Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH INSTRUMEN EVALUASI

PROGRAM
DAFTAR ISI

KATA PENGANTTAR ................................................................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 4

A.Latar Belakang ........................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan........................................................................................................ 4

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................... 5

A. Identifikasi Sasaran Sebagai Objek Evaluasi ............................................ 6

B. Penyusunan Kisi – Kisi Instrumen ............................................................ 8

C. Mengembangkan Butir Instrumen ........................................................... 10

D. Petunjuk Umum Pembuatan Instrumen .................................................. 12

BAB 3 PENUTUP ...................................................................................... 14

Kesimpulan .................................................................................................. 14

Saran ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15

2
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas “Instrumen Evaluasi Program”. Makalah ini dibuat dalam
rangka memperdalam pemahaman tentang jenis - jenis instrument dalam evaluasi program.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi
dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam - dalamnya kami sampaikan kepada Drs.
Mulyadi, M.Pd selaku dosen mata kuliah “Evaluasi Program”. Kami sangat berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai media
pembelajaran agar tercapainya proses pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat,

Jakarta, 07 Oktober 2019

Penyusun,

Kelompok

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan dan
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan evaluasi
adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Masing-
masing komponen terdiri atas beberapa subkomponen dan masing-masing subkomponen
terdapat beberapa indikator.

Dalam kegiatan evaluasi program, indikator merupakan petunjuk untuk


mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu kegiatan. Dalam setiap penelitian,
instrumen merupakan sesuatu yang mempunyai kedudukan sangat penting , karena instrumen
menentukan kualitas data yang dikumpulkan. Instrumen dapat berfungsi sebagai pembantu
agar usaha pencapaian tujuan lebih mudah. Instrumen berfungsi untuk mempermudah,
memperlancar, dan membuat pekerjaan pengumpulan data lebih sistematis.

B. RUMUSAN MASALAH

A. Apa saja identifikasi sasaran dari objek evaluasi?


B. Bagaimana penyusunan kisi – kisi instrument?
C. Bagaimana cara mengembangkan butir instrument?
D. Apa saja petunjuk umum dalam pembuatan instrmen?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Dapat mengetahui identifikasi sasaran dari objek evaluasi


B. Dapat mengetahui penyusunan kisi – kisi instrument
C. Dapat mengetahui cara mengembangkan butir instrument
D. Dapat mengetahui petunjuk umum dalam pembuatan instrmen

4
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam setiap penelitian, instrument merupakan sesuatu yang mempunyai kedudukan


sangat penting, karena insrtumen menentukan kualitas data yang dikumpulkan. Instrumen
dapat berfungsi sebagai pembantu agar usaha pencapaian tujuan lebih mudah .

Dalam buku Evaluasi Program, Arikunto (2004:69) terdapat empat syarat instrument
yang baik, yaitu:

1. Valid atau sahih, yaitu tepat menilai apa yang akan dinilai.

2. Reliable, dapat dipercaya yaitu bahwa data yang dikumpulkan benar seperti apa
adanya, bukan palsu.

3. Praktibel, yaitu bahwa instrument tersebut mudah digunakan, praktis, dan tidak
rumit.

4. Ekonomis, yaitu tidak boros dalam mewujudkan pekerjaan yang penting namun
agak rumit.

Langkah – langkah menyusun instrument (Arikunto 2004:69) sebagai berikut :


a) Mengidentifikasi komponen program dan indikatornya.
b) Membuat kisi-kisi kaitan antara indicator, sumber data, metode pengumpulan
data dan instrument.
c) Menyusun butir instrument.
d) Menyusun kriteria penilaian.
e) Menyusun pedoman pengerjaan.

5
A. Identifikasi Sasaran Sebagai Objek Evaluasi
a. Informasi yang harus dikumpulkan

Informasi yang harus dikumpulkan yaitu informasi yang harus dicari untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan evaluasi. Sebuah informasi yang baik harus
memenuhi kriteria-kriteria :

a. Terpercaya, informasi yang akurat, diberikan oleh orang atau sumber


yang terpercaya dan benar.
b.Praktis, informasi yang diperoleh dengan wajar, tidak mahal, dan tidak
sulit.

c. Prioritas dana dan waktu harus dibuat jadwal dan target sehingga dapat
diselesaikan tepat pada waktunya dan diserahkan pada waktunya.
d.Akurasi, informasi yang relevan dan terpercaya dan tak banyak
kesalahan, terutama tentang metode dan proses pengumpulan data dan
analisisnya.

Objektif, informsdi yang langsung yang belum dinodai oleh klien atau orang
lain yang mempunnyai minat. Kejelasan, inromasi yang mudah dapat dimengerti
dan tidak ambigu atau yang dapat memberikan penafsiran ganda. Pembatasan
ruang, informasi yang diberikan hendaknya cukup luas untuk dikelola.

b. Banyak Informasi yang Harus Dikumpulkan


Terdapat dua metode sampling menurut Brikerhoff (1983) yaitu random (acak) dan
purposive (objektif dan subjektif). Random dipakai untuk membuat sampel dengan
tingkat keacakan tertentu, bebas dan bias. Metode Purposive dipakai untuk
membuat sampel yang akan mewakili sudut pandang tertentu atas penilai mereka
yang memilih sample.
a. Random
1. Straight random sampling, dengan metode acak, populasi
ditentukan sebelumnya. Proposal sampel menentukan tingkat
ketepatan populasi yang diwakilinya
2. Quota sampling, sampel diambil dari populasi dengan kriteria
tertentu dan dibuat sebagai ukuran kategori tersebut.
3. Stratified sampel, sampel diambil dari beberapa strata

6
4. Matrix sampel. Metode ini mengambil sampel baik dari
populasi tertentu, maupun misal dari butir-butir tes suatu
instrument tertentu.
b. Purposive

1. Key Informants, metode sampel individual ini


dipakai untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi dan
situasi tertentu.
2. Expert judqes, metode ini melibatkan sampling orang-orang yang
mempunyai keahlian tertentu, tentang kondisi atau ilmu
pengetahuan.
3. Extreem group, metode ini mencari sudut pandang yang konflik
atau ekstrem.
4. Grapevine sampling, metode ini memerlukan sampel yang
berkembang atau tumbuh, dimana setiap sampel ditentukan oleh
sampel sebelumnya.

c. Identifikasi Indikator

Komponen sebagai unsure program seringkali tidak mencukupi kebutuhan untuk


mengetahui kelemahan dan kelebihan program yang akan di evaluasi secara
keseluruhan. Dalam buku Evaluasi Program Pendidikan yang ditulis oleh Suharsimi
Arikuto dan Cepi Safruddin (2004:70) terdapat beberapa petunjuk untuk
mengidentifikasi indicator, yaitu :
Komponen sebagai unsure program seringkali tidak mencukupi kebutuhan untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan program yang akan di evaluasi secara
keseluruhan. Dalam buku Evaluasi Program Pendidikan yang ditulis oleh Suharsimi
Arikuto dan Cepi Safruddin (2004:70) terdapat beberapa petunjuk untuk
mengidentifikasi indicator, yaitu :

a) Mulai dari yang sifatnya kuantitatif, baru kualitatif. Misal menilai bahan
koleksi perpustakaan, pertama dilihat dari banyaknya buku dan bahan koleksi
lain, misalnya jurnal, majalah dan lainlain. Baru setelah itu hitung banyaknya
buku sesuai dengan jenisnya setelah itu lihat kondisi bahan-bahan koleksi yang
ada yaitu kualitas.
7
b) Mulai dari luar, baru mengarah kedalam. Misalnya keadaan gedung (dari
luar, tinggi, megah) kemudian dicermati kembali bahan dasar masing-masing
ruangan.
c) Mulai dari yang umum baru ke khusus. Misalnya kualitas bahan koleksi
secara umum .
d) Jika yang diidentifikasi merupakan proses atau prosedur maka diurutkan
dari pemunculannya.

Tabel kaitan Indikator, sumber data, metode dan instrumen pengumpulan data

KOMPONEN INDIKATOR SUMBER METODE INSTRUMEN


DATA
Bahan Koleksi Jenis Koleksi Place/ Buku 1. Pengamatan 1. Panduan pengamatan
Perpustakaan inventaris 2. Dokumentasi 2. Panduan dokumentasi
Banyaknya jenis Place/ Buku 1. Pengamatan 1. Panduan pengamatan
koleksi inventaris 2. Dokumentasi 2. Panduan dokumentasi
Kualitas bahan - Place/ Bahan 1. Pengamatan 1. Panduan pengamatan
koleksi koleksi 2. Wawancara 2. Panduan wawancara
- Person/ 3. Agket 3. Angket
Pelanggan
perpustakaan

B. Penyusunan Kisi-kisi Instrumen

a. Prosedur pengumpulan data kuantitatif

a. Prosedur pengumpulan data kuantitatif, menghasilkan data numeric, data ini


convergent pada fenomena (pendapat, penampilan, perilaku) dimasukkan kedalam
kategori angka.

b. Prosedub

Prosedur pengumpulan data kualitatif memakai informasi yang bersifat naratif,


bertujuan menangkap fenomena yang lebih luas, yang open ended (terbuka). Data ini
lebih sulit dianalisi dan disingkat.

8
Prosedur Pengumpulan Data Kualitatif

PROSEDUR YANG DIUKUR ATAU CONTOH


DIREKAM
Analisi panjang dan Objek Fisik Materi, LRC diinventaris
mendetail sebelum dan sesudah
dipakai, mengetahui
pemakaian dan perubahan
Analisi bukti fisik Sisa atau hasil lain diamati Tempat sampah sesudah
lokakarya melihat apa
yang dibuang
Studi kasus Orang berpengalaman Lulusan program didatangi
yang dipilih proyek dari diwawancarai
Wawancara kelompok dan Jawaban dan pendapat Pimpinan jurusan
individu individu mewawancarai siswa
Panel, mendengar Pendapat, ide Tim guru memeriksa
penilaian kebutuhan survey
Analisis rekaman Rekaman, fail, kuitansi Sumber kwitansi dianalisi
Buku Harian Perilaku dan reaksi Praktikum siswa dicatat
direkam secara naratif

Simulasi Perilaku siswa dalam Direkam dalam video


simulasi direkam
Analisi Sistem Komponen dan Evaluator menginterview
subkomponen diuraikan karyawan tentang suatu
program
Tim penasihat dan Ide dan pandangan orang Tim menilai manfaat
penyokong terpilih program
Reviu penilai Bukti kegiatan program Juri meriview data
praktikum

No. Indikator Indikator/Objek Sasaran Nomor Butir


1. Jenis koleksi 1,8,9
2. Banyaknya tiap jenis 2,3,4,10
3. Kualitas bahan koleksi 5,6,7

9
2. Memilih dan mengembangkan instrument

Terdapat beberapa instrument yang dapat digunakan dalam prosedur informasi yaitu:
1. Surveys:
1) Instrumen terbuka
2) Instrument pilihan
2. Interviews
1) Wawancara dengan format tertutup, pertanyaan dan jawaban dibacakan
oleh responden.
2) Semi terbuka, pertanyaan ditentukan dan
pewawancara membauat interpretasi jawaban kedalam formalis.
3) Format terbuka, petunjuk umum diberikan oleh pewawancara, jawaban
dudesain dan dicatat, direkam denngan tape.
3. Observation
1) Open format, membuat catatan atau reaksi umum, perilaku, dsb tentang
subjek yang dievaluasi
2) Logs, semacam buku harian dumana observer mencatat reaksi dan perilaku
sendiri
3) Sign system
4) Category sistem, digolongkan ke dalam kategori tertentu.
4. Test
1) Pilihan ganda
2) Salah benar
3) Tes menjodohkan
4) Jawaban pendek, mengisi
5) Tes uraian
5. Inventories
6. Site visit, expert review, panel hearing.

C. Mengembangkan Butir Instrument

Bagian bagian yang penting bagi evaluator adalah uraian yang berkenaan dengan
keterandalan instrumen, khususnya validasi dan reliabilitas. Penyusun instrumen perlu
mencoba menjawab sendiri beberapa pertanyaan yang telah dibuat agar tidak terjadi

10
kesalahan umum yang sering kali dikeluhkan oleh evaluator.

Evaluator mengharapkan jawaban yang sederhana yaitu yang sesuai dengan


kenyataan yang dilakukan oleh responden, akan tetapi sangatlah sulit sekali bagi para ahli
untuk membuktikan kebenaran jawabannya. Untuk menghindari hal tersebut terdapat satu
cara untuk mendapatkan informasi yang benar, yaitu dengan cara menyusun instrumen
dengan baik dan betul, menghindari kecendrungan yang banyak terjadi pada manusia, dan
keinginan untuk dinilai baik oleh orang lain.

Kesalahan banyak terjadi di dalam angket dengan menggunakan skala


bertingkat, berikut contohnya:

Instrumen ini dibuat untuk mengungkapkan seberapa tinggi efektifitas


penggunaan perpustakaan sekolah. Pengungkapannya dengan menggunakan skala bertingkat
ceklis(v)apakah perpustakaan dikelola dengan baik atau tidak. Rentangan skala bertingkat
yang digunakan ada 5 tingkat, dengan huruf singkat sebagai berikut:

SS = sangat sering

AS = agak sering

TP = tidak pernah

S = sering

SJ = sangat jarang

CONTOH CUPLIKAN ANGKET UNTUK PERPUSTAKAAN

NO. Butir Pertanyaan SS S AS SJ TP

1. Perpustakaan di sekolah ini selalu memuat bahan


koleksi sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru

2. Saya sering sekali mengerjakan tugas menggunakan


buku perpustakaan

11
CONTOH CUPLIKAN ANGKET TENTANG PROSES PEMBELAJARAN

No. Butir Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah sebelum mengajar anda membuat persiapan?

2. Apakah persiapan anda ditandatangani oleh kepala sekolah?

3. Apakah siswa yang anda ajar mendengarkan pelajaran dengan


sungguh – sungguh

D. Petunjuk Umum Pembuatan Instrumen

Menurut Brinkerhoof (1986) dalam buku Evaluasi Program yang ditulis oleh
Tayibnapis (200:104) petunjuk umum pembuatan instrumen adalah :

1. Apa konten yang diperlukan ?


Berhub’]hungan dengan variabel ymk.ang telah ditentukan sebelumnya.
2. Apa dan bagaimana bahasa yang akan dipakai ? Tergantung
pada responden yang menjawabnya. Apakah dari golongan tinggi, sedang dan
rendah ?
3. Prosedur analisis apa yang akan digunakan ?
Bila akan menggunakan mesing scorling, atau coding automatic, atau manual, maka
instrumen harus disiapkan untuk itu.
4. Apakah ada pertimbangan khusus lain ?
5. Tentukan seberapa ketepatan yang diperlukan.
Kelengkapan, ketepatan waktu dalam desimal atau presentasi dan sebagainya.
6. Kapasistas responden.
Kemampuannya, pendidikan, dan penataran yang telah dilakukan sehubungan
dengan hal yang akan diukur.
7. Kesesuaian dengan rencana analisis.
Mengetahui sebelumnya apa yang akan dilakukan setelah data terkumpul akan
membantu menentukan ketepatan yang diperlukan.
Sebelum membuat instrumen sempatkan waktu untuk mengecek apakah telah ada
instrumen serupa, walaupun nantinya akan diperbaiki dan dimodifikasi sesuai dengan
12
masalah anda. Setelah itu periksalah instrumen tersebut apakah kontennya sesuai dengan
keperluan ? variabel-variabelnya sama ? dan sebagainya.

Kemudian buatlah tabel kisi-kisi. Konten harus sesuai dengan variabel yang telah
ditentukan. Jelaskan konsep desain instrumen, suatu instrumen tentu tidak dibuat asal-asalan,
tetapi memerlukan sebuah desain yang konseptual.

13
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Analisis kebutuhan merupakan sebuah proses penting bagi evaluasi program karena
melalui kegiatan ini akan dihasilkan gambaran yang jelas tentang kesenjangan antara hal atau
kondisi nyata dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan
sasarannya adalah siswa, kelas atau sekolah, dengan tujuan utama untuk menentukan dan
mendekatkan jarak kesenjangan antara “seperti apa yang ada” dengan “bagaimana seharusnya”.

Sebelum membuat kisi-kisi seorang evaluator haruslah menggali terlebih dahulu informasi apa
saja yang ia butuhkan untuk membuat suatu instrumen. Dalam mengumpulkan informasi
tersebut diusahakan evaluator memperolehnya sesuai dengan kriteria yang baik yaitu
Terpercaya, Praktis, Prioritas, Akurasi. Setelah mendapatkan informasi analisislah infromasi
tersebut. Kemudian susunlah indikator yang telah diperoleh dari hasil analisis infromasi
tersebut.

Dalam menyusun indikator sebaiknya menggunakan uraian dengan menggunakan tabel selain
tidak memakan banyak tempat, dengan menggunakan table akan lebih mudah melihat
keterkaitan antara komponen – indikator – sumber data – metode – instumen. Dalam
mengumpulkan data dan informasi juga terdapat prosedur-prosedur tersebut tergantung dengan
pengumpulan datanya mau bersifat kuantitatif atau kulitatif.

SARAN

Evaluator dapat memilih dan mengembangkan instrumen dengan berbagai macam metode
dalam mengumpulkan infromasinya, bisa dengan metode Survey, Interview, Observasi, Test,
dan lain-lain. Dalam menyusun butir instrumen usahakan hindari terjadinya banyak kesalahan
dalam butir soal dan pilihan jawaban dalam angket, sehingga angket yang diberikan kepada
responden dapat dengan mudah dipahami dengan baik oleh responden yang akan menjawab
angket tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

 http://si-lich.blogspot.com/2013/01/pengertian-instrumen.html
 http://tepenr06.wordpress.com/2012/07/17/langkah-langkah-menyusun-instrumen/
 http://Arrash.wordpress.com/2013/10/23/teknik-penyusunan-instrumen-penelitian/
 http://victoryforpbi-a.blogspot.com/2012/04/kelompok-4-penyusunan-kisi-kisi.html
 Mulyadi, Suprayekti, dan Fathiyah Fairuza Hanum. 2015. Evaluasi Program, Jakarta:
Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai