PERCOBAAN II
KELAS : 1 A
KELOMPOK : 1
LABORATORIUM KIMIA
2020
PERCOBAAN II
I.TUJUAN PRAKTIKUM
II.DASAR TEORI
Beberapa jenis protein sangat peka terhadap perubahan lingkungannya. Suatu protein
memiliki arti bagi tubuh jika melakukan aktivitas biokimiawi yang menunjang bagi
kebutuhan tubuh. Aktifitas ini mengandung struktur dan konformasi protein yang tepat
apabila konformasi protein berubah. Misalnya karena perubahan suhu, pHatau karena reaksi
dengan senyawa lain, ion-ion logammaka aktifitas biokimianya akan berkurang. Enzim
merupakan salah satu contoh protein yang memiliki aktivitas katalis reaksi didalam tubuh.
Ion logam berat yang masuk ke dalam tubuh akan bereasi dengan sebagian enzim ditubuh
sehingga menyebabkan koagulasi atau penggumpalan (Poedjiadi, 1994)
Uji kualitatif protein dapat dilakukan berdasarkan uji warna atau melalui uji endapan.
Uji warna meliputi Ninhidrin, Biuret, Reduksi Sulfur, Xantroprotein, dan Millon Nasse.
Sedangkan untuk uji pengendapan biasanya menggunakan garam logam (Elizabeth, 2010)
Uji Ninhidrin adalah uji yang digunakan untuk menguji adanya asam amino dalam
suatu sampel.Prinsipnya asam amino akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk aldehid
dengan satu atom C lebih rendah serta melepaskan molekul NH3 dan CO2.Hasil positif akan
ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna biru dan keunguan (Sato,2012)
Ninhidrin adalah pereaksi yang digunakan secara luas untuk mengukur asam amino
secara kuantitatif. Pereaksi itu bereaksi dengan hamper semua asam amino,menghasilkan
senyawa berwarna lembayung (prolina memberikan warna kuning) (Apriandi,2011)
Uji biuret adalah uji yang digunakan untuk membuktikan adanya ikatan peptida dari
protein.Prinsip uji biuret didasarkan pada reaksi antara ion Cu2+ ikatan peptida dalam
suasana basa.Hasil positif ditandai dengan terbentuknya kompleks warna ungu atau violet
(sato,2012).
Uji Biuret didasarkan pada reaksi antara ion Cu2+ dan ikatan peptide dalam
suasanabasa. Warna kompleks ungu menunjukkan adanya protein. Intensitas warna yang
dihasilkan merupakan ukuran jumlah ikatan peptida yang ada dalam protein. Ion Cu2+ dari
pereaksi Biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan
peptide yang menyusun protein, dan membentuk senyawa kompleks berwarnaungu atau
violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptide atau lebih, tetapi negative untuk
asam amino bebas atau ikatan peptida. Protein melarutkan hidroksida tembaga untuk
membentuk kompleks warna.Reaksi pembentukan warna ini dapat terjadi pada senyawa yang
mengandung dua gugus karbonil yangberikatan dengan nitrogen atau atom karbon (Sunarya
et al., 2007).
III.MONOGRAFI BAHAN
Pemerian: Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping, kering,keras rapuh dan
menunjukan susunan hablur,putih mudah melelh,sanngat alkalis
CuSO4
Pemerian: Serbuk hablur atau keabuan bebas dari sedikit warna biru.
Kelarutan: Larut dalam air dan etanol (95 %) P.
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
Kegunaan : Preaksi
Alat
1. Pipet tetes
2. Tabung Reaksi
3. Rak Tabung
4. Botol Semprot
5. Penjepit Tabung
6. Beaker Glass
Bahan
1. NaOH 10%
NaOH
Larutan NaOH
2.CuSO4 0,1%
CuSO4
Larutan CuSO4
UJI BIURET
Ungu
Uji Ninhidrin
Dimasukan tabung reksi lab kedalam air mendidih selama 15-20 detik
Dimasukan tabung reksi lab kedalam air mendidih selama 15-20 detik
Ungu Biru
VI.PERHITUNGAN
VIII.PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan kali ini adalah Analisis kualititif protein yaitu menganalisa
apakah didalam suatu sampel terdapat protein atau tidak.Dalam menganalisis protein ini ada
dua uji yang digunakan yang pertama adalah uji biuret dan yang kedua uji Ninhidrin.Uji
biuret diitandai dengan terbentuk nya senyawa kompel berwarna ungu atau violet.Intensitas
warna ungu menunjukan jumlah ikatan peptide yang ada pada protein.Pada uji ninhidrin hasil
positif ditandai dengan terbentuknya warna biru atau keunguan.Dan ada dua jenis sampel
yang digunakan pada tiap tiap uji yaitu sampel protein hewani dan sampel protein nabati.
Uji kualitatif protein yang dilakukan dengan metode biuret bertujuan untuk
mengetahui adanya ikatan peptida, dimana protein bereaksi dengan NaOH dan CuSO4 yang
ditandai dengan terbentuknya warna biru lembayung sampai ungu. Uji ini memberikan hasil
positif dengan terbentuknya larutan berwarna biru lembayung sampai ungu. Pada uji
ninhidrin sampel ditambahkan NaOH dan dikocok kemudian Ditetesi CuSO4 sebanyak 5
tetes.Fungsi penambahan larutan NaOH dan CuSO4 Adalah untuk membuat suasana larutan
menjadi basa dan untuk menghasilkan senyawa kompleks berwarna ungu
IX.KESIMPULAN
Dari hasil data percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa,Sampel sampel yang
digunakan untuk percobaan analisis kualitatif protein positif mengandung protein ditandai
dengan perubahan warna,telur unggas terbentuknya warna biru lembayung sampai
ungu,cangkang udang terbentuk warna ungu,tempe jagung terbentuk warna ungu,dan tepung
kacang hijau warna ungu biru.
X.DAFTAR PUSTAKA
Underwood,A.L and R.A Day,Jr. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
XI.LAMPIRAN