Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN TES DALAM TES FORMATIF

DAN TES SUMATIF

Dosen Pengampu: Eka Darliana, M.Pd.

MAKALAH

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Evaluasi Pembelajaran

Disusun Oleh :

1. Achmad Suchairi 2003020191


2. Meihwa Kavitha Krisna Murti 2003020227
3. Reza Ananda 2003020135
4. Rejeki Tambunan 2003020052
5. Sri Agustin 2003020112
6. Sudavid 2003020087

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA SEMESTER 5


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
AL MAKSUM LANGKAT
T.A. 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penggunaan Tes Dalam Tes Formatif Dan Tes Sumatif” ini dengan tepat waktu.

Di tugas kali ini kami akan menyatakan tentang Penggunaan Tes Dalam Tes Formatif Dan
Tes Sumatif. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak
kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Pada kesempatan ini, dengan tulus ikhlas
kami menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua kami, Dosen
mata kuliah Pendidikan Evaluasi Pembelajaran Teknik Informatika semester 5D yaitu Ibu
Eka Darliana, M. Pd , dan semua orang yang telah turut serta membantu dalam proses
penyusunan makalah ini. Kami berharap semua pihak dapat mendukung berjalannya tugas
kami ini, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun guna menjadikan tugas
kami menjadi lebih baik kedepannya.

Kami selaku penyusun berharap semoga karya tulis ini ada guna dan manfaatnya bagi para
pembaca. Serta kami minta maaf apabila ada beberapa hal yang belum tepat atau masih
banyak kesalahan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penulis,

11 november 2022

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................2

Daftar Isi................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah............................................................................................4


B. Rumusan Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................6

A. Konsep Penggunaan Tes............................................................................................6


B. Pengembangan Tes Formatif.....................................................................................7
C. Pengembangan Tes Sumatif.......................................................................................10
D. Perbedaan Antara Tes Formatif Dan Tes Sumatif.....................................................13
E. Perbandingan Antara Tes Fformatif Dan Tes Sumatif..............................................14

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................16

A. Kesimpulan................................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................................16

Daftar Pustaka........................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan bentuk tes merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam
menyiapkan bahan ulangan harian, ujian semesteran, ujian sekolah dan lainnya.

Tes hasil belajar lazim dilaksanakan adalah tes formatif dan tes sumatif. Tes
Formatif yaitu tes yang dilakukan pada akhir satuan pelajaran dengan tujuan untuk
memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang telah dilakukan guru. Sedangkan tes
sumatif adalah tes yang dilakukan pada akhir program pengajaran, misalnya pada akhir
semester atau akhir jenjang sekolah, dengan tujuan untuk menhasilkan hasil belajar siswa
pada tahapan tertentu.

Kegunaan tes adalah untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapat proses
pembelajaran. Dengan demikian guru memiliki kewajiban untuk membuat tes. Hanya guru
bersangkutan yang tahu tentang kemajuan akademik siswa melalui hasil tes. Tidak
terkecuali pada tes formatif, maupun tes sumatif.

B. Rumusan Masalah

Pada makalah ini akan membahas materi evaluasi pembelajaran yaitu sebagai berikut :

1. Pengertian Penggunaan Tes?


2. Pengembangan Tes Formatif?
3. Pengembangan Tes Sumatif?
4. Perbedaan Antara Tes Formatif Dan Sumatif?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Konsep Penggunaan Tes.
2. Mengetahui Pengembangan Tes Formatif Beserta Fungsi Dan Manfaat Dari Tes
Formatif.
3. Mengetahui Pengembangan Tes Sumatif Beserta Fungsi Dan Kegunaan Tes Sumatif.

4
4. Mengetahui Perbedaan Antara Tes Formatif Dan Tes Sumatif Beserta Perbandingan
Antara Tes Formatif Dan Sumatif.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Penggunaan Tes


1. Pengertian Penggunaan Tes
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi jika dibandingkan dengan alat yang
lain karena tes bersifat resmi karena penuh dengan akhir satuan pelajaran batasan-batasan
(Sukarsimi, Arikunto. 2006: 33).
Ditinjau dari segi kegunaan tes untuk mengukur kemampuan siswa, secara garis
besarnya dapat dibedakan menjadi tiga macam tes yaitu: tes formatif, tes diagnostik, tes
sumatif. Penggunaan bentuk tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku kompetensi
yang akan diukur.

2. Kompetensi Penngunaan Tes


Ada kompetensi yang lebih tepat diukur ditanyakan dengan mempergunakan tes
tertulis dalam bentuk tes objektif.
Ada pula kompetensi yang lebih tepat diukur dengan mempergunakan tes
perbuatan/praktik penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat,
untuk memperoleh berbagai informasi ketercapaian kompetensi peserta didik (Mimin, 2006:
16).

3. Tujuan Penilaian Dalam Tes


Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
perkembangan proses dan hasil belajar para peserta didik dan hasil mengajar guru.
Informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil mengajar
yaitu berupa penguasaan indikator- indokator dari kompetensi dasar yang telah digunakan.
Apabila tes yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka
dengan melihat hasilnya guru akan mengetahui kelemahan siswa.
Untuk dapat menyusun tes yang memenuhi persyaratan cukup sulit, karena
menyusun tes memerlukan pengetahuan dan ketrampilan serta ketelitian yang cukup tinggi.

6
B. Pengembangan Tes Formatif
1. Pengertian Tes Formatif

Tes formatif (formative test), juga disebut sebagai tes pembinaan, adalah tes yang
diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, diselenggarakan
secara periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang telah diajarkan. Tes yang
dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/ topik.

Menurut Zamroni (2008) dalam buku Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran
menjelaskan bahwa tes formatif adalah tes yang dilaksanakan ketika program
pendidikan sedang berjalan.

Dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar
berlangsung, untuk memberikan umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan program
pembelajaran serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan
sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik.

Dengan kata lain tes formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan
yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa
saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil
tindakan-tindakan yang tepat.

Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil maka akan
diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami
kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah
berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki
kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya
perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.

2. Fungsi Dan Manfaat Tes Formatif

Tes formatif dilihat dari segi fungsinanya, antara lain, sebagai berikut:

a. Fungsi utama dari tes formatif adalah untuk mengetahui keberasilan dan kegagalan
proses belajar mengajar, dengan demikian dapat dipakai untuk memperbaiki dan
menyempurnakannya.

7
b. Fungsi tes formatif adalah untuk mengetahui masalah dan hambatan kegiatan
belajar mengajar termasuk metode belajar dan pembelajaran yang digunakan guru.

3. Kegunaan Dan Manfaat Tes Formatif Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Terdapat manfaat dan kegunaan, antara lain dapat digunakan berikut:

1) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara
menyeluruh.

- Apabila telah mencapai 75% atau lebih, siswa dianggap sudah menguasai bahan
pelajajaran yang bersangkutan, dan bisa mengikuti program atau satuan pelajaran
berikutnya.

- Apabila hasil yang dicapai siswa kurang dari 75%, maka siswa tersebut masih dapat
diijinkan untuk mengikuti program berikutnya. Namun kepadanya perlu diberikan
bantuan khusus, sehubungan dengan kesulitan yang dialaminya.

2) Digunakan untuk mengetahui apakah mayoritas siswa (60% atau lebih) sudah
menguasai bahan program atau gagal dalam mengerjakan soal.

- Apabila gagal kurang dari 60%, maka perlu diulang kembali pengajaran mengenai
soal tersebut dari seluruh kelas.

- Apabila berhasil (diatas 60%), maka pengulangan bahan hanya dikenakan kepada
siswa sendiri-sendiri dengan pengerahan guru.

3) Merupakan penguatan bagi siswa. Dengan mengetahui bahwa tes yang dikerjakan
sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai dengan yang diharapkan, maka siswa
merasa mendapat “anggukan kepala” dari guru, dan ini merupakan suatu tanda bahwa
apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang benar. Dengan demikian maka
pengetahuan itu akan bertambah membekas diingatan.
4) Menentukan, apakah guru harus mengganti cara menerangkan, atau tetap dengan cara
yang sama.
5) Mengetahui, apakah program yang telah diberikan, merupakan program yang sesuai
dengan kecakapan anak.
6) Mengetahui, apakah program tersebut, membutuhkan pengetahuan-pengetahuan
prasyarat yang belum diprogramkan.

8
7) Mengetahui, apakah diperlukan media pengajaran, untuk meningkatkan hasil.
8) Mengetahui, apakah metode dan alat evaluasi yang dipakai, sudah tepat, atau belum.

4. Teknik Pengolahan Hasil Evaluasi Formatif

Hasil evaluasi formatif dijadikan dasar bagi penyempurnaan dasar bagi


penyempurnaan proses belajar mengajar.oleh karena itu standar yang digunakan harus
standar”standar mutlak”.

Adapun pengolahan hasil tes formatif dapat di lakukan dengan dua cara yaitu:

a. Pengolahan untuk mendapatkan angka presentasi murid yang gagal dalam setiap soal.

Contoh:

Soal No % siswa yang gagal


1 40 %
2 90 %
3 dst. 60 % dst.

Dengan pengertian bahwa, siawa yang gagal di atas, diartikan sebagai siswa yang
jawabannya terhadap soal dianggap kurang sempurna, khuusnya dalam bentuk soal
uraian.
b. Pengolahan untuk mendapatkan hasil yang di capai setiap murid dalam tes secara
keseluruhan ,di tinjau dari persentase jawaban yang yang memuaskan.
Contoh:
Nama Siswa Hasil yang dicapai
1. A …… (% jawaban yang memuaskan)
2. B …… 90 %
3. C ……dst. 50 %
40 % dst.
Sebagai nilal, Nani skor maksimum yang harus dicapai adalah 60, dan Nina yang
diperoleh C adalah 45, maka hasil yang dicapai C dalam tes tersebut adalah:

45 x 100%= 75%

60

9
Jadi hasil yang dicapai setiap siswa dihitung dari prosentase jawaban yang bena.
Rumusnya adalah:

S= R x 100

Keterangan:

S= Nilai yang diharapkan

R= Jumlah skor dalam item yang dijawab

N= Skor maksimum dari tes tersebut.

Sedangkan standar nilai yang dipakai tes formatif, adalah criterion reverenced test
(standar mutlak), dimana yang diperlukan, adalah prestasi siswa berhasil atau gagal
menguasai bahan pelajaran (Siti Farikah, 1995: 84-85).

C. Pengembangan Tes Sumatif


1. Pengertian Tes Sumatif

Tes sumatif adalah penilaian yang dilakukan tiap akhir semester (caturwulan),
setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau mata
pelajaran tertentu selama satu perode waktu tertentu pula.adapun fungsi dari penilaian ini
adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa terhadap bidang studi atau mata
pelajaran selama satu semester atau caturwulan (Siti Farikah, 1995: 85).

Tes Sumatif (summative test), dilakukan jika seluruh materi pelajaran telah selesai,
biasanya dilakukan pada akhir tahun (akhir pengajaran) yang dimaksudkan untuk
memberikan nilai yang dijadikan dasar menentukan kelulusan.

Pola tes sumatif ini dilakukan apabila guru bermaksud untuk mengetahui tahap
perkembangan terakhir dari siswanya. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai standar kompetensi yang telah
ditetapkan atau belum.

Hasil penilaian sumatif adalah untuk menentukan nilai (angka) berdasarkan


tingkatan hasil belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka hasil ujian akhir

10
semester atau ujian nasional. Hasil penilaian sumatif juga dapat dimanfaatkan untuk
perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan (Arifin, 2009).

Fokus evaluasi sumatif adalah untuk menggambarkan kualitas prestasi siswa


setelah proses pembelajaran selesai. Evaluasi sumatif diberikan pada akhir unit atau kursus
pengajaran dan menentukan apakah berfokus pada pembelajaran terjadi dan apakah hasil
yang diinginkan sudah tercapai. Evaluasi sumatif menyediakan ringkasan prestasi siswa
yang digunakan untuk menentukan nilai siswa dan kemajuan mereka dalam program
pendidikan (Menurut McDonald (2007).

Pelaksanaan kegiatan tes subsumatif ini dilakukan pada perempat semester atau
caturwulan dan pada pertengahan semester (caturwulan) yang lazim kita ssebagai
mindsemester. Tes sumatif ialah penentuan kenaikan kelas bagi setiap siswa.

2. Fungsi Tes Sumatif

Fungsi utama evaluasi sumatif dalam evaluasi program pembelajaran dimaksudkan


sebagai sarana untuk mengetahui posisi atau kedudukan individu di dalam kelompoknya.
Mengingat bahwa obyek sasaran dan waktu pelaksanaan berbeda antara evaluasi
formatif dan sumatif maka lingkup saran yang dievaluasi juga berbeda. Pelaksanaan
kegiatan tes Sumatif, berfungsi:

a. Untuk menentukan nilai siswa,


b. Keterangan tentang keterampilan dan kecakapan,
c. Keberhasilan belajar siswa,
d. Titik tolak pelajaran berikutnya,
e. Indicator prestasi siswa dalam kelompoknya.

3. Kegunaan Tes Sumatif Dalam Kegiatan Belajar Mengajar


a. Untuk Menentukan Nilai

Nilai dalam tes sumatif digunakan sebagai acuan dalam menentukan perbandingan
siswa dan kedudukan siswa dalam kelas. Sehingga dalam nilai tersebut dapat diketahui
prestasi belajar siswa-siswa dalam kelas.

11
b. Berfungsi Sebagai Tes Prediksi

Tes ini untuk menentukan seorang anak sudah menguasai bahan pelajaran yang
sudah diberikan, sehingga siswa mampu melanjutkan program selanjutnya ataukah siswa
harus mengulang / mempelajari lagi bahan pelajaran tersebut.

c. Untuk Mengisi Catatan Kemajuan Belajar Siswa

Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa, sehingga akan berguna bagi:

1) Orang tua siswa.


2) Pihak bimbingan/penyuluhan di sekolah.
3) Pihak lain, misalnya siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain / akan melanjutkan
belajar/memasuki lapangan kerja.

4. Pengolahan Evaluasi Sumatif

Pengolahan evaluasi sumatif dapat di tempuh dengan menggunakan standar


norma relatif (PAN),karena hasil yang di capai murid lebih menggambarkan statusnya di
bandingkan dengan teman lainnya dalam kelas yang sama.

Dibawah ini terlihat lebih jelas ,pelaksanaan pengolahan evaluasi sumatif dengan
menggunakan dua standar (PAN dan PAP) sebagi berikut:

a. Pengolahan evaluasi sumatif dengan standar mutlak,melalui dua cara:


1) Pengolahan angka mentah kedalam nilai berskla 1-10.
Misalnya: 75:100x10=7,5
2) Pengolahan angka mentah kedalam nilai berskla 1-100
Misalnya:70:100x100=70

b. Pengolahan Hasil Evaluasi Sumatif dengan menggunakan standar Norma Relatif


(PAN)

- Untuk mengolah hasil tes dengan menggunakan standar norma relatif di pergunakan
nilai-nilai ”standar”,misalnya nilai berskla 1-10.

12
c. Penentuan Nilai Rapor Pendidikan Agama

Dalam menentukan nilai rapor pendidikan agama adalah sebagai berikut:

1) Mencari nilai rata-rata masing-masing aspek.


2) Mencari nilai rapor gabungan.

d. Menentukan Kedudukan Kecakapan Murid


1) Pengunaan Rangking

Rangking adalah penyusunan nilai-nilai secara berurutan dari yang tertinggi sampai
yang terendah.

- jumlah murid harus selalu dicantumkan,karena makna suatu rangking hanya dapat di
pahami dalam rangka jumlah seluruh murid.

- rangking terakhir harus sama dengan jumlah murid.

- murid-murid yang dapat nilai yang sama mempunyai rangking yang sama pula
(perhatian murid B,E, dan N;D dan L).

2) Penggunaan Persentase

Teknik persentase digunakan untuk menentukan posisi atau kedudukan kecakapan


seorang murid

- Menentukan persen (%)

- Menentukan percentile rank (Siti Farikah, 1995: 86).

D. Perbedaan antara Tes Formatif dan Sumatif

Perbedaan antara Tes Formatif dan Sumatif mengacu pada modul KDPJJ, secara
garis besar Tes Formatif lebih mengarah pada latihan, pekerjaan rumah, tugas-tugas, dan
ujian yang diadakan setiap harinya (modelnya keseharian) dan Tes Sumatif lebih mengarah
diadakan saat akhir semester pembelajaran, yang bisanya berbentuk tugas akhir, ulangan
umum atau ujian akhir.

13
1. Tes Formatif

Tes Formatif dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik,
mengolah kemampuan atau skills, dan memperoleh uman balik dari peserta didik. Jika ada
kekurangan pada proses pembelajaran maka proses tersebut akan terus diperbaiki
agar kemampuan peserta didik terus terasah.

Fokus evaluasi formatif sifatnya merupakan pembinaan dan


dilaksanakan ketikan program pembelajan berjalan. Tes formatif adalah tes yang
diberikan kepada siswa pada setiap akhir program satuan pengajaran. Memonitor kemajuan
siswa selama proses pembelajaran bertujuan untuk mengarahkan siswa atau peserta didik
pada jalur yang membawa hasil-hasil belajar yang maksimal. Memonitoring dilaksanakan
secara berkesinambungan dan terus menerus

Dari arti kata “Form” yang merupakan dasar dari istilah “Formatif” maka evaluasi
formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti sesuatu program tertentu.

2. Tes Sumatif

Tes Sumatif umumya dilakukan di akhir proses pembelajaran, yang biasanya


dilakukan di akhir semester. Dan tes ini bertujuan untuk menentukan apakah peserta didik
lulus atau tidak dalam menempuh pembelajaran.

Fokus evaluasi sumatif adalah untuk menggambarkan kualitas prestasi siswa


setelah proses pembelajaran selesai. Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan
setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.

Dengan tujuan untuk menentukan nilai, menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya
mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya dan mengisi catatan kemajuan
belajar siswa yang sudah dia capai.

3. Perbandingan Keduanya (Tes Formatif dan Tes Sumatf).

14
Untuk memperjelas, keduanya, dapat dilihat dari perbandingan keduan dengan
meninjau dari beberapa aspek, yaitu, funsi, waktu, titikberat penilaian, alat evalusi, cara
memeilih tujuan yang dievaluasi, tingkat kesulitan tes, scoring, tingkat pencapaian dan cara
pencatatan hasil.

15
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi jika dibandingkan dengan alat yang
lain karena tes bersifat resmi karena penuh dengan akhir satuan pelajaran batasan-batasan
(Sukarsimi, Arikunto. 2006: 33).
Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
perkembangan proses dan hasil belajar para peserta didik dan hasil mengajar guru.
Menurut Zamroni (2008) dalam buku Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran
menjelaskan bahwa tes formatif adalah tes yang dilaksanakan ketika program
pendidikan sedang berjalan.

Tes sumatif adalah penilaian yang dilakukan tiap akhir semester (caturwulan),
setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau mata
pelajaran tertentu selama satu perode waktu tertentu pula.adapun fungsi dari penilaian ini
adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa terhadap bidang studi atau mata
pelajaran selama satu semester atau caturwulan (Siti Farikah, 1995: 85).

Perbedaan antara Tes Formatif dan Sumatif mengacu pada modul KDPJJ, secara
garis besar Tes Formatif lebih mengarah pada latihan, pekerjaan rumah, tugas-tugas, dan
ujian yang diadakan setiap harinya (modelnya keseharian) dan Tes Sumatif lebih mengarah
diadakan saat akhir semester pembelajaran, yang bisanya berbentuk tugas akhir, ulangan
umum atau ujian akhir.

B. Saran
1) Semoga dengan adanya makalah yang kami buat ini, pembaca dapat memahami
penggunaan tes dalam tes formatif dan tes sumatif.
2) Semoga dapat menambah wawasan bagi pembaca dalam materi Evaluasi
Pembelajaran.
3) Dan dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui perbedaan dan
perbandingan antara tes formatif dan tes sumatif.

16
Daftar Pustaka

BUKU EVALUASI PEMBELAJARAN

17

Anda mungkin juga menyukai