Disusun Oleh:
Nama: Andien Noor Anisa Ardi
NPM: 19440002
Kelas: G5,G6
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia -
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan ini dengan tepat waktu.
Laporan tentang “Klasifikasih Seam dan Stitch menurut Federal Standard” ini bertujuan
untuk menambah wawasan kami tentang jenis-jenis seam dan stitch juga untuk memenuhi tugas
dari Mata Kuliah Pemilihan Mesin Garmen oleh dosen pak Heru Sutanto S. Teks.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan
ini, baik dari segi kualitas dan kuantitas maupun ilmu pengetahuan yang saya kuasai. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun saya harapkan demi sempurnanya karya tulis ini. Semoga
laporan ini dapat dipahami dan berguna bagi saya sendiri maupun orang – orang yang
membacanya. Atas perhatian dan waktunya kami ucapkan terimakasih.
Menurut Federal Standard seam adalah sambungan yang terdapat pada kain yang dijahiy
dengan menyatukan dua atau lebih bahan yang digunakan untuk merakit bagian-bagian dalam
produksi barang yang dijahit. Klasifikasi Seam dibagi menjadi 4 kelas, yaitu:
Sedangkan pengertian dari stitch menurut Federal Standard adalaha suatu kesatuan bentuk
benang yang dihasilkan dari putaran benang kedalam bahan dengan jarak interval yang seragam
dan berulang-ulang. Sehingga membentuk suatu rangkaian jahitan, klasifikasi stitch ini dibagi
menjadi 7 kelas yaitu:
Untuk jahitan tipe BSb-1 ini salah satu kainnya harus dilipatkan kearah dalam dan
membungkus tepian terbatas milik kain yang lainnya, lalu dapat dijahit dengan satu atau
lebih barisan.
Seam BS tipe BSc-1
Untuk jahitan tipe BSc-1 salah satu kainnya harus melipatkan kedua tipe kain kearah
dalam dan membungkus tepian sisi terbatas kain yang lainnya, lalu bisa dijahit dengan
satu atau lebih baris jahitan.
Untuk tipe stitch 101 ini dibentuk dengan satu benang jarum yang harus melewati kain
dan membentuk jalinan di permukaan bawah kain.
Untuk tipe stitch 102 ini dibentuk dngan dua benang jarum (A an A’) lalu kedua
benang tersebut harus melewati kain dan benang A’ akan membentuk jalinan dengan
sendirinya dengan benang A.
2. Kelas 200 ( Hand Stitch )
Untuk jahitan kelas 200 ini dikerjakan dengan tangan dan membutuhkan satu atau
lebih benang jarum. Jeratan ini biasanya digunakan sebagai jahitan pembantu. Tipe jahitan
ini ada dari tipe 201 sampai 220.
Untuk stitch tipe 202 ini dibentuk dengan satu benang jarum dan harus melewati kain
yang dimajukan dua panjang jahitan. Setelah melewati kain, benang jarum akan dibawa
kembali satu panjang jahitan sebelum melewati kain untuk ketiga kalinya.
Untuk stitch tipe 203 ini dibentuk dengan satu benang jarum yang harus melewati kain
dan harus segera dilewatkan kembali di lubang sama untuk membentuk lingkaran pada
permukaan kain untuk membentuk jahitan berikutnya.
Untuk stitch tipe 302 ini dibentuk dengan dua benang jarum (A dan A’) dan juga satu
benang spul (B). lingkaran benang A san A’ harus melewati kain dan akan disambungkan
dengan benang B di bawah kain.
Untuk stitch tipe 303 ini dibentuk dengan 3 benang jarum (A, A’,A”) dan juga benang
spul (B). simpul yang dibuat oleh ketiga benang jarum harus melewati kain dan akan
disambungkan dengan benang spul B di bawah kain.
Untuk stitch tipe 401 ini dibentuk oleh satu benang jarum (A) dan satu beang looper (B).
loops benang A harus dilewatkan melalui kain dan dijalin dengan simpul benang B.
Untuk stitch tipe 402 ini dibentuk dengan dua benang jarum (A dan A’) dan juga benang
looper B. loops benang A dan A’ akan melewati kain dan akan disambungkan serta dijalin
dengan simpul benang B.
5. Kelas 500 ( Overedge stitch )
Kelas jahitan 500 dibentuk dengan satu atau lebih kelompok benang dan memiliki
karakteristik dimana satau atau lebih kelompok benang melingkar menutup bagian tepi
kain yang dijahit. Jahitan jertana ini dimaksudkan agar dapat melindungi bagian tepi bahan.
Tipe jahitan ini ada dari tipe 501 sampai tipe 531.
Untuk stitch tipe 501 ini dibentuk dengan satu benang jarum A dan satu lagi benang
looper B. simpul benang A harus melewati kain dan akan membuat jalinan dengan B di
bawah kain. Lalu simpul B harus mengelilingi setiap tepi kain dan dijalin dengan benang
A pada jahitan berikutnya di permukaan kain.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas yaitu, menurut Federal Standard
klasifikasi seam dibagi menjadi 4 kelas yaitu Superimposed Seam (SS), Lapped Seam ( LS),
Bound Seam (BS), dan Flat Seam (FS).
Sedangkan klasifikasi kelas untuk stitch dibagi menjadi 7 kelas yaitu Kelas 100 (Chain
stitch), kelas 200 (Hand stitch), kelas 300 (Lock stitch), kelas 400 (Multithread chain stitch),
kelas 500 (Overedge stitch), kelas 600 (Flat seam stitch), dan kelas 700 ( Single Thread
Lockstitch ).