Anda di halaman 1dari 6

Nama : Affina Novi Ramadhanti

NPM : 1910503006
Kelas : TS3
Ringkasan KP 6

Sistem SI
Seluruh satuan yang digunakan dalam laporan ini mengikuti Sistem International SI
(Systeme International d”Unites). Agar lebih mudah digu¬nakan oleh para perekayasa yang
sudah terbiasa dengan sistem lama, satuan-satuan dan harga-harga tertentu akan diberi
persamaan/keterangan menurut sistem lama.
Bahan Bangunan

Tanah
Tegangan Bencana
Beban Mati
Beban mati terdiri dari :
a) berat bangunan
b) seluruh beban tetap/permanen pada bangunan.
Beban Hidup
Beban hidup adalah beban yang tidak akan bekerja terus-menerus pada konstruksi,biasanya
meliputi beban kendaraan,hewan,maupun benda lainnya.
Tekanan Tanah
Tekanan samping yang dipakai dalam perencanaan bangunan penahan di¬hitung dengan
menggunakan cara pemecahan menurut Rankine.

Tekanan Lumpur
Tekanan Hidrostatik

Gaya tekan ke atas (uplift) yang bekerja pada lantai bangunan adalah sama dengan berat
volume air yang dipindahkan oleh bangunan.
Tekanan Hidrodinamik
Harga pasti untuk gaya hidrodinamik jarang diperlukan karena pengaruhnya kecil saja
pada jenis bangunan yang digunakan di jaringan irigasi. Prinsip gaya hidrodinamik adalah
bahwa jika kecepatan datang (approach velocity) cukup tinggi dan oleh sebab itu tinggi
energi besar, maka akan terdapat tekanan yang makin besar pada bagian-bagian dinding.

Rembesan
Rembesan atau, perkolasi air melalui tanah di sekitar bangunan diakibatkan oleh beda tinggi
energi pada bangunan itu sendiri, Perkolasi dapat mengakibatkan hal-hal berikut :
(a) tekanan ke atas (statik)
(b) erosi bawah tanah/piping (konsentrasi aliran yang mengakibatkan kehilangan bahan)
(c) tekanan aliran (dinamik).
Rembesan dapat membahayakan stabilitas bangunan.
Gaya tekan ke atas
Gaya tekan ke atas pada tanah bawah dapat ditemukan dengan membuat jaringan aliran
(flownet), atau dengan asumsi-asumsi yang digunakan oleh Lane untuk teori angka rembesan
(weighted creep theory).
Stabilitas terhadap erosi bawah tanah (piping)
Bangunan-bangunan yang harus mengatasi beda tinggi muka air hen¬daknya dicek
stabilitasnya terhadap erosi bawah tanah dan bahaya runtuh akibat naiknya dasar galian
(heave) atau rekahnya pangkal hilir bangunan.
Kombinasi Pembebanan

Faktor Keamanan
Pasangan Batu dan Bata Merah
Pasangan, khususnya pasangan batu, sering dipakai untuk pembuatan bangunan-bangunan
irigasi dan pembuang. Bahan-bahan ini mempunyai kelebihan-kelebihan penting
dibandingkan dengan bahan-bahan lain, misalnya :
- awet dan tahan lama.
- konstruksi sederhana, dapat dikerjakan oleh para pekerja setengah-setengah terampil.
- para kontraktor telah terbiasa dengan penggunaan bahan ini.
- murah jika batu bisa didapat di tempat konstruksi.
Klasifikasi Beton

• Beton dengan mutu B 0 dipakai untuk pengedapan (blinding) dan lantai kerja.
Campurannya harus paling tidak 1 semen : 8 agregat (kerikil dan pasir dicampur).
• Mutu B 1 dipakai untuk beton tumbuk dalam pondasi dan timbunan; cam¬purannya dapat
diambil 1: 2: 3 atau. 1: 1,5 : 2,5 (semen : pasir : kerikil).
• Mutu K 125 dipakai untuk beton-massa di dalam tubuh bendung atau dinding penahan yang
besar. Untuk mutu ini campuran bisa diambil seperti untuk mutu B 1.
• K 175 dipakai untuk bangunan-bangunan bertulang yang dicetak di tem-pat/lapangan dan
campurannya harus sesuai dengan persyaratan yang diberikan dalam PBI-1971.
• K 225 dipakai untuk bagian-bagian yang berkekuatan tinggi seperti bangunan atas jembatan
atau pipa-pipa pracetak. campurannya sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971.
Sifat Beton
Modulus elastisitas untuk semua kelas beton adalah 1,4 * 104 N/mm2 (1,4 = 105
kgf/cm2),sedangkan koefisien ekspansi linier adalah: 1,1 * 10-5/0C
Tulangan
Penutup Beton

Analisis Kekuatan Batas Beton Bertulang


Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PB1-1971) memperbolehkan penggunaan
metode kekuatan batas untuk perencanaan beton bertulang. Karena mengacu kepada
perencanaan yang lebih ekonomis, metode ini lebih sesuai daripada metode-n elastik
konvensional.Untuk tujuan-tujuan perencanaan, di sini direproduksi beberapa tabel dan grafik
dari sebuah artikel yang ditulis oleh Wiratman Wangsadinata, "Ultimate Strength Analysis of
Reinforced Concrete Sections” yang diterbitkan dalam Insinyur Indonesia, 1972 No. 1/3 &
4/6 untuk jenis bangunan yang dipakai di jaringan irigasi.

Anda mungkin juga menyukai