Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tatik Yulia

NIM : 06101281823022
Prodi : Pendidikan Kimia
Kelas : Indralaya

Mata Kuliah : Desain Instruksional Pembelajaran Kimia

1. Apa sebab analisis instruksional diperlukan?


Jawab:
Sebab analisis instruksional dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Membantu bantu para guru/pendidik maupun penyusun desain instruksional untuk
mengorganisir tugas-tugas pokok dalam hubungannya dengan subtugas yang
harus dipelajari siswa. Pengorganisasiannya adalah sedemikian, sehingga
merupakan urutan logis sesuai dengan keadaan sebenarnya manakala tugas
tersebut dilaksanakan.Proses ini akan memberikan gambaran yang jelas bagi
siswa mengenai yang diharapkan dapat dikerjakan setelah selesai mengikuti suatu
pelajaran.
b) Membantu para guru di dalam menganalisis tingkah laku (behavior) berkenaan
dengan masing-masing tugas pokok maupun subtugas. Dengan cara demikian,
semua pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan setiap
tugas pokok dapat diidentifikasikan.
c) Membantu para penyusun disain instruksional dan para guru/pendidik untuk
memperkirakan waktu yang diperlukan untuk belajar, sehingga siswa dapat
melaksanakan suatu tugas dengan baik.

2. Kapan analisis instruksional dilakukan? Siapa yang melakukan?


Jawab:
Analisis instruksional dilakukan pada awal tahun ajaran, karena analisis instruksional
ini menjadi pedoman bagi para guru atau pendidik agar pelaksanaan tugasnya dapat
tercapai.
Sedangkan yang melakukan analisis instruksional ini adalah guru (penyusun desain
instruksional).
3. Coba Anda beri masing-masing 2 contoh : hubungan kompetensi yang bersifat
hierarkhial, prosedural, pengelompokan, dan kombinasi
Jawab:
a) Kompetensi yang bersifat hierarkhial artinya dua kemampuan atau kompetensi
yang menunjukkan bahwa salah satu kompetensi hanya dapat dilakukan bila telah
dikuasai kompetensi yang lain.
Contoh:
 Misalnya pada mata pelajaran seni budaya, kedudukan perilaku membaca
notasi musik dan perilaku menyanyikan notasi musik tersebut. Perilaku
menyanyikan notasi musik tidak akan mungkin dapat dilakukan siswa apabila
siswa tersebut belum menguasai dalam hal membaca notasi musik.

Menyanyikan notasi musik

Membaca notasi musik

 Kedudukan kompetensi mengukur luas tanah tertentu terhadap kompetensi


mengukur panjang benda. Perilaku mengukur luas tanah tidak akan mungkin
dapat dilakukan siswa apabila siswa tersebut belum menguasai cara mengukur
benda.

Mengukur luas tanah

Mengukur panjang benda

b) Kompetensi yang bersifat prosedural yaitu kompetensi yang menunjukkan satu


seri atau aturan kompetensi, untuk mempelajarinya tidak ada yang menjadi
prasyarat bagi yang lain. Walaupun kedua kompetensi khusus itu harus dilakukan
secara berurutan, kompetensi itu dapat dipelajari secara terpisah.
Contoh:
 Dalam melakukan kompetensi umum lari cepat terdapat sedikitnya tiga sub
kompetensi yang tersusun secara prosedural.

Start Lari Melewati


garis finish
 Dalam menggunakan laptop untuk menampilkan bahan powrpoint, sedikitnya
ada tiga kompetensi terstruktur secara prosedural.
Menyalakan Mengklik Mengklik
laptop program file

c) Kompetensi yang bersifat pengelompokkan yaitu satu rumpun kompetensi yang


tidak mempunyai ketergantungan urutan antara satu dengan yang lain, walaupun
semuanya berhubungan. Dalam keadaan seperti itu, garis penghubung antara
kompetensi yang satu dengan yang lain tidak diperlukan.
Contoh :
 Misalnya tujuan siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian gitar,
menjelaskan fungsi satu dengan yang lain tidak terkait secara hirarki dan
procedural. Siswa dapat menyebutkan fungsi bagian gitar sesuai dengan yang
siswa ingin.

Menjelaskan fungsi bagian-bagian gitar

Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan


fungsi fungsi finger fungsi resonator fungsi senar
Tuning board
 Menunjukan batas provinsi yang stau dengan yang lain tidak terkait secara
hirarkis dan prosedural. Seseorang atau siswa dapat mulai menunjukkan batas
provinsi Lampung sampai Aceh atau sebaliknya.

d) Kompetensi yang bersifat kombinasi yaitu gabungan dari dua atau tiga
kompetensi. Suatu kompetensi umum bila diuraikan menjadi sub kompetensi
dapat terstruktur dari sifat hierarkhial, prosedural, dan pengelompokkan.
Contoh:
 Misalnya kemampuan siswa dalam mengapresisi karya musik daerah.

Mengapresisi
karya musik
daerah

Bayangkan Kesan
yang dimaksud
komponis

Hayati Hayati Hayati Hayati


Nada Irama Melodi Lirik

Menghayati
unsur-unsur karya
tersebut
 Kompetensi umum dalam melakukan lari cepat dapat diuraikan menjadi
beberapa subkompetensi yaitu sebagai berikut:

4. Coba Anda lakukan analisis instruksional untuk satu pokok bahasan dari mata
pelajaran/mata kuliah yang Anda asuh dengan mengikuti langkah-langkah dari
analisis instruksional.
Jawab:
Kali ini saya mencoba analisis instruksional tentang mata pelajaran kimia SMA.
 Tujuan Umum Instruksional (TIU/KD) yaitu:
3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik
sederhana.
 Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yaitu siswa mampu:
a. Menjelaskan senyawa biner
b. Menjelaskan senyawa poliatomik
c. Menuliskan tata nama senyawa biner ionik
d. Menuliskan tata nama senyawa biner kovalen (unsur I + unsur II + ida)
e. Menuliskan tata nama senyawa poliatomik ionik (kation + anion + ida)
f. Menuliskan tata nama senyawa poliatomik kovalen (kation + anion + at/it)
g. Menuliskan tata nama senyawa ionik dan kovalen sesuai aturan IUPAC

Menuliskan tata nama senyawa ionik dan


kovalen sesuai aturan IUPAC

Menuliskan Menuliskan Menuliskan Menuliskan


tata nama tata nama tata nama tata nama
senyawa senyawa biner senyawa senyawa
biner ionik kovalen poliatomik poliatomik
(unsur I + ionik (kation kovalen
unsur II + ida) + anion + ida) (kation +
anion + at/it)

Menjelaskan Menjelaskan
senyawa senyawa
biner poliatomik

Menjelaskan ikatan kimia, sistem periodik unsur, dan ENTRY


bilangan oksidasi BEHAVIOR
poliatomik

Anda mungkin juga menyukai