PENDAHULUAN
Pakaian adalah kebutuhan primer manusia selain makanan dan tempat tinggal.
Dengan menjadi kebutuhan utama tersebut, maka dapat dipastikan pertumbuhan industri
pakaian di Indonesia pun akan terus berkembang. Fakta membuktikan menurut Ketua Umum
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan dijelaskan bahwa
tingkat penjualan produk pakaian jadi diperkirakan meningkat hingga lima kali lipat. Hal ini
menunjukkan bahwa memang indstri pakaian merupakan salah satu industri yang cukup
berpotensi di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, pakaian memiliki berbagai macam jenis, salah satunya adalah
celana dalam. Celana dalam adalah pakaian yang digunakan pada area selangkangan
wanita/pria yang jika tidak tepat dalam memilihnya dapat berpengaruh pada aktivitas dan
mood pemakainya. Celana dalam ada yang berbahan rajut dan ada pula yang berbahan katun.
Celana dalam bisa dikenakan oleh siapa saja, baik pria dan wanita, dan untuk semua umur
termasuk bayi, remaja, dan dewasa.
Dengan perkembangan industri garmen yang meningkat celana dalam pun pastinya
memiliki banyak kegunaan, selain untuk kebutuhan sehari-hari, pastinya banyak hal lain yang
membutuhkan sebagai salah satu fungsi utama.
1.3 Tujuan
- Tujuan evaluasi yang dilakukan yaitu agar hasil dari evaluasi dapat dimanfaatkan dan
digunakan sebagai referensi ntuk mengambil langkah yang berhubungan dengan
informasi sehingga dapat menghasilkan data yang efisien
- Untuk menambah ilmu pengetahuan
PEMBAHASAN
Celana dalam adalah pakaian dalam yang dirancang untuk wanita/pria. Pakaian dalam
digunakan untuk menutupi daerah selangkangan dibawah pinggang. Pada zaman ini sangat
penting bagi kita untuk menjaga kesehatan baik dari dalam maupun luar. Salahsatunya adalah
memilih pakaian dalam yang berbahan aman. Selain memilih bahan yang aman dan nyaman
pilihlah pakaian dalam yang sesuai dengan ukuran tubuh, jangan tergoda untuk memilih
pakaian dalam dengan ukurang lebih kecil karena hal tersebut akan mempertegas garis dan
lekuk yang tidak indah dipandang dari luar.
Jika tidak tepat dalam memilih pakaian dalam dapat berpengaruh pada aktivitas dan
mood pemakainya. Pakaian dalam memang tidak dilihat banyak orang, tapi berpengaruh
besar terhadap rasa nyaman dan kepercayaan diri penggunanya. Saat memilih pakaian dalam,
ada banyak hal yang menjadi pertimbangan. Jangan sekedar melihat keindahan desainnya
semata.
Satu hal yang harus diperhatikan saat memilih pakaian dalam adalah elastisitas tali
atau karet. Karet yang terlalu kencang beresiko menimbulkan iritasi dan menghambat
peredaran darah, serta meninggalkan bekas pada kulit. Selain memilih material yang
bersertifikasi, merawat pakaian dalam juga berpengaruh terhadap keamanan dan kenyaman
dalam pemakaian. Pasalnya, perawatan pakaian dalam yang tidak tepat dapat memicu
timbulnya berbagai penyakit kulit.
Standard Oeko-Tex® 100 merupakan sistem uji dan sertifikasi yang independen dan
mendunia untuk produk tekstil mentah, semi jadi dan jadi dalam semua tingkat pemrosesan,
serta bahan pelengkap yang digunakan. Standard Oeko-Tex® 100 diperkenalkan pada awal
tahun 1990-an untuk menanggapi kebutuhan konsumen dan khalayak umum akan produk
tekstil yang tidak beresiko terhadap kesehatan. Sebelum diperkenalkannya Standard Oeko-
Tex® 100 tidak ada label produk yang bisa dipercaya oleh konsumen untuk menilai kualitas
Celana dalam memiliki beberapa model yang sering digunakan oleh para wanita,
model-model tersebut dapat kita jumpai di pasaran sekalipun. Yang perlu diperhatikan adalah
ketelitian saat membelinya. Model-model celana dalam wanita yang nyaman digunakan
diantaranya:
Celana dalam Bali’s One Smooth memiliki renda bagian pinggang yang
cantik, berfungsi untuk menambah kenyamanan dan keindahan celana dalam ini.
Celana dalam ini dirancang dengan jahitan horizontal, tanpa ada garis vertical. Gaya
celana dalam ini memiliki teknologi tidak slip dan tetap ditempat, sehingga ketika
pemakainya dalam keadaan bergerak celana dalam ini tidak akan naik atau turun.
HASIL SIMULASI
SNI 08-0617-1989
Cara uji kekuatan jebol kain rajut
SNI ISO 105-C06:2010
Cara uji tahan luntur warna terhadap pencucian rumah tangga dan komersial
SNI ISO 105-E04:2013
Cara uji tahan luntur warna terhadap keringat
SNI ISO 105-X12:2012
Cara uji tahan luntur warna terhadap gosokan
SNI 7888:2013
Cara uji tahan gosok kain dengan menggunakan Martindale
2 Cara uji tahan gosok kain dengan Sebuah kain dibentuk Karena celana dalam
metode Martindale lingkaran dan diuji dipakai sehari-hari
dengan alat Martindale dibagian yang sering
abration tester dengan menerima gesekan-
menggosok-goskkan gesekan antara anggota
kain secara tidak badan, celana dalam dan
beraturan sampai kain baju luar/pelapis yang
tersebut aus dan bolong digunakan. Maka dari itu
atau mengamati pengujian ini untuk
perubahan kain setelah mengetahui mutu kain
diberi gosokan dengan yang digunakan untuk
jumlah tertentu membuat celana dalam
dan mengetahui banyak
gesekan yang akan
membuat celana dalam
robek
Secara Kimia
1 Cara Uji Tahan Luntur warna terhadap Dengan mencuci sehelai Karena celana dalam
pencucian rumah tangga kain yang diambil dari adalah produk tekstil
contoh dengan ukuran yang digunakan sehari-
tertentu, kemudian hari dan siapapun bisa
dijahitkan diantara dua memakainya. Sehingga
helai kain putih dengan celana dalam akan dicuci
5 Nilai Ph 4-7,5
6 Kadar Logam terekstraksi
- As (Arsen) mg/kg 1,0 Maksimum
- Pb (Timbal) mg/kg 1,0 Maksimum
- Cd(Kadmium) mg/kg 0,1 Maksimum
- Co (Kobalt) mg/kg 4,0 Maksimum
- Cu (Tembaga) mg/kg 50 Maksimum
- Ni (Nikel) mg/kg 4,0 Maksimum
- Hg (Merkuri) mg/kg 0,02 Maksimum
7 Zat warna karsinogen mg/kg 29 Maksimum
8 Formaldehida bebas mg/kg 75 Maksimum
10 | E v a l u a s i T e k s t i l & G a r m e n 2
Acuan Pengujian Berdasarkan Standard Oeko-Tex
11 | E v a l u a s i T e k s t i l & G a r m e n 2
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Hasil tahan luntur warna terhadap keringat basa dan keringat asam memenuhi Standar
Oeko-tex
b. Hasil tahan luntur warna terhadap gosokan kering tidak memenuhi standar Oeko-Tex
yaitu 3-4 dengan standar minimum 4
c. Hasil uji kadar pH memenuhi standar Oeko-Tex, karena dalam Standar Oeko-Tex
rentang kadar Ph untuk produk kelas II yaitu 4,0-7,5. Maka produkini lolos dalam uji
kadar pH
4.2 Saran
Untuk membuat produk tekstil sebaiknya mengikuti standar yang telah ditetapkan
seperti Oeko-Tex agar tidak berbahaya untuk konsumen dan agar mendapat kepercayaan
konsumen, sebaiknya produk yang akan dibuat disertiikasi dahulu dengan standar yang ada
seperti Oeko-Tex
12 | E v a l u a s i T e k s t i l & G a r m e n 2