Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN LAB UJI BAHAN

BERAT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM AGREGAT HALUS DAN


KASAR

NAZWA CANTIKA AMALIA


2205021048
KELOMPOK 2
SI – 4B

DOSEN PENGAMPU : MIZANUDDIN SITOMPUL, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2024
A. Judul : Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat Halus Dan kasar

B. Tujuan
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan berat isi dan rongga udara agregat halus
dan agregat kasar dalam kondisi gembur, padat (ditusuk),dan padat (diketuk).

C. Referensi
 Agregat halus
- SNI 03-4804-1998 Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat
- SNI 03-1968-1990 Agregat halus dan kasar, Metode pengujian analisis saringan
- SNI 03-1970-1990 Agregat halus, Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air
- SNI 03-4142-1996 Metode pengujian jumlah bahan dalam agregate yang lolos
saringan nomor 200 (0,0075 mm)
- ASTM Standards B 88-75, Specification for Seamless Copper Water Tube (Metric)
- ASTM Standards C 778-00, Specification for Standard Sand
American Concrete Institute (ACI) 116R, Cement and Concrete Terminology
- ASTM Standards C 1252-93, Standard Test Methods for Uncompacted Void Content
of Fine Aggregate (as Influenced by Particle Shape, Surface Texture, and Grading)
- ASTM Standards C 125, Terminology Relating to Concrete and Concrete
Aggregates

 Agregat kasar
- SNI 05-6414-2000 Spesifikasi timbangan yang digunakan pada pengujian bahan
- SNI 13-6717-2002 Tata cara penyiapan benda uji dari contoh agregat
- SNI 03-4804-1998 Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat
- SNI 1970:2016 Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus
- AASHTO T 255, Total evaporable moisture content of aggregate by drying
- ASTM C127, Standard Test Method for Relative Density (Specific Gravity) and
Absorption of Coarse Aggregate
- ASTM C670, Practice for Preparing Precision and Bias Statements for Test Methods
for Construction Materials.

D. Teori Singkat
Berat isi berhubungan dengan kepadatan porositas, kondisi berat isi sangat
mempengaruhi infiltrasi, dan konsistensi. Berat isi atau disebut juga sebagai berat
satuan agregat merupakan rasio antara berat agregat dan isi.Berat isi agregat
diperlukan dalam perhitungan bahan campuran beton. Berat volume agregat ditinjau
dalam dua keadaan, yaitu berat volume gembur dan berat volume padat. Berat volume
gembur merupakan perbandingan berat agregat dengan volume literan, sedangkan
berat volume padat adalah perbandingan berat agregat dalam keadaan padat dengan
volume literan. Berat jenis adalah berat tanah kering per satuan volume partikel padat
(tidak termasuk volume pori-pori tanah).Kualitas atau mutu dari suatu beton sangat
bergantung kepada komponen penyusun atau bahan dasar beton, bahan tambahan,
cara pembuatan dan alat yang digunakan. Semakin baik bahan yangdigunakan,
campuran direncanakan dengan baik, proses pembuatan dilaksanakan dengan
baik.Alat-alat yang digunakan baik maka akan menghasilkan kualitas beton yang baik
pula (Hardjowigeno, 1992).

E. Peralatan
 Agregat halus
1. Timbangan
2. Batang penusuk
3. Wadah bobot isi
4. Oven
5. Alat perata
6. Saringan 4,75mm (No.4)
7. Cawan
8. Sendok

 Agregat kasar
1. Timbangan
2. Batang penusuk
3. Wadah baja
4. Oven
5. Alat perata
6. Cawan
7. sendok

F. Bahan
 Agregat halus
Pasir yang telah diayak menggunakan saringan 4,75mm(No.4) dan telah dioven
kering sebanyak 15 kg.

 Agregat kasar
Kerikil yang diletakkan di suhu ruangan sebanyak 30 kg.

G. Prosedur
 Agregat halus
a. Kondisi padat (ditusuk)
1. Isi penakar sepertiga dari volume penuh dan ratakan dengan batang perata.
2. Tusuk lapisan agregat dengan 25 x tusukan batang penusuk.
3. Isi lagi sampai volume menjadi dua per tiga penuh kemudian ratakan dan tusuk.
4. Isi penakar sampai berlebih dan tusuk lagi.
5. Ratakan permukaan agregat dengan batang perata.
6. Timbang berat penakar dan isinya dan berat penakar itu sendiri.
7. Catat beratnya sampai ketelitian 0,05 kg.
8. Hitung berat isi agregat menurut rumus.
9. Hitung kadar rongga udara menurut rumus.

b. Kondisi padat (diketuk)


1. Isi agregat dalam penakar dalam tiga tahap sesuai ketentuan.
2. Padatkan untuk setiap lapisan dengan cara mengetuk-ngetukan atas penakar dengan
secara bergantian di atas lantai yang rata sebanyak 50 kali, 25 kanan, 25 kiri.
3. Ratakan permukaan agregat dengan batang perata sampai rata.
4. Tentukan berat penakar dan isinya.
5. Hitung berat isi dan kadar rongga udara dalam agregat.

c. Kondisi Gembur
1. Isi penakar dengan agregat memakai sekop atau sendok. Lebihkan pasir sampai
tumpah dari penakar dan hindarkan terjadinya pemisahan dari butir agregat.
2. ratakan permukaan dengan batang perata
3. Tentukan berat penakar dan isinya dan berat penakar sendiri.
4. Cata beratnya sampai ketelitian 0,05 kg.
5. Hitung berat isi dan kadar rongga udara dalam agregat.

 Agregat kasar
a. Kondisi padat (ditusuk)
1. Isi penakar sepertiga dari volume penuh dan ratakan dengan batang perata.
2. Tusuk lapisan agregat dengan 25 x tusukan batang penusuk.
3. Isi lagi sampai volume menjadi dua per tiga penuh kemudian ratakan dan tusuk.
4. Isi penakar sampai berlebih dan tusuk lagi.
5. Ratakan permukaan agregat dengan batang perata.
6. Timbang berat penakar dan isinya dan berat penakar itu sendiri.
7. Catat beratnya sampai ketelitian 0,05 kg.
8. Hitung berat isi agregat menurut rumus.
9. Hitung kadar rongga udara menurut rumus.

b. Kondisi padat (diketuk)


1. Isi agregat dalam penakar dalam tiga tahap sesuai ketentuan.
2. Padatkan untuk setiap lapisan dengan cara mengetuk-ngetukan atas penakar dengan
secara bergantian di atas lantai yang rata sebanyak 50 kali, 25 kanan, 25 kiri.
3. Ratakan permukaan agregat dengan batang perata sampai rata.
4. Tentukan berat penakar dan isinya.
5. Hitung berat isi dan kadar rongga udara dalam agregat.

c. Kondisi Gembur
1. Isi penakar dengan agregat memakai sekop atau sendok. Lebihkan pasir sampai
tumpah dari penakar dan hindarkan terjadinya pemisahan dari butir agregat.
2. ratakan permukaan dengan batang perata
3. Tentukan berat penakar dan isinya dan berat penakar sendiri.
4. Cata beratnya sampai ketelitian 0,05 kg.
5. Hitung berat isi dan kadar rongga udara dalam agregat.

Anda mungkin juga menyukai