MAKALAH
Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Evaluasi Pembelajaran
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penggunaan Tes Dalam Tes Formatif Dan Tes Sumatif” ini dengan tepat waktu.
Di tugas kali ini kami akan menyatakan tentang Penggunaan Tes Dalam Tes Formatif Dan
Tes Sumatif. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak
kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Pada kesempatan ini, dengan tulus ikhlas
kami menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua kami, Dosen
mata kuliah Pendidikan Evaluasi Pembelajaran Teknik Informatika semester 5D yaitu Ibu
Eka Darliana, M. Pd , dan semua orang yang telah turut serta membantu dalam proses
penyusunan makalah ini. Kami berharap semua pihak dapat mendukung berjalannya tugas
kami ini, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun guna menjadikan tugas
kami menjadi lebih baik kedepannya.
Kami selaku penyusun berharap semoga karya tulis ini ada guna dan manfaatnya bagi para
pembaca. Serta kami minta maaf apabila ada beberapa hal yang belum tepat atau masih
banyak kesalahan.
Penulis,
11 november 2022
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................................16
Daftar Pustaka........................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pengembangan bentuk tes merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam
menyiapkan bahan ulangan harian, ujian semesteran, ujian sekolah dan lainnya.
Tes hasil belajar lazim dilaksanakan adalah tes formatif dan tes sumatif. Tes
Formatif yaitu tes yang dilakukan pada akhir satuan pelajaran dengan tujuan untuk
memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang telah dilakukan guru. Sedangkan tes
sumatif adalah tes yang dilakukan pada akhir program pengajaran, misalnya pada akhir
semester atau akhir jenjang sekolah, dengan tujuan untuk menhasilkan hasil belajar siswa
pada tahapan tertentu.
Kegunaan tes adalah untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapat proses
pembelajaran. Dengan demikian guru memiliki kewajiban untuk membuat tes. Hanya guru
bersangkutan yang tahu tentang kemajuan akademik siswa melalui hasil tes. Tidak
terkecuali pada tes formatif, maupun tes sumatif.
B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini akan membahas materi evaluasi pembelajaran yaitu sebagai berikut :
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Konsep Penggunaan Tes.
2. Mengetahui Pengembangan Tes Formatif Beserta Fungsi Dan Manfaat Dari Tes
Formatif.
3. Mengetahui Pengembangan Tes Sumatif Beserta Fungsi Dan Kegunaan Tes Sumatif.
4
4. Mengetahui Perbedaan Antara Tes Formatif Dan Tes Sumatif Beserta Perbandingan
Antara Tes Formatif Dan Sumatif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Pengembangan Tes Formatif
1. Pengertian Tes Formatif
Tes formatif (formative test), juga disebut sebagai tes pembinaan, adalah tes yang
diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, diselenggarakan
secara periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang telah diajarkan. Tes yang
dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/ topik.
Menurut Zamroni (2008) dalam buku Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran
menjelaskan bahwa tes formatif adalah tes yang dilaksanakan ketika program
pendidikan sedang berjalan.
Dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar
berlangsung, untuk memberikan umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan program
pembelajaran serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan
sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik.
Dengan kata lain tes formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan
yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa
saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil
tindakan-tindakan yang tepat.
Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil maka akan
diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami
kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah
berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki
kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya
perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.
Tes formatif dilihat dari segi fungsinanya, antara lain, sebagai berikut:
a. Fungsi utama dari tes formatif adalah untuk mengetahui keberasilan dan kegagalan
proses belajar mengajar, dengan demikian dapat dipakai untuk memperbaiki dan
menyempurnakannya.
7
b. Fungsi tes formatif adalah untuk mengetahui masalah dan hambatan kegiatan
belajar mengajar termasuk metode belajar dan pembelajaran yang digunakan guru.
1) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara
menyeluruh.
- Apabila telah mencapai 75% atau lebih, siswa dianggap sudah menguasai bahan
pelajajaran yang bersangkutan, dan bisa mengikuti program atau satuan pelajaran
berikutnya.
- Apabila hasil yang dicapai siswa kurang dari 75%, maka siswa tersebut masih dapat
diijinkan untuk mengikuti program berikutnya. Namun kepadanya perlu diberikan
bantuan khusus, sehubungan dengan kesulitan yang dialaminya.
2) Digunakan untuk mengetahui apakah mayoritas siswa (60% atau lebih) sudah
menguasai bahan program atau gagal dalam mengerjakan soal.
- Apabila gagal kurang dari 60%, maka perlu diulang kembali pengajaran mengenai
soal tersebut dari seluruh kelas.
- Apabila berhasil (diatas 60%), maka pengulangan bahan hanya dikenakan kepada
siswa sendiri-sendiri dengan pengerahan guru.
3) Merupakan penguatan bagi siswa. Dengan mengetahui bahwa tes yang dikerjakan
sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai dengan yang diharapkan, maka siswa
merasa mendapat “anggukan kepala” dari guru, dan ini merupakan suatu tanda bahwa
apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang benar. Dengan demikian maka
pengetahuan itu akan bertambah membekas diingatan.
4) Menentukan, apakah guru harus mengganti cara menerangkan, atau tetap dengan cara
yang sama.
5) Mengetahui, apakah program yang telah diberikan, merupakan program yang sesuai
dengan kecakapan anak.
6) Mengetahui, apakah program tersebut, membutuhkan pengetahuan-pengetahuan
prasyarat yang belum diprogramkan.
8
7) Mengetahui, apakah diperlukan media pengajaran, untuk meningkatkan hasil.
8) Mengetahui, apakah metode dan alat evaluasi yang dipakai, sudah tepat, atau belum.
Adapun pengolahan hasil tes formatif dapat di lakukan dengan dua cara yaitu:
a. Pengolahan untuk mendapatkan angka presentasi murid yang gagal dalam setiap soal.
Contoh:
Dengan pengertian bahwa, siawa yang gagal di atas, diartikan sebagai siswa yang
jawabannya terhadap soal dianggap kurang sempurna, khuusnya dalam bentuk soal
uraian.
b. Pengolahan untuk mendapatkan hasil yang di capai setiap murid dalam tes secara
keseluruhan ,di tinjau dari persentase jawaban yang yang memuaskan.
Contoh:
Nama Siswa Hasil yang dicapai
1. A …… (% jawaban yang memuaskan)
2. B …… 90 %
3. C ……dst. 50 %
40 % dst.
Sebagai nilal, Nani skor maksimum yang harus dicapai adalah 60, dan Nina yang
diperoleh C adalah 45, maka hasil yang dicapai C dalam tes tersebut adalah:
45 x 100%= 75%
60
9
Jadi hasil yang dicapai setiap siswa dihitung dari prosentase jawaban yang bena.
Rumusnya adalah:
S= R x 100
Keterangan:
Sedangkan standar nilai yang dipakai tes formatif, adalah criterion reverenced test
(standar mutlak), dimana yang diperlukan, adalah prestasi siswa berhasil atau gagal
menguasai bahan pelajaran (Siti Farikah, 1995: 84-85).
Tes sumatif adalah penilaian yang dilakukan tiap akhir semester (caturwulan),
setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau mata
pelajaran tertentu selama satu perode waktu tertentu pula.adapun fungsi dari penilaian ini
adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa terhadap bidang studi atau mata
pelajaran selama satu semester atau caturwulan (Siti Farikah, 1995: 85).
Tes Sumatif (summative test), dilakukan jika seluruh materi pelajaran telah selesai,
biasanya dilakukan pada akhir tahun (akhir pengajaran) yang dimaksudkan untuk
memberikan nilai yang dijadikan dasar menentukan kelulusan.
Pola tes sumatif ini dilakukan apabila guru bermaksud untuk mengetahui tahap
perkembangan terakhir dari siswanya. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai standar kompetensi yang telah
ditetapkan atau belum.
10
semester atau ujian nasional. Hasil penilaian sumatif juga dapat dimanfaatkan untuk
perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan (Arifin, 2009).
Pelaksanaan kegiatan tes subsumatif ini dilakukan pada perempat semester atau
caturwulan dan pada pertengahan semester (caturwulan) yang lazim kita ssebagai
mindsemester. Tes sumatif ialah penentuan kenaikan kelas bagi setiap siswa.
Nilai dalam tes sumatif digunakan sebagai acuan dalam menentukan perbandingan
siswa dan kedudukan siswa dalam kelas. Sehingga dalam nilai tersebut dapat diketahui
prestasi belajar siswa-siswa dalam kelas.
11
b. Berfungsi Sebagai Tes Prediksi
Tes ini untuk menentukan seorang anak sudah menguasai bahan pelajaran yang
sudah diberikan, sehingga siswa mampu melanjutkan program selanjutnya ataukah siswa
harus mengulang / mempelajari lagi bahan pelajaran tersebut.
Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa, sehingga akan berguna bagi:
Dibawah ini terlihat lebih jelas ,pelaksanaan pengolahan evaluasi sumatif dengan
menggunakan dua standar (PAN dan PAP) sebagi berikut:
- Untuk mengolah hasil tes dengan menggunakan standar norma relatif di pergunakan
nilai-nilai ”standar”,misalnya nilai berskla 1-10.
12
c. Penentuan Nilai Rapor Pendidikan Agama
Rangking adalah penyusunan nilai-nilai secara berurutan dari yang tertinggi sampai
yang terendah.
- jumlah murid harus selalu dicantumkan,karena makna suatu rangking hanya dapat di
pahami dalam rangka jumlah seluruh murid.
- murid-murid yang dapat nilai yang sama mempunyai rangking yang sama pula
(perhatian murid B,E, dan N;D dan L).
2) Penggunaan Persentase
Perbedaan antara Tes Formatif dan Sumatif mengacu pada modul KDPJJ, secara
garis besar Tes Formatif lebih mengarah pada latihan, pekerjaan rumah, tugas-tugas, dan
ujian yang diadakan setiap harinya (modelnya keseharian) dan Tes Sumatif lebih mengarah
diadakan saat akhir semester pembelajaran, yang bisanya berbentuk tugas akhir, ulangan
umum atau ujian akhir.
13
1. Tes Formatif
Tes Formatif dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik,
mengolah kemampuan atau skills, dan memperoleh uman balik dari peserta didik. Jika ada
kekurangan pada proses pembelajaran maka proses tersebut akan terus diperbaiki
agar kemampuan peserta didik terus terasah.
Dari arti kata “Form” yang merupakan dasar dari istilah “Formatif” maka evaluasi
formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti sesuatu program tertentu.
2. Tes Sumatif
Dengan tujuan untuk menentukan nilai, menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya
mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya dan mengisi catatan kemajuan
belajar siswa yang sudah dia capai.
14
Untuk memperjelas, keduanya, dapat dilihat dari perbandingan keduan dengan
meninjau dari beberapa aspek, yaitu, funsi, waktu, titikberat penilaian, alat evalusi, cara
memeilih tujuan yang dievaluasi, tingkat kesulitan tes, scoring, tingkat pencapaian dan cara
pencatatan hasil.
15
BAB III
A. Kesimpulan
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi jika dibandingkan dengan alat yang
lain karena tes bersifat resmi karena penuh dengan akhir satuan pelajaran batasan-batasan
(Sukarsimi, Arikunto. 2006: 33).
Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
perkembangan proses dan hasil belajar para peserta didik dan hasil mengajar guru.
Menurut Zamroni (2008) dalam buku Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran
menjelaskan bahwa tes formatif adalah tes yang dilaksanakan ketika program
pendidikan sedang berjalan.
Tes sumatif adalah penilaian yang dilakukan tiap akhir semester (caturwulan),
setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau mata
pelajaran tertentu selama satu perode waktu tertentu pula.adapun fungsi dari penilaian ini
adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa terhadap bidang studi atau mata
pelajaran selama satu semester atau caturwulan (Siti Farikah, 1995: 85).
Perbedaan antara Tes Formatif dan Sumatif mengacu pada modul KDPJJ, secara
garis besar Tes Formatif lebih mengarah pada latihan, pekerjaan rumah, tugas-tugas, dan
ujian yang diadakan setiap harinya (modelnya keseharian) dan Tes Sumatif lebih mengarah
diadakan saat akhir semester pembelajaran, yang bisanya berbentuk tugas akhir, ulangan
umum atau ujian akhir.
B. Saran
1) Semoga dengan adanya makalah yang kami buat ini, pembaca dapat memahami
penggunaan tes dalam tes formatif dan tes sumatif.
2) Semoga dapat menambah wawasan bagi pembaca dalam materi Evaluasi
Pembelajaran.
3) Dan dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui perbedaan dan
perbandingan antara tes formatif dan tes sumatif.
16
Daftar Pustaka
17