Anda di halaman 1dari 17

i

MAKALAH
BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM

BENIH DAN VARIETAS UMBI UMBIAN

DOSEN PENGAMPU : Ir SITI ZUBAIDAH MP

SANDRO JHONWIKS SIBUEA


CAA 117 084

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Benih Varietas Umbi Umbian”.
Tidaklah akan terwujud dan terlaksana penulisan ini tanpa adanya
kebijaksanaan dan bantuan dari pihak-pihak lain, oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada teman yang telah membantu dalam
penyelesaian penulisan karya ilmiah Mata budidaya tanaman semusim dan kepada
teman-teman terimakasih atas kerjasamanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh umtuk dikatakan
sempurna. Oleh karena itu, adanya kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan terhadap penulisan karya
ilmiah di masa- masa yang akan datang.

Palangka Raya, Maret 2020

Penulis,
iii

DAFTAR ISI

Halaman
COVER ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii .
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Klasifikasi Tanaman Lobak ........................................................... 3
2.2 Morfologi Tanaman Lobak ............................................................ 4
III. MATERI TERKAIT TOPIK................................................................ 8
3.1 Benih dan Varietas Tanaman Lobak .............................................. 8
IV. PEMBAHASAN ................................................................................... 12
4.1 Hasil Pengamatan ........................................................................... 12
V. PENUTUP ............................................................................................. 13
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lobak (Rhaphanus sativus L.) merupakan sayuran berumbi yang berasal
dari Cina dan Jepang (Santika,2009). Umbi berbentuk bulat panjang dan berwarna
putih serta merupakan bagian utama untuk dikonsumsi, hampir seluruh bagian
lobak seperti daun dan bunganya dapat dikonsumsi. Lobak memiliki aroma yang
kuat, kandungan gula pada lobak yaitu 1,9 g dan mengandung berbagai vitamin
yang bermanfaat bagi tubuh manusia yaitu vitamin A, B1, B2, C, E, beta-
carotnene, serat (fiber), dan minyak omega-3 yang tinggi (Shanty, 2014).
Lobak mengandung enzim yang sangat beragam seperti enzim diastase,
amylase, mirosinase, dan esterases berguna untuk membunuh jamur yang
pertumbuhannya berlebihan. Selain itu lobak kaya akan potassium yang bisa
menyembuhkan ginjal, serta kandungan direutiknya yang tinggi sehingga dapat
meredakan rasa sakit bagi penderita rematik, (Shanty, (2014)).
Lobak dibedakan atas beberapa jenis, yaitu lobak lokal, daikon, dan radis
(radish). Dimana lobak lokal memiliki umbi berwarna putih, bulat memanjang,
ujungnya meruncing atau tumpul seperti singkong. Panjang umbi sekitar 20 cm
dan berat sekitar 0,5 kg. Rasanya segar dan agak pedas. Bila dipanen lebih cepat
ukuran umbinya menjadi lebih pendek, sekitar 5-10 cm. Lobak mini inilah yang di
pasaran dikenal sebagai lobak lilin (Kartasapoetra.1988)
Jenis umbi-umbian dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : a). Umbi Akar
Merupakan umbi yang terbentuk dari akar. Dilihat dari asalnya, umbi akar dapat
terbentuk dari akar tunggang, seperti umbi wortel dan lobak, maupun dari akar
cabang seperti umbi ketela pohon, ubi jalar dan garut. b). Umbi Batang
Merupakan umbi yang terbentuk dari batang atau struktur modifikasi batang,
seperti geragih (stolo) atau rimpang (rhizoma). Contohnya seperti bengkoang dan
kentang c). Umbi Lapis Merupakan sejenis umbi yang terbentuk dari tumpukan
(pangkal) daunyang tersusun rapat dalam format roset. Umbi lapis berbeda
dengan umbi lainnya dikarenakan tidak mengakumulasi karbohidrat dalam bentuk
polisakarida. Contohnya yaitu jenis bawang-bawangan (Kartasapoetra.1988)
2

1.2. Tujuan
Tujuan Makalah Budidaya Tanaman Semusim dengan materi Benih
tanaman Umbi umbian yaitu untuk mengetahui cara pembudidayaan tanaman
lobak dan jenis jenis varietas lobak.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Tanaman Lobak (Raphanus sativus L.)

Gambar 1. Lobak (Raphanus sativus L.)


Klasifikasi tanaman
Klasifikasi ilmiah tanaman Lobak (Raphanus sativus L.), sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili :Brassicaceae (suku sawi-sawian) Genus
Raphanus
Spesies : Raphanus sativus var. hortensis L.
Tanaman lobak terhitung ke dalam famili kubis-kubisan, sama sesuai kubis,
caisin serta pecai. Tanaman lobak sudah dikenalkan di Indonesia dari Cina selatan
sebagian ratus th. yang lalu. Ubi lobak yang di potong-potong serta di masak
adalah bahan utama untuk seluruhnya type sup. Di Indonesia pengembangan
budidaya lobak pada awalnya terkonsentrasi dibeberapa daerah di dataran tinggi.
Tetapi dalam perubahannya tanaman lobak ditanam di beberapa propinsi di lokasi
nusantara (Sutapradja,2013)
4

2.2. Morfologi Tanaman Lobak (Raphanus sativus L.)


2.2.1. Daun

Tanaman lobak umumnya berdaun rimbun dan letak daun berselang-seling


mengelilingi batang. Daun berbentuk panjang lonjong dan tulang- tulang daun
menyirip seperti duri ikan. Warna daun hijau muda sampai hijau tua. Ukuran daun
kecil sampai besar, tergantung varietas dengan tangkai daun cukup panjang.
Helaian daun umumnya berlekuk-lekuk bagian tepinya. Tanaman lobak umumnya
berdaun tunggal, namun ada juga yang berdaun majemuk (terutama lobak jenis
hibrida). Berdaun majemuk, yaitu tiap- tiao tangkai terdapat beberapa helai daun
yang bersusun menjari. Helaian daun tebal, lemas, dan permukaannya berbulu
halus (Sutapradja,2013)

2.2.2.Batang

Batang tanaman lobak berbentuk bulat, berbuku- buku, sedikit berkayu, agak
keras, sangat pendek dan kecil sehingga seolah-olah tidak berbatang. Warna
batang umumnya hijau tua. Batang tanaman tersebut merupakan tempat
5

tumbuhnya tangkai-tangkai daun yang rimbun sehingga batang yang berukuran


pendek itu tertutup oleh tangkai-tangkai daun. Peermukaan batang halus, pada
ruas atau buku batang tempat tumbuhnya tangkai daun mengalami penebalan.
(Departemen Pertanian. 2010).

2.2.3. Akar

Perakaran tanaman lobak terdiri atas akar tunggang dan serabut. Akar
tunggang dapat menembus tanah sampai kedalaman 50 cm, sedangkan akar
serabut umumnya tumbuh menyebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah
dangkal. Akar tunggang akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi bakal umbi
(stolon) yang selanjutnya menjadi umbi lobak yang besar, berbentuk bulat
memanjang, bulat pendek atau bulat dengan diameter bisa mencapai 8 cm atau
lebih. Akar tanaman berwarna keputih-putihan atau putih gading (Departemen
Pertanian. 2010).

2.2.4. Bunga
6

Tanaman lobak berbunga, warnanya putih berpadu ungu pada bagian


ujungnya. Bunga tumbuh dari pucuk tanaman, tersusun seperti rangkaian yang
bercabang-cabang. Kuntum bunga berbentuk silindris atau bulat panjang. Bunga
lobak berjenis kelamin dua. Bunga lobak yang telah mengalami penyerbukan akan
menghasilkan buah dan biji-bijiaN (Departemen Pertanian. 2010).

2.2.5 Buah dan Biji

Buah tanaman lobak berbentuk polong dengan sedikit biji. Tiap polong berisi
sekitar 6 butir biji. Biji bulat dan kecil. Warna biji yang telah tua kecokelat-
cokelatan. Biji ini biasa dipergunakan untuk perbanyakan tanaman.(
Anonim.2016).

2.2.6. Umbi
Umbi terbentuk dari akar tunggang. Proses pembentukan umbi ditandai
dengan terhentinya pertumbuhan memanjang dari akar (stolon) yang diikuti
pembesaran sehingga akar tunggang (rhizome) membengkak. Umbi berfungsi
untuk mentimpan bahan makanan (cadangan makanan) seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Ukuran, bentuk, dan warna umbi lobak
bermacam-macam, tergantung varietasnya. Ukuran umbi bervariasi besar dan
kecil. Bentuk umbi ada yang bulat panjang, bulat semipanjang, dan bulat. Umbi
lobak dapat berwana merah cerah, ungu kemerah-merahan, putih, putih kehijau-
hijauan, dan merah dengan perpaduan warna hitam ( Anonim.2016).

Umbi lobak memiliki rasa agak manis dan teksturnya renyah. Warna daging
umbi bervariasi. Ada yang putih bersih, putih, merah keputih-putihan, ungu
7

kemerah-merahan, putih dengan perpaduan warna merah di tengahnya. Umbi


mengandung zat-zat gizi (nutrien) yang lengkap dan rasanya enak. Oleh karena
itu, umbi lobak dijadikan bahan pangan, sebagai produk utama dari tanaman lobak
yang dipanen.( Anonim.2016).
8

III. MATERI TERKAIT TOPIK

3.1. Benih/Varietas Tanaman Lobak


Varietas unggul memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang banyak
bagi perkembangan suatu usaha pertanian, diantaranya pertumbuhan tanaman
menjadi seragam sehingga panen menjadi serempak, rendemen lebih tinggi,
mutu hasil lebih tinggi dansesuai dengan selera konsumen, dan tanaman akan
mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap gangguan hama dan penyakit dan
beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sehingga dapat memperkecil
penggunaan input seperti pupuk dan pestisida.Dalam suatu sistem produksi benih
pertanian baik yang ditujukan untuk memenuhi konsumsi sendiri maupun yang
berorientasi komersial diperlukan adanya ketersediaan benih dengan varietas
yang berdaya hasil tinggi dan mutu yang baik (Sutapradja,2013)
Secara umum , umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan
ukuran dan bentuk ("pembengkakan") sebagai akibat perubahan fungsinya.
Perubahan ini berakibat pula pada perubahanan atominya. Organ yang
membentuk umbi terutama batang, akar, atau modifikasinya. Hanya sedikit
kelompok tumbuhan yang membentuk umbi dengan melibatkan daunnya. Umbi
biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah, meskipun dapat pula
terbentuk jauh di dalam maupun di atas permukaan. Komponen zat gizi tertinggi
pada umbi-umbian adalah karbohidrat. Biasanya dalam bentuk pati. Sering kali
umbi-umbian juga mengandung racun dan minyak atsiri (Syarief et al, 1988).
1). Tipe umbi panjang : varietas lobak ini memiliki bentuk umbi bulat
panjang dengan ukuran antara 25-48 cm, seperti varietas Mary, Ming-Ho, dan
lain-lain.
2). Tipe umi semi panjang : varietas lobak ini memiliki bentuk bulat agak
panjang dengan ukuran 12-22 cm, seperti varietas Red coat, Tai-Pen, dan lain-
lain.
3). Tipe umbi bualat : varietas lobak ini memiliki bentuk umbi bulat,
misalnya Tricolor, Ball cross, dan lain-lain.
9

Lobak diperbanyak secara generatif dengan biji-bijinya. Kebutuhan benih/ha


lahan adalah ± 4 kg dengan daya kecambah di atas 80%. Biji lobak dapat dengan
mudah diperoleh di toko- toko sarana produksi pertanian terdekat, terutama biji
(benih) lobak hibrida. Sedangkan lobak kultivar lokal dapat dibijikan oleh petani
dengan cara menyisakan beberapa tanaman di kebun untuk dipelihara hingga
bijinya tua (matang) di pohon (Rukmana,1995)
Persyaratan Benih/Bibit Syarat dan ciri biji lobak yang baik adalah sebagai
berikut:
a). Biji tampak bernas dan utuh (tidak cacat).
b). Mempunyai daya kecambah (germination capacity) tinggi, yakni lebih
dari 80%.
c). Kadar air dalam biji berkisar antara 9-12%.
d).Bebas dan wabah penyakit-penyakit berbahaya (seed-borne disease).
e). Tidak mengandung campuran biji-biji atau benda lain.
Tanaman yang akan digunakan sebagai bibit ditanam terpisah oleh tanaman
untuk konsumsi, caranya dari bibit yang telah tumbuh dipilih tanaman yan
pertumbuhannya paling baik. Bibit yang terpilih dipindahkan lahan yang lain.
Dari setiap bunga yang muncul pada satu tanaman disisakan 5-6 tangkai bunga
yang terbaik. Bunga dirawat sampai mampu menghasilkan biji (Rukmana,1995)
Setelah menghasilkan biji yang siap diambil sebagai benih, bunga
mengering dan warnanya berubah kecoklatan. Hal ini terjadi pada saat tanaman
berumur sekitar 4-5 bulan (Rukmana,1995)
Untuk mempertahankan mutunya, benih harus disimpan dengan baik dan
tepat. Benih yang sudah dibersihkan dan dikeringkan sebaiknya dimasukkan ke
dalam wadah yang tertutup rapat dan disimpan pada tempat yang dingin dan
kering (Rukmana,1995)
Adapun tanah yang baik untuk tanaman ini ialah yang gembur, mengandung
humus (subur), dan lapisan di atasnya tidak mengandung krikil – krikil (batu batu
kecil). Selain itu derajat keasaman tanah yang baik antara 5 – 6. Waktu tanam
yang baik adalah saat musim hujan atau awal musim kemarau. Walaupun
demikian, lobak dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan cukup air.
(Rukmana,1995)
10

1. Cara tanam
Lobak ditanam dari bijinya. Biji tersebut tidak perlu didatangkan dari luar
negeri (impor). Biji cukup dari biji hasil sendiri karena tanaman ini berbunga dan
dapat berbiji. Biji biji tersebut dapat langsung ditanam di kebun tanpa disemai
terlebih dahulu. Untuk penanaman seluas satu hektar dibutuhkan biji sebanyak 5
kg. Menurut teori, untuk lahan seluas satu hektar diperlukan 4kg biji dengan daya
kecambah 75. Sebelum biji ditanam, lahan yang akan ditanami di olah terlebih
dahulu. Lahan tersebut dicangkul sedalam 30-40 cm kemudian diberi pupuk
kandang atau kompos sebanyak 10 ton/ha. Setelah tanah diratakan, dibuat alur
dengan jarak antar-alur 30cm. Sebaiknya alur tersebut dibuat membujur dari arah
barat ke timur agar sinar matahari masuk ke dalam tanaman sebanyak banyaknya.
Selanjutnya biji biji tersebut ditaburkan tipis merata sepanjang alur,
kemudian ditutup dengan tanah tipis tipis. Biji akan tumbuh sesudah empat hari
kemudian. Setelah berumur 2-3 minggu dari waktu tanam, mulai disiang sambil
dibuat guludan. Guludan dibuat dengan cara tanah disepanjang barisan tanaman
ditinggikan. Sambil tanah di dangir, tanaman diperjarang. Caranya tanaman yang
tumbuh kerdil dicabut dan yang subur ditinggalkan. Setelah diperjarang, jarak
antar tanaman menjadi 10-20 cm. (Sarief, 1989)
Pada umumnya, petani jarang melakukan pemberian pupuk buatan. Akan
tetapi, agar diperoleh hasil yang memuaskan, tanaman lobak perlu diberi pupuk
buatan. Pupuk buatan yang perlu diberikan ialah urea dan TSP dengan
perbandingan 1:2 sebanyak 6 g tiap tanaman. Pupuk diberikan dikanan-kiri batang
dengan jarak 5cm. Dengan demikian, untuk tanaman seluas satu hektar diperlukan
100kg urea dan 200kg TSP. Pupuk sebaiknya diberikan bersamaan dengan waktu
tanah di danger (Sarief, 1989)

2. Pemeliharaan tanaman
Tanaman lobak penting sekali untuk dijaga dari kutu – kutu daun yang mungkin
menyerang. Hama ini dapat diberantas dengan semprotan insektisida, seperti
Kelthane 0,2% atau Decis EC 0,2-0,3% (Sarief, 1989)
11

3. Pemanenan
Tanaman dapat dipanen setelah umbi cukup besar, kira kira berumur dua
bulan. Keterlambatan dalam memungut hasil akan menyebabkan umbi menjadi
kayu dan rasanya tidak enak (kapus-kapus). Jika hal itu terjadi, umbinya tidak
akan laku dijual. Tanaman yang terawat dengan baik dan sehat dapat
menghasilkan umbi 15-20 ton/ha. Bahkan, ada jenis lobak yang dapat
menghasilkan umbi yang beratnya antara 0,5-1kg/tanaman dan umbinya pun enak
dimakan. Produksi lobak saat ini umumnya masih untuk konsumsi lokal.
12

IV. PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan
Varietas dan Benih yang baik memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang
banyak bagi perkembangan suatu usaha pertanian, diantaranya pertumbuhan
tanaman menjadi seragam sehingga panen menjadi serempak, rendemen lebih
tinggi, mutu hasil lebih tinggi dansesuai dengan selera konsumen, dan tanaman
akan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap gangguan hama dan penyakit
dan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sehingga dapat memperkecil
penggunaan input seperti pupuk dan pestisida Penurunan Hasil Produksi lobak
dapat disebabkan karna pemilihan benih yang salah, dan factor eksternal, yaitu
pengaruh intensitas cahaya yang kurang, berpengaruh terhadap pembentukan
vegetatif tanaman, seperti batang dan daun; serta pembentukan organ generatif,
seperti bunga, buah, biji, dan umbi. Terbentuknya bagian vegetatif dan generatif
ini merupakan hasil proses asimilasi yang menggunakan cahaya matahri sebagai
sumber energi. Sinar matahari yang kurang karena keadaan cuaca yang berawan
(mendung), iklim setempat, dan adanya naungan pepohonan besar di sekitar
tanaman dapat menyebabkan proses asimilasi tidak berjalan normal. Curah hujan
yang menyebabkan genangan air berlebihan, Genangan air dapat menyebabkan
kebusukan akar dan umbi. Di samping itu, keadaan yang basah dan lembab akibat
curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan tanaman peka terhadap serangan
cendawan yang mengakibatkan munculnya bermacam penyakit. Varietas dan
Benih yang baik memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang banyak
bagi perkembangan suatu usaha pertanian, diantaranya pertumbuhan tanaman
menjadi seragam sehingga panen menjadi serempak, rendemen lebih tinggi,
mutu hasil lebih tinggi dansesuai dengan selera konsumen, dan tanaman akan
mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap gangguan hama dan penyakit.
13

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Lobak adalah jenis tanaman sayuran umbi yang banyak ditanam di daerah
pegunungan. Umbi lobak, selain berguna sebagai bahan pangan yang bergizi
tinggi, juga berguna untuk pengobatan penyakit. Dengan demikian umbi lobak
memiliki pasar yang luas. Spesies Raphanus sativus L. Ada tiga jenis,
yaitu Raphanus sativus L. Var hortensis Baker (lobak); Raphanus sativus L. Var
niger Mirat (lobak hitam); dan Raphanus sativus L. Var radicula Pres. A. D. C.
(rades). Keadaan ekologi atau lingkungan tanaman merupakan faktor persyaratan
teknis budi daya yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Lingkungan yang tidak cocok dapat menyebabkan tanaman tumbuh merana
sehingga tidak produktif (produktivitasnya rendah). Keadaan ekologi yang sesuai
untuk tanaman lobak adalah seperti letak geografi tanah, topografi tanah, sifat
tanah (fisika, kimia, dan biologis), suhu dan kelembapan, penyinaran cahaya
matahari, dan curah hujan.
14

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016/02/9/.http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-
tanaman

Ervina.M, Soediro.S & Kusmardiyani.S. 2007. telaah Fitokimia Akar Lobak


(Raphanus sativus L var. Hortensia Sebagai Penangkal Radikal Bebas
(thesis). Bandung Sekolah Farmasi ITB

Departemen Pertanian. 2010. Deskripsi Tanaman Lobak Varietas Greenbow.


Jakarta.

Kartasapoetra. 1988. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan Di Daerah Tropik

Mengel, K and E.A. Kirby, 1985. Prinviple of Plant Nutrition. Internasional


Potash Institute, Sitzerland

Nur Berlian, V. A., Estu Rahayu dan Hendro Sunarjono. 2003.Ortel dan Lobak.
Edisi Revisi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rukmana, R. 1995. Bertanam Lobak. Kanisius. Malang

Sutapradja, H., 2013. Tehnik Mempertahankan Mutu Lobak (Raphanus sativus L.)
dengan Menggunakan Alat Pengering Vacum. Balai Penelitian
Tanaman Sayuran Lembang: Bandung.

Saifuddin Sarief, 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian.Pusataka


Buana, Bandung

Anda mungkin juga menyukai