Disusun Oleh:
KELOMPOK 2 PGSD 5A
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar menjadi
sebuah pelajaran dalam penyusunan makalah selanjutnya. Apabila ada kesalahan kami
kelompok 2 selaku penyusun makalah mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat mendukung materi pembelajaran serta
bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................................17
B. Saran .............................................................................................................................17
DAFTAR REFERENSI...................................................................................................18
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan masalah penting dalam kehidupan manusia, karena dengan
adanya pendidikan berarti akan melahirkan manusia yang kreatif dan mempunyai ide-ide
yang cemerlang dalam mengisi masa depan yang lebih maju. Potensi yang ada pada diri
manusia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, apabila dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin kearah yang positif. Dunia pendidikan bisa menjadi pedoman untuk arah yang lebih
baik dalam mencapai suatu tujuan. Pendidikan mempunyai banyak hal karakter dan dalam
setiap bidangnya memiliki sistem yang harus dicapai oleh peserta didik. Salah satu dari
materi yang sudah tercapai, maka akan ada pengulangan bahkan ujian untuk mengetahui
setiap perkembangan dalam pencapaian materi. Setiap bidang studi memiliki soal-soal untuk
menguji apakah peserta didik mampu menguasai dalam setiap materi yang diberikan. Banyak
tahapan-tahapan untuk mendapatkan suatu hasil yang baik. Dalam dunia pendidikan, peserta
didik mendapatkan materi yang diberikan. Akan tetapi peserta didik juga diuji akan materi
yang diberikan oleh guru.
Dalam proses pengujian, ada beragam pertanyaan seputaran materi. Soal maupun
bentuk penilaiannya juga berbeda-beda, bahkan banyak juga beragam karateristik dari setiap
bobot pertanyaan. Istilah tes tidak hanya populer di lingkungan persekolahan, tetapi juga
diluar sekolah bahkan masyarakat umum. Disekolah, tes ini sering juga disebut dengan tes
prestasi belajar. Tes ini banyak digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik
dalam bidang kognitif seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi. Ada macam-macam test dalam suatu soal untuk hasil yang dicapai. Seperti pilihan
berganda, jawaban singkat, essay, menjodohkan dll. Tetapi setiap soal diberikan bobot
masing-masing dan kemudahan serta kesulitan tiap soal. Prinsip dasar evaluasi menurut
Arifin (2013:31) terbagi menjadi 5, yaitu yang pertama Kontinuitas. Maksud dari kontinuitas
disini adalah hasil evaluasi pembelajaran yang telah di buat harus saling berhubungan dengan
hasil evalusi sebelum -sebelumnya. Gunanya untuk memperoleh gambaran yang jelas
mengenai perkembangan pembelajaran peserta didik.
Evaluasi merupakan suatu proses penilaian hasil belajar atau pengukuran
kemampuan pemahaman siswa terhadap konsep materi yang telah dipelajari. Pemberian
evaluasi ini harus dilakukan secara sistematis dan kontinu agar dapat menggambarkan
kemampuan para siswa yang di evalauasi melalui suatu test. Sedangkan tes sendiri adalah
1
salah satu alat evaluasi . suatu tes dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsinya, apabila ia
mampu memberikan hasil ukur yang cermat dan akurat (Giyanto, 2016).
Dari berbagai jenis test yang dilakukan, dalam makalah kelompok kami akan
membahas mengenai tes bentuk jawaban pendek. Dalam tes bentuk jawaban pendek, peserta
didik dituntut untuk menjawab dan menyatakan jawaban dengan tepat sesuai materi yang
ditanyakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan item jawaban pendek sebagai alat penilaian di sekolah
dasar?
2. Apa saja jenis-jenis item jawaban pendek yang digunakan sebagai alat penilaian di
sekolah dasar?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan item jawaban pendek sebagai alat penilaian di
sekolah dasar?
4. Mengapa item jawaban pendek sebagai alat penilaian di sekolah dasar sangat
diperlukan?
5. Bagaimana tujuan pembelajaran, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dalam item
jawaban pendek sebagai alat penilaian di sekolah dasar?
6. Bagaimana cara membuat kisi-kisi item jawaban pendek sebagai alat penilaian di
sekolah dasar?
7. Bagaiaman rubrik penilaian item jawaban pendek yang benar untuk penilaian di
sekolah dasar?
8. Bagaimana saran penyusunan item jawaban pendek yang benar untuk penilaian di
sekolah dasar?
1. Mengetahui definisi item jawaban pendek sebagai alat penilaian di sekolah dasar.
2. Mengetahui jenis-jenis item jawaban pendek yang digunakan sebagai alat penilaian di
sekolah dasar.
3. Memahami kelebihan dan kekurangan item jawaban pendek sebagai alat penilaian di
sekolah dasar.
4. Memahami alasan perlunya penggunaan item jawaban pendek sebagai alat penilaian
di sekolah dasar.
5. Mengaplikasikan tujuan pembelajaran, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dalam
2
item jawaban pendek sebagai alat penilaian di sekolah dasar.
6. Menyusun kisi-kisi item jawaban singkat sebagai alat penilaian di sekolah dasar.
7. Menyusun rubrik penilaian item jawaban pendek yang benar untuk penilaian di
sekolah dasar.
8. Menganalisis penyusunan item jawaban pendek yang benar untuk penilaian di sekolah
dasar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
yang sederhana dan menguji kemampuan pada tingkat yang lebih tinggi seperti pemahaman,
aplikasi, asalkan sistem-sistem dikonstruksikan secara berhati-hati.
Contoh: Rajin pangkal......
Jawabannya adalah Pandai
C. Kelebihan dan Kekurangan Item Jawaban Pendek sebagai Alat Penilaian di Sekolah
Dasar
Menurut Nana Sudjana (2014) dan Sumarna (2007), kelebihan bentuk soal
jawaban pendek (short answer test) adalah:
1. Menyusun soalnya relatif mudah.
5
Hal ini disebabkan karena butir soal tes jawaban pendek hanya mengukur hasil belajar
yang sederhana, yaitu ingatan
2. Menuntut siswa untuk dapat menjawab dengan singkat dan tepat.
Karena hanya ada satu jawaban yang benar saja, sehingga jawaban sangat obyektif
Contohnya dalam soal : Organ dalam yang dilindungi oleh rangka tengkorak adalah?
Jawaban : Otak
3. Hasil penilaiannya cukup objektif.
Setiap soal hanya mempunyai satu jawaban benar
4. Siswa harus memberikan jawaban secara tertulis.
5. Mengurangi kemungkinan adanya siswa yang menebak dalam menjawab soal.
Tes jawaban pendek kemungkinan menebak jawaban sangat sulit, karena pada tes
jawaban pendek jawaban dicari sendiri atau tidak disediakan pilihan jawaban seperti
pada pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan.
6. Siswa dituntut mengingat sesuatu atau melakukan hitungan.
Tes jawaban pendek sangat cocok untuk soal hitungan karena soal hitungan dapat
dinilai benar atau salah (jawaban pasti).
Menurut Nana Sudjana (2014) dan Sumarna (2007), kelemahan bentuk soal
jawaban pendek (short answer test) adalah:
1. Kurang dapat mengukur aspek pengetahuan yang lebih tinggi.
Karena menghasilkan respons singkat yang sederhana dengan demikian tidak
memungkinkan untuk mengukur hasil belajar yang lebih komplek.
2. Menyulitkan pemeriksaan apabila jawaban siswa membingungkan.
Karena tidak menggunakan kaidah Bahasa Indonesia yang tepat dan benar.
3. Sangat sukar untuk mengukur hasil pembelajaran yang sangat kompleks (complex
learning outcomes). Karena pada umumnya hanya berkenaan dengan kemampuan
mengingat saja, sedangkan kemampuan yang lain sedikit terabaikan
4. Adanya kesukaran dalam hal pemberian skor.
Karena jawaban siswa yang cenderung membingungkan guru, seperti saat menjawab
soal siswa menggunakan Bahasa yang berbeda tetapi dengan arti yang sama,
contohnya:
Ikan hidup di…. (jawabannya adalah air tetapi siswa menjawab banyu)
5. Adanya kemungkinan kesalahan penulisan jawaban.
Saat penulisan jawaban siswa mungkin kurang menuliskan satu huruf , sebenarnya
guru memahami maksud dari tulisan siswanya tetapi ia kesulitan dalam pemberian
6
skornya apakah dibenarkan atau disalahakan.
Contohnya pada soal: Penanaman kembali disebut juga….
Jawaban : Reboisasi tetapi siswa salah menulis menjadi rebosiasi
D. Alasan Perlunya Item Jawaban Pendek sebagai Alat Penilaian di Sekolah Dasar
Item jawaban singkat baik untuk mengukur pengetahuan karena siswa dapat merespon
banyak item dengan cepat, pengetahuan diperoleh, menebak dihindari, penilaian cukup
objektif, dan hasil umumnya lebih valid daripada yang diperoleh dari format tanggapan.
Kelas/Semester: V/I
7
Tes Jawaban Pendek digunakan untuk mengetahui daya ingat, tingkat
pengetahuan dan pemahaman siswa, seperti kemampuan menyebutkan istilah,
menyebutkan fakta, menyebutkan prinsip, menginterprestasi data sederhana,
memecahkan permasalahan berkaitan dengan angka, memanipelasi simbol
matematika, dan melengkapi persamaan. Dalam tes Jawaban Pendek, jika materi yang
diujikan sangat banyak, maka tingkat berpikir yang diukur cenderung rendah.
(Widoyoko, 2009)
B. Kompetensi Inti
1. 3.1 Memahami alat gerak dan fungsinya 3.1.1 Menyebutkan alat gerak pada manusia
pada hewan dan manusia serta cara dan hewan dengan benar.
memelihara kesehatan alat gerak manusia
3.1.2 Menyebutkan cara memelihara alat
gerak manusia.
2. 3.2 Memahami organ pernapasan dan 3.2.1 Menyebutkan organ pernapasan pada
fungsinya pada hewan dan manusia, serta hewan dan manusia dengan benar.
cara memelihara kesehatan organ
8
pernapasan manusia 3.2.2 Mengetahui fungsi organ pernapasan
pada hewan dan manusia dengan benar.
3. 3.3 Memahami organ pencernaan dan 3.3.1 Menentukan organ pencernaan pada
fungsinya pada hewan dan manusia serta hewan dan manusia dengan benar.
cara memelihara kesehatan organ
3.3.2 Memahami fungsi organ pencernaan
pencernaan manusia
pada hewan dan manusia.
9
F. Menyusun Kisi-Kisi Item Jawaban Pendek
Menurut Latip, 2019 dalam buku Evaluasi Pembelajaran Kisi-Kisi Penilaian Kisi-kisi disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili apa yang
seharusnya diukur secara proporsional. Pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dengan kecakapan berfikir tingkat rendah hingga tinggi akan terwakili
secara memadai. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan tekanan tes yang tepat, sehingga dapat menjadi petunjuk dalam
penulisan butir soal. Sedangkan fungsinya adalah sebagai pedoman penulisan butir soal dan perakitan tes. Jadi kisi-kisi penilaian terbagi menjadi dua, yang
pertama yaitu sebagai pantuan dalam pembuatan instrumen dan yang kedua yaitu sebagai panduan dalam merakit instrumen.
10
NO MUATAN PELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR SOAL BENTUK RANAH NO
SOAL KOGNI SOAL
TIF
1. ILMU PENGETAHUAN 3.1 Memahami alat gerak dan Disajikan soal, siswa mampu Isian C1 1
ALAM fungsinya pada hewan dan menyebutkan sebutan lain dari otot
manusia serta cara memelihara sebagai alat gerak.
kesehatan alat gerak manusia
Disajikan soal, siswa mampu Isian C1 2
menyebutkan organ yang dilindungi
rangka tegkorak.
3.2 Memahami organ pernapasan dan Disajikan soal, siswa mampu Isian C1 4
fungsinya pada hewan dan menyebutkan penyebab dari penyakit
manusia, serta cara memelihara influenza
kesehatan organ pernapasan
manusia Disajikan soal, siswa mampu Isian C1 5
menyebutkan kondisi paru-paru saat
menghembuskan nafas
11
Disajikan soal, siswa mampu Isian C1 7
menyebutkan bagian tubuh yang
digunakan sebagai tempat pertukaran
oksigen
Disajikan soal, siswa mampu Isian C1 8
menyebutkan alat pernapasan yang
digunakan hewan
12
SOAL PTS IPA
Kelas : V (Lima)
Semester : 1 (Ganjil)
Soal Isian
13
G. Menyusun Rubrik Penilaian Item Jawaban Pendek
Mengenai cara menilai tes jawaban pendek ada dua pendapat. Menurut Suharsimi
(2005:235) bahwa skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan
angka-angka bagi setiap soal tes yang di jawab betul oleh siswa. Sedangkan nilai adalah angka
ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu, yakni acuan norma atau acuan standar.
Menurut Anas Sudijono (2007:309) bahwa skor merupakan hasil pekerjaan memberi angka
yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang si peserta test telah
menjawab dengan betul. Sedangkan nilai adalah angka (bisa juga huruf), yang merupakan hasil
ubahan dari skor.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan penskoran (scoring) dan penilaian
merupakan satu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahakan. Penskoran merupakan kegiatan
mengumpulkan data melalui tes maupun non-tes sehingga di peroles skor mentah (raw store) untuk
kemudian diolah atau dikonversi (diubah).
Cara pemberian skor terhadap hasil tes hasil belajar pada umumnya disesuaikan dengan
bentuk soal yang dikeluarkan dalam tes tersebut, tes jawaban singkat (Isian). Pendapat pertama,
mengatakan bahwa skor maksimum setiap bentuk jawaban pendek sama dengan jumlah isian yang
ada pada tes tersebut. Jika pada suatu tes bentuk jawaban pendek ada 10 item dan tiap item berisi
satu isian, dua isian, atau tiga isian, maka cara menilainya dihitung menurut jumlah isian yang tepat
pada seluruh item. Pendapat kedua, mengatakan bahwa skor maksimum tes berbentuk jawaban
pendek dihitung menurut jumlah itemnya dan dalam penilaian tidak menuntut dalam bentuk angka,
melainkan bisa dalam bentuk huruf.
Menurut pendapat si penulis dalam makalah ini ialah, bahwa test isian atau jawaban singkat
merupakan test yang lebih mudah untuk mengingat materi yang dipelajari. Jawaban isian tersebut
merupakan jawaban yang pasti dan mudah di pahami. Untuk sistem penilaian juga lebih objektif
karena lebih identik menilai dengan skor yang tepat dalam menjawab soal yang dibuat.
Skor 1 untuk jawaban BENAR (dengan catatan dikatakan benar apabila sesuai dengan kunci
jawaban)
Skor 0 (nol) untuk jawaban SALAH (dengan catatan dikatakan salah apabila tidak sesuai dengan
kunci jawaban)
Rumus penskoran untuk jawaban pendek adalah :
S=R
S = skor terakhir atau yang diharapkan
R = Jumlah isian yang dijawab betul (Purwanto, 1984)
Contoh menilai :
14
Misalkan sebuah tes berbentuk jawaban pendek mengandung 10 isian.
Budi mengerjakan tes tersebut 6 isian benar
2 isian salah
2 isian kosong
Maka skor Budi 6 (tiap isian diberi nilai satu)
Dapat dikatakan nilai yang diperoleh berdasarkan dari jawaban yang benar. Kemudian jumlah
jawaban yang benar di sesuaikan dengan skala yang telah dipilih, baik skala 1-10 atau 1-100.
Karena skala yang dipilih adalah 1-10 maka nilai Budi adalah 6.
H. Saran Penyusunan Item Jawaban Pendek
Menurut McMillan, 2018, saran berikut akan membantu dalam menulis dan menyusun item
jawaban pendek.
16
5. Nyatakan Soal Secara Ringkas dengan kata-kata yang dipahami siswa. Sebaiknya nyatakan
pertanyaan atau kalimat sesingkat mungkin dan hindari penggunaan kata atau frasa yang
mungkin sulit dipahami oleh sebagian siswa.
Contoh Kurang Baik : Sapi merupakan binatang yang berkembang biak dengan cara beranak
dan memiliki kelenjar susu. Sapi disebut dengan binatang…..
Contoh Baik : Sapi disebut juga dengan binatang?
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi merupakan suatu proses penilaian hasil belajar atau pengukuran kemampuan
pemahaman siswa terhadap konsep materi yang telah dipelajari. Pemberian evaluasi ini
harus dilakukan secara sistematis dan kontinu agar dapat menggambarkan kemampuan
para siswa yang di evalauasi melalui suatu test. Sedangkan tes sendiri adalah salah satu
alat evaluasi. Dalam makalah ini membahas mengenai tes bentuk jawaban pendek.
Dengan tes item jawaban pendek peserta didik dituntut untuk menjawab dan menyatakan
jawaban dengan tepat sesuai materi yang ditanyakan. Tes ini merupakan salah satu tes
paling mudah dalam penyusunannya karena mengukur hasil belajar yang relative
sederhana. Tes ini menuntut siswa harus memberikan jawaban secara pendek/ singkat
sehingga menghindari tindakan siswa menebak jawaban. Tes ini juga efektif untuk
menggali ingatan siswa mengenai suatu materi. Tes jawaban pendek ini cocok digunakan
untuk test harian/ ulangan harian, PTS, dan PAS (When) pada kelas 1-6 SD (Where).
Kenapa tes ini cocok digunakan untuk semua kelas karena jawaban yang dihasilkan
relative sederhana dan pendek, sehingga siswa hanya bisa menjawab dengan tepat dan
benar tanpa menebak atau mengarang jawaban pada soal yang diberikan (Why).
B. Saran
Saran yang dapat penyusun sampaikan kepada para pembaca makalah ini adalah sebagai
calon pendidik yang pastinya melakukan kegiatan evaluasi atau penilaian, hendaknya
perlu memahami kelebihan dan kekurangan serta cara penyusunan item jawaban singkat
secara benar agar efektif dan tepat sasaran. Kemudian untuk pembaca secara umum,
mengingat keterbatasan sumber literatur dari kami selaku penyusun makalah ini,maka
untuk keakuratan data yang diperoleh disarankan kepada pembaca untuk memiliki sumber
literatur lain yang lebih valid.
18
DAFTAR REFERENSI
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Giyanto., Dessy, F. 2016. Survei Tingkat Kemampuan Siswa Dalam Mengerjakan Tes
Berbentuk Jawaban Singkat (Short Answer Test) Pada Mata Pelajaran IPS
Terpadu (Geografi) Kelas VII di SMP Negeri 1 Mesuji Tahun Pelajaran
2015/2016. Jurnal Swarnabhumi. Vol, 1. No, 1.
https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/swarna/article/download/
812/673
Latip, A.E. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Puslitpen LP2M UIN Syarif Hidayatullah.
Jakarta.
McMillan, J.H. 2018. Classroom Assessment: Principles and Practice that Enhance
Student Learning and Motivation. United States: Pearson .
Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta:Pustaka Belajar.
19