Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DARING

Nama Sekolah : SMA Bina Insan Mandiri

Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Ikatan Kimia ( Ikatan Kovalen


Koordinasi)

Kelas/ : XI/ Gasal Alokasi Waktu/pertemuan : 2 JP/ 1 pertemuan


Semester

A. Kompetensi Dasar B. Tujuan Pembelajaran


3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali
ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat. informasi dari berbagai sumber belajar, dan mengolah informasi.
Diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, dapat
menganalisis proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi, serta
dapat mempresentasikan dan mengomunikasikan data hasil
penelusuran informasi tentang ikatan kovalen koordinasi dengan
mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif (kemandirian),
kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .
C. Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan/Model/Metode: Saintifik/ Discovery Learning/ Blended Learning Alat/Bahan: Laptop/Hp
Media/platform: Zoom/ Google classroom
Sumber Belajar: Video Ikatan Kovalen Koordinasi, Modul Ikatan Kovalen Koordinasi, PPt Ikatan
Kovalen Koordinasi
LANGKAH LANGKAH MODEL DISCOVERY LEARNING
PEMBELAJARAN
Pendahuluan  Guru melakukan pembukaan dengan salam dan doa bersama-sama siswa untuk memulai pembelajaran. (Budaya S
(10 Menit) Religius). Guru memberikan informasi materi yang akan dibahas melalui zoom serta menjelaskan manfaat mempela
 Persiapan pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan m
 Appersepsi yang akan diajarkan kepada siswa dan mengkaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya.
 Motivasi
Kegiatan Inti (50  Stimulasi (sinkron)
Menit) Sintak Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Peser
Sintak didik diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi ikatan kovalen koordinasi. Peserta didik mengamati tayangan
Pembelajaran materi terkait ikatan kovalen koordinasi yang ditampilkan oleh guru. (CrItical thinking, literasi)
 Problem Statement
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimula
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan m
ikatan kovalen koordinasi. Guru mengajukan berbagai pertanyaan terkait tayangan yang telah ditampilkan berk
dengan materi ikatan kovalen koordinasi (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs).
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang ikatan kovalen koordinasi melalui berbagai sumber seperti buku teks
kimia dan link sumber belajar berikut :
http://gg.gg/jof00https://youtu.be/VD2g5uul4J4
berdiskusi dalam kelompok (via Microsoft Teams/Google Meet/Zoom/Webex/Group WA) mengenai ikatan kovalen
koordinasi (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Pengolahan Data
Peserta didik menyimpulkan tentang ikatan kovalen koordinasi (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kre
HOTs)
 Komunikasi :
Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi terkait tentang ikatan koordinasi via Microsoft Teams/Google
Meet/Zoom/Webex/Group WA. (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
 Generalisasi
Peserta didik menyimpulkan mengenai ikatan kovalen koordinasi.
Penutup (10  Mereview pembelajaran, dan menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari serta manfaatnya di masyarakat via
Menit) Microsoft Teams/Google Meet/Zoom/Webex/Group WA.
 Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian indikator.
 Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan
dibahas dipertemuan berikutnya.
 Berdoa dan memberi salam
Penilaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentasi

Mengetahui, Nganjuk, 22 Juli 2020


Kepala SMA Bina Insan Mandiri Guru Mata Pelajaran Kimia

Wijaya Kurnia Santoso, S.Pd. Silviana, S.Si, M.Si


Lampiran:
1. Bahan Ajar:

Kelas X
BAB III : IKATAN KIMIA

A. Pengertian Ikatan Kimia Menurut Para Ahli


 dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika dan
Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000) Ikatan Kimia Adalah
gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap senyawa.

 Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom sehingga atom-atom tersebut tetap
berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. Gagasan tentang pembentukan
ikatan kimia dikemukakan oleh Lewis dan Langmuir (Amerika) serta Kossel (Jerman). Dalam
pembentukan ikatan kimia, golongan gas mulia (VIII A) sangat sulit membentuk ikatan
kimia.

 Diduga bila gas mulia bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan dalam
konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain. (Elida, 1996). 
Menurut Elida (1996) mengatatakan bahwa, berdasarkan gagasan tersebut, kemudian
dikembangkan suatu teori yang disebut Teori Lewis :

1. Pembentukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara :


2. Karena adanya satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain sedemikian rupa
sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya saling tarik-menarik karena
muatannya berlawanan, membentuk ikatan ion.
3. Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan.
Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen.
4. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung sedemikian
rupa sehingga setiap atom yang diberikan mempunyai suatu konfigurasi elektron mantap,
yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi.

Melalui ikatan kimia unsur-unsur kemudian membentuk molekul ataupun benda-benda yang
selanjutnya menyusun dan menjadi bagian dari alam semesta. Ikatan kimia dapat terjadi
karena adanya interaksi elektronik, dalam berbagai wujud dan mekanisme. Sebuhungan
dengan itu maka dikenal beberapa jenis ikatan kimia antara lain (Hanapi, dkk., 2013) :

Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini
selalu disertai dengan pelepasan energi, sedangkan gaya yang menahan atom-atom dalam
molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karena
unsur-unsur ingin memiliki struktur elektron stabil. Struktur elektron stabil yang dimaksud
yaitu struktur elektron gas mulia.
Tabel struktur elektron gas mulia

Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P

1 He 2 2

2 Ne 10 2 8

3 Ar 18 2 8 8

4 Kr 36 2 8 18 8

5 Xe 54 2 8 18 18 8

6 Rn 86 2 8 18 32 18 8

Tahun 1916 G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia dengan
konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai 2 elektron valensi; unsur-unsur gas mulia
mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom atom unsur cenderung
mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Jika atom berusaha memiliki 8 elektron
valensi, atom disebut mengikuti aturan oktet.

Unsur-unsur dengan nomor atom kecil (seperti H dan Li) berusaha mempunyai electron
valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet. Cara yang diambil unsur supaya dapat
mengikuti gas mulia, yaitu:

1. melepas atau menerima elektron;


2. pemakaian bersama pasangan elektron.

Jadi kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron seperti gas
mulia atau 8 elektron pada kulit terluar disebut ”kaidah oktet”. Sementara itu atom-atom
yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki konfigurasi electron seperti gas helium
disebut ”kaidah duplet”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau
gabungan ion dalam setiap senyawa disebut ikatan kimia. Konsep ini pertama kali
dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika dan
Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000). Konsep tersebut
adalah:

1. Kenyataan bahwa gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk senyawa
merupakan bukti bahwa gas-gas mulia memiliki susunan elektron yang
2. Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang stabil seperti
gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap
3. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan cara berikatan
dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron, 3menangkap elektron, maupun
pemakaian elektron secara bersama-sama.

Contoh gambar ikatan-ikatan kimia


Contoh model titik Lewis yang menggambarkan ikatan kimia anatara karbon C, hidrogen H,
dan oksigen O. Penggambaran titik lewis adalah salah satu dari usaha awal kimiawan dalam
menjelaskan ikatan kimia dan masih digunakan secara luas sampai sekarang.
B. Jenis Ikatan KIMIA

1. Ikatan Primer

Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan
primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

Pengertian Ikatan Ionik Menurut Ahli (James E. Brady, 1990)

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain
(James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan electron (logam)
dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan
elektron berubah menjadi ion positif.

Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif.
Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang
disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa
ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam.

Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl. Natirum (Na)


dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga
konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai
konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya
menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu
elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.

Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin
akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif
selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar
daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi
bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl–). Kemudian terjadi gaya
elektrostatik antara Na+ dan Cl– sehingga membentuk ikatan ionik.

Ikatan ion terbentuk antara:

1. ion positif dengan ion negatif,


2. atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron besar
(Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA, VIIA),
3. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai
keelectronegatifan besar

Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.

1. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya terikat kuat
pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.
2. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
3. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores.
4. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
5. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.

Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antar ion yang bermuatan positif dan ion
yang bermuatan negative.

Menurut Wibowo (2013) ada beberapa yang perlu diperhatikan, biasanya terjadi kesalahan
konsep dalam materi ikatan kimia ini, seperti contoh sebagai berikut :

1. Ikatan ionik hanya dapat terjadi antara kation dan anion sederhana,
2. Senyawa ionik hanya dapat terbentuk secara langsung dari ion-ion, dll

Pada formula atau rumus ionik. Senyawa ion itu tidak ada sebagai molekul, sehinga kita tidak
dapat mengetahui tentang rumus molekul dari senyawa ion. Sebagai gantinya, rumus ionik
suatu senyawa ialah rumus empiris senyawa tersebut. Seperti contoh, natrium klorida
rumusnya NaCl.

Menurut Saunders (2007) ada beberapa jumlah yang sama dengan ion tersebut dalam kisi
ioniknya, seperti contoh :

1. Magnesium Oksida berisi Mg2+ dan O2- ion, dan rumusnya itu MgO
2. Kalsium Klorida berisi Ca2+ dan cl2- ion, dan rumusnya itu CaCl2
3. Alumunium Oksida berisi Al3+ dan O2- ion, dan rumusnya itu Al2O3

Contoh ikatan kimia dalam kehidupan sehari-hari :

contohnya adalah air.  Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan. Sebagian besar
kebutuhan pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting untuk menjaga
DNA dari kerusakan, mengantarkan nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan menjaga
keseimbangan suhu tubuh. Kita mengetahui air memiliki rumus senyawa H2O. Air tersusun
dari unsur-unsur hidrogen dan oksigen.

Tanpa kita sadari bahwa kita sedang berhadapan dengan contoh aplikasi dari unsur-unsur
yang berikatan, yang kemudian membentuk senyawa. Mungkin hal-hal yang sepatutnya kita
kritisi adalah bagaimana unsur-unsur tersebut dapat berikatan dan kemudian membentuk
senyawa. Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari senyawa
kimia. Dan istilah organk seolah-olah berhubungan dengan kata organisme atau jasad hidup.
Organik merupakan zat yang berasal dari makluk hidup (hewan/tumbuhan-tumbuhan) seperti
minyak dan batu bara. Pada dasarnya kimia organik melibatkan zat-zat yang diperoleh dari
jasad hidup.

Ikatan Kovalen  (James E. Brady, 1990)

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua
atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).

Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan electron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut
pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur
nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh:
H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa
kovalen.

Contoh Gambar Ikatan Kovalen

Rumus Kimia Senyawa Kovalen

Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul dari senyawa
yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang dipasangkan harus disamakan.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa
senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet.

Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H
memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah
oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga
rumus molekul senyawa adalah H2O.
pasangan elektron yang berikatan

Ikatan kovalen terdiri dari :

 Ikatan Kovalen Nonpolar

Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah atom-
atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang
mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau
mempunyai bentuk molekul simetri. Titik muatan negative electron persekutuan berhimpit,
sehingga pada molekul pembentuknya tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain
bahwa elektron persekutuan mendapat gaya tarik yang sama.

Ikatan kovalen nonpolar terdiri dari:

 Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.

Contoh: H2, H2O (konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6).

Contoh pembentukan ikatan pada molekul H2O di bawah ini:


Ikatan kovalen tunggal

 Ikatan kovalen rangkap dua

Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.

Contoh: O2, CO2 (konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4).

Berikut ini pembentukan ikatan angkap 2 pada molekul CO2.

Ikatan kovalen rangkap dua

 Ikatan kovalen rangkap tiga

Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.

Contoh: N2 (Konfigurasi elektron N = 2, 5).


Berikut ini pembentukan ikatan rangkap 3 pada molekul N2

Ikatan kovalen rangkap tiga

 Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah satu
atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan
suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda
keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen
dipol. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda disebut ikatan kovalen
polar. Ikatan kovalen polar dapat juga terjadi antara dua atom yang sama tetapi memiliki
keelektronegatifan yang berbeda.

Contoh ikatan kovalen polar:  HF

Contoh ikatan kovalen polar HF


Dlm senyawa HF ini, F mempunyai keelektronegatifan yang tinggi jika dibandingkan H..
sehingga pasangan elektron lebih tertarik kearah F, akibatnya akan terbentuk dipol-dipol atau
terjadi pengkutuban (terbentuknya kutub antara H dan F).

 Ikatan Kovalen Koordinas

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan electron yang dipakai
bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak
menyumbangkan elektron.Jadi disini terdapat satu atom pemberi pasangan electron bebas,
sedangkan atom lain sebagai penerimanya. Ikatan kovalen koordinasi kadang-kadang
dinyatakan dengan tanda panah (→) yg menunjukan arah donasi pasangan elektron.

Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi:  BF3NH3

5B = 1s2 2s2 2p1

9F = 1s2 2s2 2p5

7N = 1s2 2s2 2p3

Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi BF3NH3

Sifat-sifat Senyawa Kovalen :

1. Titik didih

Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu
200 0C). Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang
mengikat antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan
gaya yang mengikat antar molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang
menyebabkan air dalam fasa (bentuk) cair akan mudah berubah menjadi uap air bila
dipanaskan sampai sekitar 100 0C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di
dalam molekul H2O tidak putus.

2. Volatitilitas (kemampuan untuk menguap)

Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas.
Molekul-molekul pada senyawa kovalen yang mempunyai sifat mudah menguap sering
menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen
contoh dari senyawa kovalen yang mudah menguap

3. Kelarutan

Pada Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
pelarut organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya bensin, minyak tanah,
alkohol, dan aseton. Namun ada beberapa senyawa kovalen yang dapat larut dalam air karena
terjadi reaksi dengan air (hidrasi) dan membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila
dilarutkan ke dalam air akan membentuk ion hidrogen dan ion sulfat. Senyawa kovalen yang
dapat larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa
kovalen yang tidak larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen non polar.

4. Daya hantar Listrik

Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik
atau bersifat non elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar. Hal ini disebabkan senyawa
kovalen polar mengandung ion-ion jika dilarutkan dalam air dan senyawa tersebut temasuk
senyawa elektrolit lemah. Berikut ini gambar perbedaan antara senyawa non elektrolit,
elektrolit lemah dan elektrolit kuat.

Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama electron
elektron valensi antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam
bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk
menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron. Contoh terjadinya ikatan logam.
Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih
dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain.

Tumpang tindih antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe
bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena
muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2 e–), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+
dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam.

Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat:

1. pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg;


2. keras tapi lentur/dapat ditempa;
3. mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi;
4. penghantar listrik dan panas yang baik;
5. mengilap.

Contoh ikatan logam :

Perbandingan Sifat Fisis Senyawa Logam dengan Senyawa Non Logam

Logam Non Logam

Padatan logam termasuk Padatan non logam biasanya bukan


1. 1.
penghantar listrik yang baik penghantar listrik

2. Mempunyai kilap logam 2. Tidak mengkilap

Kuat dan keras (apabila digunakan Kebanyakan non logam tidak kuat dan
3. 3.
sebagai logam paduan) lunak

Biasanya rapuh dan patah bila


4. Dapat dibengkokkan dan diulur 4.
dibengkokkan atau diulur

5. Penghantar panas yang baik 5. Sukar menghantarkan panas

Kebanyakan logam memiliki Kebanyakan non logam memiliki


6. 6.
kerapatan yang besar kerapatan rendah

Kebanyakan logam memiliki titik Kebanyakan non logam memiliki titik


7. 7.
didih dan titik leleh yang tinggi didih dan titik leleh yang rendah

2. Penilaian Sikap
a. Lembar Penilaian Diri
Penilaian diri setelah peserta didik mempelajari materi ikatan kovalen koordinasi:
Penilaian Diri
Topik: ...................... Nama: ................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi ikatan kovalen koordinasi, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami


1. Memahami konsep ikatan kovalen koordinasi

2. Memahami sifat senyawa ikatan kovalen


koordinasi
3. Memahami perbedaan ikatan kovalen, ikatan
ion, ikatan logam, dan ikatan kovalen koordinasi

Penilaian diri setelah melaksanakan tugas presentasi ikatan kovalen koordinasi

Penilaian Diri
Tugas: ............................ Nama: ..........................
Kelas: ..............................
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan YA TIDAK
1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman satu
kelompok
2 Saya melakukan tugan sesuai jadwal
3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang
4 Sebelum melakukan tugas terlebih dahulu saya membaca
literatur yang mendukung tugas

Rubrik Penilaian Nilai


Jika menjawab Ya, Skor= 2
Jika menjawab Tidak, Skor= 1

b. Penilaian Antar Teman

Format penilaian antar peserta didik

Penilaian antar Peserta Didik

Topik: Nama Teman yang dinilai:


Tanggal Penilaian: Nama Penilai:
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran Kimia
- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
No Perilaku Dilakukan/muncul
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. Disiplin pada saat belajar

Jurnal

JURNAL
Aspek yang diamati: …………………………. Nama Peserta Didik:
Kejadian : …………………………. ………………………….
Tanggal: …………………………. Nomor peserta Didik:
………………………….
Catatan Pengamatan Guru:
............................................................................................................................
..................................................................................................................

LEMBAR KERJA
SISWA
IKATAN KOVALEN KOORDINASI

Nama kelompok :
Kelas :
Semester :
Mata pelajaran :
Anggota kelompok :
Pokok bahasan/sub pokok bahasan :

I. INSTRUKSI:
1. Bacalah materi berikut dengan teliti.
2. Gunakan buku paket lain untuk membantu menjawab soal
MATERI
Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi dari pemakaian bersama elektron yang berasal
dari salah satu atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima
pasangan elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju
akseptor pasangan elektron. Ikatan kovalen koordinasi digambarkan dengan lambang elektron yang sama (dua
titik). Hal itu menunjukkan bahwa pasangan elektron tersebut berasal dari atom yang sama. Ikatan kovalen
koordinasi dituliskan dengan tanda (→).

II. TUGAS
Lengkapi table berikut !
No Atom Susunan Elektron Elektron Valensi Struktur Lewis
1.
16 S

2.
8O

3.
7N

4.
5 B

5.
9 F

Perhatikan gambar berikut :

1. Berdasarkan gambar berikut, tunjukkan manakah yang merupakan ikatan kovalen koordinasi :
Jawab :

2. Berdasarkan gambar berikut, jelaskan bagaimana ikatan kovalen koordinasi dapat terbentuk?

ikatan kovalen koordinasi

pasangan elektron bebas

O O O
S + O S O S O + OS O ikatan kovalen
O S O
O
pasangan elektron ikatan
ikatan kovalen koordinasi
Jawab :
3. Gambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada senyawa BF3NH3!
Jawab :

4. Kesimpulan :

Selamat belajar, Semoga berhasil…………….

JAWABAN LKS :
Lengkapi table berikut !
No Atom Susunan Elektron Elektron Valensi Struktur Lewis
1. 16 S 16 S=286 6
S
2. 8O 8O=26 6
O
3. N N=25 5
7 7
N
4. 5 B 5B= 2 3 3
B

5. 9 F 9F=2 7 7 F

Pertanyaan :
1. Berdasarkan gambar tersebut, yang merupakan ikatan kovalen koordinasi :
Jawab :

2. Berdasarkan gambar tersebut, jelaskan bagaimanakah ikatan kovalen koordinasi dapat terjadi?
Jawab :
Atom O dan atom S masing-masing memerlukan 2 elektron untuk membentuk konfigurasi oktet (mengikuti
konfigursi electron gas mulia). Oleh karena itu, kedua atom saling memberikan 2 elektronnya untuk digunakan
bersama dengan ikatan kovalen. Setelah sebuah atom O bergabung dengan atom S, masih terdapat dua atom
oksigen yang belum memenuhi oktet sedangkan atom S sudah memenuhi oktet. Atom S masih mempunyai 2
pasang elektron yang tidak digunakan untuk berikatan (bebas), sehingga kedua pasang electron bebas tersebut
diberikan kepada masing-masing atom O. dalam hal ini atom S k menerima pasangan electron dari atom O,
sehingga ikatan yang terjadi merupakan ikatan kovalen koordinasi.

3. Gambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada senyawa BF3 – NH3!
Jawab :

* **F * **
* * H * F*
*o * ** H
** o
*o

**
*o

** F B + N
o*
H ** F B N
o*
H
*o

**

*o

**

**
*o

*o **
*o

*o
H H
* F*
* * * F*
** * *
**
sehingga :
F H

F B N H

F H

4. Kesimpulan :
ikatan kovalen adalah ikatan kovalen yang terjadi dari pemakaian bersama elektron yang berasal dari salah satu
atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan
elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor
menuju akseptor pasangan elektron.

Anda mungkin juga menyukai