Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA VETERINER II

ANALISI PROTEIN

OLEH

NAMA : NATALIA PUTRI MELANI


NIM : 1809010050

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Protein merupakan zat makanan yang paling kompleks. Protein sangat dibutuhkan
oleh tubuh untuk membangun sel-sel yang rusak. Protein banyak terdapat pada zat-zat
makanan seperti kacang-kacangan, susu, daging, telur,dll. Protein merupakan asam-asam
amino yang mengandung unsur-unsur carbon, hydrogen, Oksigen, nitrogen dalam ikatan
kimianny. Protein sering disebut sebagai zat makanan bernitrogen karena protein
merupakan satu-satunya zat makanan yang mengandung unsur nitrogen. Protein essensial
untuk pembangunan protoplasma hidup karena terdiri dari unsur C, N, dan S. Protein
terkandung dalam makanan nabati dan hewani, tetapi protein hewani paling bernilai
untuk tubuh manusia sebagai materi pembangun karena komposisinya sama dengan
protein manusia. Protein ini lebih bermanfaat sebagai bahan bakar tubuh daripada
sebagai pembangun tubuh, tetapi menyediakan asam amino lebih murah yang dibutuhkan
tubuh untuk membangun jaringan (Waston,2002).
Protein merupakan salah satu makromolekul yang penting dalam bahan pangan. Oleh
karena itu, disamping perlu memahami struktur protein dan peranannya dalam produk
pangan, baik sebagai sumber gizi maupun karena sifat fungsionalnya, maka perlu
diketahui juga bagaimana cara penetapan (analisinya). Analisis protein penting untuk
keperluan pelabelan gizi, mengetahui sifat fungsional dan penentuan sifat biologis
protein. Analisis protein juga perlu dilakukan untuk mengetahui kandungan total protein
dari suatu bahan pangan, jumlah protein tertentu dalam suatu campuran, kandungan
protein hasil dari suatu isolasi dan purifikasi protein, kandungan non-protein nitrogen,
komposisi asam amino dan nilai gizi protein (Andarwulan,2011).
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat kelarutan protein berbagai suasana yaitu asam, basa
atau netral ( HCl, NaOH, Alkohol, dan aquades).
BAB II

METODE

2.1 Alat dan Bahan

 Tabung reaksi
 Gelas Ukur
 Pipet tetes
 Putih telur (albumin)
 Larutan : HCl, NaOH, Alkohol dan Aquades

2.2 Langkah Kerja

 Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan di atas meja praktikum
 Pecahkan telur dan ambil albuminnya sebagai protein yang akan dianalsis
 Ambilkan albumin masing-masing sebanyak 2 ml (40 tetes) dan teteskan kedalam 4
buah tabung reaksi
 Masing-masing tabung yang berisi albumin di berikan perlakuan berbeda, yaitu
ditetesi HCl, NaOH, Alkohol dan Aquades masing-masing sebanyak 1 ml.
 Homogenkan masing-masing larutan tersebut dan amati perubahan dan kelarutan
yang terjadi.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berdasarkan praktikum analisis protein (uji kelarutan protein) yang telah dilakukan
diperoleh hasil sebagai berikut:

No Jenis Larutan Tingkat Kelarutan


1. Albumin + HCl Tidak semuanya bereaksi, ada yang tetap
encer dan ada yang menggumpal.
2. Albumin + NaOH Semuanya menggumpal dan menjadi padat
3. Albumin + Alkohol Menggumpal dan terdapat banyak endapan
putih
4. Albumin + Aquades Semuanya tetap encer, dan albuminnya
larut.

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil yang telah di peroleh di atas diketahui bahwa tingkat kelarutan
protein didalam tubuh berbeda-beda sesuai dengan suasan yang ada dalam tubuh misalnya
pada suasana basa protein akan menggumpal dan memadat, pada suasana asam protein
sebagiannya akan terlarut dan sebagiannya menggumpal, pada senyawa organik protein akan
menggumpal dan terdapat endapan putih dan untuk suasana netral protein akan terlarut
dengan sempurna. Tingkat kelarutan protein yang berbeda-beda akan memberi pengaruh pada
tubuh dalam memetabolisme atau memproses protein didalam tubuh. Tingkat kelarutan
protein yang kurang baik akan mengurangi standar fungsi protein dalam tubuh. Cara yang
dapat dilakukan adalah agar fungsi protein dalam tubuh tetap baik adalah dengan mengurangi
konsumsi asam (HCL), Basa (NaOH), dan alkohol yang berlebihan, dan harus
memperbanyak minum air putih yang dapat menetralkan kondisi tubuh dan tingkat kelarutan
protein yang baik.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kelarutan protein pada setiap larutan yaitu: NaOH, HCl, Aquades dan
Alkohol berbeda-beda.

4.2 Saran

Dalam melakukan praktikum analisi protein ini diperlukan ketelitian dari praktikan
agar bisa memperhatiakan setiap prosedur kerja dan mendapatkan hasil yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai