Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat,
taufik , hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM”. Dengan hadirnya makalah ini diharapkan dapat
memberikan informasi bagi para pembaca, khususnya mahasiswa program studi Tadris Kimia
(TKIM).
Sholawat dan salam tetap tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Penulis menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini mungkin
tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah memberi
kesempatan untuk kami dapat menempuh pendidikan di IAIN Tulungagung.
2. Bapak Prof. Dr. H. Achmad. Patoni, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah
manajemen laboratorium kimia yang telah memberikan bimbingan dan mengarahkan
kami sehingga kami mendapatkan pemahaman yang benar mengenai mata kuliah ini.
3. Teman-teman se-angkatan Jurusan Tadris Kimia semuanya yang telah memberikan
motivasinya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
mohon kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHLUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
ANALISIS................................................................................................................................11
BAB IV....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
Kesimpulan...................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
Tujuan hidup seorang muslim pada dasarnya adalah untuk mengabdi
pada Allah SWT. Karena pengabdian adalah bentuk realisasi dari keimanan
dan diaplikasikan dalam setiap sendi-sendi kehidupan dan itu adalah menjadi
tujuan dari pendidikan Islam.Sedangkan tujuan pendidikan Islam adalah
terbentuknya insan yang memiliki dimensi religius, berbudaya, dan
berkemampuan ilmiah.
Pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu pendidikan informal, pendidikan
nonformal, dan pendidikan formal. Penanggung jawab pendidikan informal
adalah orang tua dan keluarga di rumah. Mereka perlu mendidik anak mereka
agar menjadi anggota masyarakat yang berbudi. Penanggung jawab
pendidikan nonformal adalah masyarakat, kursus dan sejenisnya, mereka perlu
mendidik peserta didik sehingga memiliki keterampilan yang memadai.
Penanggung jawab pendidikan formal adalah sekolah dan perguruan tinggi.
Peranan dan tanggung jawab pendidikan formal, informal dan nonformal ini
sangatlah penting, ketiganya saling berkaitan dan harus saling menunjang
demi terwujudnya tujuan pendidikan Islam dan tujuan pendidikan Indonesia
yakni membangun aqidah yang luhur dan mencerdaskan kehidupan bangsa
sehingga menjadi manusia yang bahagia di dunia dan di akhirat.
Dalam Islam, penanggung jawab pendidikan terdiri atas beberapa
komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan
uraian masalah di atas, sangat penting untuk mengtahui siapa saja penanggung
jawab dalam pendidikan Islam serta mengetahui peran dari setiap
penangunggjawab dalam pendidikan Islam. Oleh karena itu kelompok kami
akan membuat makalah yang berjudul “Penanggung Jawab dalam
Pendidikan Islam”. Dalam makalah ini, nantinya akan memuat berabagai hal
yang berhubungan dengan penangungg jawab dalam pendidikan Islam,
misalnya pengertian penangungg jawab dan siapa saja individu yang
bertanggung jawab serta peran dari setiap penanggung jawab.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penanggung jawab dalam pendidikan Islam?
2. Siapa saja lembaga atau komponen yang bertanggung jawab dalam
pendidikan Islam?
3. Apa saja peran dari setiap penangungg jawab dalam pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian penanggung jawab dalam pendidikan Islam.
2. Mendeskripsikan lemabaga atau komponen yang bertanggung jawab
dalam pendidikan Islam.
3. Mendeskripsikan peran dari setiap penanggung jawab dalam pendidikan
Islam.
BAB II
2
PEMBAHASAN
1
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hal 88-89
3
Berdasarkan paparan di atas, dapat dipahami bahwa penanggung jawab
pendidikan merupakan suatu keadaan wajib bagi komponen masyarakat baik
individu maupun golongan dalam menanggung pendidikan yang ada dengan tujuan
mencerdaskan masyarakat agar dapat hidup lebih maju sejahtera. Manfaat dari
pendidikan itu sendiri sangatlah banyak, dimana didalam Islam diajarkan bahwa
jika kita ingin sukses didunia, maka kita harus berpendidikan dan berpengetahuan
luas. Jika kita ingin suskses diakhirat, maka kita juga harus menuntut ilmunya. Jika
kita ingin sukses didunia dan akhirat, maka kita harus menyeimbangkan antara
kepentingan dunia dan akhirat.
Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama yang dikenal anak, karena
ketika anak baru lahir ke dunia yang dikenal pertama kali adalah orang tua. Anak
harus dibekali dengan berbagai keterampilan untuk menjalani kehidupan mereka
sendiri, anak harus bisa berjuang dengan tenaga dan pikira mereka untuk
menghadapi tantangan zaman, jangan sampai anak menjadi beban orang lain atau
beban masyarakat.
Berikut beberapa pendapat tentang tanggung jawab orang tua terhadap anak-
anaknya:
1. Menurut Hery Noor Aly orang tua adalah “ibu dan ayah dan masing-
masing mempunyai tanggung jawab yang sama dalam pendidikan anak”.2
2. Zakiyah Darajat mengemukakan bahwa “orang tua adalah pembina pribadi
utama dalam hidup anak”.3
3. Sedangkan M. Syafaat Habib mengatakan bahwa “orang tua menempati
tempat pertama dan orang tua yang pertama memperkenalkan adanya
Tuhan kepada anak, mengajarkan shalat, dan puasa”.4
Jadi, dapat disimpulkan bahwa orang tua merupakan pendidik yang
utama, karena mereka adalah orang yang pertama dikenal dan ditiru oleh anak.
Oleh karena itu, seorang anak yang pada masa kecilnya tidak pernah mendapat
2
Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), hlm.94.
3
Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm.55.
4
M. Syafa’at Habib, Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1982), hlm.56.
4
contoh perilaku yang baik dari orang tuanya, pada masa dewasa akan kesulitan
untuk berperilaku baik.
2. Guru atau Pendidik
Pendidik dalam Islam berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberi
pertolongan pada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohani, agar
mencapai tingkat kedewasaan, mampu mandiri dalam memenuhi tugas mereka
5
Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm.210.
6
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 75.
5
sebagai hamba dan khalifah Allah SWT. Dan mampu melaksanakan tugas sebagai
makhluk sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri.
Pendidik disini adalah mereka yang memberikan pelajaran peserta didik, yang
memegang suatu mata pelajaran tertentu di sekolah.7 Orang tua sebagai pendidik
pertama dan utama terhadap anak-anak, tidak selamanya memiliki waktu yang
leluasa dalam mendidik anak. Selain karena kesibukan kerja, tingkat efektifitas dan
efisiensi pendidikan tidak akan baik jika pendidikan hanya dikelola secara alamiah.
Oleh karena itu, anak lazimnya dimasukkan ke dalam lembaga sekolah.8
3. Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh
kesatuan budaya, agama, dan pengalaman-pengalaman yang sama serta memiliki
sejumlah penyesuaian dalam ikut memikul tanggung jawab pendidikan secara
bersama-sama. Masyarakat adalah lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah
untuk memberikan pengaruh dan arahan terhadap pendidikan anak- anak.9
Setiap masyarakat mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan dan sistem
kekuasaan tertentu. Masyarakat mempunyai pengaruh besar dalam memberi arah
terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat atau peguasa yang
ada di dalamnya. Pemimpin masyarakat muslim tentu saja menghendaki agar setiap
anak didik menjadi anggota yang taat dan patuh menjalankan agama, baik dalam
lingkungan keluarga, anggota sepermainan, kelompok kelas, dan sekolah. Bila
anak telah besar diharapkan menjadi anggota yang baik sebagai warga desa, kota,
dan warga negara.10
Dengan demikian, dipundak mereka (masyarakat) terpikul keikutsertaan
membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak. Ini berarti bahwa pemimpin
dan penguasa dari masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap penyalenggaraan
pendidikan.
4. Pemerintah
Pendidikan menjadi tolak ukur maju mundurnya suatu bangsa dan negara,
karena pendidikan merupakan suatu kekuatan yang mempunyai kewenangan yang
besar bagi bangsa dan negara. Di dalam ajaran islam di kenal adanya sistem
7
Zakiyah Darajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 40.
8
Ibid, hlm. 41.
9
Djumransyah, Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Pers, 2007), hlm.99.
10
Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm.26.
6
pemerintahan mulai dari cara memilih pemimpin, memimpin masyarakat,
membangun bangsa dan negara hingga mencapai negara yang adil dan makmur.11
Pemerintah mempunyai fungsi dan peranan untuk memimpin, mengatur,
membimbing dan menunjukkan arah proses pendidikan yang harus terjadi di dalam
keseluruhan lembaga yang terdapat di dalam masyarakat, sehingga penyimpangan
dan salah didik tidak akan terjadi. Sebagaimana sudah dijelaskan dalam Pasal 31
Amandemen UUD 1945 Ayat (1) menyatakan, “Setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan”, dan Ayat (2) “Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.
Pada hakekatnya kewajiban yang melekat pada diri orangtua bukan hanya
karena mendidik merupakan perintah agama, melainkan sudah merupakan bagian
dari pemenuhan terhadap kebutuhan psikis (ruhani) dan kepentingan (diri) sendiri
sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.12 Adapun tanggung jawab
pendidikan yang perlu dibina oleh orangtua terhadap anak didiknya antara lain
sebagai berikut :
Demikian merupakan tugas mulia yang harus dilakukan dengan ikhlas dan
kasih sayang. Pengaruh orangtua amat besar bagi masa depan anak, tanpa harus
dimaksudkan bahwa pengaruh ini merupakan ‘illah tāmmah (sebab yang
lengkap) terhadap masa depan dan nasib anak menuju kebahagiaaan atau
11
Djumransyah, Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Pers, 2007), hlm.100.
12
Novan Ardi, dkk. Ilmu Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 56-59
13
Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya,
1994), hlm. 52.
7
kesengsaraan. Pemenuhan tugas yang demikian dijanjikan pahala dari Allah
SWT.14
b. Mengamalkan dan mengembangkan ilmu yang dipelajari
c. Senantiasa mengikuti perkembangan teknologi terbaru dalam pengajaran il
mu yang berkaitan
d. Dari masa ke masa guru hendaklah menelusuri sudut atau dimensi
spiritual Islam dalam berbagai lapangan ilmu pengetahuan.
14
A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang : UIN-Malang Press, 2008) hlm. 2 16-220
15
Lailatul Mahmuda, Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:Quran Sciens
Institute, Tarbiyah Department) hlm. 8-9
16
Fathul Maujud, Peran Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah,
(Palapa:2017)
8
program kurikuler misalnya; pengalaman ibadah, praktik dhuha, bimbingan
baca quran, dan lain-lain)
17
Yulia, dkk., Penanggung Jawab Pendidikan Menurut Islam,(UINSA:2019), hlm. 13
9
BAB III
ANALISIS
Tanggung jawab dapat diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang secara
sadar dan berani mau mengakui apa yang dilakukan, kemudian ia berani memikul
segala resikonya. Perbuatan ini sebagai akibat dari yang telah dilakukan dalam
rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Konteks ini dapat
dipahami bahwa penanggung jawab pendidikan merupakan suatu keadaan wajib
bagi komponen masyarakat baik individu maupun golongan dalam menanggung
10
pendidikan yang ada dengan tujuan mencerdaskan masyarakat agar dapat hidup
lebih maju sejahtera.
Komponen penanggung jawab yang dimaksud yaitu; orang tua, guru,
masyarakat, pemerintah. Orang tua berarti seseorang yang bertanggung jawab sejak
awal terhadap anaknya atau yang di sebut ayah dan ibu. Kemudian guru pada
umumnya mengandung arti “pengajar”, tetapi pada dasarnya guru juga merupakan
“pendidik”, baik di dalam maupun diluar sekolah ia harus menjadi penyuluh
masyarakat, masyarakat berawal dari kata arab “Musyarak”. Istilah masyarakat
lebih umumnya di pakai untuk mengarah pada sekelompok orang yang hidup atau
tinggal bersama dalam satu komunitas, disamping itu masyarakat juga ikut
memikul tanggung jawab pendidikan secara bersama-sama. Adapun komponen
penanggung jawab secara berkelompok yaitu pemerintah, pemerintah berasal dari
kata perintah menurut KBBI perintah mempunyai arti menyuruh melakukan
sesuatu sedangkan pemerintah adalah sekelompok orang yang secara bersama
sama memikul tanggung jawab untuk menggunakan kekuasaan mmemerintah suatu
negara. Jika keempat komponen ini (orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah)
berperan dan memikul tanggung jawab masing-masing dengan benar dalam dunia
pendidikan islam, maka tercipta golongan atau individu yang mempunyai basic
pendidikan ataupun pendidikan islam sebenarnya.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
11
2. Komponen dan lembaga dalam pendidikan islam terdiri dari orang tua, guru
atau pendidik, masyarakat, dan pemerintah. Semua komponen dan lembaga
tersebut bertanggung jawab atas proses dari suatu pendidikan.
3. Peran penanggung jawab dalam pendidikan,
Orangtua : menyediakan dan melengkapi fasilitas pendidikan anak serta
mengembangkan pendidikan agama.
Guru : mendidik peserta didik, dan bertanggung jawab penuh atas peserta
didik di sekolah.
Masyarakat : membimbing pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
yang bersifat non formal, seperti memfungsikan masjid, mushollah untuk
kegiatan belajar.
Pemerintah : Melaksanakan pembinaan pendidikan di perguruan agama
islam yang meliputi kurikulum,tenaga guru dan sarana pendidikan serta
penyaluran dana demi kelancaran sebuah sistem pendidikaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Novan dkk. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Darajat, Zakiyah. 1994. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya.
Darajat, Zakiyah dkk. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Darajat, Zakiyah, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara.
12
Djumransyah. 2007. Pendidikan Islam. Malang: UIN-Malang Pers.
Mahmuda, Lailatul. Tanggung Jawab Pendidikan dalam Perspektif Islam. Jakarta: Quran
Sciens Institute Tarbiyah Departement.
Maujud, Fathul. 2017. Peran Partisipasi Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Madrasah. Palapa.
Noer Ali, Hery. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Tafsir, Ahmad. 1992. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
13