Dari hasil praktikum pengukuran kadar air dari kentang diperoleh tabel
sebagai berikut:
1
Diagram di atas menggambarkan nilai persentase kadar air kentang terbesar yaitu
pada sempel K3 dengan nilai 82% basis basah dan 455.56% basis kering.
Sedangkan, persentase kadar air terkecil yaitu pada sempel K1 dengan nilai
80.48% basis basah dan 412.29% basis kering. Kadar air pada kentang tergolong
tinggi karena dari hasil praktikum diperoleh rata-rata 81% basis basah.
Kadar air merupakan salah satu sifat fisik bahan yang menunjukan
banyaknya kandungan air di bahan tersebut (Hani, 2012). Kadar air dapat
dinyatakan menjadi 2 dalam persen berat basah/wet basis (bb) dan persen berat
kering/dry basis (bk). Kadar air berat basah memiliki nilai maksimum yaitu
100%, sedangkan kadar air berat kering dapat dapat lebih dari 100% (Obin, 2001).
Kadar air yang sering dipakai untuk menentukan kandungan air dalam suatu
bahan menggunakan berat basah, sedangkan kadar air berat kering kabanyakan
hanya digunakan untuk penelitian.
Kadar air berat basah (bb) merupakan perbandingan berat air yang ada
dalam bahan dengan berat total bahan, sedangkan kadar air basis kering (bk)
merupakan perbandingan antara berat air dalam bahan dengan berat padatan/solid
yang ada dalam bahan. Kadar air berat basah dan berat kering dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:.
Dimana: m = kadar air basis basah (%bb)
2
Kadar air basis basah dapat dikonversi menjadi kadar air basis kering yaitu
dengan rumus:
Dari rumus di atas nilai pembagi dari kadar air basis basah lebih besar dari
basis kering. Jadi secara teoritis nilai kadar air basis basah lebih kecil dari pada
basis basah dan sangat memungkinkan apabila kadar air basis kering dapat
melebihi nilai 100% seperti yang ditunjukan grafik 1 di bawah ini.
Grafik 1. Perbandingan Kadar Air BB% dengan BK%
Dari grafik 1 di atas menunjukan persentase kadar air basis kering lebih besar dari
pada basis basah pada saat jumlah air yang terkandung dalam bahan sama. Faktor
pembagi kadar air basis basah yaitu jumlah air+solid pada bahan sedangkan pada
kadar air basis kering faktor pembaginya hanya jumlah solid.
Pada proses pengukuran kadar air dengan mengunakan metode oven
pengering setelah proses pengeringan bahan perlu dimasukan ke eksikator. Fungsi
eksikator sendiri yaitu untuk mendinginkan bahan. Selain untuk mengeringkan
bahan fungsi dari eksikator lainnya yaitu untuk menjaga bahan supaya tetap
kering, oleh karena itu untuk pendinginan pada pengukuran kadar air
menggunakan eksikator bukan dengan cara dikipasi atau dengan cara yang
lainnya.
3
BAB 2. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa penentuan kadar air
dengan metode oven pengering di maksudkan untuk mengetahui kandungan air
dan solid pada bahan. Nilai kadar air yang ada pada kentang yaitu sekitar 81% bb
sehingga tergolong bahan hasil pertanian yang mengandung air cukup tinggi.
4
DAFTAR PUSTAKA
5
LAMPIRAN
6
Gambar 4. Proses Penimbangan Wadah
7
Gambar 7. Proses Mendinginkan Bahan dengan Eksikator