EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
Disusun oleh :
Kelompok 3
Anggota : 1. Jepri Colter
2. D
3. D
4. I
5.
KATA PENGANTAR
i
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH.........................................................1
B. TUJUAN..................................................................................................1
BAB 2 MODUL 3 : PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF.......................3
A. KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DASAR ASESMEN
ALTERNATIF...................................................................................................3
1. LATAR BELAKANG....................................................................3
2. KONSEP DASAR ASESMEN ALTERNATIF.............................4
3. LANDASAN PSIKOLOGIS..........................................................5
4. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ASESMEN
ALTERNATIF................................................................................8
a.Keunggulan Asesmen Alternatif..................................................8
b.Kelemahan Asesmen Alternatif...................................................9
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 BENTUK ASESMEN KINERJA...9
1. TUGAS (TASK).............................................................................9
2. KRITERIA PENILAIAN (RUBRIC)...........................................11
BAB 3 KESIMPULAN...............................................................................................13
ii
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
DAFTAR TABEL
iii
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
BAB 1
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DASAR ASESMEN
ALTERNATIF
KEGIATAN BELAJAR 2
BENTUK ASESMEN KINERJA
MODUL 3
PENGEMBANGAN
ASESMEN
ALTERNATIF KEGIATAN BELAJAR 3
ASESMEN PORTOPOLIO
KEGIATAN BELAJAR 4
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Untuk makalah kali ini hanya akan dibahas 2 kegiatan belajar saja yaitu
Kegiatan Belajar 1 akan membahas mengenai latar belakang dan konsep dasar
asesmen alternatif serta Kegiatan Belajar 2 membahas mengenai asesmen kinerja.
B. TUJUAN
1
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
2
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
BAB 2
MODUL 3 : PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF
Kompetensi Dasar
Indikator
Tes
Tes hanya berorientasi pada pencapaian hasil belajar dan tidak proses
belajar. Bagaimana proses siswa dalam mencapai hasil belajar memperhatikan bukan
menjadi perhatian. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana hasil yang diperoleh
siswa setelah mereka menyelesaikan pembelajaran.
Grant P. Wiggins (1998) membedakan antara asesmen tradisional (test)
dengan asesmen alternative sebagai berikut. :
Asesmen Tradisional (Tes) Asesmen Alternatif
1. Penilaian dilakukan untuk menilai 1. Penilaian dilakukan untuk menilai
kemampuan siswa dalam kualitas produk dan unjuk kerja
memberikan jawaban yang benar siswa.
2. Tes yang diberikan tidak 2. Tugas yang diberikan berhubungan
berhubungan dengan realitas dengan realitas kehidupan siswa
kehidupan siswa. .
3. Tes terpisah dari pembelajaran yang 3. Ada integrasi antara pengetahuan
dilakukan siswa. dengan kinerja atau produk yang
3
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
dihasilkan.
4. Dapat diskor dengan reliabilitas 4. Sulit diskor dengan reliabilitas
tinggi. tinggi
5. Hasil tes diberikan dalam bentuk 5. Hasil asesmen alternative diberikan
skor. dengan bukti kinerja.
4
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
3. LANDASAN PSIKOLOGIS
5
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
6
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
Seperti halnya alat ukur yang lain, asesmen alternative seperti performance
assessment, authentic assessment dan portfolio assessment mempunyai keunggulan
dan kelemahan.
7
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
Antara lain :
1. Dapat menilai hasil belajar siswa yang kompleks dan keterampilan-
keterampilan yang tidak dapat dinilai dengan asesmen tradisional.
Asesmen alternative menuntut siswa untuk menunjukkan kinerja yang nyta
meliputi proses dan hasil. Hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh tes tertulis.
Karena tes tertulis lebih menekankan apa yang diketahui siswa dengan
jawaban benar atau salah daripada apa yang dikerjakan siswa. Tes tertulis
hanya bisa mengukur kemampuan kognitif, sedangkan asesmen alternative
menuntut berbagai kemampuan.
2. Menyajikan hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung dan lengkap.
Dengan melakukan asesmen alternatif tidak hanya menilai hasil belajar secara
kognitif saja tetapi semua ranah yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
3. Meningkatkan motivasi siswa.
Ketika kita menggunakan asesmen alternatif untuk menilai kinerja siswa,
maka kita harus menyampaikan dan mendiskusikan terlebih dahulu mengenai
perencaan yang telah kita buat kepada siswa. Sehingga anak mengetahui
dengan pasti tugas apa yang harus mereka kerjakan, bagaimana cara
mengerjakannya, kapan tugas tersebut harus dikumpulkan dan bagaimana cara
penilainnya. Sehinnga anak termotivasi untuk mendapatkan nilai yang baik.
4. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata.
Asesmen alteernatif menekankan kepada apa yang dapat ditunjukkan atau
dikerjakan oleh siswa bukan apa yang diketahui siswa.
5. Memberi kesempatan kepad siswa untuk selfevaluation.
Dengan asesmen alternatif siswa mampu melalukan evaluasi diri terhadap
karyanya sendiri.
6. Membantu guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang telah dilakukan.
Seorang guru yang baik selalu membandingkan perencanaan pembelajaran
yang dibuat dengan hasil belajar siswa. Dengan asesmen alternatif guru dapat
melihat keberhasilan siswa dalam unjuk kerja.. dari portopolio siswa guru
dapat melihat hasil belajar siswa dan perkembangan belajar siswa dari waktu
ke waktu melalui karya yang dikumpulkan dan disimpan dalam folder.
7. Mengkatkan daya transferabilitas hasi belajar.
Dengan asesmen diharapkan anak dapat menggunakan hasil belajar yang
diperolehnya di sekolah untuk membantu memecahkan permasalahan yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
8
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
Diantaranya :
a. Membutuhkan banyak waktu.
Pada tahap awal asesmen alternatif guru harus membuat perencanaan terlebih
dahulu yang kemudian didiskusikan dengan siswa. Diskusi tersebut
merupakan kontrak pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh guru dan
siswa. Pada saat pembelajaran, siswa harus mengerjakan tugas yang
diberikan. Guru harus aktif memonitoring dan memberikan umpan balik
terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa. Berdasarkan masukan guru,
setiap siswa memperbaiki tugasnya sampai hasil karnya baik. Jika hal tersebut
dilakukan secara konsekuen maka guru memerlukan waktu yang banyak.
b. Adanya unsur subjektivitas dalam penskoran.
Cara pemberian penskoran dalam asesmen alternatif hampeir sama dengan
penilain tes uraian. Subjektifitas kita sebagai pemberi skor pasti ikut dalam
memberikan penilaian ketika kita memberi skor pada hasil karya siswa atau
ketika siswa sedang melakukan unjuk kerja.
c. Ketepatan penskoran rendah
Rendahnya ketepatan penskoran ini disebabkan karena kita tidak dapat
memberi skor yang sama untuk hasil karya beberapa siswa yang mempunyai
kualitas sama.
9
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
tersebut tidak dapat memberikan respon dengan tepat. Dengan cara tersebut dapat
diketahui tingkat kemampuan siswa.
b) Tes Pilihan Ganda yang Diperluas
Dimana dalam pengerjaanya siswa tidak hanya diminta untuk memilih salah satu
jawaban yang paling tepat tetapi mereka juga diminta untuk memberikan alasan
mengapa memilih jawaban tersebut.
c) Tes Uraian Terbuka (Open Ended Question)
Dengan tes uraian terbuka kita dapat menilai kinerja atau kemampuan siswa
dalam penalaran, logika, serta kemampuan dalam menuanngkan ide dalam bentuk
tulisan.
d) Tugas Individu
Tugas individu harus dikerjakan mandiri. Tugas guru adalah menilai kinerja anak
selama mengerjakan tugas dan hasil dari tugas tersebut.
e) Tugas Kelompok
Tugas tersebut harus dikerjakan secara kelompok. Tugas guru melakukan
pengamatan terhadap kinerja kelompok seperti pembagian kerja, tanggung jawab
dan kerja sama dalam menyelesaikan tugas.
f) Proyek
Tugas yang diberikan kepada siswa (individu atau kelompok) untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks dalam jangka waktu tertentu.
g) Interview
Tugas yang diberikan kepada siswa baik secara individu atau kelompok untuk
melakuakn wawancara dengan orang lain kemudian membuat laporannya. Tugas
guru adalah menilai kualitas dari laporan tersebut.
h) Pengamatan
Tugas yang diberikan kepada siswa baik secara individu atau kelompok untuk
melakukan pengamatan sesuai dengan tugas yang diberikan guru. Tugas guru
adalah menilai kualitas laporan yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan
tersebut.
Setiap tugas yang diberikan kepada siswa harus jelas sehingga siswa
mengetahui dengan tepat apa saja yang harus dikerjakan. Langkah-langkah yang
harus diperhatikan guru dalam menyusun tugas adalah :
1. Mengidentifikasi pengetahuia dan keterampilan yang akan dimiliki siswa setelah
mereka mengerjakan tugas tersebut.
10
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
Bebarapa catatan penting yang harus diperhatikan guru pada saat merancang
tugas dalam asesmen kinerja :
1. Tugas-tugas yang disusun hendaknya merupakan bagian dari proses
pembelajaran.
2. Tugas yang baik adalah tugas yang berhubungan dengan kehidupan nyata yang
dihadapi siswa sehari-hari.
3. Tugas harus diberikan kepada semua siswa dengan adil. Dalam hal ini tidak
berarti tugas yang diberikan sama. Yang harus dijaga oleh guru jangan sampai ada
unsur subjektivitas dalam memberikan rugas kepada anak.
4. Jangan memberikan tugas yang terlalu mudan karena hal itu tidak akan
memotivasi siswa dan tidak akan memberikan tantangan kepada siswa untuk
melakukannya.
2. KRITERIA PENILAIAN (RUBRIC)
Setelah tugas disusun dengan baik maka tugas guru selanjutnya adalah
menetapkan kriteria keberhasilan yang akan digunakan sebagai patokan untuk menilai
kinerja siswa. Kriteria keberhasilan yang dibuat sebaiknya cukup rinci sehingga dapat
menilai setiap kinerja yang diharapkan. Kriteria tersebut diperlukan agar guru dapat
memberikan penilaian yang objektif. Sebelum tugas dan rubik digunakan, kita perlu
menilai kualitas tugas rubik yang telah kita buat.
Berdasarkan kegunaanya rubric dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Holistic Rubric
Rubik yang deskripsi dimensi kinerjanya dibuat secara umum untuk menilai
berbagai jenis kinerja. Dimana aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
menilai kinerja siswa antara lain :
a. Kualitas pengerjaan tugas
b. Kreativitas dalam mengerjakan tugas
c. Produk tugas.
11
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
Aspek yang perlu juga diperhatikan dalam menilai kinerja siswa yang
berhubungan dengan keterampilan mengerjakan sesuatu antaranya :
a. Kemampuan menggunakan prosedur kerja
b. Kemampuan menunjukkan fungsi dari setiap langkah sesuai dengan prosedur
c. Kemampuan memodifikasi prosedur yang ada tanpa menyalahi fungsi.
Setiap aspek yang akan dinilai kemusian ditenukan gradasinya dari yang paling
sempurna sampai dengan paling jelek.
2. Analytic Rubric
Yang dimaksud dengan analytic rubric adalah rubric yang dimensi atau aspek
kinerjanya dibuat lebih rinci, demikian pula deskripsi setiap aspek kinerjanya.
Analytic rubric tepat digunakan untuk menilai kinerja tertentu. Dimensi kinerja
yang akan dinilai disesuaikan dengan kinerja yang akan diukur.
12
Makalah Evaluasi Pembelajaran di SD
BAB 3
KESIMPULAN
13