Disusun Oleh :
Qonita Afifah Sulaiman
17040028
3G6
A. Latar Belakang
Pakaian adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Semenjak abad-abad terdahulu manusia sudah mengenal pakaian sebagai penutup
tubuh. Pakaian adalah sesuatu yang harus bagi laki-laki dan perempuan. Sebab
pakaian merupakan penutup yang melindungi sesuatu yang dapat menyebabkan
malu apabila terlihat oleh orang lain. Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan
bahwa pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya)
sedangkan berpakaian adalah mengenakan pakaian, berdandan, memakai pakaian.
Masa pakai dari pakaian dan aksesoris harus sama, karena aksesoris akan
pudar atau rusak dengan proses cuci dan setrika. Tampilan garmen mungkin
menurun jika aksesori menyusut karena dicuci atau diseterika. Misalnya: kerutan
jahitan akan dihasilkan jika benang jahit menyusut. Jadi kemampuan ketahanan
dari bahan pakaian dan aksesori harus diperiksa lebih awal disesuaikan dengan
fungsinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja material kain yang terdapat pada 3 jenis pakaian top, bottom, dan
outerwear yang akan dianalisa?
2. Apa saja material sewing accessories yang terdapat pada 3 jenis pakaian top,
bottom, dan outerwear yang akan dianalisa?
C. Tujuan
1. Dapat melakukan analisa terhadap suatu produk pakaian
2. Untuk mengetahui material apa saja yang terdapat pada kain yang akan dianalisa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aksesoris
B. Jenis Aksesoris
Dari posisinya :
1. Aksesori yang terlihat dari luar (visible).
2. Aksesori yang tidak terlihat dari luar (invisible).
Dari fungsinya:
1. Tujuan fungsional (fastening, adjusting, insulation, etc)
2. Tujuan dekoratif
Dari tahapan proses pemakaian:
1. Sewing Accessories.
2. Packing Accessories
1. Kain motif
Putih
Biru dongker
Sewing Accessories
- Warna
Tulisan : Hitam
Main label : Putih
- Posisi : Di kampuh sisi badan
- Ukuran : 2,5cm x 3cm
4. Kancing
- Terbuat dari : logam
- Warna : hitam metal
- Posisi : Badan belakang atas
- Ukuran : 7mm (diameter)
- Jumlah :2
5. Pengait Kancing
Kain
1. Kancing
2. Resleting
7. Main label
Kain
felting adalah proses pembuatan anyaman serat wol dengan proses pemberian
panas, kelembaban, sabun, dan beberapa gesekan. Felting menyebabkan sisik serat
wol untuk membuka, dan menjadi terkunci bersamaan secara permanen (Lane, 2012
p. 232). Teknik ini adalah salah satu teknik tradisional yang tak kalah menarik dengan
teknik lainnya,. Namun, di Indonesia sendiri teknik ini tidak terlalu populer sehingga
belum banyak digunakan.
Terdapat berbagai macam motif yang bisa diterapkan di teknik wet felting,
kelebihan teknik ini yaitu dapat memaafkan "kesalahan" desain yang dibuat dan dapat
dikoreksi atau dijadikan bagian dari desain. Bahkan desain yang berantakan dapat
digunakan kembali pada sepotong kain lain.
Teknik felting belum banyak berubah selama 2.000 tahun, meskipun alat dan
persediaan mungkin sedikit berubah, dasar-dasar felting adalah sama. Diketahui
bahwa kain yang terbuat felting telah ditemukan dari budaya 2.500 hingga 3.000
tahun yang lalu dan merupakan kain tekstil tertua yang diakui. (Lane,2012 p. 9).
Teknik felting ini dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara me recycle
textile waste, dimana sampah serat-serat wool dapat didaur ulang kembali dengan
menggunakan teknik felting.
Busana yang dibuat menggunakan teknik felting akan menjadi sebuah busana
yang akan terlihat eksklusif dikarenakan motif yang dibuat dari felting hanya akan
dimiliki satu orang pemakai saja, karena walaupun kemudian dibuat motif yang sama
maka hasilnya tidak akan sama persis. Diharapkan dengan dibuatnya busana ini,
masyarakat di Indonesia lebih mengenal dan melestarikan teknik tradisional felting
juga diharapkan lebih mengetahui mengenai bahan-bahan yang ramah lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa di setiap pakaian pasti akan
selalu terdapat aksesoris, adapun jenis aksesoris
Dari posisinya :
1. Aksesori yang terlihat dari luar (visible).
2. Aksesori yang tidak terlihat dari luar (invisible).
Dari fungsinya:
1. Tujuan fungsional (fastening, adjusting, insulation, etc)
2. Tujuan dekoratif