Anda di halaman 1dari 7

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Dasar Teori


Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan,
atau manusia dan berperan penting dalam struktur dan fungsi sel.. Lipid berasal dari kata
Yunani yang berarti lemak. Lipid merupakan lemak, sedangkan kalau dilihat dari
stukturnya, lipid merupakan senyawa trimester yang dibentuk dari senyawa gliserol dan
berbagai asam karboksilat rantai panjang. Jadi lemak disusun dari dua jenis molekul
yang lebih kecil yaitu gliserol dan asam lemak. Fungsi lipid seperti minyak dan lemak
sebagai nutrisi dan juga merupakan sumber energi utama yang digunakan sebagai energi
cadangan makanan yang disimpan pada jaringan adiposa dalam tubuh, dalam bentuk
lipoprotein fosfalipid yang berfungsi sebagai pengangkut zat-zat yang melewati
membran sel. Steroid senyawa-senyawa memiliki beberapa fungsi misalnya kolestrol
berperan dalam proses pengangkutan lemak dalam tubuh. Estrogen dan testoleron
berfungsi sebagai hormon kelamin: dehidroksikolestrol dan ergastrol berperan sebagai
provitamin D (Sutresna, 2009).
Sifat sifat fisika lemak adalah a). Pada suhu kamar, lemak berwujud padat dan
minyak berwujud cair, b). Lemak dan minyak tidak larut dalam air karena minyak dan
lemak adalah senyawa nonpolar, c). Lemak dan minyak hanya larut sedikit dalam
alkohol, tetapi dapat larut sempurna dalam pelarut nonpolar, misalnya eter,
karbondisulfida, dan karbon tetraklorida, d). Lemak dan minyak cair mempunyai
viskositas yang tinggi (kental). Semakin banyak atom karbon penyusun asam lemak
pada lemak, semakin tinggi viskositasnya (semakin kental), e). Lemak dan minyak
mempunyai massa jenis kurang dari 1 gram/mL, atau lebih rendah dari air. Oleh karena
itu, lemak dan minyak akan terapung dalam air. Sifat sifat kimia lemak yaitu: a).
Oksidasi. Proses oksidasi dapat berlangsung jika terjadi kontak antara sejumlah oksigen
dengan minyak atau lemak. Reaksi oksidasi ini dapat menyebabkan bau tengik pada
minyak atau lemak, b). Hidrogenasi. Jika ke dalam lemak atau minyak tidak jenuh
dialirkan gas hidrogen murni dengan katalis Ni, akan terjadi adisi pada ikatan rangkap
sehingga titik didih dan titik lelehnya menjadi lebih tinggi, c). Reaksi dengan halogen.
Lemak dan minyak tidak jenuh dapat bereaksi dengan halogen, d). (penyabunan). Jika
2

lemak atau minyak direaksikan dengan NaOH atau KaOH, akan dihasilkan gliserol dan
garam Na-karboksilat atau K-karboksilat yang dikenalm dengan sabun.
Klasifikasi lemak berdasarkan komposisi atau struktur kimia nya yaitu: a). Lemak
sederhana (homolipida), yaitu suatu bentuk ester yang mengandung C, H dan O. Jika
dihidrolisis menghasilkan asam lemak dan alkohol. Homoplida terdiri dari lemak netral
dan ester lemak; b). Lemak majemuk, kelompok ini berupa ester asam lemak dengan
alkohol yang mengandung gugus lain. Lemak majemuk terdiri dari; fosfolipida,
spingolipid, lipoprotein. Penggolongan lemak berdasarkan sumber nya yaitu; a).
Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan dan biasanya termasuk
dalam lemak jenuh. Seperti daging, susu dan minyak ikan. b). Lemak nabati, yaitu lemak
yang berasal dari tumbuhan dan biasanya termasuk dalam lemak tidak jenuh. Seperti
kacang-kacangan, kemiri dan kelapa.
Perbedaan lemak dan minyak adalah di antara keduanya terletak pada wujud kedua
benda tersebut. Dalam suhu ruang, lemak memiliki wujud yang padat, sedangkan
minyak memiliki wujud yang cair. Hal ini disebabkan oleh komposisi penyusun antara
lemak dan minyak. Lemak memiliki asam lemak yang jauh lebih banyak dari pada
minyak. Inilah mengapa lemak terkesan lebih padat dan minyak cenderung berbentuk
cair meskipun keduanya memiliki zat-zat kandungan yang sama.

1.2 Tujuan
Tujuan praktikum Biokimia dengan materi Lemak yaitu :
a. Dapat mengetahui penggolongan lemak dan struktur molekulnya.
b. Dapat mengetahui sifat-sifat kimia lemak.
c. Dapat mengetahui dan melakukan uji sifat-sifat reaksi kimia lemak.
3

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biokimia dengan materi Karbohidrat ini dilaksanakan pada hari Jumat,
24 November 2017 pukul 07.00-08.40 WIB, bertempat di Laboratorium Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum Biokimia dengan materi Lemak adalah
tabung reaksi, rak tabung reaksi dan pipet volume. Dan bahan yang digunakan yaitu
aquades (H2O) 2 mL, kloroform (CHCl3) 2 mL, benzen (C6H6) 2 mL, asam asetat
(CH3COOH) 2 mL, dan eter (alkohol) 2 mL dan minyak kelapa 2 mL.

2.3. Cara Kerja


Cara kerja yang digunakan pada praktikum Biokimia dengan materi Lemak yaitu :
a. Menyiapkan sepuluh buah tabung reaksi dengan 5 tabung reaksi berisi minyak
dan tabung reaksi lainnya berisi kloroform (CHCl3), benzen (C6H6), asam asetat
(CH3COOH), aquades (H2O) dan eter (alkohol).
b. Melakukan pencampuran antara kloroform (pelarut) 2 mL dan minyak (sampel) 2
mL, kemudian menggojoknya beberapa saat.
c. Mengamati perubahan yang terjadi.
d. Mengulangi percobaan dengan menggunakan pelarut benzen (C6H6), asam asetat
(CH3COOH), aquades (H2O) dan eter (alkohol) pada sampel dan komposisi yang
sama.
e. Menuliskan hasil pengamatan pada lembar kerja.
4

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan


Tabel 1. Hasil Pengamatan Kelarutan Minyak
No Pelarut Sampel Hasil Akhir Gambar
1 kloroform (CHCl3) Minyak Tercampur, berwarna
(2 mL) kelapa (2 bening.
mL)

2 Benzen (C6H6) Minyak Tercampur, berwarna


(2 mlL kelapa (2 bening.
mL)

3 Asam asetat Minyak Tercampur, berwarna


(CH3COOH) (2 mL) kelapa (2 bening.
mL)

4 Aquades (H2O) Minyak Terdapat 2 lapisan,


(2 mL) kelapa (2 minyak kelapa
mL) berwarna bening
(kekuningan) dan
aquades (H2O)
berwarna bening.

5 Eter (alkohol) Minyak Terdapat 2 lapisan,


(2 ml) kelapa (2 lapisan atas alkohol
mL) berwarna keruh dan
minyak berwarna
kekuningan.
5

3.2 Pembahasan
Pada tabel pengamatan kelarutan minyak dapat dilihat bahwa pada percobaan 1 dapat
dilihat bahwa kloroform (CHCl3) 2 mL yang di campurkan dengan minyak kelapa 2 mL,
tercampur dan berwarna bening. Pada percobaan 2 dapat dilihat bahwa Benzen (C6H6) 2 mL
yang di campurkan dengan minyak kelapa 2 mL, tercampur dan berwarna bening. Pada
percobaan 3 dapat dilihat bahwa Asam asetat (CH3COOH) 2 mL yang di campurkan dengan
minyak kelapa 2 mL, tercampur dan berwarna bening. Pada percobaan 4 dapat dilihat bahwa
Aquades (H2O) 2 mL yang di campurkan dengan minyak kelapa 2 mL, terdapat 2 lapisan,
minyak kelapa berwarna bening (kekuningan) dan aquades (H2O) berwarna bening. percobaan
5 dapat dilihat bahwa eter (Alkohol) 2 ml yang di campurkan dengan minyak kelapa 2 mL,
terdapat 2 lapisan, lapisan atas alkohol berwarna keruh dan minyak berwarna kekuningan.
Alasan minyak dapat homogen dengan kloroform, asam asetat, dan benzene karena ketiga
bahan tersebut bersifat non polar dan minyak juga bersifat non polar. Dan alasan minyak tidak
dapat menyatu dengan aquades dan eter karena berat molekul lebih ringan dari aquades dan
eter.
Sifat-sifat dari bahan yang digunakan yaitu; a). sifat dari kloroform adalah tidak larut
dalam air, merupakan asam lemah, serta mudah menguap apabila terkena udara, sehingga
harus ditangani dengan hati-hati; b). benzene merupakan cairan yang mudah terbakar, benzene
dapat bereaksi dengan halogensi dengan katalis besi, serta benzene lebih mudah mengalami
reaksi substitusi. c). asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi,
magnesium, dan seng, membentukgas hidrogen dan garam-garam asetat. d). eter adalah cairan
yang tidak berwarna yang mudah menguap, serta eter tidak larut dalam air. e). Minyak jagung
berwarna merah gelap dan setelah dimurnikan akan berwarna kuning keemasan, Kekentalan
minyak jagung hampir sama dengan minyak – minyak nabati lainya yaitu 58 sentipois pada
suhu 25 derajat. f). Sifat aquadest adalah Tidak dapat terbakar, Tidak beracun, Memiliki
ph 7 (netral), Tidak terjadi iritasi pada kulit jika terjadi kontak, Polimerisasi tidak
terjadi.
6

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari praktikum biokimia dengan materi Lemak dapat disimpulkan bahwa Praktikan dapat
mengetahui penggolongan lemak yaitu a). Berdasarkan kejenuhan ikatannya dibedakan
menjadi 2 yaitu asam lemak jenuh, asam tak lemak jenuh; b). Berdasarkan struktur
kimianya dibedakan menjadi 3 yaitu lemak sederhana (lemak & minyak), lemak
majemuk (fosfolipid dan lipoprotein), lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan
sterol; c). Berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi lemak hewani, dan lemak nabati.
Para praktikan dapat mengetahui sifat kimia lemak antara lain halogenasi, yaitu asam
lemak tak jenuh baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau minyak mengadisi
helogen pada ikatan rangkapnya. Hidrogenasi, yaitu proses konversi minyak menjadi lemak
dengan jala hidrogenasi, kadang-kadang dikenai proses pengerasan.
Para praktikan juga dapat mengetahui uji lemak yang henghasilkan 2 lapisan karena
sifatnya yang tidak sama yaitu polar dan non polar, pada dasarnya sifat polar dan non polar
tidak dapat menyatu atau homogen. Dan juga terjadi kelarutan atau homogen dengan pelarut
yang sifatnya sama yaitu non polar.
4.2 Saran
Untuk prakrikum selanjutnya praktikan lebih harus memahami materi dan memperhatikan
penjelasan dari asisten praktikum.
7

DAFTAR PUSTAKA

Endang, 2008. Penggolongan Lemak. Biokimia Dasar Jilid 2. Angkasa. Bandung


Fessenden. 1982. Unsur Penyusun Lemak. Dasar-Dasar Biokimia. Gramedia : Jakarta
Prasetyo, 2005. Kimia Umum. J . Penelitian. Universitas Gadjah Mada. Vol 1, No
4 : 12-15. Diakses tanggal 27 Novmber 2018.
Sartika, Ratu Ayu Dewi. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh
dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
Vol. 2, No. 4 Diaskes tanggal 27 November 2018
Wiratmaja, I. G., dkk., 2011. Lemak dan fungsi lemak. Jurnal biokimia. Vol. 5 1: 75-84.

Anda mungkin juga menyukai