Anda di halaman 1dari 35

POLITEKNIK STTT BANDUNG

PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT DAN BENANG


JOBSHEET KOMPETENSI 1. Pengujian Nomor Benang
NAMA MAHASISWA
NPM
TANGGAL PRAKTIK
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 2 JAM REALISASI WAKTU : JAM

1. INSTRUKSI KERJA

1.1 Kondisi Ruangan


Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji


Persiapan contoh uji dilakukan sebagai berikut :
a. Buang lapisan luar benang-benang yang berasal dari cones, cheese atau bobin sebanyak beberapa lapisan.
b. Tarik benang dari pangkal, lalukan pada pengatur tegangan, traverse dan akhirnya ikatkan pada kincir.
c. Gulung benang dengan jumlah putaran kincir tergantung pada bentuk tempat asal benang dan ditentukan
sebagai berikut :
− Dari ujung cones atau bobin, dengan kecepatan kincir 100 - 300 ppm.
− Dari samping cheese, dengan kecepatan kincir 20 – 30 ppm.
− Dari kincir dengan kecepatan 100 ppm.
d. Setelah panjang untaian cukup, maka sambung ujung awal benang /ikatkan dengan ujung akhir benang.
e. Panjang setiap untaian adalah :
Untuk benang tunggal, satu untaian = 80 putaran = 120 yard = 109,73 meter
Untuk benang gintir tergantung pada nomor eqivalennya, yaitu ;

Tabel Jumlah Putaran Mesin Reeling


No. Eqivalen Jumlah putaran Panjang benang
Benang Tiap untai Tiap untaian
Dibawah Ne1 3 8-16 putaran 12 – 24 yard
Ne1 3 – Ne1 20 16 – 40 putaran 24 – 60 yard
Ne1 20 ke atas 40 – 80 putaran 60 – 120 yard

Contoh uji nomor benang dapat juga digunakan untuk contoh uji pada pengujian kekuatan tarik benang per
untai, mengingat bahwa benang-benang tersebut panjangnya juga dibuat tertentu (120 yard) serta persiapannya
sama dengan di atas.
f. Kondisikan contoh uji di atas sesuai dengan kondisi ruang standar pengujian
1.3 Cara Pengujian
a. Pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :
− Timbang contoh uji yang telah digulung pada neraca analitis sampai 0,01 mg terdekat.
− Hitung nomor benang dari hasil penimbangan di atas.
− Lakukan pengujian sebanyak 25 kali.
b. Toleransi kesalahan pengambilan contoh uji nomor benang yang diperkenankan sebesar 3,0%.
c. Hasil pengujian nomor benang dinyatakan dalam penomoran langsung maupun penomoran tidak langsung.
1) Penomoran Langsung
• Nomor benang cara denier (TD)
9000 x Berat (gram)
TD =
Panjang (meter)

• Nomor benang cara Tex


1000 x Berat (gram)
TEX =
Panjang (meter)

2) Penomoran Tidak Langsung


• Penomoran cara Inggris (Ne1)
Panjang (hank)
Ne1 =
Berat (lbs)
• Penomoran cara Metrik (Nm)
Panjang (meter)
Nm =
Berat (gram)

2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

Panjang Berat
No.
(m) (gram)
Ne1 Nm Tex TD ( x − x) ( x − x) 2 Ket.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Rata - rata
Standar deviasi
Koefisien variasi
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT DAN BENANG


JOBSHEET KOMPETENSI 2. Pengujian Kekuatan tarik dan Mulur Benang
NAMA MAHASISWA
NPM
TANGGAL PRAKTIK
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 2 JAM REALISASI WAKTU : JAM

A. KEKUATAN TARIK DAN MULUR BENANG PER HELAI

1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji


a. Buang lapisan luar dari benang-benang yang berasal dari cones, cheese atau bobin sebanyak beberapa
lapisan.
b. Tarik benang dari samping untuk menghindari perubahan antihan dan siap untuk diuji di atas alat penguji
kekuatan tarik.
c. Kondisikan contoh uji dalam ruang kondisi standar pengujian sampai mencapai keseimbangan lembab

1.3 Cara Pengujian


a. Atur alat uji pada posisi awal dan jarak dari penjepit satu ke batas penjepit lainnya sesuai dengan alat yang
digunakan. Apabila jarak jepit tidak dicapai akibat terbatasnya peralatan dan atau penjepit, maka jarak jepit
dapat ditentukan berdasarkan persetujuan dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Lakukan pemasangan contoh uji sesuai dengan bentuknya
c. Jalankan alat sampai contoh uji putus dalam waktu (20 ± 3) detik. Apabila waktu putus ini tidak dapat dicapai
akibat terbatasnya peralatan dan atau jarak jepit, maka waktu putus dapat ditentukan berdasarkan
persetujuan antara pihak-pihak yang berkepentingan. Amati kekuatan tarik dan mulurnya. Untuk pengujian
dalam bentuk simpul dan jeratan, besarnya mulur tidak disepakati.
d. Ulangi pengujian tersebut masing-masing sampai jumlah contoh uji yang diperlukan
e. Atur pemasangan contoh uji sedemikian rupa sehingga jumlah benang yang putus pada penjepit atau batas
penjepit dalam satu pengujian tidak lebih dari 10% dari jumlah contoh uji.

Catatan :
Bila contoh uji putus pada penjepit, batas penjepit dalam jarak 1 cm dari titik jepit atau selip, maka pengujian
tersebut batal dan harus diulangi. Untuk mengetahui selip atau tidak, buat tanda pada contoh uji sedekat
mungkin pada tiap penjepit, jalankan alat sampai contoh uji putus dan amati apakah tanda tadi bergeser.
2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)
2.1 ALAT UJI ASANOMETER

No. Kekuatan Mulur Mulur


benang (gram) ( x − x) ( x − x) 2
benang benang (%) ( x − x) ( x − x) 2
(mm)
1

Jumlah

Rata - rata
………………… gram = ……………….. N
Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan

Mulur (mm)
Mulur = = ... .........................%
Jarak Jepit

Rata - rata kekuatan (g)


Tenacity = = ... ............................g/Tex
Nomor benang (Tex)

Rata - rata kekuatan (g) x Nm


Breaking Length = = .........................Km
1000

2.2 ALAT UJI INCLINE PLANE TESTER (IPT)

No. Kekuatan Mulur Mulur


benang (gram) ( x − x) ( x − x) 2 benang benang (%) ( x − x) ( x − x) 2
(mm)
1

Jumlah

Rata - rata
………………… gram = ……………….. N
Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Mulur (mm)
Mulur = = ... .........................%
Jarak Jepit

Rata - rata kekuatan (g)


Tenacity = = ... ............................g/Tex
Nomor benang (Tex)

Rata - rata kekuatan (g) x Nm


Breaking Length = = .........................Km
1000
AC - AB
Derajat Elastisitas (DE) = x100% = .........................%
AC

1
Toughness Index = x Tenacity x Mulur = .........................g/tex
2

Kekuatan pada YieldPoint (KYP) = 80% x Kekuatan terendah = .........................g

Mulur pada Yield Point (MYP) = Jarak AC = .........................cm

KYP x 100
Elastic Stiffness = = .........................
Td x MYP

Grafik :
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)
B. KEKUATAN TARIK BENANG PER UNTAI

1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji

a. Tarik benang dari pangkal, lalukan pada pengantar tegangan, traverse dan akhirnya kaitkan pada kincir
penggulung.
b. Gulung benang dengan jumlah putaran kincir bergantung pada bentuk tempat asal benang dan ditentukan
sebagai berikut :
− Dari ujung cones, cheese, dan bobin dengan kecepatan kincir 100 – 300 ppm .
− Dari samping cheese dengan kecepatan kincir 20 – 30 ppm
− Dari kincir dengan kecepatan kincir 100 ppm.
c. Setelah panjang untaian benang cukup, maka sambung ujung awal benang /ikatkan dengan ujung akhir benang.
Panjang untuk setiap untaian adalah 120 yard (80 putaran).
1.3 Cara Pengujian

a. Atur serata mungkin untaian benang yang telah disiapkan pada permukaan spool dari alat menguji.
b. Jalankan alat uji di sehingga spool yang satu menjauhi spool lainnya yang mengakibatkan untaian benang tertarik
hingga akhirnya sebahagian dari benang dalam untaian putus.
c. Bila jarum penunjuk beban tidak bergeser lagi, maka hentikan alat uji dan besarnya beban serta baca mulur pada
skala alat penguji.
d. Lakukan pengujian sebanyak 25 kali.
Toleransi :
Toleransi kesalahan pengambilan contoh uji kekuatan tarik adalah 4,65% untuk pengujian kekuatan tarik per helai
dan 3,90% untuk pengujian kekuatan tarik per untai.

2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

No. Kekuatan benang (lbs) ( x − x) ( x − x) 2


1

Jumlah

Rata - rata

Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Count Lea Strength Product
CLSP = Rata – rata Kekuatan per Lea ( lbs ) X Ne1 = ………………… hank
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT DAN BENANG


JOBSHEET KOMPETENSI 3. Pengujian Antihan dan Gintiran benang
NAMA MAHASISWA
NPM
TANGGAL PRAKTIK
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 2 JAM REALISASI WAKTU : JAM

1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji

a. Kondisikan benang yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian sampai mencapai keseimbangan lembab
b. Benang dalam bentuk gulungan
- Buang benang sepanjang 25 m pertama.
- Contoh uji tidak boleh dipotong dari gulungan sebelum dijepit pada klem
c. Benang dari kain tenun
- Contoh laboratorium harus berupa kain tenun dengan lebar sesuai dengan hasil pertenunan.
- Potong kain paling sedikit 75 mm atau 3 inci lebih panjang dari panjang contoh uji dan mengandung
sejumlah benang yang cukup untuk contoh uji. Benang tidak boleh lepas sebelum ujung benang dijepit pada
klem.
- Untuk pengujian benang pakan, potong kain ke arah lusi dengan lebar (arah pakan)
20 cm dan tiras selebar 2 cm dari pinggir. Pengambilan benang untuk pengujian dilakukan setiap jarak 2 cm.
Ulangi pekerjaan tersebut hingga contoh uji terpenuhi
d. Benang dari kain rajut pakan
- Ambil contoh uji benang rajut penyuapan ganda dari course yang berurutan, karena setiap course berasal
dari benang yang berbeda.
- Untuk kain rajut pakan yang tidak diketahui menggunakan penyuapan tunggal atau ganda, ambil contoh uji
secara acak dari contoh laboratorium.
e. Benang dari kain rajut lusi
Ambil contoh uji benang rajut dari wales yang berurutan.

1.3 Cara Pengujian

a. Pengujian antihan benang dari gulungan


- Atur jarak jepit sesuai jarak yang ditentukan yaitu 10 inci.
- Aktifkan mesin dengan menaikkan switch ke posisi ON
- Atur posisi kedua switch pengatur arah putaran berlawanan dengan arah antihan atau gintiran pada benang
yang akan diuji
- Atur posisi jarum penunjuk pengatur mulur (ada pada penjepit pasif) pada skala 3 mm
- Pasang beban sesuai dengan nomor benang yang akan diuji (lihat table 4.2)
- Pasang benang pada dudukan benang, jepitkan pada penjepit pasif kemudian pada penjepit aktif sambil
mengatur posisi jarum penunjuk mulur supaya ada pada pada skala 0. Potong ujung benang diluar klem yang
berputar dan sisakan sepanjang kurang dari 25 mm atau 1 inci.
- Tekan tombol “start” untuk memulai pengujian.
- Atur kecepatan putaran dengan memutar tombol pengatur rpm sesuai skala
- Jalankan alat sehingga putaran klem penjepit menbuka antihan. Pada saat benang mulai mulur, hentikan alat
sementara dengan menurunkan kecepatan pada skala 0 dan lepaskan beban. Lanjutkan putaran hingga
antihan terbuka dan selanjutnya putaran memberi antihan yang arahnya berlawanan. Pasang kembali beban
pada saat jumlah putaran cukup bagi benang untuk menahan selip serat. Lanjutkan putaran hingga penunjuk
mulur kembali ke posisi 0.
- Hentikan putaran dengan menekan tombol “stop”.
- Baca dan catat jumlah putaran pada alat hitung putaran dan arah antihan
- Lepaskan contoh uji
- Hitung besarnya antihan yaitu jumlah putaran dibagi dengan (2 x 10) dalam satuan per inci.
- Ulangi pengujian

b. Pengujian antihan benang dari kain


- Lepaskan ujung benang dari kain sepanjang  50 mm dengan tidak mempengaruhi antihannya, jepit pada
penjepit yang pasif. Lanjutkan pelepasan benang dari anyaman dengan hati-hati, jangan sampai
menimbulkan mulur.
- Sisipkan benang tersebut pada penjepit aktif dan pasang beban penegang sesuai dengan nomor benangnya (
Tabel Beban Penegang Benang Pada Pengujian Antihan Dan Gintiran
Ne1 TD Beban (g)
38 0 – 139 1
38 – 24 140 – 224 2
23 – 11 225 – 529 5
10 – 5 530 – 1129 10
4,7 – 3 1130 – 1799 15
2,9 – 1,9 1800 – 2999 20
1,8 – 1,5 3000 – 4000 30

- Lakukan pengujian seperti di atas.


c. Pengujian untuk benang gintir

- Lakukan pengujian seperti diatas sampai komponen benang tunggalnya sejajar.


- Hitung besarnya gintiran, yaitu jumlah putaran dibagi dengan (1 x 10) dalam satuan per inci.
- Ulangi pengujian diatas sampai 10 kali
d. Penyajian Hasil Uji

− Hitung jumlah antihan dari jumlah putaran sebagai berikut :


1 Jumlah putaran
TPI = x
2 Jarak jepit
− Hitung jumlah gintiran dari jumlah putaran sebagai berikut:
Jumlah putaran
TPI =
Jarak jepit
− Hitung rata-rata jumlah antihan/gintirah benang tunggal dengan ketelitian satu desimal
− Hitung standar deviasi dan koevisien variasi

2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

Jumlah
No.
Putaran
TPI ( x − x) ( x − x) 2 TPM ( x − x) ( x − x) 2
1

Jumlah

Rata - rata

Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT DAN BENANG


JOBSHEET KOMPETENSI 4. Pengujian Ketidakrataan benang
NAMA MAHASISWA
NPM
TANGGAL PRAKTIK
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 2 JAM REALISASI WAKTU : JAM

1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji


a. Persiapan Alat
- Panaskan alat uji dengan menekan “ON” main supply pada Evenness Tester, Integrator, Imperfection
Indicator dan spectograph. Biarkan selama  30 menit.
- Tekan tombol “Range of Scale” pada  100 %, “Out Put” pada Evenness Tester dan Service Selector pada
“Adjustment”. Pada kondisi ini jarum penunjuk ketidakrataan harus pada posisi – 100 %, jika tidak atur
dengan menggunakan tombol “Adjustmen Without Material” sampai jarum pada posisi – 100 %.
b. Pengujian Ketidakrataan benang.
Menentukan Average Value
- Ubah kedudukan Service Selector pada posisi “Normal test” dan atur kecepatan benang sesuai dengan yang
ditentukan.
- Pasang benang pada dudukan benang, lewatkan pada pengantar (pig tail), lewatkan pada slub catcher,
lewatkan pada penegang benang (tension), kemudian pada slot sesuai dengan nomor benang, traverse dan
diikat pada penggulung benang.
- Jalankan mesin beberapa saat, pada kondisi ini jarum penunjuk ketidakrataan harus bergerak seimbang ke
kanan dan kekiri pada posisi 0 %. Jika tidak aturlah dengan memutar tombol “Avarege Value” dan catat nilai
Average Value.
SLOT Ne1

1 0.015 – 0.06
2 0.2 – 0.047
3 0.65 – 0.18
4 3.7 – 0.53
5 9 – 3.7
6 28 - 9
7 73 - 28
8 150 - 73
Menguji U %
- Atur “Range of Scale” pada integrator pada posisi sama dengan “Range of Scale” pada Evenness Tester.
- Putar “evaluating time” pada integrator pada posisi 5 menit, biarkan jarum U % menunjukan skala terbawah,
kemudian lepaskan “evaluating time” dan jalankan mesin secara bersamaan.
- Catat nilai U % pada integrator pada sekala yang “range of scalenya” sama.
- Atur panjang benang minimum yang dievaluasi dengan mengatur waktu evaluasi sesuai yang dikehendaki
Tabel Waktu Evaluasi minimum :
Kecepatan Benang Waktu Evaluasi
(m/menit) (menit)
8 5
25 1
50 1
100 1
200 1

c. Pengujian Thin, Thick dan Nep


- Tekan tombol “Out Put” pada Integrator
- Atur tombol pengatur kecepatan pada Imperfection Indicator (No. 3 pada gambar 8.9) supaya sama dengan
kecepatan pada Evenness Tester.
- Atur besarnya sekala Thin pada 50 %, Thick pada 2 dan nep pada 2
- Atur angka pada penunjuk thin, thick dan nep pada nol dengan menekan tombol putih yang berada
disamping angka penunjuk masing-masing pada imperfection indator (No. 3 pada gambar 8.9)
- Putar Evaluating Time pada 10 menit dan biarkan lampu indicator waktu sampai menyala.
- Jalankan mesin pada Evenness Tester dan biarkan waktu Evaluasi selesai (lampu indicator mati).
- Catat jumlah Thin place, Thick place dan Nep (No. 3 pada gambar 8.9)
d. Pembuatan Grafik Spektogram
- Atur kecepatan grafik (sesuai tabel 8.5) dengan mengubah gisi ganti pada Recorder.
- Atur “Start Position” pada Spectograph.
- Tekan “Out Put” pada Imperfection Indicator.
- Atur posisi jarum pada grafik spectrogram sesuai dengan kecepatan benang yang digunakan dengan cara
menekan tombol “Start Position” pada spectrograph.
- Atur tombol “Application” sesuai hasil pengujian U %.
- Atur “Evaluating Time” pada Spectograph pada posisi 10 menit
- Jalankan mesin (Evenness Tester) dan setelah waktu evaluasi selesai spectogram akan otomatis terbuat.
- Hentikan penggulungan, dengan cara menekan tombol “Off” pada Evenness Tester.

2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)


Jenis sample :
Nomor :
No. Slot :

JUMLAH
No. U% ( x − x) ( x − x) 2 JUMLAH THIN JUMLAH THICK
NEP
1

4
5

Jumlah

Rata - rata

Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT DAN BENANG


JOBSHEET KOMPETENSI 5. Pengujian Tahan Gosok Benang (TNO)
NAMA MAHASISWA
NPM
TANGGAL PRAKTIK
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 2 JAM REALISASI WAKTU : JAM

1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji


Kondisikan benang yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian sampai mencapai keseimbangan lembab.

1.3 Cara Pengujian


a. Jepitkan salah satu ujung benang pada penjepit, kemudian silangkan pada jarum atas dan bawah, selanjutnya
kaitkan pada bandul dan silangkan kembali pada jarum bawah dan atas, tarik bandul sampai tinggi maksimum,
kemudian ujung benang dijepit lagi.

Penjepit benang

Jarum baja

Batang penyilang

Beban

Gambar Skema Silangan Benang dan Batang Penyilang


b. Lakukan pekerjaan ini sampai 30 benang
c. Atur batang penyilang sedemikian rupa sehingga benang yang berada didepan terletak dibelakang batang
penyilang
d. Atur counter penghitung jumlah gosokan pada angka nol
e. Hidupkan mesin dengan menekan tombol ON, dan jarum akan bergerak naik turun
f. Bila ada benang yang putus maka mesin akan berhenti secara otomatis, kemudian catat jumlah gosokannya pada
kertas grafik pada kolom yang tersedia
g. Lanjutkan penggosakan sampai seluruh benang putus.
h. Penyajian Hasil Uji
− Hasil uji dibuat dalam bentuk grafik pada kertas grafik dengan jumlah gosokan untuk memutus benang
dicatat sebagai ordinat dan angka peluang (ada pada kertas grafik) sebagai absis, kemudian ditarik garis lurus
(contoh pembuatan grafik dapat dilihat pada gambar 6.7 pada lampiran Bab ini) .
− Tahan gosok benang rata-rata = jumlah gosokan untuk memutus benang pada peluang 0,5
− Standar deviasi, dihitung dengan rumus:
t (p = 0,84) − t (p = 0,16)
Sd =
2
Dimana :
Sd = Standar deviasi
t (p = 0,84) = jumlah gosokan pada peluang 0,84
t (p = 0,16) = jumlah gosokan pada peluang 0,16
- Koevisian variasi, dihitung dengan rumus :
Sd
CV = x 100%
t (p = 0,5)
Dimana :
t (p = 0,5) = jumlah gosokan pada peluang 0,5

2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

GRAFIK :
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT DAN BENANG


JOBSHEET KOMPETENSI 6. Pengujian Bulu Benang (Hairiness)
NAMA MAHASISWA
NPM
TANGGAL PRAKTIK
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 2 JAM REALISASI WAKTU : JAM

1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji


Kondisikan benang yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian sampai mencapai keseimbangan lembab.

1.3 Cara Pengujian :


a. Jalankan Hairiness Tester dengan cara
- Hubungkan dengan sumber arus listrik
- Tekan Tombol “Power”
- Tekan saklar untuk menjalankan motor penggulung benang
b. Jalankan computer dengan cara
- Hubungkan dengan sumber arus listrik
- Tekan Tombol Power
c. Jalankan Software Hairiness Tester dengan cara

Untuk menjalankan program Software, pada desktop komputer klik dua kali ikon seperti berikut ini:
Sehingga ditampilkan window menu Utama seperti berikut ini:
Dalam tampilan ini, ada beberapa pilihan yang bisa dilakukan :

- Mulai test baru (File->Start) atau klik icon


- Mengisi Mill Name (Options->MillName)
- Settings Video Format dan Video Source
- Melihat petunjuk pengoperasian (Help) dan About
- Keluar dari Software (File->Exit)

e. Mulai test baru (New Test)


- Untuk mulai test baru (New Test) klik File - Start atau klik ikon seperti berikut ini

Gambat Tampilan Monitor Pengisian User Nama

- Mill Name akan terisi secara otomatis.


- Isi nama Operator yang akan mengetest sample.
- Kemudian isi Sample Name yang akan di test.
- Tanggal pengetesan akan otomatis terisi sesuai tanggal pada komputer.
- Masukan Number Test dengan klik panah keatas untuk menambah atau panah ke bawah untuk mengurangi.
- Sesuaikan Number of Test dengan jumlah yang akan di test.
- Masukan lamanya waktu untuk pengetesan. Minimal 1 menit dan maksimal 10 menit.
- Checklist Auto Print untuk otomatis print setelah test sample selesai.
- klik OK kalau sudah semua terisi ( klik Cancel untuk batal ) setelah di klik OK maka akan ditampilkan window
seperti berikut :

Gambat Tampilan Monitor Pada Awal Pengujian Pengujian Hairiness


- Pada toolbar akan aktif icon Run ( ), klik untuk memulai test. Pada tampilan windows, tabel akan
otomatis terisi apabila test sudah selesai. Dan pada status bar akan muncul data sample yang sedang di
test. Seperti gambar di bawah ini :

Gambat Tampilan Monitor Pada Saat Pengujian Pengujian Hairiness

- Apabila test sudah selesai maka icon Preview akan aktif dan untuk melihat hasilnya klik icon Preview (
) kemudian akan muncul seperti gambar di bawah ini :

Gambat Tampilan Monitor Preview Hasil Pengujian

Data masing-masing test akan ditampilkan. Jumlah data, Average, Max, Min juga ditampilkan pada halaman
ini.
- Untuk print manual klik icon ( ) dan untuk keluar dari Preview klik icon ( ).
- Untuk memberikan komentar klik ikon Add Note ( ) maka akan tampil windows seperti gambar di
bawah ini :

Gambat Tampilan Monitor Untuk Mengisi Catatan

Klik OK untuk menyetujui, klik cancel untuk membatalkan, klik icon ( ) untuk menambahkan komentar.

2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

No. Jumlah Bulu Jumlah Bulu


Utk 1,5 mm ( x − x) ( x − x) 2 Utk 3 mm ( x − x) ( x − x) 2
1

Jumlah

Rata - rata

Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT DAN BENANG


JOBSHEET KOMPETENSI 7. Pengujian Grade Benang Kapas
NAMA MAHASISWA
NPM
TANGGAL PRAKTIK
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 2 JAM REALISASI WAKTU : JAM

1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Kondisi Ruangan
Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji


Kondisikan serat yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian

1.3 Cara Pengujian


1 Pasang papan hitam pada tempatnya, atur letaknya sampai tidak menyentuh rol pengantar benang.
2 Pasang benang dengan melewatkan pada pengantar benang, lappet, tension dan rol pengantar, kemudian
ikatkan pada papan hitam.
3 Atur kerapatan benang yang akan dipakai.

Tabel Jumlah Benang Per Inci Pada Grading Benang


Nomor benang (Ne1) Kerapatan Benang per Inci
pada papan
3,0 – 7,0 16
7,0 – 16,5 20
16,5 – 32,0 26
32,0 – 65,0 38
65,0 – 125,0 48

4 Hidupkan mesin dengan menekan tombol ON.


5 Untuk memulai penggulungan , tarik handle dan pengantar benang akan bergerak ke sebelah kiri.
6 Bila penggulungan telah selesai, hentikan mesin dengan menekan tombol OFF
7 Lepaskan papan dari tempatnya. Kembalikan pengantar benang ke sebelah kanan dengan membuka switch
pengunci ke posisi kiri, setelah ada di sebelah kanan kembalikan switch pengunci ke posisi kanan.
8 Bandingkan benang yang tergulung pada papan hitam dengan papan standar grade.
9 Lakukan pengujian sebanyak 5 kali dan benang digolongkan dalam suatu grade apabila empat dari lima contoh
uji tadi sesuai dengan standar dan sisanya, grade tidak lebih rendah dari grade yang lebih rendah berikutnya.
10 Untuk tujuan pengendalian mutu atau penelitian maka bila suatu contoh ui berada diantara dua grade standar,
maka gradenya adalah grade yang rendah ditambah “plus”. Pada dasarnya tanda “plus” dapat digunakan untuk
suatu contoh uji yang lebih baik dari grade standar tapi masih jauh dari grade yang lebih tinggi berikutnya.
Demikian pula tanda “minus” untuk contoh uji yang kurang dari grade standar tapi masih jauh dari grade yang
lebih rendah berikutnya.
11 Untuk membandingkan grade dari lot yang berlainan maka dapat ditempuh dengan menghitung index rata-rata
dari masing-masing lot berdasarkan table 5.2

Tabel Grade Benang dan Index-nya


Grade Penilaian Index
A dan diatasnya Exellent 130
B+ Verry Good 120
B Good 110
C+ Average 100
C Fair 90
D+ Poor 80
D Very Poor 70
BG Below Grade 60

2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

No. Grade Index


1

Jumlah
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT DAN BENANG


JOBSHEET KOMPETENSI 8. Pengujian Crinkle pada Benang
NAMA MAHASISWA
NPM
TANGGAL PRAKTIK
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 2 JAM REALISASI WAKTU : JAM

1. INSTRUKSI KERJA

1.1 Kondisi Ruangan


Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji


Kondisikan serat yang akan diuji dalam ruang standar pengujian.

1.3 Cara Pengujian


1 Letakkan benang pada dudukan benang
2 Putar tombol A pada posisi “Free”, Pegang ujung benang dengan tangan kiri dan tarik dari bobinnya.
3 Jepitkan benang pada penjepit B1  20 cm dari ujung benang. Prosedur ini dilakukan kerena kemungkinan
bagian pinggir benang terbuka antihannya.
4 Putar tombol A pada posisi “1 Cramp”
5 Dengan menggunakan pengantar G, arahkan benang pada pin C1, B2 dan seterusnya.
6 Bila sudah sampai B 6 putar tombol A pada posisi “15 Cramp”
7 Gantungkan beban pada benang masing-masing pada pin C1 sampai C5, dan keluarkan benang dari pinnya
dan benang akan melilit.
8 Setelah benang mencapai keseimbangan, baca masing-msasing ketinggian lilitan dari skala pada papan.
9 Lakukan pengujian ini sebanyak 5 kali.
2. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

No. Rata-rata/
C1 C2 C3 C4 C5
sample ( x − x) ( x − x) 2
1

Jumlah

Rata - rata

Standar deviasi

Koefisien variasi

Keterangan
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)
POLITEKNIK STTT BANDUNG
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT DAN BENANG


JOBSHEET KOMPETENSI 9. Pengujian Crimp Benang Filament Tekstur
NAMA MAHASISWA
NPM
TANGGAL PRAKTIK
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 2 JAM REALISASI WAKTU : JAM

1. INSTRUKSI KERJA

1.1 Kondisi Ruangan


Kondisikan ruangan pengujian sesuai dengan SNI 7649 : 2010, Tekstil – Ruangan standar untuk pengkondisian
dan pengujian. Kondisi yang digunakan untuk daerah tropis.
• Suhu (27 ± 2)oC
• RH (65 ± 4)%

1.2 Persiapan Contoh Uji


Kondisikan serat yang akan diuji dalam ruang standar pengujian.

1.3 Cara Pengujian


Metoda A
a. Tempatkan untaian yang akan duji pada kait terpisah pada dudukan berskala, dan kenakan pada masing-masing
untaian beban ringan 0,04 - 0,44 mN/tex (0,5 – 5,0 mg/denier) kecuali telah ditetapkan untuk menggunakan
beberapa beban ringan, gunakan beban ringan 2,5 g. Setelah 15 detik ukur panjang setiap untaian dan beban
yang digunakan. Catat panjang ini sebagai Cb untuk tiap untaian.
b. Tambahkan beban berat, 8,8 mN/tex (100 mg/denier) ke untaian tanpa mengambil beban ringan. Setelah
minimum 30 detik, ukur masing-masing untaian sebagai Lb.
c. Ambil beban berat dari masing-masing untaian dan gantung untaian bertegangan rendah di atas kait.
d. Pindahkan untaian ke kondisi pembentukan crimp yang dipilih. Kondisi 1, paparkan selama 5 menit dalam oven
yang suhunya stabil (poliester pada 120 oC, nilon pada suhu 120 oC dan akrilik pada suhu 180 oC) tetapi jangan
mulai mengukur waktu sampai oven kembali ke suhu setelah menutup pintu. Ambil dan biarkan dalam kondisi
udara standar.
e. Ukur kembali panjang untaian-untaian seperti dilakukan pada butir b metoda A, dan catat panjang dibawah
beban 8,8 mN/tex (100mg/denier) sebagai La.
f. Ambil beban 8,8 mN/tex, setelah 30 detik, ukur ulang masing-masing untaian, catat sebagai Cc.

Metoda B
a. Untuk kondisi 1, Letakkan untaian dalam oven yang suhunya stabil polyester pada 120 oC, nilon pada suhu 120 oC
dan akrilik pada suhu 180 oC) selama 5 menit, jangan mulai penghitungan waktu sampai oven kembali ke suhu
yang dipersyaratkan. Untuk kondisi 2 dan 3 dapat dilihat pada prosedur berikutnya.
a. Gunakan beban, berat 8,8 mN/tex (100 mg/denier) untuk nomor untaian 555,5 tex (5000 denier) atau 4,8
mN/tex (111,2 mg/denier) untuk nomor untaian 250 tex (2250 denier). Setelah 30 detik ukur panjang masing-
masing untaian sampai 1 mm terdekat, catat panjang untaian sebagai La, ambil beban.
b. Gunakan beban ringan 2,5 g jika tidak ditentukan lain. Setelah 10 menit, ukur panjang masing-masing untaian
sampai 1 mm terdekat sebagai Ca, catat pula beban yang digunakan. Jika ditentukan menggunakan beban ringan
25 g maka lakukan langkah d
c. Ambil beban 2,5 g, dan gunakan beban 25 g. Setelah 10 detik ukur panjang masing-masing untaian sampai 1 mm
terdekat, catat sebagai panjang Ca pada tegangan 25 g, kemudian ambil beban 25 g.

Metoda C
a. Pilih beban ringan dari tabel 1, jika tidak ditentukan lain gunakan beban 0,13 mN/tex (1,5 mg/denier) dan
jumlah panjang untaian tetap 100 putaran reeling di gunakan, hitung beban menggunakan persamaan 1.
b. Pasang beban yang dipilih pada untaian benang, setelah 15 detik ukur masing-masing untaian sampai 1 mm
terdekat, catat sebagai Cb.
c. Untuk kondisi 1, lakukan seperti butir c dan d metoda A, Untuk kondisi 2 (bak air suhu 82 oC ( 2 oC) dan kondisi
3 (bak air suhu 97 oC ( 2 oC), celupkan semua untaian dan bebannya dalam air pada suhu yang ditetapkan
selama 10 menit.
d. Pindahkan untaian dari media pembentuk crimp dan gantungkan pada rak pengukur (measuring rack), biarkan
air menetes selama 60 detik Ukur masing-masing untaian dengan bebannya sampai 1 mm terdekat dan catat
sebagai Ca.
e. Jika pembacaan dalam keadaan kering disyaratkan pada kondisi 2 dan 3, keringkan contoh uji dalam kondisi
standar selama satu malam atau dalam sirkulasi udara kering pada suhu 54 oC. Setelah itu kondisikan dalam
kondisi standar selama 1 jam. Catat panjang ini sebagai Ca dalam keadaan kering.

Perhitungan
a. Hitung hasil pengujian dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
CCBD = 100 (Lb – Cb)/Lb…………………………………………………….…….…. (3)
CCAD = 100 (La – Ca)/La ………………………………………………..……..….…. (4)
SS = 100 (Lb – La)/Lb ……………………………………………..………..…… . (5)
CR = 100 (La – Cc)/(La – Ca) ……………………………………………………… (6)
BS = 100 (Cb – Ca)/Cb ……………………………………………………..……... (7)
Keterangan :
CCBD = crimp contraction before development (sebelum pemanasan), %
CCAD = crimp contraction after development (setelah pemanasan), %
SS = skein shrinkage, %
CR = crimp recovery, %
BS = bulk shrinkage, %
Lb = panjang untaian dibawah beban berat sebelum pemanasan, mm
La = panjang untaian dibawah beban berat setelah pemanasan, mm
Cb = panjang untaian dibawah beban ringan sebelum pemanasan, mm
Ca = panjang untaian dibawah beban ringan setelah pemanasan, mm
Cc = panjang untaian dibawah beban ringan setelah pemanasan dan setelah beban berat dipindahkan,
mm
b. Hitung rata-rata, standar deviasi dan koefisien variasi dari data hasil pengujian.
2500 m
Panjang gulungan benang = = .........................m
2 x Dtex

(LG - LZ)
1.. Konstraksi Crimp (KC) = x 100%
LG

(LG - LF)
2.. Modulus Crimp (MC) = x 100%
LG

(LG - LB)
3.. Stabilitas Crimp (SC) = x 100%
(LG - LZ)

3. HASIL KERJA (DATA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN)

Panjang
No. gulungan LG LZ LF LB KC MC SC (x − x) ( x − x) 2
(m)
1

Jumlah

Rata - rata

Standar
deviasi
Koefisien
variasi
Keterangan
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1

b 2

c 3

d 4

e 5

f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)

Anda mungkin juga menyukai