Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id. email : sipil.polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

Nama praktikum Jasmine Zefanya


NIM 2105022057 Dosen Job:
Kelas SI-3F Pengampu: Pengujian
Kelompok Kelompok III Ependi Napitu, Ir., M.T Batas-
Tanggal praktikum 21 September 2022 Batas
Jam 14.45-17.25 Atterberg
Suhu ruangan 32c
Lokasi Kampung Baru,Sungai Deli
Jenis tanah
Kedalaman 30 cm

PENGUJIAN BATAS-BATAS ATTERBERG

REFERENSI:

 ASTM D-4318-00 (Standard Test Methods For Liquid Limit,Plastic Limit, and Plasticy
Index Of Soil)
 AASHTO T 89 “Determining The Liquid Limit Of Soils”
 SNI 1967:2008 “Cara Uji Penentuan Batas Air Tanah”

TUJUAN:

 Mengumpulkan informasi/data untuk menggambarkan profil tanah.Baik berupa presentase


liquid limit (LL), plastis limit (PL), shrinkage limit (SL),dan index plasticity (IP)

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN:

1. Uji Liquid limit,plastice Limit,Shringkage Limit,


 Ayakan No.40
 Alat batas cair cassagrande
 Pembuat alur ( grooving tool )
 Mangkok porselin / plat kaca pengaduk
 Spatula
 Air suling
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id. email : sipil.polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

 Plat Kaca
 Palu pelumat tanah
 Wadah shringkage limit model linear

PELAKSANAAN:

 Batas Atterberg (Atterberg Limit) :

1. Uji Liquid limit


1. Bersihkan mangkok porselin dari kotoran yang menempel.
2. Atur tinggi jatuh mangkok cassagrande sampai sesuai dengantebal alat grooving tool.
3. Ambil sampel tanah sekitar 100 gram yang lolos saringan no. 40lalu letakkan di atas
kaca pengaduk
4. Aduk contoh tanah tersebut dengan menggunakan spatula denganmenambahkan air
suling sedikit demi sedikit sampai homogen.
5. Setelah adukan homogen masukkan ke dalam mangkokcassagrande dan ratakan
permukaannya sehingga sejajar denganalas mangkok, dan lapisan yang paling tebal 1
cm.
6. Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam mangkoktersebut dengan
grooving tool melalui garis tengah mangkokdengan posisi tegak lurus permukaan
mangkok.
7. Pencet tombol mulai pada alat dan tunggu sampai kedua
sisi bertemu sepanjang ½ (12, 7 mm ). Catat jumlah pukulan yangdiperlukan.
8. Ambil contoh tanah untuk menentukan kadar airnya.
9. Ulangi prosedur 4 sampai dengan 8 dengan kadar air yang berbeda untuk mendapatkan
pukulan yang diperlukan.

2. Uji Plastic limit


1. Ambil sampel tanah ± 20 gram yang lolos saringan No.40,letakkan benda uji di atas
pelat kaca, kemudian diaduk sehinggakadar airnya merata.
2. Setelah kadar air cukup merata, buatlah bola-bola
tanahdari benda uji itu seberat 8 gram, kemudian bola-bola tanah itu diroling di atas
plat kaca dilakukan dengan maju mundur kecepatan80– 90 roling per menit.
3. dilakukan terus sampai benda uji membentuk batangsilinder dengan diameter 3 mm.
Kalau dalam waktu roling ituternyata sebelum benda uji mencapai 3 mm sudah retak
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id. email : sipil.polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

maka benda uji disatukan kembali ditambah air sedikit dan diaduksampai rata. Jika


tanah yang di roling mencapai diameter < 3 mmtanpa menunjukan retak-retakan, maka
contoh perlu
dibiarkan beberapa saat di udara agar kadar airnya berkurang sedikit.Kumpulkan
batang-batang silinder tanah tersebut dalam duamoisture can dan dalam satu moisture
can sebanyak 5 –  8 gramuntuk menentukan kadar airnya.
4. Pengadukan dan roling digulungi terus sampai retak-retakan ituterjadi pada saat
gulungan mempunyai diameter 3 mm dan perludiperiksa kadar airnya.

3. Uji Shrinkage limit


1. Letakkan tanah dalam cawan poerselin dan tambahkan air sulingsedikit demi sedikit
untuk mengisi pori-pori tanah. Kira-kira sedikit lebih tinggi diatas penambahan air
untuk pengujian batascair.
2. Pastikan bagian dalam cawan monel telah bersih agar benda ujitidak terkena bahan-
bahan lain yang dapat mempengaruhi hasiluji shrinkage.
3. Isi 1/3 bagian cawan monel dengan pasta tanah yang telah dipersiapkan lalu pinggir
cawan monel diketuk-ketuk ringansehingga pasta tanah mengisi rongga cawan monel
secaramerata dan memadat. Lakukan hal yang sama untuk lapisan berikutnya sehingga
pasta tanah mengisi cawan monel sampai penuh, padat dan tidak ada gelembung udara
yang tertangkap.
4. Ratakan permukaan benda uji yang mengisi wadah shringkage linear dengan spatula.
5. Timbang wadah shringkage linear dan benda uji basah, keringkan di udara pada
temperature ruang hingga nampak peruahan warna dariwarna gelap ke warna terang,
kemudian masukkan kedalam oven dengan temperature konstan ± 5°C selama 24 jam.
6. Tentukan volume benda uji basah dengan cara:
a) Tentukan berat cawan monel kosong. 
b) Letakkan cawan monel diatas critalizing dish, isi cawan monel dengan air raksa
sampai meluap, tekan permukaancawan monel dengan plat kaca agar air raksa
dapat mengisiseluruh volume cawan monel.
c) Tentukan volume wadah shringkage limit dengan menentukan berat air raksa yang
terdapat pada cawan monel. Volume wadah shringkage linear merupakan volume
benda uji basah (Vb)
7. Tentukan volume benda uji kering

PERHITUNGAN:
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id. email : sipil.polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

1. Batas Cair/Liquid Limit (LL)


Jumlah Pukulan 10
Berat container + sampel tanah basah = 43.40 gr
Berat container + sampel tanah kering = 37.00 gr
Berat air = 6.40 gr
Berat container = 13.40 gr
Berat tanah basah = 30.00 gr (w1)
Berat tanah kering = 23.60 gr (w2)
w1−W
Kadar Air : w = × 100 %
2

w2
30.00−23.60
W= ×100 %
23.60
W=27.11

Jumlah Pukulan 18
Berat container + sampel tanah basah = 41.20gr
Berat container + sampel tanah kering =35.40 gr
Berat air = 5.80 gr
Berat container = 14.00 gr
Berat tanah basah = 27.20 gr (w1)
Berat tanah kering = 21.40 gr (w2)
w1−W
Kadar air w = 2
× 100 %
w2
27.20−21.40
W= ×100 %
21.40
W=27.10

Jumlah Pukulan 30
Berat container + sampel tanah basah = 49.60 gr
Berat container + sampel tanah kering = 42.40 gr
Berat air = 7.20 gr
Berat container = 14.00 gr
Berat tanah basah = 35.60 gr (w1)
Berat tanah kering = 28.40 gr (w2)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id. email : sipil.polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

w1−W
Kadar air, w = × 100 % 2

w2
35.60−28.40
W= ×100 %
28.40
W=25.35

Banyak Pukulan 10 18 30
Nomor Cawan      
Berat Cawan 13.4 14 14
Berat Cawan + Tanah
43.4 41.2 49.6
Basah
Berat Cawan + Tanah
37 35.4 424.4
Kering
Berat Air 6.4 5.8 7.2
Berat Tanah Kering 23.6 21.4 28.4
Kadar Air 27.11 27.1 25.35
Batas Cair 25.99

Batas Cair
27.5
f(x) = − 0.0925657894736841 x + 28.3096052631579
27
26.5
Kadar AIr (%)

26
25.5
25
24.5
25.995
24
5 10 15 20 25 30 35
Jumlah Pukulan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id. email : sipil.polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

2. Batas Plastis/Plastic limit (PL)

Hasil Percobaan
No Percobaan Satuan
I II
1 Berat Cawan (d) Gram 18,00 17,80
Berat Cawan + Tanah
2 Basah (e) Gram 22,80 24,20
Berat Cawan + Tanah
3 Kering (f) Gram 21,80 23,00
4 Berat Air Gram 1,00 1,20
5 Berat Tanah Kering Gram 3,80 5,20
6 Kadar Air (w) % 26,31 23,08
7 Batas Plastis % 24,69

e−f
Kadar Air I (w) = ×100 %
f −d
22,80−21,80
= × 100 %
21,80−18,00
= 26,31 %

e−f
Kadar Air II (w) = ×100 %
f −d
24,20−23,00
= × 100 %
23,00−17,80
= 23,08 %

Liquid Limit (LL) = 25,99 %


Plastis Limit (PL) = 24,69 %
Plastic Index (PI) = LL – PL = 1.3 %
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id. email : sipil.polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

3. Shringkage Limit/Batas Susut

N
Percobaan Satuan Hasil
o
1 Nomor Cetakan - 1
2 Berat Cawan Linear Gram 382,40
Berat cawan Linear + Tanah
3 Gram 447,60
Basah
Berat Cawan Linear + Tanah
4 Gram 430,40
Kering
5 Berat Air Gram 17,20
6 Berat Tanah Kering Gram 48,00
7 Panjang Tanah Basah Linear cm3 15,00
8 Panjang Tanah Kering Linear cm3 13,50
9 Kadar Air % 35,83

Panjang Tanah Kering


I. Linear Shrinkage = (1− ) × 100% .
panjang tanah basah

(
= 1−
13,50
15,00)×100 %

= (1 - 0,9) × 100%
= 10 %

KESIMPULAN:

 Dari percobaan pengujian diatas didapatkan nilai PI (Plastic Index) sebesar 1.3, Maka
berdasarkan table klasifikasi System Unified jika PI (Plastic Index) ≤ 4 bisa disimpulkan
bahwa jenis tanah tersebut berjenis Pasir Berlanau yang disimbolkan dengan SM. Dan
dipatkan juga nilai batas susut atau SL (Shringkage Limit) sebesar 10 %.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id. email : sipil.polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

Anda mungkin juga menyukai