Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA


“INSTRUMEN EVALUASI BERBENTUK TES”

OLEH
KELOMPOK III:
1. Rajasani
2. Diyan Wahidiyanto

JURUSAN PENDIDIKAN TADRIS FISIKA (FTK)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur di ucapkan kepada Allah SWT karena telah memberikan


Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Instrumen Evaluasi Berbentuk Tes”. Sholawat dan salam diucapkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan banyak bershalawat kita akan
mendapatkan syafaatnya di Akhirat nanti.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu, selaku Dosen Pengampun
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Fisika, karena dengan diberikan tugas ini kami
dapat memahami makalah ini.
Kami mengharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan informasi
kepada kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
mebangun selalu kami harapkan.

DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang……………………………………………………………
B. RumusanMasalah………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….
A. Konsep Instrumen Evaluasi ………………………………………………
B. Konsep instrument evaluasai berbentuk tes esay/uraian………………
C. analisis instrument berdasarkan taksonomi bloom……………..
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia pendidikan, kita mengetahui bahwa setiap jenis
atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu priode
pendidikan, selalu mengadakan evaluasi. Artinya pada waktu-waktu
tertentu selama satu priode pendidikan, selalu mengadakan penilaian
terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh
pendidik.
Evaluasi memiliki kedudukam yang penting dalam proses
pembelajaran. dengan melakukan evaluasi, guru sebagai pengelola
kegiatan pembelajaran dapat meengeetahui kemampuan yang dimiliki
peserta didik, ketepatan metode yang digunakan, dan keberhasilan peserta
didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan.
Dalam melakukan evaluasi ada dua teknik evaluassi yang kita
kenal yaitu teknik evaluasi menggunakan tes dan evaluasi dengan teknik
non tes, teknik non tes pada umumnya memegang peranan penting dalam
rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap
(affective domain) dan ranah keterampilan (Psychomotoric domain),
sedangkanteknik tes lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil
belajar peserta didik dari segi ranah proses bepikirnya (cognitive domain).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Instrumen ?
2. Apa yang dimaksud dengan instrument berbentuk tes?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari instrument..
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan instrument berbentuk
tes.
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Konsep Insrumen Evaluasi
Instrument adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis,
sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek
ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variable. Dalam bidang
pendidikan instrument digunakan untuk mengukur prestassi belajar siswa,
faktor-faktor yang diduga mempunysi hubungan atau berpengaruh
terhadap hasil belajar, perkembbangan hasil belajar siswa, keberhasilan
proses belajar mengajar guru, dan keberhassilan pencapaian suatu program
tertentu.
Evaluasi adalah saduran dari bahasa inggris “evaluation” yang
diartikan sebagai penaksiran atau penelian, evaluasi juga sebuah kegiatan
yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari
suatu hal. Dan evaluasi juga merupakan proses untuk memeprtimbangkan
sesuatu barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor
yang kemudian disebut Value Judgement.
B. Konsep Instrumen Evaluasi Berbentuk Tes Esai/Uraian
1. Tes Non-Objektif (Essay/Uraian)
Tes uraian, yang dalam uraian disebut juga essay, merupakan alat
penilaian yang hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian
ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk
menguraikan, menjelaskan, meemberikan alas an, dan bentuk lain yang
sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-
kata dan bahasa sendiri. Dengan demikian, dalam tes ini ditutut
keamampuan siswa dalam mengeksperesikan gagasannya melalui
bahasa tulisan.
Bentuk tes uraian dibedakan menjadi 3 yaitu uraian bebas, uraian
terbatas dan uraian berstruktur.
a. Uraian bebas
Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi,
bergantung pada oandangan siswa itu sendiri. Hal ini disebakan
oleh isi pertanyaan uraian bebas sifatnya umum.
b. Uraian terbatas
Bentuk kedua dari tes uraian adalah tes uraian terbatas.
Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahakan kepada hal-hal
tertentu atau ada pembatasan tertentu.
c. Uraian berstruktur
Soal berstruktur dipandang sebagai bentuk antara soal-soal
objektif dan soal-soal esai. Sooaal berstruktur merupakan
serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan
bebas memeberikan jawaban.
2. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat
dilakukan secara objektif. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasii
kelemahan dari tes bentuk essai. Tes objektif sangat cocok untuk
menilai kemampuan peserta didik yang menuntut roses mental yang
tidak begitu tinggi seperti ekmampuan mengingat kembali,
kemampuan mengenal kembali pengertian, dan kemampuan
mengaplikassikan prinsip-prinsip.
a. Benar-Salah
Bentuk tes benar salah memiliki soal yang berupa statemen.
Statemen tersebut dapat disusun sedemikian rupa.
b. Pilihan ganda
Tes pilihan gandda merupakan tes yang menggunakan
pengertian/pernyataan yang belum lengkap dan untuk
melengkapinya maka kita harus mmemilih satu dari beberapa
kemungkinan jawaban yang benar yang telah disiapkan.
c. Menjodohkan
Soal menjdodohkan sebenrnya masih merupakan pilihan
ganda. Perbedaanya adalah pilihan ganda terdiri atas item dan
option, kemudian testi tinggal memilih salah satu option yang
diberikan. Sedangkan menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan
kumpulan jawaban keduanya dikumpulkan pada dua kokoh yang
berbeda.
d. Isian singkat
Bentuk tes jawaban singkat ini menghendaki jawaban
dengan kalimat dan atau angka-angka yang hanya dapat dinilai
benar atau salah.
C. Analisis Instrumen Berdasarkan Taksonomi Blomm
Proses pembuatan instrumen Bloom Digital Assessment (BDA)
pada materi pokok lingkaran.
1. Tahap Pendefinisian Pada tahap ini dilakukan analisis masalah dan
kebutuhan yang ada dalam pengembangan alat evaluasi. Tahap ini
bertujuan untuk menentukan masalah mendasar yang ada dalam
pengembangan alat evaluasi. Hasilnya dapat dijelaskan sebagai
berikut: a. Analisis kurikulum Berdasarkan hasil wawancara singkat
dengan guru matematika SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, sekolah
tersebut menggunakan kurikulum adaptif untuk mata pelajaran
matematika. Hal ini berhubungan dengan adanya program kelas
berstandar internasional sehingga bahasa pengantarnya juga
menggunakan bahasa Inggris. Dengan kurikulum itulah guru
mengembangkan silabus pembelajaran matematika yang akan
digunakan untuk penyusunan butir soal dalam BDA. b. Analisis Siswa
Berdasarkan hasil observasi ke SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, guru
dan siswa-siswi di sekolah tersebut telah terbiasa menggunakan
komputer sebagai media belajar. Secara umum siswa tidak merasa ada
kesulitan dalam mempelajari materi lingkaran karena dalam
pembelajarannya sudah menggunakan media audio visual yang
memang cocok digunakan untuk materi geometri, seperti lingkaran.
Tentunya, dengan variasi pembelajaran dan penggunaan media yang
demikian, siswa merasa senang belajar matematika. c. Analisis materi
Untuk soal-soal pada Bloom Digital Assessment (BDA) akan
disesuaikan dengan indikator yang telah dibuat guru. Namun dalam
penerapannya di Bloom Digital Assessment (BDA) yang akan
dikembangkan, tidak semua indikator dapat diukur dengan instrumen
berbasis digital ini. Seperti yang sudah diungkapkan dalam latar
belakang, bahwa kelemahan perangkat digital yaitu hanya bisa
membaca kode-kode logis sehingga tidak dapat dibuatkan untuk butir
tes yang bersifat deskriptif subjektif.
2. Tahap Perancangan Hasil perancangan untuk instrumen Bloom Digital
Assessment (BDA) pada materi pokok lingkaran di kelas VIII dapat
dijelaskan melalui beberapa tahap yaitu sebagai berikut: a. Penyusunan
standar tes (criterion-test construction) Berdasarkan hasil dari tahap
pendefinisian (define), dapat disusun kisi-kisi dan butir soal.
Penyusunan butir soal mengacu pada revisi taksonomi Bloom dua
dimensi. b. Pemilihan media (media selection) Untuk pemebuatan
perangkat BDA, peneliti memilih menggunakan software macromedia
flash. Karena software ini bisa mengakomodasi kebutuhan dalam
pembuatan BDA. c. Pemilihan format (format selection) Kerja
instrumen Bloom Digital Assessment (BDA) didesain untuk
mempermudah pengguna untuk melakukan tes, dimana pengguna
dapat berinteraksi memberi masukan melalui mouse atau keyboard
untuk mendapatkan respons dari komputer berupa hasil pengerjaan
soal. Adapun format secara umum dalam instrument Bloom Digital
Assessment (BDA) ini antara lain: 1) Pada halaman muka terdapat
kotak input nama dan kelas dan disertakan tombol Help dan Start test
pada bagian kiri bawah. Jika tombol help ditekan akan mengantarkan
pengguna ke petunjuk penggunaan BDA itu sendiri. Sedangkan tombol
start test akan mengantarkan pengguna untuk ke halaman soal (inti)
untuk memulai pengerjaan soal dan secara otomatis waktu pengerjaan
dimulai. Namun, tombol ini tidak akan bekerja jika kotak isian nama
dan kelas belum terisi, hal ini untuk mengantisipasi pengguna lupa
untuk menuliskan identitasnya. 2) Halaman pengerjaan merupakan
halaman utama dimana pengguna akan mengerjakan soal. Halaman ini
berisi pokok soal, option, dan gambar atau animasi pendukung.
Diharapkan pada halaman ini pengguna bisa memilih soal yang ingin
dikerjakannya terlebih dahulu (tidak harus berurutan sesuai nomor),
oleh karena itu disediakan tombol Question list. Disamping itu terdapat
juga tombol lock answer untuk mengunci jawaban dan tombol next
dan previous untuk mengantarkan pengguna ke soal selanjutnya atau
sebelumnya. Jika pengguna merasa sudah selesai mengerjakan soal,
maka bisa klik tombol finish untuk langsung ke halaman hasil. 3)
Halaman hasil berisi total nilai capaian pengguna dan kesimpulan
apakah pengguna telah melampaui standar ketuntasan minimal atau
belum. Pada halaman ini juga ditampilkan secara rinci soal-soal nomor
berapa sajakah yang dijawab benar atau salah. Berdasarkan rumusan
umum format diatas, dapat disusun diagram alir. Diagram alir yang
dimaksud merupakan bagan dengan simbolsimbol tertentu yang
menggambarkan urutan proses dan hubungan antara proses secara
mendetail dalam suatu program. Berikut ini adalah diagram alir
perancangan instrumen Bloom Digital Assessment (BDA): Gambar 1.
Diagram Alir Desain Instrumen BDA d. Membuat rancangan awal
(initial design) Dalam pembuatan rancangan awal Bloom digital
Assessment (BDA) ini menyesuaikan dengan desain format yang
sudah ditentukan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini diawali
dengan membuat desain interface (tampilan) untuk tiap halaman.
Setelah siap, maka diimplementasikan ke dalam bentuk nyata BDA
(draft 1) 3. Tahap Pengembangan Tahap pengembangan bertujuan
untuk mendapatkan kualitas akhir instrumen Bloom Digital
Assessment (BDA) seperti yang diharapkan. Berikut langkah yang
dikerjakan dan hasilnya. a. Validasi dan revisi Fase ini dilaksanakan
pada bulan april 2013. Pada fase ini dilakukan validasi oleh
ahli/praktisi. Hasil validasi berupa pertimbangan para ahli mengenai
BDA draft 1. Teknik validasi dengan meminta para ahli untuk
memberi koreksi dari instrumen Bloom Digital Assessment (BDA)
Draft 1 yang telah dibuat. Hasil validasi ini digunakan sebagai dasar
untuk melakukan revisi dan penyempurnaan alat evaluasi yang
dikembangkan. Validator yang menilai ad sebanyak 3 orang, yaitu dua
orang guru matematika dan satu orang mahasiswa matematika program
pascasarjana (PPs).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk
mendapatkan data penelitian. Tanpa instrument, kita tidak akan bisa
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Bila datanya tidak
ada, maka penelitian pun tidak akan bisa dilakukan.
Untuk mengumpulkan data penelitian tentang hasil belajar atau
prestasi belajar bisa dilakukan dengan memakai instrument tes. Kata tes
secara harfiiah berasal dari istilah Perancis kuno yaitu testum, yang
mempunyai artii “Piring yang berfungsi menyisihkan logam-logam mulia
yang nilainya sangat tinggi semeprti emas.
Secara teoritis merupakan suatu alat atau prosedur yang dipakai
dalam rangka kegiatan pengukuran dan penelitian. Tes merupakan bagian
tersempit dari penilaian.
B. Saran
Semoga pemakalah kedepan jauh lebih baik dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.

Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang : UIN- Maliki Pers.

Purwanto, Ngalim. 2001. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pres.

Anda mungkin juga menyukai