Anda di halaman 1dari 37

Bahan Pelengkap Busana

1) Bahan Pelapis, Pengisi, dan Pembentuk Busana


Bahan pelapis yang digunakan pada industri garmen dapat disejajarkan dengan alat, yang mana
berpengaruh terhadap pembentukan pakaian/busana yang bermutu. Bahan Pelapis
(underlying) adalah bahan tambahan yang terletak di bawah bahan utama yang fungsinya
antara lain untuk membentuk, menopang kain, menjaga tetap kuat dari gesekan, lipatan,
tekanan dan tahan rendaman. Juga untuk memberi rasa nyaman saat pemakaian seperti
memberi rasa sejuk, hangat dan menghindari rasa gatal.

Dalam pembuatan busana bahan pelapis digolongkan menjadi 4 jenis yaitu


 lapisan bawah (Underlining),
 lapisan dalam (Interfacing),
 lapisan antara (Interlining) dan
 bahan pelapis (lining) yang biasa disebut furing (Lining).
Masing-masing mempunyai fungsi yang khusus mempengaruhi penampilan sebuah
pakaian/busana.

Penggolongan Bahan Pelapis :

a. Lapisan Bawah (Underlining)


Adalah bahan pelapis yang terletak di bagian bawah (bagian buruk) bahan utama pakaian
(Garment fabric) biasa disebut lapisan bawah atau lapisan pertama. Pada umumnya lapisan
bawah dimaksudkan untuk menguatkan bahan utama pakaian serta keseluruhan desain.

b. Lapisan Dalam (Interfacing)


Adalah bahan pelapis yang lebih kokoh dari lapisan bawah yang dipergunakan untuk
menguatkan dan memelihara bentuk pakaian. Bahan lapisan ini dapat dipergunakan pada
seluruh bagian dari pakaian, tetapi pada umumnya hanya dipergunakan pada bagian-bagian
tertentu saja seperti pada kerah, manset, saku dan lainnya.

c. Lapisan Antara (Interlining)


Adalah bahan pelapis lembut dan ringan yang diletakkan diantara interfacing dan lining pada
suatu pakaian untuk memberikan rasa hangat selama dikenakan. Biasanya untuk lengan baju
dan bagian badan dari jaket atau mantel.
d. Bahan Pelapis (Lining) atau biasa disebut furing
Adalah bahan pelapis yang memberikan penyelesaian yang rapi, rasa nyaman, kehangatan,
kehalusan terhadap kulit, biasanya disebut bahan pelapis terakhir (furing) karena merupakan
penyelesaian terakhir pada pembuatan busana untuk menutupi bagian dalamnya.

Untuk suatu desain semakin berstruktur dan berdetail semakin besar pula kebutuhan akan
lapisan bawah dan lapisan didalamnya. Bobot bahan pakaian merupakan faktor lain untuk
diperhatikan, semakin ringan bobot atau kelembutan dari suatu bahan utama pakaian, semakin
lebih membutuhkan bahan penyokong.
Tidak semua busana menggunakan keempat jenis bahan pelapis secara bersama-sama contoh
pada pembuatan kebaya cukup diperlukan bahan interfacing untuk memberi bentuk dan lining
untuk memberi rasa nyaman saat dikenakan namun ada kalanya keempat jenis bahan pelapis
digunakan secara bersama-sama seperti yang terlihat pada gambar

Konstruksi Masing-Masing Bahan Pelapis:

a. Lapisan Bawah (Underlining)


Hampir semua jenis bahan dari yang paling ringan, tipis sampai ketebalan sedang dan berbobot
dengan penyempurnaan lembut, sedang atau gemerisik.
Contoh bahan-bahan pelapis dalam: sutera cina, organdi, organsa, muslin, batiste, tula, rayon,
tricot ringan untuk rajutan/bahan yang halus.

Tricot
Gambar 2. Contoh Bahan Underlining

b. Lapisan dalam (Interfacing)


Interfacing terbuat dari bermacam-macam bahan yang berbeda, dengan konstruksi dan
penyempurnaan yang berbeda.
Dilihat dari kontruksinya interfacing dapat digolongkan menjadi tiga yaitu yang berasal dari
tenunan (non woven) rajutan (knit) dan bukan tenunan (non woven).

1) Tenunan (woven)
Jenis tenunan yang arah seratnya memanjang saling mengikat. Dalam penggunaannya
sebaiknya mengikuti arah serat. Jenis ini akan membentuk pakaian lebih bagus & stabil.

2) Bukan Tenunan (Non woven)


Proses pembuatannya tidak ditenun, melainkan dikempa sehingga tidak memiliki arah
serat. Bahan non woven dibentuk dari serat-serat yang dilumatkan, direkatkan atau
dicampurkan dengan bahan bahan kimia.
Interfacing yang tidak ditenun biasanya lebih keras daripada yang ditenun.

3) Rajutan (Knit)
Konstruksi kain rajut berbeda dengan kain tenun. Pada umumnya elastisitas kemuluran
bahan rajut lebih tinggi dari bahan tenun.
Yang juga termasuk jenis dari rajut (Knit F. Interfacing) adalah welf.

Termasuk juga interfacing model baru yaitu interfusi atau fusing yaitu pengembangan secara
modern yang menggunakan Adhesives (perekat) untuk saling mengisi serat-serat yang pendek
atau bahan direkatkan bersamaan. Ada dua cara dalam proses perekatan yaitu cara pertama
dengan disemprotkan biasanya hasil perekatnya tidak rata, cara kedua dengan dilaminating
hasilnya lebih rata dan terdapat lembaran plastik yang menempel pada tenunan. Contoh
trubinais
c. Lapisan antara (Interlining)
Bahan berbobot ringan, tipis sampai tebal dan kasab menyerupai busa, katun berbulu:
Contoh: flanel, bahan selimut bobot ringan, felt, dacron.

d. Bahan Pelapis (Lining)


Ciri bahan pelapis (furing) adalah lembut, licin, tipis, ringan dan higrokopis sehingga memberi
rasa sejuk saat dikenakan.
Contoh: satin, katun hero, rayon, Nilon, seperti sutera (silky), ashahi.
Bahan Pelengkap Busana
Pelengkap (aksesoris) busana adalah detail-detail yang dipasang pada busana. Bisa dipasangkan
pada permukaan busana sebelum bahan dipotong, pada bagian-bagian busana sebelum dijahit,
atau setelah busana selesai dijahit.

Garnitur (Trimmings), bisa berperan sebagai unsur dekoratif (hiasan) atau sebagai
unsur fungsional (kegunaan), atau keduanya.

Segala yang dapat dipindahkan tanpa menganggu struktur dasar busana, seperti memasang
monte, aplikasi dan bordir, adalah unsur dekoratif yang menambah nilai tampilan dari
desainnya. Sedangkan kancing-kancing dan tutup tarik (ritsleting) adalah unsur fungsional,
memudahkan saat mengenakan dan melepas busana, dan bisa juga dimanfaatkan untuk
menambah perhatian pada desainnya.
Baik unsur dekoratif maupun unsur fungsional, garnitur harus selalu dirancang sebagai bagian
dari busana. Suatu garnitur tidak harus selalu dipergunakan, kecuali akan menambah
penampilan suatu desain. Berat atau bobot serta ukuran dari garnitur apa saja seharusnya
selaras dengan bahannya.
Memilih bahan pelengkap busana diperlukan ketelitian dan kecermatan. Pemasangan hiasan
busana dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi struktur suatu busana,
kemungkinan untuk dilepas dapat dilakukan.

Macam dan Fungsi Bahan Pelengkap Busana


Macam-macam garnitur busana antara lain sebagai berikut :
 Aplikasi
 Badge
 Bunga korsase (corsage)
 Bulu burung dan bulu imitasi (fake fur)
 Bisban
 Pita-pita (ribbons)
 Renda
 Lekapan
 Jumbai-jumbai
 Piping
 Bahan kontras
 Kerah bordir

Aplikasi
Aplikasi adalah bentuk-bentuk dekorasi yang dijahitkan atau dilem pada busana.
aplikasi (pinterest.com)

Badge
Badge bisa berupa bordiran, atau terbuat dari metal yang biasanya dijahitkan pada busana,
tetapi beberapa mempunyai segelan/lem dibelakangnya yang disetrikakan di atas busana
supaya melekat.

badge (wikipedia.org)

Bunga korsase (corsage)


Bunga korsase (corsage) dapat dibuat dari bahan dasar busananya, atau dibeli terpisah dan
dipasangkan.

yellow corsage (wikipedia.org)

Bulu burung dan bulu imitasi (fakefur)


Bulu burung dan bulu imitasi (fake fur) terutama dengan bulu imitasi bisa diperoleh macam-
macam pola bulu kulit binatang.
fake fur (wikipedia.org)

Bisban
Bisban potongan serong bahan tetoron, satin yang dilipat yang dipergunakan untuk pinggiran,
untuk menggantikan kebutuhan lapisan singkap (facings).

bias tape (wikipedia.org)

Pita-pita (ribbons)
Pita-pita (ribbons) adalah sepotong bahan dengan lebar bevariasi, dengan tepian kain (selvage)
di kedua sisinya. Jenis pita-pita (ribbons) antara lain :
a.
 pita satin,
 pita bordir,
 pita strip dua atau tiga warna,
 pita gold/silver (emas/perak).
Ribbons (wikipedia.org)

Renda
Renda sebagai garnitur busana sudah dikenal sejak dulu kala. Seiring dengan semakin majunya
industri tekstil, renda sangat bervariasi baik konstruksi, bentuk, maupun bahannya. Renda yang
sering digunakan terbuat dari bahan katun, sutera, nylon, polyester, dan sebagainya. Renda
dapat dibuat dengan tangan atau mesin.

Jenis Renda

Ada beberapa macam jenis renda antara lain :


 renda bordir dan renda air,
 privolite,
 renda rajutan,
 renda elastik.
Renda Bordir
Renda bordir yaitu renda yang mempunyai tenunan dasar kemudian disulam atau dibordir.
Umumnya terbuat dari bahan katun dan polyester lebih kaku dan agak tebal serta tidak tembus
pandang.
Renda bordir, renda pinggir

Renda Air
Renda air yaitu renda yang dibuat dengan mesin khusus (Jacguard), terbuat
dari nylon, acetat dan polyester, bahannya tipis dan tembus pandang.

Renda air

Privolite
Frivolite renda yang dibuhul dengan tangan atau mesin khusus, terbuat dari katun
atau polyester.
Pine Pattern Collar in Tatting (wikipedia.com)

Renda Rajutan
Renda rajutan atau kaitan terbuat dari benang yang kasar seperti benang parel dari katun
atau polyester.

Renda rajutan

Renda Elastik
Renda elastik yang terbuat dari nylon dan karet khusus dipasang pada bahan mulur (tricot,
jersey). Renda elastik mempunyai fungsi ganda yaitu selain sebagai hiasan juga untuk
penyelesaian pinggir seperti pada pakaian dalam.

Renda elastik
Bentuk Renda

Berdasarkan bentuknya, renda dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :


 renda pinggir, dan
 renda tengah.
Renda Pinggir
Bentuk renda pinggir letak motif hanya pada satu sisi sedangkan sisi yang lain tidak bermotif
yang merupakan bagian yang akan dijahit.

Renda bordir, renda pinggir

Renda Tengah
Bentuk renda tengah letak motif di tengah dan kedua sisinya sama bentuk.

Renda tengah
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu memiih renda untuk busana :
 Kesesuaian dengan desain busana, terutama cara penempatan hiasan
 Kesesuaian dengan tekstur, corak dan warna bahan
 Kesesuaian dengan jenis atau asal bahan.

Lekapan
Hiasan busana yang lainnya yaitu lekapan, disebut lekapan karena dilekapkan (dipasang) pada
permukaan busana.

Lekapan

Macam-macam bahan lekapan antara lain :


 kor (bentuk bulat),
 biku-biku (gigi anjing) pipih bentuk zig-zag,
 kumai serong,
 piping atau pita untuk rompok,
 pita satin (polos, bercorak),
 pita lekapan yang bercorak,
 pita elastik,
 hiasan aplikasi,
 motif bunga,
 binatang,
 boneka,
 dan sebagainya.
Bahan lekapan bisa berasal dari katun, sutera, polyester, benang logam, dan lain-lain.
Jumbai-jumbai
Jumbai-jumbai adalah pinggiran yang menempel atau menggantungkan benang-benang, kor,
atau monte-monte yang memberikan nuansa gerakan untuk suatu desain. Jumbai-jumbai bisa
dibuat dari bahannya sendiri dengan mencabut benang-benang yang melintang pada pinggiran
bahan, kemudian disetik kelim.

jumbai-jumbai (aliexpress.com)

Piping
Yaitu lipatan bahan atau kor yang dijahitkan pada pinggiran sebuah busana atau disisipkan
menyembul diantara dua kampuh jahit.

source : lovebonito.com
Bahan Kontras
Bahan kontras akan menciptakan efek yang menarik dengan mengkombinasikan tekstur dan
corak dasar bahan. Contoh dengan memberikan pelapis (lining) atau singkapan (facing) suatu
busana dengan bahan berbeda, atau untuk efek yang lebih nyata pada saku, kerah, dan manset
dibuat kontras.

source : alibaba.com

Kerah Bordir
Kerah bordir atau kerah renda yang siap pakai (ready to use), model kerah (tegak, setengah
tegak, rebah).

kerah bordir (shopee.co.id)

Desain busana diperlukan untuk memudahkan dalam pemilihan garnitur. Berdasarkan desain
kemudian ditentukan jenis, bentuk, serta posisi garnitur dengan tepat.
Usahakan tetap menerapkan unsur-unsur dari azas desain terutama keselarasan, perbandingan,
keseimbangan, dan pengulangan, misalnya busana yang ukuran kerah-nya kecil maka diberi
renda yang kecil ukurannya.
Tekstur, corak, dan warna garnitur disesuaikan dengan bahan busananya, misalnya
bahan silky (seperti sutera) maka jangan diberi renda atau pita yang terbuat dari bahan katun.
Warna hiasan dapat senada atau kontras dengan bahan busananya, keserasian tetap
diperhatikan, misalnya bahan bercorak maka relatif cocok bila dengan renda/pita polos.
Sifat atau karakteristik antara garnitur dengan bahan busana harus mirip atau sama, sebab
selain keserasian dan keindahan juga harus memperhatikan daya tahan dan cara
pemeliharaannya, misalnya busana dari bahan katun maka sebaiknya dihias dengan bahan
katun pula atau bahan campuran seperti campuran dengan polyester.
Unsur Dekoratif dan Fungsional

Contoh garnitur sebagai unsur dekoratif, unsur fungsional, atau unsur keduanya adalah sebagai
berikut:
 Kancing
 Tutup tarik (zipper)
 Gesper
 Pita rekat
 Elastik
 Bantalan bahu
 Kom/Mungkum
 Balein
 Payet dan manik-manik
 Benang

Kancing
Kancing pada busana merupakan pelengkap yang mutlak ada, memudahkan saat memakai atau
melepas busana.
Fungsi kancing ada 2 yaitu:
1. kancing yang berfungsi sebagai penutup belahan,
2. kancing sebagai hiasan pada busana.

Kancing Tekan
Kancing tekan terbuat dari logam/plastik, terdiri dari bagian timbul dan bagian yang pipih.
Kancing tekan banyak digunakan untuk menyelesaikan busana wanita terutama blus dan
kebaya. Dalam penyelesaian busana yang halus dan berkualitas tinggi biasanya kancing tekan
dibungkus dengan kain yang tipis dan sewarna dengan bahan busananya.
snap fastener (wikipedia.org)

Kancing Hak
Kancing ini terbuat dari logam, terdiri dari dua bagian yang dipasang pada pertemuan ban
pinggang (pada rok atau celana).

Kancing Kait
Kancing kait lebih kecil daripada kancing hak, terbuat dari logam, dipasang pada belahan seperti
belahan pada “tengah muka”. Ukuran ada yang besar dan kecil. Terdiri dari dua bagian yaitu
pengait dan kaitan. Memasangnya dengan bantuan tusuk balut. Kancing kait besar dipasangkan
pada ban pinggang rok ataupun celana.
Ada jenis kancing kait yang dipasangkan dengan cara ditanam pada ban pinggang tanpa dijahit,
kancing (tanam) kait ini sering digunakan pada penyelesaian celana pria dan produk-produk
pakaian jadi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan kancing kait maupun kancing tekan ialah
kancing tersebut tidak boleh kelihatan dari luar.

Kancing hak / kait

Kancing Paku
Kancing ini terbuat dari logam, bentuk dan ukurannya beragam sehingga fungsinya selain
sebagai penutup belahan juga sebagai hiasan. Salah satu bagian nampak dari luar.
Pemasangannya dengan bantuan alat atau di-pres.
Kancing paku (source : shopee.co.id)

Kancing Hias
Kancing ini selain berfungsi sebagai penutup belahan sekaligus juga sebagai hiasan. Kancing hias
banyak jenis, bentuk, dan warnanya.
Kancing hias berwarna dapat dimanfaatkan untuk menambah keindahan dan keserasian
dengan warna pakaian. Ukurannya sangat bervariasi sehingga perlu disesuaikan. Kancing
berukuran besar untuk pakaian seperti jas, mantel, blus, atau gaun yang hanya memerlukan
satu atau dua kancing, untuk pakaian yang membutuhkan banyak kancing maka gunakan yang
berukuran kecil atau sedang.
Kancing hias dapat juga dimanfaatkan sebagai point of interest atau pusat perhatian pada suatu
busana.
Bentuk kancing hias ada tiga yaitu : berlubang dua, berlubang empat, dan berkaki.

Kancing hias

Macam-macam kancing hias:


 Kancing berlubang (lubang dua/lubang empat)
o Dipasangkan pada kemeja pria maupun wanita, kancing berlubang dua ukuran
besar sering dipasangkan pada busana tailoring (jas, setelan, busana wanita).
 Kancing hias bertangkai dan tidak bertangkai
o Kancing hias jenis ini memiliki banyak ragam bentuk, model, warna dan ukuran.
Ada yang berbentuk bulat, kotak, segi empat, panjang dan sebagainya. Macam-
macam ukuran kancingnya no. 16, 18, 22, 24, 28, 32, 40.
o Kancing hias jenis ini dapat dipasangkan pada berbagai macam model busana
wanita.
o Bentuk dan ukurannya sangat beragam sehingga selain berfungsi sebagai
penutup juga sebagai hiasan. Bahan dari kancing hias bisa berasal dari: logam,
polyester, pelastik, batu-batuan, gading/tanduk binatang, kayu, bambu, tali kor
(kancing Cina).

Ukuran diameter kancing


 ukuran : 14 diameternya 1/3 inci
 ukuran : 16 diameternya 3/8 inci
 ukuran : 18 diameternya 7/16 inci
 ukuran : 20 diameternya 1/2 inci
 ukuran : 22 diameternya 9/16 inci
 ukuran : 24 diameternya 5/8 inci
 ukuran : 30 diameternya 3/4 inci
 ukuran : 36 diameternya 7/8 inci
 ukuran : 45 diameternya 11/8 inci
 ukuran : 55 diameternya 13/8 inci
Kancing Bungkus
Kancing ini dibungkus dengan kain. Kancing ini termasuk kancing hias, pembungkusnya
menggunakan perca bahan busananya.
Bentuk kancing bungkus ada yang bulat datar, bulat cembung dan berbentuk kerucut dengan
berbagai macam ukuran seperti pada kancing hias bertangkai. Kancing bungkus dapat pula
dihias dengan manik payet dan dipasangkan pada kebaya modifikasi dari busana pesta.

Kancing Cina
Kancing Cina terbuat dari sejenis tali dengan teknik simpul dan buhul dengan bentuk-bentuk
tertentu.

Kancing cina (source : pinterest.com)

Tutup Tarik / Ritssluiting (Belanda) / Zipper (Inggris)


Yaitu sehelai kain/plastik/polyester yang dilegkapi gigi-gigi dan tarikan (puller), dapat dibuka
dan ditutup. Berfungsi sebagai penutup belahan dan juga bisa sebagai hiasan.

Jenis tutup tarik


Jika disebutkan keseluruhan jumlahnya secara umum, resleting terdiri atas 7 jenis yaitu:
 Coil Zipper
 Metal Zipper
 Plastic Zipper
 Darling Zipper (Vislon)
 Invisible Zipper
 Waterproof Zipper
 Fireproof Zipper
Selanjutnya, untuk memudahkan pembahasan, list jenis resleting di atas akhirnya di
kelompokkan menjadi beberapa kategori.

Kategori pertama adalah jenis jenis resleting berdasarkan bahan pembuat giginya.

Jenis Jenis Resleting Berdasarkan Bahan Giginya

Bridgethebump.com

Yang dimaksud sebagai gigi resleting adalah bagian resleting yang berfungsi sebagai jalan slider
untuk membuka dan menutup resleting.

Hanya ada dua jenis resleting berdasarkan bahan gigi.

Resleting Dari Gigi Metal


Metal yang digunakan bisa berupa tembaga, aluminium, stainless steel atau kuningan.

Resleting gigi metal bisa dibuat model close end maupun open end. Sedangkan ukuran zipper
yang umum dipakai adalah #3, #5 dan #8.

Resleting metal kuat dan awet. Resleting ini biasa digunakan untuk project kategori berat
seperti jeans, jaket, celana atau tas.
Resleting dari Gigi Plastik
Resleting dari bahan nylon dan resin juga masuk dalam kategori ini.

Bahan plastik digunakan dalam pembuatan resleting karena kuat dan fleksibel. Sifat resleting
seperti ini bagus untuk resleting jaket maupun tas.
Selanjutnya resleting dari plastik akan dibuat menjadi dua macam bentuk yaitu resleting vislon
dan resleting coil.

Jenis Jenis Resleting Berdasarkan Bentuk Gigi

Instructables.com

Selain terbuat dari bahan yang berbeda, gigi resleting juga mempunyai bentuk yang berbeda
beda. Dari segi bentuk resleting dibagi menjadi resleting coil, metal dan vislon.

Resleting Coil (Coil Zipper)


Bentuk gigi pada resleting coil berupa gulungan yang panjang dan terbuat dari
bahan polyester atau nilon.
Resleting coil dijual dalam gulungan atau meteran, baik dalam tipe close end ataupun open end.
Ukuran yang tersedia di pasaran antara #3, #5, #8. Resleting ini sering digunakan pada tas
ransel dengan bentuk pola menggulung karena elastis.

Jenis coil zipper sangat aman bagi anak anak.

Resleting Metal
Ciri ciri resleting metal adalah badannya lurus dan bagian kepalanya besar. Beberapa juga
menggunakan lubang tengah tengah.

Resleting Vislon
Resleting vislon adalah resleting yang mempunyai bentuk gigi putus putus. Resleting vislon juga
memiliki ukuran gigi yang lebih besar dan interval jarak gigi lebih panjang dibanding resleting
coil.
Sedangkan jika dibandingkan dengan resleting metal, gigi resleting vislon mempunyai ukuran
badan yang lebih besar atau sama dengan kepala.

Resleting Invisible (Invisible Zipper)


Jenis resleting invisible hampir sama dengan coil zipper, hanya saja giginya tersembunyi dibalik
tape zipper sehingga tidak nampak.

Invisible Zipper cocok sekali untuk rok (skirts) dan gaun (dresses).

Jenis Jenis Resleting Berdasarkan Kebutuhan


Setiap jenis resleting mempunyai peruntukkannya sendiri sehingga fungsinya dapat
dimaksimalkan.

Berikut ini jenis jenis resleting berdasarkan kebutuhan.

Resleting Anti Air ( Waterproof Zipper)

Vendorpedia.com

Resleting ini didesain agar tahan terhadap tekanan air dalam. Resleting anti air mempunyai
lapisan semacam lilin sehingga air tidak dapat meresap dan melonggarkan gigi-gigi resleting.

Resleting anti air cocok untuk baju renang atau baju selam.
Resleting Anti Api (Fireproof Zipper)

Vendorpedia.com

Seperti namanya, resleting jenis ini mempunyai ketahanan terhadap kobaran api. Resleting api
adalah komponen wajib dalam pakaian pemadam kebakaran, baju gegana dan baju astronot.

Resleting Plastik Standar ( Plastic Zipper)

Vendorpedia

Resleting dari plastik digunakan untuk produk produk standar yang tidak membutuhkan
spesifikasi khusus seperti baju, gamis, rok, celana dan kerajinan.

Bentuk resleting dari plastic dapat berupa resleting pisah, resleting bisa atau resleting jepang.
Resleting Metal Kuat

Ebay

Resleting metal mempunyai karakteristik yang kokoh dan kuat sehingga baik untuk barang
barang kaku seperti koper, tas, jeans dll.

Jenis Jenis Resleting Berdasarkan Tipe Stopper

Amazon.com
Resleting Ujung Tertutup (Closed-end zipper)
Resleting ujung tertutup mempunyai stopper pada setiap ujungnya agar tidak terlepas. Hal ini
karena jika terlepas slidernya akan sulit dipasang kembali.

Resleting ujung tertutup adalah jenis resleting yang paling umum digunakan pada celana
panjang, sepatu bot, rok dll.

Resleting ujung terbuka (Open-end (separating) zipper)


Jenis resleting ujung terbuka biasa ditemukan pada jaket. Pada ujung resletingnya terdapat
kotak dan pin untuk memudahkan pemasangan.

Jenis Jenis Resleting Berdasarkan Arah Bukaan

Dwicahaya.co.id

Yang dimaksud arah bukaan adalah tipikal slider dalam membuka dan menutup gigi resleting.

Resleting Satu Arah


Ini adalah jenis resleting biasa. Dalam sekali jalan slider akan melakukan satu tugas yaitu
membuka atau menutup saja. Jumlah slider ada satu dan memiliki dua fungsi sekaligus.

Resleting satu arah cocok untuk pakaian yang membutuhkan resleting pendek seperti rok,,
gamis atau celana.
Resleting Dua Arah
Ciri dari resleting dua arah adalah memiliki dua buah zipper. Selanjutnya resleting dua arah
masih dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu:

Resleting pemisah dua arah (Two-way separating zipper)


Mempunyai dua slider yang saling membelakangi dan dapat dilepas-pasang dengan mudah.
Diaplikasikan pada jas hujan, pakaian olahraga dan kantong tidur.

Resleting dua arah slider berhadapan (Two-Way head to head zipper)


Dua slidernya berada di tengah dan saling berhadapan. Bersifat open-end namun tidak dapat
dipisahkan karena ujungnya memiliki dua halte yang menyatu.
Contoh produk yang menggunakan jenis resleting ini adalah tas, ransel, dan koper.

Retsleting dua arah sider membelakangi (Two-way tail to tail (back to back) zipper)
Jika sebelumnya saling berhadapan, sebaliknya two way tail to tail ini diletakkan dengan posisi
berlawanan dan mempunyai tipe gigi yang menyatu.
Resleting two way tail to tail dapat diterapkan pada beberapa barang seperti tas ransel.
Bagian Bagian Resleting
Di bagian ini mari kita belajar tentang bagian bagian resleting agar lebih memahami yang
dinamakan slider dan gigi.

Bagian bagian resleting terdiri atas dua bagian utama dan beberapa bagian pendukung.

Lihat gambar resleting berikut.

Garmentmerchandising.com
 Top stop: Berfungsi sebagai pembatas atas resleting agar tidak terlepas dari gigi.
 Slider: Berfungsi sebagai pembuka dan penutup resleting dengan bergerak diantara dua
gigi.
 Gigi (Teeth): Berfungsi sebagai tempat slider berjalan.
 Tape: Bahan yang berfungsi untuk mengaitkan antara bahan (kain atau lainnya) dan
resleting.
 Bottom Stop: Berfungsi sebagai terminal untuk memasukkan slider sekaligus
membatasinya agar tidak lepas.
Ukuran Resleting

Pusathijabterbaru.com

Membeli resleting untuk gaun dan tas pasti akan berbeda jenis dan ukurannya. Semakin besar
ukuran bahan maka ukuran relsetingnya akan semakin besar.

Ukuran resleting bisa dilihat dari besar jalinan giginya dan besar slidernya.

Ada empat ukuran resleting yang ada di pasaran yaitu #4, #6, #8 dan #10. Perhatikan gambar
diatas untuk melihat perbandingannya.
Warna Resleting

Pinterest.ca

Resleting yang dijual di pasaran mempunyai banyak sekali warna, kamu hanya perlu
menyesuaikan dengan baju yang akan dibuat.

Biasanya di Indonesia baju dengan warna terang akan diberi warna putih dan baju gelap diberi
warna hitam untuk memudahkan.

Jenis Jenis Slider Resleting


Saat ini resleting tidak hanya digunakan sebagai pembuka dan penutup produk tektile dan
sepatu, namun juga untuk menambah nilai estetis pada produk.

Tristarent.com
Gesper (Kepala ban pinggang)
Pemakaian ban pinggang pada busana biasanya dilengkapi dengan gesper, dipasang pada salah
satu ujung ban pinggang.
Fungsi dari gesper ada dua, yakni :
 sebagai penahan/penguat pemasangan ban pinggang, dan
 sebagai hiasan busana.
Gesper merupakan aksesori busana yang dipergunakan untuk penutup/penguat maupun untuk
dekorasi, bisa dipasangkan pada gantungan atau tab (lidah pengencang) pada ikat pinggang dan
lainnya.

Jenis gesper
1. Gesper yang dilengkapi dengan pengait, berarti pula dilengkapi dengan mata itik, yaitu
lubang untuk memasukkan pengait gesper, terbuat dari logam, plastik, polyester, dan
sebagainya.
2. Gesper tanpa pengait, tetapi dilengkapi penahan pada ujung ban pinggang. Bentuk dan
ukuran bermacam-macam terbuat dari plastik dan logam
3. Gesper bungkus dengan/tanpa pengait terbuat dari aluminium dibungkus kain atau kulit
dengan bantuan alat press gesper. Bentuk bulat, lonjong dan persegi.

Macam-macam gesper (source : looksgud.in)

Pita Rekat (Hook-and-loop fasteners)


Terdiri dari dua bagian, bagian pertama terdapat kait-kait yang kecil, bagian kedua berserabut.
Ketika keduanya ditekan bersama-sama, kait-kait masuk ke dalam serabut (loop) dan kedua
bagian tersebut menjadi satu mengikat satu sama lain. Ketika dipisahkan dengan menariknya
maka akan terdengar suara yang khas.
Fungsi pita rekat adalah :
 untuk menutup belahan,
 untuk memasang bantalan bahu,
 untuk menguatkan ban pinggang,
 dan sebagainya.
Jenis pita rekat ada dua, yakni :
 pita rekat panjang (meteran) sesuai kebutuhan, lebar antara 1-3 cm, dan
 bentuk geometris (menyerupai kancing) yaitu bulat persegi dan segi tiga.
Pemasangan pita rekat dijahit dengan jahitan balut dan bantuan perekat (lem) khusus.

Velcro (indiamart.com)

Elastik
Elastik merupakan salah satu pelengkap dalam pembuatan busana, berfungsi untuk
memudahkan dalam mengenakan dan melepaskan busana, memberi bentuk tertentu dan
kelonggaran pada busana.
Jenis elastik, yakni:
 berupa benang jahit, biasanya dipasang pada manset busana anak,
 berupa pita (pipih) lebarnya antara 0,5–10 cm, biasanya pada ban pinggang,
 berupa tali kor (cord) atau bulat,
 renda elastik yang menyerupai renda untuk penyelesaian pinggir suatu busana yang
terbuat dari bahan elastis juga berfungsi sebagai hiasan.
Bantalan Bahu (Padding)
Bantalan bahu (padding) terbuat dari busa dan kapas, merupakan pelengkap busana yang
dipasang di bahu dengan maksud memperbaiki tampilan bahu ketika dipakai.
Beberapa jenis bantalan bahu :
1. Bantalan bahu yang khusus dipasangkan pada pembuatan jas, berupa campuran serabut
wol dan serabut kapas berlapis. Dijahit di bawah lapisan furing, sehingga tidak nampak
dari luar.
2. Bantalan bahu yang khusus dipasangkan pada blus, gaun yang berlengan. Bantalan bahu
ini terbuat dari busa dengan beberapa ukuran ketebalan antara lain : 1 cm, 1½ cm, 2 cm,
3 cm, 5 cm.
3. Bantalan bahu khusus untuk busana berlengan setali atau lengan raglan, sering
disebut padding mangkok.
Pemilihan bantalan bahu disesuaikan dengan bentuk bahunya. Bentuk bahu yang turun (curam)
sebaiknya memilih bantalan yang tebal agar bahu terlihat landai (bidang). Sedangkan bahu yang
landai dapat memilih bantalan bahu yang tipis. Sebelum dipasangkan pada busana bantalan
bahu yang terbuat dari busa harus dibungkus dangan kain tipis (bahan furing) yang sewarna
dengan bahan busananya.

shoulder & cups pads (sources : aliexpress.com)

Kom/Mungkum
Kom merupakan pelengkap pada pembuatan busana yang terbuat dari busa angin, felt , dacron.
Kom khusus dipasangkan pada bagian dada model busana strapless.
Fungsi kom yaitu untuk membentuk payudara yang kurang sempurna agar kelihatan berisi.

Balein
Balein merupakan bahan pelengkap busana berbentuk batang yang lentur yang terbuat dari
logam, plastik atau rotan yang ditipiskan. Balein adalah bahan pengisi yang berfungsi sebagai
penguat untuk membentuk body busana menjadi lebih ideal.
Balein sering dipasang pada sekeliling bagian bawah mungkum atau bustier, di bagian sisi kiri
dan kanan pinggang sampai batas panggul (corset). Cara pemasangan balein dapat dijahit atau
disisipkan.
Payet dan Manik-manik
Pemilihan dan pemasangan payet dan manik-manik atau sejenisnya terbatas pada busana
tertentu. Kesan yang ditimbulkan adalah mewah (glamour), berkilau, sesuai untuk busana
pesta.
Macam-macam bentuk payet antara lain :
 bulat pipih berlubang,
 persegi enam pipih berlubang,
 bentuk bunga,
 bentuk geometris.
Payet umumnya terbuat dari logam, plastik dan nylon.
Manik-manik terbuat dari plastik, logam, nylon, dan batu-batuan atau permata, ukuran
diameternya bervariasi 0,2 – 2 cm.

Payet & manik-manik (sumber : Sulaman Payet & Manik pada Pernik Cantik
By Nieza)

Benang
Benang jahit mempunyai ukuran, jenis dan pemakaian yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
Polyester (Benang Poliester)
o Cocok untuk jahitan tangan maupun jahit mesin pada kebanyakan bahan, dianjurkan
untuk tenunan sintetis, rajutan, dan bahan mulur (stretch) lainnya dari serat apa saja.
Kebanyakan benang-benang polyster melalui proses finishing resin/malam (wax) atau
silikon untuk meminimalisir daya gesek saat menjahit.
Cotton (Benang Katun)
o Tersedia dalam pilihan warna yang beragam. Dipakai untuk jahitan mesin dan jahitan
tangan dengan nomer atau ukuran kecil sampai sedang untuk bahan katun, linen, dan
rayon.
o Benang katun biasanya dimerser supaya lebih berkilau dan dapat dicelup warna dengan
lebih baik. Benang katun kurang maksimal diterapkan pada bahan rajutan atau bahan
yang mulur (stretch), setikan akan sering loncat.
Nylon (Benang Nilon)
o Benang ini sangat kuat. Biasanya benang mono filamen ini dibuat dengan dua corak
warna transparan dicampur dengan warna terang atau gelap.
o Benang nilon dipergunakan untuk jahitan tangan maupun mesin untuk keliman. Benang
nilon memliki keelastisan tinggi, tetapi sulit untuk ditalikan ujungnya.
Silk (Benang Sutra)
o Benang ini dipergunakan untuk setik tindas-atas (topstitching), lubang kancing yang
dibuat dengan tangan, untuk jahitan tangan dekoratif termasuk smocking, dan untuk
memasang kancing.
Elastic (Benang Elastik)
o Benang ini terbuat dari nilon atau katun yang dibungkus karet (latex); benang yang tebal
dan sangat mulur (stretchy), dipergunakan pada mesin jahit untuk membuat kerutan.
Benang elastik umumnya digulung pada sekoci saja.
Stranded Cotton (Untaian Benang Katun)
o Enam untaian benang katun yang dimerser dan dipintal longgar (loosely twisted)
menjadi satu. Biasanya digunakan untuk pekerjaan tangan dekoratif. Untaian dapat
dipisah untuk pekerjaan yang lebih halus; misalnya untuk sulaman/bordir.

Multi-colored stranded embroidery floss (wikipedia.org)

Soft Cotton (Benang Katun Halus)


o Benang ini tidak dimerser, cocok untuk sulaman tangan yang besar-besar (bold) dan
pekerjaan tapestry (permadani).
Mercerised Cotton (Benang Katun Dimerser)
o Benang ini cocok untuk bordir mesin.
Metallic (Benang Logam)
o Benang metalik adalah benang dengan kemilau perak atau warna emas; diperlukan
untuk setik dekoratif dengan tangan maupun mesin.
Sumber :
 PENGETAHUAN BAHAN PELENGKAP, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG
KEAHLIAN TATA BUSANA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA, DIREKTORAT
PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2005
 https://www.fesyendesign.com/pengenalan-bahan-pelengkap-busana/

TUGAS
Supaya kalian dapat lebih mengenali macam-macam bahan pelapis dan pelengkap busana,
maka carilah bahan pelapis & pelengkap sesuai dengan instruksi di bawah:

1. Bentuklah 5 kelompok dalam 1 kelas (bebas memilih tim) Kel. 1

Cari jenis-jenis bahan pelapis berikut: macam-macam viselin, trubinaise, tricot, mori
gula, kain kodok, kain ero, ashahi.

Potong bahan, kemudian tempel, dan beri keterangan analisis dengan berpedoman
pada materi di atas.

Buat pada 1 lembar kertas manila A3, kerjakan semenarik mungkin

2. Kel. 2

Cari jenis-jenis bahan pelengkap aplikasi berikut: macam-macam lekapan, renda, badge,
pita, bisban, bulu hias, korsase.

Tempel bahan dan beri keterangan analisis dengan berpedoman pada materi di atas.

Buat pada 1 lembar kertas manila A3, kerjakan semenarik mungkin.

3. Kel. 3

Cari jenis-jenis bahan pelengkap kancing berikut: macam-macam kancing biasa, hias,
bungus, cina, hak, kait, dan tekan.

Tempel bahan dan beri keterangan analisis dengan berpedoman pada materi di atas.

Buat pada 1 lembar kertas manila A3, kerjakan semenarik mungkin.


4. Kel. 4

Cari jenis-jenis bahan pelengkap tutup tarik berikut: tutup tarik metalik, tutup tarik
plastik jepang/invisibble zipper, tutup tarik biasa, tutup tarik jaket, tutup tarik 2
kepala/slider, dan macam-macam slider resleting.

Tempel bahan dan beri keterangan analisis dengan berpedoman pada materi di atas.

Buat pada 1 lembar kertas manila A3, kerjakan semenarik mungkin.

5. Kel. 5

Cari jenis-jenis bahan pelengkap berikut: macam-macam pita rekat, elastic, bantalan
bahu/padding, kom/mangkuk.

Tempel bahan dan beri keterangan analisis dengan berpedoman pada materi di atas.

Buat pada 1 lembar kertas manila A3, kerjakan semenarik mungkin.

Batas pengumpulan 2 minggu dari hari ini (6 Februari2021)

Sementara pengumpulan tetap via GC.

Anda mungkin juga menyukai