Oleh :
Kelas :C
Kelompok :3
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas curahan nikmat, kasih sayang,
rahmat, dan hidayah-Nya dalam penyusunan makalah ini. Shalawat dan salam kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW. Rasa terimakasih penyusun ucapkan kepada Bapak
Deden Zamzam Badruzzaman, S.Pt., MS., selaku dosen pengampu mata kuliah
berjudul ‘Sistem Usaha Peternakan Sapi Potong dengan Pendekatan Produksi Bersih’
Makalah ini penyusun buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan
penyedia pangan sumber protein hewani. Produksi peternakan yang terus meningkat
menghasilkan limbah industri yang cukup besar pula. Produksi dari industri peternakan
kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
Penyusun
i
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
2.2. Penerapan Produksi Bersih pada Usaha Peternakan Sapi Potong .................. 4
2.3. Faktor Pendukung serta Penghambat Penerapan Produksi Bersih pada Usaha
3.1. Penerapan Produksi Bersih pada Usaha Peternakan Sapi Potong .................. 6
3.3. Kendala yang dihadapi Peternak dalam Penerapan Produksi Bersih pada
IV PENUTUP.................................................................................................... 10
ii
I
PENDAHULUAN
dilakukan menggunakan produksi peternakan unggas, sapi, dan domba atau kambing.
Peternakan sapi potong memiliki peran yang cukup penting dalam pemenuhan
adanya limbah industri peternakan yang cukup besar juga. Sebagian besar peternakan
terutama peternak tradisional akan membuang limbah usaha peternakan begitu saja.
sebagai pupuk untuk lahan hijauan mereka. Namun, penggunaan limbah peternakan
sebagai pupuk hanya dapat menyerap sebagian kecil limbah saja. Limbah yang dibuang
kemudian menumpuk dan akan menghasilkan gas amonia dari penguraian limbah
tersebut. Gas amonia yang menumpuk akan meningkatkan efek rumah kaca.
produksi bersih. Makalah ini dibuat sebagai salah satu referensi bagi pembaca untuk
1
1.2. Rumusan Masalah
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi penerapan produksi bersih pada usaha
3. Apa saja kendala yang dihadapi peternak dalam penerapan produksi bersih pada
1.3. Tujuan
2
II
TINJAUAN PUSTAKA
meningkatkan kualitas lingkungan dengan lebih bersifat proaktif tanpa terkena limbah
United Nation Environmental Program (UNEP) pada bulan Mei 1989. UNEP (1990)
strategi lingkungan yang terintegrasi secara terus menerus pada proses, produk, dan
jasa untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko terhadap manusia dan
lingkungan.
merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu, dan
diterapkan secara berkelanjutan pada proses poduksi, produk, dan jasa untuk
dan lingkungan.
produksi dari industri-industri seperti penggunaan bahan baku, bahan samping, air dan
lingkungan.
3
2.2. Penerapan Produksi Bersih pada Usaha Peternakan Sapi Potong
Peternakan sapi potong menghasilkan limbah yang dapat merusak lingkungan
jika tidak diolah terlebih dahulu. Untuk mendapatkan hasil yang efisien, maka
peternakan sapi potong memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari sapi. Hal yang
dapat diterapkan adalah dengan mengolah limbah padat dan limbah cair. Hal yang
dilakukan terhadap kotoran ternak sapi yaitu pembuatan biogas. Biogas diharapkan
menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, menuju kemandirian energi
Dalam produksi bersih pada usaha peternakan sapi potong terdapat beberapa
1. Keterlibatan karyawan
2. Pengukuran kinerja
kontraktor, dsb)
Dalam produksi bersih pada usaha peternakan sapi potong terdapat faktor
4
2.3.2. Faktor Penghambat Internal
2. Kultur peternakan.
5
III
PEMBAHASAN
timbulnya limbah bahkan mengolah limbah hingga menjadi produk yang bernilai. Oleh
karena itu, usaha peternakan sapi potong dapat menggunakan konsep produksi bersih
Produksi bersih cocok dilaksanakan pada usaha tani terpadu dimana limbah dari
peternakan dapat bermanfaat bagi produktifitas perkebunan dan perikanan. Pola tanam-
adalah sebuah efisiensi usaha. Pada sistem ini, kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk
organik yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kesuburan tanah, sehingga dapat
mengurangi kebutuhan terhadap pupuk. Bahkan kualitas produk perkebunan akan lebih
baik karena memakai pupuk organik, yaitu hasil pengomposan dari feses sapi.
6
Dalam sektor perikanan, sisa-sisa pakan sapi yang tidak dimakan dapat
diberikan kepada ikan sebagai pakan tambahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar bagan alir dari model pengelolaan sistem usaha tani terpadu CV. Lembah Hijau
Aktualisasi sistem produksi bersih khususnya pada usaha ternak sapi potong
dengan perusahaan peternakan yang tidak memikirkan dampak dari limbah jika
2. Regulasi pemerintah.
Banyaknya usaha peternakan yang abai terhadap dampak yang ditimbulkan dari
membuat peraturan. Tetapi tidak jarang ketika regulasi telah diterbitkan, sistem
7
3. Manajemen pemeliharaan.
3.3. Kendala yang dihadapi Peternak dalam Penerapan Produksi Bersih pada
dihasilkan. Permasalahan ini jika tidak dikelola dengan baik maka akan berpotensi
pencemaran air, tanah, dan udara (bau), serta berdampak pula pada penurunan kualitas
lingkungan, kualitas hidup peternak, dan hewan ternaknya itu sendiri. Pengolahan
limbah yang dilakukan dengan baik selain dapat mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan, juga memberikan nilai tambah terhadap usaha ternak. Salah satu
Kendala yang dapat timbul yaitu kendala ekonomi, kendala teknologi, dan kendala
sumber daya manusia. Kendala ekonomi akan timbul ketika usaha peternakan itu tidak
teknologi juga menjadi salah satu kendala yang akan timbul karena kurangnya
8
penyebaran informasi tentang konsep produksi bersih dan tidak memungkinkan untuk
yang dapat timbul adalah kendala sumber daya manusia, yaitu kurangnya dukungan
Solusi untuk menyelesaikan kendala yang ada dalam upaya produksi bersih
akan pentingnya penerapan produksi bersih dalam peternakannya. Hal itu akan
menjadikan solusi yang baik karena penerapan produksi bersih sangat baik dilakukan
9
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Penerapan produksi bersih pada ternak sapi potong dapat berguna untuk
dilaksanakan pada usaha tani terpadu dimana limbah dari peternakan dapat
3. Dalam penerapan konsep produksi bersih akan timbul beberapa kendala, yaitu
kendala ekonomi, kendala teknologi, dan kendala sumber daya manusia. Solusi
untuk menangani beberapa kendala yang timbul dalam upaya produksi bersih
10
DAFTAR PUSTAKA
Chusniatun, Dwi Kuswaji P., Harismah Kun, Suharjo, Muhtadi, dan Putro Sartono.
2015. Pengembangan Peternakan Bersih Di Desa Ngunut Kecamatan
Jumantono Kabupaten Karanganyar. Jurnal Warta. 18(1).
Elida, N., Ida, B. S., dan Ega D. Potensi Penerapan Produksi Bersih di Peternakan Sapi
Perah CV. Margo Utomo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Jurnal
Agroteknologi. 12(02). Halaman 116-126.
Kementerian Lingkungan Hidup. 2017. Kebijakan Produksi Bersih di Indonesia.
(http://www.menlh.go.id/kebijaksanaan-produksi-bersih-di-indonesia).
Diakses tanggal 22 September 2020.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
United Nations Environment Program. Resource Efficient and Cleaner Production.
(http://www.unep.fr/scp/cp). Diakses tanggal 22 September 2020.
11