DI AJUKAN KEPADA :
UNIVERSITAS NIAS
2024
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan kehadirat tuhan yang mahas esa yang telah memberikan hikmahnya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menelesaikan tugas makalah ini pada mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran dengan judul Teknik Penyusunan Tes, semaksimal mungkin untuk
memenuhi persyaratan tugas dari dosen pengampu mata kuliah.
Penulis juga berterimakasih kepada para ahli yang telah memberikan teori – teori
dalam memenuhi penyusunan makalah ini, tidak lupa juga berterimakasih kepada dosen
pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini dengan baik.
Penulis juga sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk ini
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca maupun pendengar yang dapat
membangun untuk kesempuranaan makalah ini kedepannya.
Penulis,
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................1
C. TUJUAN..........................................................................................................................1
A. KESIMPULAN................................................................................................................7
B. SARAN............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tes merupakan suatu bentuk alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh tujuan
pengajaran telah tercapai,jadi berarti evaluasi terhadap hasil belajar. Tes yang baik harus
memenuhui beberapa persyaratan, yaitu; harus efisien, harus baku, mempunyai norma,
objektif, valid (sahih), dan reliabel (andal). Untuk memperoleh tes yang memenuhi
persyaratan tersebut maka tes yang telah dibuat perlu dianalisis. Analisis tes dimulai dari
saat menyusun tes dimana tes yang disusun harus berdasarkan Silabus/SAP setiap mata
pelajaran, membuat kisi-kisi terlebih dahulu, baru kemudian menyusun soal sesuai
kaidah-kaidah penyusunan soal berdasarkan jenis soal yang diinginkan.
Tes mempunyai banyak fungsi misalnya sebagai alat diagnosa kelemahan siswa
dari materi yang telah diberikan (diagnostic test), sebagai alat untuk mengetahui
pengatahuan/ kemampuan awal (pre-test), sebagai alat untuk mengetahui pencapaian
hasil belajar (post-test/ achievement test), hingga sebagai alat untuk membuat keputusan
misalnya lulus atau tidaknya peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
iv
BAB II
KAJIAN TEORI
v
B. CIRI – CIRI TES HASIL BELAJAR YANG BAIK
Tes mempunyai banyak fungsi misalnya sebagai alat diagnosa kelemahan siswa dari
materi yang telah diberikan (diagnostic test), sebagai alat untuk mengetahui pengatahuan/
kemampuan awal (pre-test), sebagai alat untuk mengetahui pencapaian hasil belajar (post-
test/ achievement test), hingga sebagai alat untuk membuat keputusan misalnya lulus atau
tidaknya peserta didik. Mengingat pentingnya sebuah tes tersebut, apalagi apabila
digunakan sebagai alat pengambil keputusan, tentunya diperlukan sebuah tes yang baik.
Tes yang baik harus memenuhi ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik. Sudiyono (2011)
dan Arikunto (2009) menyatakan bahwa karakteristik tes yang baik mencakup validitas,
reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
1. Validitas
Validitas atau kesahihan mengacu kepada bahwa tes benar-benar mengukur
apa yang ingin diukur. Misalkan: andaikan tes ditujukan untuk mengukur kemampuan
berbicara, maka tesnya harus dalam bentuk tes lisan, bukan menulis. Secara garis
besar ada 2 jenis validitas, yakni validitas logis (logical validity) dan validitas empiris
(empirical validity). Validitas logis merupakan jenis validitas yang dianalisa secara
pemahaman logis apakah tes tersebut valid berdasarkan teori-teori dari para ahli.
Sedangkan validitas empiris merupakan jenis validitas yang dianalisa berdasarkan
data-data empiris. Data empiris merupakan data pengalaman yang berupa skor/ nilai
yang nantinya akan dikorelasikan.
2. Reliabilitas
Reliabilitas atau keajegan mengacu kepada konsistensi dari hasil tes. Meskipun
tes tersebut diberikan beberapa kali kepada siswa yang sama, hasilnya akan tetap/
konsisten. Konsisten tidak harus sama, namun secara keseluruhan apabila hasil tes
turun maka hasil semua peserta tes akan turun juga, begitu juga sebaliknya. Kondisi
konsisten ini diibaratkan orang yang berbicara konsisten, maka pembicaraan tidak
akan berubah- ubah, sehingga bisa dipercaya. Begitupula dengan konsisten dalam hal
tes ini. Tes yang reliable (tetap/konsisten), maka tes tersebut dapat dipercaya sebagai
alat ukur.
3. Objektivitas
Objektivitas mengacu kepada ketetapan/ konsistensi pada sistem penyekoran.
Objectivitas menunjukkan tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi
vi
penyekoran/ hasil. Jadi, hasil tes benar-benar menunjukkan kemampuan peserta tes
dengan apa adanya.
4. Praktikabilitas
Praktikabilitas mengacu kepada kepraktisan dan kemudahan dalam
pengadministrasian. Praktikablitas menunjukkan bahwa tes mudah dilaksanakan,
mudah diperiksa dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Jadi, tes sifatnya
sederhana dan lengkap.
5. Ekonomis
Ekonomis menunjukkan bahwa tes tidak memerlukan biaya yang mahal, waktu
yang lama dan tenaga yang banyak. Yang penting tes dapat diselenggarakan dengan
baik.
Dari 5 (lima) ciri-ciri (karakteristik) tes yang baik di atas, setidaknya ada 2 (dua)
karakteristik yang harus menjadi perhatian dan dianggap paling penting, sehingga sering
kali dijadikan dasar dalam menentukan keterpercayaan suatu tes sebagai alat ukur/
instrument, baik sebagai instrumen keberhasilan proses belajar mengajar ataupun sebagai
instrumen suatu penelitian khususnya untuk data kuantitatif. Kedua karakteristik tersebut
adalah validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keajegan). Jadi tes/instrument harus valid
(sahih) dan reliable (ajeg) sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
viii
3. Teknik Pelaksanaan Tes Perbuatan
Pelaksanaan tes perbuatan digunakan untuk mengukur taraf kompetensi yang
bersifat psikomotorik (keterampilan). Tes ini hendaknya dilaksanakan secara
individual. Tujuannya adalah mengamati dengan teliti, cara yang ditempuh oleh
pemberi tes dalam menyelesaikan tugas yang telah ditentukan. Untuk itu, pemberi tes
hendaknya tidak melakukan perbuatan yang dapat mempengaruhi peserta tes agar
dapat mencapai kadar objektivitas yang tinggi. Dengan demikian, pemberi tes
hendaknya menyiapkan instrumen lembar penilaian yang di dalamnya telah
ditentukan kriteria penilaiannya. (Achdiyat, 2017:105).
ix
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
x
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, A. (2015). Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar. Jurnal Al-Ta'dib, VIII(2),
70-81.
Sasongko, D. G. (2021, November 20). Teknik Penyusunan dan Pelaksanaan Tes Hasil
Belajar.
xi