PENDAHULUAN
Banyak wanita menaruh perhatian khusus dalam memilih pakaian dalam mereka. Meski
pakaian dalam yang dipakai tidak untuk dikonsumsi publik, tapi pakaian dalam memiliki
pengaruh besar terhadap rasa nyaman dan kepercayaan diri penggunanya. Saat memilih
pakaian dalam, ada banyak hal yang menjadi pertimbangan. Selain bagaimana pakaian dalam
tersebut terlihat di tubuh, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah apakah pakaian dalam
tersebut berisiko menimbulkan masalah kesehatan atau tidak, khususnya bagi wanita yang
memiliki masalah kulit sensitif. Agar konsumen wanita menjadi lebih aman dan terlindungi
dari produk pakaian dalam yang memiliki resiko kesehatan dan juga lebih dimudahkan pada
saat memilih ukuran pakaian dalam, maka disusun 3 Rancangan Standar Nasional Indonesia
(RSNI) untuk mengakomodasi kebutuhan kaum wanita.
1.2 Tujuan
Ribuan tahun kemudian, celana dalam masih jadi barang mewah yang belum
bisa didapat semua orang. Yang mengenakan celana dalam hanyalah kaum elit,
seperti raja, ratu, hingga bangsawan. Semua karena bahan katun atau wol yang masih
berharga mahal. Orang Romawi kuno juga mengenakan celana dalam, yang dikenal
dengan nama 'subligaculum'. Subligaculum sendiri berupa kain linen/katun yang
dililitkan untuk menutupi area bokong dan dikencangkan menggunakan sabuk besi.
1. Briefs
Celana dalam biasa (briefs) Ini adalah jenis celana dalam yang mungkin paling
kita kenal. Berbentuk segitiga, mudah dicari, memiliki berbagai jenis model dan
warna. Celana dalam ini menutupi hingga bagian pinggul, tetapi membiarkan
paha bagian atas hingga kaki tetap terbuka sehingga menjadikan jenis celana
dalam ini nyaman untuk digunakan dengan luaran apapun. Jenis celana dalam
pria ini cenderung biasa digunakan sehari-hari serta ketika melakukan olahraga
ringan hingga sedang.
2. Low-rise
Celana dalam low-rise Bentuknya tidak jauh berbeda dengan celana dalam
biasa. Yang membedakan hanyalah letaknya agak sedikit di bawah pinggul.
Beberapa merk mendesain jenis celana dalam ini dengan tujuan untuk lebih
melindungi dan menonjolkan organ genital. Jenis celana dalam low-rise cocok
digunakan dengan luaran celana pendek, celana bermodel low-rise, atau celana
pendek yang biasa digunakan ketika berolahraga di gym.
3. Boxer
Boxer Berbeda dengan celana dalam biasa atau briefs, boxer cenderung longgar
dan tidak memiliki bagian khusus untuk mendukung dan mempertahankan
posisi penis. Bentuk boxer juga menyerupai celana pendek dengan panjang
hingga bagian tengah paha. Sesuai dengan namanya, boxer terinspirasi dari
celana yang biasa digunakan petinju pada era tahun 1920-an. Karakteristik
utamanya adalah bagian karet elastis pada pinggang serta bagian celana yang
longgar. Boxer biasanya menggunakan bahan yang lebih memungkinkan
terjadinya pertukaran udara. Jenis celana dalam pria ini bisa kita gunakan
sehari-hari atau untuk melakukan olahraga ringan.
4. Boxer Briefs
Boxer briefs Sesuai dengan namanya, jenis celana dalam pria ini merupakan
perpaduan antara boxer dan celana dalam biasa atau briefs. Boxer briefs
menawarkan jenis celana dalam yang panjangnya kira-kira sampai pertengahan
paha seperti boxer, tetapi juga bersifat pas dan ketat untuk menyokong penis.
Jenis ini populer karena dianggap tidak terlalu longgar seperti boxer, namun
sekaligus bisa mendukung penis jika kita melakukan aktivitas fisik atau
olahraga yang intensitasnya cenderung sedang hingga berat.
5. Jokcstrap
Jockstrap Ini merupakan jenis celana dalam yang digunakan ketika Anda melakukan
olahraga dengan intensitas berat seperti misalnya bela diri atau bersepeda. Tujuan
utamanya adalah melindungi organ vital dengan cara menyokong dan melindungi
penis dari pergerakan selama berolahraga. Jockstrap dapat menjaga area penis tetap
sejuk dan kering jika dibandingkan dengan celana dalam biasa atau briefs. Jockstrap
biasanya terdiri dari cup pelindung penis serta tiga karet elastis, satu digunakan pada
pinggul dan sisanya digunakan di bokong.
1. Katun
Merupakan jenis kain yang paling umum digunakan pada celana dalam pria.
Kain ini memiliki banyak pori-pori, bertekstur lembut, mampu menyerap
keringat, dan harganya cukup terjangkau. Celana dalam dari kain katun sangat
ideal untuk digunakan di dalam rumah. Namun, ketika berolahraga sebaiknya
Anda tidak menggunakan celana dalam katun, karena tekstur kainnya mudah
menyerap keringat sehingga celana dalam jadi mudah basah.
2. Modal
Kain modal memiliki tekstur kain yang sangat lembut. Bahkan, belum ada
bahan celana dalam lain yang bisa menandingi kelembutan kain modal. Jika
celana dalam berbahan nilon tidak nyaman bagi Anda, maka Anda bisa
menggunakan celana dalam berbahan modal. Celana dalam dari kain modal
bersifat universal sehingga dapat digunakan kapan dan dimana saja. Selain itu,
celana dalam pria dari kain modal juga nyaman dikenakan bersama dengan
celana jeans.
3. Nilon
4. Polyester
Tipis dan nyaman merupakan ciri dari kain polyester. Kain ini cenderung lebih
tipis dibanding katun atau jenis kain lainnya. Karena teksturnya yang ringan dan
tipis, maka celanan dalam polyester sangat ideal untuk digunakan bersama
celana jeans ketat. Akan tetapi, celana dalam pria berbahan polyester tidak
memiliki daya serap yang kuat, sehingga celana dalam ini tidak dianjurkan
untuk digunakan saat cuaca panas. Keunggulan lain yang dimiliki dari celana
dalam polyester adalah bahannya mudah dicuci dan cepat kering.
5. Rayon
Tekstur dari kain rayon sangat lembut menyerupai kasmir. Celana dalam rayon
mudah meregang sehingga tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari.
Celana dalam pria dari kain rayon sangat lembut dan nyaman dikenakan. Anda
bisa menggunakan celanan dalam yang satu ini ketika berpegian sebentar di
malam hari.
6. Sutra
Kain mewah yang satu ini memiliki tekstur yang sangat lembut dan nyaman di
kulit. Celana dalam yang dibuat dari kain sutra umumnya sangat tahan lama
karena terbuat dari serat alami. Meskipun celana dalam dari sutra bisa menyerap
keringat, tetapi Anda tidak dianjurkan untuk menggunakannya saat cuaca panas
atau berolahraga. Celana dalam sutra sangat cocok dikenakan pada waktu
malam.
7. Spandeks
Celana dalam pria berbahan spandeks cukup sesuai untuk segala jenis kulit. Tak
jarang celana dalam spandeks ini dipadukan dengan kain modal untuk
memberikan efek ketat. Nah, celana dalam dari kain spandeks ini sangat ideal
untuk penggunaan sehari-hari. Bahkan, sebagian besar orang menggunakan
celana dalam spandeks saat berenang atau bersepeda karena teksturnya ringan
dan elastis.
PEMBAHASAN
Kain rajut dibuat dengan cara memanipulasi sehelai benang. Proses pembuatan kain
ini biasanya melibatkan dua jarum dan sehelai benang. Merajut dapat dilakukan dengan
tangan atau dengan menggunakan alat/mesin. Teknologi rajut menghasilkan kain dengan jerat
loop yang saling terkait. Loop ini bergerak relatif satu sama lain, menyebabkan perubahan
dimensi dan peregangan.
Struktur kain rajut sebenarnya terbuat dari barisan benang yang berbentuk loop
(lingkaran/lengkungan jeratan), yang dimana loop ini digunakan sebagai kaitan antar benang.
Ketika tiap barisan benang masuk, loop baru akan terbentuk melalui loop yang telah ada
sebelumnya. Barisan loop atau jeratan yang sudah selesai terbentuk akan ditahan oleh jarum
rajut sebelum memulai barisan loop yang baru.
Dibandingkan dengan kain tenun, elastisitas dari kain rajut lebih tinggi. Kain rajut dapat
mudah meregang dikarenakan oleh jeratan-jeratan (loop) pada struktur kain tersebut. Tidak
hanya itu, elastisitasnya yang tinggi juga memungkinkan si pemakai bergerak lebih bebas dan
leluasa. Keunggulan lain dari kain rajut yaitu kain ini tidak mudah kusut saat dipakai dan saat
disimpan. Namun, kain rajut memiliki kemungkinan lebih tinggi terjadi penyusutan jika
dibandingkan dengan kain tenun.
Sertifikasi dalam SNI dibagi menjadi dua jenis, yang pertama sertifikasi yang
bersifat wajib. Dikatakan wajib karena SNI yang bersifat wajib ini berhubungan dengan
keamanan konsumen. Salah satu contoh SNI yang bersifat wajib adalah SNI untuk
pakaian bayi dan mainan. Karena seperti yang telah diketahui untuk pakaian bayi
memiliki banyakpersyaratan khusus yang wajib ditepati, salah satunya adalah kadar
formaldehid pada pakaian bayi harus 0 atau free formaldehid. Karena kulit bayi
cenderung sensitif, jangan sampai karena tidak terdapat acuan untuk produk tersebut
menyebabkan terjadinya iritasi, exim, atau bahkan terjadi mutasi gen.
SNI kedua bersifat sukarela, disebut sukarela karena untuk SNI ini tidak
diwajibkan oleh negara. Tujuan dari SNI ini adalah untuk menaiki level (branded) dari
produk tersebut sehingga konsumen akan lebih mempercayai produsen karena produk
yang terjual sudah terjmamin baik mutunya ataupun keamananya. Salah satu yang
menggunakan SNI ini adalah jurnis ( juru teknis), selain itu juga perusahaan-perusahaan
yang ingin memperdagangkan produk miliknya biasanya menggunakan SNI yang
bersifat sukarela. Cara untuk mendapatkan sertifikasi yang bersifat sukarela adalah
sebagai berikut :
1. Permohonan
2. Daftar isi
Audit data (dokumen) , dan juga audit sistem manajemen mulai dari proses hingga
produk. Dimana terjadi pemeriksaan berdasarkan data yang sudah diberikan
kepada pihak audit. Contohnya untuk bagian packing, bagaimana cara
packingnya, apakah sudah sesuai dengan dokumen yang tertera atau belum. Pada
tahap ini auditor akan melihat apakah terjadi kesesuaian antara data yang
diberikan dengan keadaan dilapangan. Setelah diaudit, terkadang dari auditro akan
menemukan beberapa temuan, baik saran, major ataupun minor yang nantinya
akan dilaporkan kepada perusahaan.
Prosedur, yang terdiri dari nama perusahaan beserta biodata dari perusahaan
tersebut
3. Sampling produk ( parameter) yang dilakukan sesuai aturan yang berlaku
Pada tahap ini pihak yang ingin diberikan SNI akan memberikan sampel
produk dimana produk tsb akan dimasukan kedalam lab selama beberapa hari, dimana
apabila sudah memenuhi syarat yang dtetapkan maka SNI akan ditempel pada produk
yang sudah di sampling tsb.
4. pembayaran
Tata cara atau prosedur untuk mengurus atau mendapatkan label SNI :
SPPT merupakan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI. Langkah pertama, ada harus
mengisi formulir SPPT ini. Pada prosesnya, saat mengisi, Anda akan membutuhkan
beberapa dokumen sebagai lampiran, yaitu:
2. Verifikasi Permohonan
Langkah selanjutnya adalah akan verfikasi permohonan yang dilakukan oleh LSPro-
Pustan. Dalam prosesnya, akan dilakukan verifikasi terhadap beberapa hal, yakni
jangkauan lokasi audit dan kemampuan memahami bahasa setempat.
Proses ini biasanya akan memakan waktu satu hari dan setelah verifikasi selesai Anda
akan diberi invoice soal rincian biaya yang harus dibayarkan.
6. Keputusan Sertifikasi
Setelah semua proses di atas selesai dilaksanakan, tim akan merapatkan hasil audit
dan hasil uji. Semua dokumen audit dan hasil uji menjadi bahan rapat panel Tinjauan
SPPT SNI LSPro-Pustan Deperin.
Proses penyiapan bahan biasanya perlu waktu tujuh hari kerja, sedangkan rapat panel
berlangsung selama satu hari.
7. Pemberian SPPT-SNI
LSPro-Pustan akan melakukan klarifikasi terhadap perusahaan atau produsen yang
bersangkutan setelah rapat panel usai.
Keputusan pemberian sertifikat oleh Panel Tinjauan SPPT SNI didasarkan pada hasil
evaluasi produk yang memenuhi: kelengkapan administrasi (aspek legalitas),
ketentuan SNI, dan proses produksi serta sistem manajeman mutu yang diterapkan
dapat menjamin konsistensi mutu produk.
Jika semua ketentuan itu terpenuhi, LSPro-Pustan Deperin akan menerbitkan SPPT
SNI untuk produk pemohon.
Biaya pengurusan SNI telah diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No 63 tahun 2007
dengan perkiraan biaya sekitar Rp 10-40 juta.
Celana dalam pria untuk mendapatkan label SNI harus melalui berbagai tahap yang
merupakan proses menilai apakah produk memenuhi persyaratan yang diatur dalam
standar.Oleh karena itu hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Dokumen Administrasi :
1. Fotocopy Akte Notaris Perusahaan
2. Fotocopy SIUP, TDP
3. Fotocopy NPWP
4. Surat Pendaftaran Merek dari Dirjen HAKI / Sertifikat merek
5. Surat Pelimpahan Merek atau kerjasama antara pemilik merek dengan pengguna
merek (Hanya bila merek bukan milik sendiri)
6. Bagan Organisasi yang disahkan Pimpinan
7. Surat Penunjukkan Wakil Manajemen dan Biodatanya
8. Surat Permohonan SPPT SNI
9. Angka Penegenal Importir (API) (bila bukan produsen)
10. Fotocopy Sertifikat Sistem Manajemen Mutu atau manajemen lainnya (bila ada)
b. Dokumen Teknis
1. Pedoman Mutu yang telah disahkan
2. Diagram Alir Proses Produksi
3. Daftar Peralatan Utama Produksi
4. Daftar Bahan Baku Utama dan Pendukung Produksi
5. Daftar Peralatan Inspeksi dan Pengujian
6. Salinan Dokumen Panduan Mutu dan Prosedur Mutu
Catatan : Persyaratan diatas umumnya untuk produk dengan Skema Sertifikasi Tipe 5
Skema sertifikasi tipe 5 ini merupakan skema untuk sertifikasi produk yang
menggabungkan (jika diperlukan) antara assessmen proses produksi, audit sistem
manajemen yang relevan, pengujian serta survailen berupa pengujian di pabrik ataupun
di pasar, audit sistem manajemen dan assessmen proses produksi. Sertifikat untuk tipe
5 ini biasanya berlaku untuk 2-4 tahun, dengan survailen dilakukan setiap tahun.
Skema sertifikasi tipe 1b
Skema sertifikasi tipe 1b merupakan skema untuk sertifikasi produk yang hanya
menilai kesesuaian produk per batch produksi/atau per-shipment pengiriman, sehingga
tidak diperlukan adanya audit sistem manajemen, dan assessmen proses produksi,
namun dengan pengujian atau inspeksi setiap batch pengiriman dengan sampling yang
sesuai mewakili produk yang akan disertifikasi. Sertifikat hanya berlaku untuk produk
dalam batch yang sama, sedangkan untuk produk lain yang berbeda batch harus
dilakukan sertifikasi kembali. Tidak ada mekanisme survailen dalam skema sertifikasi
tipe ini.
Secara umum ada tiga (3) klasifikasi kegiatan sertifikasi berdasarkan SNI yang dapat
dilakukan:
3.3 Pengujian
PENGUJIAN TAHAN JEBOL KAIN : CARA UJI KEKUATAN DAN
PENGEMBUNGAN METIDA HIDROLIK
PENGUJIAN TAHAN LUNTUR WARNA TERHADAP GOSOKAN
(Terlampir)
CARA UJI TAHAN LUNTUR WARNA – BAGIAN C06 : TAHAN LUNTUR
WARNA TERHADAP PENCUCIAN RUMAH TANGGA DAN KOMERSIL
(Terlampir)
CARA UJI DAYA SERAP
(Terlampir)
DAFTAR PUSTAKA
Plunket Robert L. 1992. Male Genitial Garment (Mens Underwear Rule). US.
Gagelys Chris, Daniel Sivilich. 2005. Men's reuseable underwear with built-in absorbant
panels (Rayon). US. Humanicare International Inc.
Aini, Ratu (2001, 15 Januari). Cara Menulis Inspiratif. Dikutip 1 Januari 2019 dari Cara
Menulis Buku: http://caramenulisbuku.com/menulis-inspiratif.html.
Wikipedia, 2017. Celana Dalam Pria. Dikutip 1 Oktober 2019 dari Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Celana_dalam_pria
Kumparan, 2018. Dipakai Sejak 7000 Tahun Lalu, Begini Asal-Usul Celana Dalam. Dikutip
2 Oktober 2019 dari Kumparan: https://kumparan.com/@kumparanstyle/dipakai-sejak-7000-
tahun-lalu-begini-asal-usul-celana-dalam
Kompas, 2018. Jenis Celana Dalam Pria Seperti Apa yang Paling Sehat. Dikutip 2 Oktober
2019 dari kompas: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/25/202821320/jenis-celana-
dalam-pria-seperti-apa-yang-paling-sehat?page=all
Kursus Menjahit, 2016. Pengertian Kain Rajut. Dikutip 3 Oktober 2019 dari Kurus Menjahit:
http://kursusjahityogya.blogspot.com/2016/01/jenisrajutanpakan.html
L. Evans Donald. 2002. Men's and Boys' Cut and Sew Underwear and Nightwear. US.
Uncecusbureau
Scheafer Brain . 2008. Underwear . US.