Anda di halaman 1dari 3

Judul Value Creation by SMEs Participating in Global Value Chains under

Industry 4.0 Trend: Case Study of Textile Industry in Taiwan


Penulis Chun-Liang Chen
Jurnal Journal of Global Information Technology Management
Volume 22
Year 2019
Page 120-145 

1. What is the paper about?


Paper ini membahas mengenai industry 4.0 yang mulai dipromosikan di Taiwan pada
tahun 2015 mempunyai tujuan untuk mengkonsolidasikan keunggulan teknologi yang
ada untuk membangun posisi yang berpengaruh bagi Taiwan dalam rantai pasokan
manufaktur global. Di Taiwan, UKM tekstil berkontribusi besar terhadap pertumbuhan
ekonomi dan memberikan dukungan yang cukup besar bagi rantai pasokan global. Karena
Industri 4.0 menekankan aspek siber-fisik, ada kebutuhan khusus untuk pendekatan baru
terhadap pengelolaan informasi dan tugas administrasi bisnis. Pendekatan ini dapat
menjaga integrasi sektor UKM ke dalam rantai pasokan internasional bersama dengan
model bisnis yang menekankan kerja sama dan berbagi pengetahuan. Studi ini berusaha
untuk berkontribusi pada diskusi tentang persimpangan antara digitalisasi dan GVC, serta
cara UKM dapat meningkatkan penciptaan nilai di bawah Industri 4.0.

2. What is the aim of the study?


Tujuan dari paper ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana usaha kecil dan
menengah (UKM) menggunakan teknologi untuk mengintegrasikan rantai pasokan
industri dan untuk berpartisipasi dalam rantai pasokan global dalam konteks revolusi
Industri 4.0. Studi ini memilih empat UKM tekstil dari Taiwan, menggunakan berbagai
studi kasus untuk mengeksplorasi partisipasi mereka dalam rantai nilai global.

3. Why is it important?
Perkembangan Industri 4.0 dimaksudkan untuk mengembangkan pasar utama baru
dalam strategi ganda melalui teknologi dan layanan Industri 4.0 dapat dijual, dan proses
manufaktur serta produk lainnya secara lebih umum mendapatkan keunggulan kompetitif
karena peningkatan produktivitas melalui penggunaan teknologi. Mengapa penelitian
penting dilaksanakan? Jawabannya ada pada pengimplementasian industry 4.0 di Taiwan
di tahun 2015 yang ditujukan untuk mengkonsolidasikan keunggulan teknologi yang ada
untuk membangun posisi yang berpengaruh bagi Taiwan dalam rantai pasokan
manufaktur global. Melalui pemakaian teknologi digital pada industry bisnis maka akan
mendorong perubahan di seluruh rantai nilai dan meskipun banyak bisnis menyadari
perlunya penyesuaian, jauh lebih sedikit yang siap menghadapinya, terutama di kalangan
usaha kecil dan menengah (UKM). Di Taiwan, UKM tekstil berkontribusi besar terhadap
pertumbuhan ekonomi dan memberikan dukungan yang cukup besar bagi rantai pasokan
global. Oleh karena itu, merancang sarana untuk mencapai koneksi interior-eksterior bagi
UKM dalam prosedur transaksi komersial dan mempromosikan digitalisasi vertikal dan
horizontal dalam rantai pasokan merupakan isu penting.

4. What is the approach/method used to acquire the data?


Studi ini berlandaskan pada pendekatan studi kasus yang berfokus pada pada satu atau
lebih kasus fenomena sosial tertentu dan memperoleh sejumlah besar data rinci dari kasus
tersebut. Pendekatan ini sangat sesuai untuk studi ini yang menggabungkan sistem
informasi (IS). Ozcan dan Eisenhardt (2009) menyatakan bahwa studi kasus dapat
mengidentifikasi potensi hubungan antara subjek kasus melalui analisis lintas kasus dari
banyak kasus. Studi ini berfokus pada: a) elemen dan pendekatan terhadap rantai nilai
berbasis IoTaaS seperti manufaktur terintegrasi, logistik, dan pemasaran yang digunakan
oleh UKM tekstil; b) konten dan strategi kegiatan penciptaan nilai yang terkait dengan
UKM tekstil.
Dalam menetapkan data pada penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan wawancara
yang dilakukan antara Oktober 2015 dan Juni 2016. Dua anggota tim peneliti
berpartisipasi dalam setiap wawancara, di mana keduanya mencatat, untuk meningkatkan
isi dan validitas wawancara dengan memilih perusahaan dari antara UKM manufaktur
yang berpartisipasi dalam proyek Produktivitas 4.0 Taiwan yang dijalankan oleh
Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA).

5. What are the key findings?


Studi ini menemukan UKM tekstil dapat terhubung ke rantai nilai global melalui tiga
peran berikut: produsen perlengkapan asli pakaian, produsen pakaian bermerek, dan
pedagang perantara. Mereka juga dapat berpartisipasi dalam rantai nilai global dengan
berkolaborasi dengan mitra rantai pasokan. Partisipasi ini terjadi baik secara vertikal
maupun horizontal melalui model penciptaan nilai dengan salah satu dari empat fokus
berikut: a) meningkatkan efisiensi produksi; b) meningkatkan keterampilan negosiasi
untuk pesanan yang lebih besar dan lebih banyak dari pemasok internasional; c)
memahami kebutuhan saluran dan manajemen; dan d) menciptakan pengalaman layanan
pelanggan baru.

6. Is there any limitation?


Keterbatasan dari penelitian ini mencakup: a) Pertama, jumlah perusahaan kasus yang
relatif kecil mempengaruhi generalisasi dari temuan studi ini, maka disarankan agar
penelitian selanjutnya memperluas ke industri lain yang ingin memasuki pasar
internasional melalui GVC, serta perusahaan manufaktur di berbagai negara; b) Kedua,
model dibangun berdasarkan data yang berasal dari serangkaian wawancara eksploratif
terbatas yang dilakukan hanya dengan satu karyawan dari masing-masing perusahaan.
Studi selanjutnya dapat mengeksplorasi perspektif banyak karyawan untuk meningkatkan
keandalan data.

7. What are the main conclusions and implications in the wider context?
Studi ini mengulas mengenai UKM tekstil yang berpartisipasi dalam global value
chains (GVC) pada dua tingkat penciptaan nilai: tingkat perusahaan-perorangan dan
tingkat GVC. Pada tingkat perusahaan individu, UKM tekstil yang merupakan produsen
terkemuka dalam rantai pasokan mereka terhubung dengan GVC melalui original
equipment manufacturer (OEM) pakaian, produsen pakaian bermerek, dan pedagang
perantara untuk menciptakan nilai dalam pemasaran/logistik merek, dan memperoleh
informasi permintaan pasar internasional. Mitra rantai pasokan berkolaborasi dengan atau
bersekutu dengan produsen terkemuka untuk menjalankan bisnis mereka dengan tingkat
fokus dan efisiensi yang lebih tinggi. Dalam hal tingkat GVC, pengenalan tautan baru
(perdagangan ekspor) memfasilitasi perluasan jaringan pemasaran internasional pabrikan
terkemuka, termasuk saluran ritel luar negeri, e-commerce lintas batas (saluran virtual),
dan saluran eksposisi internasional, sehingga memungkinkan produsen terkemuka untuk
menjadi pemasok produsen dan distributor merek internasional.
Sementara itu, implikasi dari studi ini membahas mengenai Industri 4.0 untuk rantai
nilai global. Dimana kemunculan Industri 4.0 akan berdampak pada aktivitas dan
keputusan strategis perusahaan multinasional (MNE). Di bawah tren Industri-4.0, UKM
di Taiwan harus bergabung dengan GVC atau jaringan nilai inovatif lainnya
menggunakan IoTaaS untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam sistem rantai
pasokan. Ini dapat dicapai melalui aliansi strategis atau kemitraan kolaboratif untuk
memperdalam hubungan pelanggan yang sudah ada. Kegiatan Industri-4.0 memiliki
pengaruh luas pada pengelolaan penciptaan nilai global. Oleh karena itu, UKM
disarankan untuk mengidentifikasi kebutuhan penyesuaian sedini mungkin dan
mengambil tindakan proaktif.

8. Any other comments?


Melalui teoritis kontribusi studi ini membagikan usulan kerangka penelitian awal
menggunakan ekosistem IoT untuk menganalisis partisipasi GVC UKM tekstil. Dengan
mengidentifikasi teknologi yang mendukung partisipasi ini, dengan fokus khusus pada
peran IoTaaS. Ini memungkinkan analisis penciptaan nilai bersama dalam model bisnis
IoT. Nantinya bakal mampu mengisi kesenjangan saat ini dalam penelitian tentang
penggunaan IoT untuk partisipasi GVC oleh UKM manufaktur. Tinjauan sinoptik yang
lebih luas dan studi empiris mendalam diperlukan untuk memeriksa hasil lebih lanjut dari
penerapan IoT untuk mendorong jenis inovasi ini.

Anda mungkin juga menyukai