Oleh :
Kelompok 2
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ UT SURABAYA
POKJAR PUTRA BANGSA JOMBANG
2021
1
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
DAFTAR ISI
BAB II : PEMBAHASAN
A. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES....................................................... 4
B. MENGEMBANGKAN TES.....................................................................……… 6
C. PERENCANAAN TES................………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
2
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menilai Pencapaian hasil belajar siswa merupakan tugas pokok seorang guru sebagai
konsekuensi logis dari pelaksanaan perencanaan pembelajaran yang telah disusun tiap awal semester.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengambil keputusan tentang keberhasilan siswa dalam mencapai
kopetensi yang telah ditetapkan.
Untuk mengukur ketercapaian suatu kopetensi diperlukan lebih dari satu alat ukur. Jika
kompetensi yang akan dicapai lebih dominandalam ranah kognitif maka tes merupakan alat ukur yang
tepat. Tetapi jika kompetensi yang akan dicapai berada dalam ranah afektif dan psikomotor maka tes
bukan lat ukur yang valid. Alat ukur yang valid untuk mencapai kompetensi tersebut adalah non-tes,
misalnya skala sikap, asesmen kinerja dan portofolio.
Untuk dapat mengembangkan tes baik ada beberapa langkah yang harus diikuti yaitu harus
memahami bagaimana cara menulis tes baik sesuai dengan tata cara atau kaidah yang telah ditentukan,
membuat perencanaan tes dan menulis butir soal berdasarkan perencanaan yang telah dibuat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa keunggulan dan kelemahan tes?
2. Bagaimana mengembangkan tes?
3. Bagaimana prencanaan tes?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari tes.
2. Untuk mengetahui cara mengembangkan tes.
3. Untuk mengetahui merencanakan tes.
3
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tes Objektif
A. Keunggulan:
a) Tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan sedang (ingatan,
pemahaman, penerapan).
b) Semua/sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian sehingga
semua/sebagian besar tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam RPP dapat diukur
ketercapaiannya.
c) Pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan konsisten
karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti
d) Memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal dan mendapatkan informasi dan
karakteristik setiap butir soal
e) Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
f) Informasi yang diperoleh lebih kaya.
B. Kelemahan:
a) Butir soal yang ditulis cenderung mengukur proses berpikir rendah.
b) Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar sehingga membutuhkan waktu
lebih lama.
c) Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.
4
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
d) Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri
karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis
soal.
B. Kelemahan:
a) Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan.
b) Sukar memeriksa jawaban siswa.
5
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
C. Pemberian skor yang kurang objektif dan kurang konsisten dapat disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya:
a) Adanya hallo effect.
b) Adanya efek bawaan (carry over effect).
c) Efek urutan pemeriksaan ( order effect).
d) Pengaruh penggunaan bahasa.
e) Pengaruh tulisan tangan.
D. Upaya untuk meminimalkan kelemahan :
a) Upaya untuk meningkatkan jumlah sampel materi yang ditanyakan saat ujian adalah
membuat tes uraian yang dapat dijawab dengan cepat oleh siswa (tes uraian terbatas)
b) Upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pemeriksa adalah dengan memeriksa
hasil ujian tanpa nama.
c) Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa adalah:
1) Gunakan tes uraian terbatas.
2) Gunakan 2 pemeriksa untuk memeriksa setiap hasil tes siswa.
3) Sepakat tentang cara pemberian skor dengan pemeriksa kedua.
4) Lakukan uji coba pemeriksaan.
d) Upaya untuk mengurangi hallo effect adalah dengan menghilangkan/menutup nama
peserta tes.
e) Upaya untuk menghindari carry over effect adalah dengan cara memeriksa jawaban soal
nomor 1 untuk keseluruhan siswa baru kemudian baru memeriksa soal nomor 2
jugauntuk keseluruh siswa begitu seterusnya sampai butir soal terakhir.
f) Upaya menghindari order effect adalah dengan berhenti memeriksa jika sudah merasa
lelah dalam memeriksa.
B. MENGEMBANGKAN TES
Ada dua jenis tes yang paling sering digunakan, yaitu tes objektif dan tes uraian. Keterampilan
menulis tes yang baik (baik pada tes uraian maupun tes objektif) sangat diperlukan agar dapat
menghasilkan tes yang baik. Secara umum pengelompokan tes dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Tes Objektif
Ragam tes objektif adalah sebagai berikut:
6
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
A. Tes benar salah / true false item
Butir soal benar-salah merupakan butir soal yang terdiri dari suatu pernyataan dimana siswa
diminta untuk menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah, tepat atau tidak
tepat, ya atau tidak. Tes benar-salah memiliki beberapa fungsi seperti :
- Mengukur kemampuan siswa untuk mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan
mengenai fakta, definisi, prinsip, teori, hukum, dan sebagainya,
- Mengukur kemampuan siswa untuk membedakan antara fakta dengan pendapat atau
opini
- Mengukur hasil belajar yang lebih tinggi dari sekedar ingatan.
1) Kelebihan tes benar salah / true false item
a) Mudah dikonstruksikan.
b) Dapat menanyakan banyak sampel materi.
c) Mudah penskoran.
d) Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir sederhana.
2) Kelemahan tes benar salah / true false item
a) Probabilitas siswa dalam menebak jawaban sangat tinggi yaitu 50%.
b) Sebagian besar soal benar salah hanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
yang sederhana yaitu aspek ingatan.
8
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
2) Hindari pengulangan kata yang sama pada alternatif jawaban.
3) Hindari penggunaan kalimat berlebihan pada pokok soal.
4) Alternatif jawaban hendaknya logis, homogen dari segi materi / panjang pendek
kalimat dan pengecoh menarik untuk dipilih.
5) Dalam merumuskan soal hindari adanya petunjuk ke jawaban yang benar.
6) Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.\
7) Hindari penggunaan ungkapan negatif dalam penulisan soal.
8) Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar / semua jawaban
salah.
9) Jika alternatif jawaban berupa angka, susunlah angka tersebut berurutan.
10) Dalam perumusan soal hindari penggunaan istilah teknis.
11) Upayakan agar jawaban soal tidak tergantung jawaban soal yang lain.
2. Tes Uraian
Tes uraian dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu tes uraian terbuka dan tes uraian
terbatas. Tes uraian terbuka tepat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
menghasilkan, mengorganisasi dan mengekspresikan ide, mengintegrasikan pelajaran dalam
berbagai bidang, membuat rencana suatu eksperimen, mengevaluasi manfaat suatu ide dan
sebagainya
A. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonstruksi tes uraian yang baik yaitu:
1) Tulis tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang dibuat.
2) Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar.
3) Kembangkan butir soal dari suatu kasus.
4) Gunakan tes uraian terbatas.
5) Usahakan pertanyaan mengungkap pendapat siswa bukan hanya fakta.
6) Rumuskan pertanyaan dengan jelas dan tegas.
7) Rancanglah pertanyaan sesuai waktu yang disediakan dalam ujian.
8) Hindari penggunaan pernyataan pilihan.
9) Tuliskan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa apabila ia mengerjakan soal dengan
benar.
B. Pedoman penskoran:
9
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
1) Apa jawaban terbaik dari pertanyaan tersebut? Jika ada jawaban lain maka jawaban
tersebut harus ditulis.
2) Tandai butir, kata kunci / konsep penting yang harus muncul pada jawaban tersebut.
3) Adakah butir, kata kunci / konsep yang lebih penting dari yang lain.
4) Beri skor pada setiap butir, kata kunci / konsep yang harus muncul pada jawaban
tersebut.
5) Butir , kata kunci, atau konsep yang lebih penting dapat diberi skor lebih dari yang lain.
C. PERENCANAAN TES
Agar tes objektif yang akan ditulis tidak melenceng dari materi yang telah diajarkan selama
proses pembelajaran maka tes tersebut harus ditulis berdasarkan kisi-kisi. Kisi-kisi inilah yang
harus menjadi pedoman dalam menulis setiap butir soal.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kisi-kisi antara lain:
1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan. Pemilihan sampel materi harus diupayakan
serepresentatif mungkin.
2. Penentuan jenis tes yang akan digunakan. Penentuan jenis tes yang akan digunakan apakah
akan menggunakan tes pilihan ganda, tes uraian, atau gabungan antara keduanya harus
diperhitungkan terutama terkait dengan materi, jumlah butir soal dan waktu tes yang
disediakan.
3. Jenjang kemampuan berpikir yang diujikan harus sesuai dengan kemampuan berpikir yang
dilatihkan selama proses pembelajaran.
4. Ragam tes yang digunakan. Pemilihan ragam soal ini erat kaitannya dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal. Pemilihan butir soal harus berpedoman pada tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
6. Waktu ujian yang disediakan. Lamanya waktu akan membawa konsekuensi pada banyaknya
butir soal yang harus dibuat.
7. Jumlah butir soal yang akan ditanyakan tergantung pada:
a) Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
b) Ragam soal yang akan digunakan.
c) Proses berpikir yang ingin diukur.
d) Sebaran tingkat kesukaran dalam set tes tersebut.
10
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tes merupakan alat ukur yang tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam ranah
kognitif. Untuk menentukan salah satu jenis tes yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa, harus berpedoman pada tujuan pembelajaran yang akan diukur. Untuk dapat memilih jenis
tes yang tepat, kita harus memahami keunggulan dan kelemahan dari tiap jenis tes, sehingga kita
bisa memaksimalkan keunggulan tes yang kita gunakan dan menekan kelemahanya semaksiamal
mungkin.
Ketearampilan menulis tes yang baik (baik pada tes uraian maupun tes objektif ) sangat
diperlukan agar dapat mengahsilkan tes yang baik. Agar tes objektif yang akan ditulis tidak
melenceng dari materi yang telah diajarkan selama proses pembelajaran maka tes tersebut harus
ditulis berdasarkan kisi-kisi yang berpedoman pada tujuan pembelajaran yang akan diukur. Kisi-kisi
inilah yang harus menjadi pedoman dalam menulis setiap butir soal.
11
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
12
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2
DAFTAR PUSTAKA
13
Makalah EVALUSI PEMBELAJARAN di SD Modul 1 KB 1&2