Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK PENYUSUNAN TES

DI AJUKAN KEPADA :

ENVILWAN BERKAT HAREFA, S.Si., M.Pd.

KELOMPOK III (TIGA) :

BARNABAS BENIUS ZEBUA NIM : 222107004

KRISDAYANTO HIA NIM : 222107014

NOBERTUS GULO NIM : 222107017

OBINI RAHMAD PUTRA ESA HAREFA NIM : 222107018

PASKALIS MARETI GEA NIM : 222107020

PESONA SALEH PIDER GULO NIM : 222107021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NIAS

KOTA GUNUNG SITOLI

2024
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan kehadirat tuhan yang mahas esa yang telah memberikan hikmahnya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menelesaikan tugas makalah ini pada mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran dengan judul Teknik Penyusunan Tes, semaksimal mungkin untuk
memenuhi persyaratan tugas dari dosen pengampu mata kuliah.

Penulis juga berterimakasih kepada para ahli yang telah memberikan teori – teori
dalam memenuhi penyusunan makalah ini, tidak lupa juga berterimakasih kepada dosen
pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini dengan baik.

Penulis juga sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk ini
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca maupun pendengar yang dapat
membangun untuk kesempuranaan makalah ini kedepannya.

Gunung sitoli, 24 april 2024

Penulis,

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................1

C. TUJUAN..........................................................................................................................1

BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................................2

A. TEKNIK PENYUSUNAN TES......................................................................................2

B. CIRI – CIRI TES HASIL BELAJAR YANG BAIK.......................................................3

C. PRINSIP DASAR PENYUSUNAN TES........................................................................4

D. TEKNIK PELAKSANAAN TES....................................................................................5

BAB III PENUTUP....................................................................................................................7

A. KESIMPULAN................................................................................................................7

B. SARAN............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tes merupakan suatu bentuk alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh tujuan
pengajaran telah tercapai,jadi berarti evaluasi terhadap hasil belajar. Tes yang baik harus
memenuhui beberapa persyaratan, yaitu; harus efisien, harus baku, mempunyai norma,
objektif, valid (sahih), dan reliabel (andal). Untuk memperoleh tes yang memenuhi
persyaratan tersebut maka tes yang telah dibuat perlu dianalisis. Analisis tes dimulai dari
saat menyusun tes dimana tes yang disusun harus berdasarkan Silabus/SAP setiap mata
pelajaran, membuat kisi-kisi terlebih dahulu, baru kemudian menyusun soal sesuai
kaidah-kaidah penyusunan soal berdasarkan jenis soal yang diinginkan.
Tes mempunyai banyak fungsi misalnya sebagai alat diagnosa kelemahan siswa
dari materi yang telah diberikan (diagnostic test), sebagai alat untuk mengetahui
pengatahuan/ kemampuan awal (pre-test), sebagai alat untuk mengetahui pencapaian
hasil belajar (post-test/ achievement test), hingga sebagai alat untuk membuat keputusan
misalnya lulus atau tidaknya peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana teknik penyusunan tes ?


2. Apa saja ciri – ciri tes hasil belajar yang baik ?
3. Apa saja prinsip dasar penyusunan tes ?
4. Bagaimana teknik pelaksanaan tes ?

C. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengetahui teknik penyusunan tes


2. Mahasiswa mampu menjelaskan ciri – ciri tes hasil belajar yang baik
3. Mahasiswa mampu menguraikan prinsip dasar penyusunan tes
4. Mahasiswa mampu mengetahui teknik pelaksanaan tes

iv
BAB II
KAJIAN TEORI

A. TEKNIK PENYUSUNAN TES

1. Merumuskan Tujuan Tes


Perumusan tujuan tes harus dilakukan dengan memperhatikan untuk apa tes
tersebut disusun. Tes hasil belajar disusun umumnya digunakan untuk penempatan,
diagnostik, perkembangan hasil belajar, dan tujuan lainnya. Dalam konteks
pembelajaran yang dilakukan Guru di kelas atau laboratorium, perumusan tujuan tes
mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Di
dalam RPP umumnya telah tercantum tujuan pembelajaran, materi-materi sesuai
Kompetensi Dasar (KD) yang akan diajarkan, dan indikator ketercapain KD.

2. Menentukan bentuk pelaksanaan tes


Berdasarkan tujuan tes, langkah selanjutnya adalah menetapkan bentuk
pelaksanaan tes. Secara umum tes dapat diklasifikasikan kedalam bentuk tes
penampilan atau tes unjuk kerja, tes lisan, dan tes tertulis. Tes tertulis dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu tes bentuk uraian, dan tes bentuk objektif. Guru
dalam menentukan bentuk tes harus mempertimbangkan tujuan tes, kesesuaian
dengan KD atau karakteristik materi yang diujikan, peserta didik, fasilitas pendukung,
dan berbagai hak terkait lainnya.

3. Menyusun kisi – kisi


Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks berisi informasi yang dapat dijadikan
pedoman dalam menulis atau merakit soal. Kisi-kisi tes hendaknya memenuhi
persyaratan berikut:
a. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan.
b. Komponen - komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami.
c. Indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal
yang telah ditetapkan.

v
B. CIRI – CIRI TES HASIL BELAJAR YANG BAIK

Tes mempunyai banyak fungsi misalnya sebagai alat diagnosa kelemahan siswa dari
materi yang telah diberikan (diagnostic test), sebagai alat untuk mengetahui pengatahuan/
kemampuan awal (pre-test), sebagai alat untuk mengetahui pencapaian hasil belajar (post-
test/ achievement test), hingga sebagai alat untuk membuat keputusan misalnya lulus atau
tidaknya peserta didik. Mengingat pentingnya sebuah tes tersebut, apalagi apabila
digunakan sebagai alat pengambil keputusan, tentunya diperlukan sebuah tes yang baik.
Tes yang baik harus memenuhi ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik. Sudiyono (2011)
dan Arikunto (2009) menyatakan bahwa karakteristik tes yang baik mencakup validitas,
reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
1. Validitas
Validitas atau kesahihan mengacu kepada bahwa tes benar-benar mengukur
apa yang ingin diukur. Misalkan: andaikan tes ditujukan untuk mengukur kemampuan
berbicara, maka tesnya harus dalam bentuk tes lisan, bukan menulis. Secara garis
besar ada 2 jenis validitas, yakni validitas logis (logical validity) dan validitas empiris
(empirical validity). Validitas logis merupakan jenis validitas yang dianalisa secara
pemahaman logis apakah tes tersebut valid berdasarkan teori-teori dari para ahli.
Sedangkan validitas empiris merupakan jenis validitas yang dianalisa berdasarkan
data-data empiris. Data empiris merupakan data pengalaman yang berupa skor/ nilai
yang nantinya akan dikorelasikan.

2. Reliabilitas
Reliabilitas atau keajegan mengacu kepada konsistensi dari hasil tes. Meskipun
tes tersebut diberikan beberapa kali kepada siswa yang sama, hasilnya akan tetap/
konsisten. Konsisten tidak harus sama, namun secara keseluruhan apabila hasil tes
turun maka hasil semua peserta tes akan turun juga, begitu juga sebaliknya. Kondisi
konsisten ini diibaratkan orang yang berbicara konsisten, maka pembicaraan tidak
akan berubah- ubah, sehingga bisa dipercaya. Begitupula dengan konsisten dalam hal
tes ini. Tes yang reliable (tetap/konsisten), maka tes tersebut dapat dipercaya sebagai
alat ukur.

3. Objektivitas
Objektivitas mengacu kepada ketetapan/ konsistensi pada sistem penyekoran.
Objectivitas menunjukkan tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi

vi
penyekoran/ hasil. Jadi, hasil tes benar-benar menunjukkan kemampuan peserta tes
dengan apa adanya.

4. Praktikabilitas
Praktikabilitas mengacu kepada kepraktisan dan kemudahan dalam
pengadministrasian. Praktikablitas menunjukkan bahwa tes mudah dilaksanakan,
mudah diperiksa dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Jadi, tes sifatnya
sederhana dan lengkap.

5. Ekonomis
Ekonomis menunjukkan bahwa tes tidak memerlukan biaya yang mahal, waktu
yang lama dan tenaga yang banyak. Yang penting tes dapat diselenggarakan dengan
baik.

Dari 5 (lima) ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik di atas, setidaknya ada 2 (dua)
karakteristik yang harus menjadi perhatian dan dianggap paling penting, sehingga sering
kali dijadikan dasar dalam menentukan keterpercayaan suatu tes sebagai alat ukur/
instrument, baik sebagai instrumen keberhasilan proses belajar mengajar ataupun sebagai
instrumen suatu penelitian khususnya untuk data kuantitatif. Kedua karakteristik tersebut
adalah validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keajegan). Jadi tes/instrument harus valid
(sahih) dan reliable (ajeg) sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

C. PRINSIP DASAR PENYUSUNAN TES

Menurut Achdiyat (2017:72-73), prinsip-prinsip dasar dalam penyusunan tes terdiri


dari enam hal:
1. Sesuai tujuan instruksional, tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil
belajar (learning outcomes) yang telah ditetapkan. Hal ini akan memudahkan guru
dalam menyusun soal tes hasil belajar.
2. Soal-soal tes hasil belajar adalah sampel representatif dari populasi bahan pelajaran
yang telah diajarkan. Dengan demikian, soal-soal tersebut mewakili seluruh
performance yang telah diperoleh selama peserta didik mengikuti suatu unit
pengajaran.
3. Sesuai tujuan tes hasil belajar, variasi soal-soal diperlukan untuk mengukur hasil
belajar yang diinginkan.
vii
4. Untuk memperoleh hasil yang diinginkan, desain tes hasil belajar harus sesuai dengan
fungsinya. Contoh desain tes hasil belajar yang dimaksud adalah placement test,
formative test, summative test, dan diagnostic test.
5. Tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan. Artinya, setelah
tes hasil belajar itu dilaksanakan berkali-kali terhadap subjek yang sama, hasil tes
tersebut selalu sama atau relatif sama.
6. Tes hasil belajar harus dapat dijadikan instumen yang menyajikan informasi.
Informasi ini berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru
sendiri.

D. TEKNIK PELAKSANAAN TES

1. Teknik Pelaksanaan Tes Tertulis


Pelaksanaan tes tertulis pun hendaknya didukung dengan tersedianya meja dan
kursi yang memadai. Agar pelaksanaan tes dapat dilakukan bersamaan, lembar soal
hendaknya diletakkan dalam posisi terbalik. Segala bentuk sanksi kecurangan
hendaknya sudah ditentukan lebih dulu sebelum tes dilaksanakan. Pada saat
pelaksanaan tes, pengawas hendaknya berlaku wajar. Kehadiran peserta tes
dibuktikan dengan daftar hadir yang ditandatangani oleh seluruh peserta tes, lengkap
dengan berita acara. Jika waktu yang ditentukan telah habis, hendaknya peserta tes
segera menghentikan pekerjaannya dan meninggalkan ruangan tes. (Achdiyat,
2017:100-102)

2. Teknik Pelaksanaan Tes Lisan


Sebelum tes lisan dilaksanakan, pemberi tes sudah menyiapkan beberapa jenis
soal yang akan diajukan kepada peserta tes dengan pedoman jawaban, kriteria, waktu
tes, variasi soal, dan pedoman penskoran yang tegas agar tes yang diberikan valid,
baik dari segi isi maupun konstruksinya. Untuk itu, pemberian skor atau nilai hasil tes
lisan setelah seluruh peserta tes menjalani tes lisan. Pada saat tes lisan, pemberi tes
hendaknya tidak menunjukkan sikap subjektif dengan membimbing peserta tes.
Prinsip yang hendak ditegakkan adalah prinsip objektivitas dan prinsip keadilan.
Dengan demikian, tes lisan harus berlangsung secara wajar. Sejauh mungkin, dapat
diusahakan agar tes lisan berlangsung secara individual. (Achdiyat, 2017:102-104).

viii
3. Teknik Pelaksanaan Tes Perbuatan
Pelaksanaan tes perbuatan digunakan untuk mengukur taraf kompetensi yang
bersifat psikomotorik (keterampilan). Tes ini hendaknya dilaksanakan secara
individual. Tujuannya adalah mengamati dengan teliti, cara yang ditempuh oleh
pemberi tes dalam menyelesaikan tugas yang telah ditentukan. Untuk itu, pemberi tes
hendaknya tidak melakukan perbuatan yang dapat mempengaruhi peserta tes agar
dapat mencapai kadar objektivitas yang tinggi. Dengan demikian, pemberi tes
hendaknya menyiapkan instrumen lembar penilaian yang di dalamnya telah
ditentukan kriteria penilaiannya. (Achdiyat, 2017:105).

ix
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Teknik penyusunan tes terdapat dari tiga bagian yaitu :


a. Merumuskan tujuan tes
b. Menentukan tujuan pelaksanaan tes
c. Menyusun kisi – kisi
2. Ciri – ciri tes hasil belajar yang baik yaitu :
a. Validitas
b. Realibilitas
c. Objektifitas
d. Praktikabilitas
e. Ekonomi
3. Prinsip dasar penyusunan tes terdapat enam prinsip yaitu antara lain :
a. Sesuai tujuan instruksional
b. Soal-soal tes hasil belajar
c. Sesuai tujuan tes hasil belajar
d. Untuk memperoleh hasil yang diinginkan
e. Tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan
f. Tes hasil belajar harus dapat dijadikan instumen yang menyajikan informasi
4. Teknik pelaksanaan tes yaitu :
a. Teknik pelaksanan tes tertulis
b. Teknik pelaksanaan tes lisan
c. Ternik pelaksanaan tes perbuatan

B. SARAN

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari adanya kekurangan dalam


penyusunan makalah ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pendengar
maupun pembaca dengan tujuan untuk perbaikan makalah ini kedepannya, penulis juga
merekomendasikan kepada pembaca maupun pendengar untuk membantu penulis
mencari referensi lebih lanjut yang tidak lepas dari judul materi yang telah disusun oleh
penulis dalam memperbaiki makalah ini.

x
DAFTAR PUSTAKA

Kadir, A. (2015). Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar. Jurnal Al-Ta'dib, VIII(2),
70-81.

Sasongko, D. G. (2021, November 20). Teknik Penyusunan dan Pelaksanaan Tes Hasil
Belajar.

Sugianto, A. (2016). Ciri- Ciri (Karakteristik) Tes Yang Baik. 1-4.

xi

Anda mungkin juga menyukai