampai bekal makan dan minum mereka habis. Perjalanan ke arah barat akhirnya
membuahkan hasil. Mereka menemukan batu peta yang menunjukkan informasi
keberadaan makam ibunya dan warisan emas. Mereka terkejut karena ternyata lokasi
makam dan warisan tersebut adalah di belakang rumah mereka sendiri.
Masa Sekolahku yang Indah
Hari ini aku membuka kembali buku kenangan sekolah. Pulang bekerja memang sangat
melelahkan sampai membuatku ingin rebahan saja. Namun, aku sudah tidak tahan
ingin melihat buku kenangan yang kelihatan dari kardus barang-barang. Aku melihat
beberapa foto teman-teman, pikiranku langsung terbang ke masa lalu ketika foto itu
diambil. Saat itu, Aku dan sahabatku Ali sedang berusaha memenangkan lomba tarik
tambang. Sejak sekolah, aku memang sudah terkenal kuat sehingga teman-teman
memilihku ikut lomba tarik tambang mewakili kelas dengan Ali. Di dalam foto, terlihat
aku menggertakkan gigi karena lawan tarik tambangnya sangat kuat. Jujur saja aku
kesulitan saat itu, aku sampai tertawa saat melihat kembali foto jelek tersebut. Saat
sudah dewasa, aku sadar masa-masa itu sudah tidak bisa kembali lagi. Aku harus
bekerja memenuhi kebutuhan, namun masa sekolah adalah masa paling indah dan
tidak terlupakan.
Tari tradisional, saat mendengar namanya kepalaku langsung berpikir bahwa budaya ini
memiliki sedikit peminat. Tentu saja ini membuatku sedih, apalagi aku sangat
bersemangat dalam melestarikan budaya tari tradisional di sekolah. Aku bahkan sampai
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari hanya untuk memperkenalkan berbagai jenis tari
tradisional. Saat perkenalan ekstrakulikuler, akhirnya aku memiliki ide untuk
menampilkan tari tradisional pasangan, seperti tari cokek. Aku melakukannya agar
menarik minat orang lain. Karena saat menampilkannya bersama teman laki-laki di
dalam klub tari, aku memperbolehkan siapapun bergabung dan menari bersama di atas
panggung. Cara ini cukup berhasil, teman-teman merasa tari tradisional pasangan
sangat menarik dilakukan. Mereka langsung naik panggung dan melakukan tarian yang
sama.
Kehidupan Monica
Monica lahir dari keluarga sangat berada, namun ketika orang tuanya memutuskan
untuk berpisah, Monica harus ikut ibunya dan mulai hidup seadanya. Monica awalnya
terkejut dengan perubahan hidupnya yang cukup drastis, namun ia berusaha
menjalaninya bersama ibunya sambil terus tersenyum. Namun melihat ibunya selalu
sedih di kamar sepanjang malam juga membuat Monica merasa sangat iba. Monica
bertekad untuk membuat kehidupannya berubah, ia juga bertekad membuat ibunya
bahagia lagi. Monica memutuskan untuk rajin belajar dan selalu mencari informasi
tentang beasiswa. Monica selalu berhasil mendapatkan beasiswa karena
kepintarannya. Ia selalu mendapat pujian dari para guru dan dosen. Monica akhirnya
langsung mendapat pekerjaan dengan mudah setelah lulus. Monica mendapat
pekerjaan yang bagus di perusahaan ternama. Monica mengumpulkan uang sampai
bisa membeli rumah bagus untuk ibunya dan dirinya. Monica merasa berhasil
mewujudkan impiannya. Namun, ayahnya datang di kemudian hari karena bangkrut.
Ayahnya meminta uang dan tempat tinggal. Meskipun masih marah dengan perbuatan
ayahnya dahulu kepada dirinya dan ibunya, namun Monica berusaha menerima karena
itu ayahnya. Monica mengajak ayahnya tinggal bersama, kemudian ayah dan ibunya
memutuskan rujuk. Monica sangat bahagia saat mengetahuinya.
Pentas Seni yang Berantakan
Pentas seni dilakukan setiap 1 tahun di sekolah. Tahun ini aku menjadi panitia yang
mengurus pentas seni tersebut. Rasanya seru menyiapkan pentas seni bersama
teman-teman, meskipun pada akhirnya terdapat kekacauan di dalamnya. Pentas seni
dilaksanakan berurutan dari kelas 10 sampai 12. Kami juga turut menyiapkan properti
dan kostum sebagai panitia. Saat penampilan terakhir, temanku membuat kekacauan
dengan salah menampilkan properti. Properti yang ditampilkan adalah properti pentas
drama tentang pembunuhan, sedangkan penampilan selanjutnya adalah tentang drama
peri. Aku bertindak sebagai MC yang membacakan judul pentas seninya. Seketika
langsung terkejut dan panic ketika melihat properti drama pembunuhan. Aku berteriak
memanggil temanku, namun lupa jika di depan mulutku ada mic sehingga kepanikan
panitia mulia terbaca oleh semua penonton. Namun, anehnya semua penonton tertawa
melihat peristiwa ini. Teman panitia lain mulai berlarian mengganti properti, sampai
pentas drama bisa diselenggarakan kembali. Saat membicarakannya bersama panitia
lain, aku dan teman-teman tertawa. Pengalaman ini sangat lucu sekaligus membuat
panic.