Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR

MATA KULIAH PENGETAHUAN BAHAN GARMEN

Dosen : NM Susyami, S.Teks. M.Si


Pudjiati, A.T,. M.Pd

Disusun Oleh :
Qonita Afifah Sulaiman
17040028
3G6

POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pakaian adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Semenjak abad-abad terdahulu manusia sudah mengenal pakaian sebagai penutup
tubuh. Pakaian adalah sesuatu yang harus bagi laki-laki dan perempuan. Sebab
pakaian merupakan penutup yang melindungi sesuatu yang dapat menyebabkan
malu apabila terlihat oleh orang lain. Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan
bahwa pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya)
sedangkan berpakaian adalah mengenakan pakaian, berdandan, memakai pakaian.

Pada setiap pakaian pasti memiliki aksesorisnya masing-masing sesuai dengan


fungsi dan kebutuhannya. Aksesoris adalah bahan atau komponen kecuali/diluar
kain utama (main fabric) yang digunakan dalam pakaian disebut aksesoris
garmen. Selain memiliki fungsi, aksesoris pun terkadang digunakan untuk
penghias atau dekoratif dari sebuah pakaian.

Masa pakai dari pakaian dan aksesoris harus sama, karena aksesoris akan
pudar atau rusak dengan proses cuci dan setrika. Tampilan garmen mungkin
menurun jika aksesori menyusut karena dicuci atau diseterika. Misalnya: kerutan
jahitan akan dihasilkan jika benang jahit menyusut. Jadi kemampuan ketahanan
dari bahan pakaian dan aksesori harus diperiksa lebih awal disesuaikan dengan
fungsinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja material kain yang terdapat pada 3 jenis pakaian top, bottom, dan
outerwear yang akan dianalisa?
2. Apa saja material sewing accessories yang terdapat pada 3 jenis pakaian top,
bottom, dan outerwear yang akan dianalisa?

C. Tujuan
1. Dapat melakukan analisa terhadap suatu produk pakaian
2. Untuk mengetahui material apa saja yang terdapat pada kain yang akan dianalisa
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aksesoris

Aksesoris adalah bahan atau komponen kecuali/diluar kain utama (main


fabric) yang digunakan dalam pakaian disebut aksesoris garmen. Aksesori dapat
dari bahan tekstil atau non- tekstil. Aksesoris ditambahkan pada produk kerajinan
tekstil untuk memberikan fungsi dan estetika. Seperti halnya serat dan pewarna,
aksesoris kerajinan tekstil juga dapat dibagi menjadi berbahan alami dan
berbahan sintetis. Pada tekstil tradisional, aksesoris dapat berupa manik-manik
yang terbuat dari batu, dari kerang, atau gigi hewan Selain main fabric, berbagai
hal tambahan digunakan untuk membuat pakaian, seperti Sewing Thread, Button,
Zipper, Velcro, Label, Shoulder pad, Linings, Interlinings, dll. Bahan aksesoris
modern dapat terbuat dari batu, batok kelapa, kerang, logam, maupun plastik

B. Jenis Aksesoris
Dari posisinya :
1. Aksesori yang terlihat dari luar (visible).
2. Aksesori yang tidak terlihat dari luar (invisible).
Dari fungsinya:
1. Tujuan fungsional (fastening, adjusting, insulation, etc)
2. Tujuan dekoratif
Dari tahapan proses pemakaian:
1. Sewing Accessories.
2. Packing Accessories

C. Hasil Analisis Sampel Pakaian


1. Pakaian atasan (top) : Blouse
Kain

1. Kain motif

- Jenis serat : Katun


- Anyaman : Polos
- Motif : Geometri
- Warna : Biru dongker dan putih
- Posisi : Bagian badan depan

Putih

Biru dongker

2. Kain hitam polos

- Jenis serat : Katun


- Anyaman : Polos
- Warna : Hitam
- Posisi : Bagian lengan
3. Kain putih polos

- Jenis serat : Katun


- Anyaman : Polos
- Warna : Putih
- Posisi : Bagian badan belakang baju
4. Rib

- Jenis serat : Katun


- Anyaman : Rib polos
- Warna : Hitam
- Posisi : Bagian bawah depan dan lengan bawah

Sewing Accessories

1. Main label dan Size label

- Jenis serat : Poliester


- Anyaman : Satin
- Warna
Tulisan : Hitam
Main label : Putih
- Posisi : Punggung sebelah kanan
2. Size Label

- Jenis serat : Poliester


- Anyaman : Satin
- Warna :
Tulisan : Hitam
Main label : Putih
- Posisi : Berdampingan dengan main label

3. Care label dan Composition label

- Warna
Tulisan : Hitam
Main label : Putih
- Posisi : Di kampuh sisi badan
- Ukuran : 2,5cm x 3cm

4. Kancing
- Terbuat dari : logam
- Warna : hitam metal
- Posisi : Badan belakang atas
- Ukuran : 7mm (diameter)
- Jumlah :2

5. Pengait Kancing

- Terbuat dari : Tali kur


- Warna : hitam
- Posisi : Badan belakang atas
- Ukuran : 1cm
- Jumlah :2
2. Pakaian bawah (bottom) : Celana

Kain

- Jenis serat : Katun


- Anyaman : Keper
- Warna : Biru denim
Sewing Accessories

1. Kancing

- Jenis bahan : logam


- Warna : Gold metal
- Posisi : ban pinggang
- Ukuran : 2,5 cm (diameter)
- Jumlah :1

2. Resleting

- Jenis bahan : logam


- Warna : Gold metal
- Posisi : bagian tengah depan
- Ukuran : 10 cm
- Jumlah :1
3. Rivet

- Jenis bahan : logam


- Warna : Gold metal
- Posisi : Saku depan dan saku belakang
- Ukuran : 1 cm
- Jumlah :9
4. Patch Label

- Jenis bahan: Kulit Imitasi


- Warna : Coklat
- Posisi : Saku belakang
- Ukuran : 2cm x 4,5cm
5. Patch Label

- Jenis bahan: Denim


- Warna
Patch : Biru Denim
Teks : Pink (Benang Bordir)
- Posisi : Saku belakang
- Ukuran : 2cm x 4,5cm
6. Care label dan Composition label

- Jenis bahan: Bahan sintetik


- Jenis anyaman : Satin
- Warna
Tulisan : Hitam
Main label : Putih
- Posisi : Bagian belakang ban pinggang sebelah kanan
- Ukuran : 7cm x 4cm

7. Main label

- Jenis bahan: Bahan sintetik


- Jenis anyaman : Satin
- Warna
Tulisan : putih
Main label : pink
- Posisi : Bagian belakang ban pinggang
- Ukuran : 1cm x 7,5cm
3. Pakaian luar (Outerwear) : Rompi Denim

Kain

- Jenis serat : Katun


- Anyaman : Keper
- Warna : Biru denim
Sewing Accessories
1. Kancing

- Jenis bahan : logam


- Warna : Gold metal
- Teks : Mossimo Supply CO 1987
- Posisi : saku badan depan dan plaket
- Ukuran : 1,5 cm (diameter)
- Jumlah : 6 (plaket) 2 (saku)
2. Main label

- Jenis bahan: Katun


- Jenis anyaman : Polos
- Warna
Tulisan : Merah
Main label : Putih
- Posisi : Punggung
- Ukuran : 1cm x 7,5cm
3. Label komposisi

- Jenis bahan: Bahan sintetik


- Jenis anyaman : Satin
- Warna
Tulisan : Hitam
Main label : Putih
- Posisi : Kampuh sisi badan
- Ukuran : 5cm x 2,5cm
D. Tren Global Dengan Mengangkat Tema Sustainable

felting adalah proses pembuatan anyaman serat wol dengan proses pemberian
panas, kelembaban, sabun, dan beberapa gesekan. Felting menyebabkan sisik serat
wol untuk membuka, dan menjadi terkunci bersamaan secara permanen (Lane, 2012
p. 232). Teknik ini adalah salah satu teknik tradisional yang tak kalah menarik dengan
teknik lainnya,. Namun, di Indonesia sendiri teknik ini tidak terlalu populer sehingga
belum banyak digunakan.
Terdapat berbagai macam motif yang bisa diterapkan di teknik wet felting,
kelebihan teknik ini yaitu dapat memaafkan "kesalahan" desain yang dibuat dan dapat
dikoreksi atau dijadikan bagian dari desain. Bahkan desain yang berantakan dapat
digunakan kembali pada sepotong kain lain.
Teknik felting belum banyak berubah selama 2.000 tahun, meskipun alat dan
persediaan mungkin sedikit berubah, dasar-dasar felting adalah sama. Diketahui
bahwa kain yang terbuat felting telah ditemukan dari budaya 2.500 hingga 3.000
tahun yang lalu dan merupakan kain tekstil tertua yang diakui. (Lane,2012 p. 9).
Teknik felting ini dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara me recycle
textile waste, dimana sampah serat-serat wool dapat didaur ulang kembali dengan
menggunakan teknik felting.

Busana yang dibuat menggunakan teknik felting akan menjadi sebuah busana
yang akan terlihat eksklusif dikarenakan motif yang dibuat dari felting hanya akan
dimiliki satu orang pemakai saja, karena walaupun kemudian dibuat motif yang sama
maka hasilnya tidak akan sama persis. Diharapkan dengan dibuatnya busana ini,
masyarakat di Indonesia lebih mengenal dan melestarikan teknik tradisional felting
juga diharapkan lebih mengetahui mengenai bahan-bahan yang ramah lingkungan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa di setiap pakaian pasti akan
selalu terdapat aksesoris, adapun jenis aksesoris
Dari posisinya :
1. Aksesori yang terlihat dari luar (visible).
2. Aksesori yang tidak terlihat dari luar (invisible).
Dari fungsinya:
1. Tujuan fungsional (fastening, adjusting, insulation, etc)
2. Tujuan dekoratif

Terdapat beberapa cara alternatif untuk mengurangi kerusakan bumi, salah


satunya dengan menggunakan teknik felting. Dengan teknik ini sampah serat wool
dapat di recycle menjadi sebuah produk baru yang bahkan menjadikannya lebih
terlihat eksklusif.
DAFTAR PUSTAKA

1. Purnomo, Heri. 2003. Dilema Wanita Di Era Modern, Mustaqim, Jakarta


2. Drs,Tri Rama K, Kamus Bahasa Indonesia, Karya Agung, Surabaya,
3. Tanya. 2019. The Process Of Wet Felting. Diperoleh 06 April 2020, dari
http://tanyarobinson.org/
4. Lane, Ruth. 2012. The Complete Photo Guide to Felting. Minneapolis: Creative
Publishing International.
5. Annete. 2014. Wet Felting Basics for Beginners. Diperoleh 09 April 2020, dari
https://www.fiberartsy.com/part-3-felting-techniques-nuno-felting-a-shawl/

Anda mungkin juga menyukai