Untuk suatu desain semakin berstruktur dan berdetail semakin besar pula kebutuhan akan
lapisan bawah dan lapisan didalamnya. Bobot bahan pakaian merupakan faktor lain untuk
diperhatikan, semakin ringan bobot atau kelembutan dari suatu bahan utama pakaian, semakin
lebih membutuhkan bahan penyokong.
Tidak semua busana menggunakan keempat jenis bahan pelapis secara bersama-sama contoh
pada pembuatan kebaya cukup diperlukan bahan interfacing untuk memberi bentuk dan lining
untuk memberi rasa nyaman saat dikenakan namun ada kalanya keempat jenis bahan pelapis
digunakan secara bersama-sama seperti yang terlihat pada gambar
Tricot
Gambar 2. Contoh Bahan Underlining
1) Tenunan (woven)
Jenis tenunan yang arah seratnya memanjang saling mengikat. Dalam penggunaannya
sebaiknya mengikuti arah serat. Jenis ini akan membentuk pakaian lebih bagus & stabil.
3) Rajutan (Knit)
Konstruksi kain rajut berbeda dengan kain tenun. Pada umumnya elastisitas kemuluran
bahan rajut lebih tinggi dari bahan tenun.
Yang juga termasuk jenis dari rajut (Knit F. Interfacing) adalah welf.
Termasuk juga interfacing model baru yaitu interfusi atau fusing yaitu pengembangan secara
modern yang menggunakan Adhesives (perekat) untuk saling mengisi serat-serat yang pendek
atau bahan direkatkan bersamaan. Ada dua cara dalam proses perekatan yaitu cara pertama
dengan disemprotkan biasanya hasil perekatnya tidak rata, cara kedua dengan dilaminating
hasilnya lebih rata dan terdapat lembaran plastik yang menempel pada tenunan. Contoh
trubinais
c. Lapisan antara (Interlining)
Bahan berbobot ringan, tipis sampai tebal dan kasab menyerupai busa, katun berbulu:
Contoh: flanel, bahan selimut bobot ringan, felt, dacron.
Garnitur (Trimmings), bisa berperan sebagai unsur dekoratif (hiasan) atau sebagai
unsur fungsional (kegunaan), atau keduanya.
Segala yang dapat dipindahkan tanpa menganggu struktur dasar busana, seperti memasang
monte, aplikasi dan bordir, adalah unsur dekoratif yang menambah nilai tampilan dari
desainnya. Sedangkan kancing-kancing dan tutup tarik (ritsleting) adalah unsur fungsional,
memudahkan saat mengenakan dan melepas busana, dan bisa juga dimanfaatkan untuk
menambah perhatian pada desainnya.
Baik unsur dekoratif maupun unsur fungsional, garnitur harus selalu dirancang sebagai bagian
dari busana. Suatu garnitur tidak harus selalu dipergunakan, kecuali akan menambah
penampilan suatu desain. Berat atau bobot serta ukuran dari garnitur apa saja seharusnya
selaras dengan bahannya.
Memilih bahan pelengkap busana diperlukan ketelitian dan kecermatan. Pemasangan hiasan
busana dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi struktur suatu busana,
kemungkinan untuk dilepas dapat dilakukan.
Aplikasi
Aplikasi adalah bentuk-bentuk dekorasi yang dijahitkan atau dilem pada busana.
aplikasi (pinterest.com)
Badge
Badge bisa berupa bordiran, atau terbuat dari metal yang biasanya dijahitkan pada busana,
tetapi beberapa mempunyai segelan/lem dibelakangnya yang disetrikakan di atas busana
supaya melekat.
badge (wikipedia.org)
Bisban
Bisban potongan serong bahan tetoron, satin yang dilipat yang dipergunakan untuk pinggiran,
untuk menggantikan kebutuhan lapisan singkap (facings).
Pita-pita (ribbons)
Pita-pita (ribbons) adalah sepotong bahan dengan lebar bevariasi, dengan tepian kain (selvage)
di kedua sisinya. Jenis pita-pita (ribbons) antara lain :
a.
pita satin,
pita bordir,
pita strip dua atau tiga warna,
pita gold/silver (emas/perak).
Ribbons (wikipedia.org)
Renda
Renda sebagai garnitur busana sudah dikenal sejak dulu kala. Seiring dengan semakin majunya
industri tekstil, renda sangat bervariasi baik konstruksi, bentuk, maupun bahannya. Renda yang
sering digunakan terbuat dari bahan katun, sutera, nylon, polyester, dan sebagainya. Renda
dapat dibuat dengan tangan atau mesin.
Jenis Renda
Renda Air
Renda air yaitu renda yang dibuat dengan mesin khusus (Jacguard), terbuat
dari nylon, acetat dan polyester, bahannya tipis dan tembus pandang.
Renda air
Privolite
Frivolite renda yang dibuhul dengan tangan atau mesin khusus, terbuat dari katun
atau polyester.
Pine Pattern Collar in Tatting (wikipedia.com)
Renda Rajutan
Renda rajutan atau kaitan terbuat dari benang yang kasar seperti benang parel dari katun
atau polyester.
Renda rajutan
Renda Elastik
Renda elastik yang terbuat dari nylon dan karet khusus dipasang pada bahan mulur (tricot,
jersey). Renda elastik mempunyai fungsi ganda yaitu selain sebagai hiasan juga untuk
penyelesaian pinggir seperti pada pakaian dalam.
Renda elastik
Bentuk Renda
Renda Tengah
Bentuk renda tengah letak motif di tengah dan kedua sisinya sama bentuk.
Renda tengah
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu memiih renda untuk busana :
Kesesuaian dengan desain busana, terutama cara penempatan hiasan
Kesesuaian dengan tekstur, corak dan warna bahan
Kesesuaian dengan jenis atau asal bahan.
Lekapan
Hiasan busana yang lainnya yaitu lekapan, disebut lekapan karena dilekapkan (dipasang) pada
permukaan busana.
Lekapan
jumbai-jumbai (aliexpress.com)
Piping
Yaitu lipatan bahan atau kor yang dijahitkan pada pinggiran sebuah busana atau disisipkan
menyembul diantara dua kampuh jahit.
source : lovebonito.com
Bahan Kontras
Bahan kontras akan menciptakan efek yang menarik dengan mengkombinasikan tekstur dan
corak dasar bahan. Contoh dengan memberikan pelapis (lining) atau singkapan (facing) suatu
busana dengan bahan berbeda, atau untuk efek yang lebih nyata pada saku, kerah, dan manset
dibuat kontras.
source : alibaba.com
Kerah Bordir
Kerah bordir atau kerah renda yang siap pakai (ready to use), model kerah (tegak, setengah
tegak, rebah).
Desain busana diperlukan untuk memudahkan dalam pemilihan garnitur. Berdasarkan desain
kemudian ditentukan jenis, bentuk, serta posisi garnitur dengan tepat.
Usahakan tetap menerapkan unsur-unsur dari azas desain terutama keselarasan, perbandingan,
keseimbangan, dan pengulangan, misalnya busana yang ukuran kerah-nya kecil maka diberi
renda yang kecil ukurannya.
Tekstur, corak, dan warna garnitur disesuaikan dengan bahan busananya, misalnya
bahan silky (seperti sutera) maka jangan diberi renda atau pita yang terbuat dari bahan katun.
Warna hiasan dapat senada atau kontras dengan bahan busananya, keserasian tetap
diperhatikan, misalnya bahan bercorak maka relatif cocok bila dengan renda/pita polos.
Sifat atau karakteristik antara garnitur dengan bahan busana harus mirip atau sama, sebab
selain keserasian dan keindahan juga harus memperhatikan daya tahan dan cara
pemeliharaannya, misalnya busana dari bahan katun maka sebaiknya dihias dengan bahan
katun pula atau bahan campuran seperti campuran dengan polyester.
Unsur Dekoratif dan Fungsional
Contoh garnitur sebagai unsur dekoratif, unsur fungsional, atau unsur keduanya adalah sebagai
berikut:
Kancing
Tutup tarik (zipper)
Gesper
Pita rekat
Elastik
Bantalan bahu
Kom/Mungkum
Balein
Payet dan manik-manik
Benang
Kancing
Kancing pada busana merupakan pelengkap yang mutlak ada, memudahkan saat memakai atau
melepas busana.
Fungsi kancing ada 2 yaitu:
1. kancing yang berfungsi sebagai penutup belahan,
2. kancing sebagai hiasan pada busana.
Kancing Tekan
Kancing tekan terbuat dari logam/plastik, terdiri dari bagian timbul dan bagian yang pipih.
Kancing tekan banyak digunakan untuk menyelesaikan busana wanita terutama blus dan
kebaya. Dalam penyelesaian busana yang halus dan berkualitas tinggi biasanya kancing tekan
dibungkus dengan kain yang tipis dan sewarna dengan bahan busananya.
snap fastener (wikipedia.org)
Kancing Hak
Kancing ini terbuat dari logam, terdiri dari dua bagian yang dipasang pada pertemuan ban
pinggang (pada rok atau celana).
Kancing Kait
Kancing kait lebih kecil daripada kancing hak, terbuat dari logam, dipasang pada belahan seperti
belahan pada “tengah muka”. Ukuran ada yang besar dan kecil. Terdiri dari dua bagian yaitu
pengait dan kaitan. Memasangnya dengan bantuan tusuk balut. Kancing kait besar dipasangkan
pada ban pinggang rok ataupun celana.
Ada jenis kancing kait yang dipasangkan dengan cara ditanam pada ban pinggang tanpa dijahit,
kancing (tanam) kait ini sering digunakan pada penyelesaian celana pria dan produk-produk
pakaian jadi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan kancing kait maupun kancing tekan ialah
kancing tersebut tidak boleh kelihatan dari luar.
Kancing Paku
Kancing ini terbuat dari logam, bentuk dan ukurannya beragam sehingga fungsinya selain
sebagai penutup belahan juga sebagai hiasan. Salah satu bagian nampak dari luar.
Pemasangannya dengan bantuan alat atau di-pres.
Kancing paku (source : shopee.co.id)
Kancing Hias
Kancing ini selain berfungsi sebagai penutup belahan sekaligus juga sebagai hiasan. Kancing hias
banyak jenis, bentuk, dan warnanya.
Kancing hias berwarna dapat dimanfaatkan untuk menambah keindahan dan keserasian
dengan warna pakaian. Ukurannya sangat bervariasi sehingga perlu disesuaikan. Kancing
berukuran besar untuk pakaian seperti jas, mantel, blus, atau gaun yang hanya memerlukan
satu atau dua kancing, untuk pakaian yang membutuhkan banyak kancing maka gunakan yang
berukuran kecil atau sedang.
Kancing hias dapat juga dimanfaatkan sebagai point of interest atau pusat perhatian pada suatu
busana.
Bentuk kancing hias ada tiga yaitu : berlubang dua, berlubang empat, dan berkaki.
Kancing hias
Kancing Cina
Kancing Cina terbuat dari sejenis tali dengan teknik simpul dan buhul dengan bentuk-bentuk
tertentu.
Kategori pertama adalah jenis jenis resleting berdasarkan bahan pembuat giginya.
Bridgethebump.com
Yang dimaksud sebagai gigi resleting adalah bagian resleting yang berfungsi sebagai jalan slider
untuk membuka dan menutup resleting.
Resleting gigi metal bisa dibuat model close end maupun open end. Sedangkan ukuran zipper
yang umum dipakai adalah #3, #5 dan #8.
Resleting metal kuat dan awet. Resleting ini biasa digunakan untuk project kategori berat
seperti jeans, jaket, celana atau tas.
Resleting dari Gigi Plastik
Resleting dari bahan nylon dan resin juga masuk dalam kategori ini.
Bahan plastik digunakan dalam pembuatan resleting karena kuat dan fleksibel. Sifat resleting
seperti ini bagus untuk resleting jaket maupun tas.
Selanjutnya resleting dari plastik akan dibuat menjadi dua macam bentuk yaitu resleting vislon
dan resleting coil.
Instructables.com
Selain terbuat dari bahan yang berbeda, gigi resleting juga mempunyai bentuk yang berbeda
beda. Dari segi bentuk resleting dibagi menjadi resleting coil, metal dan vislon.
Resleting Metal
Ciri ciri resleting metal adalah badannya lurus dan bagian kepalanya besar. Beberapa juga
menggunakan lubang tengah tengah.
Resleting Vislon
Resleting vislon adalah resleting yang mempunyai bentuk gigi putus putus. Resleting vislon juga
memiliki ukuran gigi yang lebih besar dan interval jarak gigi lebih panjang dibanding resleting
coil.
Sedangkan jika dibandingkan dengan resleting metal, gigi resleting vislon mempunyai ukuran
badan yang lebih besar atau sama dengan kepala.
Invisible Zipper cocok sekali untuk rok (skirts) dan gaun (dresses).
Vendorpedia.com
Resleting ini didesain agar tahan terhadap tekanan air dalam. Resleting anti air mempunyai
lapisan semacam lilin sehingga air tidak dapat meresap dan melonggarkan gigi-gigi resleting.
Resleting anti air cocok untuk baju renang atau baju selam.
Resleting Anti Api (Fireproof Zipper)
Vendorpedia.com
Seperti namanya, resleting jenis ini mempunyai ketahanan terhadap kobaran api. Resleting api
adalah komponen wajib dalam pakaian pemadam kebakaran, baju gegana dan baju astronot.
Vendorpedia
Resleting dari plastik digunakan untuk produk produk standar yang tidak membutuhkan
spesifikasi khusus seperti baju, gamis, rok, celana dan kerajinan.
Bentuk resleting dari plastic dapat berupa resleting pisah, resleting bisa atau resleting jepang.
Resleting Metal Kuat
Ebay
Resleting metal mempunyai karakteristik yang kokoh dan kuat sehingga baik untuk barang
barang kaku seperti koper, tas, jeans dll.
Amazon.com
Resleting Ujung Tertutup (Closed-end zipper)
Resleting ujung tertutup mempunyai stopper pada setiap ujungnya agar tidak terlepas. Hal ini
karena jika terlepas slidernya akan sulit dipasang kembali.
Resleting ujung tertutup adalah jenis resleting yang paling umum digunakan pada celana
panjang, sepatu bot, rok dll.
Dwicahaya.co.id
Yang dimaksud arah bukaan adalah tipikal slider dalam membuka dan menutup gigi resleting.
Resleting satu arah cocok untuk pakaian yang membutuhkan resleting pendek seperti rok,,
gamis atau celana.
Resleting Dua Arah
Ciri dari resleting dua arah adalah memiliki dua buah zipper. Selanjutnya resleting dua arah
masih dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu:
Retsleting dua arah sider membelakangi (Two-way tail to tail (back to back) zipper)
Jika sebelumnya saling berhadapan, sebaliknya two way tail to tail ini diletakkan dengan posisi
berlawanan dan mempunyai tipe gigi yang menyatu.
Resleting two way tail to tail dapat diterapkan pada beberapa barang seperti tas ransel.
Bagian Bagian Resleting
Di bagian ini mari kita belajar tentang bagian bagian resleting agar lebih memahami yang
dinamakan slider dan gigi.
Bagian bagian resleting terdiri atas dua bagian utama dan beberapa bagian pendukung.
Garmentmerchandising.com
Top stop: Berfungsi sebagai pembatas atas resleting agar tidak terlepas dari gigi.
Slider: Berfungsi sebagai pembuka dan penutup resleting dengan bergerak diantara dua
gigi.
Gigi (Teeth): Berfungsi sebagai tempat slider berjalan.
Tape: Bahan yang berfungsi untuk mengaitkan antara bahan (kain atau lainnya) dan
resleting.
Bottom Stop: Berfungsi sebagai terminal untuk memasukkan slider sekaligus
membatasinya agar tidak lepas.
Ukuran Resleting
Pusathijabterbaru.com
Membeli resleting untuk gaun dan tas pasti akan berbeda jenis dan ukurannya. Semakin besar
ukuran bahan maka ukuran relsetingnya akan semakin besar.
Ukuran resleting bisa dilihat dari besar jalinan giginya dan besar slidernya.
Ada empat ukuran resleting yang ada di pasaran yaitu #4, #6, #8 dan #10. Perhatikan gambar
diatas untuk melihat perbandingannya.
Warna Resleting
Pinterest.ca
Resleting yang dijual di pasaran mempunyai banyak sekali warna, kamu hanya perlu
menyesuaikan dengan baju yang akan dibuat.
Biasanya di Indonesia baju dengan warna terang akan diberi warna putih dan baju gelap diberi
warna hitam untuk memudahkan.
Tristarent.com
Gesper (Kepala ban pinggang)
Pemakaian ban pinggang pada busana biasanya dilengkapi dengan gesper, dipasang pada salah
satu ujung ban pinggang.
Fungsi dari gesper ada dua, yakni :
sebagai penahan/penguat pemasangan ban pinggang, dan
sebagai hiasan busana.
Gesper merupakan aksesori busana yang dipergunakan untuk penutup/penguat maupun untuk
dekorasi, bisa dipasangkan pada gantungan atau tab (lidah pengencang) pada ikat pinggang dan
lainnya.
Jenis gesper
1. Gesper yang dilengkapi dengan pengait, berarti pula dilengkapi dengan mata itik, yaitu
lubang untuk memasukkan pengait gesper, terbuat dari logam, plastik, polyester, dan
sebagainya.
2. Gesper tanpa pengait, tetapi dilengkapi penahan pada ujung ban pinggang. Bentuk dan
ukuran bermacam-macam terbuat dari plastik dan logam
3. Gesper bungkus dengan/tanpa pengait terbuat dari aluminium dibungkus kain atau kulit
dengan bantuan alat press gesper. Bentuk bulat, lonjong dan persegi.
Velcro (indiamart.com)
Elastik
Elastik merupakan salah satu pelengkap dalam pembuatan busana, berfungsi untuk
memudahkan dalam mengenakan dan melepaskan busana, memberi bentuk tertentu dan
kelonggaran pada busana.
Jenis elastik, yakni:
berupa benang jahit, biasanya dipasang pada manset busana anak,
berupa pita (pipih) lebarnya antara 0,5–10 cm, biasanya pada ban pinggang,
berupa tali kor (cord) atau bulat,
renda elastik yang menyerupai renda untuk penyelesaian pinggir suatu busana yang
terbuat dari bahan elastis juga berfungsi sebagai hiasan.
Bantalan Bahu (Padding)
Bantalan bahu (padding) terbuat dari busa dan kapas, merupakan pelengkap busana yang
dipasang di bahu dengan maksud memperbaiki tampilan bahu ketika dipakai.
Beberapa jenis bantalan bahu :
1. Bantalan bahu yang khusus dipasangkan pada pembuatan jas, berupa campuran serabut
wol dan serabut kapas berlapis. Dijahit di bawah lapisan furing, sehingga tidak nampak
dari luar.
2. Bantalan bahu yang khusus dipasangkan pada blus, gaun yang berlengan. Bantalan bahu
ini terbuat dari busa dengan beberapa ukuran ketebalan antara lain : 1 cm, 1½ cm, 2 cm,
3 cm, 5 cm.
3. Bantalan bahu khusus untuk busana berlengan setali atau lengan raglan, sering
disebut padding mangkok.
Pemilihan bantalan bahu disesuaikan dengan bentuk bahunya. Bentuk bahu yang turun (curam)
sebaiknya memilih bantalan yang tebal agar bahu terlihat landai (bidang). Sedangkan bahu yang
landai dapat memilih bantalan bahu yang tipis. Sebelum dipasangkan pada busana bantalan
bahu yang terbuat dari busa harus dibungkus dangan kain tipis (bahan furing) yang sewarna
dengan bahan busananya.
Kom/Mungkum
Kom merupakan pelengkap pada pembuatan busana yang terbuat dari busa angin, felt , dacron.
Kom khusus dipasangkan pada bagian dada model busana strapless.
Fungsi kom yaitu untuk membentuk payudara yang kurang sempurna agar kelihatan berisi.
Balein
Balein merupakan bahan pelengkap busana berbentuk batang yang lentur yang terbuat dari
logam, plastik atau rotan yang ditipiskan. Balein adalah bahan pengisi yang berfungsi sebagai
penguat untuk membentuk body busana menjadi lebih ideal.
Balein sering dipasang pada sekeliling bagian bawah mungkum atau bustier, di bagian sisi kiri
dan kanan pinggang sampai batas panggul (corset). Cara pemasangan balein dapat dijahit atau
disisipkan.
Payet dan Manik-manik
Pemilihan dan pemasangan payet dan manik-manik atau sejenisnya terbatas pada busana
tertentu. Kesan yang ditimbulkan adalah mewah (glamour), berkilau, sesuai untuk busana
pesta.
Macam-macam bentuk payet antara lain :
bulat pipih berlubang,
persegi enam pipih berlubang,
bentuk bunga,
bentuk geometris.
Payet umumnya terbuat dari logam, plastik dan nylon.
Manik-manik terbuat dari plastik, logam, nylon, dan batu-batuan atau permata, ukuran
diameternya bervariasi 0,2 – 2 cm.
Payet & manik-manik (sumber : Sulaman Payet & Manik pada Pernik Cantik
By Nieza)
Benang
Benang jahit mempunyai ukuran, jenis dan pemakaian yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
Polyester (Benang Poliester)
o Cocok untuk jahitan tangan maupun jahit mesin pada kebanyakan bahan, dianjurkan
untuk tenunan sintetis, rajutan, dan bahan mulur (stretch) lainnya dari serat apa saja.
Kebanyakan benang-benang polyster melalui proses finishing resin/malam (wax) atau
silikon untuk meminimalisir daya gesek saat menjahit.
Cotton (Benang Katun)
o Tersedia dalam pilihan warna yang beragam. Dipakai untuk jahitan mesin dan jahitan
tangan dengan nomer atau ukuran kecil sampai sedang untuk bahan katun, linen, dan
rayon.
o Benang katun biasanya dimerser supaya lebih berkilau dan dapat dicelup warna dengan
lebih baik. Benang katun kurang maksimal diterapkan pada bahan rajutan atau bahan
yang mulur (stretch), setikan akan sering loncat.
Nylon (Benang Nilon)
o Benang ini sangat kuat. Biasanya benang mono filamen ini dibuat dengan dua corak
warna transparan dicampur dengan warna terang atau gelap.
o Benang nilon dipergunakan untuk jahitan tangan maupun mesin untuk keliman. Benang
nilon memliki keelastisan tinggi, tetapi sulit untuk ditalikan ujungnya.
Silk (Benang Sutra)
o Benang ini dipergunakan untuk setik tindas-atas (topstitching), lubang kancing yang
dibuat dengan tangan, untuk jahitan tangan dekoratif termasuk smocking, dan untuk
memasang kancing.
Elastic (Benang Elastik)
o Benang ini terbuat dari nilon atau katun yang dibungkus karet (latex); benang yang tebal
dan sangat mulur (stretchy), dipergunakan pada mesin jahit untuk membuat kerutan.
Benang elastik umumnya digulung pada sekoci saja.
Stranded Cotton (Untaian Benang Katun)
o Enam untaian benang katun yang dimerser dan dipintal longgar (loosely twisted)
menjadi satu. Biasanya digunakan untuk pekerjaan tangan dekoratif. Untaian dapat
dipisah untuk pekerjaan yang lebih halus; misalnya untuk sulaman/bordir.
TUGAS
Supaya kalian dapat lebih mengenali macam-macam bahan pelapis dan pelengkap busana,
maka carilah bahan pelapis & pelengkap sesuai dengan instruksi di bawah:
Cari jenis-jenis bahan pelapis berikut: macam-macam viselin, trubinaise, tricot, mori
gula, kain kodok, kain ero, ashahi.
Potong bahan, kemudian tempel, dan beri keterangan analisis dengan berpedoman
pada materi di atas.
2. Kel. 2
Cari jenis-jenis bahan pelengkap aplikasi berikut: macam-macam lekapan, renda, badge,
pita, bisban, bulu hias, korsase.
Tempel bahan dan beri keterangan analisis dengan berpedoman pada materi di atas.
3. Kel. 3
Cari jenis-jenis bahan pelengkap kancing berikut: macam-macam kancing biasa, hias,
bungus, cina, hak, kait, dan tekan.
Tempel bahan dan beri keterangan analisis dengan berpedoman pada materi di atas.
Cari jenis-jenis bahan pelengkap tutup tarik berikut: tutup tarik metalik, tutup tarik
plastik jepang/invisibble zipper, tutup tarik biasa, tutup tarik jaket, tutup tarik 2
kepala/slider, dan macam-macam slider resleting.
Tempel bahan dan beri keterangan analisis dengan berpedoman pada materi di atas.
5. Kel. 5
Cari jenis-jenis bahan pelengkap berikut: macam-macam pita rekat, elastic, bantalan
bahu/padding, kom/mangkuk.
Tempel bahan dan beri keterangan analisis dengan berpedoman pada materi di atas.