Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EVALUASI HASIL BELAJAR

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Nama Mahasiswa : Arya Dimas Prasetya (5222131002)

Richard Mael Manalu (5223131013)

Agus Satriadi Manalu (5223131023)

Chelsy Shalomita Sitohang (5222431002)

Kelas : Pendidikan Teknik Elektro - A

Mata Kuliah : Evaluasi Hasil Belajar

Dosen Pengampu : Mega Silfia Dewy, S.Pd., M.Pd.T

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Evaluasi Hasil Belajar ini dengan tepat waktu.

Penulis berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Ibu Mega Silfia
Dewy, S.Pd., M.Pd.T yang sudah memberikan bimbingan dan pengarahan nya dalam
menyelesaikan makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan
dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan


bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 01 September 2023

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2

A. Jenis Alat Penilaian ...................................................................................................... 2

B. Tujuan Tes,Kisi-kisi Tes dan Penulisan soal ................................................................. 3

C. Cara Meriview dan Merevisi Soal............................................................................ 5

D. Pengujicobaan Soal............................................................................................. 7

E. Penyajian Soal..................................................................................................... 8

F. Penskoran dan Pelaporan Hasil Tes..................................................................... 10

G. Pemanfaatan Hasil Tes........................................................................................ 11

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 13

B. Saran .............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 14


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Evaluasi hasil belajar adalah alat penting dalam perbaikan pendidikan dan
pengembangan individu. Ini juga berkembang seiring perkembangan pendidikan dan
pemahaman akan berbagai aspek pembelajaran. Dengan terus berinovasi dan
menyempurnakan praktik evaluasi, pendidikan dapat menjadi lebih efektif dan relevan
bagi siswa di seluruh dunia. Evaluasi hasil belajar adalah praktik yang telah ada
sepanjang sejarah pendidikan. Latar belakangnya mencakup perkembangan dalam
pendidikan, filsafat pembelajaran, dan kebutuhan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan jenis alat penilaian?

2. Apa yang dimaksud dengan tujuan tes, kisi-kisi tes dan penulisan soal?

3. Bagaimana cara meriview dan merevisi soal?

4. Apa itu pengujicobaan soal?

5. Apa itu penyajian soal?

6. Apa yang dimaksud dengan penskoran dan pelaporan hasil tes?

7. Bagaimana pemanfaatan hasil tes?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu jenis alat penilaian

2. Untuk mengetahui tujuan tes, kisi-kisi tes dan penulisan soal

3. Untuk mengetahui cara meriview dan merevisi soal

4. Agar mengetahui tentang pengujicobaan soal

5. Agar mengetahui tentang penyajian soal

6. Untuk mengetahui tentang penskoran dan pelaporan hasil tes

7. Agar mengetahui pemanfaatan hasil tes


BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Alat Penilaian

Pada dasarnya alat evaluasi dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu tes dan
non tes. Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil pelajaran
yang telah diberikan guru kepada perserta didiknya, dalam jangka waktu tertentu.

Standart Test adalah tes yang telah mengalami proses standarisasi, yakni
proses validitas dan reliabilitas, sehingga tes tersebut benar – benar valid dan
evaliabel untuk suatu tujuan dan bagi kelompok tertentu. Dan biasa dibuat oleh para
ahli psikologi/ intansi pemerintah – tes CPNS. Sedangkan tes buatan guru sendiri
adalah suatu tes yang disusun oleh guru sendiri untuk mengevaluasi keberhasilan
proses belajar – mengajar.

Bentuk tes yang sering dipakai dalam PBM pada hakikatnya dapat dikelompokkan
menjadi 3 kelompok :

1. Tes lisan.

2. Tes tertulis. Tes tertulis secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a) Tes essay.

Tes essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan tertulis, yang jawabannya
merupakan kerangka (essay) atau kalimat yang panjang-panjang. Panjang pendeknya
bts essay adalah relatif, sesuai kemampuan sin penjawab tes.

b) Tes objektif.

Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes tersbeut
dapat dinilai secara objektif, dinilai oelh siapapun akan menghasilkan nilai yang sama.
Tes objektif jawabannya ringkas dan pendek-pendek.

3. Tes perbuatan / tindakan

Bentuk-bentuk tes objektif adalah:

1. Completion type tes.

2. Completion test (tes melengkapi).

3. Fill-in (mengisi titik-titik dalam kalimat yang dikosongkan).

4. Selection type test.


5. True-false (benar salah).

6. Multiple choice (pilihan berganda).

7. Matching (menjodohkan)

Adapun cara menyusun soal-soal essay, beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun soal-soal tes essay adalah:

1. Pertanyaan mengukur secara jelas hasil belajr yang ahrus dikuasai peserta didik.

2. Menggunakan bahan-bahan atau himpunan bahan-bahan dalam menyusun soal


essay tersebut.

3. Diawali dengan kata-kata jelaskan, uraikan, sebutkan, bedakan, dan sebagainya.

4. Rumuskan soal secara jelas, sehingga tidak menimbulkan arti ganda bagi peserta
didik.

5. Sesuaikan panjang pendeknya dan kompleksitas jawaban dengan tingkat


kematangan peserta didik

6. Tuliskan seperangkat petunjuk umum bagi tes tersebut.

Cara menilai soal-soal essay seorang guru hendaknya berpedoman pada


aturan-aturan:

1. Jawaban terhadap tes essay hendaknya dinilai sesuai dengan hasil belajar yang
diukur.

2. Buatlah kunci jawaban sebagai penuntun dalam menskor.

3. Penskoran hendaknya dilakukan dengan metode perbandingan dengan penggunaan


kriteria yang sudah ditentukan sebagai penuntun.

4. Evaluasilah semua jawaban peserta didik soal demi soal, bukan peserta didik demi
peserta didik.

5. Nilailah jawaban atas suatu pertanyaan essay tanpa mengetahui identitas peserta
didik yang menjawabnya.

B. Tujuan Tes,Kisi-kisi Tes dan Penulisan soal

 TUJUAN TES

Tes adalah sebuah alat atau metode yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik tertentu dari individu atau
kelompok. Tujuan dari tes dapat bervariasi tergantung pada konteksnya, tetapi secara
umum, tujuan utama dari tes adalah:
a) Mengukur Pengetahuan atau Keterampilan: Tes dapat digunakan untuk mengukur
sejauh mana seseorang memahami materi atau memiliki keterampilan tertentu
dalam suatu bidang, seperti tes matematika atau tes bahasa.

b) Evaluasi Pendidikan: Dalam konteks pendidikan, tes digunakan untuk menilai


sejauh mana siswa telah memahami materi pelajaran yang diajarkan dan apakah
mereka telah mencapai tujuan pembelajaran.

c) Seleksi dan Rekrutmen: Perusahaan menggunakan tes dalam proses seleksi dan
rekrutmen untuk mengidentifikasi kandidat yang paling sesuai dengan posisi
yang ada.

d) Penelitian Ilmiah: Dalam penelitian ilmiah, tes digunakan untuk mengumpulkan


data yang diperlukan untuk menguji hipotesis dan menjawab pertanyaan
penelitian.

 KISI-KISI TES

A. Pengertian Kisi-Kisi

Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat kriteria tentang soal-
soal yang diperlukan atau yang hendak disusun.Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah
untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal.

B. Fungsi kisi-kisi

Adapun fungsi dari kisi-kisi saoal adalah:

1. Panduan/pedoman dalam penulisan soal yang hendak disusun Pedoman penulisan


soal meurupakan aspek tepenting ketika guru hendak memberikan soal kepada siswa,
pedoman tersebut akan menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan
memudahkan dalam pembuatan soal.

2. Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes. Tes
merupakan bahan evaluasi guru terhadap keberhasilan peserta didik dalam
pembelajaran yang disampaikan, guru dalam mengevalusi peserta didik akan
memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam sesuai dengan tujuan
pencapaian evalusi terhadap pembelajaran tertenu. Dalam pembuatan soal yang
menggunakan kisi-kisi,penulis akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan
tujuan tes.

3. Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif sama, dari
segi tingkat kedalamannyas segi cakupan materi yang ditanyakan. Penulisan kisi-kisi
berfungsi untuk menselaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga akan
mempermudah dalam proses evaluasi.
 PENULISAN SOAL

Penulisan soal tes adalah langkah penting dalam proses pengembangan tes.
Soal-soal tes harus dirancang sedemikian rupa sehingga mereka valid (mengukur apa
yang seharusnya diukur), reliabel (memberikan hasil yang konsisten), dan adil (tidak
menguntungkan atau merugikan kelompok tertentu). Beberapa prinsip penting dalam
penulisan soal tes adalah:

1) Jelaskan Tujuan Tes: Pastikan bahwa setiap soal sesuai dengan tujuan tes dan
kisi-kisi yang telah ditentukan.

2) Bervariasi dalam Jenis Soal: Gunakan berbagai jenis soal, seperti pilihan ganda,
esai, benar/salah, dan sebagainya, untuk mengukur berbagai aspek pengetahuan
atau keterampilan.

3) Hindari Bahasa yang Membingungkan: Jelaskan pertanyaan dengan jelas dan


hindari bahasa ambigu atau membingungkan.

4) Hindari Bias: Pastikan soal-soal tes tidak memiliki bias gender, budaya, atau
lainnya yang dapat merugikan kelompok tertentu.

5) Uji Soal Terlebih Dahulu: Sebelum menggunakannya dalam tes, uji soal-soal
tersebut pada sejumlah sampel orang untuk memastikan bahwa mereka berfungsi
dengan baik dan dapat diandalkan.

6) Gunakan Instruksi yang Jelas: Berikan instruksi yang jelas kepada peserta tes
tentang bagaimana menjawab soal dan batasan waktu yang ada.

7) Perhatikan Tingkat Kesulitan: Pastikan terdapat variasi dalam tingkat kesulitan


soal, termasuk soal mudah, sedang, dan sulit.

8) Revisi dan Perbarui Soal: Secara berkala perbarui soal-soal tes untuk
menghindari kebocoran atau kejenuhan.

C. Cara Meriview dan Merevisi Soal

Mereview dan merevisi soal adalah langkah penting dalam pengembangan tes
yang berkualitas. Proses ini membantu memastikan bahwa soal-soal yang digunakan
dalam tes sesuai dengan tujuan tes dan memberikan hasil yang dapat diandalkan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mereview dan merevisi soal:

a. Bentuk Tim Review:

Bentuk tim review yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki pemahaman yang
baik tentang materi atau keterampilan yang diuji dalam tes. Pastikan anggota tim
review memiliki pengalaman dalam pengembangan tes atau penilaian.
b. Pertimbangkan Tujuan Tes:

Pastikan bahwa setiap anggota tim review memahami tujuan utama dari tes dan kisi-
kisi yang telah ditetapkan.

c. Periksa Validitas dan Reliabilitas:

Evaluasi soal-soal yang ada untuk memastikan validitas (soal mengukur apa yang
seharusnya diukur) dan reliabilitas (soal memberikan hasil yang konsisten). Periksa
apakah soal-soal telah diujicobakan pada sampel yang relevan untuk memastikan
mereka berfungsi dengan baik.

d. Evaluasi Kegunaan Soal:

Pertimbangkan apakah soal-soal tersebut relevan dengan materi atau keterampilan


yang diuji dan apakah mereka mencakup berbagai aspek yang ingin diukur. Pastikan
soal-soal tersebut memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan tingkat peserta tes.

e. Periksa Bahasa dan Instruksi:

Pastikan instruksi dan pertanyaan dalam soal cukup jelas dan dapat dipahami oleh
peserta tes. Hindari penggunaan bahasa yang ambigu atau membingungkan.

f. Hindari Bias:

Pastikan bahwa soal-soal tidak memiliki bias gender, budaya, atau lainnya yang dapat
merugikan kelompok tertentu.

g. Buat Catatan Revisi:

Catat semua perubahan atau saran perbaikan yang diusulkan oleh tim review.

h. Diskusikan Hasil Review:

Lakukan pertemuan dengan tim review untuk membahas hasil evaluasi dan saran
perubahan. Pertimbangkan setiap saran perbaikan dengan cermat dan ambil keputusan
tentang perubahan yang akan dilakukan.

i. Merevisi Soal:

Gunakan catatan dari review untuk merevisi soal-soal yang perlu diperbaiki. Pastikan
bahwa perubahan yang dilakukan memperbaiki validitas, reliabilitas, dan kejelasan
soal.

j. Uji Coba Soal Revisi:

Setelah merevisi soal-soal, uji coba kembali pada sampel yang relevan untuk
memastikan bahwa perubahan tersebut berhasil dan soal-soal berfungsi dengan baik.

k. Pertimbangkan Sumber Daya Lain:


Jika memungkinkan, minta masukan dari pengajar atau ahli lain yang tidak terlibat
dalam tim review.

l. Finalisasi Soal:

Setelah semua perubahan telah dilakukan dan soal-soal telah terbukti valid dan andal,
finalisasi soal-soal untuk digunakan dalam tes.

m. Lakukan Review Periodik:

Ingatlah untuk secara berkala melakukan review ulang soal-soal tes dan memperbarui
mereka sesuai kebutuhan.

Mereview dan merevisi soal adalah proses yang memerlukan perhatian


terhadap detail dan penggunaan metodologi yang baik. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa tes memberikan hasil yang akurat dan relevan sesuai dengan
tujuan tesnya.

D. Pengujicobaan Soal

Pengujicobaan soal adalah tahap penting dalam pengembangan tes yang


bertujuan untuk menguji seberapa baik soal-soal yang telah dirancang bekerja dalam
praktiknya. Proses pengujicobaan soal dilakukan sebelum tes sebenarnya diberikan
kepada peserta. Berikut penjelasan lebih rinci tentang pengujicobaan soal:

 Tujuan Pengujicobaan Soal:

Pengujicobaan soal bertujuan untuk mengidentifikasi masalah potensial dalam soal-


soal tes, seperti ketidakjelasan, kesalahan, atau bias. Ini juga membantu dalam
memastikan bahwa soal-soal tersebut dapat mengukur pengetahuan atau keterampilan
yang diinginkan dengan baik.

 Identifikasi Kekurangan:

Peserta pengujicobaan soal, yang seringkali adalah kelompok kecil atau sampel yang
representatif dari populasi target, menerima soal-soal dan diminta untuk menjawabnya.
Selama pengujicobaan, pengawas atau peneliti mengamati bagaimana peserta
merespons soal-soal dan mencatat masalah apa pun yang muncul, seperti
ketidakjelasan, kesalahan dalam formulasi, atau masalah lainnya.

 Validasi Soal:

Pengujicobaan soal juga digunakan untuk mengukur validitas soal-soal. Ini berarti
memeriksa apakah soal-soal tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur. Ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pengujicobaan soal dengan
hasil tes lain yang dianggap valid atau dengan menggabungkan soal-soal tersebut
dengan indikator lain yang relevan.
 Perbaikan Soal:

Setelah hasil pengujicobaan dianalisis, soal-soal yang memiliki masalah atau


kekurangan akan direvisi. Revisi dapat mencakup perubahan instruksi, formulasi soal,
atau bahasa yang digunakan untuk membuat soal lebih jelas dan efektif.

 Pengujicobaan Berulang:

Setelah merevisi soal-soal, biasanya dilakukan pengujicobaan soal yang lebih lanjut
untuk memastikan bahwa perubahan tersebut telah mengatasi masalah yang ada.
Pengujicobaan soal dapat dilakukan beberapa kali hingga soal-soal dianggap memadai.

 Uji Coba Lapangan:

Pengujicobaan soal juga dapat mencakup uji coba lapangan, di mana tes sebenarnya
diberikan kepada kelompok peserta yang lebih besar. Ini membantu mengidentifikasi
masalah potensial yang mungkin muncul selama pelaksanaan tes, seperti masalah
administratif atau teknis.

 Analisis Statistik:

Selain evaluasi kualitatif, analisis statistik juga dapat digunakan untuk memeriksa
tingkat kesulitan, daya pembeda, dan validitas soal-soal.Statistik seperti indeks
kesulitan, koefisien daya pembeda, dan analisis item karakteristik digunakan untuk
mengevaluasi performa setiap soal.

 Finalisasi Soal:

Setelah semua masalah telah diatasi dan soal-soal dianggap valid dan andal, mereka
siap digunakan dalam tes sebenarnya.

E. Penyajian Soal

Penyajian soal adalah tahap dalam proses tes di mana soal-soal yang telah
dirancang disajikan kepada peserta tes. Cara penyajian soal dapat beragam tergantung
pada jenis tes, metode evaluasi, dan konteks tes tersebut. Berikut penjelasan lebih
rinci tentang penyajian soal:

 Format Penyajian Soal:

Penyajian soal dapat menggunakan berbagai format, termasuk tulisan, grafik, audio,
atau video, tergantung pada jenis tes dan jenis pertanyaan yang diajukan. Contoh
format penyajian soal termasuk teks tertulis, gambar, diagram, peta, rekaman suara,
atau video.

 Instruksi:
Setiap soal biasanya disertai dengan instruksi yang memberi tahu peserta tes tentang
apa yang diharapkan dari mereka dalam menjawab soal tersebut. Instruksi harus jelas
dan mudah dipahami oleh peserta tes, dan mereka harus mengikuti petunjuk dengan
cermat.

 Bahasa dan Gaya Penulisan:

Penyajian soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman
peserta tes. Gaya penulisan harus konsisten dan bebas dari ambiguitas atau
penggunaan kata-kata yang membingungkan.

 Urutan Penyajian:

Soal-soal dalam tes biasanya disajikan dalam urutan tertentu, baik itu urutan topik
atau kesulitan yang meningkat. Dalam tes dengan jenis soal tertentu, seperti pilihan
ganda, peserta mungkin diminta untuk menjawab soal dalam urutan yang ditentukan
atau bebas memilih urutan.

 Pemberian Waktu:

Setiap soal biasanya memiliki batasan waktu tertentu yang diberikan kepada peserta
untuk menjawabnya. Pengaturan waktu yang tepat sangat penting untuk memastikan
tes berjalan dengan efisien dan adil.

 Media Tambahan:

Terkadang, soal-soal dapat disajikan dengan menggunakan media tambahan, seperti


grafik atau tabel data. Peserta harus mampu menginterpretasikan informasi dalam
media tambahan ini untuk menjawab soal dengan benar.

 Metode Pengisian Jawaban:

Tergantung pada jenis tes, metode pengisian jawaban dapat berbeda. Contohnya, tes
pilihan ganda menggunakan kartu jawaban, sementara tes esai memerlukan jawaban
tertulis panjang. Peserta harus diberi instruksi tentang cara mengisi jawaban mereka
dengan benar.

 Kejelasan dan Keterbacaan:

Soal-soal harus disajikan dengan baik dalam hal kejelasan dan keterbacaan. Hindari
penggunaan font atau ukuran huruf yang terlalu kecil, serta pastikan kontras yang
cukup antara teks dan latar belakangnya.

 Pengujian Terlebih Dahulu:

Sebelum tes sebenarnya diselenggarakan, ada baiknya melakukan uji coba soal untuk
memastikan bahwa penyajian soal berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah teknis.

 Monitoring Peserta:
Selama tes berlangsung, perlu dilakukan pengawasan untuk memastikan bahwa
peserta mengikuti instruksi dan menjawab soal sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan.

F. Penskoran dan Pelaporan Hasil Tes

Penskoran dan pelaporan hasil tes adalah langkah penting dalam proses
pengukuran dan evaluasi yang memungkinkan interpretasi hasil tes sehingga
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengetahuan, keterampilan, atau
karakteristik yang diukur. Berikut penjelasan lebih rinci tentang penskoran dan
pelaporan hasil tes:

a) Penskoran (Scoring):

Proses Penskoran: Penskoran adalah proses menghitung atau menilai jawaban


peserta tes untuk setiap soal. Ini bisa berbeda tergantung pada jenis tes dan jenis soal.
Contoh metode penskoran meliputi:

 Pilihan Ganda: Dalam tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar memberikan
poin yang sesuai, sedangkan jawaban yang salah biasanya tidak memberikan poin.
Skor total dihitung dari jumlah poin yang diperoleh peserta.

 Tes Esai: Dalam tes esai, penskoran melibatkan penilaian subjektif terhadap
jawaban peserta oleh penilai manusia. Skor biasanya diberikan berdasarkan
kriteria tertentu, seperti kejelasan, relevansi, dan kekompleksan jawaban.

 Validitas dan Reliabilitas Penskoran: Proses penskoran harus valid dan andal.
Validitas mengacu pada sejauh mana skor tes mencerminkan apa yang
seharusnya diukur, sementara reliabilitas mengukur konsistensi hasil tes.
Penilaian subjektif, seperti dalam tes esai, sering memerlukan pelatihan dan
konsistensi antara penilai untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas.

 Pemberian Skor dan Kunci Jawaban: Penting untuk memiliki kunci jawaban yang
jelas dan kriteria penskoran yang dijelaskan dengan baik untuk masing-masing
soal. Hal ini membantu memastikan konsistensi dalam penskoran.

b). Pelaporan Hasil Tes (Reporting):

 Format Pelaporan: Hasil tes dapat dilaporkan dalam berbagai format, tergantung
pada tujuan dan audiensnya. Contoh format pelaporan meliputi:

1. Skor Numerik: Hasil tes dapat dilaporkan sebagai skor numerik, yang
memberikan informasi tentang sejauh mana peserta mencapai tujuan tes.
2. Ringkasan Hasil: Pelaporan dapat mencakup ringkasan hasil secara
keseluruhan dan dalam sub-kategori tertentu, jika diperlukan.

3. Diagram dan Grafik: Diagram batang, grafik lingkaran, atau grafik lainnya
dapat digunakan untuk visualisasi hasil.

 Interpretasi Hasil: Pelaporan hasil tes harus mencakup interpretasi yang


membantu peserta memahami signifikansi skor mereka. Ini dapat berupa
komentar naratif, perbandingan dengan norma, atau kategori interpretatif.

 Ketentuan Keamanan dan Privasi: Hasil tes seringkali melibatkan informasi


sensitif tentang individu. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keamanan dan
privasi hasil tes sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

 Audiens Pelaporan: Hasil tes dapat dilaporkan kepada berbagai audiens, termasuk
peserta tes, orang tua, guru, administrator, atau pihak yang berkepentingan.
Pelaporan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pemahaman audiens tersebut.

 Kemungkinan Tindak Lanjut: Dalam beberapa kasus, hasil tes dapat digunakan
untuk merancang tindakan lanjut, seperti pengembangan kurikulum, perbaikan
pembelajaran, atau pengambilan keputusan seleksi.

 Periode Pelaporan: Tentukan kapan hasil tes akan disampaikan kepada peserta
atau pihak yang berkepentingan. Ini dapat melibatkan jadwal tertentu setelah tes
selesai atau dalam periode yang lebih panjang.

Penskoran dan pelaporan hasil tes merupakan tahap kunci dalam siklus
pengembangan tes dan memberikan informasi yang penting untuk evaluasi dan
pengambilan keputusan. Hasil tes yang akurat dan relevan dapat digunakan untuk
mengukur kemajuan, mengidentifikasi kebutuhan, dan menginformasikan
pengambilan keputusan di berbagai konteks, mulai dari pendidikan hingga rekrutmen
dan penelitian.

G. Pemanfaatan Hasil Tes

a) Manfaat Evaluasi bagi Guru

 Guru lebih mudah mendapatkan data tentang pencapaian hasil belajar siswa.

 Guru lebih mudah menentukan apakah materi yang diajarkan sudah dapat
diterima oleh siswa secara keseluruhan.

 Guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan


kompetensi tiap materi di kelas.
b). Manfaat Evaluasi bagi Siswa

 Hasil evaluasi dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk lebih giat dan semangat
dalam belajar.

 Hasil evaluasi menunjukkan tingkat pencapaian siswa.

 Siswa dapat memilih cara belajar yang tepat untuk meningkatkan hasil
pembelajaran.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Tes dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tes dan non-tes. Tes hasil belajar
adalah alat untuk menilai hasil pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Tes
standar adalah tes yang telah mengalami standarisasi dan validitas, sedangkan tes
buatan guru adalah yang disusun oleh guru sendiri.

2. Bentuk tes sering kali dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama: tes lisan, tes
tertulis (termasuk tes essay dan tes objektif), dan tes perbuatan atau tindakan.

3. Dalam menyusun soal-soal essay, ada beberapa pedoman yang harus diikuti,
seperti memastikan pertanyaan jelas, menggunakan bahan yang relevan, dan
memberikan instruksi yang jelas.

4. Proses penskoran melibatkan penilaian jawaban peserta, dan validitas serta


reliabilitas penskoran penting. Hasil tes harus dilaporkan dengan format yang
sesuai dan harus menyertakan interpretasi hasil.

5. Pengujicobaan soal adalah tahap penting untuk mengidentifikasi masalah


potensial dalam soal dan memastikan validitasnya.

6. Penyajian soal melibatkan format, instruksi, bahasa, dan format yang sesuai.
Peserta harus diberikan petunjuk yang jelas.

7. Pemanfaatan hasil tes memiliki manfaat untuk guru dan siswa, termasuk
membantu guru memahami pencapaian siswa dan memberikan motivasi kepada
siswa untuk meningkatkan pembelajaran.

B. Saran

Penulis sangat menyadari dan memahami bahwa pembuatan makalah ini


jauh dari kekurangan dan kelemahan dalam pembuatannya. Maka dari itu, penulis
pun tidak menolak adanya saran dan kritik yang sifatnya mendukung dan
membangun dari para pembaca agar Makalah selanjutnya nanti, jauh lebih sempurna
dan layak untuk dibaca oleh para pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://aleychan.blogspot.com/2014/11/makalah-evaluasi-pembelajaran-
alat.html?m=1

2. https://id.scribd.com/document/364826337/Cara-Menskor-Pilihan-Ganda

3. https://ujione.id/evealuasi-pembelajaran-pengertian-manfaat-dan-langkah-
melakukannya/

4. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-8715-11_030116_SOF.pdf

Anda mungkin juga menyukai