Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pakaian adalah kebutuhan primer manusia selain makanan dan tempat tinggal.
Dengan menjadi kebutuhan utama tersebut, maka dapat dipastikan pertumbuhan industri
pakaian di Indonesia pun akan terus berkembang. Fakta membuktikan menurut Ketua Umum
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan dijelaskan bahwa
tingkat penjualan produk pakaian jadi diperkirakan meningkat hingga lima kali lipat. Hal ini
menunjukkan bahwa memang indstri pakaian merupakan salah satu industri yang cukup
berpotensi di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, pakaian memiliki berbagai macam jenis, salah satunya adalah
celana dalam. Celana dalam adalah pakaian yang digunakan pada area selangkangan
wanita/pria yang jika tidak tepat dalam memilihnya dapat berpengaruh pada aktivitas dan
mood pemakainya. Celana dalam ada yang berbahan rajut dan ada pula yang berbahan katun.
Celana dalam bisa dikenakan oleh siapa saja, baik pria dan wanita, dan untuk semua umur
termasuk bayi, remaja, dan dewasa.

Dengan perkembangan industri garmen yang meningkat celana dalam pun pastinya
memiliki banyak kegunaan, selain untuk kebutuhan sehari-hari, pastinya banyak hal lain yang
membutuhkan sebagai salah satu fungsi utama.

1.2 Rumusan Masalah


- Apa saja standar SNI yang digunakan untuk produk celana dalam
- Apa saja standar Oeko-Tex® 100 yang digunakan untuk produk celana dalam

1.3 Tujuan
- Tujuan evaluasi yang dilakukan yaitu agar hasil dari evaluasi dapat dimanfaatkan dan
digunakan sebagai referensi ntuk mengambil langkah yang berhubungan dengan
informasi sehingga dapat menghasilkan data yang efisien
- Untuk menambah ilmu pengetahuan

1|Evaluasi Tekstil & Garmen 2


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Celana Dalam

Celana dalam adalah pakaian dalam yang dirancang untuk wanita/pria. Pakaian dalam
digunakan untuk menutupi daerah selangkangan dibawah pinggang. Pada zaman ini sangat
penting bagi kita untuk menjaga kesehatan baik dari dalam maupun luar. Salahsatunya adalah
memilih pakaian dalam yang berbahan aman. Selain memilih bahan yang aman dan nyaman
pilihlah pakaian dalam yang sesuai dengan ukuran tubuh, jangan tergoda untuk memilih
pakaian dalam dengan ukurang lebih kecil karena hal tersebut akan mempertegas garis dan
lekuk yang tidak indah dipandang dari luar.

Jika tidak tepat dalam memilih pakaian dalam dapat berpengaruh pada aktivitas dan
mood pemakainya. Pakaian dalam memang tidak dilihat banyak orang, tapi berpengaruh
besar terhadap rasa nyaman dan kepercayaan diri penggunanya. Saat memilih pakaian dalam,
ada banyak hal yang menjadi pertimbangan. Jangan sekedar melihat keindahan desainnya
semata.

Satu hal yang harus diperhatikan saat memilih pakaian dalam adalah elastisitas tali
atau karet. Karet yang terlalu kencang beresiko menimbulkan iritasi dan menghambat
peredaran darah, serta meninggalkan bekas pada kulit. Selain memilih material yang
bersertifikasi, merawat pakaian dalam juga berpengaruh terhadap keamanan dan kenyaman
dalam pemakaian. Pasalnya, perawatan pakaian dalam yang tidak tepat dapat memicu
timbulnya berbagai penyakit kulit.

2.2 Pengertian Standar Oeko-Tex

Standard Oeko-Tex® 100 merupakan sistem uji dan sertifikasi yang independen dan
mendunia untuk produk tekstil mentah, semi jadi dan jadi dalam semua tingkat pemrosesan,
serta bahan pelengkap yang digunakan. Standard Oeko-Tex® 100 diperkenalkan pada awal
tahun 1990-an untuk menanggapi kebutuhan konsumen dan khalayak umum akan produk
tekstil yang tidak beresiko terhadap kesehatan. Sebelum diperkenalkannya Standard Oeko-
Tex® 100 tidak ada label produk yang bisa dipercaya oleh konsumen untuk menilai kualitas

2|Evaluasi Tekstil & Garmen 2


tekstil yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan hidup. Oleh karena itu Lembaga
Penelitian Tekstil Austria (Osterreichisches Textile Forschunginstitute atau OTI) bersama
dengan Lembaga Penelitian Hohensenstein yang ada di Jerman mengembangkan Standar
Oeko-Tex® 100 berdasarkan standar pengujian mereka yang sudah ada.

2.3 Model-model celana dalam

Celana dalam memiliki beberapa model yang sering digunakan oleh para wanita,
model-model tersebut dapat kita jumpai di pasaran sekalipun. Yang perlu diperhatikan adalah
ketelitian saat membelinya. Model-model celana dalam wanita yang nyaman digunakan
diantaranya:

1. Caressence oleh Simone Perele


Koleksi celana dalam Simone Perele ini terbilang lucu, celana dalam ini
memakai renda cantik,kain yang digunakannya pun sehalus lidah buaya sehingga
membuat pemakainya merasakan kenyaman.
2. Chantelle’s “Haussman”
Celana dalam model Chantelle’s “Haussman” memiliki potongan pinggir
sehalus laser, datar, dan garis pinggir akan tersamarkan dibawah pakaian. Model ini
terasa seperti tanpa jahitan, sangat disukai oleh artis-artis Hollywood. Celana dalam
ini terbuat dari benang nylon lentur
3. Cosabella’s Free Bamboo
Celana dalam Cosabella’s Free Bamboo adalah celana dalam yang paling laku
dijual, menurut situs Necessities.com. Koleksi Free Bamboo merupakan salah satu
favorit selebritis. Namanya yang khas bambu, memang demikian. Kain celana dalam
ini dibuat dengan campuran bambu. Hal yang paling disukai pemakainya adalah
kemampuan merekatkannya, dan bisa menyesuaikan ketika udara panas. Gayanya
juga minim kain karet, membuat celana dalam ini lebih nyaman digunakan.
4. Bali’s One Smooth U

Celana dalam Bali’s One Smooth memiliki renda bagian pinggang yang
cantik, berfungsi untuk menambah kenyamanan dan keindahan celana dalam ini.
Celana dalam ini dirancang dengan jahitan horizontal, tanpa ada garis vertical. Gaya
celana dalam ini memiliki teknologi tidak slip dan tetap ditempat, sehingga ketika
pemakainya dalam keadaan bergerak celana dalam ini tidak akan naik atau turun.

3|Evaluasi Tekstil & Garmen 2


5. Ongossamer Contrast Mest
Celana dalam ini terbuat dari kain mesh, yang tidak hanya seksi tetapi juga
praktis. Kain ini sangat ringan. Kain mesh sendiri adalah kain kompinasi yang pas
untuk celana
6. Moving Comfort’s Workout
Celana dalam ini dibuat untuk wanita yang memiliki pekerjaan diluar ruangan,
atau bagi mereka yang sering bepergian sepanjang hari. Celana dalam ini akan tetap
nyaman digunakan walaupun pemakainya berbelanja setiap hari. Celana dalam ini
dibuat dengan kondisi yang disesuaikan untuk mudah ‘bernapas’ dan kelembaban
yang tetap terjaga. Celana dalam ini dibuat dari benang nilon fleksibel dan mesh panel
yang akan menambah kenyamanan seperti AC.
7. Commando Cotton
Celana dalam ini terkenal sebagai celana dalam sederhana yang modern,
celana dalam ini memiliki rasa seperrti kullit kedua. Celana dalam ini tidak akan
mengecewakan pemakainya, desainnya yang halus akan menyamarkan celana dalam,
terbuat dari bahan katun lembut dan halus.
8. Spanx But Naked
Celana dalam ini dibuat untuk menonjolkan keseksian tubuh tetapi tetap
memperhatikan kenyaman, dan terbuat dari benang yang fleksibel dan lembut.

4|Evaluasi Tekstil & Garmen 2


BAB 3

HASIL SIMULASI

Acuan Pengujian Berdasarkan SNI

 SNI 08-0617-1989
Cara uji kekuatan jebol kain rajut
 SNI ISO 105-C06:2010
Cara uji tahan luntur warna terhadap pencucian rumah tangga dan komersial
 SNI ISO 105-E04:2013
Cara uji tahan luntur warna terhadap keringat
 SNI ISO 105-X12:2012
Cara uji tahan luntur warna terhadap gosokan
 SNI 7888:2013
Cara uji tahan gosok kain dengan menggunakan Martindale

No Pengujian yang harus dilakukan Prinsip pengujian Alasan dilakukan


pengujian tersebut
Secara Fisika
1 Cara Uji Kekuatan Jebol Pengujian dengan Untuk mengetahui kain
diafragma, penekan yang digunakan cepat
digunakan diafragma jebol atau tidak jika
yang terbuat dari karet digunakan terus menerus
yang ditekan oleh cairan oleh si pemakai
yang digerakan oleh
pompa, sehingga karet
akan mendorong kain
hingga pecah. Besarnya
tekanan yang terjadi
diukur dengan pengukur
tekanan tabung bourdon.
Kapasitas alat ini relative

5|Evaluasi Tekstil & Garmen 2


kecil

2 Cara uji tahan gosok kain dengan Sebuah kain dibentuk Karena celana dalam
metode Martindale lingkaran dan diuji dipakai sehari-hari
dengan alat Martindale dibagian yang sering
abration tester dengan menerima gesekan-
menggosok-goskkan gesekan antara anggota
kain secara tidak badan, celana dalam dan
beraturan sampai kain baju luar/pelapis yang
tersebut aus dan bolong digunakan. Maka dari itu
atau mengamati pengujian ini untuk
perubahan kain setelah mengetahui mutu kain
diberi gosokan dengan yang digunakan untuk
jumlah tertentu membuat celana dalam
dan mengetahui banyak
gesekan yang akan
membuat celana dalam
robek
Secara Kimia
1 Cara Uji Tahan Luntur warna terhadap Dengan mencuci sehelai Karena celana dalam
pencucian rumah tangga kain yang diambil dari adalah produk tekstil
contoh dengan ukuran yang digunakan sehari-
tertentu, kemudian hari dan siapapun bisa
dijahitkan diantara dua memakainya. Sehingga
helai kain putih dengan celana dalam akan dicuci

6|Evaluasi Tekstil & Garmen 2


ukuran yang sama. dengan pencucian rumah
Contoh uji yang sudah tangga ataupun
diberi kain pelapis dicuci komersial. Pengujian ini
dalam larutan pencucian dimaksudkan untuk
dengan sabun AATCC mengetahui tahan luntur
Dg/l dengan kondisi warna pada celana dalam
tertentu, dibilas pada setelah dilakukan
suhu 40◦ C netralkan pencucian berulang,
dengan larutan 0,2 g/l apakah ketika dipakai
asam asetat glacial warna motif yang
kemudian bilas lagi dan terbentuk pada kain,
keringkan. Perubahan luntur atau tidak ketika
warna pada contoh uji kain celana dalam
dinilai dengan digunakan, karena jika
menggunakan standar warnanya luntur maka
skala penodaan warna akan menyentuh
kulit si pemakai sehingga
menyebabkan
ketidaknyamanan si
pemakai. Sifat ketahanan
luntur warna terhadap
pencucian pada bahan
tekstil memiliki arti yang
sangat penting dalam
aplikasinya sehari-hari.

7|Evaluasi Tekstil & Garmen 2


2. Cara uji tahan luntur warna terhadap Dilakukan dengan Pengujian ini
gosokan menggosokkan kain dimaksudkan untuk
putih kering maupun menguji penodaan pada
basah yang ditelah motif celana dalam, yang
dipasang pada disebabkan oleh gosokan
Crockmeter bersama dari segala macam
contoh uji dengan gerakan yang
ukuran tertentu. ditimbulkan oleh anggota
Penodaan pada kain badan disekitar area
putih dinilai dengan celana dalam. Pengaruh
menggunakan Staining gosokan tersebut diamati
scale dalam keadaan kering
maupun basah
3. Cara uji tahan luntur warna terhadap Contoh uji dipasangkan Beberapa zat warna
keringat bersama dua helai kain sangat dipengaruhi oleh
putih yang terdiri dari keringat, sehingga akan
dua jenis serat yaitu serat memberikan perubahan
yang sejenis dengan terhadap isntensitas
bahan yang diuji serta warna pada bagian-
bahan dari serat menurut bagian celana dalam
pasangannya. Direndam yang terkena keringat.
dalam larutan keringat Pengujian ini dilakukan
bersifat asam dan basa untuk mengetahui
selama 30 menit, seberapa besar ketahanan
kemudian diperas dan warna celana dalam
diberi tekanan beban terhadap keringat.
sebesar 5kg dan di oven
pada suhu 37±2 ̊C
selama 4 jam. Hasil
pengujian diamati dari
perubahan warna pada
contoh uji dan
penodaannya terhadap

8|Evaluasi Tekstil & Garmen 2


kain putih menggunakan
standar skala abu-abu
dan standar penodaan

9|Evaluasi Tekstil & Garmen 2


No Jenis Uji Satuan Persyaratan Keterangan
1 Kekuatan Jebol Kg/cm2 3,5 Minimum
2 Pertambahan panjang kain 5% Maksimum
3 Perubahan dimensi setelah pencucian 5% Maksimum
4 Tahan luntur warna terhadap :
4.1 Pencucian Rumah Tangga:
- Perubahan Warna 4 Minimum
- Penodaan 3-4 Minimum
4.2 Gosokan
- Kering 4 Minimum
- Basah 3-4 Minimum
4.3 Keringat Asam dan Basa
- Perubahan Warna 4 Minimum
- Penodaan 3-4 Minimum

5 Nilai Ph 4-7,5
6 Kadar Logam terekstraksi
- As (Arsen) mg/kg 1,0 Maksimum
- Pb (Timbal) mg/kg 1,0 Maksimum
- Cd(Kadmium) mg/kg 0,1 Maksimum
- Co (Kobalt) mg/kg 4,0 Maksimum
- Cu (Tembaga) mg/kg 50 Maksimum
- Ni (Nikel) mg/kg 4,0 Maksimum
- Hg (Merkuri) mg/kg 0,02 Maksimum
7 Zat warna karsinogen mg/kg 29 Maksimum
8 Formaldehida bebas mg/kg 75 Maksimum

10 | E v a l u a s i T e k s t i l & G a r m e n 2
Acuan Pengujian Berdasarkan Standard Oeko-Tex

No Pengujian yang dilakukan Hasil Keterangan


1. Uji Tahan Luntur warna terhadap Asam 3-4 Memenuhi standar Oeko-Tex
keringat karena dalam standar Oeko-
Tex minimum tahan luntur
warna terhadap keringat untuk
kelas II adalah 3-4. Maka
produk ini lolos dalam uji
tahan luntur warna terhadap
keringat asam
Basa 4-5 Memenuhi standar Oeko-Tex
karena dalam standar Oeko-
Tex minimum tahan luntur
warna terhadap keringat untuk
kelas II adalah 3-4. Maka
produk ini lolos dalam uji
tahan luntur warna terhadap
keringat asam
2. Tahan Luntur warna terhadap gosokan 3-4 Tidak memenuhi standar
kering Oeko-Tex karena dalam
standar Oeko-Tex minimum
tahan luntur warna terhadap
gosokan kering untuk kelas II
adalah 4. Maka produk ini
tidak lolos dalam uji tahan
terhadap gosokan kering
3. Uji kadar pH 5,0 Memenuhi standar Oeko-Tex
karena dalam standar Oeko-
Tex rentang kadar pH untuk
produk kelas II adalah 4,0-7,5.
Maka produk ini lolos dalam
uji kadar pH

11 | E v a l u a s i T e k s t i l & G a r m e n 2
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa:

a. Hasil tahan luntur warna terhadap keringat basa dan keringat asam memenuhi Standar
Oeko-tex
b. Hasil tahan luntur warna terhadap gosokan kering tidak memenuhi standar Oeko-Tex
yaitu 3-4 dengan standar minimum 4
c. Hasil uji kadar pH memenuhi standar Oeko-Tex, karena dalam Standar Oeko-Tex
rentang kadar Ph untuk produk kelas II yaitu 4,0-7,5. Maka produkini lolos dalam uji
kadar pH

4.2 Saran

Untuk membuat produk tekstil sebaiknya mengikuti standar yang telah ditetapkan
seperti Oeko-Tex agar tidak berbahaya untuk konsumen dan agar mendapat kepercayaan
konsumen, sebaiknya produk yang akan dibuat disertiikasi dahulu dengan standar yang ada
seperti Oeko-Tex

12 | E v a l u a s i T e k s t i l & G a r m e n 2

Anda mungkin juga menyukai