7.1 Tujuan
Adapun tujuan dari pemeriksaan kadar air dalam agregat antara lain
sebagai berikut:
a. Menentukan kadar air yang terkandung dalam agregat sehingga dapat
diperhitungkan dalam perancangan campuran beton dengan cara pengeringan
menggunakan oven.
b. Mengetahui metode perbandingan berat agregat dengan isi agregat kasar di
dalam suatu bahan yang digunakan untuk pembuatan campuran yang baik dan
benar.
65
Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Kadar Air Agregat
7.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada pemeriksaan kadar air dalam agregat
terdiri dari alat dan bahan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
7.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pemeriksaan kadar air dalam agregat
adalah sebagai berikut:
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh.
Timbang berat benda uji beserta Hitung berat benda uji kering.
talam.
7.5 Perhitungan
Adapun rumus menghitung kadar air yang dilakukan setelah mendapat
data dari hasil pemeriksaan adalah sebagai berikut:
(W ¿ ¿ 3−W 5 )
Kadar air agregat ¿ ×100 % ¿
W5
Keterangan:
W 3 = Berat benda uji mula-mula (gram)
W 5 = Berat benda uji setelah dikeringkan (gram)
Hasil perhitungan kadar air agregat kasar yang didapat berdasarkan data
hasil pengujian yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 7.2 berikut:
Tabel 7.2 Kadar Air Agregat Kasar
Keterangan Agregat Kasar (gram)
Nomor Krus Yang Dipakai I II
Contoh basah 5000,03 5000,03
Contoh kering 4924,03 4899,03
Berat air (berat basah - berat kering) 76 101
Presentase kadar air 1,543% 2,062%
Presentase rata-rata kadar air 1,803%
7.6 Hasil dan Analisis Data
Pemeriksaan kadar air pada agregat halus dan agregat kasar dilakukan
dengan cara pengeringan, dimana masing-masing menggunakan benda uji
sebanyak 1500,03 gram untuk agregat halus dan 5000,03 gram untuk agregat
kasar. Berat yang didapat setelah pengeringan menggunakan oven pada suhu
110±50 C pada agregat halus mendapatkan 1431,33 gram, sedangkan berat yang
didapatkan setelah proses pengeringan pada agregat kasar 4924,33 gram.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas didapatkan presentase kadar air rata-rata
pada agregat halus sebesar 4,603% dan hasil presentase kadar air agregat kasar
sebesar 1,803%.
Hasil yang didapatkan dari perhitungan tabel diatas terlihat bahwa kadar
air dalam agregat halus memiliki nilai yang lebih besar yaitu sebesar 4,603%,
dibandingkan kadar air pada agregat kasar sebesar 1,803%.
7.7 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari pemeriksaan kadar air agregat adalah
sebagai berikut:
a. Pemeriksaan kadar air bertujuan mengetahui besarnya perbandingan antara
berat air yang dikandung agregat dalam keadaan kering dan dinyatakan dalam
persen.
b. Berat agregat halus sebelum dikeringkan sebesar 1500,03%, sedangkan berat
agregat setelah dilakukan pengeringan dalam oven berkurang menjadi sebesar
1431,03% dan 1437,03%.
c. Berat agregat kasar sebelum dikeringkan sebesar 5000,03%, sedangkan berat
agregat setelah dilakukan pengeringan dalam oven berkurang menjadi sebesar
4924,03% dan 4899,03%.
d. Persentase kadar air rata-rata agregat halus sebesar 4,603%, sedangkan
persentase agregat kasar rata-rata sebesar 1,803%.
e. Kadar air dalam agregat halus memiliki nilai yang lebih besar yaitu sebesar
dibandingkan kadar air pada agregat kasar.
7.8 Saran
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kadar air
agregat adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan kadar air agregat sebaiknya dilakukan dengan teliti dan
mengikuti ketentuan yang berlaku.