Anda di halaman 1dari 3

Pengenalan Peta Kesadaran Bagian I dan II

Map Of Consclousness adalah sebuah disiplin ilmu yang fokus pada Spiritual Sains
yang tokohnya adalah David R Hawkins. Setiap ilmu pasti memiliki objek formal atau
disiplin kajian yang pasti sudah diketahui sejak awal. Jika tidak ada objek formal maka yang
dibahas akan menjadi tidak jelas dan tidak ada tujuan. Objek formal dari Spiritual Sains ini
adalah Human Consclousness. Objek formal tentang Human Consclousness oleh David R
Hawkins kemudian disusun dalam sebuah tabel satu halaman yang disebut Map Of
Consclousness. Tabel tersebut menjelaskan tentang semua aspek dari Human Consclousness.
David R Hawkins mengambil kajian Human Consclousness dalam perspektif spiritual. Kajian
Human Consclousness dalam perspektif spiritual bermakna, yaitu secara harfiah
consclousness artinya kesadaran.

Namun secara disiplin ilmu, Consclousness bermakna Evolusi Spiritual. Maksud dari
evolusi spiritual adalah evolusi atau tingkatan penyaksian diri. Tingkatan penyaksian diri
secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu Tingkatan Force dan Tingkatan Power.
Secara spiritual, force adalah sebuah tingkat penyaksian diri/kesadaran dimana diri
tergantung pada dunia eksternal. Atau bisa dipahami bahwa force itu adalah pusat kehidupan
ada di dunia eksternal atau dunia luar. Sedangkan Power secara spiritual bermakna sebagai
tingkat penyaksian diri/kesadaran dimana kehidupan itu diciptakan dari dunia batin. Dunia
batin yang dimaksud adalah makna. Jadi kalau force diri itu tergantung pada dunia eksternal
sedangkan power diri itu berpartisipasi menciptakan kehidupan lewat makna.

Dalam tingkat kesadaran force dinamikanya diri ini tergantung pada dunia eksternal.
Tanpa dunia eksternal diri ini tidak bisa hidup. Untuk bisa hidup diri ini harus adaptasi pada
dunia eksternal dimana adaptasi ini adalah kemampuan diri menyesuaikan lingkungannya.
Seseorang dengan penyaksian diri force keadaan batinnya selalu berubah-ubah karena
keadaan eksternal selalu berubah. Orang adaptif keadaannya Cuma dua yaitu mampu
beradaptasi dan tidak mampu beradaptasi. Orang yang tidak adaptif akan menderita dan
orang yang adaptif akan mendapatkan kesenangan.

Link : https://youtu.be/lVhNxtLyJCI
Rangkuman Peta Kesadaran SiFY 23/03/2021

Kesulitan terbesar dari evolusi kesadaran adalah mengenali modus bereksistensi. Jika kita
kesulitan akan sangat penting kita menggunakan mata orang lain dulu untuk menemukan
dimana aktivitas jiwa kita hidup atau dengan kata lain aktivitas jiwa kita hidup di momen
yang mana. Apakah dia hidup di momen yang fix, korelatif, atau subjektif. Ini terkait
Progresif jiwa, cara belajar (kebiasaan belajar). Progresif jiwa ini dimulai dari reseptif (jiwa
pasif) sepenuhnya dia menerima pengaruh/dampak. Pada jiwa reseptif ini jiwa dipengaruhi
oleh lingkungan. Yang kedua itu reflektif dimana jiwa aktif membebaskan diri dari pengaruh-
pengaruh eksternal yaitu jiwa mulai bisa menilai sendiri. Yang ketiga, jiwa mulai meditative
dimana jiwa mulai membangun keterhubungan dengan kehidupan semesta dan Tuhan serta
mulai memberi dampak pada dunia.

Perbedaan s besar (S) dan s kecil (s). S besar menyaksikan keterhubungannya dengan Tuhan,
keterhubungan dengan dirinya sendiri. Sedangkan s kecil mewakili keseluruhan
kemanusiaan. Kalau melihat s kecil sebagai individu maka modulusnya “atau”, kalua s kecil
dan s kecil yang lain modusnya “dan”, dan jika s kecil dilihat dari keseluruhan kemanusiaan
maka modusnya “kita/kami”. Jadi sebenarnya evolusi kesadaran itu hanya soal identifikasi s
besar (S) dan s kecil (s). sementara s besar ini berarti pencerahan yang bisa diartikan selalu
hidup bersama Tuhan karena hidup di ruang waktu. Ini adalah pengetahuan tentang diri.

Perubahan dedifikasi diri mengubah keseluruhan pengalaman di semua aspek kemanusiaan.


Diri mulai merevisi makna kehidupan dengan makna diri yang baru. Makna kehidupan
tergantung pada makna diri. Persoalan dalam modus bereksistensi adalah kemelekatan pada
masa lalu. Dalam s besar (S) Makna kehidupan adalah memperagakan sifat-sifat keillahian,
lalu maknanya perkecil lagi bahwa kehidupan itu sebagai dunia. Dari dunia diperkecil lagi
menjadi negara, institusi, lalu keluarga. Hubungan tingkat kesadaran dengan makna hidup
yaitu pada tingkat 20 kehidupan penuh siksaan (ruang penyiksaan), pada tingkat 30
kehidupan penuh kesalahan, pada tingkat 50 kehidupan kehabisan sumber daya, pada tingkat
75 kehidupan serba tidak cukup atau kelangkaan, pada tiingkat 100 kehidupan penuh
ancaman, tingkat 125 kehidupan penuh kelelahan, pada tingkat 150 kehidupan penuh ketidak
adilan, tingkat 175 kehidupan penuh persaingan.

Link : http://www.youtube.com/watch?v=E0fmqfn8R6I
Kaitannya dalam pembelajaran teknologi beton adalah jika kita merasa kesulitan
dalam pembelajaran kita sebaiknya bertanya pada orang lain. Karena mungkin saja
orang lain bisa membantu kita. Dan kita pun harus bisa membentengi diri sendiri
dengan kuat dari pengaruh-pengaruh lingkungan kehidupan baik ancaman maupun
ketidakadilan, seperti halnya beton yang tak pernah goyah walaupun terus menerus
mendapat tekanan dari luar.

Anda mungkin juga menyukai