Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN ETIKA BISNIS OLEH PT KAI DALAM

MENGHADAPI PERUBAHAN DAN TRANSFORMASI


Wynne Annora (210502003)1, Ikram fauzi (210502006)2, Vinmi Cahya (210502025)3,

Sesyliya (210502026)4, Saurma Sianipar (210502029)5,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

This article discusses the challenges and changes faced by PT KaI related to business ethics in
the ever-evolving digital age. The development of information and communication technologies
has affected various aspects of business, including organizational behavior, customer
interaction, and data management. However, amid such transformations, business ethics
remains an important aspect to be taken into account in order for organizations to operate
responsibly and sustainably. This article aims to analyze some of the key issues in business
ethics and the application of business principles by PT KAI in the digital age and provide
insight into how PT KaI can address them to long-term success.

Keywords : Bussiness Ethic, Digital Era, Main Issues , PT KAI

ABSTRAK

Artikel ini membahas tantangan dan perubahan yang dihadapi PT KaI terkait etika bisnis di era
digital yang terus berkembang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
mempengaruhi berbagai aspek bisnis, termasuk perilaku organisasi, interaksi pelanggan, dan
pengelolaan data. Namun, di tengah transformasi tersebut, etika bisnis tetap menjadi aspek
penting yang harus diperhatikan agar organisasi dapat beroperasi secara bertanggung jawab dan
berkelanjutan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis beberapa isu utama dalam etika bisnis
dan Penerapan Etuka bisnis oleh PT KAI di era digital dan memberikan wawasan tentang
bagaimana PT KAI dapat mengatasinya untuk mencapai kesuksesan jangka panjang

Kata kunci :Etika Bisnis, Era Digital, Isu Utama PT KAI


LATAR BELAKANG

Kemajuan teknologi dan digitalisasi telah membawa perubahan signifikan di beberapa industri,
termasuk sektor transportasi. Perusahaan transportasi Indonesia PT Kereta Api Indonesia (PT
KAI) tidak terhindar dari dampak perubahan ini. Peluang-peluang baru telah muncul sebagai
hasil dari digitalisasi, tetapi tantangan yang signifikan juga telah muncul untuk PT KAI dalam
mempertahankan kesuksesan dan relevansi di pasar yang semakin digital.

Perusahaan di seluruh industri perlu dengan cepat beradaptasi dan menerapkan perubahan
strategis untuk tetap kompetitif di era transformasi digital saat ini. Sebagai salah satu
perusahaan transportasi paling terkenal di Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengerti
pentingnya menjaga tren. Namun, di hadapan perubahan dan transformasi digital, PT KAI juga
memprioritaskan pengembangan etika bisnis yang kuat untuk memastikan kelangsungan hidup
jangka panjang perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan

PT KAI harus mempertimbangkan tidak hanya etika teknologi tetapi juga etika bisnis sambil
menghadapi perubahan dan digitalisasi. Etika bisnis mengacu pada prinsip-prinsip moral dan
nilai-nilai yang membimbing operasi sehari-hari perusahaan. Implementasi etika bisnis yang
baik oleh PT KAI dalam menghadapi perubahan dan digitalisasi akan membantu perusahaan
dalam terus beroperasi dengan integritas, transparansi, dan tanggung jawab.

Mengingat meningkatnya intensitas persaingan, meningkatnya beratnya peraturan, dan


peningkatan harapan tanggung jawab dari para pemangku kepentingan, pengembangan etika
bisnis lebih penting dari sebelumnya. PT KAI, sebagai perusahaan BUMN, memiliki tanggung
jawab sosial dan lingkungan yang harus dipertimbangkan saat membuat keputusan bisnis.

Selain itu, di era digital ini, PT KAI menghadapi tantangan baru dalam melindungi privasi dan
keamanan pengguna, serta menggunakan prinsip perlindungan data yang sehat. Manajemen
risiko sesuai dengan standar dan kebijakan yang berlaku, termasuk penggunaan teknologi
digital, juga merupakan bagian dari kode etik perusahaan.

Adapun tujuan Penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis bagaimana PT KAI telah
menyesuaikan etika bisnisnya dalam menghadapi perubahan dan digitalisasi. Dokumen ini
akan menganalisis langkah-langkah yang diambil oleh PT KAI untuk menerapkan etika bisnis,
tantangan yang dihadapi perusahaan di sepanjang jalan, dan dampak yang dilakukan
implementasi etika perusahaan pada kinerja perusahaan dan hubungan dengan pemangku
kepentingan utama. Analisis ini dimaksudkan untuk berfungsi sebagai panduan bagi PT KAI
dan bisnis serupa saat mereka beradaptasi dengan era digital tanpa mengorbankan komitmen
mereka terhadap etika bisnis.

TINJAUAN PUSTAKA

Bertens (2000:36) mengatakan bahwa etika bisnis dalam bahasa Inggris disebut business ethics.
Dalam bahasa Belanda dipakai nama bedrijfsethick (etika perusahaan) dan dalam bahasa
Jerman Unternehmensethik (etika usaha). Cukup dekat dengan itu dalam bahasa Inggris
kadang-kadang dipakai corporate ethics (etika korporasi). Narasi lain adalah “etika ekonomis”
atau”etika ekonomi” (jarang dalam bahasa Inggris economic ethics; lebih banyak dalam bahasa
Jerman Wirtschaftsethik). Ditemukan juga nama management ethics atau managerial ethics
(etika manajemen) atau organization ethics (etika organisasi). Bedasarlan hal ini maka etika
bisnis sering dikaitkan atau disebut juga sebagai etika perusahaan ataupun etika usaha, karena
pada dasarnya penerapan etika bisnis sangat banyak diterapkan Diperusahaan ataupun usaha
usaha agar bisa membantu mereka mencapai visi dan misi perusahaan secara langsung ataupu.
Tidak serta mampu menarik konsumen dan menciptakan kepuasaan pelanggan dan bertahan di
Pasar.

Widyahartono (1996:74) mengatakan prinsip bisnis amoral itu menyatakan “bisnis adalah
bisnis dan etika adalah etika, keduanya jangan dicampur-adukkan”. Dasar pemikirannya
sebagai berikut :Bisnis adalah suatu bentuk persaingan yang mengutamakan dan mendahulukan
kepentingan ego-pribadi. Bisnis diperlakukan seperti permainan (game) yang aturannya sangat
berbeda dari aturan yang ada dalam kehidupan sosial pada umumnya. Bedasarkan pendapat
diatas menentang bahwa etika dan bisnis jangan dicampur adukan namun pada dasarnya etika
dan bisnis harus saling sejalan, karena bisnis yang tidak menerapkan etika tentu akan
menciptakan reputasi buruk di mata konsumen baik dalam jangka pendek atau panjang.

Menurut Westermen dan Bonnet (2011), transformasi digital adalah proses perubahan
organisasi yang melibatkan manusia, strategi, strutuktur melalui penggunaan teknologi digital
dan model bisnis yang menyesuaikan guna meningkatkan kinerja organisasi. Melalui hal ini
dapat disimpulkan Bahwa transfromasi digital adalah tentang perubahan yang melibatkan
manusia dan strategi penerapan teknologi untuk memcapai efisiensi.

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian mengenai Penerapan Etika Bisnis Oleh PT KAI dalam Menghadapi
Perubahan dan Transformasi ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan
jenis pendekatan studi kasus.dan hasil wawancara langsung. Istilah penelitian kualitatif
menurut Kirk & Miller (dalam Nasution, 1988:23) pada mulanya bersumber pada pengamatan
kualitatif yang dipertentang- kan dengan pengamatan kuantitatif. Lalu mereka mendefinisikan
bahwa metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kaasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Adapun penggunaan jenis pendekatan studi kasus sendiri dalam metode kualitatif bertujuan
untuk memudahkan kami sebagai tim peniliti dalam menyelesaikan penelitian mengenai tema
terkait. Jika merujuk pada definisi dari penelitian studi kasus menurut para ahli seperti Susilo
Rahardjo dan Gudnanto (2011), penelitian studi kasus adalah metode yang diterapkan untuk
memahami individu lebih mendalam dengan dipraktekkan secara integratif dan komprehensif.

2. Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder atau biasa disebut data tidak langsung Ditambah
dengan penggunaan data Primer langsung dengan Melakukan wawancara dengan Customer
service dari Pihak PT KAI. Sedangkan data sekunder sendiri peneliti data dapatkan dari
beberapa sumber yang berfokus membahas tentang etika bisnis, era digital dan lain-lain.
Adapun data tersebut Peneliti dapatkan dalam bentuk lisan maupun tulisan seperti jurnal,
artikel dan sebagainya.

3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian kali ini kami menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD)
sebagai teknik dalam pengumpulan data yang dalam penelitian. Tentunya metode ini bertujuan
untuk menemukan makna sebuah tema dengan mempertimbangkan hasil dari diskusi kelompok
yang berfokus pada masalah dalam tema tersebut.
4. Teknik Analisis Data Penelitian

Selanjutnya dilakukan analisis tematik (thematic analysis) terhadap temuan penelitian.


Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi pola atau menemukan tema
berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti.

PEMBAHASAAN

PT KAI dalam Menghadapi transfromasi digital

Dengan memperkuat transparansi dan akuntabilitas di era digital, PT KAI telah menunjukkan
komitmen untuk menerapkan etika bisnis. Untuk mengikuti kecepatan pesat kemajuan
teknologi dan persaingan yang intens, PT KAI telah memastikan bahwa semua informasi yang
diberikan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya akurat, dapat dimengerti, dan
mudah diakses. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan platform digital seperti situs resmi
dan aplikasi seluler yang memberikan informasi rinci tentang hal-hal seperti jadwal, harga tiket,
dan layanan yang tersedia.

Melindungi informasi pribadi sangat penting saat kita memasuki era digital. PT KAI telah
mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa informasi pribadi kliennya
dilindungi. Mereka telah menetapkan kebijakan privasi yang transparan yang mematuhi hukum
perlindungan data Indonesia. Untuk melindungi informasi pribadi pelanggan, PT KAI
berinvestasi dalam sistem keamanan mutakhir dan infrastruktur teknologi.

Pentingnya literasi digital bagi seluruh populasi adalah sesuatu yang Penting. PT KAI
menyadari dengan baik. Di era digital, PT KAI telah berusaha untuk memastikan bahwa semua
pelanggan, bahkan mereka yang tidak memiliki akses ke teknologi mutakhir, dapat dengan
mudah menggunakan layanan mereka. PT KAI menyediakan alternatif pembelian tiket melalui
agen penjualan tiket fisik di sejumlah lokasi yang nyaman. Selain itu, PT KAI menawarkan
layanan pelanggan responsif melalui berbagai saluran komunikasi, seperti telepon dan media
sosial, untuk menjamin bahwa setiap pelanggan diperlakukan dengan adil.Penawaran
Penggunaan Layanan Pembelian Tiket Melalui KAI Access menunjukan kesiapan dan
Kepedulian PT KAiI untuk dengan cepat beradaptasi dan Berbaur dengan Teknologi yang
menjunjung tinggi Keefesienan dan Keefektifan, selain Menguntungkan PT KAI akibat
mampunya menekan biaya operasional lainnya, Penghadiran Layanan KAI Access juga
membuat tingkat kepuasaan Konsumen Meningkat Akibat Kemudahan Layanan yang
diberikan.

Untuk memenuhi tantangan era digital, PT KAI telah menerapkan inovasi digital yang
komprehensif di seluruh aspek operasi perusahaan. Untuk melayani pelanggan mereka dengan
lebih baik, mereka telah menerapkan teknologi mutakhir termasuk sistem pembayaran digital
dan self-check-in. Namun, PT KAI terus memastikan bahwa pengembangan inovasi ini
mematuhi prinsip-prinsip etika bisnis seperti melindungi privasi pelanggan, mempertahankan
harga yang adil, dan menangani data sensitif secara bertanggung jawab.

Strategi PT KAI dalam menghadapi Perubahan dan Transformasi Digital

Dalam era digital, PT KAI (Kereta Api Indonesia) dapat menerapkan beberapa strategi untuk
memastikan penerapan etika bisnis yang baik. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat
digunakan:

1. Menyusun Kebijakan Etika Bisnis: PT KAI harus menyusun kebijakan yang jelas
tentang etika bisnis dalam konteks digital. Kebijakan tersebut harus mencakup pedoman
mengenai integritas, transparansi, privasi data, dan perlindungan konsumen.
2. Pelatihan dan Kesadaran: PT KAI harus memberikan pelatihan secara teratur kepada
karyawan mengenai etika bisnis di era digital. Karyawan harus diberikan pemahaman
tentang pentingnya privasi data, penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, dan
perlunya melindungi keamanan informasi perusahaan.
3. Perlindungan Data dan Privasi: PT KAI harus menjaga keamanan data pelanggan dan
mematuhi peraturan perlindungan data yang berlaku. Perusahaan harus mengadopsi
kebijakan privasi yang ketat dan menggunakan teknologi keamanan yang canggih untuk
melindungi data pelanggan.
4. Transparansi dan Keterbukaan: PT KAI harus berkomitmen untuk menjadi perusahaan
yang transparan dan terbuka dalam setiap aspek bisnisnya. Informasi tentang produk,
layanan, harga, dan kebijakan harus mudah diakses oleh pelanggan. PT KAI juga harus
menyediakan kanal komunikasi yang jelas dan responsif untuk mengatasi masalah
pelanggan.
5. Kemitraan dan Kolaborasi: PT KAI dapat menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga
yang terkait dengan etika bisnis di era digital, seperti otoritas pengawas data atau
asosiasi bisnis yang fokus pada etika digital. Kolaborasi semacam ini dapat membantu
PT KAI dalam mengikuti perkembangan tren dan praktik terbaik dalam industri.
6. Penggunaan Teknologi Secara Bertanggung Jawab: PT KAI harus menggunakan
teknologi digital dengan bertanggung jawab. Hal ini termasuk penggunaan data
pelanggan secara etis, menghindari praktek-praktek yang merugikan pelanggan atau
pesaing, dan memastikan keamanan sistem IT agar terhindar dari serangan siber.
7. Membangun Reputasi yang Baik: PT KAI harus menjaga reputasi baiknya di era digital.
Ini melibatkan pengelolaan media sosial yang baik, menangani umpan balik pelanggan
dengan cepat, dan mempromosikan citra perusahaan yang transparan, jujur, dan
bertanggung jawab.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, PT KAI dapat memastikan bahwa bisnis mereka tetap
beretika dan sesuai dengan tuntutan era digital, serta membangun kepercayaan pelanggan yang
kuat dalam jangka panjang.

Mengatasi tantangan etika bisnis dalam tranformasi digital PT KAI

1.Buat rencana digital lengkap , setiap organisasi yang ingin melakukan transformasi digital
merasa perlu untuk membuat rencana digital yang lebih detail dan komprehensif. Karena
tujuan pembuatan rencana ini adalah untuk memasukkan tujuan akhir yang dapat dicapai,
tujuan jangka panjang dan jangka pendek, serta matriks pengukuran efektivitas strategi digital
yang diterapkan.

2.Mengunakan teknologi yang ada di PT KAI dengan tepat, dengan memanfaatkan teknologi
yang ada dalam operasional PT KAI, bisa menjadi salah satu strategi dalam menghadapi
transformasi digital.

3.Menciptakan komunikasi antar penumpang dengan pelaku dunia digital, strategi untuk
menghadapi transformasi digital pada akhirnya bisa diterapkan ketika telah mendapat
persetujuan dari para pengambil keputusan.
Keunggulan kompetitif dan dampak positif melalui penerapan etika bisnis oleh PT KAI
di era digital

Sektor jasa pengangkutan penumpang di wilayah Indonesia khususnya angkutan darat kini
menghadapi tantangan baru akibat perubahan lingkungan bisnis dan perkembangan teknologi
dan informasi. Hasil inovasi berdasarkan perkembangan teknologi bisnis dan informasi adalah
sistem layanan pembayaran elektronik yang mempermudah dan mempercepat transaksi.
Keberhasilan perusahaan dalam melakukan perubahan sebagaimana PT. Kereta Api Indonesia
telah membuktikan pentingnya perubahan bagi organisasi bisnis. PT Kereta Api Indonesia
menggunakan dan memanfaatkan perkembangan zaman dan teknologi untuk memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada pelanggannya. PT KAI melihat adanya perubahan cara
pandang masyarakat tentang era global saat ini. Dalam hal ini PT. KAI menerapkan sistem e-
ticketing untuk pembelian tiket bagi calon penumpang. PT. KAI meluncurkan sebuah inovasi
yaitu aplikasi yang bernama KAI Access yang dapat digunakan untuk membeli tiket kereta api
ataupun mengecek jadwal keberangkatan kereta secara online dimanapun dan kapanpun tanpa
terhalang oleh waktu. Layanan aplikasi KAI Access juga digunakan untuk memberikan
informasi mengenai biaya tiket untuk setiap kota yang ingin dikunjungi, jadwal keberangkatan
kereta, perubahan jadwal tiket kereta, serta pembatalan tiket kereta api apabila calon
penumpang mengalami kendala sencara mendadak. Dengan kehadiran dan penerapan aplikasi
Kai Access dikalangan masyarakat menjadikan calon penumpang dapat mempertimbangkan
untuk melakukan pembelian tiket secara online untuk menghemat waktu yang lebih banyak
sehingga tidak mengharuskan untuk mengantri di loket tiket. Penerapan aplikasi ini diharapkan
dapat mempermudah dan membantu para konsumen yang akan menggunakan jasa moda
transportasi menjadi lebih aman dan nyaman dan efisien.

Upaya positif PT Kereta Api Indonesia untuk meningkatkan etika bisnis telah menyebabkan
meningkatnya permintaan untuk layanan bus perusahaan, menjadikannya pilihan populer bagi
pendatang dan mereka yang bepergian antara kota dan provinsi. PT Kereta Api Indonesia
berkomitmen untuk memberikan layanan pelanggan terbaik sehingga penumpang mereka
memiliki pengalaman positif pada setiap perjalanan. Kedatangan dan keberangkatan tepat
waktu adalah dua alasan utama mengapa penumpang memilih jasa PT Kereta Api Indonesia
atas jenis transportasi lainnya. Selain itu, pelanggan memilih api-transportasi karena
kekhawatiran tentang keamanan. Kebijakan PT KAI bertujuan untuk meningkatkan sistem
verifikasi otentikasi tiket internalnya dengan, antara lain, menggunakan nama penumpang dan
nomor ID untuk mencegah duplikasi dan penipuan tiket. Kepuasan sangat terkait dengan nilai
pelanggan. Ketika harapan konsumen tentang kualitas produk, kualitas layanan, dan harga

Membangun reputasi dan kepercayaan melalui etika bisnis di era digital oleh PT KAI.

Terlepas dari reputasi buruk PT KAI sebelumnya di mata publik tentang kinerja perusahaan,
hal-hal terlihat lebih cerah bagi perusahaan sejak akhir. Tingkat keamanan dan kenyamanan
yang disediakan untuk tamu masih jauh melampaui norma industri, terutama untuk bisnis dan
ekonomi jurusan. Ketersediaan wadah makanan dan minuman dan pengawasan minimal di atas
kapal meringankan situasi di dalam kendaraan. Akibatnya, rasa aman wisatawan mendapat
pukulan. Tiket dijual lebih cepat daripada kursi yang tersedia, membuat bus tidak nyaman.
Karena ketidakpuasan publik terhadap praktik percaloan, pemesanan tiket dan sistem penjualan
telah mendapatkan perhatian. Kehadiran kelompok kalori yang terampil dalam menggunakan
loket antrian membuat sulit bagi pelanggan untuk membayar untuk membeli tiket, dan
seringkali mengharuskan mereka untuk membayar harga bengkak.Praktik mempekerjakan
pekerja sementara ini umum di semua sektor masyarakat, baik administratif, komersial, atau
ekonomi, dan paling sering terjadi pada akhir pekan dan pada hari libur nasional. Kondisi
kendaraan dan kondisi sistem api dan persinyalan akibat sistem pemeliharaan yang tidak
memadai dan faktor-faktor terbatas jalan juga merupakan indikator negatif. Dalam kasus ini,
jalur yang digunakan masih jalur tunggal, yang membutuhkan regulasi khusus dalam kasus
kecelakaan. Namun, hal-hal telah berubah secara drastis baru-baru ini. PT KAI mampu
membalikkan persepsi masyarakat tentang perusahaan dan berkembang menjadi perusahaan
yang berkembang dan sukses. PT KAI telah berhasil berkembang menjadi bisnis yang
berkembang.

PT Kereta Api Indonesia meningkatkan kepercayaan calon penumpang dengan beberapa cara,
seperti:

1. Kemampuan memberikan pelayanan yang handal dan akurat

2. Kemampuan petugas memberikan amanah dan keyakinan

3. Kemampuan tampilan seperti fasilitas fisik, kelengkapan peralatan, penampilan petugas dll.
4. Tingkat perlakuan petugas, pelayanan personal yang diberikan

5. Kesediaan untuk membantu dan menanggapi kebutuhan konsumen.

KESIMPULAN

Memperkuat transparansi dan akuntabilitas di era digital saat ini,PT KAI memberikan
komitmen dalam menerapkan etika bisnis.yang dimana saat ini kemajuan teknologi semakin
canggih dan persaingan yang intens,PT KAI memastikan bahwa semua informasi yang
diberikannya kepada pelanggan dan para kepentingan lainnya sangat aman,akurat,dan dapat
dimengerti serta sangat mudah untuk diakses.untuk itu dengan adanya plastfrom digital seperti
website resmi dan aplikasi seluler yang memberikan informasi rinci tentang jadwal,harga tiket,
dan layanan lainnya yang tersedia dan dapat mempermudah pelanggan.

Di era digital saat ini,PT KAI telah konsisten untuk memastikan bahwa semua pelanggan,dapat
dengan mudah menggunakan layanan yang mereka sediakan.PT KAI menyediakan alternatif
pembelian tiket melalui agen penjualan tiket secara fisik di sejumlah lokasi yang mereka
sediakan.PT KAI juga memberikan layanan pelanggan secara responsif yang bisa dilakukan di
beberapa saluran komunikasi seperti telepon maupun media social.

Dengan hasil inovasi yang diperoleh berdasarkan perkembangan teknologi bisnis dan informasi
sistem layanan pembayaran elektronik yang dapat mempermudah transaksi.PT KAI telah
membuktikan pentingnya perubahan bagi perusahaan bisnis. Dengan menggunakan teknologi
saat ini PT KAI menerapkan sisitem e-ticketing yang digunakan calon penumpang untuk
membeli tiket secara online menggunakan aplikasi KAI Acces. Dengan ini para calon
penumpang dapat dengan mudah untuk memesan tiket atau melihat jadwal
keberangkatannya,di aplikasi ini juga calon penumpang dapat membatalkan tiket
keberangkatannya jika mengalami kendala.

Dengan penerapan etika bisnis didalan PT kereta Api Indonesia saat ini sangat berdampak
positif yang dimana para masyarakat yang menggunakan transportasi ini,yang ingin bepergian
baik dalam kota maupun diluarkota ataupun antarprovinsi. PT KAI menyediakan pelayanan
terbaik dengan keamanan yang menjamin mutu tiket internalnya membuat para pelanggan
memilih menggunakan tranportasi ini,yang dimana juga perbaikan yang dilakukan secara
berkelanjutan dapat dirasakan oleh pelanggan baik dalam ketepatan waktu keberangkatan
ataupun waktu tiba di tujuan sehingga para pelanngan memilih untuk menggunakan tranpotasi
ini dibanding transpotasi lainnya.ketika harapan pelanggan sesuai dengan kualitas produk
,kualitas layanan dan harga terpenuhi, perusahaan mencapai kepuasan yang tinggi dan juga
menciptakan kepuasan pelanggan.

REFERENSI

Rumaharbo Elveria,"Peran Penting Etika Bisnis bagi Pengusaha di Era Digital"


https://www.datariau.com/detail/opini/peran-penting-etika-bisnis-bagi-pengusaha-dieradigita
(diakses 25 mei 2023)

Kurniawan Dewi,"Pentingnya Penerapan Etika Bisnis Dalam Era Digital”

http://www.teknokreatipreneur.com/2021/09/pentingnya-penerapan

etikabisnisdalam.html?m=1Vivi (diakses 25 mei 2023)

Etika Bisnis di Perusahaan PT indofood

https://id.scribd.com/document/434319559/Etika-Bisnis-Di-Perusahaan-Pt-indofood (diakses

25 mei 2023)

Susriyati Susriyati, Nanik Istianingsih, Muhtar Latief,"ETIKA BISNIS DAN


PERUSAHAAN DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN
5.0"https://jurnal.stiasetihsetio.ac.id/index.php/admngr/article/view/159

Sari Yulia, Nadia Wasta "Komunikasi Pemasaran Digital sebagai Tantangan


Teknologi"Utamihttps://journal.uii.ac.id/cantrik/article/download/18997/11331/51814

Zahiran, Zahra BISNIS DIGITAL YANG BERLANDASKAN


ETIKA"https://www.studocu.com/id/document/universitasislambandung/bisnisinternasional/e
tika-bisnis-era-digitalisasi-2/24069574

Teknovidia. “Mengenal Transformasi Digital Dan Pengertiannya Menurut Para Ahli.”


Teknovidia, 31 Mar. 2022, www.teknovidia.com/transformasi-digital-menurut-para-
ahli.(diakses 2 juni 2023)

INFORMASI SEPUTAR PT KAI. N.d. Situs resmi PT KAI. https://www.kai.id/, (diakses 2


Juni 2023)

Anda mungkin juga menyukai