Anda di halaman 1dari 7

Unit 3 Uji Kualitatif Protein

Muhammad Rifky Andika Bahari (60300122031)


Praktikum Biokimia, Laboratorium Genetika dan Biologi Molekuler, Jurusan Biologi, Fakultas Sains Dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Gowa 2023

Abstrak. Salah satu senyawa yang sangat penting bagi tubuh manusia adalah protein yang merupakan zat
pendukung pertumbuhan dan perkembangan. Protein terdiri dari sumber energi dan zat pengatur jaringan tubuh.
Protein juga berguna sebagai biokatalisator enzim dalam proses kimia. Tujuan dari praktikum yaitu untuk
mendeteksi keberadaan protein pada bahan pangan dengan uji kualitatif dengan mengamati perubahan warna
yang terjadi. Adapun metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan uji biuret, ninhydrin,
xantoprotein, sulfur dan neuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel secara umum
mengandung protein/. Pada sampel telur asin dan telur ayam tergolong asam amino tidak bebas karena adanya
kandungan ovalbumin. Pada sampel tauge, susu soya, dan susu sapi mengandung tergolong asam amino bebas.
Semua sampel mengandung asam amino aromatik yang dimana pada sampel telur dan tauge mengandung
triptofan, pada sampel susu mengandung fenilalanin dan triptofan. Selain itu, susu sapi juga memiliki kandungan
kasein..

Kata kunci : Asam amino, Uji biuret.Uji kualitatif, Protein

PENDAHULUAN makanan. Ada 20 jenis asam amino yang


Pada umumnya, komponen penyusun tubuh berperan penting bagi kesehatan tubuh, terdiri
manusia terdiri dari karbohidrat, protein, dan dari 9 jenis asam amino esensial dan 11 jenis
lemak. Karbohidrat, protein, dan lemak adalah asam amino nonesensial. Asam amino esensial
senyawa organik yang berperan sebagai merupakan jenis asam amino yang tidak dapat
sumber energi, pembangun, dan pengatur bagi dihasilkan oleh tubuh, sehingga harus
tubuh. Selain itu, tubuh manusia juga diperoleh dari makanan atau minuman.
membutuhkan air, vitamin, mineral, dan asam Sedangkan asam amino nonesensial dapat
nukleat sebagai komponen penting lainnya diproduksi oleh tubuh (Saraswati, 2018).
(Kusnandar, 2019). Protein hewani seperti telur, daging, susu,
Salah satu senyawa yang sangat penting dan ikan, sedangkan protein nabati meliputi
bagi tubuh manusia adalah protein yang kacang, kedelai, jagung, gandum, jamur, dan
merupakan zat pendukung pertumbuhan dan buah-buahan. Uji kualitatif protein adalah
perkembangan. Protein terdiri dari sumber metode untuk mendeteksi keberadaan protein
energi dan zat pengatur jaringan tubuh. Protein pada suatu sampel. Metode ini dapat
juga berguna sebagai biokatalisator enzim memberikan informasi tentang adanya ikatan
dalam proses kimia. Protein biasanya didapat peptida atau asam amino pada sampel protein.
dari makanan yang kita konsumsi, baik dari Beberapa uji yang digunakan adalah uji biuret,
hewan maupun tumbuhan (Alristina, 2021). uji ninhidrin, uji xantoprotein, uji sulfur dan uji
Protein terdiri dari asam amino yang neuman (Dhrumi, 2022).
merupakan komponen utama penyusunnya. Berdasarkan konteks yang telah dipaparkan,
Asam amino adalah senyawa organik yang dibuatlah laporan ini dengan tujuan untuk
mengandung gugus amina (-NH₂) dan gugus mendeteksi keberadaan protein pada bahan
karboksilat (-COOH) yang terikat pada atom pangan dengan uji kualitatif dengan
karbon yang sama, serta sebuah sisa hidrogen mengamati perubahan warna yang terjadi.
dan rantai samping yang berbeda pada setiap
asam amino yang berbeda. Asam amino ini BAHAN DAN METODE
bergabung melalui ikatan peptida membentuk Material
molekul besar yang disebut peptida, Alat praktikum yang digunakan pada uji
polipeptida, hingga protein. Selain itu, asam kualitatif ini menggunakan pipet tetes, tabung
amino juga memiliki peran penting dalam reaksi, gelas kimia, pembakaran spirtus, rak
nutrisi dan biasanya digunakan dalam tabung dan penjepit tabung reaksi/gegep.
suplemen nutrisi, pupuk, pakan, dan teknologi
1
Bahan praktikum yang digunakan terdapat Sampel terindikasi positif apabila warna
sampel yaitu telur asin, tauge, telur ayam, susu orange atau kuning tua terbentuk pada bidang
soya dan susu murni. Sedangkan bahan lainnya pembatasan menunjukkan reaksi positif
terdapat NaOH 10%, CuSO₄, larutan 4. Uji Sulfur
ninhidrin, HNO₃ pekat, NaOH 40%, Pb asetat, Sebanyak 1 m larutan sampel ditambahkan
asam nitrat pekat, asam sulfat pekat, 1 ml NaOH 40%. Kemudian dipanaskan
ammonium molibdate dan akuades. selama 1 menit untuk merubah S organik
menjadi NaS. Setelah itu ditambahkan 1 tetes
Lokasi Praktikum
Pb asetat. Sampel terindikasi positif apabila
Praktikum ini berlangsung pada hari Rabu, terjadi warna coklat atau hitam karena
18 Oktober 2023, mulai pukul 07:30 hingga terbentuk PbS.
10:00 WITA. Tempat pelaksanaan praktikum 5. Uji Neuman
ini Laboratorium Genetika dan Biologi Sebanyak 200 μl larutan sampel
Molekuler, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian
Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin ditambahkan 2 ml asam nitrat pekat dan 200 μl
Makassar. asam sulfat pekat lalu dididihkan sampai
Prosedur Praktikum volumenya berkurang hingga 0,5 ml.
Dinginkan pada suhu ruang dan ditambahkan
1. Uji Biuret
larutan ammonium molibdate. Sampel
Sebanyak 2 mL larutan sampel
terindikasi positif apabila terbentuk endapan
ditambahkan dengan 1 mL NaOH 10%.
berwarna kuning.
Setelah itu ditambahkan 2-3 tetes larutan
CuSO4. Sampel terindikasi positif apabila
HASIL DAN PEMBAHASAN
terjadi perubahan warna menjadi ungu.
2. Uji Ninhidrin Hasil
Sebanyak 3 ml larutan sampel ditambah 10 Berdasarkan eksperimen uji kualitatif
tetes larutan ninhidrin. Kemudian dipanaskan protein yang telah dilakukan maka, dapat
1-2 menit. Sampel terindikasi positif apabila dilihat hasilnya pada tabel dibawah berikut.
terjadi perubahan warna menjadi ungu.
3. Uji Xantoprotein
Sebanyak 2 ml larutan sampel ditambah 1
ml HNO3 pekat dan dipanaskan selama 1
menit, kemudian didinginkan di air yang
mengalir. Larutan NaOH 40% dimasukkan
kedalam tabung dengan perlahan-lahan dan
hati-hati sampai terlihat perubahan warna.
Tabel 1. Hasil Identifikasi Uji Kualitatif Protein
No Sampel Uji Kualitatif Karbohidrat
Uji Biuret Uji Ninhidrin Uji Uji Sulfur Uji Neuman
Xantoprotein
1 Telur Asin + - + + -
2 Tauge + + + + -
3 Telur Ayam + - + + -
4 Susu Soya + + + + -
5 Susu Sapi + + + + -

2
Perubahan warna yang terjadi dapat dilihat pada gambar dibawah berikut ini.
1. Uji Biuret

a b c d e
Gambar 1. Hasil uji Biuret pada sampel (a) Telur Asin (b) Toge (c) Telur ayam (d) Susu
soya (e) Susu sapi

2. Uji Ninhidrin

c d e
a b

Gambar 2. Hasil uji Ninhidrin pada sampel (a) Telur Asin (b) Toge (c) Telur ayam (d) Susu
soya (e)
3. Uji Xantoprotein

e
a b c d

Gambar 3. Hasil uji Xantoprotein pada sampel (a) Telur Asin (b) Toge (c) Telur ayam (d)
Susu soya

3
4. Uji Sulfur

a b c d e
Gambar 4. Hasil uji Sulfur pada sampel (a) Telur Asin (b) Toge (c) Telur ayam (d) Susu
soya (e) Susu sapi

5. Uji Neuman

a b c d e

Gambar 5. Hasil uji Neuman pada sampel (a) Telur Asin (b) Toge (c) Telur ayam (d) Susu
soya (e) Susu sapi
Pembahasan semua sampel yang diberi perlakuan uji biuret
memberikan indikasi keberadaan protein. Hal ini
Uji kualitatif protein adalah suatu metode
bisa dibenarkan dengan mengacu pada penelitian
yang digunakan untuk mengetahui indikasi
yang telah dilakukan sebelumnnya menyatakan
ataupun keberadaan suatu protein pada sampel
bahwa reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan
tertentu tanpa harus mengukur kuantitasnya.
peptida protein pada sampel, membentuk
Uji kualitatif protein secara umum terdiri atas,
senyawa kompleks berwarna ungu atau biru
uji biuret, uji ninhidrin, uji xantoprotein, uji
violet. Semakin banyak kandungan protein pada
sulfur dan ui neuman (Harini, 2019).
sampel, maka semakin banyak pula peptida yang
1. Uji Biuret berikatan dengan ion Cu₂₊, sehingga warna
Uji biuret pada protein adalah metode kimia ungu akan semakin pekat (Purnama, 2019).
yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan
ikatan peptida pada suatu sampel protein.
Tujuan uji biuret untuk menentukan konsentrasi
protein. Warna positif dari uji ini adalah ungu
ataupun violet. Prinsip yang mendasari uji biuret
adalah dengan menggunakan reagen biuret yang
terdiri dari campuran NaOH dan CuSO₄ encer.
Reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan Gambar 6. Reaksi uji biuret
peptida protein pada sampel, membentuk 2. Uji Ninhidrin
senyawa kompleks berwarna ungu atau biru Uji ninhidrin pada protein adalah metode
violet (Haditya, 2022). Berdasarkan pada kimia yang digunakan untuk mendeteksi
Gambar 1. semua sampel menunjukkan indikasi keberadaan asam amino bebas pada suatu
warna positif yakni ungu ataupun violet, sampel protein. Tujuan uji ninhidrin untuk
sehingga kita bisa mengetahui bahwasannya mendeteksi gugus amina dalam molekul asam
4
amino bebas. Prinsip dalam uji ini, digunakan dengan perubahan warna sampel menjadi
larutan ninhidrin untuk mendeteksi semua kuning, ini menandakan bahwa semua sampel
jenis asam amino, kecuali prolin dan mengandung asam amino aromatik. Lebih
hidroprolin, dengan ditandai warna positif (+) lanjut telah dijelaskan oleh penelitian
yakni ungu (Lestari, 2019). Berdasarkan sebelumnya yang menyatakan telur dan tauge
Gambar 2. hanya sampel tauge, susu soya dan mengandung triptofan (Mawardah, 2018).
susu sapi yang memberikan indikasi warna Sedangkan pada susu soya dan susu sapi
positif (+). Sedangkan telur asin dan telur mengandung fenilalanin dan triptofan yang
ayam menunjukkan indikasi warna negatif (-) diketahui jenis asam amino ini memiliki gugus
karena diketahui pada sampel telur asin dan R dengan cincin aromatik (Prastiwi, 2022).
telur ayam mengandung protein ovalbumin
yang tergolong asam amino tidak bebas.
Mengacu pada penelitian yang telah dilakukan
sebelumnnya menyatakan bahwa, Asam amino
bebas bereaksi dengan ninhidrin membentuk Gambar 8. Reaksi uji xantoprotein
aldehida dengan satu atom C lebih rendah dan
melepaskan molekul NH₃ dan CO₂. Reaksi ini 4. Uji Sulfur
juga terjadi dengan senyawa amin. Ninhidrin Uji Sulfur adalah metode kualitatif yang
merupakan reagen pengoksidasi yang cukup digunakan untuk mengidentifikasi asam amino
kuat dan akan bereaksi dengan semua asam yang mengandung sulfur, seperti sistein, sistin
amino pada pH 4-8 sehingga terbentuk dan metionin dalam protein. Asam amino ini
senyawa berwarna ungu sedang pada telur mengandung atom sulfur dalam struktur
tidak menampakkan terlalu kuat perubahan molekul, ketika asam amino tersebut bereaksi
dikarenakan asam amino didalam telur telah dengan reagen Pb-asetat, akan terbentuk
terikat dan tidak dalam bentuk bebas (Fadilla, endapan dengan warna hitam atau coklat tua
2022). (Dhrumi, 2022). Berdasarkan Gambar 4.
semua sapel menunjukkan indikasi warna
positif dengan perubahan warna hitam atau
coklat. Hal ini lebih lanjut telah dijelaskan
oleh penelitian sebelumnya yang menyatakan
telur dan tauge mengandung dua jenis asam
amino esensial, yaitu sistin dan metionin (Mia,
Gambar 7. Reaksi uji ninhidrin 2022). Sedangkan pada sampel susu soya dan
susu sapi mengandung metionin yang dimana
3. Uji Xantoprotein
semua jenis asam amino ini mengandung atom
Uji xantoprotein adalah metode analisis
sulfur (Hartanti, 2022).
kimia yang digunakan untuk mengidentifikasi
keberadaan protein dalam sampel. Metode ini
didasarkan pada reaksi antara asam nitrat dan
asam amino aromatik seperti asam fenilalanin
Gambar 9. Reaksi uji sulfur
dan asam tirosin dalam protein, yang
menghasilkan senyawa xantoproteinat sebagai 5. Uji Neuman
indikasi positif berwarna kuning. Prinsip kerja Uji Neumann adalah uji spesifik untuk
uji xantoprotein didasarkan pada reaksi antara mendeteksi keberadaan fosfor dalam kasein,
asam nitrat dan asam amino aromatik seperti yang merupakan salah satu jenis protein dalam
asam fenilalanin dan asam tirosin dalam susu. Dalam uji ini, kasein ditambahkan
protein yang menghasilkan senyawa dengan asam nitrat dan asam sulfat, kemudian
xantoproteinat berwarna kuning (Yulianto, didihkan hingga terbentuk senyawa kuning.
2022). Berdasarkan Gambar 3. menunjukkan Senyawa kuning tersebut menunjukkan
semua sampel mengahasilkan indikasi positif adanya fosfor dalam kasein. Berdasarkan
5
Gambar 5. semua sampel menunjukkan P., & Asikin, A. (2022). Analisis Nilai Gizi
indikasi negatif yang dimana seharusnya dan Mutu Mikrobiologis Formula Enteral
Tinggi Protein (FTP30) Berbahan Dasar
sampel susu menunjukkan indikasi positif, Tepung Putih Telur. Temu Ilmiah Nasional
kemungkinan ini disebabkan karena hanya Persagi, 4, 167-176.
susu sapi yang bersumber dari hewani yang Haditya, T., Alawiyah, T., & Hidayah, N. (2022).
mengandung kasein ataupun kandungan Sebuah Pengaruh Amoniak Terhadap Kadar
kasein pada sampel susu sapi telah berkurang Protein Total Ikan Nila Dengan Metode
konsentrasi setelah mengalami pemanasan. Spektrofotometri UV-VIS. Jurnal Katalisator,
7(2), 238-245.
Hal ini sejalan dengan pernyataan pada
penelitian sebelumnya, pemanasan yang Harini, N., Renita Marianty, S. T. P., & Wahyudi,
V. A. (2019). Analisa Pangan. Zifatama
berlangsung dalam jangka waktu yang lebih Jawara.
lama ternyata memiliki dampak yang
Hartanti, D. Y., & Sutrawati, M. (2021). Upaya
signifikan terhadap kadar kasein dan tingkat Pemberdayaan Masyarakat Melalui Produksi
keasaman. Seiring dengan peningkatan durasi dan Pemasaran Susu Kedelai. Tribute: Journal
penyimpanan, terdapat kecenderungan of Community Services, 2(2), 71-77.
penurunan kadar kasein dalam produk Khotimah, D. F., Faizah, U. N., & Sayekti, T.
(Resnawati, 2020). (2021, December). Protein sebagai zat
penyusun dalam tubuh manusia: tinjauan
sumber protein menuju sel. In PISCES:
Proceeding of Integrative Science Education
Seminar (Vol. 1, No. 1, pp. 127-133).
Gambar 10. Reaksi uji neuman
Kusnandar, F. (2019). Kimia pangan komponen
makro. Bumi aksara.
Berdasarkan hasil praktikum, dapat ditarik
kesimpulan bahwa protein terdiri dari asam Lestari, N. K. L., Sukrama, I. D. M., & Suardana,
I. W. (2019). Physicochemical characteristics
amino yang merupakan komponen utama
and antimicrobial activity test of bacteriocin
penyusunnya. Asam amino adalah senyawa from lactic acid bacteria isolate 15B originated
organik yang mengandung gugus amina (- from Bali cattle colon isolation. Buletin
NH₂) dan gugus karboksilat (-COOH) yang Veteriner Udayana, 11(1), 65-70.
terikat pada atom karbon yang sama, serta Mawardah, C. M. G. (2018). Pengaruh
sebuah sisa hidrogen dan rantai samping yang Pemanfaatan Tauge (Phaseolus aureus) dalam
Pembuatan Nata De Yam sebagai Penunjang
berbeda pada setiap asam amino yang berbeda.
Matakuliah Bioteknologi (Doctoral
Dari segi jenis kandung protein, pada sampel dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).
telur asin, tauge, telur ayam, susu keledai dan
Mia, M. M., Handayani, S., & Astuti, F. K.
susu sapi memiliki asam amino sistin, (2022). Kajian Umur Simpan Telur Abnormal
metionin dan senyawa cincin aromatik. Pada Terhadap Tingkat Kesegaran Telur Selama
sampel susu memiliki kasein yang memiliki Penyimpanan. Doctoral dissertation.
Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
tingkat konsentrasi yang kurang. Kemudian
tauge, susu sapi dan susu keledai juga Prastiwi, Z. A. (2022). Pemberian Susu Kedelai
Untuk Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu
tergolong asam amino bebas.
Nifas Di Pmb Nurhamidah, S. St Bandar
Lampung Tahun 2022 (Doctoral dissertation,
KEPUSTAKAAN Poltekkes Tanjungkarang).
Alristina, A. D., KM, S., Ethasari, R. K., Gz, S., Purnama, R. C., Retnaningsih, A., & Aprianti, I.
Gz, M., Laili, R. D., ... & Gz, S. (2021). Ilmu (2019). Comparison Of The Protein Content of
Gizi Dasar Buku Pembelajaran. Penerbit CV. UHT Full Cream Liquid Milk at Room
Sarnu Untung. Temperature Storage and Refrigerator
Temperature With Variations In Storage Time
Dhrumi, et al. (2022). Scientific Tools and
By The Kjeldhal Method. Jurnal Analis
Techniques for Qualitative and Quantitative
Farmasi, 4(1), 50-8.
Analysis of Bacterial Proteins. Acta Scientific
Microbiology, 5(5), 152-160. Resnawati, H. (2020). Kualitas susu pada berbagai
pengolahan dan penyimpanan. Semiloka
Fadilla, N., Yulfina, A., Saputri, Y. A. D.,
Ratnaningsih, D. A., Noorlaily, S. I., Sari, D.
6
Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju
Perdagangan Bebas, 497, 502.
Saraswati, I. (2018). Panduan Praktikum Kimia.
Deepublish.
Yulianto, S., Lestari, A. A., & Purwasih, R.
(2023). Analysis Of Fiber And Protein Levels
On Snack Bar Based On Jackfruit (Artocarpus
Heterophyllus L.) And Flour-Based Flour
Green Bean (Vigna radiata L.). Jurnal Jamu
Kusuma, 3(1), 22-34.

Anda mungkin juga menyukai