Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wahlul Nasrulloh

NPM : 20141111017
PS : Budidaya Perairan
MK : Kualitas Air Akuakultur

PENDALAMAN MATERI
DINAMIKA EKOSOISTEM KOLAM

1. Bagaimana siklus nitrogen di kolam budidaya?


2. Bagaimana hubungan antara pH, Karbondioksida, dan alkalinitas dalam air?
3. Jelaskan mengenai die off dan blooming fitoplankton, penyebab, dan cara mencegahnya!

Jawaban :

1. Siklus nitrogen dimulai dengan amonia. Produk limbah (feses) dari ikan, dan invertebrata,
bersama dengan organisme mati dan makanan yang tidak dimakan, dipecah oleh bakteri
menjadi bahan kimia yang menghasilkan; amonia. Dalam siklus nitrogen, amonia dipecah
oleh bakteri (bakteri aerob) yang disebut Nitrosomonas. Bakteri Nitrosomonas memakan
oksigen dan amonia, dan dengan aktivitas biologisnya, mereka mengeluarkan zat kimia yang
disebut nitrit. Bakteri aerobik lain, Nitrobacter juga menggunakan oksigen dan bertindak
dengan cara yang sama. Ini pada dasarnya mengubah nitrit menjadi bahan kimia yang disebut
nitrat. Nitrat ini digunakan sebagai makanan untuk tanaman kolam dan ganggang. Dan proses
itu dimulai dari awal lagi.

2. Alkalinitas, pH, dan karbondioksida saling berhubungan. Karbondioksida ( CO2 ) berasal dari
respirasi ikan membentuk asam karbonat lalu akan terdisosiasi menjadi ion bikarbonat ini
akan menurunkan Ph air. Kelebihan dari CO2 akan tersimpan menjadi bikarbonat yang
berfungsi sebagai peyangga. Alkalinitas juga dapat mempengaruhi fluktuasi pH. Dimana
alkalinitas yang tinggi akan menyebabkan fluktuasi yang rendah dimana pH pagi, siang, dan
sore berada pada kisaran 7-8. Sedangkan pada alkalinitas rendah akan menyebabkan
fluktuasi pH yang tinggi juga dimana pada pagi hari pH pada kisaran 6 sedangkan di siang hari
bisa mencapai 9-10 yang akan berbahaya terhadap toksisitas ammonia, semakin tinggi pH
maka toksisitas ammonia akan meningkat.

3. Die off adalah kematian secara masal fitoplankton yang terjadi dalm kolam budidaya ikan
atau udang. Sedangkan blooming fitoplankton adalah meledaknya populasi fitoplankton yang
kepadatannya bisa mencapai 100.000 sel/ml.
Limbah tambak yang terdiri dari sisa pakan (uneaten feed), kotoran udang (feces), dan
pemupukan terakumulasi di dasar tambak maupun tersuspensi dalam air. Limbah ini
terdegradasi melalui proses mikrobiologi dengan menghasilkan amonia, nitrit, nitrat, dan
fosfat. Nutrien ini merangsang tumbuhnya algae/fitoplankton yang dapat menimbulkan
blooming.
Kadar CO2 di perairan yang tinggi dapat terjadi pada saat plankton mati massal (die off),
dimana aktivitas bakteri dalam menguraikan bahan organik (plankton yang mati) berlangsung
cepat sementara kandungan O2 terlarut dalam air sangat rendah. Jika CO2 melebihi 10 mg/l,
perlu dilakukan tindakan untuk menurunkannya.
Cara mencegahnya adalah dengan membaerikan nutrient yang cukup (bila kekurangan akan
menyebabkan die off dan bila kelebihan akan menyebabkan blooming fitoplankton), menjaga
kepadatan (30-60 cm), ganti air secara rutin, meningkatkan aerasi untuk menjaga DO, dan
menghindari stratifikasi kualitas air

Anda mungkin juga menyukai