Anda di halaman 1dari 48

E-MODUL IKATAN KIMIA

KELAS X SEMESTER GANJIL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Media Pembelajaran

Kimia”

Dosen Pengampu : Ratna Kumala Dewi, M.Pd.

PENYUSUN
KHOLIFATUN NISA’
12212193076

JURUSAN TADRIS KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI
RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
MARET 2022

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Buku ajar dengan judul “E-Modul Ikatan Kimia” yang ditulis oleh
Kholifatun Nisa’ ini telah dibaca, dikonsultasikan, dan telah sesuai
dengan RPS di Jurusan Tadris Kimia Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Mata Kuliah : Media Pembelajaran Kimia

Kode : 62L24

Komponen : Mata Kuliah Wajib Keprodian

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Tadris Kimia

Jenjang : Strata 1

Kredit : 2 SKS

Telah disahkan untuk digunakan sebagai buku ajar mata pelajaran


Kimia materi Ikatan Kimia.

Tulungagung, 18 Maret 2022


Dosen,

Ratna Kumala Dewi, M.Pd


NIP. 199408012020122016

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan E-
Modul Ikatan Kimia sebagai buku pegangan mata pelajaran Kimia.
Buku ini diharapkan mampu membantu siswa jurusan IPA SMA/MA
dalam memahami materi Ikatan Kimia.

Penulis membuat E-Modul Ikatan Kimia sebagai bahan pegangan


guru dan siswa dalam proses pembelajaran Kimia. E-Modul Ikatan
Kimia yang disusun bermuatan karakter religius dan menggunakan
Contextual Teaching and Learning (CTL). Materi yang disajikan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan setiap kajian
dilengkapi dengan arahan tugas yang dapat dikerjakan oleh siswa. Hal
ini dimaksudkan agar siswa dapat membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. E-Modul Ikatan Kimia ini dilengkapi dengan latihan soal
guna mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

Penulis mengucapkan terimakasih dan rasa penghargaan yang


setinggi-tingginya kepada siswa jurusan IPA MA/SMA yang
menggunakan Diktat ini. Penulis menyadari bahwa e-Modul Ikatan
Kimia ini belum sempurna. Kritik dan saran yang membangun akan
sangat membantu demi kesempurnaan E-modul ini. Demikian semoga
buku pegangan mata pelajaran Kimia ini dapat bermanfaat untuk
pengembangan topik-topik kimia serta penelitian yang berhubungan
dengan Kimia.

Tulungagung, Maret 2022


Penulis,

Kholifatun Nisa’

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……..…………………………………………………..…………………………ii
HALAMAN PENGESAHAN.…………..………………………………………………..…….….iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………..…………………..…….…...iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…………..……………..v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….…………..……vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………………..…....vii
PETUNJUK PENGGUNAAN E-MODUL………..…………………………………..…..viii
PENDAHULUAN….….………………………………………………………………………..…….…x
PETA KONSEP..………………………………………………………………………….……....……xii
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Modelling..……………………………….……………………………………….……..……...1
Questioning..……………………………….……………………………………….……..……..2
Inquiry..……………………………….…………………..………………………….………..…..2
Learning Community..……………………………….………………………….……..……..6
Constructivism..………………………….……………………………………….……..….…..7
Reflection..………………………………….……………………………………….……..……..8
Authentic Assessment..……………………………….……………………….……………..9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Modelling..……………………………….……………………………………….……..……….12
Questioning..……………………………….……………………………………….……..…….13
Inquiry..…………………….……………….……………………………………….……..……..13
Learning Community..……………………………….……………………………………….23
Reflection..……………………………….……………………………………….……..……….25
Authentic Assessment..……………………………….……………………………………..26
LATIHAN SOAL..……………………………….……………………………………….……….…..29
GLOSARIUM..……………………………….……………….………………………….……..……..32
DAFTAR PUSTAKA..……………………………….……………………………………….……..34
BIOGRAFI PENULIS..……………………………….……………………………………….…...35

v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Struktur Elektron Gas Mulia

Tabel 2. Titik Didih Senyawa Kovalen

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ikatan antara atom Na dan Cl

Gambar 2. Contoh penulisan lmbang lewis

Gambar 3. Ikatan kovalen pada H2O

Gambar 4. Ikatan kovalen pada HCl

Gambar 5. Contoh ikatan kovalen koordinasi

Gambar 6. Contoh senyawa yang menyimpang dari kaidah


octet

Gambar 7. Struktur lewis NO2

Gambar 8. Senyawa yang punya octet berkembang

vii
PETUNJUK PENGGUNAAN
Modul elektronik (e-modul) ini tidak dapat dimanfaatkan secara
optimal apabila kalian tidak tahu cara menggunakannya. Oleh sebab itu
ikutilah petunjuk berikut untuk dapat menggunakan e-modul ini secara
optimal.

BAGIAN-BAGIAN E-MODUL

1. PENDAHULUAN : Bagian ini berisi kompetensi dasar dan tujuan


pembelajaran yang harus dicapai peserta didik setelah
mempelajari materi ikatan kimia.
2. PETA KONSEP : Bagian ini berisi konsep yang akan dipelajari
dalam e-modul.
3. KEGIATAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING (CTL) :
a. Modelling : Tahap pengutaraan kompetensi dan
tujuan, bimbingan dan motivasi.

b. Questioning : Tahap mengarahkan, eksplorasi,


dan generalisasi.

c. Inquiry : Tahap pengidentifikasian, analisis,


observasi, dan hipotesis.

d. Learning Community : Tahap dimana siswa diminta untuk


Bekerja sama, melaksanakan berba
gai aktivitas dan penelitian.

e. Constructivism : Tahap dimana siswa membuat peng


ertian secara mandiri.

f. Reflection : Tahap yang berisi rangkuman


materi.

viii
g. Authentic Assessment : Tahap penilaian.

4. RANGKUMAN : Berisi ringkasan materi bab Ikatan Kimia


5. EVALUASI AKHIR : Berisi soal-soal untuk mengevaluasi
penguasaan materi.
6. GLOSARIUM : Berisi pengertian istilah-istilah penting pada
materi Ikatan Kimia

PETUNJUK PENGGUNAAN E-MODUL UNTUK PESERTA DIDIK

1. Bacalah peta konsep dan pahami keterkaitan antar materi ikatan


ion dan ikatan kovalen.
2. Baca dan pahami materi pembelajaran 1 dan contoh soal.
3. Perdalam pemahamanmu tentang materi ikatan ion dan ikatan
kovalen.
4. Memahami dan menghafal rangkuman pembelajaran, baru
kemudian mengerjakan penugasan mandiri dan latihan soal.
5. Ulangi Langkah 2 dan 3 untuk kegiatan pembelajaran 2.
6. Kerjakan soal evaluasi di akhir materi.

ix
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata pelajaran : Kimia

Kelas :X

Waktu : 1 x pertemuan (3 jp)

Judul Modul : E-Modul Ikatan Kimia

B. Kompetensi Dasar
3.5. Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat

4.5. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan

karakteristik senyawa ion atau senyawa kovalen berdasarkan

beberapa sifat fisika

C. Indikator Pencapaian
ASPEK KOGNITIF

3.5.1 Menyimpulkan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai

Kestabilannya.

3.5.2 Menerapkan teori Lewis tentang ikatan kimia dan menuliskan

struktur Lewis.

3.5.3 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan

Kovalen.

3.5.4 Menganalisis jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan

dalam suatu molekul.

3.5.5 Menjelaskan perbedaan sifat senyawa ion dan senyawa kovalen.

3.5.6 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal dan

x
ikatan kovalen rangkap.

3.5.7 Menjelaskan ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar

serta senyawa polar dan nonpolar.

3.5.8 Menjelaskan proses pembentukkan ikatan kovalen koordinasi.

3.5.9 Menentukan molekul yang tidak memenuhi aturan octet.

ASPEK PSIKOMOTORIK

4.5.1 Merancang alat peraga struktur Lewis

4.5.2 Merancang percobaan untuk menganalisis kepolaran senyawa

xi
PETA KONSEP

IKATAN KIMIA

Terbentuknya Macam-Macam
Ikatan Kimia Ikatan Kimia

Konfigurasi Peranan Ikatan


Elektron Ikatan Ion
Elektron logam
Stabil dalam
Ikatan
Kimia
Ikatan
kovalen

xii
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Terbentuknya Ikatan Kimia

MODELLING

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta didik mampu :
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan
dengan benar.
2. Menggambarkan struktur lewis dengan tepat.

Sumber. Kamini.id
Pernahkah Anda menggunakan bedak padat? Bedak merupakan salah
satu kosmetik yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Bedak banyak
digunakan karena kandungan kimia dalam bedak bermanfaat untuk kesehatan
ataupun kecantikan. Tahukah Anda, bahan kimia apakah yang terkandung
dalam bedak?
Bedak adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia Mg3 Si4
O10(OH)2 . Nama kimianya adalah magnesium silikat hidroksida. Berdasarkan
rumus kimianya, bedak mengandung unsur Mg, Si, O, dan H. Unsur-unsur yang
terdapat di dalam bedak tidak berbentuk atom bebas, melainkan bergabung
dengan unsur-unsur lainnya membentuk senyawa. Seperti halnya unsur-unsur
kimia di dalam bedak, sebagian besar unsur-unsur yang ada di alam ditemukan
dalam bentuk senyawa. Jarang sekali yang ditemukan dalam bentuk unsur
bebasnya kecuali unsur golongan gas mulia. Mari, lakukan penyelidikan berikut
agar Anda dapat membuktikan fakta tersebut ?

QUESTIONING

Pada System Periodic Unsur, golongan VIIIA dinamakan unsur gas mulia.
Unsur-unsur dalam golongan tersebut umumnya ditemukan di alam dalam
bentuk unsur bebas dan tidak berikatan. Mengapa unsur golongan tersebut
cenderung tidak berikatan ? sedangkan unsur-unsur lain cenderung
membentuk ion sehingga memiliki jumlah electron seperti unsur gas mulia ?
temukan jawabannya dan tulis pada kolom di bawah ini.

1
INQUIRY

A. Terbentuknya Ikatan Kimia


Pada keadaan normal, yaitu pada tekanan dan suhu kamar, atom-
atom unsur umumnya tidak berdiri sendiri. Umumnya atom-atom unsur
berubah bentuk menjadi molekul atau ion, kecuali atom unsur golongan
gas mulia. Mengapa atom-atom unsur berubah bentuk menjadi molekul
atau ion ? mengapa unsur golongan gas mulia tidak berubah bentuk
menjadi molekul atau ion? untuk mengetahui jawabannya, simaklah
materi berikut ini !
1. Konfigurasi Elektron Stabil
Diantara beberapa atom yang ada di alam, atom yang stabil
hanyalah atom dari golongan gas mulia. Konfigurasi dari gas mulia
cenderung membentuk delapan electron pada kulit terluarnya yang
disebut struktur octet atau membentuk dua elekron pada kulit terluarnya
yang disebut struktur duplet. Atom dikatakan stabil apabila telah
memenuhi kaidah octet atau duplet. Untuk mengetahui bahwa suatu atom
telah memenuhi kaidah duplet atau octet, perlu dilakukan penyusunan-
penyusunan electron pada atom tersebut berdasarkan kulitnya.
Penyusunan ini dinamakan konfigurasi electron. Berikut ini adalah
konfigurasi electron dari gas-gas mulia.
Table 1. Struktur Electron Gas Mulia

Sumber : Mai Fitri Yeni – Wordpress.com

2
Berdasarkan konfigurasi electron gas mulia di atas, terlihat bahwa
semua atom gas mulia telah memenuhi aturan duplet atau octet sehingga
atom-atom gas mulia dikatakan stabil.

2. Peranan Elektron dalam Ikatan Kimia


Electron yang berperan dalam ikatan kimia adalah electron valensi.
Unsur dari golongan alkali dan alkali tanah cenderung melepaskan
electron terluarnya untuk mencapai kestabilan sehingga cenderung
membentuk ion positif. Contohnya yaitu atom natrium (Na). atom Na
memiliki 11 elektron sehingga konfigurasi electron atom Na yaitu 1s2 2s2
2s6 3s1. Untuk mencapai kestabilan atom Na cenderung melepas elektron
terluarnya dan membentuk ion Na+ yang konfigurasi elektronnya yaitu 1s2
2s2 2s6.
Unsur dari golongan halogen dan kalkogen mencapai kestabilan
dengan cara menangkap electron sehingga membentuk ion negative.
Unsur-unsur yang demikian disebut unsur elektronegatif. Contoh dari
unsur elektronegatif yaitu atom klor (Cl). Atom Cl memiliki electron yang
berjumlah 17 dengan konfigurasi electron klor yaitu 1s2 2s2 2s6 3s2 3p5.
Atom Cl memiliki electron valensi 7 sehingga untk mencapai kestabian
sesuai dengan kaidah octet, atom Cl harus menangkap satu elekron. Saat
atom Cl menngkap satu electron, maka atom Cl berubah menjadi ion Cl-
dengan konfigurasi electron 1s2 2s2 2s6 3s2 3p6.
Ketika atom Na direaksikan dengan atom Cl untuk membentuk
molekul NaCl, 1 elektron valensi dari atom Na akan bergabung dengan 7
elektron valensi pada atom Cl. Reaksinya adalah sebagai berikut.

3
Gambar 1. Ikatan antara atom Na dan Cl
Sumber : materi.co.id
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, ada
dua cara agar suatu atom dapat mencapai kestabilan seperti gas mulia,
yaitu :
✓ Melakukan perpindahan electron atau biasa disebut serah terima
electron. Pada cara ini, atom yang satu melepas electron dan
membentuk ion positif. Sedangkan electron yang lain akan
mengikat electron yang dilepaskan atom pasangannya dan
membentuk ion negative. Ikatan antara dua ion yaitu ion positif dan
negative seperti pada NaCl dinamakan ikatan ionic.
✓ Menggunakan pasangan electron bersama-sama. Pada cara ini,
kestabilan atom yang bergabung diperoleh dengan cara
menggunakan pasangan atom bersama. Ikatan atom yang mencapai
kestabilan menggunakan pasangan electron bersama disebut ikatan
kovalen.

4
Gillber N. Lewis memperkenalkan system penulisan ikatan kimia
menggunakan lambang untuk menyatakan konfigurasi electron kulit terluar
dari atom-atom yang berikatan. System penulisan ini dikenal dengan lambang
lewis. Lambang lewis dinyatakan dengan menuliskan lambang atom dikelilingi
oleh sejumlah titik atau garis untuk menyatakan suatu electron valensi.
Penulisan electron valensi suatu atom menggunakan lambang lewis
disebut rumus lewis. Berikut ini adalah Langkah-langkah untuk membuat
rumus lewis.
A. Membuat konfigurasi electron
B. Menentukan jumlah electron valensi
C. Menggambarkan electron valensi sebagai titik atau garis hitam di sekeliling
lambang unsur.
Berikut ini adalah contoh penulisan lambang lewis.

Gambar 2. Contoh penulisan lambang lewis


Sumber : liachemist1.blogspot.com

5
LEARNING COMMUNITY

PRAKTIKUM

KESTABILAN UNSUR
TUJUAN PRAKTIKUM :
Menyelidiki kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara
berikatan dengan unsur lain.
LANDASAN TEORI :
Segala sesuatu di alam ini selalu membentuk suatu kestabilan. Begitu pula halnya dengan
senyawa kimia. Senyawa kimia tersusun atas molekul atau atom. Atom-atom akan saling
bergabung membentuk suatu ikatan kimia untuk mencapai kestabilan, yaitu sesuai dengan
aturan octet dan duplet.
ALAT DAN BAHAN :
1. Tabel periodic unsur
LANGKAH KERJA :
1. Carilah konfigurasi elektron unsur-unsur berikut: Na, Mg, Al, O, Cl, S, He, dan Ne,
kemudian tentukan elektron valensinya.
2. Catatlah hasil penyelidikan Anda dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron Valensi
Elektron
Na
Mg
Al
O
Cl
S
He
Ne

ANALISIS DATA
1. Manakah di antara unsur-unsur tersebut yang termasuk unsur gas mulia?
2. Bagaimanakah cara menggambarkan susunan elektron valensi?
3. Unsur-unsur manakah yang belum stabil?
4. Unsur-unsur manakah yang telah stabil?
5. Bagaimanakah cara unsur-unsur mencapai kestabilan?

6
Diskusikanlah hasil yang Anda peroleh dengan teman Anda dan tulis disini !

CONSTRUKTIVISM

Setelah melakukan percobaan diatas, kerjakanlah soal di bawah ini !


1. Mengapa unsur golongan gas mulia bersifat stabil ?
2. Mengapa unsur logam cenderung melepaskan elektron?
3. Mengapa unsur nonlogam cenderung menerima elektron?
4. Gambarkanlah susunan elektron valensi unsur-unsur berikut:
a. Ba
b. Li
c. Br
d. O
e. Ar

Lembar Jawaban :

7
REFLECTION

RANGKUMAN
1. Pada keadaan normal, yaitu pada tekanan dan suhu kamar,
atom-atom unsur umumnya berubah bentuk menjadi
molekul atau ion (kecuali atom unsur golongan gas mulia)
agar mereka menjadi lebih stabil.
2. Semua atom gas mulia telah memenuhi aturan duplet atau
octet sehingga atom-atom gas mulia dapat dikatakan stabil.
3. ada dua cara agar suatu atom dapat mencapai kestabilan
seperti gas mulia, yaitu dengan melakukan perpindahan
electron (serah terima electron) atau dengan menggunakan
pasangan electron bersama-sama.

8
AUTHENTIC ASSESSMENT

LATIHAN KEGIATAN 1

A. PILIHLAH JAWABAN YANG TEPAT !


1. Unsur gas mulia bersifat stabil karena memiliki electron valensi sebanyak
……..
a. 1 atau 6
b. 1 atau 8
c. 2 atau 6
d. 2 atau 8
e. 2 atau 10
2. Di antara unsur dengan konfigurasi electron berikut yang paling sukar
berikatan dengan unsur lain adalah …….
a. 1s2
b. 1s2 2s2 2p5
c. 1s2 2s1
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
3. Unsur 20Ca dapat mencapai kestabilan dengan cara …….
a. Melepas 1 elektron
b. Melepas 2 elektron
c. Melepas 3 elektron
d. Menangkap 1 elektron
e. Menangkap 2 elektron
4. Atom berikut ini yang mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah
duplet adalah ……..
a. Klor

9
b. Litium
c. Natrium
d. Aluminium
e. Magnesium
5. Unsur 16S jika membentuk ion akan memiliki jumlah electron seperti
unsur ……..
a. 10Ne

b. 17Cl

c. 18Ar

d. 19K

e. 20Ca

B. Kerjakan soal-soal berikut !


1. Mengapa unsur-unsur golongan gas mulia disebut unsur paling stabil ?
2. Tuliskan ion-ion yang dapat terbentuk dari unsur-unsur berikut untuk
mencapai kestabilan seperti unsur gas mulia !
a. 3V

b. 15W

c. 34X

3. Apa yang mempengaruhi terjadinya pembentukan ion positif dan ion


negative !
4. Adakah hubungan antara jenis unsur dan elektron valensi?
5. Bagaimanakah cara unsur-unsur mencapai kestabilan?

sep kestabilan atom, baik

10
SEKILAS INFO

Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron yang bergerak pada


lintasan tertentu. Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada masing-masing
orbidnya yang dikenal sebagai kulit elektron. Jumlah kulit elektron pada tabel
periodik unsur sesuai dengan nomor periode unsur atom tersebut, sedangkan
jumlah seluruh elektron sama dengan nomor atomnya. Di dalam Al-Quran
secara tersirat Allah telah memaparkan tentang konfigurasi elaktron, yaitu
surah Yaasin ayat 40:

Ayat di atas menjelaskan bahwa segalanya sudah diatur oleh Allah SWT. Hal ini
juga sama seperti sebuah atom dan pergerakannya yang sama dengan
pergerakan galaksi. Seperti yang telah di bahas di atas bahwa elektron terus
berputar mengelilingi inti atom karena muatan listrik yang dimilikinya. Semua
elektron mempunyai muatan negatif dan smua neutron mempunyai muatan
positif. Dimana muatan positif dari inti menarik elektron , sehingga elektron
tidak pernah meninggalkan inti, meskipun ada gaya sentrifugal yang menarik
elektron menjauh dari inti yang terjadi akibat kecepatan elektron.

11
membuktikan firman A
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Macam-Macam Ikatan Kimia

MODELLING

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan peserta didik mampu:
1. Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat sehingga siswa mampu meran-
cang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa
ion atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika.

Sumber : BeritaSatu.com
Bagaimana ikan cakalang seperti gambar di atas dapat sampai di Jepang
tetap dalam keadaan utuh dan segar ? Ikan cakalang akan tetap utuh dan segar
ketika diekspor ke berbagai negara, termasuk Jepang jika dalam keadaan beku.
Pembekuan dalam ruang penyimpanan biasanya menggunakan es kering atau

12
dry ice. Es kering dipilih sebagai pendingin karena lebih baik dibandingkan es
batu. Es batu hanya mampu menurunkan suhu ruangan hingga sekitar -3˚C,
sedangkan es kering mampu menurunkan suhu ruangan hingga -78˚C.
Akibatnya, ruangan penyimpanan akan lebih efektif bertahan dalam keadaan
dingin jika menggunakan es kering.
Es kering merupakan padatan karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida
merupakan senyawa yang memiliki ikatan kovalen. Mengapa ikatan kimia
dalam karbon dioksida dinamakan ikatan kovalen ?

QUESTIONING

Selain es kering adakah senyawa lain yang memiliki jenis ikatan kovalen ?
temukan jawabannya dan tulis pada kolom di bawah ini.

INQUIRY

A. Macam-Macam Ikatan Kimia


Atom-atom di alam yang konfigurasinya belum memenuhi aturan octet
ataupun duplet, selalu berusaha mencapai kestabilan dengan cara berikatan
dengan atom lain. Pembentukan ikatan kimia pada atom bertujuan untuk
mencapai kestabilan atom tersebut. Atom yang stabil akan bertahan lama di
alam. Oleh karena itu, suatu atom akan selalu berusaha agar dapat mencapai
kestabilan dengan membentuk molekul atau ion.
1. Ikatan Ion

13
Ikatan ion sering disebut ikatan elektrovalen. Ikatan ini terbentuk
ion positif dan ion negative. Ion positif terbentuk karena atom
melepaskan electron, sedangkan ion negative terbentuk karena atom
menangkap electron. Ikatan ion terbentuk antara ion logam dan ion
nonlogam. Pada senyawa NaCl, ion Na+ merupakan ion logam, sedangkan
ion Cl- merupakan ion nonlogam. Oleh karena itu, senyawa NaCl
merupakan senyawa ionic karena terbentuk dari ikatan ion.
Pelepasan electron dan penangkapan electron ini berhubungan
dengan energi ionisasi dan afinitas electron. Energi ionisasi adalah energi
yang diperlukan untuk melepas satu electron terluar dari kulitnya,
sedangkan afinitas electron adalah kemampuan satu electron untuk
menangkap satu electron pada kulit terluarnya. Jadi, semakin tinggi harga
ionisasi suatu atom, maka atom tersebut akan lebih sulit melepas electron
terluarnya sehingga atom cenderung menarik electron. Akibatnya, atom
ini mudah membentuk ion negative dan begitupula sebaliknya.
Contoh kalium klorida (HCl). Kalium memiliki nomor atom 19,
sedangkan klor memiliki nomor atom 17. Dengan demikian, dapat
disusun konfigurasi electron K dan Cl sebagai berikut.
19K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 → cenderung melepas 1e- → K+
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → cenderung menarik 1e- → Cl-
Saat keduanya bereaksi akan menjadi :
K → K+ + 1e-
Cl + 1e- → Cl-
K + Cl → KCl
Contoh lain yaitu ikatan yang terjadi antara atom Na dan atom O.
Na memiliki nomor atom 11, sedangkan atom O memiliki nomor atom 8
sehingga konfigurasinya sebagai berikut.
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1 → cenderung melepas 1e- → Na+
8O = 1s2 2s2 2p4 → cenderung menarik 2e- → O2-

14
Saat keduanya bereaksi maka akan menjadi:
2Na → 2Na+ + 2e-
O + 2e- → O2-
2Na + O → Na2O
Atom-atom yang bergabung dengan ikatan ion disebut senyawa ion.
Beberapa sifat senyawa ion sebagai berikut.
a. Mudah larut dalam air.
b. Dalam bentuk larutan dan leburannya dapat menghantarkan arus listrik,
tetapi dalam bentuk padatannya tidak dapat menghantarkan arus listrik.
c. Umumnya berbentuk kristal yang besar, permukaannya keras dan sukar
digores.
d. Titik leleh dan titik leburnya tinggi.
e. Larut dalam pelarut polar (contoh air) dan tidak larut dalam pelarut
nonpolar (contoh kloroform, CHCl3)

2. Ikatan Kovalen
Rumus molekul air adalah H2O. Atom H memiliki nomor atom 1,
sedangkan atom O memiliki nomor atom 8. Konfigurasi atom H adalah
1s1, sedangkan konfigurasi electron untuk atom O adalah 1s2 2s2 2p4.
Dengan demikian, untuk tetap dapat memenuhi aturan duplet maupun
aturan octet, maka atom H dan atom O harus menggunakan pasangan
electron secara bersama, tanpa ada yang melepaskan maupun yang
mengikat electron. Ikatan seperti ini disebut sebagai ikatan kovalen. Jadi,
ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antaratom yang bergabung
membentuk senyawa dengan cara memakai pasangan electron bersama.
Ikatan kovalen terbentuk karena tidak dimungkinkannya terjadi serah
terima electron.
Ikatan yang terjadi pada molekul air dapat digambarkan dengan
rumus lewis berikut.

15
1H : 1s1
8O : 1s2 2s2 2p4

Gambar 3. Ikatan kovalen pada H2O


Perhatikan juga contoh ikatan pada reaksi pembentukan HCl berikut.
1H : 1s1
17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Gambar 4. Ikatan kovalen pada HCl


Untuk memperoleh susunan konfigurasi electron seperti yang memenuhi
aturan octet, antara atom H dan atom Cl saling menggunakan electron
valensinya, untuk dapat dipakai bersama sehingga terbentuklah ikatan
kovalen pada HCl.
Ikatan kovalen dibedakan menjadi lima macam sebagai berikut.
a. Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan yang hanya melibatkan
sepasang elektron untuk digunakan bersama. Berarti, masing-masing
atom hanya saling memberikan satu elektron untuk dapat digunakan
bersama. Ikatan ini digambarkan dengan sepasang electron atau sebuah
garis lurus. Contoh ikatan rangkap tunggal yaitu ikatan pada molekul
unsur H2.

16
b. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan yang masing-masing
atomnya memberikan sumbangan dua elektron valensi untuk
membentuk dua pasang elektron ikatan. Hal itulah yang membuatnya
menjadi ikatan rangkap dua. Ikatan ini digambarkan dengan dua pasang
electron atau dua buah garis lurus. Contohnya adalah O2 dan CO2.
c. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga merupakan ikatan yang terjadi antara
dua atom yang melibatkan enam elektron ikatan dalam satu ikatan
kovalen. Ikatan ini digambarkan dengan dua pasang electron atau dua
buah garis lurus. Contohnya adalah molekul N2 dan asetilena.
d. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi merupakan jenis ikatan kovalen yang
dibedakan berdasarkan sumber elektron yang akan dipakai bersama.
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terjadi kalau hanya ada satu
atom saja yang menyumbangkan pasangan elektron. Jadi, atom
pasangannya tidak bisa menyumbangkan elektron. Ikatan ini hanya akan
terjadi antar unsur-unsur non logam. Contohnya adalah molekul HNO3,
SO3, NH4Cl, dan H2SO4.

Gambar 5. Contoh ikatan kovalen koordinasi


Di alam ini terdapat senyawa yang menyimpang terhadap kaidah octet
dan duplet. Penyimpangan ini terjadi karena 3 hal, yaitu senyawa tidak
mencapai aturan octet, senyawa mempunyai jumlah electron ganjil, dan
senyawa mempunyai octet yang berkembang. Senyawa yang tidak mencapai

17
octet, dimiliki oleh senyawa-senyawa yang electron valensinya kurang dari 4,
misalnya BeCl2, BCl3, dan AlBr3.

Gambar 6. Contoh senyawa yang menyimpang dari kaidah octet


Senyawa yang memiliki jumlah electron valensi ganjil tidak mungkin akan
memenuhi aturan octet, missal NO2. Elektron valensi N=5, O=6 sehingga
jumlah electron valensi pada NO2 adalah 5+6+6=17. Rumus struktur lewis NO2
yang mungkin sebagai berikut.

Gambar 7. Struktur lewis NO2


Senyawa yang mempunyai octet berkembang adalah senyawa yang
electron atom pusatnya lebih dari 8. Senyawa ini umumnya berasal dari unsur-
unsur periode 3. Contohnya yaitu PCl5, SF6, dan ClF3.

Gambar 8. Contoh senyawa yang mempunyai octet berkembang


Berikut ini langkah-langkah menggambar rumus molekul senyawa
menggunakan rumus lewis :
1) Gambarkan kerangka molekul senyawa yang diinginkan.
2) Tentukan jumlah electron valensi dari setiap atom dalam molekul.

18
3) Setiap ikatan diisi oleh sepasang electron.
4) Electron yang tersisa digunakan untuk membuat atom disekitar atom
pusat mencapai susunan octet.
5) Jika masih ada sisa electron dari atom-atom sekitar atom pusat setelah
mencapai octet, tambahkan sisa electron tersebut pada atom pusat.
6) Jika atom pusat belum mencapai octet, Tarik pasangan electron bebas
dari atom-atom di sekitar atom pusat ke atom pusat. Pasangan electron
ini digunakan atom pusat membentuk ikatan rangkap.

e. Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar


Ikatan kovalen polar terjadi apabila pasangan elektron yang digunakan
bersama mengutub pada salah satu atom atau gugus atom. Apa sebabnya
elektron tersebut mengutub? hal ini karena terjadi perbedaan
elektronegativitas (kecenderungan suatu atom menarik elektron) yang
cukup besar antara atom-atom yang berikatan. Karena elektron mengutub
maka terbentuklah momen dipol ada sisi yang positif dan ada bagian lain
yang negatif. Pada ikatan kovalen polar, pasangan elektron akan cenderung
mendekati atom yang memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi. Sifat
keelektronegatifan suatu unsur akan semakin besar dalam satu periode dari
kiri ke kanan dan semakin kecil dalam satu golongan dari atas ke bawah.
Contoh ikatan kovalen polar asam klorida (HCl). Atom h memiliki
kelektronegatifan H = 2,1 sedangkan Klorin memiliki keelektronegatifan Cl
= 3,0. Ini akan menyebabkan pasangan elektron lebih dekat ke arah atom Cl
sehingga Cl cenderung negatif dan H cenderung positif (terbentuk momen
dipol yang tidak saling meniadakan). Adanya sifat polar ini menyebabkan
senyawa kovalen polar ketika larut dalam air akan mengandung (bukan
terurai) ion-ion membentuk larutan elektrolit lemah yang dapat
menghantarkan listrik.

19
Ikatan kovalen non polar dapat terjadi pada senyawa diatomik, senyawa
yang bentuk molekulnya simetris seperti senyawa metan (CH4) dimana satu
atom diikat oleh beberapa atom sejenis sehingga terjadi keseimbangan
keelektronegtifan dan pasangan elektron tidak mengutub ke satu atom.
Perbedaan ikatan kovalen polar dari senyawa diatomik dan senyawa dengan
struktur simetris adalah keberadaan momen dipol. Pada molekul unsur
diatomik seperti O2, tidak pernah terjadi momen dipol karena
keelektronegatifannya sama. Pada CH4, sebenarnya terjadi momen dipol
(meskipun kecil) antara C-H akan tetapi momen dipol tersebut saling
meniadakan sehingga resultannya = 0.

Sifat-sifat fisis ikatan kovalen


a. Senyawa kovalen ada yang membentuk struktur molekul sederhana
raksasa seperti SiO2. Selain itu ada atom-atom yang membentuk struktur
kovalen raksasa contohnya karbon dalam intan.
b. Titik didih senyawa kovalen bervariasi, ada yang rendah dan sangat tinggi.
Table 2. Titik didih senyawa kovalen
Struktur molekul sederhana Struktur kovalen raksasa
Zat Titik didih ˚C Zat Titik didih ˚C
Metana, CH4 ─ 161 Intan, C 4830
Air, H2O 100 Silikon, Si 2355
Klor, Cl2 -35 Silika, SiO2 2230
c. Metana memiliki fase gas, pada setiap molekulnya terdapat ikatan
kovalen yang relatif kuat. Di antara molekul-molekul CH4 terdapat gaya
antarmolekul yang lemah. Pada saat dipanaskan, masing-masing molekul
CH4 mudah berpisah, sehingga titik didih metana rendah.
d. Pada intan, atom C dengan C lainnya berikatan kovalen sangat kuat,
membentuk struktur raksasa sehingga titik didihnya tinggi. Senyawa
dengan struktur molekul raksasa tidak larut dalam air dan tidak

20
menghantarkan listrik kecuali grafit yaitu karbon pada batu baterai dan
isi pensil.

3. Ikatan Logam
Logam mempunyai beberapa sifat yang unik, antara lain mengkilap,
dapat menghantarkan arus listrik dan kalor dengan baik, mudah ditempa,
ulet dan diulur menjadi kawat. Logam tersusun dalam suatu kisi kristal
yang terdiri dari ion-ion positif logam di dalam lautan elektron. Lautan
elektron tersebut merupakan elektronelektron valensi dari masing-
masing atom yang saling tumpang tindih. Masing-masing elektron valensi
dapat bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada di dalam kristal
tersebut, tidak hanya terpaku pada salah satu inti atom.
Elektron-elektron yang bebas bergerak dari satu inti atom ke inti
atom yang lain disebut elektron terdislokalisasi. Gaya tarikan inti atom-
atom logam dengan lautan elektron mengakibatkan terjadinya ikatan
logam. Adanya elektron yang dapat bergerak bebas dari satu atom ke atom
yang lain menjadikan logam sebagai penghantar listrik dan kalor yang
baik.
Lautan elektron pada kristal logam memegang erat ion-ion positif
pada logam sehingga bila dipukul atau ditempa, logam tidak akan pecah
atau tercerai berai, tetapi akan bergeser. Hal inilah yang menyebabkan
sifat logam yang ulet dan dapat ditempa maupun diulur menjadi kawat.
Berikut ini adalah ciri-ciri ikatan logam :
a. Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang berjejal
rapat satu sama lain.
b. Atom logam mempunyai sedikit electron valensi sehingga sangat mudah
untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
c. Kulit terluar atom logam relative longgar (terdapat banyak tempat
kosong) sehingga electron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.

21
d. Mobilitas electron dalam logam sedemikian bebas sehingga electron
valensi logam mengalami delokalisasi.
e. Electron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan electron
yang menyelimutiion-ion positif logam.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, sifat fisis logam antara lain:
a. Penghantar listrik dan panas yang baik Elektron yang bebas bergerak
pada lautan elektron menyebabkan logam dapat menghantarkan listrik,
sehingga logam banyak digunakan sebagai penghantar listrik dalam
kabel.
b. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi Atom logam dengan
atom logam tersusun rapat membentuk struktur raksasa sehingga logam
mempunyai titik leleh dan kekerasan yang tinggi. Dengan demikian logam
banyak digunakan sebagai penghantar panas.
c. Bersifat keras namun tidak mudah patah. Hal ini menyebabkan logam
mudah dibentuk dengan ditempa dan digunakan untuk perhiasan atau
pajangan dengan bentuk yang indah.

22
LEARNING COMMUNITY

PRAKTIKUM

KEPOLARAN SENYAWA KOVALEN


TUJUAN PRAKTIKUM :
Menyelidiki kepolaran suatu senyawa yang memiliki ikatan kovalen.

LANDASAN TEORI :
Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan dari perbedaan keelektronegatifan atom-atom
yang membentuk suatu senyawa kovalen. Contohnya air dan minyak merupakan suatu
senyawa kovalen yang memiliki kepolaran berbeda. Kemudian bagaimana suatu ikatan
kovalen suatu senyawa dapat memengaruhi kepolaran?

ALAT DAN BAHAN :


1. Tabung reaksi sebanyak 3 buah, diberi nomor (1), (2), dan (3) Tabung reaksi
2. Garam dapur (NaCl)
3. Air
4. Minyak tanah
5. Tetraklorometana (CCl4)

ANALISIS DATA
1. Apakah yang terjadi ketika NaCl dimasukkan ke dalam air? Larutkah NaCl
dalam air?
2. Ketika NaCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang mengandung minyak
tanah, apa yang terjadi? Larutkah NaCl dalam minyak tanah?
3. Apakah yang terjadi ketika air dan CCl4 dicampurkan?

Diskusikanlah hasil yang Anda peroleh dengan teman Anda dan tulis disini !

23
CONSTRUKTIVISM

Setelah melakukan percobaan diatas, kerjakanlah soal di bawah ini !


1. Jelaskan apa yang memengaruhi kepolaran pada senyawa kovalen!
2. Jelaskan perbedaan dari senyawa kovalen polar dan senyawa kovalen
nonpolar !
3. Tuliskanlah contoh-contoh suatu senyawa polar dan senyawa nonpolar !

Lembar Jawaban :

24
REFLECTION

RANGKUMAN
1. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatis antara ion positif dengan ion negatif.
Senyawa ion membentuk kristal yang besar dari
beberapa ion positif dan beberapa ion negatif dengan
struktur tertentu.
2. Sifat senyawa ion antara lain kristalnya keras tetapi
rapuh, mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi,
mudah larut di dalam air, serta dapat menghantarkan
arus listrik.
3. Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terbentuk
akibat kecenderungan atomatom untuk menggunakan
elektron bersama (share elektron) agar memiliki
konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
4. Ikatan kovalen koordinasi adalah Ikatan kovalen yang
pasangan elektron yang digunakan untuk berikatan
hanya berasal dari salah satu atom.
5. Beberapa sifat fisis senyawa kovalen sederhana bersifat
lunak dan tidak rapuh, mempunyai titik didih dan titik
leleh yang rendah, tidak dapat menghantarkan listrik
dan tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik.
6. Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi pada logam
akibat tarik-menarik kation di dalam lautan elektron
yang bertindak sebagai perekat dan menggabungkan
kation-kation.

25
AUTHENTIC ASSESSMENT

LATIHAN KEGIATAN 2

A. PILIHLAH JAWABAN YANG TEPAT !

1. Suatu unsur dengan nomor atom 35 paling mudah membentuk ikatan


ionik dengan unsur yang memiliki nomor atom ……..
a. 19
b. 17
c. 16
d. 20
e. 28
2. Metana adalah gabungan dari atom C dan 4 atom H yang berikatan secara
........
a. Ionik
b. hidrogen
c. Kovalen tunggal
d. Kovalen rangkap 2
e. Kovalen rangkap 3
3. Gas karbon dioksida yang dibutuhkan tumbuhan hijau untuk
berfotosintesis terdiri atas satu atom karbon dan 2 atom oksigen.
Keduanya berikatan secara ........
a. Ionic
b. Logam
c. Kovalen tunggal
d. Kovalen rangkap 2
e. Kovalen rangkap 3
4. Perhatikan struktur Lewis HNO3 berikut.

Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan oleh nomor ........

a. 1

26
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
5. Jika keelektronegatifan Br, H, dan F masing-masing adalah 2,8; 2,1; dan
4,0. Manakah deret senyawa di bawah ini yang tersusun dengan urutan
kepolaran semakin besar ........
a. BrF, HBr, HF
b. HBr, BrF, HF
c. HF, BrF, HBr
d. HBr, HF, BrF
e. HF, HBr, BrF

KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT !


1. Perhatikan data konfigurasi electron berikut !
Atom Konfigurasi elektron
X 2 8 7
Y 2 8 1
Z 1
Dari data konfigurasi elektron tersebut, pasangan atom manakah yang
akan membentuk ikatan ion dan ikatan kovalen? Jelaskan !
2. Sulfur dioksida (SO2 ) merupakan salah satu gas buangan industri yang
dapat menimbulkan hujan asam. Ikatan apakah yang terbentuk dalam
molekul SO2 tersebut?
3. Berdasarkan cara pembentukan ikatan, gas N2 memiliki 5 elektron
valensi. Bagaimanakah proses pembentukan ikatan yang terjadi?
Jelaskan dengan gambar.
4. Salah satu media yang dapat menghantarkan arus listrik adalah larutan
senyawa ionik yang terbentuk dari unsur logam dan unsur nonlogam.
Mengapa dapat terjadi demikian? Tuliskan contoh senyawa yang
terbentuk dari ikatan ionik.
5. Apakah air (H2 O) dapat bercampur dengan karbon tetraklorida (CCl4 )?
Jelaskan.

27
SEKILAS INFO

Hampir semua materi yang kita temui di dunia ini, terdiri dari senyawa. Jika
kita amati dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari air yang kita minum,
makanan yang kita makan, pakaian yang kita pakai, rumah yang kita tinggali,
dan lain sebagainya kebanyakan terdiri dari senyawa. Senyawa dapat terbentuk
karena adanya ikatan antara atom-atom penyusun unsur melalui ikatan
kimia. Bila terjadi kerusakan pada atom-atom penyusun senyawa tersebut,
maka rusaklah semua kejadian penciptaan. Tetapi Allah, SWT. Maha Kuasa
memelihara itu semua. Di dalam atom sendiri, yang tersusun oleh partikel
subatomik tergambar jelas ke-Maha Kuasaan dan Kasih Sayang Allah, SWT.
Karena itu kita patut bersyukur terhadap semua yang Allah, SWT. berikan
kepada kita semua. Salah satu wujud rasa syukur tersebut dengan memberikan
sebagian nikmat itu kepada sesama. Seperti yang terdapat pada ayat berikut ini.
QS. Al-Baqarah: 267

28
LATIHAN SOAL

1. Menurut analisis Anda, pernyataan berikut yang menyimpang dari fakta


tentang unsur 11Na jika berikatan dengan unsur 17Cl dalam membentuk
senyawa NaCl adalah …
A. Melepas satu elektron valensi
B. Memiliki muatan +1
C. Ionnya memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s1
D. Mengikuti aturan oktet
E. Membentuk ion Na+

2. Unsur M dan N memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut:


M : [Ar] 4s2
N : [Ne] 3s2 3p5
Apabila M dan N berikatan, rumus senyawa yang terbentuk
adalah ....
A. MN
B. MN2
C. MN3
D. M2N
E. M3N

3. Sebuah atom netral X mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:


1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Jika unsur tersebut membentuk senyawa hidrida, maka jenis ikatan dan
rumus senyawa yang terbentuk adalah …
A. Ion dengan rumus HX
B. Ion, dengan rumus HX2
C. Kovalen dengan rumus HX
D. Kovalen dengan rumus HX2
E. Kovalen dengan rumus H2X

4. Senyawa berikut ini yang berikatan kovalen adalah….


A. CH4
B. KCl
C. CaCl2
D. NaBr

29
E. MgBr2

5. Perhatikan rumus lewis asam fosfat H3PO4 sebagai berikut:

6. Menurut analisis kalian jumlah dan jenis ikatan kimia yang


terdapat di dalam senyawa H3PO4 adalah ....
A. 5 ikatan kovalen rangkap 1, 1 ikatan kovalen rangkap 2,
dan 1 ikatan kovalen koordinasi
B. 6 ikatan kovalen rangkap 1, 1 ikatan kovalen rangkap 2,
dan 1 ikatan kovalen koordinasi
C. 6 ikatan kovalen rangkap 1, 2 ikatan kovalen rangkap 2,
dan 2 ikatan kovalen koordinasi
D. 6 ikatan kovalen rangkap 1, 1 ikatan kovalen koordinasi
E. 6 ikatan kovalen rangkap 2, 1 ikatan kovalen koordinasi

7. Pada senyawa NH4Cl terdapat ikatan ….


A. Kovalen dan ion
B. Kovalen dan kovalen koordinasi
C. Ion dan kovalen koordinasi
D. Ion dan logam
E. Kovalen, kovalen koordinasi dan ion

8. Ikatan ion terdapat pada pasangan senyawa


A. NaCl dan HCl
B. HCl dan NH3
C. NH3 dan SO3
D. SO3 dan KOH
E. KOH dan NaCl

9. Molekul senyawa berikut yang bukan merupakan senyawa kovalen polar


adalah
A. HCl
B. H2O

30
C. NH3
D. CHCl3
E. Cl2

10. Unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIIA akan berikatan ion
dengan unsure-unsur yang terletak pada
A. Golongan IA dan IIA
B. Golongan IA dan IVA
C. Golongan IIA dan IVA
D. Golongan IVA dan VA
E. Golongan VA dan VIA

31
GLOSARIUM

Aturan oktet Kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki


konfigurasi elektron pada kulit terluar
sebanyak 8 elektron seperti gas mulia Ne, Ar,
Kr, Xe, Rn.
Aturan Duplet Kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki
konfigurasi elektron pada kulit terluar
sebanyak 2 elektron seperti gas mulia He
Struktur Lewis Suatu cara yang diusulkan G.N. Lewis untuk
menggambarkan elektron valensi dari atom-
atom dengan titik-titik. Simbol Lewis adalah
suatu atom atau ion terdiri dari lambang kimia
yang dikelilingi oleh titik elektron
Ikatan ion Disebut juga ikatan elektrovalen, adalahikatan
yang terjadi antara umumnya ion positip (+)
atom unsur logam dan ion negatip (-) atom
unsur non logam melalui gaya elektrostatik .
Ikatan kovalen tunggal Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 1
pasangan elektron (2 elektron) oleh dua atom
yang saling berikatan.
Ikatan kovalen rangkap Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan
bersama 2 pasangan elektron (4 elektron) oleh
dua atom yang saling berikatan.
Ikatan kovalen koordinasi Ikatan kovalen yang pasangan elektron yang
digunakan untuk berikatannya hanya berasal
dari salah satu atom

32
Ikatan logam Tarik-menarik dari kation di dalam lautan
elektron yang bertindak sebagai perekat dan
menggabungkan kation-kation

33
DAFTAR PUSTAKA

Erna Tri dkk. 2016. Buku PR Kimia Peminatan Matematika dan


Ilmu- ilmu Alam. Intan Pariwara.
Sudarmo, Unggul. 2016. Kimia untuk SMA kelas X. Surakarta:
Erlangga.
Setiyana. 2020. Modul Kimia Kelas X MIPA KD 3.5. Direktorat
SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Rahayu, Iman. 2009. Praktis Belajar Kimia 1 : Untuk Kelas X Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional Tahun 2009.

34
BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Kholifatun Nisa’, yang


merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Lahir di Blitar pada tanggal 2 Juni 2000. Saat ini
penulis sedang menempuh Pendidikan Strata 1
di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
sebagai Mahasiswa Jurusan Tadris Kimia
semester 6. Riwayat Pendidikan penulis yang
lain yaitu, TK Dharma Wanita tahun lulus 2007,
SDN Ploso 01 tahun lulus 2013, kemudian di
MTsN 08 Blitar lulus tahun 2016 dan
melanjutkan di MA Ma’arif NU Kota Blitar lulus
tahun 2019.

35

Anda mungkin juga menyukai