Anda di halaman 1dari 15

2. Ganggang Hijau (Cyanophyta) 10.

1
Dari Crayonpedia http://www.crayonpedia.org/mw/2._Ganggang_Hijau_(Cyanophyta) _10.1

2. Ganggang Hijau Biru (CYANOPHYTA).


Anggota ganggang hijau biru tersebar diberbagai tempat, yaitu diperairan, ditanah dibatu dan rekahan batu. Ganggang hijau biru mengandung jenis klorofil a, selain mempunyai klorofil dan berbagai karetenoid organisme ini juga memiliki fikosianin dan kadangkala fikoeritrin. Adanya fikosianin menyebabkan ganggang hijau biru memiliki warna yang khas, yitu hijau kebiru biruan. Akan tetapi tidak semua ganggang hijau biru berwarna hijau biru, ada yang hitam, coklat, kuning, merah, hijau rumput dan warna campuran. Sebagai contoh laut yang berwarna merah disebabkan oleh ganggang hijau biru yang mengandung sejumlah besar fikoeritrin. Ganggang hijau biru berperan sebagai tubuhan perintis, yaitu dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul dan berperan penting dalam menambah materi organic kedalam tanah.

a. Ciri cirri ganggang hijau biru.


1. Intinya tidak diselubungi oleh membran 2. Dinding sel terletak diantara plasmalema dan selubung lendir 3. Beberapa ganggang hijau biru yang berkoloni dengan bentuk filamen memiliki heterotista dan spora istirahat. Heterotista adalah sel yang lebih tebal dan tidak memiliki inti . spora istirahat merupakan spora yang dindingnya sangat tebal dan didalamnya berisi sel. 4. Bentuk organisme ini bisa uniseluler (chroocococcus , Anacystis); koloni (Merismopedia, Nostoc, Microcystis) , atau filament (Oscillatoria, Microcoleus, Abaena). Sel yang membentuk koloni adalah serupa sedangkan bentuk filament tersusun dari sekumpulan sel yang membentuk rantai trikoma (seperti tabung), dan selubung .

b. Perkembangbiakan ganggang hijau biru.


Perkembangbiakan dilakukan dengan pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan spora. 1. Pembelahan sel Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni, misalnya Gloeocapsa. 2. Fragmentasi Fragmentasi terutama pada ganggang yang berbentuk filament , misalnya : Oscillatoria. Pada filament yang panjang , bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filament menjadi dua atau lebih . masing masing potongan disebut hormogonium. Bila hormogonium terlepas dari filament induk maka akan menjadi individu baru, misalnya pada plectonema boryanum. 3. Spora Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan sel vegetative, spora ini membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Ganggang hijau biru dapat bergerak dengan gerakan meluncur, tetapi gerakan ini sangat lambat, kira kira 250 mikrometer permenit. Ganggang hijau biru tidak berflagela.

c. Peranan ganggang hijau biru dalam kehidupan


Beberapa spesies ganggang hijau biru dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternative, misalnya Spirulina sp. Beberapa spesies ganggang hijau biru yang bersimbiosis dapat menambat (fiksasi) nitrogen bebas , sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya : Anabaena azollae.

Ganggang Hijau Biru (CYANOPHYTA).

Anggota ganggang hijau biru tersebar diberbagai tempat, yaitu diperairan, ditanah dibatu dan rekahan batu. Ganggang hijau biru mengandung jenis klorofil a, selain mempunyai klorofil dan berbagai karetenoid organisme ini juga memiliki fikosianin dan kadangkala fikoeritrin. Adanya fikosianin menyebabkan ganggang hijau biru memiliki warna yang khas, yitu hijau kebiru biruan. Akan tetapi tidak semua ganggang hijau biru berwarna hijau biru, ada yang hitam, coklat, kuning, merah, hijau rumput dan warna campuran. Sebagai contoh laut yang berwarna merah disebabkan oleh ganggang hijau biru yang mengandung sejumlah besar fikoeritrin. Ganggang hijau biru berperan sebagai tubuhan perintis, yaitu dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul dan berperan penting dalam menambah materi organic kedalam tanah.

CYANOPHYTA http://adiewijayaputra.wordpress.com/2009/06/06/tugas2-kuliah/

Cyanophyta juga mempunyai nama lain yaitu : Cyanobacteria Myxophyta Blue Green Algae (BGA) Bentuk Cyanophyta/Cyanobacteria Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan, dari samudera ke air tawar ke batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal atau koloni. Koloni dapat membentuk filamen ataupun lembaran. Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni, dan bentuk filamen. Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim nitrogenase.

Cyanobacteria tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan. Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau spons dan menyediakan energi bagi inang. Cyanophyta mempunyai ciri umum sebagai berikut : Tipe sel prokariotik Hidupnya bersiafat cosmopolitan (dapat ditemukan di mana pun) Euryhaline (hewan yang dapat hidup dalam rentang yang lebar) Memilki pigmen fikosinin Klorofil tidak di dalam kloroplas tetapi tersebar di seluruh sitoplasma Hidup dengan keadaan pH netral Bentuk hidup uniseluler (1 sel) Memiliki gas vakuola (pseduovacuola) berguna untuk mengukur berat jenis. Cyanophyta juga mempunyai ciri khusus agar lebih dikenali, antara lain sebagai berikut : Pada umumnya berwarna hijau kecuali trichodesmium eritreum (merah) Pada umumnya tidak memiliki alat gerak Sebagian besar dinding selnya diselaputi oleh lender Kelompok tertentu dapat memfixasi N2 dari atmosfir Jenis-jenis tertentu sering mengalami blooming. Microcystis, Anabaena pada air tawar Trichodesmium erythreum terdapat di laut Cyanophyta mampu bereproduksi dengan 4 cara yaitu : Pembelahan sel biasa Fragmentasi Akineta (Vegetatif sel yang membesar dan berisi makanan cadangan, setelah waktu tertentu berkembang menjadi trichome baru) Spora (Endospora & exospora) Klasifikasi pada cyanophyta Ada 1 kelas pada cyanophyta : Cyanophyceae Ada 3 ordo pada cyanophyta : 1. Chroococcales 2. Oscillatoriales 3. Chamaesiphonales a. Ordo Chroococcales Tidak menghasilkan spora Unicell, koloni Reproduksi ada 2 cara : pembelahan sel dengan cara unicell

fragmentasi dengan cara koloni Ada 1 famili: chroococcaceae Contoh genus : Gloeocapsa, Chroococcus, Microcystis, Merismopedia. b. Ordo Oscillatoriales Tidak menghasilkan spora Seluruhnya filamen Sebagian punya heterocyst dan sebagian tidak Reproduksi : fragmentasi (umumnya) dan sebagian akineta Ada 3 famili: 1. Oscillatoriaceae (Tidak punya heterocyst) Contoh genus: Oscillatoria, Lyngbya, Spirulina, Arthrospira 2. Nostocaceae (mempunyai heterocyst serta memproduksi akineta) Contoh Genus: Nostoc, Anabaena 3. Rivulariaceae (Punya heterocyst serta sebagian memproduksi akineta) Contoh genus : Rivularia, Gloeotrichia c. Ordo Chamaesiphonales Menghasilkan spora Unicell, filamen Ada 2 famili Chamaesiphonaceae dan Dermocarpaceae Contoh genus : Chamaesiphon dan Dermocarpa Manfaat cyanophyta : Di manfaatkan sebagai protein sel tunggal (PST) atau Single Cell Protein (SCP) Sebagai produsen primer dan pakan ikan Kerugian cyanophyta : Beberapa spesies cyanobacteria memproduksi neutrotoksin, hepatotoksin, sitotoksin, dan endotoksin, membuat mereka berbahaya bagi hewan dan manusia

Ciri-ciri cyanophyta dari sumber lain.. Yang pasti Prokaryotik; berdinding sel Peptidoglikan. Dulu t'masuk Monera. Tapi karena Monera s'karang t'bagi jadi 2, maka Cyanophyta s'karang t'masuk kelompok Eubacteria. Cyanophyta s'karang dimanfaatin s'bagai PST (Protein Sel Tunggal) atau SCP (Single Cell Protein); s'perti Spirulina yang bisa jadi sumber makanan baru (Food Suplement)

http://images.google.co.id/imglanding? q=cyanophyta&imgurl=http://justopia.files.wordpress.com/2007/05/cyanophyta.jpg &imgrefurl=http://justopia.wordpress.com/2007/06/01/welcome-to-lifecastingijustine/&usg=__82wKivvvDx7ziXmCghUnEgp1ORs=&h=289&w=510&sz=90&hl=id& itbs=1&tbnid=-RpguZuIAEEDaM:&tbnh=74&tbnw=131&prev=/images%3Fq %3Dcyanophyta%26gbv%3D2%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls %3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&gbv=2&client=firefoxa&rls=org.mozilla:en-US:official&sa=G&start=0#tbnid=-RpguZuIAEEDaM&start=0

http://eniindiarti.blogspot.com/2009/12/klasifikasi-makhluk-hidup.html

2. GANGGANG BIRU ( Cyanophita ) GANGGANG BIRU DPT HIDUP DI AIR TAWAR, AIR LAUT, TEMPAT YG LEMBAP,BATU-BATUAN BASAH, MENEMPEL PD TUMBUHAN DAN HEWAN SERTA DPT HIDUP DI SUMBER AIR PANAS(85oC) CONTOH GANGGANG BIRU: A. JENIS GANGGANG YANG MERUGIKAN ADALAH Mycrocystis aurugynosa dan Anabaena flosaquae Contoh yang lain: Chroococcus, Polycystys, Oscillatoria, Rivularia. B. JENIS GANGGANG YANG MENGUNTUNGKAN MANUSIA ADALAH Nostoc dan Gloeocapsa untuk menyuburkan tanah.
Di dalam klasifikasi, ganggang biru digolongkan kedalam Divisio Cyanophyta.

http://irshadi-bagas-4all.blogspot.com/2008/05/ganggang-biru.htm

CIRI-CIRI UMUM:

tipe sel: sel Prokariotik (sama dengan bakteri) Uniseluler dan Multiseluler Memiliki pigmen fikosianin Klorofil tidak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di seluruh sitoplasma

HABITAT

Perairan (terutama perairan tawar) dan tempat-tempat lembab. Mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas) sehingga Ganggang Biru merupakan salah satu vegetasi perintis.

Gbr. Nostoc

CONTOH SPESIES 1. Alga biru uniseluler - Chroococcus -> hidup di air/kolam yang tenang - Gloeocapsa -> hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain 2. Alga biru uniseluler berkoloni - Polycistis - Spirulina -> dapat diolah menjadi makanan kesehatan (food suplement) 3. Alga biru berbentuk benang - Oscillatoria - Nostoc commune - anabaena azollae dan anabaena cycadae bersimbiosis dengan Azolla pinnata dan Cycas rumphii. Simbiosis Anabaena azollae dnegan Azolla pinnata sebagai alternatif pupuk Urea, karena simbiosis ini dapat meningkatkan kadar Nitrogen di lahan persawahan. Monera adalah sebuah kelompok organisme yang inti selnyamasih belum memiliki membran inti disebut organisme Prokariotik. Ada 2 organisme yang tergolong Monera, yaitu :

1. Bakteri ..... 2. Ganggang Biru (Cyanophyta)

GANGGANG, LUMUT DAN TUMBUHAN PAKU-PAKUAN

http://joko92m.multiply.com/
A. Ganggang (Algae)

Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.
Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk serupa benang atau lembaran. Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu : - fikosianin : warna biru - klorofil : warna hijau - fikosantin : warna perang/ coklat - fikoeritrin : warna merah - karoten : warna keemasan - xantofil : warna kuning

Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab.
Ganggang terbagi menjadi beberapa kelas : - Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotik. - Chlorophyta (ganggang hijau) - Chrysophyta (ganggang keemasan) - Phaeophyta (ganggang coklat/ perang) - Rhodophyta (ganggang merah) 1. Cyanophyta (ganggang biru) Merupakan ganggang bersel satu dan bersifat prokayotik. Keterangan lain sudah dibahas dalam bab terdahulu. 2. Chloropyta (ganggang hijau) Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain. Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi. contoh :

- Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan karbohidrat.
- Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan. - Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru. - Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.

- Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat. - Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora. - Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain. - Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil. Peranan ganggang hijau dalam kehidupan : a. Menguntungkan :

- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella. - penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air. b. Merugikan : - ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau. 3. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang) Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan generatif dengan isogami dan oogami. Contoh : - Laminaria - Fucus - Turbinaria - Sargasum Peranan ganggang coklat :

- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium) - Sebagai makanan ternak 4. Rhodophyta (ganggang merah) Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin. Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran. Reproduksi vegetatif dengan spora. Contoh : - Batrachospermum - Gelidium - Eucheuma - Gracililaria - Chondrus - Porphyra - Polysiphonia - Nemalion - dll Peranan ganggang merah : Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar. 5. Chrysophyta ( ganggang keemasan) Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin. Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton. Contoh :

- Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang.
- Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna kekuningan. - Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica. Manfaat ganggang keemasan : Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak, sebagai campuran semen dan sebagai bahan penggosok.

Peranan ganggang dalam kehidupan : 1. Bidang industri

- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil. - Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar. Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein. Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium. 2. Bidang perikanan Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut. 3. Dalam ekosistem Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama. B. Lumut (Bryophyta) Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit. Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang menghasilkan ovum. Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi. Menurut letak gametangia, lumut dibedakan menjadi : - Lumut berumah satu : bila anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu. - Lumut berumah dua : bila dalam satu individu terdapat anteridium dan arkegonium saja. Lumut di bedakan menjadi kelas : a. Hepaticae (lumut hati) berumah satu yaitu antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina berada dalam satu individu. contoh : - Marchantia polymorpha sebagai obat sakit hati (hepatitis) Marchantia geminata b. Musci (lumut daun) berumah dua yaitu antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina terpisah. contoh : - Spagnum fimbriatum sebagai pengganti kapas - Poltricum commune - Pogonatum cirhatum Peranan lumut dalam kehidupan : a. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar. b. Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hati (hepatitis). c. Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang. d. Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas. e. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah. Gb. pergiliran/ siklus hidup lumut.
spora protonema tumuhan lumut (gametofit) anteridium spermatozoid zigot arkhegonium ovum haploid (n)

sporogonium (sporofit) sel induk spora spora

diploid (2n)

C. Paku-pakuan (Pteridophyta) Sudah jelas akar, batang dan daun serta sudah memiliki sistem pembuluh (xylem/ phloem) disebut tracheophyta, sudah terbentuk embrio dan berspora untuk alat perkembangbiakannya. Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit. Sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri. Daun dibedakan : - Berdasarkan ukurannya : - daun mikrofil : ukuran kecil - daun makrofil : ukuran besar - Berdasarkan fungsinya : - daun tropofil : untuk fotosintesis - daun sporofil : penghasil spora Tumbuhan paku-pakuan menyukai hidup pada tempat yang lembab atau teduh serta ada yang hidup di air. Menurut spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan : 1. Paku homospor (isospor) : tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora. contoh : - Lycopodium (paku kawat) - Adiatum cuneatum (suplir) - Paku emas, perak, paku hias 2. Paku heterospor : tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora, yaitu makrospor (betina) dan mikrospor (jantan). contoh : - Selaginella (paku rane) - Marsilea crenata (semanggi) 3. Paku peralihan antara homospor dengan heterospor : tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama tetapi yang satu betina dan yang satu jantan. contoh : Equisetum debile (paku ekor kuda) Tumbuhan paku terdiri beberapa kelas : 1. Kelas Psilophytinae (paku purba), sudah punah contoh : Psilotum nodum 2. Kelas Equisetinae contoh : Equisetum debile (paku ekor kuda) 3. Kelas Lycopodinae (paku kawat) contoh : - Lycopodium cernuum - Lcopodium clavatum - Selaginella 4. Kelas Filicinae (paku sejati) contoh : - Adiatum cuneatum (suplir) - Alsophila glauca - Marselia crenata (semanggi) - Dryopteris felix-mas Peranan tumbuhan paku : - Sebagai tanaman hias contoh : - Platycerum - Asplenium - Adiatum cuneatum - Selaginella - Pteris - Paku tanduk rusa - Sebagai obat-obatan contoh : - Aspidium (Dryopteris felixmas) - Lycopodium clavatum - Sebagai makanan (sayuran) contoh : - Marsilea crenata (semanggi) - Pertanian (pupuk hijau) contoh : - Azolla pinata

Gb. skema paku homospor.

spora

sporangium

sorus

sporofil

protalium

spora

Gb. skema paku heterospor contoh. Selaginella


mikrospora mikroprotalium makrospora makroprotalium

anteridium spermatozoid zigot

arkhegonium o v u m

tumbuhan paku mikrosporofit mikrosporangium makrosporofit makrosporangium

Gb. skema paku peralihan homospor dengan heterospor.


spora (jantan) protalium (jantan) anteridium spermatozoid z i g ot tumbuhan paku sporofit spora (betina) protalium (betina) arkhegonium ov u m

sporangium

Keterangan : isogami : peleburan gamet secara morfologi sama haploid : berkromosom tunggal diploid : berkromosom ganda protonema : badan berupa benang yang menumbuhkan lumut protalium : badan tumbuhan yang menumbuhkan tumbuhan paku sporofil : daun penghasil spora sorangium : kotak spora sorus : kumpulan sporangium paku strobilus : daun penghasil serbuk sari

http://billchair.wordpress.com/2009/10/16/taksonomi-tumbuhan-rendah/ II. Divisi Phaeophyta Hanya terdiri dari satu kelas : Phaeophyceae Ciri-ciri 1. Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenisjenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin. 2. Set vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat. Reproduksi Sel reproduksi yang motil baik zoospora ataupun zoogamet berflagela 2 buah, tidak sama panjang dan terletak dibagian lateral dari sel, bertipe whiplash dan tinsel. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami. Daur hidup Jenis-jenis dari bangsa-bangsa dalam Phaeophyceae mempunyai daur hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp). Dan diplontik (Sargassum sp.) Tempat hidup Sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air tawar. III. Divisi Rhodophyta Hanya mempunyai satu kelas, yaitu Rhodophyceae.

Ciri-ciri 1. Sel mempunyai dinding yang terdiri dari selulose dan agar atau karagen. Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela. 2. Pigmen Khlorofil: terdiri dari khlorofil a dan d. Fikobilin: fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris. karoten Pigmen-pigmen tersebut terdapat dalam kloroplas 3. Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar khloroplas. 4. Talus Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat. Pada Rhodophyta yang tinggi tingkatannya ada 2 tipe talus: monoaksial dan multiaksial. Reproduksi Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora. Pergantian keturunan Pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe, yaitu bifasik dan trifasik. 1. Bifasik: inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit. 2.

Trifasik: inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik. sumber

Anda mungkin juga menyukai