Anda di halaman 1dari 12

1.

Baterai Bekas

Batu baterai bekas merupakan salah satu limbah B3 karena mengandung berbagai
logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, kadmium, nikel dan lithium yang
berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Karena mengandung bahan logam
berat, sampah batu baterai dianjurkan untuk tidak dibuang di tempat pembuangan
sampah umum karena akan mencemari tanah, air tanah, danau dan sungai.

Batu baterai bekas yang termasuk dalam limbah B3 yaitu baterai berukuran AA, AAA,
C&D, baterai jam tangan, baterai lithium (baterai telepon genggam, kamera digital,
laptop serta barang elektronik lainnya) dan baterai rechargeable.
2. Neon dan Bohlam Bekas

Meskipun saat ini lampu LED sudah banyak dipakai, namun rata-rata masyarakat masih
menggunakan Lampu TL. Di dalam lampu TL terdapat senyawa merkuri berfungsi untuk
mengkonversi energi listrik menjadi cahaya ultraviolet sehingga substansi fosfor pada
tabung menjadi berpendar. Ketika bohlam lampu TL pecah, raksa bisa menguap dan
membahayakan anak-anak dan wanita hamil. Pembuangan lampu TL dilakukan
bersama tempat kardusnya untuk menghindari pecahnya lampu.
3. Hairspray

Hairspray kerap digunakan perempuan untuk menjaga rambut agar tertata rapi lebih
lama. Namun, hairspray memiliki beberapa kandungan kimia berbahaya yang dapat
mengganggu kesehatan, yaitu polyvinylpyrrolidone yang sama dengan pembuatan lem
kayu yang berfungsi untuk mengeraskan rambut, polymer
calledpolydimethylsiloxane yang berfungsi membuat rambut terangkat lebih lama,
dan pytocalcious yang berfungsi meningkatkan jumlah mineral dalam akar rambut
sehingga membuat rambut menjadi kaku.
Selain dapat membahayakan kesehatan bila terhirup atau terkena selaput mata,
hairspray dapat menyebabkan kerusakan lingkungan karena kandungan Chloro Fluoro
Carbon (CFC) yang digunakan untuk membuat aerosol. Jika terlepas ke udara, zat ini
akan berkontribusi terhadap pemanasan global dengan terbentuknya emisi CO2.
Sebaiknya, ciptakan hairspraymu sendiri dengan menggunakan air jeruk lemon dan air
matang lalu masukkan dalam sprayer, kocok sebelum digunakan.
4. Pestisida

Pestisida merupakan pembasmi hama yang mengandung limbah B3 karena terdiri atas
bahan kimia berbahaya. Dalam 105 unsur kimia, biasanya terdapat 21 unsur yang
sering digunakan dalam pestisida yaitu karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor,
klorin, sulfur, ferum, cuprum, merkuri, zinc dan arsenik. Bahan-bahan yang terkandung
dalam pestisida ini akan mencemari udara jika saat disemprotkan cairannya terbawa
angin.

Penggunaan pestisida juga bisa mengurangi keanekaragaman hayati pertanian di tanah


sehingga mengurangi laju pengikatan nitrogen. Dari segi kesehatan,penggunaan
pestisida secara berlebih dapat menyebabkan leukemia pada manusia.
5. Deterjen Pakaian

Pada deterjen pakaian terkandung bahan-bahan kimia yakni surfaktan (15-


25%), builder, filler dan aditif yang berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia serta
lingkungan. Deterjen dapat mencemari lingkungan melalui busa yang dibuang melewati
saluran air. Busa yang tidak mudah hilang ini dapat menyebabkan kontak air dan udara
menjadi terbatas sehingga menurunkan proses pelarutan oksigen ke dalam air. Kondisi
ini dapat membuat organisme di dalam air kekurangan oksigen hingga dapat
menimbulkan kematian.
Dari segi kesehatan, bahan surfaktan dapat menyebabkan permukaan kulit menjadi
kasar hingga menghilangkan kelembaban alami. Untuk mengganti deterjen, Sobat
Greeners dapat menggunakan baking soda, asam cuka dan jeruk lemon.
5. Pembersih lantai

Pembersih lantai mengandung bahan kimia berbahaya, yaitu Cresylic Acid (1,5 %),
Ethoxylated Alcohol (4 %), Benzalkonium Chloride (2 %), Natrium Lauril Eter Sulfat (2,5
%), dan Alcohol Ethoxylate Natrium Lauril Eter Sulfat atau disebut Sodium Laureth
Sulfate (SLS). SLS dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit sensitif. SLS dapat
diketahui dari baunya yang menyengat.

Dari penjelasan di atas, ada baiknya kita mengenali bahan, barang atau zat disekitar
kita yang berpotensi menjadi limbah B3 dan dapat membahayakan kesehatan. Selain
itu, dengan bersikap cermat dan memilah sampah yang kita timbulkan, kita juga turut
meminimalisir pencemaran lingkungan.
6. Aki Kendaraan

Aki kendaraan bermotor mengandung H2SO4 bisa berbahaya bagi manusia. Nah,
apabila air aki mengenai kulit maka dapat menyebabkan gatal-gatal. Jika terkena logam
maka dapat menyebabkan korosi dan air aki juga dapat merusak cat mobil.
7. Obat Nyamuk

Obat nyamuk juga mengandung bahan-bahan kimai berbahaya. Di dalam obat nyamuk
mengandung dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), prpooxur (karbamat), dan
diethyltoluamide yang merupakan jenis insektisida pembunuh serangga.

Risiko yang dapat dialami jika menggunakan obat nyamuk bakar adalah asapnya yang
dihirup, sedangkan pada obat nyamuk cair memiliki dosis yang lebih kecil karena cairan
yang dikeluarkan diubah menjadi gas.
7.ObatNyamuk

Minyak wangi adalah produk yang hampir digunakan oleh pria maupun wanita untuk
membuat aroma tubuh mereka harum. Namun tahukah Anda bahwa 95% bahan kimia
yang digunakan dalam minyak wangi berbahan dasar petroleum yang terkenal beracun.
9.SabunPirig

Dalam kehidupan sehari-hari kita biasa membersihkan piring atau gelas yang telah kita
gunakan menggunakan sabun cuci piring. Ternyata di dalam sabun cuci piring juga
mengandung zat-zat kimia yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia serta
lingkungan. Zat tersebut adalah formalin dan phthalates. Formalin yang terserap ke
dalam tubuh walaupun dalam kadar rendah, bisa menyebabkan gejala pusing dan mual.
Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan menyebabkan iritasi. Gangguan jangka
panjang yang dapat terjadi adalah dapat menyebabkan penyakit kanker dan dapat
merusak organ dalam tubuh. Sedangkan phthalates dapat menyebabkan gangguan
kelenjar endokrin, memicu migraine dan asma jika masuk kedalam tubuh. Selain itu, zat
ini dapat mengurangi jumlah sperma pada pria dan dapat menyebabkan bayi lahir
prematur pada ibu-ibu yang sedang hamil.
10.Oli

Oli bekas adalah salah satu material yang mengandung zat berbahaya bagi makhluk
hidup. Di dalam oli, terdapat logam beray yang berasal dari bensin atau mesin kendaraan
bermotor. Jika logam berat ini sampai masuk ke dalam tubuh, maka dapat meyebabkan
kerusakan ginjal, syaraf hingga penyakit kanker.

Anda mungkin juga menyukai