Manajement bioindustri
Cyanophyta
Cyanophyta (alga biru-hijau) sejak lama disebut algae, karena mirip denganalgae lainnya
dalam hal habitat dan cara fotosintesisnya. Meskipun demikian,cyanophyta adalah prokariota dan
demikian jauh lebih dekat kerabatnya denganbakteri dan algae lainnya yang bersifat eukariotik.
Cyanophyta merupakan kelompokyang beranggotakan 1.500 jenis dengan ciri utamanya hijau
kebiru-biruan.Cyanophyta terbungkus dalam dinding peptidoglikan yang dikelilingi
selubungberlendir/bergetah. Pengikatan nitrogen yang dilakukannya terjadi didalamheterasista,
yaitu sel tak berwarna yang berserakan diantara sel-sel fotosintetiknya.Selain heteroksista ada
juga bagian spora yang membesar berisi cadanganmakanan yang disebut akinet. Walaupun
cyanophyta berfotosintesis dan bersifatprokariotik, namun sangat dekat dengan bakteri
fotosintetik terutama kandunganklorofilnya lebih dominan.
Anggota cyanophyta pada umumnya didapati pada perairan tawar dantempat-tempat lembab.
Selain itu jga mampu hidup pada air panas dengan suhumencapai 85° C. Suhu ini hampir
merupakan batas atas bagi kehidupan untuk hidupdalam keadaan aktif. Sejumlah jenis dapat
hidup dalam air tercemar dan dapatdijadikan sebagai indikator adanya polusi organik.
Ganggang biru adalah ganggang bersel tunggal atau berbentuk benangdengan struktur tubuh
yang masih sederhana. Warnanya biru kehijauan danmerupakan organisme autrotrof. Dinding
selnya mengandung pektin, hemiselulosa,dan selulosa, yang kadang-kadang berupa lender, oleh
sebab itu ganggang ini jugadinamakan ganggang lender (Myxophyceae). Pada bagian pinggir
plasmanyaterkandung zat warna klorofil a, karotenoid, dan dua macam kromaprotein yang
larutdalam air yaitu fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrin yang berwarna merah.11
Ganggang biru umumnya tidak bergerak. Diantara jenis-jenis yang berbentukbenang dapat
mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada alas yang basah.Cyanophyceae dibedakan
dalam tiga bangsa yaitu bangsa Chroococcales,Chamaesiphonales, dan
Hormogonales(Tjitrosoepomo, 2005 dalam Utami, 2012).
Tingkatan taksonomi Spirulina sp menurut Bold dan Wynne (1985) adalahsebagai berikut:
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Oscillatoriacea
Genus : Spirulina
Spirulina sp tipis seperti pada bakteri gram negatif dengan kandungan lipid sebesar 11%
sampai22%.Isi sel spirulina sp terbagi menjadi dua bagian yaitu sentroplasma yag beradadi
bagian pusat dan dilekilingi oleh kloroplasma adalah daerah berpigmen di luar intisel dan
berstruktur homogeny, sedangkan sentroplasma berbentuk tidak teratur,mendominasi sepertiga
volume sel dan memiliki massa yang padat, yang umumnyadisebut inti. Inti ini tidak memiliki
membrane pembatas sehingga tidak mengalamipembelahan mitosis. Sitoplasma spirulina sp
tersusun atas system organisasitilakoid. Tilakoid merupakan membrane organel sel berbentuk
kantong memanjangdan dikelilingi oleh sitoplasma yang diselubungi oleh membrane plasma dan
sifatnyanon granular.
2.7 Reproduksi Spirulina sp
a. Suhu
Suhu air merupakan faktor fisika yang mempengaruhi kultur alga di laboratortum. Secara
langsung suhu merupakan faktor yang mempengaruhi prosesmetabolisme, sedangkan secara
tidak langsung suhu akan mempenaruhi kondisilingkungan media pertumbuhan Pertumbuhan
kondisi lingkungan ini nantinya akanmempenaruhi proses metabolisme dan reproduksi sel.
Menurut Fogg (1975) dalamAriyati (1998), temperatur yang balk untuk kultur alga di
laboratortum adalahbeulasar antara 20°C—30°C sedangkan temperatur optimum untuk kultur
Spirulinasp adalah berkisar antara 30°C—35°C.
b. Salinitas
Salinitas merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap organismeair dalam
mempertahankan tekanan osmotik yang seimbang dengan air sebagailingkungan hidupnya.
Kebanvakan alga termasuk spirulina sp mempunyai toleransiyang cukup besar terhadap
perubahan salinitas. Eppley (1977) dalam Ariyati (1998)mengemukakan bahwa spirulina
sp merupakan salah satu jenis mikroalga euryhaline .Menurut angka dan suhartono (2000),
kebanyakan alga sangat pekaterhadap perubahan salinitas, selanjutnya dikatakan pula bahwa
salinitas padamedia kultur dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Penurunan salinitas air
mediamenyebabkan air media bersama ion-ion yang terlarut masuk ke dalam sitoplasmasel dan
mengubah pH sitoplasma sel. Perubahan pH sitoplasma sel inimenyebabkan aktivitas enzim
sebagai biokatalisator reaksi kimia sistem biologismengalami penurunanVariasi kadar salinitas
air, mulai dan salinitas air tawar sampai pada salinitasair laut (0-33 ppt). Spirulina sp dapat
tumbuh baik pada salinitas 13-20 ppt (Hariyati.2008). Salinitas akan mempengaruhi tekanan
osmosis antara sel dan medium sertalaju disostasi senyawa anorganik nutrien alga. Bila salinitas
terlalu tinggi akanmengakibatkan mediapemeliharaan bersifuit hipertonis terhadap sel
danmengakibatkan kurang baiknya penyerapan nutrien oleh sel.
c. pH
d. Cahaya
Cahava merupakan faktor penting untuk kultur alga tertnasuk Spirulina sp karena
intesitas cahaya merupakan sumber energi yang diikat dalam prosesfotostntesis intensitas cahaya
yang diperlukan untuk fotosintesa alga yang baikantara 3000 lux - 30000 lux. Sedangkan
menurut Martosudarmo (1990) intensitascahaya yang dibutuhkan dalam kultur alga berkisar 500
lux - 5000 lux. Aktivitasfotosintesis dapat menaikkan produksi oksigen yang naik secara linier
dengannaiknya intensitas cahaya sampai 5000 lux. Akan tetapi di atas intensatas ini
derajatkenaikan produksi oksigen semakin berkurang Cahaya yang diperlukan oleh algauntuk
proses fotosintesis di laboratorium dapat digantikan dengan lampu neon (TL).Intensitas cahaya
optimal untuk Spirulina sp berkisar antara 2000-3000 lux.
Analisis kimia Spirulina sp. dimulai pada tahun 1970 yang menunjukkan Spirulina sp.
sebagai sumber yang sangat kaya protein, vitamin, dan mineral.Kandungan protein pada
Spirulina sp. berkisar antan 60%-70% dan berat kering,mengandung provitamin A
tinggi, sumber betakaroten yang kaya vitamin B 12 dandigunakan dalam pengobatan anemia,
kandungan lipid sekitar 4-7%, sertakarbohidrat sekitan 13,6%. Spirulina sp. juga mengandung
kalium, protein dengan kandungan Gomma Linolenic Acid (GLA) yang tinggi. Spirulina juga
kaya akan vitamin diantaranya vitamin B1: B2. B3, B6. B9. B12. vitamin C, vitamin D
danvitamin E (Ali et al.,2015).Komposisi pigmen pada Spirulina sp. Merupakan komposisi
pigmen yangkompleks dan umum ditemukan pada alga hijau biru. Komposisi tersebut
diantaranya adalah klorofil–a, xanthophyll, fikosianin dan zeaxanthin Spirulina sp. Mengandung
fikosianin yang tinggi sehingga warnanya cenderung hijau biru.
1. Superfood
Spirulina pacifica kaya akan zat gizi, mengandung 60% protein nabati, Vitamin B
kompleks, Asam lemak esensial, Vitamin, mineral dan pigmen alami. Zat gizi dalam spirulina
berguna untuk melengkapi kecukupan gizi yang diperlukan oleh manusia setiap hari
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
Spirulina pacifica mengandung phycocianin, klorofil dan polysacarida yang membantu
meningkatkan aktifitas unsur-unsur antibodi untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus,
bakteri, maupun parasit, sehingga tubuh memiliki daya tahan yang lebih kuat.
3. Menyehatkan darah
Spirulina pacifica mengandung klorofil, Vitamin B 12, Asam folat dan zat besi yang
duperlukan untuk pembentukan darah merah. Konsumsi Spirulina pacifica secara teratur akan
mencegah terjadinya anemia ( kurang darah)
4. Antioksidan alami & Anti kanker
Polusi, stress, sinar matahari, bahan-bahan kimia dll merupakan sumber radikal bebas. Di
dalam tubuh radikal bebas yang berlebih dapat menyebabkan berbagai kerusakan fungsi organ.
Spirulina pacifica mengandung Antioksidan seperti Selenium, Vitamin E, enzyme SOD yang
dapat memperkecil resiko kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Phytonutrien dalam
Spirulina (betakaroten,klorofil, xanthofil, phyocianin) merupakan anti kaner alami.
5. Detoksifikasi
Klorofil di dalam Spirulina pacifica akan bekerja untuk membersihkan dan membuang
toksin (racun) yang berasal dari bahan pengawet makanan, obat-obatan, cemaran air dan bahan-
bahan kimiawi yang menumpuk di dalam darah. Klorofil juga berguna untuk mengurangi aroma
tubuh yang tidak sedap.
6. Memperbaiki sistem pencernaan
Spirulina pacifica memiliki Protein Efficiency Ratio yang sangat tinggi, sehingga lebih
cepat diserap tubuh. Dinding sel nya terbuat dari protein, polysacarida dan enzyme serta tidak
memiliki selulosa sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Komponen utama dan terpenting dari Spirulina yang dijadikan multi vitamin ialah
dengan adanya protein, klorofil, phycocyanin, carotenoids, dan zeaxanthin. Komponen –
komponen ini apabila dikonsumsi tubuh bermanfaat untuk perbaikan sel dalam tubuh serta
meningkatkan metabolisme tubuh. Satu kapsul Spirulina setara dengan berbagai komponen
makanan semisal setara dengan mengonsumsi 25 gram pisang. Manfaat dari Spirulina ini sangat
banyak terutama jika dikaji manfaatnya untuk nutrisi mata dan kulit serta perbaikan sel sangat
efisien.
Perkembangan dari Spirulina ini cukup tersebar di berbagai Negara, seperti Indonesia,
Taiwan, Jepang, China, Myanmar, dan yang paling banyak ialah di Israel. Secara
kasar Spirulina yang digunakan untuk memproduksi 1 L media digunakan 500 miligram
bubuk Spirulina yang kemudian menjadi sebuah tablet Spirulina, sedangkan untuk menghasilkan
satu botol Spirulina dibutuhkan 150L Spirulina.
Pada dasarnya mengkultur spirulina itu sangat mudah dalam skala kecil, berbiaya murah dan
sederhana. Sebaiknya bagi yang baru memulai ingin membudidayakan spirulina kecil-kecilan
mengetahui potensi pasar dan cara membuat produk olahannya sehingga berpotensi besar dalam
segmen industri.
Alat :
1. Wadah untuk mengkultur bisa dari botol bekas minuman mineral, toples wadah kerupuk,
botol yang terbuat dari kaca, drum, ember atau timba, kaleng bekas cat, baskom dan lain-
lain, ukuran nya bebas disesuaikan jumlah bibit spirulina yang hendak kita kultur.
4. pupuk walne, pupuk walne pemakaiannya hanya 1 ml untuk bibit spirulina 1000m.
5. Vitamin spirulina, sama dengan pupuk walne, 1 ml untuk 1000 ml bibit spirulina.
6. Air laut 4liter, air laut untuk memperbanyak atau mengkultur bibit spirulina 1liter
dibutuhkan 4 liter air laut.
Caranya
1. Rebus air laut (4 liter) hingga mendidih, dinginkan, setelah dingin campurkan bibit spirulina
(1liter) pupuk walne, vitamin (1ml)
2. Masukkan selang pompa kedalam wadah yang sudah ada ke-4 bahannya itu, colokkan ke
listrik, akan terjadi gelembung-gelembung kecil.
5. Setelah 4-5hari akan terlihat warna hijau pekat pertanda pembiakan telah berhasil.
6. Wadah-wadah untuk alat-alat kultur harus dicuci bersih, botol yang akan digunakan
keringkan terlebih dahulu setelah dicuci.
Pemasaran berarti mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran dan hubungan, dengan
tujuan menciptakan nilai dan memuaskan kebutuhan dan keinginan. Ternyata spirulina di luar
negeri banyak dijadikan bahan campuran masker wajah. Oleh karena kapsul spirulina menjadi
produk masker spirulina. Antusias konsumen di Indonesia sangatlah besar. Banyak orang yang
mencari solusi mengatasi masalah jerawat bekas jerawat komedo dan flek hitam di internet.
Akhirnya produk ini pun menjadi suatu produk biologi industri yang berkembang sampai
sekarang. Strategi pemasarannya mencakup konsumen perempuan maupun laki-laki yang
memiliki kisaran usia 17 tahun keatas yang sudah memiliki masalah pada kesehatan kulit
wajahnya. Masker spirulina ini menjadi suatu inovasi terbaru masker wajah alami.
Cara Memakai Masker Wajah Spirulina Yang Benar :
1. Persiapkan Diri. Pakailah pakaian yang nyaman dipakai dan yang simple karena masker
wajah spirulina bisa saja menodai pakaian kamu
2. Gunakan jepit rambut, bondu atau karet untuk menjaga rambut kamu kena wajah
langsung.
3. Cucilah Wajah Sebelumnya. Hal ini penting, karena setiap makeup, kotoran dan minyak
dapat mencegah kamu mendapatkan semua manfaat masker wajah spirulina ini.
Gunakanlah air hangat untuk mencuci muka karena bermanfaat untuk membuka pori-pori
wajah.
4. Cara lain untuk membuka pori-pori wajah. Tuang air mendidih kedalam mangkuk besar
dan rendam kain atau handuk dan letakkan langsung pada wajah. Lakukan hal ini selama
lima menit lalu keringkan wajah kamu.
5. Menyiapkan Masker Spirulina. Siapkan mangkuk kecil tempat dimana serbuk isi dari
kapsul spirulina ditaburkan (cukup 1-2 kapsul). Tambahkan sedikit air hangat kedalam
mangkuk yang sudah terisi serbuk spirulina (kurang lebih 1 sendok makan). Aduk sampai
mengental.
6. Oleskan merata keseluruh bagian wajah kamu selain bagian mata dan bibir memakai kuas
masker
7. Tunggu dan Relaks. Diamkan sekitar 15-20 menit sampai masker spirulina di wajah
kamu mengering.
8. Basuh dengan air hangat dahulu lalu percikkan air dingin untuk menutup pori-pori wajah
kamu kembali dan keringkan memakai handuk.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.malcolmrcampbell.com/info/mengenal-lebih-dalam-apa-itu-spirulina/. Diakses
tanggal 28 November 2018
Nadillah.S. 2018. Makalah Filum Cyanophyta “Spirulina sp.”. Malamg: Universitas Brawijaya