PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
Contoh uji nomor benang dapat juga digunakan untuk contoh uji pada pengujian kekuatan tarik benang per
untai, mengingat bahwa benang-benang tersebut panjangnya juga dibuat tertentu (120 yard) serta persiapannya
sama dengan di atas.
f. Kondisikan contoh uji di atas sesuai dengan kondisi ruang standar pengujian
1.3 Cara Pengujian
a. Pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :
− Timbang contoh uji yang telah digulung pada neraca analitis sampai 0,01 mg terdekat.
− Hitung nomor benang dari hasil penimbangan di atas.
− Lakukan pengujian sebanyak 25 kali.
b. Toleransi kesalahan pengambilan contoh uji nomor benang yang diperkenankan sebesar 3,0%.
c. Hasil pengujian nomor benang dinyatakan dalam penomoran langsung maupun penomoran tidak langsung.
1) Penomoran Langsung
• Nomor benang cara denier (TD)
9000 x Berat (gram)
TD =
Panjang (meter)
Panjang Berat
No.
(m) (gram)
Ne1 Nm Tex TD ( x − x) ( x − x) 2 Ket.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Rata - rata
Standar deviasi
Koefisien variasi
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
Catatan :
Bila contoh uji putus pada penjepit, batas penjepit dalam jarak 1 cm dari titik jepit atau selip, maka pengujian
tersebut batal dan harus diulangi. Untuk mengetahui selip atau tidak, buat tanda pada contoh uji sedekat
mungkin pada tiap penjepit, jalankan alat sampai contoh uji putus dan amati apakah tanda tadi bergeser.
2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)
2.1 ALAT UJI ASANOMETER
Jumlah
Rata - rata
………………… gram = ……………….. N
Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan
Mulur (mm)
Mulur = = ... .........................%
Jarak Jepit
Jumlah
Rata - rata
………………… gram = ……………….. N
Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Mulur (mm)
Mulur = = ... .........................%
Jarak Jepit
1
Toughness Index = x Tenacity x Mulur = .........................g/tex
2
KYP x 100
Elastic Stiffness = = .........................
Td x MYP
Grafik :
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)
B. KEKUATAN TARIK BENANG PER UNTAI
1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
a. Tarik benang dari pangkal, lalukan pada pengantar tegangan, traverse dan akhirnya kaitkan pada kincir
penggulung.
b. Gulung benang dengan jumlah putaran kincir bergantung pada bentuk tempat asal benang dan ditentukan
sebagai berikut :
− Dari ujung cones, cheese, dan bobin dengan kecepatan kincir 100 – 300 ppm .
− Dari samping cheese dengan kecepatan kincir 20 – 30 ppm
− Dari kincir dengan kecepatan kincir 100 ppm.
c. Setelah panjang untaian benang cukup, maka sambung ujung awal benang /ikatkan dengan ujung akhir benang.
Panjang untuk setiap untaian adalah 120 yard (80 putaran).
1.3 Cara Pengujian
a. Atur serata mungkin untaian benang yang telah disiapkan pada permukaan spool dari alat menguji.
b. Jalankan alat uji di sehingga spool yang satu menjauhi spool lainnya yang mengakibatkan untaian benang tertarik
hingga akhirnya sebahagian dari benang dalam untaian putus.
c. Bila jarum penunjuk beban tidak bergeser lagi, maka hentikan alat uji dan besarnya beban serta baca mulur pada
skala alat penguji.
d. Lakukan pengujian sebanyak 25 kali.
Toleransi :
Toleransi kesalahan pengambilan contoh uji kekuatan tarik adalah 4,65% untuk pengujian kekuatan tarik per helai
dan 3,90% untuk pengujian kekuatan tarik per untai.
Jumlah
Rata - rata
Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Count Lea Strength Product
CLSP = Rata – rata Kekuatan per Lea ( lbs ) X Ne1 = ………………… hank
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
a. Kondisikan benang yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian sampai mencapai keseimbangan lembab
b. Benang dalam bentuk gulungan
- Buang benang sepanjang 25 m pertama.
- Contoh uji tidak boleh dipotong dari gulungan sebelum dijepit pada klem
c. Benang dari kain tenun
- Contoh laboratorium harus berupa kain tenun dengan lebar sesuai dengan hasil pertenunan.
- Potong kain paling sedikit 75 mm atau 3 inci lebih panjang dari panjang contoh uji dan mengandung
sejumlah benang yang cukup untuk contoh uji. Benang tidak boleh lepas sebelum ujung benang dijepit pada
klem.
- Untuk pengujian benang pakan, potong kain ke arah lusi dengan lebar (arah pakan)
20 cm dan tiras selebar 2 cm dari pinggir. Pengambilan benang untuk pengujian dilakukan setiap jarak 2 cm.
Ulangi pekerjaan tersebut hingga contoh uji terpenuhi
d. Benang dari kain rajut pakan
- Ambil contoh uji benang rajut penyuapan ganda dari course yang berurutan, karena setiap course berasal
dari benang yang berbeda.
- Untuk kain rajut pakan yang tidak diketahui menggunakan penyuapan tunggal atau ganda, ambil contoh uji
secara acak dari contoh laboratorium.
e. Benang dari kain rajut lusi
Ambil contoh uji benang rajut dari wales yang berurutan.
Jumlah
No.
Putaran
TPI ( x − x) ( x − x) 2 TPM ( x − x) ( x − x) 2
1
Jumlah
Rata - rata
Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
1 0.015 – 0.06
2 0.2 – 0.047
3 0.65 – 0.18
4 3.7 – 0.53
5 9 – 3.7
6 28 - 9
7 73 - 28
8 150 - 73
Menguji U %
- Atur “Range of Scale” pada integrator pada posisi sama dengan “Range of Scale” pada Evenness Tester.
- Putar “evaluating time” pada integrator pada posisi 5 menit, biarkan jarum U % menunjukan skala terbawah,
kemudian lepaskan “evaluating time” dan jalankan mesin secara bersamaan.
- Catat nilai U % pada integrator pada sekala yang “range of scalenya” sama.
- Atur panjang benang minimum yang dievaluasi dengan mengatur waktu evaluasi sesuai yang dikehendaki
Tabel Waktu Evaluasi minimum :
Kecepatan Benang Waktu Evaluasi
(m/menit) (menit)
8 5
25 1
50 1
100 1
200 1
JUMLAH
No. U% ( x − x) ( x − x) 2 JUMLAH THIN JUMLAH THICK
NEP
1
4
5
Jumlah
Rata - rata
Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
Penjepit benang
Jarum baja
Batang penyilang
Beban
GRAFIK :
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
Untuk menjalankan program Software, pada desktop komputer klik dua kali ikon seperti berikut ini:
Sehingga ditampilkan window menu Utama seperti berikut ini:
Dalam tampilan ini, ada beberapa pilihan yang bisa dilakukan :
- Apabila test sudah selesai maka icon Preview akan aktif dan untuk melihat hasilnya klik icon Preview (
) kemudian akan muncul seperti gambar di bawah ini :
Data masing-masing test akan ditampilkan. Jumlah data, Average, Max, Min juga ditampilkan pada halaman
ini.
- Untuk print manual klik icon ( ) dan untuk keluar dari Preview klik icon ( ).
- Untuk memberikan komentar klik ikon Add Note ( ) maka akan tampil windows seperti gambar di
bawah ini :
Klik OK untuk menyetujui, klik cancel untuk membatalkan, klik icon ( ) untuk menambahkan komentar.
Jumlah
Rata - rata
Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%
Jumlah
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
No. Rata-rata/
C1 C2 C3 C4 C5
sample ( x − x) ( x − x) 2
1
Jumlah
Rata - rata
Standar deviasi
Koefisien variasi
Keterangan
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET
1. INSTRUKSI KERJA
Metoda B
a. Untuk kondisi 1, Letakkan untaian dalam oven yang suhunya stabil polyester pada 120 oC, nilon pada suhu 120 oC
dan akrilik pada suhu 180 oC) selama 5 menit, jangan mulai penghitungan waktu sampai oven kembali ke suhu
yang dipersyaratkan. Untuk kondisi 2 dan 3 dapat dilihat pada prosedur berikutnya.
a. Gunakan beban, berat 8,8 mN/tex (100 mg/denier) untuk nomor untaian 555,5 tex (5000 denier) atau 4,8
mN/tex (111,2 mg/denier) untuk nomor untaian 250 tex (2250 denier). Setelah 30 detik ukur panjang masing-
masing untaian sampai 1 mm terdekat, catat panjang untaian sebagai La, ambil beban.
b. Gunakan beban ringan 2,5 g jika tidak ditentukan lain. Setelah 10 menit, ukur panjang masing-masing untaian
sampai 1 mm terdekat sebagai Ca, catat pula beban yang digunakan. Jika ditentukan menggunakan beban ringan
25 g maka lakukan langkah d
c. Ambil beban 2,5 g, dan gunakan beban 25 g. Setelah 10 detik ukur panjang masing-masing untaian sampai 1 mm
terdekat, catat sebagai panjang Ca pada tegangan 25 g, kemudian ambil beban 25 g.
Metoda C
a. Pilih beban ringan dari tabel 1, jika tidak ditentukan lain gunakan beban 0,13 mN/tex (1,5 mg/denier) dan
jumlah panjang untaian tetap 100 putaran reeling di gunakan, hitung beban menggunakan persamaan 1.
b. Pasang beban yang dipilih pada untaian benang, setelah 15 detik ukur masing-masing untaian sampai 1 mm
terdekat, catat sebagai Cb.
c. Untuk kondisi 1, lakukan seperti butir c dan d metoda A, Untuk kondisi 2 (bak air suhu 82 oC ( 2 oC) dan kondisi
3 (bak air suhu 97 oC ( 2 oC), celupkan semua untaian dan bebannya dalam air pada suhu yang ditetapkan
selama 10 menit.
d. Pindahkan untaian dari media pembentuk crimp dan gantungkan pada rak pengukur (measuring rack), biarkan
air menetes selama 60 detik Ukur masing-masing untaian dengan bebannya sampai 1 mm terdekat dan catat
sebagai Ca.
e. Jika pembacaan dalam keadaan kering disyaratkan pada kondisi 2 dan 3, keringkan contoh uji dalam kondisi
standar selama satu malam atau dalam sirkulasi udara kering pada suhu 54 oC. Setelah itu kondisikan dalam
kondisi standar selama 1 jam. Catat panjang ini sebagai Ca dalam keadaan kering.
Perhitungan
a. Hitung hasil pengujian dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
CCBD = 100 (Lb – Cb)/Lb…………………………………………………….…….…. (3)
CCAD = 100 (La – Ca)/La ………………………………………………..……..….…. (4)
SS = 100 (Lb – La)/Lb ……………………………………………..………..…… . (5)
CR = 100 (La – Cc)/(La – Ca) ……………………………………………………… (6)
BS = 100 (Cb – Ca)/Cb ……………………………………………………..……... (7)
Keterangan :
CCBD = crimp contraction before development (sebelum pemanasan), %
CCAD = crimp contraction after development (setelah pemanasan), %
SS = skein shrinkage, %
CR = crimp recovery, %
BS = bulk shrinkage, %
Lb = panjang untaian dibawah beban berat sebelum pemanasan, mm
La = panjang untaian dibawah beban berat setelah pemanasan, mm
Cb = panjang untaian dibawah beban ringan sebelum pemanasan, mm
Ca = panjang untaian dibawah beban ringan setelah pemanasan, mm
Cc = panjang untaian dibawah beban ringan setelah pemanasan dan setelah beban berat dipindahkan,
mm
b. Hitung rata-rata, standar deviasi dan koefisien variasi dari data hasil pengujian.
2500 m
Panjang gulungan benang = = .........................m
2 x Dtex
(LG - LZ)
1.. Konstraksi Crimp (KC) = x 100%
LG
(LG - LF)
2.. Modulus Crimp (MC) = x 100%
LG
(LG - LB)
3.. Stabilitas Crimp (SC) = x 100%
(LG - LZ)
Panjang
No. gulungan LG LZ LF LB KC MC SC (x − x) ( x − x) 2
(m)
1
Jumlah
Rata - rata
Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan
LEMBAR PENILAIAN
a 1
b 2
c 3
d 4
e 5
f 6
Rata- Rata-
rata rata
Tanggal Penilaian :
Mahasiswa Dosen/Instruktur
(…………………………………………………) (………………………………………………………)