Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI BENEDICT

OLEH:

REZHA JUWITA KENDEK


PO713203171042
D-III / TK.1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
TAHUN 2017/2018
A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui adanya gula pereduksi berdasarkan reduksi CU++ menjadi CU+.
B. Landasan Teori
Uji benedict pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia Amerika bernama Stanley
Rossiter Benedict. Semua jenis monosakarida akan menunjukkan hasil positif dengan uji
benedict, disakarida pereduksi seperti maltosa dan laktosa juga menunjukkan hasil positif.
Disakarida non pereduksi seperti sukrosa dan jenis-jenis polisakarida tidak bereaksi positif
dengan uji ini.
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida & beberapa disakarida,
seperti, laktosa & maltosa. Larutan benedict mengandung ion-ion tembaga (II) yang
dikompleks dalam sebuah larutan basa. Selain itu mengandung ion-ion tembaga (II) yang
kompleks dengan ion-ion sitrat dalam larutan karbonat. Lagi-lagi, pengompleksan ion-ion
tembaga (II) dapat mencegah terbentuknya sebuah endapan (II) karbonat.
Larutan benedict dapat dibuat dengan cara mencampurkan 173g Natrium Sitrat dan
100g Na2Co3 anhidrat kedalam 800 ml air,aduk lalu saring. Lalu kedalamnya tambahkan
17,3g Tembaga Sulfat yang telah dilarutkan dalam 100ml H2O. Volume total dibuat menjadi
1 L dengan penambahan air.
Pada uji benedict pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali dalam gugus
aromatik dan alpha hidroksi keton oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula
pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton maka fruktosa akan berubah
menjadi glukosa dan maltosa dalam suasana basa memberikan hasil positif (+) dengan
pereaksi benedict.
Untuk mengetahui adanya monosakarida & disakarida pereduksi dalam makanan
sample makanan dilarutkan dalam air,dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict.
Dipanaskn dlam waterbath selama 4-10 menit, selam proses ini larutan akan beruah
menjadi biru (tanpa adanya glukosa), hijau,kuning,orange,merah& merah bata / coklat (
kandungan glukosa tinggi).
Uji benedict dapat dilakukan pada urine, untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine
yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes.
C. Alat dan bahan
1. Alat
- Tabung reaksi 6 buah
- Penjepit tabung reaksi 1 buah
- Beaker glass 500 ml 1 buah
- Lampu spiritus 1 buah
- Kaki tiga 1 buah
- Kawa kasa 1 buah
- Rak tabung reaksi 1 buah
2. Bahan
- Larutan glukosa 1% 4 tetes
- Larutan frukosa 1% 4 tetes
- Larutan maltosa 1% 4 tetes
- Larutan laktosa 1% 4 tetes
- Larutan sukrosa 1% 4 tetes
- Larutan amilum 1% 4 tetes
- Aquades 400 ml
- Reagent benedict 15 ml

D. Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.

2. Selanjutnya pada 6 tabung tersebut masing-masing diisi larutan reagent benedict

sebanyak 2,5 ml.

3. Ditambahkan larutan uji pada masing-masing tabung reaksi yaitu glukosa, fruktosa,

maltosa, laktosa, sukrosa, dan amilum. Sebanyak 4 tetes pada masing – masing

larutan zat uji. Yang terlebih dahulu telah diisi oleh larutan benedict.

4. Kemudian dipanaskan aquadest hingga mendidih, setelah mendidih semua tabung

yang sudah diisi dimasukkan ke dalam aquadest yang telah mendidih dan dibiarkan

selama 5 menit.
5. Setelah 5 menit tabung diangkat dan dibiarkan hingga dingin.

6. Di baca reaksi yang terjadi.

E. Hasil

(setelah pemanasan)

No. Nama zat uji Hasil uji ( +/-) Warna larutan Warna Endapan Gambar

Larutan glukosa
1 + Biru Jingga
1%

Larutan fruktosa
2 + Coklat Merah
1%
Larutan Maltosa Berwarna Biru Tidak terbentuk
3 +
1% Coklat Bata endapan

Berwarna Biru
Larutan Laktosa
4 + terbentuk 2 Merah
1%
lapisan

Berwarna Biru
Larutan Sukrosa
5 + terbentuk 2 Coklat
1%
lapisan

Larutan Amilum Berwarna biru Tidak terbentuk


6 -
1% jernih endapan

F. Pembahasan
Dari hasil pengamatan maka dapat diketahui jenis karbohidrat mana saja yang

menunjukan hasi positif (+) dan negatif (-) terhadap benedict,yaitu :

1. Hasil positif (+) yaitu : Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, dan Sukrosa.

2. Hasil negatif (-) yaitu :Amilum


Jadi hanya pada Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, dan Sukrosa yang setelah diuji

benedict melihatkan adanya perubahan warna yaitu merah bata/coklat, sedangkan pada

amilum tidak menunjukan perubahan warna.

Perubahan warna pada Glukosa, Fruktosa, Maltosa, dan Sukrosa ini merupakan gula

pereduksi, hal ini glukosa mampu mereduksi senyawa pengoksidasi, dimana ujung

pereduksinya adalah ujung yang mengandung aldehida. Sedangkan pada laktosa yang

menghasilkan D-glukosa dan D-galaktosa dimana laktosa memiliki gugus karbonil yng

berpotensi bebas pada residu glukosa, sehingga laktosa adalah disakarida pereduksi.

Pada amilum tidak menunjukan adanya perubahan sehingga karbohidrat ini tidak

merupakan pereduksi. Hal ini dikarenakan amilum tersusun dari D-glukosa yang banyak.

G. Kesimpulan
Larutan glukosa,laktosa,dan maltosa merupakan gula pereduksi, hal ini disebabkan
adanya gugus karonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa dimana ujung
pereduksinya adalah yang mengandung aldehida, sedangkan larutan sukrosa dan amilum
tidak merupakan senyawa pereduksi, karena sukrosa tidak memiliki atom karon anomer
bebas.

Makassar, 19 Maret 2018

Rezha Juwita Kendek


Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Nur Adi, S.Si., M.Kes) (Widarti, S.Si.,M.Kes)

Pebimbing 3

(Novi Utami Dewi,SKM., M.Kes)


LAMPIRAN

Jawaban Pertanyaan

Soal:

1. Apa warna endapan yang terbentuk ?


Jawab :
a. Larutan glukosa 1% = ↓berwarna jingga
b. Larutan fruktosa 1% = ↓ berwarna merah
c. Larutan Maltosa 1% = tidak ada warna endapan yang
terbentuk ( tidak memiliki endapan )
d. Larutan laktosa 1 % = ↓ berwarna merah
e. Larutan sukrosa 1 % = ↓ berwarna cokelat
f. Larutan amilum 1% = tidak berwarna karena tidak mengalami
perubahan.

2. Senyawa apa lagi selain koper yang dapat dipakai ?


Jawab : natrium citrat karena berfungsi sebagai pengkompleks.

3. Apa fungsi natrium sitrat ?


Jawab : Fungsi natrium citrate adalah untuk mencegah pengendapan
Cu(OH)2 atau CuO dalam larutan Natrium Carbonat.

4. Apa perbedaan antara reagen benedict dengan reagen Fehling ?


Jawab : Reagen benedict adalah larutan pereaksi yang mengandung
kuprisult,Natrium Carbonat dan Natrium Citrat sedangkan Reagen
Fehling adalah pereaksi yang dapat direduksi selain karbonat yang
mempunyai sifat mereduksi yang dpaat direduksi oleh reduktor lainnya.

5. Senyawa apa di dalam urine yang menggangu uji fehling ?


Jawab : Senyawa dalam urine yang dapat mengganggu uji fehling adalah
senyawa yang memiliki gugus aldehid atau gugus keton bebas dan
biasanya berupa asam urat (Urid Acid) dan kreatinin.

Anda mungkin juga menyukai