Anda di halaman 1dari 13

Grasenia Avedilia Ramadhany

Fathimah Azzahra Noorhadi (173112620150070)

“Pemanfaatan Spirulina Sebagai Masker Wajah”

Manajement bioindustri

Apa itu Spirulina?

 Cyanophyta

Cyanophyta (alga biru-hijau) sejak lama disebut algae, karena mirip denganalgae lainnya
dalam hal habitat dan cara fotosintesisnya. Meskipun demikian,cyanophyta adalah prokariota dan
demikian jauh lebih dekat kerabatnya denganbakteri dan algae lainnya yang bersifat eukariotik.
Cyanophyta merupakan kelompokyang beranggotakan 1.500 jenis dengan ciri utamanya hijau
kebiru-biruan.Cyanophyta terbungkus dalam dinding peptidoglikan yang dikelilingi
selubungberlendir/bergetah. Pengikatan nitrogen yang dilakukannya terjadi didalamheterasista,
yaitu sel tak berwarna yang berserakan diantara sel-sel fotosintetiknya.Selain heteroksista ada
juga bagian spora yang membesar berisi cadanganmakanan yang disebut akinet. Walaupun
cyanophyta berfotosintesis dan bersifatprokariotik, namun sangat dekat dengan bakteri
fotosintetik terutama kandunganklorofilnya lebih dominan.

Anggota cyanophyta pada umumnya didapati pada perairan tawar dantempat-tempat lembab.
Selain itu jga mampu hidup pada air panas dengan suhumencapai 85° C. Suhu ini hampir
merupakan batas atas bagi kehidupan untuk hidupdalam keadaan aktif. Sejumlah jenis dapat
hidup dalam air tercemar dan dapatdijadikan sebagai indikator adanya polusi organik.

Ganggang biru adalah ganggang bersel tunggal atau berbentuk benangdengan struktur tubuh
yang masih sederhana. Warnanya biru kehijauan danmerupakan organisme autrotrof. Dinding
selnya mengandung pektin, hemiselulosa,dan selulosa, yang kadang-kadang berupa lender, oleh
sebab itu ganggang ini jugadinamakan ganggang lender (Myxophyceae). Pada bagian pinggir
plasmanyaterkandung zat warna klorofil a, karotenoid, dan dua macam kromaprotein yang
larutdalam air yaitu fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrin yang berwarna merah.11
Ganggang biru umumnya tidak bergerak. Diantara jenis-jenis yang berbentukbenang dapat
mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada alas yang basah.Cyanophyceae dibedakan
dalam tiga bangsa yaitu bangsa Chroococcales,Chamaesiphonales, dan
Hormogonales(Tjitrosoepomo, 2005 dalam Utami, 2012).

2.4 Klasifikasi Spirulina sp

Tingkatan taksonomi Spirulina sp menurut Bold dan Wynne (1985) adalahsebagai berikut:

Divisi : Cyanophyta

Kelas : Cyanophyceae

Ordo : Oscillatoriales

Sub Ordo : Oscillatorianeae

Famili : Oscillatoriacea

Genus : Spirulina

Spesies : Spirulina sp.

2.5 Gambar dan ciri-ciri Spirulina sp

Spirulina sp. merupakan mikroalga yang menyebar


secara luas di alam dandapat ditemukan di berbagai tipe
lingkungan, baik di perairan payau, laut dan tawar(Buwono
dan Nurhasanah, 2018). Spirulina
sp berwarna hijau kebiruan, selmembentuk filament terpilin
menyerupai spiral (helig) sehinggga disebut alga hijau-biru
berfilamen. Filamen sel-sel spirulina berawal dari sel-sel muda yang membelahpada sisi luar
sumbu utama filamen, sehingga terbentuk satu filament yang berisibeberapa sel yang merupakan
satu rangkaian. Rangkaian sel tersebut disebuttrikom. Spirulina sp dapat
bergerak sepanjang garis tengahnya dengan caramenggelinding. Bentuk tubuh Spirulina
platensis yang menyerupai benang merupakan rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan
dinding sel yang tipis,berdiameter 1-12 mikrometer.

2.6 Morfologi Spirulina sp


Spirulina sp merupakan mikroorganisme autotrof berwarna hijau kebiruan,dengan sel
berkoloni membentuk filament terpiin menyerupai spiral (helix), sehinggadisebut alga hijau-biru
berfilamen. Menurut Cifferi (1983) diameter trikom untukukuran jenis kecil berkisar antan 1-3
pm dan 3-12 jam untuk ukuran jenis besar.Ukuran trikom yang berbeda-beda tidak dapat
dipertahankan bila kondisilingkungannya tidak sesuai dengan kondisi alamiali Bentuk spiral
trikom danSpirulina sp ini hanya dapat dipertahankan path medium cair, sedangkan pada media
padat akan memendek secan perlahan tergantung kandungan air padapermukaan.

Spirulina sp merupakan mikroalga mufti seluler, terdini dan sel-sel silindrisyang


membentuk koloni Koloni tersebut merupakan hasil pembelahan sel secaraberulang-ulang pada
bidang tunggal dan membentuk rantai yang disebut trikom.Trikom tersebut dapat berlekatan satu
dengan yang lainnya, dengan penghubungberupa selubung gelatin yang mengelilinginya. Trikom
dan selubung yangmengelilinginya disebut filament.Dinding sel Spirulina sp terdiri dan beberapa
lapisan yaitu mukopolimer.Komponen pektin dan dibagian luarnya terdapat lapisan lendir yang
terbuat danpolisakanida dan tidak mengandung bahan selulosa. Dibawah mikroskop electron
dapat diketahui bahwa struktur dinding Spirulina sp terdini dan empat lapis. Lapisan pertama
yaitu lapisan terluar terdiri dan materi yang susunannya sejajar dengan trikom. Lapisan kedua
tendini dan benang-benang protein yang saling terikat dalambentuk spiral yang mengelilingi
trikom. Lapisan ketiga terdapat pada bagian dalamfilamen dan banyak mengandung
peptidoglikan. Lapisan ini menempel pada lapisankeempat Lapisan keempat merupakan lapisan
yang memisahkan bagian luardengan inti sel. Dibawah mikroskop elektron lapisan kesatu dan
ketiga setelah dipreparasi hanya tersusun dan peptidoglikan. Struktun dinding sel

Spirulina sp tipis seperti pada bakteri gram negatif dengan kandungan lipid sebesar 11%
sampai22%.Isi sel spirulina sp terbagi menjadi dua bagian yaitu sentroplasma yag beradadi
bagian pusat dan dilekilingi oleh kloroplasma adalah daerah berpigmen di luar intisel dan
berstruktur homogeny, sedangkan sentroplasma berbentuk tidak teratur,mendominasi sepertiga
volume sel dan memiliki massa yang padat, yang umumnyadisebut inti. Inti ini tidak memiliki
membrane pembatas sehingga tidak mengalamipembelahan mitosis. Sitoplasma spirulina sp
tersusun atas system organisasitilakoid. Tilakoid merupakan membrane organel sel berbentuk
kantong memanjangdan dikelilingi oleh sitoplasma yang diselubungi oleh membrane plasma dan
sifatnyanon granular.
2.7 Reproduksi Spirulina sp

Spirulina sp berkembang biak secara aseksual dengan cara membelah diri.Pembelahan


diawali dengan memutus filamen menjadi satu-satuan sel yang akanmembentuk filamen baru.
Pemutuan filamen ini akan membentuk bagian-bagianyang disebut dengan necridia. Necredia
membentuk semacam piringan yangterpisah-pisah, kemudtan hasil pembelahan tersebut
berkoloni membentukhormogonia yang memisahkan diri dan filamen induk menjadt filamen
baru. Sel-selhormogonia tersebut akan bertambah terus jumlahnyamelalut pembelahan
sel,sehingga ukuran filamen bertambah panjang dan seiring dengan pembelahan
sel,sitoplasmanya akan menjadi granuler dan warna sel menjadi biru cerah (isnansetyodan
kurniastuty, 1995).

2.8 Habitat Spirulina sp

Spiruilna sp merupakan phytoplankton yang dapat ditemukan pada daerahairtawar, air


payau dan air asin. Round (1973) dalam Ali et al., (2015), mengatakan bahwa alga spirulina sp
dapat tumbuh di daerah tercemar dan sistem air buangan limbah. Spiruilna sp memiliki toleransi
yang cukup tinggt terhadap salinitas tempathidupnya, sehingga mampu hidup di air payau, air
tawar, kolam pasang surut dankolam bersalinitas tinggi.

2.9 Lingkungan fisik, kimia air untuk pertumbuhan spirulina sp

Kondisi lingkungan dan intensitas sinar matahari berpengaruh


terhadap jumlah populasi fitoplankton. Factor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan sel
spirulina sp adalah suhu, salinitas, intensitas cahaya, dan ketersediaan makrodan mikronutrien.

a. Suhu

Suhu air merupakan faktor fisika yang mempengaruhi kultur alga di laboratortum. Secara
langsung suhu merupakan faktor yang mempengaruhi prosesmetabolisme, sedangkan secara
tidak langsung suhu akan mempenaruhi kondisilingkungan media pertumbuhan Pertumbuhan
kondisi lingkungan ini nantinya akanmempenaruhi proses metabolisme dan reproduksi sel.
Menurut Fogg (1975) dalamAriyati (1998), temperatur yang balk untuk kultur alga di
laboratortum adalahbeulasar antara 20°C—30°C sedangkan temperatur optimum untuk kultur
Spirulinasp adalah berkisar antara 30°C—35°C.
b. Salinitas

Salinitas merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap organismeair dalam
mempertahankan tekanan osmotik yang seimbang dengan air sebagailingkungan hidupnya.
Kebanvakan alga termasuk spirulina sp mempunyai toleransiyang cukup besar terhadap
perubahan salinitas. Eppley (1977) dalam Ariyati (1998)mengemukakan bahwa spirulina
sp merupakan salah satu jenis mikroalga euryhaline .Menurut angka dan suhartono (2000),
kebanyakan alga sangat pekaterhadap perubahan salinitas, selanjutnya dikatakan pula bahwa
salinitas padamedia kultur dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Penurunan salinitas air
mediamenyebabkan air media bersama ion-ion yang terlarut masuk ke dalam sitoplasmasel dan
mengubah pH sitoplasma sel. Perubahan pH sitoplasma sel inimenyebabkan aktivitas enzim
sebagai biokatalisator reaksi kimia sistem biologismengalami penurunanVariasi kadar salinitas
air, mulai dan salinitas air tawar sampai pada salinitasair laut (0-33 ppt). Spirulina sp dapat
tumbuh baik pada salinitas 13-20 ppt (Hariyati.2008). Salinitas akan mempengaruhi tekanan
osmosis antara sel dan medium sertalaju disostasi senyawa anorganik nutrien alga. Bila salinitas
terlalu tinggi akanmengakibatkan mediapemeliharaan bersifuit hipertonis terhadap sel
danmengakibatkan kurang baiknya penyerapan nutrien oleh sel.

c. pH

Derajat keasaman (pH) berperan dalam menentukan kepadatan populasi,konsentrasi


karbondioksida dan keseimbangan antar karbonat dan bikarbonat dalamsuatu media kultur.
Spirulina sp tumbuh dengan baik pada kondisi pH agak basa danmempunyai toleransi yang
tinggi terhadap pH basa daripada pH asam. pH optimumdalam kultur Spirulina sp adalah 8,5-
9,5, jika pH 10 atau kurang dan 8 akanmenghambat pertumbuhan dan ketidaksesuaian pH ini
akan menyebabkan lisis ataukerusakan sel (Hariyati, 2008)

d. Cahaya

Cahava merupakan faktor penting untuk kultur alga tertnasuk Spirulina sp karena
intesitas cahaya merupakan sumber energi yang diikat dalam prosesfotostntesis intensitas cahaya
yang diperlukan untuk fotosintesa alga yang baikantara 3000 lux - 30000 lux. Sedangkan
menurut Martosudarmo (1990) intensitascahaya yang dibutuhkan dalam kultur alga berkisar 500
lux - 5000 lux. Aktivitasfotosintesis dapat menaikkan produksi oksigen yang naik secara linier
dengannaiknya intensitas cahaya sampai 5000 lux. Akan tetapi di atas intensatas ini
derajatkenaikan produksi oksigen semakin berkurang Cahaya yang diperlukan oleh algauntuk
proses fotosintesis di laboratorium dapat digantikan dengan lampu neon (TL).Intensitas cahaya
optimal untuk Spirulina sp berkisar antara 2000-3000 lux.

2.10 Kandungan Nutrisi Spirulina sp

Analisis kimia Spirulina sp. dimulai pada tahun 1970 yang menunjukkan Spirulina sp.
sebagai sumber yang sangat kaya protein, vitamin, dan mineral.Kandungan protein pada
Spirulina sp. berkisar antan 60%-70% dan berat kering,mengandung provitamin A
tinggi, sumber betakaroten yang kaya vitamin B 12 dandigunakan dalam pengobatan anemia,
kandungan lipid sekitar 4-7%, sertakarbohidrat sekitan 13,6%. Spirulina sp. juga mengandung
kalium, protein dengan kandungan Gomma Linolenic Acid (GLA) yang tinggi. Spirulina juga
kaya akan vitamin diantaranya vitamin B1: B2. B3, B6. B9. B12. vitamin C, vitamin D
danvitamin E (Ali et al.,2015).Komposisi pigmen pada Spirulina sp. Merupakan komposisi
pigmen yangkompleks dan umum ditemukan pada alga hijau biru. Komposisi tersebut
diantaranya adalah klorofil–a, xanthophyll, fikosianin dan zeaxanthin Spirulina sp. Mengandung
fikosianin yang tinggi sehingga warnanya cenderung hijau biru.

Manfaat spirulina untuk kesehatan

1. Superfood
Spirulina pacifica kaya akan zat gizi, mengandung 60% protein nabati, Vitamin B
kompleks, Asam lemak esensial, Vitamin, mineral dan pigmen alami. Zat gizi dalam spirulina
berguna untuk melengkapi kecukupan gizi yang diperlukan oleh manusia setiap hari
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
Spirulina pacifica mengandung phycocianin, klorofil dan polysacarida yang membantu
meningkatkan aktifitas unsur-unsur antibodi untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus,
bakteri, maupun parasit, sehingga tubuh memiliki daya tahan yang lebih kuat.
3. Menyehatkan darah
Spirulina pacifica mengandung klorofil, Vitamin B 12, Asam folat dan zat besi yang
duperlukan untuk pembentukan darah merah. Konsumsi Spirulina pacifica secara teratur akan
mencegah terjadinya anemia ( kurang darah)
4. Antioksidan alami & Anti kanker
Polusi, stress, sinar matahari, bahan-bahan kimia dll merupakan sumber radikal bebas. Di
dalam tubuh radikal bebas yang berlebih dapat menyebabkan berbagai kerusakan fungsi organ.
Spirulina pacifica mengandung Antioksidan seperti Selenium, Vitamin E, enzyme SOD yang
dapat memperkecil resiko kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Phytonutrien dalam
Spirulina (betakaroten,klorofil, xanthofil, phyocianin) merupakan anti kaner alami.
5. Detoksifikasi
Klorofil di dalam Spirulina pacifica akan bekerja untuk membersihkan dan membuang
toksin (racun) yang berasal dari bahan pengawet makanan, obat-obatan, cemaran air dan bahan-
bahan kimiawi yang menumpuk di dalam darah. Klorofil juga berguna untuk mengurangi aroma
tubuh yang tidak sedap.
6. Memperbaiki sistem pencernaan
Spirulina pacifica memiliki Protein Efficiency Ratio yang sangat tinggi, sehingga lebih
cepat diserap tubuh. Dinding sel nya terbuat dari protein, polysacarida dan enzyme serta tidak
memiliki selulosa sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.

 Menghilangkan kantung mata hitam


Mata panda atau lingkaran hitam di bawah mata tak jarang mengganggu penampilan.
Penggunaan masker spirulina berfungsi untuk mendetoksifikasi kulit dan menyamarkan
lingkaran hitam di bawah mata.
 Membuat kulit kencang
Banyaknya aktivitas serta usia yang semakin bertambah mampu membuat kulit nampak
mengendur. Dan jika dibiarkan, maka dapat membuat penampilan kita nampak semakin lebih tua
dari usia yang sebenarnya. Sebagai alternatif untuk mencegah hal tersebut, kamu bisa
memanfaatkan masker spirulina untuk mengencangkan kulit muka yang kendur dan membuat
kulit nampak awet muda.
 Mencerahkan kulit wajah
Spirulina memiliki kandungan vitamin A, vitamin B12, vitamin E, kalsium, zat besi dan fosfor
yang sangat vital untuk kesehatan kulit. Spirulina melindungi kulit dari radikal bebas.
Menggunakan masker Spirulina mampu mencerahkan kulit wajah, menyegarkan dan membuat
kulit tampak awet muda.
 Menghambat penuaan dini
Spirulina kaya akan tirosin yang memperlambat penuaan sel-sel kulit. Masker wajah ini sangat
ampuh untuk mencegah penuaan kulit yang terlalu cepat. Melakukan perawatan ini secara rutin
akan menyamarkan garis-garis halus di wajah.
 Mengangkat sel kulit mati
Sel-sel kulit mati yang tidak diangkat dan dihilangkan dapat membuat kulit wajah menjadi
namnpak kusam dan hitam. Adapun untuk mendapatkan wajah yang cerah dan bercahaya, kamu
bisa menggunakan masker spirulina secara rutin sebagai alternatifnya. Spirulina sendiri memiliki
peranan dalam mendetoksifikasi kulit serta mengembalikan kesehatan kulit.
 Mencegah pertumbuhan jerawat
Kandungan antioksidan yang terkandung dalam spirulina diketahui mampu melawan bakteri dan
jamur penyebab jerawat. Gunakan masker spirulina pada wajah berjerawat secara teratur.
Spirulina akan menjaga kulit tetap bersih, sehat dan bebas jerawat.
 Menghilangkan bekas jerawat
Kandungan spirulina juga mampu menghilangkan noda hitam dan mempercepat pertumbuhan sel
kulit yang rusak akibat jerawat. Dan dengan begitu, bekas jerawat pun dengan mudah akan
dihilangkan dengan masker spirulina.
 Mengembalikan kelembapan kulit
Kondisi kulit wajah yang kering, membuat tanda-tanda penuaan di kulit wajah lebih nampak.
Menggunakan masker spirulina di percaya mampu mengembalikan kelembapan pada kulit yang
kering, sehingga kulit nampak lebih segar dan awet muda.
Selain itu, masker spirulina juga baik untuk menguatkan kuku, menghilangkan ketombe di
kepala dan menjaga kesehatan rambut. Masker spirulina juga bisa di kolaborasikan dengan bahan
alami lainnya seperti putih telur, madu, jeruk nipis, minyak zaitun dan masih banyak lagi.
Bagaimana perkembangan kultur spirulina menjadi suatu produk
Pada saat ini para petani Spirulina menggunakan media teknis untuk mengkultur
Spirulina secara masal, tetapi nutrisinya jauh dari standar. Kualitas kandungan nutrien Spirulina
sp berkaitan dengan komposisi nutrien di media kultur dan parameter kualitas airnya. Sedangkan
pada pusat-pusat pengadaan bibit kultur murni mikro alga yang berskala laboratorium maupun
masal. Perbedaan kualitas air dan media kultur ini diduga mengakibatkan pebedaan kandungan
nutrisi pada Spirulina yang dihasilkannya. Hal ini berkaitan dengan kebutuhannya akan makro
dan mikronutrien untuk kehidupannya.
Spirulina sp membutuhkan makro nutrien (N, P, S, K, Si, dab Ca) dan mikronutrien serta
kandungan nitrat optimum (0,9-3,5 mg/l) untuk menunjang kehidupan dan pertumbuhannya.
Mikronutrien seperti Fe, Mo, Cu, Ca, Mn, Zn, Co dibutuhkan dalam jumlah yang lebih kecil
tetapi harus ada dalam budidaya Spirulina sp. Tingginya permintaan terhadap Spirulina,
menyebabkan produksi Spirulina sp. meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan kelimpahan
populasinya yaitu menyediakan media pertumbuhan yang dibutuhkan Spirulina selain nutrien,
intensitas cahaya, pH dan suhu Komposisi media kultur sebagai sumber nutrien diperlukan untuk
pertumbuhan Spirulina sehingga dibutuhkan media yang mempunyai kandungan nutrien tinggi
dan proporsional.
Komposisi kimia dari Spirulina sendiri ialah mengandung 60 – 80% berat sel kering
protein,terdapat lemak, asam amino esensial, asam nukleat, CHO, serta vitamin dan mineral.
Dari komposisi ini menjadikan Spirulina memiliki berbagai keuntungan yakni menjadikan
mikroorganisme mudah tumbuh, kualitas dan kuantitas menjadi lebih baik, bahan baku organik
dapat digunakan sebagai asupan nutrisi Spirulina semisal limbah, teknik penumbuhan Spirulina
sederhana, dan dapat dimanipulasi secara genetik.

Salah satu contoh dari Spirulina yang mulai dikembangkan ialah


dari Spirulina ( Cyanobacterium ) atau ganggang biru hijau. Spirulina ini juga terkenal dengan
sebutan genus Arthrospira. Spirulina diolah dalam bentuk tablet atau pun kapsul pada umumnya
sebagai suplemen protein. Perkembangan pengolahan Spirulina ini juga semakin modern,
dijadikan Masker. Hal ini dapat terjadi karena kandungan dalam Spirulina sangat bernutrisi yakni
mengandung 64,7% protein yang dapat meningkat sampai 72% sehingga Spirulina memiliki
kadar protein lebih tinggi dibandingkan daging pada umumnya, terdapat klorofil, fikosianin,dan
juga karoten. Semua komponen yang ada pada Spirulina ini sangat baik untuk menstimulasi
tubuh. Mineral serta vitamin terkhususkan vitamin A yang dimiliki Spirulina melebihi kadar
vitamin A dalam sayur.

Komponen utama dan terpenting dari Spirulina yang dijadikan multi vitamin ialah
dengan adanya protein, klorofil, phycocyanin, carotenoids, dan zeaxanthin. Komponen –
komponen ini apabila dikonsumsi tubuh bermanfaat untuk perbaikan sel dalam tubuh serta
meningkatkan metabolisme tubuh. Satu kapsul Spirulina setara dengan berbagai komponen
makanan semisal setara dengan mengonsumsi 25 gram pisang. Manfaat dari Spirulina ini sangat
banyak terutama jika dikaji manfaatnya untuk nutrisi mata dan kulit serta perbaikan sel sangat
efisien.

Perkembangan dari Spirulina ini cukup tersebar di berbagai Negara, seperti Indonesia,
Taiwan, Jepang, China, Myanmar, dan yang paling banyak ialah di Israel. Secara
kasar Spirulina yang digunakan untuk memproduksi 1 L media digunakan 500 miligram
bubuk Spirulina yang kemudian menjadi sebuah tablet Spirulina, sedangkan untuk menghasilkan
satu botol Spirulina dibutuhkan 150L Spirulina.

Pada dasarnya mengkultur spirulina itu sangat mudah dalam skala kecil, berbiaya murah dan
sederhana. Sebaiknya bagi yang baru memulai ingin membudidayakan spirulina kecil-kecilan
mengetahui potensi pasar dan cara membuat produk olahannya sehingga berpotensi besar dalam
segmen industri.

Alat dan bahan yang dibutuhkan dan caranya :

Alat :

1. Wadah untuk mengkultur bisa dari botol bekas minuman mineral, toples wadah kerupuk,
botol yang terbuat dari kaca, drum, ember atau timba, kaleng bekas cat, baskom dan lain-
lain, ukuran nya bebas disesuaikan jumlah bibit spirulina yang hendak kita kultur.

2. Pompa aerasi (aretator) yang berfungsi membuat gelembung-gelembung udara yang


menciptakan oksigen dalam air. Aerator dapat dibeli ditoko peralatan perikanan seharga
antara Rp.40.000-rp.60.000. pilihlah aerator yqang memiliki 2 kabel hingga diperoleh 2
hasil. Kedepan untuk skala besar gunakan pompa yang bisa dibuat kabel varalel hingga
ratusan buah. (lihat teknologi aquarium)
3. Bibit spirulina cukup 1 liter dahulu.

4. pupuk walne, pupuk walne pemakaiannya hanya 1 ml untuk bibit spirulina 1000m.

5. Vitamin spirulina, sama dengan pupuk walne, 1 ml untuk 1000 ml bibit spirulina.

6. Air laut 4liter, air laut untuk memperbanyak atau mengkultur bibit spirulina 1liter
dibutuhkan 4 liter air laut.

Caranya
1. Rebus air laut (4 liter) hingga mendidih, dinginkan, setelah dingin campurkan bibit spirulina
(1liter) pupuk walne, vitamin (1ml)

2. Masukkan selang pompa kedalam wadah yang sudah ada ke-4 bahannya itu, colokkan ke
listrik, akan terjadi gelembung-gelembung kecil.

3. pada malam hari beri lampu penerangan 40watt-60watt

4. Biarkan selama 4-5 hari

5. Setelah 4-5hari akan terlihat warna hijau pekat pertanda pembiakan telah berhasil.

6. Wadah-wadah untuk alat-alat kultur harus dicuci bersih, botol yang akan digunakan
keringkan terlebih dahulu setelah dicuci.

7. Ruangan (indoor) yang digunakan harus terhindar dari debu-debu.

Cara pemasaran dan penjualannya

Pemasaran berarti mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran dan hubungan, dengan
tujuan menciptakan nilai dan memuaskan kebutuhan dan keinginan. Ternyata spirulina di luar
negeri banyak dijadikan bahan campuran masker wajah. Oleh karena kapsul spirulina menjadi
produk masker spirulina. Antusias konsumen di Indonesia sangatlah besar. Banyak orang yang
mencari solusi mengatasi masalah jerawat bekas jerawat komedo dan flek hitam di internet.
Akhirnya produk ini pun menjadi suatu produk biologi industri yang berkembang sampai
sekarang. Strategi pemasarannya mencakup konsumen perempuan maupun laki-laki yang
memiliki kisaran usia 17 tahun keatas yang sudah memiliki masalah pada kesehatan kulit
wajahnya. Masker spirulina ini menjadi suatu inovasi terbaru masker wajah alami.
Cara Memakai Masker Wajah Spirulina Yang Benar :

1. Persiapkan Diri. Pakailah pakaian yang nyaman dipakai dan yang simple karena masker
wajah spirulina bisa saja menodai pakaian kamu

2. Gunakan jepit rambut, bondu atau karet untuk menjaga rambut kamu kena wajah
langsung.

3. Cucilah Wajah Sebelumnya. Hal ini penting, karena setiap makeup, kotoran dan minyak
dapat mencegah kamu mendapatkan semua manfaat masker wajah spirulina ini.
Gunakanlah air hangat untuk mencuci muka karena bermanfaat untuk membuka pori-pori
wajah.

4. Cara lain untuk membuka pori-pori wajah. Tuang air mendidih kedalam mangkuk besar
dan rendam kain atau handuk dan letakkan langsung pada wajah. Lakukan hal ini selama
lima menit lalu keringkan wajah kamu.

5. Menyiapkan Masker Spirulina. Siapkan mangkuk kecil tempat dimana serbuk isi dari
kapsul spirulina ditaburkan (cukup 1-2 kapsul). Tambahkan sedikit air hangat kedalam
mangkuk yang sudah terisi serbuk spirulina (kurang lebih 1 sendok makan). Aduk sampai
mengental.

6. Oleskan merata keseluruh bagian wajah kamu selain bagian mata dan bibir memakai kuas
masker

7. Tunggu dan Relaks. Diamkan sekitar 15-20 menit sampai masker spirulina di wajah
kamu mengering.

8. Basuh dengan air hangat dahulu lalu percikkan air dingin untuk menutup pori-pori wajah
kamu kembali dan keringkan memakai handuk.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.malcolmrcampbell.com/info/mengenal-lebih-dalam-apa-itu-spirulina/. Diakses
tanggal 28 November 2018

https://dokumen.tips/documents/makalah-biologi-tntang-spirulina.html. Diakses tanggal 28


November 2018

Nadillah.S. 2018. Makalah Filum Cyanophyta “Spirulina sp.”. Malamg: Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai