Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN LAB UJI BAHAN-2

BOBOT ISI AGREGAT KASAR

OLEH :

OLEH :

REZKY SIMON PANDAPOTAN SINURAT


2105022027

KELOMPOK : 1

KELAS : SI-3F

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


2022-2023
BOBOT ISI AGREGAT KASAR
1. TUJUAN

Pengujian Bobot Isi Agregat Kasar bertujuan untuk menentukan berat atau bobot isi
agregat kasar atau campuran yang didefiniskan sebagai perbandingan antara berat material
kering dengan volumenya.

2. REFERENSI

Pada pengujian bobot isi agregat kasar ini kami mengacu pada Standar AASHTO yaitu
SNI 03-4804-1998, Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga Udara Dalam Agregat, dan SNI
03-6889-2002, Tata Cara Pengambilan Contoh Agregat serta SNI 13-6717-2002, Tata Cara
Penyiapan Benda Uji dari Contoh Agregat

3. DASAR TEORI

Berat isi atau disebut juga sebagai berat satuan agregat merupakan rasio antara berat
agregat dan isi/volume. Berat isi agregat diperlukan dalam perhitungan bahan campuran beton,
apabila jumlah bahan ditakar dengan ukuran volume.

Berat volume agregat ditinjau dalam dua keadaan, yaitu berat volume gembur dan berat
volume padat. Berat volume gembur merupakan perbandingan berat agregat dengan volume
literan, sedangkan berat volume padat adalah perbandingan berat agregat dalam keadaan padat
dengan volume literan.

Berat volume agregat dapat di hitung dengan menggunakan rumus, sebagai berikut

𝐺−𝑇
Berat Isi Agregat : 𝑀 =
𝑉
Dimana,
M = berat isi agregat dalam kondisi kering oven, dalam 𝑘𝑔/𝑚3
G = berat agregat dan penakar, dalam 𝑘𝑔
T = berat penakar, dalam 𝑘𝑔
V = volume penakar, dalam 𝑚3
4. ALAT DAN BAHAN

4.1 Alat-Alat yang Dipakai

 Satu set penakar berat isi (penakar, perojok, dan batang perata)

 Sendok Semen

 Timbangan

 Oven
4.2 Bahan yang Digunakan

 Agregat Kasar

5. PROSEDUR

Benda uji harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Jumlahnya harus lebih dari 100% dari jumlah yang diuji, atau sekitar 125%-200%
2. Kering oven atau kering permukaan
Pengujian berat isi agregat dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu :

5.1 Kondisi Padat

1. Cara Rojok/Tusuk;
 isi penakar sepertiga dari volume penuh dan ratakan dengan batang perata;
 tusuk lapisan agregat dengan 25 x tusukan batang penusuk;
 isi lagi sampai volume menjadi dua per tiga penuh kemudian ratakandan tusuk
seperti diatas;
 isi penakar sampai berlebih dan tusuk lagi;
 ratakan permukaan agregat dengan batang perata;
 tentukan berat penakar dan isinya dan berat penakar itu sendiri;
 catat beratnya sampai ketelitian 0,05 kg;
 hitung berat isi agregat menurut rumus
2. Cara Ketuk;
 isi agregat dalam penakar dalam tiga tahap sesuai ketentuan ;
 padatkan untuk setiap lapisan dengan cara mengetuk-ngetukan atas penakar dengan
secara bergantian di atas lantai yang rata sebanyak 25 kali;
 ratakan permukaan agregat dengan batang perata sampai rata;
 tentukan berat penakar dan isinya sama seperti langkah pada 1) (6);
 hitung berat isi dalam agregat aperti langkah 1) (8) dan 1) (9)
5.2 Kondisi Gembur

 isi penakar dengan agregat memakai sekop atau sendok secara berlebihandan
hindarkan terjadinya pemisahan dari butir agregat;
 ratakan permukaan dengan batang perata;
 tentukan berat penakar dan isinya dan berat penakar sendiri;
 catat beratnya sampai ketelitian 0,05 kg;
 hitung berat isi agregat seperti langkah pada butir 2) (5).

Anda mungkin juga menyukai