Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

KELOMPOK 4

LIMBAH B3 DAN PENCEMARAN UDARA

Anggota:

Rahma Rahayu

Affidatushofi

Siti Asriah

Hanifah Adawiah

M Yuda Ananda

Ramdan Wahid

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM MIFTAHUL HUDA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

"SMK YASPIM"

2022
Pengertian Limbah B3
Kata B3 merupakan akronim dari bahan beracun dan berbahaya. Oleh karena itu,  pengertian limbah
B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat
yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak
lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme
lainya.

Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang
dihasilkan rumah tangga domestik di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen
pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih
oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu baterai.

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini tidak berasal dari proses utama, melainkan dari
kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan kerak, pencucian, pengemasan dan lain-lain.

2. Limbah B3 dari sumber spesifik. Limbah ini berasal dari proses suatu industri (kegiatan utama).

3. Limbah B3 dari sumber lain. Limbah ini berasal dari sumber yang tidak diduga, misalnya prodak
kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

Sifat dan Klasifikasi Limbah B3

Suatu limbah tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun jika ia memiliki sifat-sifat tertentu, di
antaranya mudah meledak, mudah teroksidasi, mudah menyala, mengandung racun, bersifat korosif
menyebabkan iritasi, atau menimbulkan gejala-gejala kesehatan seperti karsinogenik, mutagenik, dan
lain sebagainya.

a. Mudah meledak (explosive)

Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar dapat meledak karena
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi lewat reaksi fisika atau kimia sederhana.

Contoh limbah B3 dengan sifat mudah meledak seperti asam prikat.

b. Pengoksidasi (oxidizing)

Limbah pengoksidasi adalah limbah yang dapat melepaskan panas karena teroksidasi sehingga
menimbulkan api saat bereaksi dengan bahan lainnya. Limbah ini jika tidak ditangani dengan serius
dapat menyebabkan kebakaran besar pada ekosistem. Contoh limbah b3 dengan sifat pengoksidasi
misalnya kaporit.

c. Mudah menyala (flammable)


Limbah yang memiliki sifat mudah sekali menyala adalah limbah yang dapat terbakar karena kontak
dengan udara, nyala api, air atau bahan lainnya meski dalam suhu dan tekanan sntar. Contoh limbah B3
yang mudah menyala misalnya pelarut benzena.

d. Beracun (moderately toxic)

Limbah beracun adalah limbah yang memiliki atau mengandung zat yang bersifat racun bagi
manusia atau hewan, sehingga menyebabkan keracunan, sakit atau kematian baik melalui kontak
pernafasan,kulit maupun mulut. Contoh limbah b3 ini adalah limbah pertanian seperti buangan
pestisida.

e. Berbahaya (harmful)

Limbah berbahaya adalah limbah yang baik dalam fase padat, cair maupun gas yang dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu melalui kontak inshalasi maupun
oral.

f. Korosif (corrosive)

Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang memiliki ciri padat menyebabkan iritasi pada kulit,
menyebabkan pengkaratan pada baja mempunyai pH 2 (bila bersifat asam) pH 12,5 (bila bersifat basa).
Contoh limbah B3 dengan ciri korosif misalnya, sisa asam sulfat yang di gunakan dalam industri baja,
limbah asam dari baterai dan accu, serta limbah pembersih sodium hidroksida apada industri logam.

g. Bersifat iritasi( irritant)

Limbah yang dapat menyebabkan iritasi adalah limbah yang menyimbulkan sensitasi pada kulit,
peradangan, maupun menyebabkan iritasi pernapasan, pusing dan mengantuk bila terhirup. Contoh
limbah ini adalah asam formiat yang dihasilkan dari industri karet.

h. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)

Limbah dengan karakteristik ini adalah limbah yang dapat menyebabkan kerusakan pada
lingkungan dan ekosistem, misalnya limbah CFC atau chlorofluorocarbon yang di hasilkan dari mesin
pendingin.

i. Karsinogenik(carcinogenic), Terotogenik(terotogenic),mutagenik(mutagenic)

Limbah karsinogenik adalah limbah yang dapat menyebabkan timbulnya sel kanker, terotogenik
adalah limbah yang mempengaruhi pembentukan embrio, sedangkan limbah mutagenik adalah limbah
yang dapat menyebabkan perubahan keromosom.

Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-
sumber alami maupun kegiatan manusia.

Bahan bahan yang menjadi salah satu penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
udara adalah polutan. Polutan merupakan sebuah bahan atau zat yang memiliki kadar yang memilki
ambang batas pada waktu yang tidak tepat, sehingga menjadi bahan pencemar lingkungan. Terdapat
beberapa polutan yang menjadi penyebab pencemaran udara, seperti karbon monoksida, oksigen
nitrogen, oksida sulfur, CFC, hidrokarbon, dan radikal bebas.

1. Karbon Monoksida

Karbon monoksida (CO) merupakan suatu gas beracun yang dilepaskan setiap kali bahan bakar atau
bahan lainnya dibakar.CO juga bisa berasal dari lingkungan yang tidak terawat dan sampah yang tidak
dimusnahkan dengan benar.

2. Oksigen Nitrogen

Pada suhu kamar, kecil kemungkinan nitrogen dan oksigen bereaksi. Namun, pada suhu yang lebih
tinggi kedua zat tersebut dapat bereaksi membentuk Oksigen Nitrogen (NO) dalam jumlah yang banyak,
sehingga akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara.

3.Oksida Sulfur

Sulfur Oksida merupakan suatu gas yang mudah menjadi asam, hal ini menyebabkan terjadinya
gangguan pada sistem pernafasan jika tercemar.

4.CFC

Gas KloroFluoro Karbon (CFC) merupakan gas yang sering ditemukan dalam kegiatan sehari-hari,
misalnya AC, parfum berwujud aerosol, hair spray, dan lain-lain.Gas CFC berbahaya karena dapat
membentuk lubang ozon, sehingga sinar matahari dapat langsung menembus dan masuk ke bumi. Hal
ini bisa mengakibatkan terjadinya mutasi genetik, kanker kulit, serta matinya mikroorganisme dan
ganggang.

5. Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan satu elektron pasangannya. Radikal bebas dapat
disebabkan oleh hasil metabolisme tubuh juga faktor lain seperti asap rokok dan polutan lain. Radikal
merupakan komponen yang terbawa di udara dan bersifat karsinogen atau dapat memicu kanker.
Paparan radikal bebas sangat sulit untuk dihindari, pasalnya paparan ini dapat langsung mengenai kulit
dan menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, untuk menangkal radikal bebas diperlukan zat anti toksik
seperti antioksidan yang dapat mencegah masuknya radikal bebas ke dalam tubuh.

6. Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan gabungan antara molekul hidrogen dan karbon. Hidrokarbon di udara bisa
membentuk reaksi yang kompleks, sehingga menghasilkan pencemaran udara.
PENYEBAB POLUSI UDARA

Pencemaran udara atau polusi udara disebabkan oleh berbagai hal baik dari alam maupun aktivitas
manusia.

Beberapa penyebab atau contoh sumber pencemaran udara, yaitu:

1. Aktivitas gunung berapi

Aktivitas gunung berapi dapat menyebabkan polusi udara karena letusannya berupa abu vulkanik.
Dampak dari adanya letusan gunung berapi ini juga dapat menyebabkan hujan serta pencemaran udara
didaerah sekitar.

2. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan bisa terjadi secara alami terutama didaerah yang sangat kering dan berangin
kencang. Namun, manusia juga dapat menyebabkan kebakaran hutan. Ya, radikal sebagian besar
kejadian kebakaran hutan disebabkan oleh manusia. Kebakaran hutan bisa menyebabkan polusi karena
menghasilkan asap dan kabut. Selain itu,asap dari kebakaran hutan juga berbahaya untuk kesehatan

3. Industri

Indonesia kini memiliki pabrik dan industri dalam jumlah yang sangat banyak. Aktivitas pabrik dan
industri menghasilkan limbah yang banyak. Limbah yang dihasilkan bisa dalam bentuk limbah cair,
limbah padat, maupun limbah gas. Limbah gas merupakan limbah yang sangat berperan dalam
mencemari udara.

4. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Tempat pembuangan akhir(TPA) merupakan sanitari landfill atau dikenal sebagai lahan urug. TPA
merupakan salah satu sumber terjadinya pencemaran udara. Timbunan sampah menyumbang
pencemaran gas metan bagi lingkungan. Penumpukan sampah di TPA pasti mengalami pembusukan
yang besar karena diuraikan oleh bakteri sehingga dapat menghasilkan gas metan, karbon dioksida dan
sejumlah zat lainnya yang berpotensi menyebabkan pencemaran.

5 .Pembangkit listrik

Pembangkit listrik memiliki peranan yang sangat besar bagi kehidupan manusia, akan tetapi juga
memiliki sisi negatif. Pembangkit listrik saat ini masih banyak yang belum ramah lingkungan sehingga
menyebabkan pencemaran udara. Pembangkit listrik tenaga uap menghasilkan polutan yang sangat
banyak untuk membakar batu bara. Polutan beracun yang dihasilkan seperti merkuri, timbal, arsenik,
dan lainnya menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi penduduk yang bertempat tinggal di sekitar
PLT

6. Alat Transportasi
Penggunaan bahan bakar pada kendaraan bermotor yang belom ramah lingkungan menghasilkan
emisi zat-zat yang berbahaya. Dampak dari hal tersebut yaitu dapat menimbulkan berbagai penyakit
pernafasan kronis.

7.Limbah Pertanian

Limbah pertanian yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan polusi udara. Misalnya,
penggunaan pestisida, pupuk atau kotoran tenak, hingga pembakaran limbah sertapembukaan lahan.

8. Kegiatan Pertambangan

Ada ratusan ton batu yang digali, dipindah, kemudian dihancurkan dalam kegiatan pertambangan.
Secara signifikan aktivitas tersebut bisa meningkatkan jumlah debu di udara. Selain itu, tailing atau
limbah tambang yang mungkin saja beracun juga bisa terbang terbawa udara dan secara tidak langsung
mempengaruhi kesehatan manusia.

9. Aktivitas Rumah Tangga

Polusi udara tidak hanya bisa ditemui di jalanan saja, tetapi juga di dalam rumah. Aktivitas rumah
tangga yang bisa menyebabkan pencemaran udara yaitu proses memasak di dapur, asap rokok, kotoran
hewan peliharaan, kandungan timbal dalam cat tembok, hingga sampah rumah tangga yang menumpuk.

DAMPAK PENCEMARAN UDARA


Pencemaran udara memiliki dampak yang luas. Salah satu dampak yang paling krusial ialah dampak
bagi kesehatan.

1. Dampak Pencemaran Udara terhadap Kesehatan

a. Penyakit Pernapasan

Dampak penyakit yang paling sering Dijumpai ialah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA),
misalnya bronitis,asma dan gangguan pernafasan lainnya.

b. Memicu keguguran

Sebuah studi ilmiah mengatakan bahwa polusi udara sangat berbahaya bagi ibu hamil.
Pencemaran udara bisa meningkatkan resiko kelahiran prematur, lahir dengan berat badan yang rendah
hingga memicu keguguran.

2. Dampak Sosial Ekonomi Pencemaran Udara

Dampak pencemaran udara bagi kesehatan akan merembet menjadi dampak ekonomi bagi
masyarakat. Beban ekonomi tersebut berupa biaya yang akan dikeluarkan untuk pengobatan. Akibat
adanya pencemaran udara, makhluk hidup tidak dapat menikmati udara sehat yang menjadikan aktivitas
sosial jadi terhambat.

3. Dampak Pendidikan
Pencemaran udara juga memiliki dampak untuk pelajar. Mereka akan terhambat dalam hal berpikir
dan menyelesaikan suatu pekerjaan atau pun permasalahan. Terdapat penelitian yang dilakukan di
Tiongkok menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi polutan maka semakin

tajam pula penurunan nilai tes siswa. Tidak hanya berdampak pada nilai tes, daftar kehadiran atau
absen pun juga akan semakin menurun karena pelajar tidak akan bisa konsentrasi dan selalu merasa
terganggu.

4. Dampak terhadap Sektor Pertanian

Tumbuhan atau tanaman akan rentan terhadap terjadinya penyakit nekrosis, klorosis, dan bintik
hitam. Partikel yang terdeposisi pada permukaan tanaman tersebut dapat mengganggu proses
fotosintesis. Akibatnya para petani akan mengalami kegagalan panen sehingga berimplikasi pada
kerugian yang dihadapi petani.

5. Dampak Lingkungan Pencemaran Udara

Polusi udara juga berdampak terhadap lingkungan yaitu hujan asam, eutrofikasi, haze, menipisnya
lapisan ozon, dan perubahan iklim global.

JENIS-JENIS PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara dibedakan menjadi dua yaitu pencemaran udara Primer dan Skunder.

1. Pencemaran Udara Primer

merupakan pencemaran udara yang substansi pencemarannya berasal dari sumber pencemaran
udara dan dipancarkan langsung ke atmosfer. Karbon monoksida merupakan contoh dari pencemaran
udara primer karena merupakan hasil dari pembakaran akibat dari aktivitas manusia.

2. Pencemaran Udara Sekunder

merupakan pencemaran udara yang substansi zat pencemarnya terbentuk dari hasil reaksi zat
pencemar-pencemar di muka bumi. Pembentukan lubang ozon merupakan salah satu contoh dari
pencemaran udara sekunder.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencemaran udara adalah dengan cara
melakukan penghijauan kembali, menggunakan kendaraan yang bahan bakarnya ramah lingkungan, dll

Anda mungkin juga menyukai