Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wulan Aprilia

Kelas : XI AKL 2
No. Absen : 32

ANALISIS NOVEL
“ MALIK DAN ELSA “
Boy Candra

I. Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema dalam novel ini adalah “kehidupan remaja".
Pembuktian : Karena novel Malik dan Elsa ini menceritakan tentang kedekatan
antara Malik dan Elsa pada saat mereka kuliah di semester pertama.

2. Tokoh/Penokohan
 Malik : Bekerja keras, tidak mudah putus asa, dan semangat.
Pembuktian : Aku bangun pagi sekali, sebelum adzan berkumandang. Pagi ini
kuliah pukul 09.40 WIB, tapi aku harus menyelesaikan pekerjaanku terlebih
dahulu. Pagi-pagi, biasanya setiap hari selasa dan rabu, aku bantu-bantu
mengangkat barang dagangan ibu-ibu di pasar Raya. Lumayan, biasanya
dikasih dua puluh sampai tiga puluh ribu—kadang Cuma belasan ribu. Tapi,
itu sudah sangat membantu. (Hal 64)

 Elsa : Baik dan bertanggungjawab.


Pembuktian : “Kenapa? Takut nggak aku bayarin? Tenang. Aku anak baik
baik, kok. Aku nggak akan kabur dari tangungjawab.” (Hal 14)

 Bang Ali : Lucu


Pembuktian : Yang menarik dari Bang Ali adalah dia orangnya ( Hal 152)

 Lubis : Serius dan kaku.


Pembuktian : Lubis memang begitu orangnya, tidak bisa diajak terlalu banyak
ketawa. Dia lebih banyak seriusnya dan cenderung kaku. (Hal 55)

3. Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu alur maju. Karena menceritakan
kedekatan Malik dan Elsa dari hari pertama mereka di kampus hingga hari-hari
berikutnya.
Pembuktian :
 “Kamu betah di kampus ini?”
“Belum tahu, kan baru sehari.” (Hal 8)

 “Kamu mau kan, terus menjadi dari hari-hariku?” tanyaku.


Elsa tersenyum. (Hal 18)

4. Latar
a. Tempat
- Kafe
Pembuktian : Akhirnya kami sampai di kafe pojok dekat koperasi kampus.
(Hal 7)

- Pantai Padang
Pembuktian : Aku menunjuk ujung pantai yang ada bebatuan mengarah ke
laut. (Hal 24)

- Tempat Parkir
Pembuktian : Beberapa saat kemudian, kami sampai di tempat parkir. (Hal
44)

- Kamar Kos
Pembuktian : Aku masuk ke kamar, ada Lubis teman satu kosku. (Hal 54)

- Pasar Raya
Pembuktian : Aku sampai di pasar Raya. (Hal 64)

- Kelas
Pembuktian : Aku sampai di kelas, dan suasana kelas masih sepi. (Hal 67)

- Rumah Sakit
Pembuktian : Setelah selesai kuliah, aku kembali ke rumah sakit ini
bersama elsa. (Hal 87)

b. Waktu
- 3 September 2008
Pembuktian : Saat hari pertama kelas kuliah dimulai. Tanggal 3 September
2008. (Hal 2)

- Sore Hari
Pembuktian : Angin laut sore itu berhembus lebi tenang dari biasanya.
- Pagi Hari
Pembuktian : Aku bangun pagi sekali, masih gelap, sebelum adzan
berkumandang.

- Malam Hari
Pembuktian : Aku mengajak Elsa untuk pulang. Malam sudah mulai
datang.

c. Suasana
- Bahagia
Pembuktian : Dari raut wajahnya, ku tahu Elsa senang, aku senang melihat
pemandangan itu. Rasanya, ada yang hangat di dada.

- Ramai
Pembuktian : Di sebelah kiri kami, semakin banyak orang yang datang ke
tempat ini.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel ini yaitu sudut pandang
orang pertama. Hal ini dibuktikan oleh pengarang yang menggunakan kata ‘aku’
dan kami.

Pembuktian : Kami memilih duduk di bangku warung yang setengah kafe itu.
Mengambil kursinya dan menaruhnya menghadap muara.

6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa sehari-hari, tetapi mempunyai
makna yang dalam yang dibungkus dengan kata-kata sederhana.

7. Amanat
Amanat yang terdapat dalam novel “Malik dan Elsa” ini yaitu jangan pernah
mengeluh dalam menjalani kehidupan yang kita alami, jika kita gagal maka kita
harus bangkit kembali dan terus melanjutkan hidup.
II. Unsur Ekstrinsik
1. Unsur Biografi
Boy Candra dilahirkan 21 November 1989 di Parit, suatu desa kecil di Sumatra
Barat. Buku Malik & Elsa adalah buku keempat belas yang diterbitkan. Kini Boy
Candra sedang menjalani pendidikan pascasarjana di Universitas Negeri Padang
bidang Management Pendidikan.

2. Unsur Sosial
Salah satu unsur sosial yang terdapat pada novel ini adalah Malik dan ayahnya
suka diremehkan oleh beberapa orang di kampungnya, apalagi semenjak ibu
Malik meninggal. Orang-orang kampung tersebut meremehkan keluarga Malik
karena miskin. Akhirnya, Malik berjanji pada dirinya sendiri, ia tidak akan
mengecewakan ayahnya.

3. Unsur Nilai
- Nilai Moral
“Kamu ganteng-ganteng kok mau jadi tukang angkat gini sih?”
“Ya nggak papa bu. Kan, ibu bayar saya.”
Nilai Moral yang terdapat pada novel ini adalah nilai moral yang baik,
yaitu menunjukkan bentuk kesopanan Malik terhadap orang yang lebih tua
darinya.

- Nilai Ekonomi
“Kamu kenapa sih, kerja keras banget? Aku kagum sama semangatmu.”
Nilai Ekonomi yang terdapat pada novel ini yaitu, Malik bekerja keras
untuk membiayai kuliahnya. Jika ia tidak bekerja keras, ia tidak akan bisa
melanjutkan pendidikannya.

Anda mungkin juga menyukai