Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TETAP BIOKIMIA II

Uji Kualitatif Protein

Nama : Izzati Zahidah


NIM :06101281320011
Kelompok :4
Anggota :1. Elziliyana
2. Ginda Tratugga Negara
3. Indri Savitri
4. Izzati Zahidah
5. Revy Anggun Quraini
6. Siti Mardliya
7. Yulin Oktariani Safitri
Dosen Pembimbing : Desi, S.Pd., M.T.
Diah Kartika Sari, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
I. Percobaan Ke :3
II. Tanggal Percobaan : 29 Januari 2016
III. Judul Percobaan : Uji Kualitatif Protein
IV. Tujuan Percobaan : Dapat mengetahui reaksi pada uji protein
V. Dasar Teori
Protein, yang namanya berarti “pertama” atau “utama” merupakan makromolekul
yang paling berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada
hampir semua organisme.
Protein adalah instrument yang mengekspresikan informasi genetic. Seperti juga dapat
ribuan gen di dalam inti sel, masing-masing mencirikan satu sifat nyata organism, di dalam
sel terdapat ribuan jenis protein yang berbeda, masing-masing membawa fungsi spesifik yang
ditentukan oleh gen yang sesuai. Protein, karenanya, bukan hanya merupakan makromolekul
yang paling berlimpah, tetapi juga amat bervariasi fungsinya.
Fungsi biologi protein:
1. Enzim
2. Protein transport
3. Protein nutrient dan penyimpanan
4. Protein kontraktil atau motil
5. Protein structural
6. Protein pertahanan
7. Protein pengatur
8. Protein lain (Lehninger, 1982).
Biuret adalah senyawa dengna dua ikatan peptide yang terbentuk pada pemanasan dua
molekul urea. Ion Cu2+ dari pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan
polipeptida atau ikatan ikatan peptide yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks
berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptide atau lebih,
tetapi negative untuk asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino, atau peptide
yangmengandung asam-α-amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa
kompleks berwarna biru-ungu. (Femmy, 2014).
Molekul protein ini juga terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan
dihubungkan satu sama lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau
serabut yang stabil. Sebagaian besar mlekul protein menampakan aktivitas biologiknya pada
kisaran  ph dan suhu tertentu. Pada pH dan suhu yang tinggi maka protein globular
mengalami perubahan fisik yang dinamakan denaturasi. Salah satu sifat yang tampak
kelarutannya menurun. Pembentukan gumpalan putih pada bagian telur yang putih
merupakan salah satu contoh proses denaturasi. Struktur primer protein diatas tidak
mengalami perubahan. Secara  umum denaturasi adalah pristiwa pentimpangan dari sifat
alamiah senyawa yang bersangkutan, dalam hal ini adalah protein(Anna poedjiadi, 1994).

VI. Alat dan Bahan


1. Uji Biuret
o Alat o Bahan
1. Tabung reaksi 1. Larutan putih telur 1% - 5%
2. Rak tabung reaksi 2. Larutan kuning telur 1% - 5%
3. Pipit tetes 3. Albumin
4. Beaker gelas 4. NaOH 2,5 N
5. CuSO4 0,01 N
2. Uji Pengendapan dengan Logam
o Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Larutan Putih telur 1%-5%
2. Rak tabung reaksi 2. Larutan susu 1%-5%
3. Pipet tetes 3. Larutan Albumin
4. Beeker gelas 4. Larutan HgCl2 ,0,2 M
5. Batang pengaduk 5. Larutan Timbal Asetat 0,2 M
6. Gelas ukur

VII. Prosedur Percobaan


1. Uji biuret
2. Uji pengendapan dengan logam
 Pengendapan logam Pb asetat

 Pengendapan logam HgCl2


VIII. Hasil Pengamatan
a. Uji Biuret

UJI BIURET
NO SAMPEL
PENAMBAHAN HASIL GAMBAR

1 P. telur 1 % 1 ml NaOH Ungu Bening


2 P. telur 2 % + Ungu muda
3 P. telur 3 % 3 tetes CuSO4 Ungu muda 1
4 P. telur 4 % Ungu muda 2
5 P. telur 5 % Ungu muda 3
6 K. telur 1 % 1 ml NaOH Ungu Bening
7 K. telur 2 % + Ungu muda
8 K. telur 3 % 3 tetes CuSO4 Ungu muda 1
9 K. telur 4 % Ungu muda 2
10 K. telur 5 % Ungu muda 3
11 Susu 1 % 1 ml NaOH Ungu muda
12 Susu 2 % + Ungu muda 1
13 Susu 3 % 3 tetes CuSO4 Ungu muda 2
14 Susu 4 % Ungu muda 3
15 Susu 5 % Ungu muda 4

b. Uji Pengendapan dengan Logam

UJI PENGENDAPAN LOGAM


NO SAMPEL UJI PENAMBAHAN HASIL GAMBAR
1 P. telur 1 %
2 P. telur 2 % Logam 5 tetes Ada Endapan
3 P. telur 3 % Pb Asetat Pb Asetat Sedikit
4 P. telur 4 %
5 P. telur 5 %

6 K. telur 1 % Tidak ada


7 K. telur 2 % Logam 5 tetes endapan
8 K. telur 3 % Pb Asetat Pb Asetat ( semakin tinggi
9 K. telur 4 % konsentrasi,
10 K. telur 5 % warna semakin
keruh )
11 Susu 1 % Ada endapan
12 Susu 2 % Logam 5 tetes ( semakin tinggi
13 Susu 3 % Pb Asetat Pb Asetat konsentrasi,
14 Susu 4 % semakin banyak
15 Susu 5 % endapan)

16 P. telur 1 %
17 P. telur 2 % Logam HgCl2 5 Ada Endapan
18 P. telur 3 % tetes HgCl2 Sedikit
19 P. telur 4 %
20 P. telur 5 %

21 K. telur 1 %
22 K. telur 2 % Logam HgCl2 5 Tidak Ada
23 K. telur 3 % tetes HgCl2 Endapan
24 K. telur 4 %
25 K. telur 5 %

26 Susu 1 % Ada Endapan


27 Susu 2 % Logam HgCl2 5
28 Susu 3 % tetes HgCl2 Tidak ada
29 Susu 4 % endapan
30 Susu 5 %

IX. Persamaan Reaksi


a. Reaksi Uji Biuret

b. Pengendapan dengan Logam


 Pengendapan dengan HgCl2
(Garam Netral Proteanat)
 Pengendapan dengan Pb-Asetat

X. Pembahasan
XI. Kesimpulan
1. Larutan protein yang digunakan memberikan hasil positif terhadap reaksi uji biuret
2. Larutan yang banyak mengandung protein ditandai dengan semakin pekatnya
warna ungu dalam larutan
3. Semakin banyak larutan CuSO4 yang digunakan maka akan memberikan hasil yang
negative
4. Larutan putih telur lebih banyak mengandung protein dari pada kuning telur

XII. Daftar Pustaka

Aceh, Fadil. 2014. Pengertian Protein, Fungsi, Sumber Protein, dan Penyakit yang
berhubungan. (Online). http://www.idmedis.com/2014/11/protein-definisi-fungsi-
sumber-dan.html,. Diakses 31 Januari 2016.
Anggana, Hayu Ajeng, dkk. 2010. Laporan Praktikum Biokimia. Yogyakarta: Universitas
Sanata Daram.
Angreany, Femmy. 2014. Uji Biuret dan Xantoprotein. (Online). http://femmyang.
blogspot.co.id/2014/01/uji-biuret-dan-xantoprotein.html,. Diakses 31 Januari 2016
Lehininger.. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Diterjemahkan oleh: Maggy
Thenawijaya Jakarta: Erlangga.
Pudjiadi, Anna.1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI.

Anda mungkin juga menyukai