Di susun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan nikmat dan
rahmat Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MAKALAH MEMBEDAKAN TEKNIK PENGUKURAN TES DAN NONTES” ini tepat pada
waktunya.
Penyusun menyadari hasil makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah penyusun harapkan. Penyusun juga berharap semoga
makalah ini dapat berguna bagi pembaca sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar dan dapat
menambah wawasan pembaca.
Penyusun
Khoerunnisa
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................................1
B. Rumus Masalah ...................................................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran ...................................................................................................... 2
B. Pengertian Teknik Tes ....................................................................................................... 2
C. Pengertian Teknik Nontes .................................................................................................. 4
D. Perbedaan Tes dan Nontes ................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi dalam masalah teknik evaluasi hasil belajar
terkandung arti alat yang dipergunakan dalam rangka melakukan evaluasi hasil belajar.
Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah, dikenal adanya dua macam
teknik, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Dengan teknik tes, maka evaluasi hasil hasil proses
pembelajaran itu dilakukan dengan jalan menguji peserta didik, dengan teknik nontes maka
evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik.
Mengingat sangat luasnya pembicaraan mengenai teknik tes dan teknik nontes, maka
pembicaraanlebih lanjut mengenai hal tersebut akan dikemukakan pada bab selanjutnya.
B. Rumus Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengukuran?
2. Apa yang dimaksud dengan Teknis Tes?
3. Apa saja Penggolongan Tes?
4. Apa yang dimaksud dengan Teknik Nontes?
5. Apa saja Penggolongan Nontes
6. Apa saja perbedaan Tes dan Nontes?
C. Tujuan
1. Mengetahi apa itu Pengukuran.
2. Mengetahui Pengertian Teknis Tes.
3. Mengetahui Penggolongan Tes.
4. Mengetahui Pengertian Teknik Nontes.
5. Mengetahui Penggolongan Nontes.
6. Mengetahui Perbedaan Tes dan Nontes.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGUKURAN
Pengukuran adalah kegiatan penentuan angka dari suatu objek yang diukur.
Sebagai ilustrasi, seorang guru yang memberikan tes kepada siswanya, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengukuran dengan cara memberi skor pada hasil tes para
siswanya. Namun angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu belum mempunyai
makna, asesmen lah nanti yang akan memberikan makna pada angka-angka tersebut.
Pemberian skor atau penentuan angka ini merupakan suatu upaya untuk
menggambarkan karakteristik suatu objek. Untuk dapat menghasilkan angka (yang
merupakan hasil pengukuran) maka diperlukan alat ukur.
Dalam melakukan pengukuran kita harus berupaya agar kesalahan pengukurannya
sekecil mungkin. Untuk itu diperlukan alat ukur yang dapat menghasilkan hasil
pengukuran yang valid dan reliabel. Jika dalam melakukan pengukuran kita banyak
melakukan kesalahan maka hasil pengukurannya tidak dapat menggambarkan skor yang
sebenarnya dari objek yang kita ukur.
B. TEKNIK TES
1. Pengertian Tes
Secara harfiah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno yakni testum, yang berarti
“piring untuk menyisihkan logam-logam mulia” (maksudnya dengan menggunakan alat berupa
piring itu akan dapat diperoleh jenis-jenis logam-logam mulia yang nilainya sangat tinggi).
[1] Dalam bahasa Inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan
“tes”, ujian atau percobaan. Dalam bahasa Arab : Imtihan.[2]
Dari segi istilah, terdapat beberapa definisi tentang istilah tes, diantaranya adalah Drs. Amir
Daien Indrakusuma dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan, mengatakan bahwa tes
adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan
cepat.[3]
Definisi lain tentang tes juga dikutip dari Webster’s Collegiate, bahwa “test = any series of
questions or exercises or other means of measuring the skill, knowledge, intelligence, capacities
or aptitudes of an individual or group”.[4]
Dari beberapa definisi tentang tes diatas, nampak jelas bahwa pada hakekatnya tidak ada
perbedaan. Jadi seorang tester dalam melakukan kegiatan penilaian membutuhkan suatu
perangkat yang berupa pertanyaan, tugas, dan lain-lain. Perangkat tersebut biasa kita kenal
dengan sebutan tes.
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini
tergantung dari petunjuk yang diberikan misalnya: melingkari salah satu huruf di depan pilihan
jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas, atau suruhan, menjawab
secara lisan, dan sebagainya. Tes juga diartikan sebagai suatu pernyataan/tugas atau seperangkat
tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan, setiap butir
pernyataan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes biasanya
cenderung mengukur pengetahuan (aspek kognitif).
2. Penggolongan Tes
Tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau golongan tergantung dari segi mana dan
atas alasan apa penggolongan tes itu dilakukan.
a. Dilihat dari fungsinya sebagai alat ukur, tes dibagi menjadi 6 golongan, yakni Tes Seleksi
(ujian saringan atau ujian masuk), tes awal (pre-test), tes akhir (post-test), tes diagnostic,
tes formatif (ulangan harian), tes sumatif (ulangan umum).
b. Dilihat dari aspek psikis (kejiwaan) yang ingin diungkap, tes setidak-tidaknya dibedakan
menjadi 5 golongan, yakni : Tes intelegensi (inteligency test), Tes kemampuan (aptitude
test), Tes sikap (attitude test), Tes kepribadian (personality test), Tes hasil belajar
(achievement test).
c. Penggolongan lain
Dilihat dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes, dibedakan menjadi 2 yakni test
individual dan tes kelompok. Dilihat dari segi waktu yang disediakan bagi testee untuk
menyelesaikan tes, dibagi menjadi 2 yakni Power test (waktu tidak dibatasi) dan Speed
test (waktu dibatasi). Dilihat dari segi bentuk responnya, tes dibedakan menjadi 2,
yakni Verbal Test (jawaban berupa kalimat baik lisan maupun tulisan) dan Nonverbal
Test (jawaban berupa perbuatan). Dilihat dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara
memberikan jawabannya, tes dibagi menjadi 2, yakni tes tertulis dan tes lisan.[5]
B. TEKNIK NONTES
1. Pengertian Nontes
Nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Tehnik
penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi
sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup dan lain-lain yang
berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun
secara kelompok. Keberhasilan siswa dalam kegiatan PBM tidak selalu dapat diukur
dengan alat penilaian tes, karena tidak semua kemampuan siswa dapat diukur secara
kuantitatif dan obyektif. Pengukuran aspek afektif dan psikomotor memerlukan alat
penilaian yang sesuai dengan karateristik tersebut dan biasa bersifat kualitatif. Alat ukur
ini dikenal dengan istilah non tes. Jadi, non-tes memegang peranan penting terutama
dalam rangka evaluasi belajar peserta didik dalam ranah sikap hidup (affective domain)
dan ranah keterampilan (psychomotoric domain).
Teknik ini dapat digunakan sebagai suatu kritikan terhadap kelemahan teknik tes.
Dengan teknik ini, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa ”menguji” peserta didik,
malainkan dengan observasi, wawancara, dan lain-lain seperti yang akan dipaparkan di
bawah ini.
2. Penggolongan Teknik Nontes
Teknik Non-tes inipun dibagi menjadi beberapa golongan, antara lain :
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas, dapat diketahui bahwa untuk memperoleh data-data atau
informasi yang valid dan reliable, nampaknya tidak bisa kita lakukan dengan teknik tes saja,
akan tetapi juga harus dengan teknik non-tes. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik
berupa pengetahuan yang bersifat teori, bisa dilakukan dengan teknik tes. Sedangkan untuk
mengetahui sikap dan perkembangan psikologi peserta didik, seorang evaluator harus
menggunakan teknik non-tes. Hal ini dimaksudkan agar data yang akan didapatkan bisa lebih
teruji kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Teknik tes bisa dibagi menjadi beberapa golongan tergantung dari segi mana dan alasan
apa penggolongan itu dilakukan. Seperti salah satunya jika dilihat dari fungsinya, maka tes
dibagi menjadi tes masuk, tes awal (pre test), tes akhir (post test), tes formatif, sumatif, dan
diagnostik. Sedangkan teknik nontes dibagi menjadi beberapa golongan juga, diantaranya
pengamatan (observasi), wawancara (interview), angket (quesioner), skala likert, dan lain-lain.
Kedua teknik tersebut diatas bisa dilakukan untuk memperoleh informasi atau data-data dari
objek yang akan diteliti.
DAFTAR PUSTAKA